membangun rancang yang efektif d communicat mbangun

advertisement
MEMBANGUN RANCANGAN KOMUNIKASI IKLAN
YANG EFEKTIF DI BRANDCONCEPT
COMMUNICATION SEMARANG
Oleh :
Nama
: Akbar Rhaditstya Putra
NIM
: D 1307006
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas
tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat
syarat guna
memperoleh sebutan Ahli Madya bidang Komunikasi Terapan
PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
i
PERSETUJUAN
Tugas Akhir Berjudul :
MEMBANGUN RANCANGAN KOMUNIKASI IKLAN YANG EFEKTIF DI
BRANDCONCEPT COMMUNICATION SEMARANG
Karya :
Nama
: Akbar Rhaditstya Putra
NIM
: D1307006
Konsentrasi
: Periklanan
Untuk dipertahankan dihadapan Panitia Ujian Tugas Akhir Program DIII
Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Surakarta,
2010
Menyetujui
Dosen Pembimbing,
Drs. Nuryanto, M. Si
NIP. 19490831 197802 1 001
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Tugas Akhir ini telah diujikan dan disahkan oleh Panitia Ujian Tugas Akhir
Program D III Komunikasi Terapan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Hari
:
Tanggal :
Panitia Penguji Tugas Akhir :
1. Drs. Haryanto, M. Lib
NIP. 19440505 198203 1 001
2. Drs. Nuryanto, M. Si
NIP. 19490831 197802 1 001
Mengetahui
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Drs. H. Supriyadi, SN, SU
NIP. 19530128 198103 1 001
iii
MOTTO

Ilmu pengetahuan tanpa agama adalah pincang (Einstein)

Disiplin itu kunci kesuksesan (NN)

Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai sesuatu
bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa merdeka (Ir. Soekarno)
iv
PERSEMBAHAN
Penulis persembahkan kepada :
v

