BAB IV GANGGUAN GULMA Pengelolaan hutan dalam pelaksanannya merupakan manipulasi proses suksesi. Aspek yang penting dalam manipulasi suksesi ekosistem hutan adalah pengelolaan interaksi antar tanaman yang diusahakan dan tanaman yang tidak diusahakan. Pengelolaan untuk memberikan fasilitas pertumbuhan yang optimal pada jenis tanaman yang diusahakan dan menekan pertumbuhan tanaman yang tidak diusahakan merupakan kaidah dari pengendalian tanaman pengganggu (gulma). Dalam pengelolaan hutan intensif pengendalian gulma lebih diarahkan pada pengelolaan vegetasi. Pada hutan tanaman, pengendalian gulma dilakukan untuk menekan pertumbuhan tanaman-tanaman yang menyaingi, menaungi atau memarasit tanaman yang diusahakan terutama pada masa awal pertumbuhan. Tumbuhan pesaing atau gulma pada hutan tanaman pada umumnya terdiri atas jenis-jenis cepat tumbuh sehingga dengan cepat mendominasi pertanaman. Pada hutan alam tindakan pengendalian tanaman yang tidak dikehendaki lebih ditujukan untuk mengatur kerapatan pohon-pohon muds dan mengatur jumlah atau keseimbangan anakan dalam hutan. Dalam bab berikut ini pembahasan lebih diarahkan pada pengendalian gulma pada pengelolaan hutan tanaman, walaupun tidak meninggalkan kaidah perlakuan yang sama pada hutan alam. PENGERTIAN GULMA KEHUTANAN Pengelola hutan dalam menyusun perencanaan harus memperhatikan manipulasi dari suksesi. Salah satu aspek penting dari manipulasi di beberapa ekosistem hutan adalah cara mengelola interaksi antara tanaman pokok dan vegetasi lain yang tidak diinginkan. Jenis-jenis penyusun vegetasi yang tidak diinginkan dan merupakan tumbuhan pengganggu bagi tanaman pokok melalui kompetisi pada umumnya disebut gulma. Menurut Nasif dan Pratiwi (1989) gulma adalah tumbuhan yang tumbuh tidak pada tempatnya dan mengadakan kompetisi dengan tanaman pokok atau tumbuhan yang nilai negatifnya melebihi nilai positifnya. Status gulma muncul sebagai akibat cara pandang manusia dalam memprioritaskan kebutuhannya secara subjektif. Universitas Gadjah Mada Gulma hutan dapat berupa semak, tumbuh-tumbuhan perambat atau jenis tumbuhan kayu lainnya. Jenis-jenis gulma yang sering dijumpai di hutan adalah berupa liana dan pencekik (strangler) (Jacobs, 1987). PENGENDALIAN GULMA Terminologi "pengendalian gulma" (weed control) dalam ekosistem hutan masih digunakan dalam tuiisan di buku ini, meskipun menurut Kimmins (1997) sekarang telah terjadi pengembangan pemahaman pengertian terminologi tersebut menjadi "pengelolaan vegetasi" (vegetation management). Banyak jenis-jenis tumbuhan yang semula digolongkan sebagai gulma, dalam ekosistem hutan ternyata mempunyai peran, fungsi serta kegunaan dalam pengelolaan, misalnya: a. memfasilitasi pertumbuhan jenis tumbuhan yang lain b. menambat nitrogen c. melindungi permudaan dari sinar matahari yang berlebihan, kekeringan dan pemakan herbivore d. menambah bahan organik Universitas Gadjah Mada