budidaya padi ratun

advertisement
BUDIDAYA PADI RATUN
Marhaenis Budi Santoso
Peningkatan produksi padi dapat dicapai melalui peningkatan indeks panen dan
peningkatan produksi tanaman setiap musim tanam.
Padi Ratun merupakan salah satu alternatif yang dapat dikembangkan oleh petani sebagai
tanaman setelah padi pertama dipanen, karena padi ratun lebih hemat sumberdaya dan
lebih singkat.
.
Padi ratun adalah tanaman padi yang merupakan tunas yang
tumbuh dari tunggul batang yang telah dipanen dan
menghasilkan anakan baru hingga dapat dipanen Pada
umumnya tunas-tunas baru akan muncul pada ruas terdekat
dari bekas potongan, kurang lebih tiga hari setelah batang
padi dipotong.
Padi ratun memang tidak seperti padi tanam pindah. Pada
umumnya pertumbuhan dan kecepatan kematangan padi
ratun tidak seragam, dan hasil yang diperoleh lebih rendah
jika dibandingkan dengan tanaman utamanya (transplanting).
Akan tetapi, dengan teknik budidaya yang lebih baik, produksi
padi ratun bisa ditingkatkan dan keuntungan yang lebih
banyak juga bisa dicapai.
Dalam keterbatasan sumberdaya, budidaya padi ratun ini dapat dijadikan sebagai alternatif
untuk meningkatkan indeks tanam per tahun, misalnya dari 1 kali menjadi 2 kali atau dari 2
kali menjadi 3 kali tanam dalam satu tahun.
Beberapa keuntungan padi ratun, antara lain, adalah:
 Tanpa pengolahan tanah, penyemaian, dan penanaman lagi
 Tenaga kerja yang dibutuhkan lebih sedikit
 Waktu untuk mencapai panen singkat
 Kebutuhan air irigasi lebih sedikit
 Biaya produksi menjadi lebih murah
Persyaratan teknis yang dibutuhkan adalah di wilayah tersebut masih tersedia air irigasi
setelah tanaman utamanya dipanen, dan pengairannya dapat diatur dengan baik.
Pada dasarnya membudidayakan padi ratun sangat mudah karena dengan memotong dan
membiarkan tunggul sisa panen, tunas akan tumbuh. Akan tetapi, tentu pertumbuhan ratun
tidak baik dan hasilnya sangat rendah. Oleh karena itu, untuk mendapatkan hasil yang baik,
teknik budidaya yang baik perlu diterapkan,
Baik atau tidaknya padi ratun sangat bergantung kepada pengelolaan padi pertamanya,
misalnya pengolahan tanah, perataan, sistem tanam, pengelolaan gulma. Perataan tanah
yang baik akan memudahkan pengelolaan air, sehingga tanaman tumbuh seragam.
1
Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang, 2014
Padi pertama yang ditanam dengan sistem tanam
jajar legowo lebih baik jika dibandingkan dengan
sistem tegel. Jajar legowo yang dikenal baik
karena populasi tanamannya lebih banyak,
terdapat lorong lebar yang membuat lebih mudah
dalam pelaksanaan pekerjaan. Dengan adanya
lorong lebar, kerusakan batang jerami pada saat
panen dan pemotongan jerami dapat dihindari,
dengan cara orang yang memanen harus berjalan
sepanjang lorong itu.
Saat terbaik untuk panen tanaman padi yang
dipersiapkan untuk padi ratun adalah pada saat
tangkai atau batang jerami masih hijau, bulir padi
belum matang penuh dan kering. Sebagai
patokan, lakukan pemanenan 5 hari sebelum
umur panen seperti tertera pada diskripsi varietas.
Hal ini penting karena pada kondisi seperti itu,
batang padi secara fisiologis masih aktif untuk
pertumbuhan anakan ratun.
Jika
panen
dilakukan
terlambat
akan
menyebabkan daya tumbuh tunas berkurang, dan
banyak benih padi yang gugur dan pada saat
tumbuh nanti justru akan menjadi gulma.