Ayah dan Mama

Adik Jenry
KATA PENGANTAR
Puji dan rasa syukur yang dalam kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunianya sehingga selesailah penyusunan tugas akhir ini yang berjudul
MEMBANGUN RANCANGAN KOMUNIKASI IKLAN YANG EFEKTIF DI
BRANDCONCEPT COMMUNICATION SEMARANG.
Tugas akhir ini sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaaan Kuliah
Kerja Media (KKM) sekaligus sebagai media untuk menambah pengetahuan serta
pematangan teori yang selama ini diberikan dibangku perkuliahan.
Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Media serta penyusunan Tugas Akhir ini.
Penulis sangat berterimakasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan
bantuannya kepada penulis serta memohon maaf jika terdapat kesalahan dalam proses
penyusunan Tugas Akhir ini. Pihak-pihak tersebut antara lain:
1. Drs. H. Supriyadi, SU selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
2. Drs. A. Eko Setyanto, M.Si selaku Ketua Program DIII Konunikasi Terapan
FISIP UNS.
3. Drs. Kandyawan selaku Dosen Pembimbing Akademik.
4. Drs. Nuryanto, M.Si selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir.
5. Drs. Haryanto, M.Lib selaku Dosen Penguji 1.
6. Bapak Adiyono Karto S. Sn selaku Pimpinan Brandconcept Communications
Semarang dan telah memberikan saya pengetahuan yang luar biasa tentang
periklanan.
7. Bapak Nur Maruffin ST selaku HRD Brandconcept Communications
Semarang yang telah memberikan kesempatan saya untuk magang.
8. Bapak
Muchamad
Noor
Eva
selaku
Art
Director
Brandconcept
Communications Semarang yang telah memberikan banyak teori periklanan.
9. Rekan-rekan
Account
Executive
serta
rekan
media
Brandconcept
Communications yang memberikan kepercayaan kepada saya mengerjakan
vi
beberapa klien.
10. Keluarga penulis yang memberikan dorongan serta motivasi dalam
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
11.Yessi Ariyawati Putri yang membantu dalam memberi format Tugas Akhir
12. Rekan-rekan HMD yang meminjamkan beberapa fasilitas kepada penulis
untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.
13. Rekan-rekan Komunikasi Terapan, Periklanan khususnya, yang selalu
kompak.
Penulis menyadari atas Tugas Akhir yang penulis susun ini mungkin masih
banyak kekurangan. Penulis berharap saran kritik yang membangun demi lebih
baiknya Tugas Akhir ini.
Sekian
Surakarta,
Juni 2010
Penulis
Akbar Rhaditstya Putra
vii
DAFTAR ISI
Halaman Judul
....................................................................................
i
Halaman Persetujuan
....................................................................................
ii
Halaman Pengesahan ....................................................................................
iii
Motto
....................................................................................
iv
Halaman Persembahan ....................................................................................
v
Kata Pengantar
....................................................................................
vi
Daftar Isi
....................................................................................
viii
Bab I
A. Latar Belakang...................................................................................
1
B. Tujuan Kuliah Kerja Media ...............................................................
3
C. Teknik Perolehan dan Pengumpulan Data .........................................
3
D. Alamat Perusahaan Kuliah Kerja Media ...........................................
4
Bab II
A. Pengertian Periklanan ........................................................................
5
B. Iklan sebagai Media Komunikasi Antara Klien dan Konsumen........
5
C. Tahapan Merancang Komunikasi yang Efektif .................................
6
D. Tugas dan Peran Tiap Divisi di Dalam Agency Periklanan ..............
8
E. Kriteria Konten Komunikasi Iklan yang Efektif ................................
10
F. Sifat-sifat Iklan ...................................................................................
12
G. Proses Strategi Beriklan.....................................................................
13
H.Sumber Daya Manusia di Creative Services.......................................
14
I. Proses Kerja di Creative Services .......................................................
15
J. Pemilihan Karakter Media yang Tepat untuk Beriklan.......................
18
K. Menilai Efektifitas Kampanye Iklan..................................................
21
Bab III
A. Sejarah Perusahaan Brandconcept Communications.........................
viii
25
B. Visi dan Misi Brandconcept Communications ..................................
25
C. Sasaran Usaha Brandconcept Communications Semarang................
26
D. Bidang Usaha yang Dijalankan Brandconcept Communications ......
27
E. Struktur Organisasi Brandconcept Communications ........................
30
F. Alur Kerja Brandconcept Communications .......................................
31
I. Tugas dan Fungsi Masing-masing Divisi............................................
32
J. Klien-klien Brandconcept Communications .......................................
36
K. Penghargaan ....................................................................................
38
L. Alamat Brandconcept Communications.............................................
38
Bab IV
A. Jabaran Pelaksanaan Magang Minggu ke-1.......................................
39
B. Jabaran Pelaksanaan Magang Minggu ke-2.......................................
42
C. Jabaran Pelaksanaan Magang Minggu ke-3.......................................
44
D. Jabaran Pelaksanaan Magang Minggu ke-4.......................................
47
E. Jabaran Pelaksanaan Magang Minggu ke-5 .......................................
49
F. Jabaran Pelaksanaan Magang Minggu ke-6 .......................................
51
G. Jabaran Pelaksanaan Magang Minggu ke-7.......................................
53
H. Jabaran Pelaksanaan Magang Minggu ke-8.......................................
55
I. Jabaran Pelaksanaan Magang Minggu ke-9 ........................................
57
J. Focus of Interest..................................................................................
59
Bab V
A. Kesimpulan ....................................................................................
65
B. Saran
66
....................................................................................
Daftar Pustaka
Lampiran
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Awal mula berkembangnya periklanan modern dunia dimulai oleh
sepak terjang lima raksasa periklanan. Yang kemudian menghembuskan
perubahan komunikasi pemasaran secara modern. Lima raksasa itu adalah
Albert Parker, Leo Burnett, Marcell Bleustein-Blanchet, David Ogilvy, dan
Bill Bernbach. Hingga saat ini, perusahaan peninggalan mereka masih berdiri
dan terus berkibar mempromosikan produk-produk unggulannya.
Hingga akhirnya periklanan masuk ke Indonesia dengan berdirinya
Inter Vista yang didirikan oleh Nuradi (1965) yang merupakan biro iklan
modern pertama di Indonesia. Beliau berpengalaman sebagai diplomat
sekaligus pernah bekerja di biro iklan Inggris kala itu. Nuradi dengan Inter
Vista berhasil membuat strategi komunikasi untuk brand-brand produk iklan
Indomilk Sedaaap.
Tokoh berikutnya adalah Ken T. Sudarto dengan agency iklannya,
Matari, sehingga selalu dapat bercokol di lima besar biro iklan Indonesia,
hingga ia wafat pada tahun 2005. Ia telah berhasil merancang strategi
komunikasi untuk mengembangkan brand-brand produk seperti Aqua, Teh
Botol Sosro, beberapa merek dari PT. Konimex, serta Indomie. Di tangan
Bapak Ken T. Sudarto produk BMW menjadi mobil mewah yang mampu
bersaing dengan Mercedes Benz di Indonesia. Atas kerja kerasnya, Matari,
mampu mendapatkan penghargaan Internasional di ajang prestisius periklanan
dunia, seperti Clio dan New York Festivals.
Hingga saat ini agency-agency periklanan mulai merambah ke daerahdaerah. Dan menjadi ikon untuk daerah itu sendiri. Sehingga diharapkan,
produk-produk yang berasal dari daerah tersebut mampu menempatkan diri
x
atau memiliki brand positioning di daerahnya. Serta agency-agency iklan
tersebut memiliki ciri khas dalam mengangkat iklan-iklan produk ke
masyarakat. Dan serta merta memberikan ruang luas untuk penduduk daerah
memperoleh lapangan pekerjaan di daerahnya masing-masing.
Agency-agency periklanan daerah yang mampu menjadi ikon di
daerahnya msing-masing diantaranya adalah, Petakumpet menjadi ikon
periklanan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Freshblood Indonesia
menjadi ikon penting periklanan daerah Solo. Serta Brandconcept
Communications yang menjadi ikon periklanan untuk Semarang. Dan
diantaranya mempunyai andil besar di dalam membangun brand awareness
product di daerah hingga nasional.
Dalam hal inilah penulis menjadi tertarik untuk mengangkat masalah
merancang strategi komunikasi iklan periklanan daerah. Khususnya di daerah
Semarang, yaitu Brandconcept Communications, sebagai tempat Kuliah Kerja
Media penulis. Dimana di setiap daerah, cara berkomunikasi antara klien,
agency, dan masyarakat memiliki kecenderungan tersendiri. Seperti
menciptakan brand awareness product di Solo berbeda dengan menciptakan
brand awareness product di Semarang. Dari sisi komunikasi pesan, target
audience yang disasar, hingga kontent visual yang diangkat.
Brandconcept
Communications
sendiri
mengembangkan
bisnis
periklanannya meliputi iklan above the line hingga below the line. Above the
line diantaranya adalah press, radio, televisi, baliho, spanduk. Below the line
diantaranya adalah katalog, selebaran flyer,serta melalui event-event atau
yang sering disebut direct marketing. Kesemuanya dilakukan oleh
Brandconcept Communications untuk mempromosikan produk dari klien
kepada konsumen atau sering disebut Full Service Agency.
Proses pemberian brief dari klien kepada agency untuk dieksekusi
menjadi sebuah iklan jadi yang siap ditempatkan di media yang tepat
bukanlah hal yang mudah. Mengerti satu per satu karakter klien agar
xi
memperoleh keseimbangan antara pesan yang ingin disampaikan klien dengan
komunikasi yang efektif untuk audience, memberikan suatu tantangan
tersendiri bagi creative services unuk memberikan solusi terbaik bagi brief
yang telah disampaikan untuk target konsumen tertentu.
Dari hal tersebut di atas menjadi latar belakang penulis untuk
melaksanakan KKM di Brandconcept Semarang yang merupakan anak cabang
dari Jakarta serta membuka cabang lainnya di Surabaya. Serta fenomena
komunikasi antara klien dan agency sendiri menjadi pilihan penulis untuk
mengangkatnya menjadi judul Tugas Akhir ini.
B. Tujuan Kuliah Kerja Media (KKM)
Adapun tujuan dari Kuliah Kerja Media itu sendiri adalah :
1. Secara umum tujuan dari KKM ini adalah sebagai syarat bagi penulis untuk
menyelesaikan Tugas Akhir perkuliahan di jurusan Periklanan FISIP UNS,
sehingga penulis bisa mendapatkan gelar Ahli Madya Komunikasi
Terapan.
2. Untuk menerapkan dan mempraktekkan semua pengetahuan, teori dan ilmu
yang didapat dibangku kuliah kedalam dunia kerja yang sesungguhnya.
3. Agar penulis memiliki gambaran mengenai dunia komunikasi periklanan
secara nyata, terutama pada agency periklanan yang memiliki karakteristik
full service agency.
4. Agar penulis dapat mengetahui dan mempelajari bagaimana proses
eksekusi iklan
5. Agar penulis dapat merasakan bagaimana bekerja dalam team work untuk
menghasilkan konten iklan yang baik dan dapat diterima klien dan target
audience yang tidak kalah pentingnya.
C. Teknik Perolehan dan Pengumpulan Data
Penulis mendapatkan data-data alam menyusun Tugas Akhir ini dengan cara :
xii
a. Metode Observasi
Mengamati bidang kerja yang ditekuni di tempat magang secara langsung
b. Interview
Melakukan wawancara dengan pihak terkait yang dianggap menguasai
bidang yang ditekuni di tempat magang
c. Metode Partisipasi
Metode ini adalah metode yang paling penting dilakukan, karena secara
langsung penulis masuk ke dalam praktik bidang kerja yang ditekuni di
tempat magang
d. Studi Kepustakaan
Penulis melakukan pencarian data-data yang mendukung judul Tugas
Akhir tersebut di buku-buku perpustakaan, majalah-majalah periklanan.
D. Tanggal dan tempat pelaksanaan
Tanggal KKM
: 1 Maret 2010 – 30 April 2010
Tempat
: Brandconcept Semarang
Jl. Citarum Tengah E/6 Semarang
Telpon
(024) 354 0044
Faksimili
(024) 354 1395
Email
[email protected]
Website
www.brandbestfriends.com
xiii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Periklanan
Iklan merupakan salah satu jenis proses komunikasi massa, dimana
komunikasi massa itu sendiri adalah sebagai jenis komunikasi yang ditujukan
kepada sejumlah khalayak yang tersebar melalui media cetak atau elektronik
sebagai pesan yang sama dapat diterima serentak dan sesaat1.
Sedangkan arti periklanan menurut Bruce Bendinger adalah
Advertising was keeping your name before the public after all, customer who
knows your name are more likely to buy your product2.
Dalam paparan lain Frank Jeffkins mengutarakan definisi periklanan
adalah sebagai berikut :
Periklanan memilih tujuan untuk membujuk konsumen agar membeli produk
barang atau jasa3.
Dapat disimpulkan bahwa iklan dan periklanan memiliki artian yang
berbeda. Iklan lebih merujuk kepada materi promosi yang diujukan kepada
target audience. Sedangkan periklanan adalah proses yang terjadi selama
membuat proses iklan dari penerimaan brief hingga iklan tersebut mampu
membujuk target audience.
B. Iklan Sebagai Media Komunikasi Antara Klien dan Konsumen
Komunikasi adalah proses berbagi makna melalui perilaku verbal dan
non verbal. Segala perilaku dapat disebut komunikasi jika melibatkan dua
1
Khasali, Rhenald. Manajemen Periklanan. Oleh Rhenald Khasali. Jakarta. Temprint.1992.
Hal. 11
2
Bendinger, Bruce. The Copy Workshop. Oleh Bruce Bendinger. 1993
3
Jeffkins, Frank. Periklanan edisi ke-3 alih bahasa Haris Munandar. Oleh Frank Jeffkins.
Jakarta. Erlangga.1997.
xiv
orang atau lebih4. Peran komunikasi yang terjalin diantara klien dan agency
diharapkan mampu menjembatani proses pembuatan konten iklan. Brief yang
diberikan oleh klien sejatinya tidak harus dilakukan secara lugas. Akan tetapi
harus disesuaikan dengan target audience yang disasar, media yang
digunakan, serta pesan apa yang ingin disampaikan agar target audience
menjadi paham dan melakukan aksi yang diharapkan klien.
Di lapangan, biasanya seorang klien sangat banyak hal-hal yang ingin
disisipkan ke dalam konten iklan. Hal inilah kemudian tugas agency iklan
untuk mengolah brief tersebut menjadi sebuah iklan dengan pesan yang
efektif serta mampu mengkomunikasikan segala sesuatu kelebihan produk
ataupun jasa kepada target audience. Agency iklan sendiri hendaknya
memberikan sebuah solusi kepada klien bagaimana membuat konten iklan
yang baik dan efektif. Agar tidak menghabiskan budget dan media yang
dipakai.
C. Tahapan Merancang Komunikasi yang Efektif
Dalam merumuskan pesan hendaknya agency periklanan mengetahui
bagaimana cara menyampaikan komunikasi tersebut agar efektif, yaitu dengan
melakukan tahapan. Adapun tahapan tersebut:
1. Mengidentifikasi khalayak sasaran
Di dalam mengidentifikasi khalayak sasaran haruslah dimulai dengan
pikiran yang jelas tentang calon target audience. Target audience dapat
diartikan sebagai konsumen, pemakai saat ini, serta pengambil keputusan
untuk membeli. Audience yang berbeda tentunya memerlukan cara yang
berbeda bagaimana tentang rancangan pesan yang disampaikan, kapan
disampaikan, dimana pesan disampaikan, serta kepada siapa pesan itu
harus disampaikan.
4
Mulyana, Deddy. Komunikasi Efektif. Oleh Prof. Dr. Deddy Mulyana,MA.Bandung.
Rosda.2002.Hal.3
xv
2. Menentukan tujuan komunikasi
Tabel di bawah ini dapat diamati perilaku konsumen di dalam menanggapi
suatu produk yang diiklankan. Mulai dari kesadaran mengenai merek
(awareness), memiliki informasi tentang merek, lalu dari situ timbul rasa
menyukai suatu produk (liking), selanjutnya timbul pemilihan produk
yang disukai dan dibutuhkan (preference), konsumen mungkin sudah
ingin membeli produk tersebut namun masih menunggu banyaknya
infomasi selanjutnya yang diiklankan atau ada ketidakyakinan
(conviction). Sehingga pengiklan haruslah cerdik membujuk (bukan
membohongi) konsumen dengan cara personal selling ataupun dengan
diskon maupun hadiah dari pembelian produk tersebut.
Stages
AIDA Model
Hierarchy of
Innovation of
Communication
Effects Model
Adaption
Model
Model
Cognitif
Attention
Awareness
Awareness
Exposure
stages
Knowledge
Rexception
Cognitive
Response
Affective
Interest
Liking
Interest
Attitude
Desire
Preferences
Evaluation
Intention
Trial
Behaviour
stage
Conviction
Behaviour
stage
Action
Purchase
Adoption
Kotler et all (2003 : 597)
xvi
3. Merancang Pesan
Pesan yang disampaikan haruslah meningkatkan perhatian target audience,
kemudian akan timbul ketertarikan (interest) tehadap produk yang
diiklankan. Setelah itu timbullah keinginan (desire) untuk membeli
produk, untuk selanjutnya membeli produk (action).
4. Memilih saluran komunikasi
Pesan yang disampaikan haruslah ditempatkan pada media-media yang
tepat agar pesan yang dikomunikasikan efektif serta mempersuasif.
5. Mengalokasikan total anggaran program komunikasi
Mengkalkulasi berapa besar jumlah anggaran yang digunakan untuk
menyampaikan pesan kepada target audience.
6. Mengukur hasil program komunikasi
Setelah semua pesan iklan disampaikan kepada target audience,
hendaknya komunikator melakukan survei kepada konsumen tentang
apakah para target audience mengenal produk yang diiklankan, seberapa
sering melihat pesan itu keluar di media, apakah yang dirasakan pada
pesan tersebut, serta sikap audience sekarang dan sebelum pesan tersebut
dikomunikasikan.
7. Mengelola dan mengkoordinir seluruh proses program komunikasi
Melakukan variasi pemasaran dengan cara menggabungkannya dengan
alat-alat promosi lainnya5.
D. Tugas dan Peran Tiap Divisi di dalam Agency Periklanan
Sebelum kita melangkah lebih jauh bagaimana membuat iklan yang
baik dan efektif. Maka tidak ada salahnya jika kita melihat alur kerja agency
Agency Brandconcept Communication dalam membentuk suatu rancangan
komunikasi periklanan serta strategi pemasaran
5
http//:dspace.widyatama.ac.id
xvii
Di dalam buku Advertising promotion and Supplemental Aspects of
Integrated Marketing Communications. Idealnya agency periklanan haruslah
memiliki setidaknya divisi-divisi khusus untuk menangani klien serta
melakukan proses komunikasi dengan klien. Divisi tersebut antara lain :
a. Creative Service
Copywriter biro iklan, seniman grafis, dan direktur kreatif bertanggung
jawab untuk mengembangkan menyalin iklan dan kampanye untuk
menyelamatkan kepentingan pelanggan mereka.
b. Media Services
Unit ini sebuah agen periklanan dibebankan dengan tugas memilih media
periklanan yang terbaik untuk mencapai target pasar klien, mencapai
tujuan periklanan, dan penghematan anggaran.
c. Research Service
Lembaga-lembaga pelayanan purna iklan mempekerjakan spesialis
penelitian yang mempelajari klien mereka pelanggan yang membeli
kebiasaan, preferensi pembelian, dan tanggap terhadap konsep iklan dan
iklan selesai.
d. Account Management
Ini adalah aspek dari sebuah biro iklan memberikan mekanisme untuk
menghubungkan kantor dengan klien6.
Agency Brandconcept Communication sendiri memiliki divisi-divisi
iklan tersebut. Dengan divisi-divisi tersebut Brandconcept Communications
mampu menyelenggarakan praktik periklanan yang efektif dan efisien.
Dimana setiap divisi-divisi tersebut menjalankan tugas dan fungsinya masingmasing. Dan sumber daya manusia yang ada di divisi-divisi trersebut adalah
orang-orang yang benar-benar berkompeten dan dapat menjalankan tugas dan
6
A Shimp, Terence. Advertising Promotion and Supplemental Aspects of Intagrated
Marketing Communications sixth edition. Oleh Terence A. Shimp.New York.Thomson South
Western.260
xviii
fungsinya dengan baik.
E. Kriteria Konten Komunikasi Iklan yang Efektif
Iklan-iklan yang mempunyai konten pesan yang hendak
dikomunikasikan hendaknya harus memiliki beberapa kriteria diantaranya :
1. Komunikasi iklan harus diperluas dari strategi pemasaran
Iklan akan efektif jika kompatibel dengan unsur-unsur lain dari strategi
pemasaran terpadu dan diatur dengan baik.
2. Periklanan yang efektif harus mengambil pandangan konsumen
Konsumen membeli manfaat produk bukan atribut. Oleh karena itu iklan
harus dinyatakan dengan cara yang berhubungan dengan konsumen yaitu
kebutuhan, keinginan, dan nilai-nilai
3. Periklanan yang efektif adalah persuasif
Persuasi biasanya terjadi ketika ada manfaat bagi konsumen di samping
itu untuk pemasar.
4. Iklan harus menemukan cara unik untuk menerobos perhatian kekacauan
Ini bukan tugas yang kecil mengingat jumlah besar iklan cetak, iklan
broadcast, banner internet, dan sumber informasi lain yang tersedia setiap
hari untuk konsumen. Memang situasi di iklan televisi telah ditandai
sebagai wallpaper audio visual (kumpulan dari beberapa gambar yang
menimbulkan gerak dan disertai suara). Implikasi bahwa konsumen
banyak tersita perhatian dari iklan televisi tersebut.
5. Iklan yang bagus tidak boleh menjanjikan lebih dari hal yang dapat
diberikan.
Jika konsumen merasa dirinya ditipu iklan, maka kosnumen akan
membenci iklan ataupun produknya.
6.
Iklan yang bagus berasal dari ide kreatif dan strategi pemasaran.
xix
Tujuan iklan adalah untuk membujuk dan mempengaruhi7.
Dari dasar teori tersebut di atas, Brandconcept Communications
Semarang mencoba memberikan solusi periklanan bagi klien. Tentu saja tidak
hanya mengumbar pesan-pesan atau janji-janji kepada konsumen untuk
mengikuti apa yang diinginkan produsen. Namun menambahkan efek
persuasi, yaitu bersifat mengajak untuk melakukan sebuah aksi yang
dikehendaki produsen. Sehingga terciptalah sebuah keuntungan antara
produsen serta konsumen untuk membeli manfaat produk yang ditawarkan.
Dari sekian banyak iklan yang selalu tayang dan ada di sekitar daerah
Semarang. Pihak Brandconcept sendiri selalu membuat iklan-iklan yang unik.
Karena agar para konsumen atau target audience mampu mengerti dan tertarik
kepada iklan-iklan rancangan Brandconcept Communications. Hal tersebut
untuk mensiasati persaingan konten iklan yang begitu banyak hadir di
masyarakat.
Hal-hal lainnya yang tidak boleh dilupakan adalah mempelajari
segmentasi konsumen. Seperti dasar teori yang telah dikemukakan di atas.
periklanan yang efektif harus mengambil pandangan konsumen. Konsumen
membeli manfaat produk tidak atribut. Oleh karena itu iklan harus dinyatakan
dengan cara yang berhubungan dengan konsumen yakni kebutuhan,
keinginan, dan nilai-nilai konsumen. Dimana pihak Brandconcpt sendiri
memiliki kepekaan untuk menyasar segmentasi tertentu dengan cara
komunikasi yang berbeda. Seperti iklan-iklan yang ditangani oleh
Brandconcept Communications selalu mempelajari tingkah laku konsumen
yang ingin disasar . Sebagai contoh iklan rokok Sukun yang memiliki target
audience masyarakat Semarang, pihak Brandconcept Communications
melakukan konten iklan dengan mengikuti kebiasaaan orang Semarang dan
7
A Shimp, Terence. Advertising Promotion and Supplemental Aspects of Intagrated
Marketing Communications sixth edition. Oleh Terence A. Shimp.New York.Thomson South
Western.261
xx
untuk pemilihan jingle mempercayakan kepada genre lagu dangdut. Dan
kesemuanya diharapkan mampu diterima target audience masyarakat
Semarang. Dari uraian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa membuat
rancangan iklan haruslah mengerti tentang target audience serta kebiasaan
konsumen yang akan disasar produk, sehingga mudah diterima sesuai
kebiasaan yang ada di masyarakat. Iklan-iklan yang dibuat haruslah memiliki
keunikan untuk menerobos perhatian masyarakat ditengah banyaknya iklan
iklan yang hadir di masyarakat. Dan pada akhirnya iklan haruslah tidak hanya
menyebarkan janji-janji kepada masyarakat, tetapi juga memberikan efek
persuasi agar konsumen mau dan melakukan suatu tindakan sesuai keinginan
produsen.
Kutipan berikut ini berlaku merangkum esensi periklanan yang efektif
”Iklan haruslah dibuat menurut pelanggan tertentu atau memiliki segmentasi
khusus. Iklan-iklan tersebut haruslah mengkomunikasikan manfaat khusus
kepada kosumen. Iklan-iklan tersebut haruslah mewakili sbuah pertanyaan
besar akan kebutuhan konsumen. Dan yan paling penting iklan tidak hanya
mengajak orang untuk membeli produk namun haruslah memiliki suatu
bentuk konten komunikasi unik agar selalu diingat dalam benak konsumen
yang disasar”8.
F. Sifat-sifat Iklan
Adapun sifat-sifat iklan yang perlu diketahui sebagai suatu sarana
promosi dan memberi informasi kepada audience adalah :
a. Memasyarakatkan (public presentation)
Iklan yang baik dan tepat akan dapat menjangkau masyarakat luas dengan
cepat dan dapat memberi pengarah terhadap barang yang ditawarkan.
b. Kemampuan membujuk
Periklanan mempunyai daya bujuk yang tinggi dikarenakan iklan dapat
8
A Shimp, Terence. Advertising Promotion and Supplemental Aspects of Intagrated
Marketing Communications sixth edition. Oleh Terence A. Shimp.New York.Thomson South
Western.262
xxi
dimuat berkali-kali.
c. Ekspresif
Mempunyai kemampuan untuk mendramatisir produk sekaligus
perusahaannya.
d. Impersona
Iklan merupakan bentuk komunikasi yang hanya menolong.
Konsekuensinya tidak dapat ditanggapi secara langsung oleh pembaca
iklan.
e. Efisien
Iklan dapat menjangkau masyarakat luas secara geografis9.
G. Proses Strategi Beriklan
Dalam beriklan hendaknya para agency tahu betul akan proses
beriklan, yaitu:
a. The Assignment
Mengetahui tujuan iklan sampai pada penentuan media yang digunakan.
b. Background Research
Kegiatan meliputi riset dasar mempelajari laporan dan observasi
konsumen.
c. Strategi Development
Pengembangan strategi tentang menjawab what dan who (iklan apa dan
untuk siapa iklan tersebut ditujukan).
d. The Creative Concept
Pencarian konsep iklan agar pesan iklan mendapat perhatian.
e. Doing and AD
Tentang bagaimana kita menuliskan rumusan iklan dengan suatu iklan
kreatif sesuai dengan konsep kreatif.
9
Catatan kuliah Bauran Pomosi
xxii
f. Production
Memproduksi perencanaan iklan melalui kegiatan iklan10.
H. Sumber Daya Manusia di Creative Services
Satelah mengetahui bagaimana cara berkomunikasi dan pola kerja di
Brandconcept Communications. Maka penulis mencoba menerangkan
bagaimanakah sistem kerja di creative services itu sendiri. Sebagaimana divisi
yang penulis tempati untuk magang adalah creative services. Kebanyakan
eksekusi brief iklan dan pembuatan layout iklan berada di tangan creative
services. Sehingga sumber daya manusia di creative services sendiri haruslah
memiliki kemampuan dalam menggambar, menulis pesan, menceruskan ide,
membuat ide-ide yang baik dan kreatif dalam beriklan.
Menurut John Wilmhurst di dalam bukunya The Fundamentals of
Advertising. Creative services memiliki sistem kerja sebagai berikut
“Departemen creative merupakan suatu kumpulan orang yang terstruktur.
Yang biasanya terdiri dari creative director, art director dan copywriter yang
bekerja sesuai dengan deadline yang diberikan klien kepada agency. Tugas
kreatif director adalah menjaga supaya iklim kreatif dan efisiensi dalam
menciptakan iklan dari imajinasi team kreatif tetap terjaga dan tetap mengalir.
Ide bisas saja datang dari mana saja. Tim kreatif haruslah dapat bekerja
bersama-sama dan menyerap brief yang ada dan melakukan eksplorasi ide-ide
kreatif yang layak.11”
Creative services sendiri terdiri dari berbagai orang yang memiliki
keahlian khusus, diantaranya adalah :
a. Art Director
Pengarah seni atau art director adalah seorang yang mempunyai tugas
untuk membuat perencanaan penampilan iklan yang akan disampaikan
berdasarkan pertimbangan seni. Art director dalam merancang tampilan
suatu iklan akan bekerjasama dengan copywriter untuk menentukan pesan
10
Catatan kuliah Perencanaan Media
Wilmhurst, John. The Fundamentals of Advertising. Oleh John Wilmhurst.Great Britain.
MPG Books Ltd, Bodmin, Cornwall.1998. Halaman 136
11
xxiii
yang akan dipakai dalam iklannya sesuai dengan brief kreatif yang ada.
Kerjasama antar art director dan copywriter ini sangat penting, karena
jangan sampai masing-masing mempunyai ide yang berbeda tetapi tidak
dapat disatukan menjadi sebuah ide iklan.
b. Copywriter
Penulis naskah adalah salah satu personil dalam kreatif yang bertugas
membuat naskah iklan yang persuasif dan bekerja sama dengan art
director untuk merancang layout iklan yang baik.
Beberapa kualifikasi yang akan mendukung keberhasilan seseorang dalam
mengawali karirnya dalam fungsi ini adalah:

Kemampuan berpikir secara kreatif (secara visual ataupun verbal)

Mempunyai wawasan yang luas, khususnya dalam bidang yang
berkaitan dengan kreatifitas

Kemampuan tidak cepat putus asa bila idea tau solusinya ditolak

Kemampuan bekerja dalam tingkat stres yang tinggi

Kemampuan bekerja dalam tim

Kemampuan melakukan presentasi dengan baik
I. Proses Kerja di Creative Services
Perencanaan strategi kreatif di dalam agency periklanan adalah
sebagai berikut :
Tahap pertama
Copywriter mengolah Marketing Brief dari pengiklan atau klien.
Marketing brief atau "taglimat pemasaran" ini dibuat oleh klien yang berisi
penjelasan mengenai data-data tentang produk, strategi pemasaran, dan
persaingan di pasar. Namun demikian, copywriter harus menambahkan
informasi lain dari berbagai pihak. Dapat dilakukan riset pribadi dalam skala
xxiv
kecil: ke pasar, toko, supermarket untuk melihat bagaimana produk tersebut di
pasaran. Bertanya langsung kepada konsumen tentang produk yang menjadi
market leader atau kompetitor. Serta bertanya tentang hal-hal apa yang
menyebabkan kepuasan atau ketidakpuasan tersebut Hal ini dilakukan agar
copywriter memperoleh informasi dari berbagai pihak. Jika klien adalah
perusahaan yang memiliki banyak dana, Anda dapat mengajukan anggaran
untuk riset. Anda dapat bekerja dengan departemen riset dan monitoring
dalam departemen di biro iklan.
Tahap Kedua
Berdasarkan marketing brief yang dibuat oleh pengiklan, dan
berdasarkan riset yang dilakukan oleh copywriter, maka untuk memudahkan
pekerjaan disusunkan sebuah creative brief atau brief kreatif. Copywriter
harus "membenamkan" diri mereka ke dalam informasi-informasi tersebut,
untuk menetapkan posisi atau platform dalam penjualan serta menentukan
tujuan iklan yang akan ditetapkan. Kedua hal ini akan dapat memberikan
gambaran yang jelas kepada orang-orang kreatif mengenai cara yang paling
efektif, berikut berbagai kendalanya, untuk mengkomunikasikan posisi
tersebut dengan sebuah pesan iklan yang dapat ditangkap secara efektif oleh
konsumen. Dalam tahap ini copywriter akan mengolah kekuatan ataupun
kelemahan produk dibandingkan produk pesaing.
Kemudian, sebagai copywriter harus yakin akan keistimewaan produk
tersebut. Akan sulit bagi kita untuk mempengaruhi calon konsumen untuk
membeli dan menggunakan produk yang akan kita iklankan jika kita sendiri
kurang yakin akan keunggulan atau keistimewaan produk yang kita tawarkan.
Copywriter harus mengenal luar dalam produk tersebut termasuk pesaingnya.
Bila perlu coba sendiri produk tersebut dan bandingkan dengan produk
lainnya dalam kategori kompetitor. Bila perlu mintalah kepada sample sasaran
xxv
untuk mencoba produk tersebut. Kemudian, tanyailah komentar konsumen
setelah mencoba produk tersebut.
Marketing brief yang dibuat oleh klien harus dibandingkan dengan
penelitian yang Anda lakukan sendiri. Bila ada kelemahan dibandingkan
saingannya, apa kira-kira kompensasi untuk kelemahan itu. Janganlah
mengada-ada. Tugas seorang copywriter adalah meminimalisasi kelemahan
dan memaksimalkan kelebihan. Jangan menipu konsumen adalah hal yang
penting diperhatikan oleh seorang copywriter. Dalam penyampaian pesan
dapat dilakukan dengan dramatisasi, namun tidak dengan berbohong.
Dramatisasi adalah memberikan informasi yang benar dengan cara
melebih-lebihkan sifat atau keadaannya, dengan maksud untuk menarik
perhatian sasaran (konsumen). Lebih jauh lagi, penyampaian itu bersifat
menghibur. Dramatisasi bukanlah berbohong. Tindak kebohongan dilakukan
dengan memberikan informasi yang tidak benar sebagai sesuai yang benar
dengan tujuan mengecoh, menipu, atau memperdaya sasaran (konsumen).
Hasil pengolahan yang mendalam dan tepat dari marketing brief dan
riset menyebabkan orang kreatif dapat menentukan kepada siapa komunikasi
pesan itu akan disampaikan atau yang disebut dengan target audience. Hal ini
mempengaruhi penggunaan bahasa, waktu muat dan tayang, serta media yang
dipakai untuk mengkampanyekan iklan.
Sebagai contoh, untuk produk makanan anak yang memiliki banyak
kompetitor, iklan harus mampu menggunakan bahasa yang berbeda dari
bahasa yang dipakai oleh iklan lain, bahasa itu juga harus tepat untuk anakanak. Hal ini mempengaruhi media dan waktu pemuatan/penayangan. Pada
dasarnya, marketing brief yang dibuat oleh pengiklan, dan riset yang
dilakukan oleh copywriter harus diolah. Untuk memudahkan perkerjaan
berikutnya, disusunkan apa yang disebut dengan creative brief atau brief
kreatif.
xxvi
Tahap Ketiga
Dalam sebuah biro iklan, langkah terakhir yang dilakukan adalah
presentasi di hadapan pengiklan untuk memperoleh persetujuan. Apabila telah
disetujui, rancangan iklan tersebut diproduksi dan dipublikasikan melalui
media-media yang telah ditetapkan12.
J. Pemilihan Karakter Media yang Tepat untuk Beriklan
Komunikasi yang baik serta unsur visual yang baik bukan jaminan
bahwa iklan yang disebarkan ke target audience akan berhasil jika itu semua
tidak disertai dengan pemilihan media yang tepat. Untuk itu disini ada
beberapa karakter media yang dapat digunakan sebagai acuan. Antara lain :

Surat Kabar
-
Memiliki jangakuan yang luas
Koran dapat mencapai pelosok-pelosok wilayah dengan segala
segmentasi audiencenya. Surat kabar dapat diperoleh dengan mudah
dengan adanya supplier surat kabar di setiap daerah.
-
Waktu edar surat kabar sangat pendek
Surat kabar memiliki waktu edar yang pendek. Biasanya hanya
berlaku hanya sehari, setelah itu berita dan konten iklan yang ada di
koran akan berubah.
-
Tampilan surat kabar kurang variatif atau cenderung monoton
Hal tersebut dapat kita simak dalam surat kabar harian yang memiliki
layout hitam putih dengan begitu banyak artikel, tulisan, iklan baris,
iklan kolom yang disisipkan dan semuanya terlihat sama tidak
12
Gilson, Christoper, op.cit. hal 378
xxvii
memiliki karakter pesan tersendiri saat pesan tersebut ada dihalaman
surat kabar.

Majalah
-
Jangkauan kecil
Majalah memiliki segmentasi tersendiri. Majalah yang beredar di
Indonesia misalnya memiliki rubrik khusus yang diangkat kepada
setiap target audiencenya. Misal adalah majalah wanita mengupas
rubrik kecantikan yang ditujukan kepada wanita atau majalah olahraga
yang mengupas isu-isu olahraga terhangat saat itu.
-
Pembaca lebih spesifik
Penikmat majalah sendiri biasanya adalah orang-orang yang benarbenar mencintai dunia yang digelutinya atau yang menjadi interesting
pembaca. Semisal untuk majalah wanita pasti dibaca oleh kebanyakan
wanita yang membutuhkan berita tentang kecantikan, fashion terkini,
menu masakan dan tentunya iklan-iklan di dalamnya adalah iklan yang
bersifat menawarkan jasa atau produk kepada wanita.
-
Informatif
Di rubrik majalah berisikan berita dan penjelasan yang bersifat
spesifik dan lengkap. Sehingga dapat memenuhi segala keingintahuan
pembaca majalah tersebut.
-
Waktu edar lama
Majalah memiliki rangkuman berita yang terjadi dibeberapa waktu
lalu dan segala acara atau promosi yang akan diadakan oleh produsen
beberapa waktu mendatang. Sehingga majalah mampu dibaca berkalikali dan dapat menambah informasi segala sesuatu yang telah terjadi
dan akan terjadi diskitar kita.
-
Tampilan variatif
xxviii
Di dalam majalah terdapat berbagai macam rubrik yang dikupas
kepada pembaca dengan tampilan warna yang variatif serta bentuk
layout yang sangat beraneka warna. Sehingga mata pembaca tidak
jenuh jika ingin membaca rubrik lain. Karena sebagain besar majalah
menggunakan halaman cetak bewarna dengan kualitas kertas yang
baik sehingga dapat menajamkan warna.

Radio
-
Jangkauan audience spesifik
Radio di Indonesia mengudara dengan memberikan informasi spesifik
sesuai dengan karakter brand radio tersebut. Misalnya untuk audience
yang ingin mengetahui iklim bisnis di Solo dapat mendengarkan
berbagai macam informasi di Solopos FM. Untuk kawula muda yang
dinamis dapat mencari informasi musik terbaru serta berita artis
terbaru lewat Prambors FM.
-
Fleksibel
Radio dapat diterima dimanapun berada ketika ada pemancar radio
serta penerima sinyal radio tersebut. Dan radio terkini dapat dibawa
kemanapun kita pergi dan disisipkan ke teknologi gadget terbaru.
Semisal ke dalam handphone.
-
Khalayak heterogen
Penikmat radio tidak terbatas umur. Seperti jika seseorang ingin
mendengarkan perkembangan ekonomi bisnis di Solo dapat
mendengarkan Solopos FM dan itu dapat didengarkan oleh audience
yang memiliki perbedaan rentan umur. Dari yang muda hingga yang
tua.

Televisi
xxix
-
Jangkauan luas
Televisi kini telah merambah daerah-daerah terpencil. Dimana setiap
daerah telah didirikan pemancar dan penerus gelombang televisi
Sehingga arus informasi audio visual dapat diterima hingga pelosok
desa yang memiliki pesawat televisi.
-
Menjangkau masyarakat heterogen
Semua kalangan dapat menikmati siaran televisi. Dari muda hingga
tua serta berbagai kalangan. Keanekaragaman stasiun televisi telah
memberikan andil tersendiri kepada agency periklanan untuk mampu
menempatkan iklannya di spot dan waktu tertentu.
-
Mahal
Untuk pembuatan iklan audio visual dibutuhkan ahli-ahli yang
professional serta alat-alat canggih. Tentunya semua akan berakibat
pada proses produksi yang mahal hingga penempatan iklan di media
televisi yang membutuhkan anggaran begitu besar. Sehingga hanya
perusahaan-perusahaan besar atau orang-orang yang memiliki budget
besar yang dapat menyisipkan iklannya di televisi.
-
Proses produksi rumit
Untuk membuat konten iklan audio visual dibutuhkan pekerja iklan
yang handal serta mengerti akan proses dalam pembuatan iklan audio
visual tersebut. Serta dengan bantuan alat-alat yang canggih untuk
merekam adegan iklan yang diinginkan oleh klien tertentu13.
K. Menilai Efektifitas Kampanye Iklan
Setelah semua aspek tersebut di atas dilakukan dalam membuat
kampanye komunikasi iklan. Maka hal selanjutnya adalah menilai seberapa
sukses iklan yang telah dibuat untuk menarik konsumen. Hal tersebut
13
Catatan kuliah Perencanaan Media
xxx
mungkin sangat sulit dilakukan dalam menilai seberapa besar tingkat
kesuksesan dan efektifitas dalam beriklan. Namun dapat diambil beberapa
langkah diantaranya adalah :
a. Dapatkah iklan mendongkrak pembelian konsumen ?
Iklan haruslah dapat memberikan sebuah keputusan untuk membeli
produk kepada konsumen, setelah iklan tersebut mampu memberikan
kelebihan produk yang ditawarkan, agar para konsumen mengambil
keputusan dan pada akhirnya loyal pada produk yang diiklankan.
Sehingga pada akhirnya pada jangka waktu tertentu, konsumsi produk
pada iklan semakin meningkat.
Peningkatan konsumsi produk bukan berarti iklan sebagai alat
peningkatan konsumtivisme,hal tersebut didasari pada kutipan praktisi
periklanan Yogyakarta, M. Arief Budiman, S. Sn, Director PT Petakumpet
Creative Network.
“Iklan yang dihasilkan agency haruslah jujur. Harus sesuai dengan hati
nurani (content) dan kenyataan (context). Baik what to say-nya maupun
how to say-nya. Yang ini tolong jangan ditawar. Seartistik atau sesukses
apapun, iklan yang tidak jujur akan berakibat buruk tidak saja bagi
audiens tetapi juga buat kreator dan kliennya. Jika fondasinya salah,
bangunan semegah apapun yang berdiri di atasnya takkan bertahan lama.
Iklan yang dibuat dengan kejujuran hati akan berkomunikasi dengan
landasan kepercayaan tertinggi. Pesannya akan meresap di lubuk hati,
tidak sekedar berhenti di panca indera semata.
Yang kedua perlunya iklan penyadaran tentang konsumtivisme. Jika
keburukan diiklankan begitu membabi buta, maka kesederhanaan dan
kebersahajaan hidup pun sebaiknya dipromosikan dengan cara tepat. Iklan
itu tergantung siapa yang ada di baliknya: inilah pekerjaan rumah kita
semua.
Iklan itu – sekali lagi menurut saya – sifatnya netral. Seperti harta,
kekuasaan atau ilmu pengetahuan. Kalau digunakan sesuai aturan, tentu
positif hasilnya14”.
b. Dapatkah iklan menanamkan image pada diri konsumen?
14
PPPI Pengda DIY dan Keaulatan Rakyat. Majalah Tahunan Pinasthika 2008 Asah Nyali
Jadilah Juara Sejati, Jangan Mau Dirayu Orang Iklan .Halaman 54-55
xxxi
Kampanye iklan di berbagai media diharapkan agar mampu membujuk
konsumen serta konsumen memiliki kepahaman tentang image produk
yang diiklankan. Semisal adalah kampanye iklan teh botol Sosro yang dari
awal dikampanyekan hingga sekarang, konsumen Indonesia paham bahwa
teh botol itu tidaklah jauh dari Sosro. Strategi komunikasi iklan Sosro pun
berusaha mendekati hati konsumen dengan tag linenya “apapun
makanannya, minumnya teh botol Sosro”. Begitu pula untuk air mineral
merk Aqua yang imagenya telah menjadi brand image air mineral
konsumen Indonesia. Banyak konsumen Indonesia menyebut air mineral
merk lain dengan aqua. Misal adalah Aqua merk Aquades. Hal inilah yang
diharapkan dari kampanye iklan mampu mempengaruhi kosnumen dalam
jangka waktu yang panjang.
c. Apakah
kampanye
iklan
mampu
mempengaruhi
aspek
kognitif,
behavioral, dan afektif konsumen
Mempengaruhi pikiran dalam diri konsumen. Lalu menimbulkan
keinginan untuk membeli produk yang diikliankan. Serta jika merasa
sudah memenuhi keinginan konsumen maka akan bertindak untuk
membeli.
d. Pengaruh kampanye iklan haruslah dapat meningkatkan minat pembelian
terhadap konsumen
Kampanye iklan yang baik komunikasinya haruslah mampu
mempengaruhi minat terhadap suatu produk. Minat tersebut hadir jika
komunikasi kampanye iklan secara lugas dan jujur mampu
mendeskripsikan segala sesuatu jawaban yang dibutuhkan konsumen
terhadap produk. Semisal adalah keuntungan dari produk kecantikan
memuluskan kulit. Merupakan suatu jawaban yang dinanti-nanti
konsumen wanita dalam menghaluskan kulit mereka selama ini. Sehingga
tumbuhlah minat dari konsumen untuk membeli manfaat produk yang
diiklankan.
xxxii
e. Iklan dapat berhasil jika strategi iklan yang tepat dan bermutu
Strategi iklan yang baik akan memenangkan hati konsumen. Hal tersebut
biasanya dilakukan dengan hadiah-hadiah menarik di dalam pembelian
suatu produk yang diiklankan atau dengan strategi pemasaran yang baik.
Semisal dengan personal selling (penjualan langsung kepada konsumen)
serta mungkin dapat dilakukan dengan menciptakan daya tarik khusus
yang akan digunakan dalam kampanye pemasangan iklan. Daya tarik iklan
harus memiliki tiga sifat yakni meaningful (berarti), believable (dapat
dipercaya) dan distinctive (khas).
Hal-hal tersebut di atas mungkin dapat digunakan sebagai dasar untuk
menilai seberapa besar tingkat efektifitas kampanye iklan dalam membuat
brand image suatu produk hingga para konsumen dapat tertarik dan pada
akhirnya memenangkan hati kosnumen. Walaupun ada cara lain yang
lebih akurat dari pada cara tersebut diatas yaitu dengan riset15.
15
Catatan kuliah Riset Pasar
xxxiii
BAB III
DESKRIPSI PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan
PT.
Tritunggal
Mitra
Sejati
dengan
call
sign
Brandconcept
Communications merupakan suatu perusahaan yang bergerak dibidang
periklanan yang berada di pusat ibukota Jawa Tengah, yaitu kota Semarang.
Perusahaan yang terdaftar sebagai anggota PPPI Pengda Jawa Tengah dengan
nomor anggota JTH.AA.74.002 ini pada tahun 1978 di Semarang dengan call
sign Artex Adv. Lalu harus berganti nama dengan Artek dikarenakan nama
perusahaan yang belakang mempunyai kata ex adalah nama perusahaan tekstil
kala itu. Dan lama-kelamaan berkembang sangat bagus, maka Artek membuka
cabang di Jakarta untuk mengembangkan kegiatan periklanannya. Tidak hanya di
Jakarta, namun di Surabaya pun Artek berusaha mengembangkan bisnis
periklanannya. Kesemuanya terjadi kira-kira di tahun 1990-an.
Dikarenakan alasan khusus yaitu memudahkan manajemen perusahaan.
Nama Artek Semarang digantilah dengan nama Trust. Dan pada akhirnya harus
diganti lagi pada tahun 2000 hingga kini dengan Brandconcept Communications.
Untuk Artek Jakarta dan Surabaya tetap sama tidak berganti nama. Manajemen
perusahaan yang ditangani oleh para ahli dibidang periklanan dan pemasaran
membuat Brandconcept Communications Semarang melaju kencang di dalam
melancarkan strategi periklanan modernnya.
B. Visi dan Misi Brandconcept Communications
Adapun visi dan misi yang diemban perusahaan Brandconcept
Communications adalah sebagai berikut :
xxxiv
Visi
:
Brandconcept Communication adalah teman baik di dalam komunikasi bisnis
yang akan memberi sesuatu kepada klien berupa kesuksesan dengan memberikan
inovasi komunikasi pemasaran karena Brandconcept Communications mengerti
dengan hati bagaimana pasar konsumen di Jawa Tengah
Misi
:
a. Memberikan solusi masalah bisnis kepada klien berupa inovasi strategi
komunikasi pemasaran
b. Menjadi sahabat bagi klien dan rekan bisnis
c. Menyediakan jasa full service advertising dari below the line hingga above the
line
C. Sasaran Usaha Brandconcept Communications Semarang
Di dalam usahanya Brandconcept Communications memiliki sasaran
untuk mengembangkan proses periklanan disertai pemasaran yang terintegrasi.
Sasaran tersebut antara lain :
1. Masyarakat umum yang ingin mengembangkan dunia usahanya
2. Perusahaan swasta dan BUMN yang memerlukan jasa pemasaran dan
periklanan
3. PEMDA dan Departemen ynng memerlukan solusi
mengembangkan dan
pencitraan diri
4. Perusahaan
makanan,
minuman,
obat-obatan,
dan
sejenisnya
yang
membutuhkan pelayanan full service advertising
Dalam jangka waktu yang panjang, Brandconcept Communications telah
membuktikan diri menjadi sebuah agency iklan yang mampu dan mengerti akan
pasar Jawa Tengah. Dimana Brandconcept Communications sendiri didirikan di
pusat Jawa Tengah yaitu Semarang. Dimana tempat inilah yang memberikan
kemudahan bagi Brandconcept Communications untuk melihat situasi pasar dan
xxxv
apa saja yang mampu diberikan kepada klien berupa solusi pemasaran dan
periklanan.
Dengan
loyalitas
dan
kekuatan
bekerjasama
di
Brandconcept
Communications telah melahirkan beberapa klien di tingkat daerah Jawa Tengah
meliputi Semarang, Solo, Yogyakarta, dan beberapa daerah lain. Dan juga telah
menangani beberapa produk bertaraf nasional. Kesemuanya hingga kini tetap
terjaga. Buktinya adalah banyak produsen dan klien yang membutuhkan jasa
Brandconcept Communications sendiri.
Untuk pemasangan media sendiri Brandconcept Communications telah
memiliki berbagai partner kerja sendiri. Di Semarang, Solo, Yogyakarta,
Kalimantan Timur, Bandung, Jawa Timur, serta Jakarta. Kesemuanya
memberikan keleluasaan untuk Brandconcept Communications memberikan
ruang yang luas dalam pemasaran.
D. Bidang Usaha yang Dijalankan Brandconcept Communications
Di dalam menjalankan periklanan dan pemasaran yang terintegrasi,
Brandconcept Communications menjalankan usaha meliputi :
1. Above The Line
a. TV Commercials
Memberikan jasa pembuatan iklan di media televisi. Proses kerjanya
meliputi dari pembuatan ide iklan TV commercials, pembuatan
storyboard, pembuatan iklan itu sendiri hingga iklan siap disiarkan.
b. Radio Commercials
Brandconcept Communications memberikan jasa untuk pembuatan dan
penempatan siaran radio. Usaha itu meliputi pembuatan gagasan naskah
iklan radio, pembuatan script radio itu sendiri, proses rekaman suara
radio, hingga penempatan siaran radio itu sendiri di stasiun radio.
c. Billboard, neonbox, dan spanduk
xxxvi
Untuk materi iklan di atas, pihak Brandconcept Communications mampu
melakukan kesemuanya dari proses pemberian brief dari klien, pembuatan
visual oleh creative services, hingga tahap produksi untuk billboard,
neonbox, dan spanduk, hingga penempatan di media yang diinginkan klien.
2. Below The Line
a. Leaflet, booklet, brosur, catalog, bussines card, dan sebagainya
Untuk meningkatkan branding klien di mata masyarakat. Pihak
Brandconcept
Communications
melakukan
pemenuhan
untuk
memberikan solusi kepada klien. Yaitu penciptaan kesadaran masyarakat
terhadap perusahaan dan produk dari klien. Yaitu melewati leaflet,
booklet, brosur, catalog, serta bussines card.
3.
Produksi material promosi
Untuk mempermudah dalam pemasaran, Brandconcept Communications
melakukan produksi dalam bentuk
a. Jaket, pin, payung,tas, kaos, mug, jam, dan lain sbagainya
Biasanya disebut dengan merchandising atau souvenir. Yang sangat
berguna sekali untuk menyadarkan masyarakat akan produk yang
ditawarkan. Biasanya merchandising ini digunakan untuk hadiah dalam
pembelian barang atau keuntungan yang diberikan konsumen setelah
membeli produk.
b. Stand berdiri (Booth)
Biasanya
Brandconcept
Communications
sendiri
menerima
jasa
pembuatan display untuk menempatkan produk-produk yang ditawarkan
kepada konsumen. Kegunaan material ini adalah mempercantik dan
mempermudah memikat hati konsumen dari display yang diperlihatkan
kepada konsumen.
xxxvii
Hingga kini perusahaan yang memiliki warna brand Merah hitam ini,
Brandconcept Communications, telah berhasil dan menangani beberapa produk
ataupun klien dari daerah Jawa Tengah sendiri hingga klien yang bertaraf
nasional. Hingga kini Brandconcept Communications tetap melancarkan proses
periklanan dengan melibatkan diri dengan perusahaan lainnya yang ada di
Jakarta dan Surabaya. Biasanya adalah tugas riset dan pembelian spot di media
televisi swasta Jakarta.
Sehingga bisa dibilang perusahaan
Brandconcept Semarang ini
menangani pemasaran hingga nasional. Dengan meliputi media koran daerah
hingga nasional, radio-radio daerah Semarang, hingga televisi swasta untuk
melakukan kampanye iklannya. Kesemuanya melibatkan kerjasama perusahaan
dari cabang lainnya yang ada di Jakarta dan Surabaya.
Untuk
masalah
pembuatan
iklan
TVC,
pihak
Brandconcept
Communications Semarang bekerjasama dengan Production House yang berada
di Jakarta dan sebagai satu group Artek and Partners. Yaitu Satu Atap production
dan ABE production yang siap menangani masalah teknis iklan untuk media TV.
Serta Artek and Partners sendiri dahulunya memiliki group di Ho Chi Minh City,
Bangkok, serta Kuala Lumpur.
Untuk iklan radio Brandconcept Semarang selalu bekerjasama dengan
production house local Semarang untuk melaksanakan mixing suara. Biasanya
Brandconcept
Communications
bekerjasama
dengan
IGE
production.
Dikarenakan untuk pihak Brandconcept sendiri tidak memiliki fasilitas untuk
pembuatan iklan radio.
Untuk media selama ini pihak Brandconcept Communications memiliki
begitu banyak link ke berbagai media. Semisal media koran itu adalah Kompas,
Jawa Pos, Suara Merdeka, Solopos, Kaltim Pos, dan lain sebagainya.
Kesemuanya dari dahulu hingga sekarang masih menjadi pilihan utama
Brandconcept Communications Semarang untuk memilih saluran media yang
tepat.
xxxviii
E. Struktur Organisasi Brandconcept Communications
Secara umum perusahaan ini ditangani oleh Account Executive Services,
Media Services, Creative Services, dan Account Services. Sumber daya manusia
dari Brandconcept Communications sedniri adalah dari berbagai disiplin ilmu.
Yaitu administrasi, ekonomi, komunikasi, serta, seni.Sehingga kesemuanya
mampu memberikan pelayanan terbaik bagi klien Brandconcept Communications
sendiri.
Untuk bagian marketing diisi oleh sumber daya manusia yang
mempunyai latar belakang disiplin ilmu administrasi dan ilmu manajemen.
Untuk divisi marketing services sendiri terdiri dari 4 orang. Selanjutnya adalah
bagian creative services sendiri yang diisi oleh ahli-ahli yang mempunyai disiplin
ilmu seni rupa, periklanan, dan arsitektur. Di dalam divisi creative services
sendiri memiliki 3 orang yang mampu diandalkan. Lalu divisi media diisi oleh
ahli-ahli dibidang komunikasi dan administrasi yang divisi media service sendiri
terdiri dari dua orang. Untuk divisi account sendiri terdiri dari 5 orang yang
memiliki latar belakang pndidikan ekonomi manajemen , keuangan,, serta
administrasi.
Struktur organisasi tetap dipuncaki oleh seorang chairman dan untuk
setiap cabang perusahaan dipimpin oleh pemimpin cabang. Setiap sebulan sekali
chairman selalu datang ke anak cabang untuk melakukan monitoring terhadap
kinerja anak cabangnya. Dan untuk perekrutan pegawai baru haruslah meminta
persetujuan dari chairman. Serta untuk system absensi sendiri, tiap anak cabang
menggunaan sistem computer yang datanya setiap hari dikirimkan ke pusat