Sebelum panen biasanya sawah dikeringkan untuk menyeragamkan kematangan. Untuk
keperluan padi ratun, pengeringan dimaksudkan untuk memperbaiki aerasi tanah, dan
menekan perkembangan hama dan penyakit dalam tanah.
Oleh karena itu, setelah padi dipanen, sawah segera
digenangi. Penggenangan setinggi ± 5 cm selama 2-3
hari,
dan
kemudian
air
dikeluarkan
lagi.
Penggenangan dimaksudkan untuk menjaga agar
tanah tetap lembab sehingga batang padi yang masih
berdiri tidak kering.
Ada kalanya, pada saat panen air tanah masih pada
kapasitas lapang. Jika kondisinya demikian maka
tidak perlu lagi digenangi karena sudah cukup.
2
Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang, 2014
Jika kondisi lahan sawah terdapat banyak gulma, maka
gulma dibersihkan secara manual. Pembersihan gulma
ini penting karena jika tidak dibersihkan, setelah jerami
dipotong dan lahan terbuka, gulma akan tumbuh lebih
cepat dibandingkan tanaman ratun. Pembersihan
gulma ini
dimaksudkan
bukan hanya untuk
mengurangi kompetisi antara gulma dengan padi ratun,
tetapi juga untuk menekan berkembangnya hama dan
penyakit. Pembersihan gulma yang lebih awal ini juga
Padi ratun diusahakan dengan ketinggian
pemotongantenaga
yang berbeda,
yaitu: a) Padigulma
ratun
akan menghemat
untuk pengendalian
biasa yang dipotong tinggi, b) Padi ratun
padadipotong
saat padipendek.
ratun sudah tumbuh.
Padi ratun pendek, sisa batang padi dipotong lagi
pada ketinggian 2-5 cm di atas permukaan tanah.
Pemotongan dilakukan 7 hari setelah panen. Pada
saat pemotongan ini, keadaan sawah dipastikan
tidak tergenang. Pemotongan dilakukan seragam
sama tinggi agar pertumbuhan ratun juga seragam.
Potongan-potongan jerami diletakkan di sekitar
tunggul tanaman sehingga menjadi mulsa yang
dapat menekan pertumbuhan gulma pada awal
pertumbuhan padi ratun. Mulsa jerami ini akan
menjadi bahan organik yang kelak menambah
kesuburan tanah. Jerami jangan menutup tunggul
batang padi. Jika hal itu terjadi maka tunas baru
tidak akan tumbuh.
Keuntungan ratun pendek secara teknis, yaitu:
 Anakan tumbuh lebih banyak.
 Anakan tumbuh dari bawah sehingga akar baru
juga akan tumbuh, dan suplei hara tidak
bergantung kepada batang lama.
 Ada pengembalian potongan jerami ke lahan
sawah sebagai mulsa dan bahan organik.
 Kemungkinan dapat dilakukan ratun yang kedua.
Kurang lebih 7 hari setelah pemotongan batang
jerami, tunas-tunas baru sudah tumbuh merata
menjadi anakan padi. Saat itu lahan sawah sudah
dapat diairi seperti halnya pada tanaman biasa
(transplanting).
Penggenangan dimaksudkan bukan hanya untuk
memenuhi kebutuhan air bagi tanaman padi,
tetapi juga untuk menekan pertumbuhan gulma,
terutama gulma daun sempit.
3
Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang, 2014
Pengaturan air pada awal pertumbuhan
merupakan kunci utama untuk penumbuhan
tunas dan anakan.
Sebelum tunas tumbuh secara merata, tidak
boleh dilakukan penggenangan sebab dapat
menyebabkan pertumbuhan tunas terlambat
dan bahkan tunggul dapat menjadi busuk.
Pada dasarnya semua tanaman untuk pertumbuhannya membutuhkan unsur hara yang
cukup. Kekurangan unsur hara menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat dan pada
akhirnya gabah yang dihasilkan juga rendah.