Jakarta untuk dievaluasi. Sehingga setiap aktivitas setiap hari mampu dipantau
langsung dari Jakarta dan menghindari para karyawan untuk bekerja seenaknya.
Untuk struktur organisasi, lebih mudahnya dapat penulis gambarkan seperti di
bawah ini :
xxxix
Chairman
Abdul Manan
Pemimpin Cabang
Adiyono Karto
Account Executive Services
Muh. Nur Maruffin
Media Services
Tya Antari
Art Director
Head of Media Services
Head of Account Services
Maya
Nina
Head of AE and HRD
Lies Liyani
Account Services
Juned
Creative Services
Muchamad Noor Eva
Dendy Sapoetra
Multimedia
Indrawati
Yani Trihandayani
Ary
Lala Yuli
Nety
Sumber : Tata Organisasi Brandconcept Communication Semarang 2010
G. Alur Kerja Brandconcept Communications
Brandconcept Communications berupaya keras dalam memberikan solusi
pemasaran bagi klien. Disamping itu Brandconcept Communications memiliki
tim yang solid dan setiap divisi di Brandconcept Communications selalu bekerja
sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Untuk memperdalam
bagaimana alur kerja tersebut dapat saya jelaskan sebagaimana di bawah ini.
Proses pertama dilakukan oleh account executive untuk berperan penting
berkomunikasi dengan klien. Tentang masalah pemasaran apa yang diinginkan
klien dan apa saja jasa service yang dimiliki Brandconcept Communications
sendiri. Sehingga tugas account executive di agency iklan haruslah memiliki
kemampuan berkomunikasi yang baik sehingga proses transfer data antara klien
dan agency mampu terserap maksimal hingga iklan yang diinginkan klien jadi
dan siap untuk dipasang.
Proses selanjutnya adalah bagaimana merancang komunikasi yang tepat
untuk klien. Tugas ini dilakukan antara account executive dengan creative
xl
services.. Account eexecutive membawa brief kepada creative services
service untuk
diproses menjadi sebuah iklan yang mampu membawa komunikasi pesan yang
diinginkan.
nkan. Setelah cukup mengerti, ccreative services memproses brief klien
tersebut.
Proses penciptaan ikl
iklan dari brief klien melibatkan creative
reative director, art
director dan seorang ccopywriter. Kesemua brief
ef didiskusikan dengan anggota
creative services tersebut. Proses itu biasanya dinamakan dengan brainstorming.
Disitu semua informasi tentang klien dan apa yang menjadi masalah klien
didiskusikan dan dicari solusinya. Hin
Hingga
gga penciptaan visual yang diinginkan
klien jadi dan siap ditempatkan menjad
menjadi tugas creative services.
Setelah iklan itu jadi kontennya, Creative Service memberikan iklan jadi
tersebut kepada Account Executive untuk dipresentasikan kepada klien. Jika
klienn setuju maka iklan akan langsung masuk ke bagian media untuk penyesuaian
harga tentang media, kontruksi (jika iklan itu baliho atau spanduk), dan
menghitung berapa besar pajaknya) dan langsung diproduksi oleh Creative
Service menjadi iklan yang diharapkan
diharapkan.
Untuk alur kerjanya dapat penulis jelaskan seperti di bawah ini.
H. Tugas dan Fungsi M
Masing-Masing Divisi
Dalam mengerjakan fungsi dan tugasnya masing
masing-masing.
masing. Tiap divisi di
Brandconcept Communications selalu melakukan tugas dan fungsinya masingmasing
xli
masing untuk menyediakan full service advertising kepada klien. Untuk masingmasing tugas dan fungsinya dapat penulis jabarkan di bawah ini
1. Chairman
Bangku chairman diduduki oleh Bapak Abdul Manan. Seseorang yang
sudah lama malang melintang dalam pemasaran berbagai macam perusahaan
farmasi. Pria keturunan arab yang gemar bermain tenis dan golf ini memegang
peranan penting di Jakarta untuk mengawasi kinerja perusahaannya. Tugas
dan fungsi dari seorang chairman adalah :
-
Mengawasi segala proses kerja Brandconcept Communications lewat
masing-masing pemimpin cabang
-
Melakukan kebijakan-kebijakan yang berguna untuk perusahaan
-
Melakukan kunjungan ke cabang-cabang perusahaan untuk memonitoring
secara langsung proses kerja
-
Mengevaluasi segala laporan periodik perusahaan
2. Pemimpin Cabang
Untuk pimpinan cabang bagian Semarang dipercayakan kepada Bapak
Adiyono Karto. Bapak Adiyono telah bekerja di Artek Jakarta dan Semarang
kira-kira sekitar 25 tahun. Bapak yang mempunyai background seni rupa
lulusan ASDI Yogyakarta ini memiliki keahlian khusus dalam menggambar.
Dalam kesehariannya Bapak Adiyono menjalankan tugas sebagai berikut :
-
Melakukan pengawasan terhadap kinerja Brandconcept Communications
Semarang
-
Menjadi
penghubung
antara
Artek
Jakarta
dan
Brandconcept
Communications sendiri
-
Membantu kinerja pegawai dikarenakan di Brandconcept Communications
sendiri ada orang yang melakukan rangkap jabatan
-
Mengawasi
dan
mengontrol
Communications secara langsung
xlii
pekerjaan
pegaai
Brandconcept
3. Creative services
Di divisi ini sendiri terdiri dari dua macam. Yaitu art director dan
creative multimedia. Untuk art director sendiri dipegang oleh Mas Much.
Noor Eva yang memiliki kemampuan dalam mengolah gambar dan fotografi
iklan. Beliau sendiri memiliki background pendidikan diploma 3 periklanan
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Untuk creative multimedia sendiri
diduduki oleh Mas Dendy Saputra. Creative multimedia sendiri mengerjakan
tugas dibidang 3 dimensi dan 2 dimensi. Beliau sendiri memiliki latar
belakang pendidikan arsitektur di sebuah universitas swasta, UNIKA, di
Semarang.
Dari kedua hal diatas dapat penulis jelaskan tugas keseharian dari creative
services adalah :
-
Menjadi pengolah konsep iklan dari klien
-
Menuangkan ide ke dalam sebuah visual
-
Mengolah data dari klien ke dalam bentuk visual ataupun audio
-
Merancang konten iklan yang baik dan efektif untuk klien
4. Account executive services
Account executive atau sering disebut AE di dalam bidang kerja
periklanan adalah satu divisi yang memiliki kemampuan untuk menjadi
jembatan antara klien dengan agency periklanan. Di divisi ini terdiri dari
Bapak Nur Maruffin yang merangkap juga sebagai HRD Brandconcept, Mbak
Lala yuli, Mbak Yani trihandayani, serta Mbak Lies Liyani. Untuk Bapak Nur
Maruffin sendri sebenarnya tidak memiliki latar belakang di dunia periklanan
atau ekonomi. Beliau memiliki latar belakang pendidikan FMIPA Universitas
Diponegoro. Namun dikarenakan memiliki kemampuan presentasi dan
negosiasi yang baik, maka Artek Jakarta member kesempatan beliau menjadi
AE di Brandconcept Communications Semarang. Mbak lala Yuli dan Mbak
Yani Trihandayani sendiri memiliki latar pendidikan yang sama yaitu
xliii
administrasi dan kesekretarisan salah satu Universitas swasta Semarang.
Biasanya Mbak Lala Yuli dan Mbak Yani Trihandayani tersebut mempunyai
tugas menyiapkan proposal dan segala surat perjanjian untuk klien. Untuk
Mbak Lies Liyani sendiri memiliki latar belakang ekonomi di Magister
Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang. Beliau menangani tugas
untuk klien-klien di bidang kesehatan.
Untuk tugas keseharian divisi account executive adalah sebagai berikut :
-
Sebagai penghubung antara klien dengan Brandconcept Communications
-
Melakukan presentasi tentang kerjasama yang dijalin antara Brandconcept
Communications dan klien
-
Memberikan solusi masalah pemasaran klien
-
Mendapatkan data-data dari klien sehubungan masalah periklanan yang
diinginkan klien
-
Merupakan ujung tombak dari agency periklanan karena tugasnya sangat
erat sekali dengan banyak klien. Semakin baik presentasi dari account
executive, maka akan semakin banyak jaringan klien yang diraih
-
Menyediakan segala surat perjanjian kerjasama dan proposal untuk klien
dan Brandconcept Communications sendiri
-
Menyajikan konten iklan dari agency kepada klien
-
Menghadiri undangan pitching proyek iklan
5. Media services
Di media services sendiri kesehariannya sangat dekat sekali dengan
surat kabar, radio, serta televisi Dimana setiap media tersebut akan diteliti
oleh media services untuk memperoleh gambaran dimana, kapan, serta
tanggungan biaya yang akan dibebankan kepada klien jika akan memasang di
salah satu media tersebut. Di media services sendiri terdiri dari dua orang
yaitu Mbak Tya Antari dan Mbak Maya.
Untuk rutinitas tugasnya dapat penulis sampaikan sebagai berikut :
xliv
-
Menjadi tim yang meneliti media cetak dan elektronik
-
Menyajikan data-data berupa frekuensi iklan, jangkauan, serta biaya
anggaran dalam memasang iklan di media
-
Sebagai negosiator dalam memasang iklan di media
-
Sebagai penghubung antara agency dengan media
-
Mengkoordinir dan menyeleksi iklan yang akan tampil dan yang telah
tampil, apakah sudah sesuai ukuran, durasi, warna, ataupun medianya
-
Membuat laporan anggaran yang kepada klien yang iklannya telah tayang
6. Account services
Dalam divisi ini sendiri terdiri dari lima pegawai. Yaitu Mas Juned,
Ibu Indrawati, Mbak Nina, Ibu Ary, serta Mbak Nety. Secara garis besar
divisi ini mengelola keuangan Brandconcept Communications. Dari
penghasilan agency, pengeluaran agency, hingga hutang piutang agency.
Secara terperinci dapat penulis jelaskan di bawah ini :
-
Mengelola keuangan Brandconcept Communications
-
Mengurusi masalah pembayaran listrik, pajak, serta pembelian fasilitas
untuk Brandconcept Communications
-
Membuat laporan keuangan setiap hari, yaitu pemasukan seta pengeluaran
-
Berhubungan dengan dinas-dinas terkait dengan pajak, listrik, dan lain
sebagainya
H. Klien-klien Brandconcept Communications
Dari Brandconcept Communications sendiri menangani klien dari
sekitar Semarang, Jawa Tengah, hingga klien bertaraf nasional. Berkat tim yang
solid dan handal dalam bekerja Brandconcept Communications telah menangani
klien-klien antara lain :
1. PT. Ulam Tiba Halim
Marimas, Icemint, Milky Shake, Mariteh, dan Mari Sweat
xlv
TV, Print ad, POS-TV. Dan POS-TV Comm (produksi dan placement)
2. PT. Jaya Prima Abadi
Kopi Luwak
Print Ad dan TV Comm
3. Hotel Grand Candi
Event, Print Ad, dan Company Profile
4. Duta Abadi Primantara
Florence Springbed, Kingkoil, dan Winner Print Ad
5. PT. Gratia Husada Farma
Hufagrip dan Hufalysin
TV Comm (produksi dan placement), Print Ad, Point of Purchase, dan Jingle
Iklan
6. Primagama
Lembaga Pendidikan
Placement TV, Print Ad, dan Program TV
7. PT. Sukasari
Sirup dan Kecap
Print Ad dan Jingle
8. PERTAMINA
Pelumas, Elpiji, dan BBM
Print Ad, Spanduk, Umbul-umbul, Merchandising, dan Point of Purchase
9. Sukun Group
Rokok
TV Comm, Event, Print Ad, dan Point of Purchase
10. Universitas Dian Nuswantoro
TV Comm dan Baliho
xlvi
I.
Penghargaan
Dalam 32 tahun perjalanannya. Brandconcept Communications telah
membuktikan kehandalannya. Bukti nyatanya addalah beberapa penghargaan
kepada Brandconcept Communication. Penghargaan tersebut antara lain :
1. Gold medals for society service advertisement in Citra Pariwara Award 1996
2. Silver medals for society service advertisement in Citra Pariwara Award
1996
3. Bronze medals for billboard in the agenda of Semarang anniversary 2002
4. Bronze medals for billboard in the Pinasthika Widyaswara 2003
5. Gold medals for commercial brochure in the Pinasthika award 2005
6. Best photography in Pinasthika award 2005
I. Alamat Brandconcept Communications
Tempat
: Brandconcept Semarang
Jl. Citarum Tengah E/6 Semarang
Telpon (024) 354 0044
Faksimili (024) 354 1395
Email [email protected]
Website www.brandbestfriends.com
xlvii
BAB IV
PELAKSANAAN MAGANG
A. Jabaran Pelaksanaan Magang Minggu ke-1
a). Waktu dan Tempat
Periode tanggal 1 Maret 2010 – 5 Maret 2010
Pukul 08.00 WIB – 17.00 WIB
Brandconcept Communications Semarang
b). Posisi kerja
Creative Services (copywriter)
c). Deskripsi pekerjaan
-
Mengerjakan revisi neon box Nakamura
-
Mengerjakan layout halaman Majalah INFOKES edisi 26 DINKES
Semarang
-
Mengerjakan iklan kolom PT. Surya Mandiri-Logitech untuk tayang di
harian Suara Merdeka
-
Mengerjakan iklan baris lowongan pekerjaan sebuah perusahaan untuk
tayang di Suara Merdeka
-
Mengerjakan iklan baris Nusantara Sakti Motor untuk tayang di Suara
Merdeka
d).Kesulitan atau Kendala
-
Memposisikan sebuah tag line iklan kolom
-
Menyunting artikel ke dalam Corel Draw untuk Majalah INFOKES edisi
26 DINKES Semarang
e). Cara yang telah dilakukan
xlviii
-
Bertanya langsung dengan Art Director sehubungan dengan memberikan
sebuah penekanan di dalam iklan kolom
f). Kemajuan yang Telah Dicapai
-
Mampu menyunting artikel ke dalam Corel Draw untuk desain layout
Majalah INFOKES edisi 26 DINKES Semarang
-
Mampu mengerjakan iklan kolom dan iklan baris untuk muat di Suara
Merdeka
g).Aktivitas Pekerjaan
Pada minggu pertama ini, penulis masih mencoba beradaptasi dengan
suasana yang ada di kantor. Pertama kali penulis masuk magang, Pak Nur
Maruffin menyambut saya dan memperkenalkan saya dengan beberapa
pegawai kantor. Hal ini lumrah dilakukan pada mahasiswa yang magang di
Brandconcpt Communications, agar mahasiswa yang magang mampu akrab
dan bekerja sama dengan para karyawan kantor.
Setelah semua pegawai diperkenalkan, penulis langsung ditempatkan
ke creative services yang kebetulan salah seorang di creative services keluar
dari
Brandconcpt
Communications.
Sehingga
segala
sesuatu
yang
berhubungan dengan pekerjaan yang ditinggalkan pegawai lama, dilimpahkan
kepada penulis. Tentu hal ini membuat suatu tantangan baru bagi saya.
Hari pertama kala itu tidak cukup sibuk, karena di dalam sehari itu
penulis hanya mengerjakan satu klien yaitu Nakamura yang memesan Neon
Box kepada Brandconcpt Communications. Sehingga hari pertama tersebut
penulis mengerjakan revisi Neon Box tersebut.
Selanjutnya pada hari kedua. Penulis mulai mendapatkan kepercayaan
umtuk melayout majalah kesehatan Dinkes Semarang, INFOKES, edisi 26.
Dimana saya harus menyunting beragam informasi kesehatan dari Dinkes
Semarang untuk ditempatkan pada layout majalah dengan menggunakan Corel
Draw. Waktu itu pimpinan perusahaan Brandconcept Communications
xlix
menjelaskan kepada penulis, sangat jarang sekali mahasiswa magang diberi
kepercayaan mengerjakan majalah milik Dinkes Semarang tersebut. Mungkin
hal tersebut dikarenakan pula ada salah seorang yang resign dari divisi
creative services sehingga penulis harus mengerjakannya.
Majalah INFOKES tersebut disunting ke dalam Corel Draw dengan
ukuran legal dan penulis haruslah menambahkan ilustrasi gambar yang
mendukung. Ilustrasi gambar tersebut diambil dari internet yang memiliki
akses gambar yang dapat dipergunakan secara luas atau gratis. Untuk kala itu,
majalah INFOKES sedang mengangkat artikel kesehatan tentang bahaya
kanker payudara, pengaruh gizi buruk, makanan sehat dan seimbang, serta
informasi kesehatan tentang demam berdarah dan malaria.
Jika terdapat artikel yang kurang ilustrasi ataupun isi konten
artikelnya, maka penulis harus mencari referensi tersebut di dunia maya
ataupun sumber-sumber lain. Untuk pengerjaan majalah INFOKES edisi 26
ini penulis membutuhkan waktu 1,5 bulan, dikarenakan tidak langsung semua
artikel yang dibutuhkan diberikan kepada Brandconcpt Communications.
Namun secara berkala menunggu hasil olah artikel yang dipilih Dinkes
Semarang.
Selanjutnya pada hari Jumat penulis mendapatkan pelajaran di dalam
membuat iklan kolom. Iklan kolom ini biasanya berisi tentang promosi atau
lowongan pekerjaan. Dimana iklan lowongan tersebut ditempatkan di harian
Suara Merdeka. Pada waktu itu adalah iklan Nusantara Sakti dan iklan
lowongan pekerjaan. Disini penulis mendapatkan sebuah pelajaran bahwa
membuat iklan kolom hitam putih membutuhkan teknik khusus. Bagaimana
cara menempatkan judul iklan di dalam kotak yang tidak lebih dari 4 cm
(untuk iklan kolom 1x40 mmK) dimana untuk harian Suara Merdekan 1
kolom adalah 35.5 mm. Disini penulis dituntut cermat dan efisien dalam
memasukkan pesan ke dalam kolom.
l
Lalu tidak sampai disitu saja, penulis mendapatkan kesempatan untuk
menyimpan data itu ke dalam CD untuk selanjutnya di bawa ke Suara
Merdeka. Disini hal-hal yang harus diperhatikan adalah tentang ukuran
kolom, mampu tidaknya mata melihat pesan, serta jenis warnanya harus di cek
lagi untuk mengurangi kesalahan pada waktu cetak ke surat kabar.
B. Jabaran Pelaksanaan Magang Minggu ke-2
a). Waktu dan Tempat
Periode tanggal 8 Maret 2010 – 12 Maret 2010
Pukul 08.00 WIB – 17.00 WIB
Brandconcept Communications Semarang
b). Posisi kerja
Creative Services (copywriter)
c). Deskripsi pekerjaan
-
Mengerjakan iklan kolom Nusantara Sakti
-
Mengerjakan layout halaman Majalah INFOKES edisi 26 DINKES
Semarang
-
Mengerjakan iklan kolom lowongan pekerjaan untuk tayang di Suara
Merdeka
-
Mendesain spanduk untuk acara etnis Tionghoa
-
Scan dan cetak surat penawaran dari AE
-
Membuat copywrite iklan federal
d).Kesulitan atau Kendala
-
Penekanan pesan di dalam iklan kolom surat kabar
-
Menyunting artikel dan menambahkan ilustrasi ke dalam Corel Draw
untuk Majalah INFOKES edisi 26 DINKES Semarang
li
e). Cara yang telah dilakukan
-
Bertanya langsung dengan Art Director sehubungan dengan memberikan
sebuah penekanan di dalam iklan kolom dan memberikan dan mengedit
ilustrasi ke dalam Corel Draw
f). Kemajuan yang Telah Dicapai
-
Mampu menyunting artikel dan menambahkan ilustrasi ke dalam Corel
Draw untuk desain layout Majalah INFOKES edisi 26 DINKES
Semarang
-
Mampu mengerjakan iklan kolom dan iklan baris untuk muat di Suara
Merdeka yang memiliki muatan pesan yang jelas
g).Aktivitas Pekerjaan
Di minggu kedua ini, penulis masih dihadapkan dengan pekerjaan
minggu lalu. Pada hari pertama penulis mendapatkan tugas menyelesaikan
halaman selanjutnya majalah INFOKES Dinkes Semarang edisi 26. Disini
penulis harus menyelesaikan beberapa lembar artikel yang baru saja diberikan
AE kepada saya, yaitu Ibu Lies Liyani selaku pemegang kendali klien Dinkes
Semarang tersebut. Untuk masalah menyunting artikel mungkin penulis tidak
merasakan kesulitan, namun pada saat pengeditan ilustrasi gambar penulis
sedikit kebingungan.
Dimana gambar ilustrasi yang dberikan Dinkes
Semarang jauh dari memadai. Lebih tidak jelas dan mungkin tidak bisa dibaca
keterangan gambarnya. Atas kekurangan tersebut, pimpinan Brandconcept
Communication, Bapak Adiyono Karto menyarankan saya untuk mengedit
ulang ilustrasi tersebut. Dengan sedikit kesabaran tentunya ilustrasi tersebut
dapat penulis selesaikan.
Hari selanjutnya penulis mendapatkan tugas lagi dari AE, Mbak Yani
Trihandayani untuk menyelesaikan order baru iklan kolom Nusantara Sakti.
lii
Iklan yang akan dicetak ke harian Suara Merdeka ini menawarkan promo
tentang produk Honda Blade dengan cicilan ringan.
Di hari yang sama penulis mendapatkan tugas lagi untuk
menyelesaikan desain spanduk untuk perayaan ulang tahun seorang tokoh
masyarakat etnis Tioghoa di Semarang. Dimana Bapak Nur Maruffin selaku
pemegang klien memberikan tugas tersebut kepada penulis. Dalam hal ini
penulis tidak mengalami kesulitan yang berarti
Pada hari Kamis, penulis mendapat tugas dari Ibu Lies Liyani untuk
melakukan pengetikan dan scanning surat penawaran. AE harus datang
kepada creative services untuk menyetak surat tersebut karena di ruang AE
tidak ada alat scanner, sehingga harus penulis sendiri yang mengerjakannya.
Dan dari sini saya tahu benar bagaimana cara membuat surat penawaran
kerjasama dengan klien dan penulisan formatnya.
Dihari Jumat, penulis harus bersinggungan lagi dengan iklan Federal.
Sebuah pabrikan aksesoris sepeda motor memasang iklan di harian Suara
Merdeka untuk menyebarkan promosinya. Di dalam hal ini penulis sedikit
mengalami kendala. Karena iklan tersebut kliennya sangat sulit untuk diajak
berkompromi tentang iklan yang telah creative services buat. Karena klien
sendiri, Federal motor, memberikan begitu banyak konten iklan di dalam iklan
kolom tersebut. Sehingga mungkin sangat tidak terlihat rapi jika para pembaca
iklan kolom membacanya. Tidak kurang dari 5 kali iklan tersebut
dikonsultasikan lewat email kepada klien namun tidak kunjung ada
persetujuan dari klien tentang desain tersebut. Hal itu pun terjadi pada Art
Director Brandconcept Communications yang sangat merasakan dampak dari
klien aksesoris sepeda motor ini.
C. Jabaran Pelaksanaan Magang Minggu ke-3
a). Waktu dan Tempat
Periode tanggal 17 Maret 2010 – 21 Maret 2010
liii
Pukul 08.00 WIB – 17.00 WIB
Brandconcept Communications Semarang
b). Posisi kerja
Creative Services (copywriter)
c). Deskripsi pekerjaan
-
Mengerjakan layout halaman Majalah INFOKES edisi 26 DINKES
Semarang
-
Mengonsep Iklan Layanan Masyarakat tentang Kanker Payudara
-
Mengerjakan iklan kolom Casa Java untuk harian Suara Merdeka
d).Kesulitan atau Kendala
-
Proses layout halaman Majalah INFOKES DINKES edisi 26 Semarang
yang beragam setiap masalah yang diangkatnya
-
Memasukkan iklan yang kreatif dan pesan iklan yang baik ke dalam Iklan
Layanan Masyarakat Dinkes Semarang dimana klien ini sangat sukar
sekali menerima konsep iklan kreatif
e). Cara yang telah dilakukan
-
Bertanya langsung dengan Art Director sehubungan dengan tata letak
penomoran halaman INFOKES edisi 26 Dinkes Semarang serta desain
layoutnya yang begitu variatif
-
Brainstorming dengan Art Director untuk mengerjakan Iklan Layanan
Masyarakat
f). Kemajuan yang Telah Dicapai
-
Mengerti akan proses kreatif membuat iklan dari proses brainstorming
hingga penyajian ke media cetak
liv
-
Mampu menjadi jembatan klien dalam menuntaskkan brief Iklan layanan
Masyarakat Kanker Payudara dimana creative services hendaknya harus
memiliki kekuatan mengenali karakter setiap klien yang ditangani tentang
selera iklannya dan bagaimana berkomunikasi dengan mereka
g).Aktivitas Pekerjaan
Di minggu ketiga ini lagi-lagi penulis mnyelesaikan pekerjaan majalah
INFOKES 26 Dinkes Semarang. Yang pada hari tersebut penulis menyunting
lagi artikel yang tiba dari Dinkes Semarang melalui AE, ibu Lies Liyani.
Disini penulis tidak mendapatkan kesusahan lagi, dikarenakan sudah terbiasa
dalam mengerjakan tugas tersebut di minggu-minggu sebelumnya.
Dan penulis mendapatkan kepercayaan untuk mengonsep iklan
layanan masyarakat tentang pemeriksaan dini untuk mencegah kanker
payudara. Disini penulis membuat satu iklan layanan masyarakat dan Pak
Much. Noor Eva membuat juga satu iklan layanan masyarakat dengan tema
yang sama untuk ditawarkan kepada Dinkes Semarang. Kesemuanya akan
menjadi kover dalam majalah INFOKES 26 dinkes Semarang. Disini penulis
mendapatkan pengalaman dalam membuat iklan layanan masyarakat. Dengan
konsep menjauhi sifat pornografi dan kesan yang kurang etis, maka penulis
membuat iklan layanan masyarakat seperti terlampir dalam lampiran TA ini.
Namun sayang iklan tersebut tidak disetujui oleh klien, dikarenakan klien
lebih condong untuk mengisi halaman kover dalam dengan iklan layanan
masyarakat kusta. Padahal pihak tim creative services sendiri sangat menyukai
iklan rancangan penulis yang unik dan jelas untuk menyuarakan program
pemeriksaan kanker payudara. Hingga pak Art Director, Pak Much. Noor Eva
berencana
memotret
model
untuk
memvisualisasikan
iklan
layanan
masyarakat saya serta membawanya menjadi peserta festival iklan
Yogyakarta. Namun sayang sekali klien merubah pola tema iklan layanan
masyarakat yang akan diangkat di Dinkes Semarang. Dari hal tersebut penulis
lv
sadar bahwa mengetahui dan mengerti keinginan klien sangatlah sukar.
Dimana pengalaman berinteraksi dengan klien jauh-jauh hari, akan
mempermudah cara penyampaian pesan tentang bagaimana selera klien dalam
mengemas iklan.
Untuk tugas selanjutnya yang penulis selesaikan adalah iklan
lowongan pekerjaan dari Casa Java. Perusahaan ini memasang iklan di suara
merdeka dengan ukuran 2x40 mmK. Dimana 2 mmK suara Merdeka adalah
70 mm. Dan penulis membuat 3 desain alternative dngan warna hitam dan
putih yang variatif. Setelah dikonsultasikan, iklan tersebut di acc dengan
pilihan desain ke-3 seperti yang terlampir di lampiran TA ini.
D. Jabaran Pelaksanaan Magang Minggu ke-4
a). Waktu dan Tempat
Periode tanggal 22 Maret 2010 – 26 Maret 2010
Pukul 08.00 WIB – 17.00 WIB
Brandconcept Communications Semarang
b). Posisi kerja
Creative Services (copywriter)
c). Deskripsi pekerjaan
-
Mengonsep iklan layanan masyarakat tentang bahaya Kusta
-
Membuat sign box untuk took oleh-oleh di pelabuhan Tanjung Mas
Semarang
-
Mengerjakan iklan kolom lowongan pekerjaan untuk harian Suara
Merdeka
d).Kesulitan atau Kendala
lvi
-
Mengonsep iklan layanan masyarakat tentang kusta yang sopan dan tidak
menimbulkan kesan menjatuhkan penderita kusta
-
Mengedit visual untuk sign box toko oleh-oleh, karena gambar visualnya
dari klien berresolusi rendah sehingga pada proses produksi akan
mengalami kualitas cetak yang buruk
e). Cara yang telah dilakukan
-
Brainstorming
dengan
bapak
Adiyono
Karto
selaku
pimpinan
Brandconcept Communications serta Mas Much. Noor Eva selaku Art
Director tentang mengemas iklan layanan masyarakat yang baik dan
sopan untuk kusta
-
Melakukan editing visual untuk sign box toko oleh-oleh di pelabuhan
Tanjung Mas Semarang
f). Kemajuan yang Telah Dicapai
-
Mengerti akan proses kreatif membuat iklan dari proses brainstorming
hingga penyajian ke media cetak agar tidak menimbulkan kesan
menjatuhkan bagi yang melihat iklan layanan masyarakat kusta tersebut
-
Bagaimana mengolah gambar yang baik agar pada waktu cetak tidak
menghasilkan gambar yang kurang tajam kualitasnya
g).Aktivitas Pekerjaan
Pada minggu keempat ini jadwal kerja tidak begitu padat di
Brandconcept Communications. Hal ini sangat menguntungkna creative
services untuk mengolah brief untuk iklan layanan masyarakat bagi Dinkes
Semarang. Dan mulailah dari creative services mengolah brief yang ada
tentang kusta. Saya sendiri pun menyampaikan gagasan kepada Bapak
Adiyono karto selaku pimpinan Brandconcept Communications serta mas
Much. Noor Eva selaku Art Director untuk tidak menyampaikan secara lugas
lvii
iklan layanan masyarakat tentang penyakit kusta tersebut. Dan hal itu pun
diamini oleh bapak Adiyono karto serta mas Much. Noor Eva.
Lalu saya sendiri diberi kesempatan untuk mengonsep iklan saya
sendiri tentang kusta. Begitu pula dengan Mas Much. Noor Eva, dikarenakan
untuk klien Dinkes Semarang haruslah diberi alternatif iklan. Agar kita dari
creative services tidak selalu merevisi satu iklan berulang-ulang yang hasilnya
akan menyita waktu cetak. Dan Bapak Adiyono Karto pada waktu itu
memberikan sebuah pesan atau copywrite pada iklan hasil gagasan saya.
Namun semua itu mendapatkan hasil nihil. Dua iklan dari
Brandconcept Communications, yaitu dari penulis sendiri dan Mas Much.
Noor Eva tidak disepakati oleh klien. Dikarenakan iklan dari kami tidak
mencerminkan orang atau model yang sakit kusta. Dan itu semua diluar
harapan kami bagi kreator iklan yang sangat menyayangkan alasan tersebut.
Atas berat hati Mas Much. Noor Eva harus membuat ulang iklannya dan
penulis sendiri harus menyelesaikan pekerjaan lain.
Pekerjaan selanjutnya adalah membuat neon sign untuk toko oleh-oleh
di sekitar pelabuhan Tanjung Mas Semarang. Neon sign tersebut untuk toko
makanan, oleh-oleh, serta toko buah. Dimana neon sign tersebut haruslah
dapat dilihat dari kejauhan dan menarik. Sehingga dalam pekerjaan ini penulis
mengerjakannya dengan warna-warna yang kontras. Lalu masalah muncul
ketika iklan tersebut membutuhkan visual. Dimana visual pendukung dari
klien sangat tidak memadai untuk diapliksikan kedalam neon sign. Dan
apabila tidak cocok akan mengalami penurunan kualitas pada saat pencetakan
di tempat produksi. Sehingga atas tips dan trik dari Mas Much. Noor Eva,
visual tersebut berhasil dibuat setajam mungkin dan layak untuk diproduksi.
E. Jabaran Pelaksanaan Magang Minggu ke-5
a). Waktu dan Tempat
Periode tanggal 29 Maret 2010 – 1 April 2010
lviii
Pukul 08.00 WIB – 17.00 WIB
Brandconcept Communications Semarang
b). Posisi kerja
Creative Services (copywriter)
c). Deskripsi pekerjaan
-
Merevisi desain booth (display) untuk Super Bihun
-
Membuat iklan Federal ban untuk mobil
-
Membuat iklan kolom lowongan pekerjaan
-
Membuat spanduk untuk SMA Theresiana dan Akademi Farmasi
Semarang
-
Mendesain brosur Moira treatment spa
d).Kesulitan atau Kendala
-
Merevisi iklan klien untuk desain booth Super Bihun yang sesuai
permintaan klien. Sebelumnya desain booth tersebut didesain oleh Mas
Much. Noor Eva. Atas kesibukan beliau maka desain itu dipercayakan
kepada penulis untuk merevisinya
-
Membuat desain brosur yang baik dan efektif untuk pusat spa treatment
Moira
e). Cara yang telah dilakukan
-
Berkonsultasi dengan Art Director, Mas Much. Noor Eva bagaimana
dengan pengolahan revisi desain booth untuk super Bihun
-
Mencari referensi desain di internet untuk menciptakan visual brosur
yang baik dan efektif menyampaikan jasa yang ditawarkan
f). Kemajuan yang Telah Dicapai
lix
-
Paham akan warna-warna untuk mempercantik tampilan display untuk
Super Bihun (oranye, kuning, dan hijau)
-
Paham bagaimana cara membuat desain brosur yang baik dan benar
g).Aktivitas Pekerjaan
Di minggu ke-5 ini penulis merasakan suatu pengalaman baru. Disini
penulis harus menyelesaikan desain visual untu klien-klien cukup besar
seperti bakmi Super Bihun, Federal motor, serta Treatment and Spa Moira.
Penulis dalam hal ini banyak sekali belajar bagaimana cara mengkompoisikan
visual dengan pesannya di media seperti display pameran, booth, dalam hal
ini. Bagaimana membuat iklan otomotif yang menarik dan komunikatif. Serta
bagaimana menyelesaikan desain brosur untuk spa and treatment. Ketiga klien
ini tentunya memiliki selera masing-masing.
Untuk Super Bihun, desain booth sebenarnya sudah jadi. Namun atas
permintaan klien, desain itu diminta dirubah komposisinya serta permainan
warnanya. Sehingga disini penulis melakukan beberapa pembuatan alternative
desain untuk desain display pameran untun Super Bihun tersebut. Disini
penulis melakukan permainan warna antara oranye, kuning, dan hijau untuk
Super Bihun. Dimana Super Bihun sendiri tidak jauh lepas dari brand warnawarna tersebut.
Untuk iklan poster Federal motor ini. Penulis diberikan waktu 1 jam
untuk mendesainnya. Sehingga tidak bisa maksimal. Dan pada akhirnya pihak
klien merevisi iklan hasil kerja penulis untuk diganti yang lebih menarik. Dan
penulis pada akhirnya berhasil membuat iklan poster yang baik dan menarik
sehingga disetujui klien itu sendiri. Untuk hasil contoh posternya penulis
lampirkan di halaman lampiran.
Selanjutnya adalah mengerjakan brosur untuk rumah spa and treatment
baru di Semarang, Moira. Disini penulis melakukan pembuatan desain
sebanyak 3 macam untuk klien. Diharapkan klien tertarik pada salah satunya
lx
dan jika revisi terjadi. Tidak sampai membuat ulang desain brosur tersebut.
Disini penulis membuat brosur dengan warna dasar merah muda. Warna
merah muda adalah warna yang disukai oleh wanita, hal itulah yang
mendasari saya meletakkan warna dasar tersebut untuk desain brosur Moira.
Yang mayoritas konsumennya adalah wanita.
F. Jabaran Pelaksanaan Magang Minggu ke-6
a). Waktu dan Tempat
Periode tanggal 4 April 2010 – 9 April 2010
Pukul 08.00 WIB – 17.00 WIB
Brandconcept Communications Semarang
b). Posisi kerja
Creative Services (copywriter)
c). Deskripsi pekerjaan
-
Membuat desain iklan kolom lowongan pekerjaan di perusahaan Jamu
Borobudur
-
Membuat spanduk untuk SMA dan SMP Thresiana
-
Membuat branding logo untuk kursus Bahasa Inggris ETC English