Untuk padi ratun yang utama adalah Nitrogen. Pupuk
urea (N) diberikan dua kali. Pertama, pada umur 10-12
hari setelah pemotongan tunggul, atau setelah sebagian
besar tunas baru sudah muncul kepermukaan. Berikan
dengan jumlah 1/2 dosis. Pemupukan awal ini
dimaksudkan untuk memacu pertumbuhan tunas-tunas
baru lebih cepat dan banyak. Sisanya yang ½ bagian
diberikan pada umur tanaman 25 - 30 hari setelah
pemotongan.
Padi ratun pendek (2-5 cm), penjarangan dan penyisipan
dapat dilakukan untuk mengganti tunggul yang tidak
tumbuh. Penyisipan dilakukan saat tanaman berumur 14
hari sampai 20 hari. Untuk menyisip digunakan rumpun
yang anakannya banyak. Ambil sebagian dari rumpun
tersebut dan tanam pindahkan untuk mengganti yang
kosong atau tidak tumbuh.
Pada padi ratun pendek, gulma tumbuh lebih lambat karena tertutup oleh mulsa sisa
potongan jerami. Gulma yang tumbuh bukan hanya tanaman liar, tetapi juga bulir padi
panenan pertama yang gugur.
Pada padi ratun yang dipotong pendek, penyiangan tidak
dapat dilakukan dengan landak, karena di sekitar tanaman
terdapat
potongan
jerami
sehingga
menyulitkan
penggunaan
alat.
Penyiangan
dengan
landak
menyebabkan jerami akan terdorong dan terkumpul di satu
tempat. Oleh karena itu, penyiangan dilakukan secara
manual dengan tangan.
4
Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang, 2014
Bersamaan dengan penyiangan dilakukan pembenaman
jerami. Pembenaman sisa jerami dimaksudkan agar proses
pelapukan jerami lebih cepat. Pembenaman dilakukan
dengan cara menginjak-injak sehingga tanah akan menjadi
lumpur.
Penyiangan dan pembenaman jerami dilakukan pada umur
tanaman 20-25 hari, atau dengan memperhatikan kondisi
gulma, yaitu apabila gulma telah menduduki 2/3 dari luas
areal.
Perkembangan rumpun padi ratun pendek
umur 21 hari dan 28 hari setelah panen padi pertama
Padi ratun umur 45 hari
Padi ratun umur 70 hari
5
Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang, 2014
Ubinan pra-panen padi ratun pada umur 77 hari
Percobaan di atas dilakukan di Manatuto, Timur Leste. Varietas yang digunakan
Membramo, yang umur tanaman berdasarkan diskripsi varietas adalah 125 – 135 hari. Padi
ratun dapat dipanen pada umur sekitar 80 hari. Hasil berdasarkan ubinan 5.02 ton gabah
kering giling (kadar air 14%), atau 92,96% dari hasil tanaman utamanya (5.4 ton/ha).
Tanaman diatur dalam sistem jajar legowo.
CATATAN INPUT USAHATANI
Input Produksi
Padi Ratun
Tanaman Utama
A Tenaga kerja
Bajak 2x (sewa traktor)
Garu dan peratan (1x)
Pesemaian
Penanaman
Pemotongan tunggul
Penyiangan
Penyiangan dan pembenaman
Pengairan
Pemupukan
Panen dan Pascapanen (20%
dari hasil)
B Sarana produksi
Benih (kg)
Urea (sak)
Phosfat (sak)
KCl (sak)
NPK (sak)
Solar (liter)
Pestisida (perkiraan) (kg)
II
Hasil (GKG)
30 hk
30 hk
8 hk
4 hk
1 unit
1unit
1 hk
35 hk
36 hk
12 hk
5 hk
3 sak
1
4 kg
40 kg
3.5 sak
2 sak
2 sak
32 liter
4 kg
5,02 ton
5,4 ton
6
Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang, 2014
REFERENSI
Chauchan JS.B.S, Vegara and SS. Lopez. 1985. Rice Ratooning. IRRI Research Paper
Series. No. 102. February. Philippines.
Gardner FP, R. Brent Pearce, Poger, R.Michael. 1911. Fisiologi Tanaman Budidaya
[Terjemahan: Herawati Susilo]. Jakarta: UI Press.
7
Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang, 2014
Download