Course
-
Mengecek iklan kolom untuk Kompas dan Suara Merdeka
d).Kesulitan atau Kendala
-
Kesulitan dalam membuat desain spanduk, karena baru pertama kali sejak
masuk magang belum pernah diberi pekerjaan membuat spanduk.
Biasanya spanduk di desain oleh Mas Much. Noor Eva
lxi
e). Cara yang telah dilakukan
-
Bertanya kepada Pak Adiyono Karto dan Mas Much. Noor Eva untuk
mendesain spanduk yang baik dan eye catching
f). Kemajuan yang Telah Dicapai
-
Paham bagaimana cara membuat desain spanduk yang baik dan sesuai
dengan standar produksi
g).Aktivitas Pekerjaan
Di Minggu kelima penulis mendapatkan beberapa tugas. Ada tugas
baru dan tugas-tugas lama seperti mengerjakan iklan kolom dan
memasukkan data ke CD. Untuk tugas-tugas baru tersebut adalah membuat
spanduk untu sekolah swasta di Smarang yaitu SMA dan SMP Theresiana
serta membuat branding logo indoor untuk kursus bahasa Inggris ETC
English Course.
Untuk membuat spanduk tentunya ini adalah pengalaman pertama
penulis. Ternyata membuat spanduk itu tidak semudah bagaimana yang kita
perkirakan. Spanduk haruslah dapat dilihat jelas dari kejauhan oleh audience
serta pesan yang dikomunikasikan dapat terbaca jelas oleh pembaca yang
mungkin hanya sepintas lewat dan melihat. Maka dari itu spanduk yang saya
buat ini menggunakan warna kuning, hitam, serta merah untuk memberikan
warna kontras disetiap bagian spanduk yang diisi pesan yang ingin
disampaikan. Lalu untuk pesan haruslah jelas dengan huruf yang besar untuk
tag line pesan serta beberapa pesan pendukung dari spanduk tersebut.
Di hari lain penulis mendapat tugas menyelesaikan branding logo
untuk ETC English Course. Dimana pihak ETC membutuhkan desain logo
untuk kantornya di Semarang dan diletakkan di dalam ruang. Untuk
finishingnya logo branding tersebut dibuat dengan kayu atau akrilik. Disini
lxii
creative
services
hanya
memberikan
layout
desain
dan
ukuran
proporsionalnya jika jadi. Desain tersebut pada akhirnya digunakan acuan
untuk membuat bahan di proses produksi.
G. Jabaran Pelaksanaan Magang Minggu ke-7
a). Waktu dan Tempat
Periode tanggal 12 April 2010 – 15 April 2010
Pukul 08.00 WIB – 17.00 WIB
Brandconcept Communications Semarang
b). Posisi kerja
Creative Services (copywriter)
c). Deskripsi pekerjaan
-
Membuat desain MMT dan spanduk Akademi Farmasi Semarang
-
Membuat iklan kolom lowongan pekerjaan untuk tayang di Suara
Merdeka
-
Mengecek warna, ukuran, serta resolusi iklan Starone Pinter untuk tayang
di Kompas
-
Mengirimkan desain kepada klien via email
-
Membuat kuitansi dan bukti tagihan untuk Majalah INFOKES edisi 26
Dinkes Semarang kepada dinkes Semarang
-
Membuat sign box dan quotations untuk Semesta Beauty and Spa
d).Kesulitan atau Kendala
-
Kerepotan dalam membuat kuitansi, bukti tagihan, serta quotations
material untuk klien, karena biasanya pekerjaan ini sewajarnya dilakukan
oleh AE yang bersinggungan langsung denga klien
lxiii
e). Cara yang telah dilakukan
-
Bertanya langsung kepada AE bagaimanakah pembuatan format kuitansi,
bukti tagihan serta quotations material
f). Kemajuan yang Telah Dicapai
-
Mengetahui segala format surat yang berhubungan langsung dengan
kerjasama dengan klien
g).Aktivitas Pekerjaan
Seperti biasanya penulis dihadapkan pada tugas pembuatan MMT dan
spanduk, iklan kolom surat kabar, serta berkirim email dengan klien tentang
berkonsultasi bagaimana desain iklan yang creative services buat. Namun di
minggu ini tidak seperti biasanya. Penulis diberi kepercayaan untuk membuat
kuitansi, bukti tagihan, serta quotations material untuk klien. Dan kesemuanya
dapat terselesaikan dengan baik atas kerjasama AE kepada creative services.
Disini penulis mendapatkan segala bentuk format surat serta
fungsinya. Dan tidak salah jika AE mempercayakan kepada penulis untuk
mengurusi surat-surat tersebut kepada penulis, karena untuk klien dinkes
Semarang, majalah INFOKES edisi 26, penulis menyelesaikan isinya dari
halaman awal hingga akhir. Didlam surat tersebut berisi tentang jumlah
eksemplar majalah yang dicetak, jenis kertas, hingga uang yang harus
dibayarkan
kepada
agency
Brandconcept
Communications
sebagai
produsennya.
Hal lain yang dapat penulis raih adalah pembuatan sign box untuk
Semesta Spa and Treatment yang digunakan di dalam ruangan. Disini penulis
diberi waktu tidak kurang dari 1 jam untuk memroses penempatan logo
dengan aksesori interior Semesta Spa and Treatment yang berbentuk foto.
Atas bantuan dan saran Bapak Adiyono Karto dan Mas Much. Noor Eva
lxiv
desain Semesta Spa and Treatment dapat terselesaikan dengan baik dan
disetujui oleh klien pada hari itu juga.
H. Jabaran Pelaksanaan Magang Minggu ke-8
a). Waktu dan Tempat
Periode tanggal 19 April 2010 – 23 April 2010
Pukul 08.00 WIB – 17.00 WIB
Brandconcept Communications Semarang
b). Posisi kerja
Creative Services (copywriter)
c). Deskripsi pekerjaan
-
Membuat desain merchandising payung untuk Petikemas Semarang
-
Bertemu dengan klien SMA 1 Theresiana dan membuat MMT ucapan
kemenangan atas siswa SMA 1 Theresiana yang memenangkan olimpiade
sains internasional
-
Mengerjakan iklan kolom promo Honda Nusantara Sakti Cendrawasih
Semarang
-
Mengerjakan iklan kolom perumahan Citra Pesona Semarang
d).Kesulitan atau Kendala
-
Pertama kali bertemu dengan klien (mewakili divisi AE) untuk menerima
brief dan mengerjakannya menjadi sebuah spanduk
-
Untuk iklan kolom perumahan Citra Pesona Semarang, visual dari iklan
kolom tersebut sangat tidak layak untuk dicetak ke surat kabar. Jika hal
tersebut tetap menggunakan hasil olah gambar klien, maka mungkin iklan
yang akan tayang disurat kabar akan tidak terbaca dengan jelas
lxv
e). Cara yang telah dilakukan
-
Bertanya langsung kepada AE bagaimanakah dialog yang sewajarnya
terjadi antara AE dan klien agar brief yang diberikan dapat terwujud
dengan baik dan sesuai harapan.
-
Menduplikat ulang desain iklan kolom dari klien agar layak cetak di
harian Suara Merdeka
f). Kemajuan yang Telah Dicapai
-
Mengetahui bagaimana proses penyampaian brief dari klien kepada
agency Brandconcept Communications
-
Mampu mencari solusi visualisasi iklan yang kurang baik agar layak
untuk dicetak
g).Aktivitas Pekerjaan
Diminggu ke delapan ini penulis mendapatkan pengalaman baru.
Bagaimana menjadi seorang Account Executive (AE) atau sering disebut
marketing. Disini penulis mewakili Bapak Nur Maruffin yang sedang ada janji
dengan klien lain. Sehingga kemungkinan besar tidak dapat bertemu dengan
klien dari SMA 1 Theresiana. Dan penulis dipercaya mewakilinya.
Di kantor klien, SMA 1 Theresiana. Penulis bertemu langsung dengan
kepala sekolah. Beliau memberikan latar belakang apa saja (brief) yang harus
disampaikan dalam spanduk MMT tersebut. Dari data visual, isi pesan, serta
warna yang diinginkan.
Setelah itu penulis kembali ke Brandconcept Communications untuk
mengonsep iklan yang diinginkan klien serrta memproses segala data yang
ada dari klien menjadi sebuah spanduk jadi. Disini penulis membuat dua
desain alternatif lalu mengirimnya via email untuk dikonsultasikan dengan
klien. Klien pada waktu itu memilih salah satu desain penulis. Dan pada hari
lxvi
itu juga, pada sore hari, spanduk masuk ke proses produksi untuk keesokan
harinya pukul 12.00 WIB dipasang di SMA Theresiana 1 Semarang.
Pada hari selanjutnya penulis mendapatkan konten iklan yang siap
cetak di harian Suara Merdeka. Penulis mendapatkan iklan tersebut dari order
AE, mbak Yani Trihandayani. Dari segi ukuran yang diinginkan klien sudah
pas, namun masalah terjadi pada sisi visual dan pesan iklannya yang terlihat
pecah-pecah atau sering disebut resolusi gambarnya terlalu kecil, sehingga
tidak layak cetak. Dan penulis mencoba menduplikat ulang dengan membuat
iklan yang sama persis dengan iklan tersebut agar didapatkan standar cetak
yang diharapkan.
I. Jabaran Pelaksanaan Magang Minggu ke-9
a). Waktu dan Tempat
Periode tanggal 26 April 2010 – 30 April 2010
Pukul 08.00 WIB – 17.00 WIB
Brandconcept Communications Semarang
b). Posisi kerja
Creative Services (copywriter)
c). Deskripsi pekerjaan
-
Membuat iklan lowongan pekerjaan
-
Mengecek materi spanduk dan umbul-umbul untuk dicetak
d).Kesulitan atau Kendala
lxvii
-
Pengalaman pertama menggantikan tugas AE untuk mengecek antara
materi barang di surat-surat kerjasama dengan ukuran desain dan jumlah
barang yang terlampir
e). Cara yang telah dilakukan
-
Meminta saran dan bantuan kepada Mas Much. Noor Eva untuk
menjelaskan keterangan-keterangan di surat-surat kerjasama dengan klien
tersebut
f). Kemajuan yang Telah Dicapai
-
Mampu mengetahui dan mengecek antara surat-surat kerjasama antara
klien dengan desain yang ada
g).Aktivitas Pekerjaan
Pada minggu terakhir ini, penulis tidak mendapati begitu banyak
pekerjaan yang ada di kantor. Diminggu ke sembilan ini penulis mendapatkan
pengalaman baru untuk menjadi AE sekaligus Copywriter di creative services.
Disini penulis harus mengecek segala sesuatu material iklan above the line
(spanduk serta umbul-umbul) apakah sama dengan surat kerjasama antara
klien dan Brandconcept Communications sendiri. Tentang jumlah material
dan ukuran yang disepakati.
Saya banyak sekali bertanya kepada AE dan Mas Much. Noor Eva
sendiri, yang juga pada minggu itu adalah hari terakir beliau bekerja di
Brandconcept Semarang, untuk menjelaskan tentang segala sesuatu data yang
ada di surat perjanjian tersebut dengan materi yang ada. Apabila ada yang
tidak cocok maka penulis selaku pengecek materi seseger mungkin konsultasi
dengn pihak AE tentang perbedaan antara surat perjanjian kerjasama tersebut
dengan materi desain yang ada.
lxviii
J. Focus of Interest
1.
Penjabaran Umum
Secara umum komunikasi iklan yang efektif haruslah melalui
berbagai macam tahapan-tahapan yang harus dilalui sebuah agency
periklanan. Kesemuanya menjadi proses di dalam mengemas komunikasi
iklan yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan produk atau
meningkatkan branding dari sebuah perusahaan kepada konsumen atau
masyarakat. Terlebih saat ini kondisi pasar sangat majemuk diiringi
dengan banyaknya kompetitor disisi produk-produk ataupun agency
periklanan lain yang telah menguasai komunikasi pemasaran.
Cara-cara mendekati konsumen di dalam kampanye iklan
memiliki cara yang berbeda-beda sesuai dengan segmentasi pasar yang
disasar, Kesemuanya memerlukan kejelian khusus dari agency periklanan
untuk dapat memperoleh perhatian dari konsumen tersebut. Dan pada
akhirnya divisi-divisi di agency periklanan haruslah memiliki integritas di
dalam membangun komunikasi pemasaran iklan yang baik dengan
didukung sumber daya manusia yang handal di masing-masing
bidangnya.
Sebagai contoh adalah berbagai macam produk berskala daerah
hingga nasional kini dengan mudah kita temui diberbagai tayangan iklan
di televisi, media surat kabar, serta radio. Dari produk-produk rumah
tangga, makanan, obat-obatan, kecantikan, hingga jasa mudah sekali kta
temui dalam tayangan iklan-iklan sekarang ini. Dimana setiap produk
yang dikemas dan ditayangkan di media memiliki sebuah ciri khusus
yang membuat konsumen mudah mengingatnya serta menjadi pilihan hati
konsumen untuk mengkonsumsinya.
lxix
2. Membangun Rancangan Komunikasi Iklan yang Efektif
Perkembangan pesat agency periklanan hingga merambah daerahdaerah dewasa ini memberikan angin segar kepada para podusen produk
daerah untuk
lebih
mudah
memperkenalkan
produknya kepada
masyarakat lewat cara beriklan. Media-media pun kini menjadi lebih
banyak, sehingga para pengiklan ataupun agency lebih leluasa memilih
saluran komunikasinya agar pesan tersampaikan dengan baik hingga ke
audience atau sering kita sebut konsumen.
Masyarakat pun kini telah berubah. Menjadi semakin kompleks
dan para agency periklanan pun dapat menjadikannya menjadi beberapa
segmentasi untuk mempermudah memasarkan produk dari produsen.
Diharapkan dengan frekuensi iklan yang dilakukan dapat menembus
angka penjualan yang diinginkan. Itupun harus dilakukan dengan
berbagai upaya pendukung, tidak hanya dengan penayangan iklan
promosi diberbagai media. Namun juga dengan strategi khusus untuk
menarik pelanggan. Biasanya strategi tersebut menjadi tanggung jawab
produsen sebagai pemasar. Biasanya berupa penambahan diskon ataupun
hadiah menarik.
Kesemua dinamika diatas menjadikan sebuah biro iklan haruslah
jeli dan tanggap memantau pasar. Pasar ataupun konsumen dangat cepat
berubah keadaannya. Tidak jarang setiap periode tertentu, jasa riset atau
badan ternetu melakukan survey untuk melihat segala sesuatu perubahan
konsumen terhadap produk. Biasanya tentang produk apa yang paling
banyak disukai, tentang kisaran harga produk yang paling dapat
dijangkau, sehingga kita sebagai konsumen dapat lebih selektif memilih
produk yang kita inginkan. Atau sebuah agency iklan akan lebih mudah
mencari perbandingan produk dengan yang ada di pasaran.
lxx
Keragaman saluran media, keanekaragaman konsumen menjadi
sebuah keuntungan untuk produsen dan agency iklan untuk lebih mudah
memasarkan dan mempromosikan produknya kepada auidience. Namun
di sisi lain itu semua akan menjadi masalah untuk biro iklan, karena tidak
semua saluran media dan semua konsumen dapat dengan mudah
membawa pesan yang ingin disampaikan. Dan jika agency iklan memilih
semua saluran media dan konsumen, kesemuanya akan menjadi tidak
efektif. Karena apakah semua yang dilakukan tersebut akan mampu
mendongkrak penjualan jika produk yang dipasarakan adalah produk
untuk ibu-ibu rumah tangga dipromosikan dengan media massa yang
banyak dibeli oleh anak-anak. Atau akankah sesuai jika produk yang
ditawarkan adalah produk obat-obatan dipasarkan lewat media otomotif ?
Keragaman dan kemudahan memilih media sejatinya menjadi tantangan
para agency iklan untuk lebih jitu memilih saluran dan karakteristik
media yang sanggup membawa pesan yang ingin disampaikan.
3. Membangun
Rancangan
Komunikasi
Iklan
yang
Efektif
di
Brandconcept Communications Semarang
Brandconcept Communications adalah salah satu perusahaan
periklanan tertua yang ada di wilayah provinsi Jawa Tengah. Didirikan
pada tahun 1978 oleh seorang ahli marketing farmasi, bapak Abdul
Manan. Yang kemudian mengembangkan perusahaannya hingga Jakarta
dan Surabaya. Hingga kini Brandconcept Communications melakukan
semua praktik periklanan full service agency. Meliputi media lini bawah
dan lini atas. Kesemuanya dilakukan untuk mempermudah pemasaran
produk dari klien.
Media-media pendukung meliputi televisi, radio, hingga media
massa yang bertaraf daerah hingga nasional telah menjadi partner
Brandconcept Communications untuk bekerjasama. Dipadu dengan tim
lxxi
kerja yang solid dan mampu menyelesaikan tugasnya masing-masing
menjadikan
Brandconcept
Communications
semakin
kencang
melancarkan strategi komunikasi pemasarannya.
Dalam
aktivitasnya
Brandconcept
Communications
selalu
memposisikan diri sebagai sahabat dengan klien yang dibina. Hal itu telah
menjadi visi dan misi Brandconcept Communications di dalam
melakukan aktivitas periklanannya. Sehingga hubungan yang terjalin di
antara agency dan klien dapat intens dan akan mempermudah transfer
informasi dari klien ke Brandconcept Communications yang digunakan
untuk memecahkan masalah komunikasi pemasaran.
Di dalam kesehariannya Brandconcept Communications selalu
berupaya membina hubungan yang baik dengan klien dan berusaha
memberikan pemecahan masalah komunikasi pemasaran dengan tepat.
Cara-cara yang telah dilakukan Brandconcept Communications untuk
mengkomunikasikan pesan iklannya agar mendapat hasil yang efektif
adalah sebagai berikut :

Selalu menempatkan diri sebagai teman diantara agency dan klien
Sehingga transformasi komunikasi dari klien kepada agency dapat
berjalan lebih mudah dan memberikan pemecahan permasalahan
yang tepat untuk klien. Untuk itu divisi account executive selalu
dapat mempresentasikan diri dan memberikan pemecahan masalah
secara dekat dengan klien.

Setiap divisi di Brandconcept Communications diduduki oleh ahli di
bidangnya
Salah satu alasan mengapa Brandconcept Communications selalu
tampil maksimal di dalam konten iklannya adalah setiap divisi di
Brandconcept Communications selalu dapat menyelesaikan tugas dan
fungsinya secara baik sehingga semua proses yang dibutuhkan dalam
lxxii
menciptakan iklan dari proses penerimaan brief hingga penempatan
iklan di media dapat terlaksana dengan baik.

Brandconcept Communications dapat menjadi kepercayaan klien
Bukti hal tersebut adalah banyak klien yang datang ke Brandconcept
Communications untuk mencari pemecahan masalah pemasarannya.
Dan banyak dari klien tersebut adalah klien lama yang telah menjadi
binaan Brandconcept Communications

Brandconcept Communications selalu inovatif dalam membuat
rancangan iklan
Dari hasil portofolio Brandconcept Communications sendiri,
Brandconcept Communications selalu berupaya tampil inovatif. Dari
banyaknya iklan yang dibuat dan ditempatkan di media. Tidak ada
satupun yang tampil sama persis. Brandconcept Communications
membuat rancangan iklan yang berbeda setiap ada klien yang
membutuhkan jasa komunikasi pemasaran dari Brandconcept
Communications.

Jaringan media beriklan yang banyak mempermudah Brandconcept
Communications untuk melakukan komunikasi pemasaran klien
Media-media
yang
Communications
telah menjadi kepercayaan
untuk
menempatkan
Brandconcept
iklan-iklan
hasil
rancangannya. Dari media lini bawah hingga media lini atas telah
menjadi bukti Brandconcept Communications untuk melancarkan
strategi komunikasinya.

Brandconcept Communications berada di lokasi pusat ibukota Jawa
Tengah
Hal ini menjadi keuntungan Brandconcept Communications untuk
memantau situasi konsumen di wilayah provinsi Jawa Tengah pada
khususnya dan akan menjadi sangat mudah untuk melihat kompetitor
lxxiii
dari Brandconcept Communications sendiri dlam menyediakan jasa
periklanannya.
Dari kesemua aspek yang dimiliki Brandconcept Communications di atas.
Telah menjadikan Brandconcept Communications salah satu pilihan para
produsen atau klien di dalam menyelesaikan masalah pemasaran.
lxxiv
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melaksanakan magang kurang lebih 2 bulan di Brandconcept
Communications Semarang serta mengikuti segala proses pekerjaan yang ada di
sana. Penulis merasakan sesuatu dunia baru yang begitu dekat dengan diri
penulis. Dunia yang mampu menciptakan sebuah tantangan baru pada diri
penulis untuk terus berkembang memacu diri.
Dalam dua bulan magang, penulsi memperoleh kesimpulan :

Sejatinya bisnis periklanan merupakan bisnis yang merangkum beberapa
disiplin ilmu yang kemudian menjadi satuan kerja di periklanan. Disinilah
perbedaan disiplin ilmu tersebut dapat menciptakan iklim kebersamaan dan
kedekatan diantara satu anggota divisi di Brandconcept Communications
Semarang.

Masalah komunikasi
antara agency, Brandconcept Communications
Semarang dengan klien-kliennya adalah jembatan utama bagaimana bisnis
periklanan Brandconcept Communications dapat berkembang. Begitupula
dengan perusahaan-perusahaan periklanan lainnya. Dimana komunikasi yang
terjalin antara kedua belah pihak, yaitu agency dan klien akan membuahkan
krjasama dan kepercayaan diantaranya. Tentunya diimbangi final process
materi iklan yang baik dan mampu memecahkan masalah klien.

Masalah komunikasi tersebut tidak hanya terjadi antara klien dengan agency
Brandconcept Communications Semarang. Namun juga antara materi iklan
dan target audience. Bagaimana memperoleh perhatian target audience atau
sering kita sebut konsumen. Dengan cara seperti apakah yang cocok untuk
setiap lapisan konsumen dan seberapa efektifkas pesan komunikai dalam
iklan tersebut dapat membujuk serta mempengaruhi perilaku konsumen.
lxxv
Jika sebuah agency periklanan tidak dapat mempertahankan salah satu
dari diatas. Kemungkinan besar agency periklanan tersebut akan mengalami
kemunduran.
Kemunduran
tersebut
mungkin
dapat
berupa
kurangnya
kepercayaan klien dengan agency, menurunnya pendapatan agency periklanan,
atau hilangnya integritas suatu agency periklanan.
B. Saran
Setelah penulis melaksanakan program Kuliah Kerja Media tersebut,
penulis dapat merasakan beberapa kendala-kendala yang hadir saat penulis ada di
Brandconcept Communications. Dan penulis dapat memberikan saran-saran bagi
angkatan sesudah penulis dan Diploma 3 FISIP UNS jurusan Komunikasi
Terapan sebagai lembaga belajar penulis untuk :
a) Untuk Brandconcept Communications
Sarana dan prasarana di Brandconcept Communications Semarang cukup
lengkap dengan komputer berteknologi terkini, jaringan internet yang cepat,
serta telepon untuk media komunikasi yang sangat baik. Namun disayangkan
untuk proses penciptaan iklan, Brandconccpet Communications belum
memiliki studio indoor sendiri untuk proses fotografi iklannya. Sehingga
harus memotret diluar ruangan untuk iklan yang diinginkan. Padahal sumber
daya
manusia
di
Brandconcept
Communications
Semarang
sangat
mendukung.
b) Untuk D3 Komunikasi Terapan jurusan Periklanan

Kurang begitu leluasa untuk mendalami peralatan pengolah dan pencipta
gambar. Dari peminjaman kamera yang sangat pendek waktu pinjamnya,
tidak dapat mencoba kamera video jika tidak ada tugas dari dosen.
Sehingga kesemuanya akan menghambat proses pengenalan dan
pendalaman jenis-jenis alat bantu di periklanan. Memperbanyak studi
kasus untuk bidang jurusan periklanan meliputi human relations yang
lxxvi
berguna untuk menjembatani komunikasi antara klien dan agency dan
studi kasus untuk menciptakan sebuah ide yang diangkat ke dalam materi
iklan

Melakukan seminar dan workshop periklanan dengan menghadirkan
tokoh-tokoh praktisi periklanan ke FISIP UNS hal tersebut dapat
menjadikan sebuah moment bagi mahasiswa periklanan D3 FISIP UNS
untuk memantapkan dirinya ke jurusan periklanan dan sebagai
pencerahan kepada mahasiswa jurusan periklanan

Mengembangkan unit kerja mahasiswa di bidang periklanan. Hal tersebut
nantinya akan menjadikan sebuah forum diluar mata kuliah dan
menjembatani mahasiswa untuk menerapkan studi yang dipelajari
dibangku perkuliahan dan secara langsung dosen ataupun program studi
komunikasi terapan dapat mengawasi unit kerja tersebut

Memotivasi mahasiswa untuk mengikuti berbagai event-event periklanan
seperi caraka Festival Kreatif, Pinasthika Award, serta beberapa eventevent untuk mahasiswa periklanan. Sehingga disitulah para mahasiswa
jurusan periklanan D3 Fisip UNS mampu melihat seberapa besarkah
kemampuan mereka untuk berkompetisi dalam membuat materi iklan
yang dilombakan.
lxxvii
DAFTAR PUSTAKA
A Shimp, Terence. 2003. Advertising Promotion and Supplemental Aspects of
Integrated Marketing Communications sixth edition. New York. Thomson
South Western
Bendinger, Bruce. 1993. The Copy Workshop.
Jeffkins, Frank. 1997. Periklanan edisi ke-3. Jakarta. Erlangga
Khasali, Rhenald. 1992. Manajemen Periklanan. Jakarta. Temprint
Mulyana, Deddy.2002. Komunikasi Efektif. Bandung.Rosda
Wilmhurst, John. 1998. The Fundamentals of Advertising. Great Britain. MPG
Books Ltd, Bodmin, Cornwall
Winarno, Bondan. 2008. Rumah Iklan. Jakarta. Kompas
Majalah
PPPI Pengda DIY dan Kedaulatan Rakyat. 2008.Majalah Tahunan Pinasthika
“Jangan mau dirayu orang iklan”.Yogyakarta.PPPI Pengda DIY
Websites
http//:dspace.widyatama.ac.id
lxxviii
Download