Uploaded by User77735

6-PERSAINGAN-DAN-PERIODE-KRITIS-GULMA

advertisement
PERSAINGAN DAN
PERIODE KRITIS
ILMU GULMA PERTEMUAN KE - 10
ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts
Persaingan Tan. Budidaya dan Gulma
Konsep Persaingan
KONSEP
Perbedaan sifat dan habitus tumbuhan merupakan penyebab terjadinya persaingan antara individuindividu dalam spesies tumbuhan yang sama (intraspesific competition atau kompetisi intraspesifik)
dan persaingan antara individu-individu dalam spesies tumbuhan yang berbeda (interspesific
competition atau kompetisi interspesifik).
Persaingan gulma terhadap pertanaman disebabkan antara lain oleh karena gulma lebih tinggi dan
lebih rimbun tajuknya, serta lebih luas dan dalam sistem perakarannya, sehingga pertanaman kalah
bersaing dengan gulma tersebut.
Persaingan Tan. Budidaya dan Gulma
Jenis Persaingan antar-tumbuhan
• Intraspecific competition atau persaingan dalam spesies tumbuhan yang sama atau dalam
kultivar yang sama
• Interspecific competition atau persaingan antar-spesies yang berbeda
• Intraplant competition persaingan antar-organ dalam satu tubuh tanaman
• Interplant competition persaingan antar-organ yang berbeda spesies tanamannya atau sama
spesies tanamannya
Besar kecilnya (derajad) persaingan gulma terhadap tanaman budidaya akan berpengaruh terhadap
baik buruknya pertumbuhan tanaman tersebut dan pada gilirannya akan berpengaruh terhadap tinggi
rendahnya hasil panen.
Persaingan Tan. Budidaya dan Gulma
Besar kecilnya persaingan antara gulma dan tanaman budidaya di dalam memperebutkan air, hara
dan cahaya atau tinggi rendahnya hambatan terhadap pertumbuhan atau hasil tanaman budidaya.
Bila dilihat dari segi gulma, persaingan
dipengaruhi oleh beberapa faktor:
a) Kerapatan gulma
b) Macam gulma
c) Saat kemunculan gulma
d) Lama keberadaan gulma
e) Kecepatan tumbuh gulma
f) Habitus gulma
g) Jalur fotosintesis gulma (C3 atau C4)
h) Allelopati
Periode Kritis
Periode keberadaan dimana tanaman sangat peka dan sensitif terhadap persaingan
gulma, sehingga pada periode tersebut perlu dilakukan pengendalian gulma.
Periode kritis ditinjau dari dua sisi :
• Dari sisi tanaman budidaya, dapat dijadikan dasar untuk menetukan interval waktu
tanaman budidaya harus bebas gulma.
• Dari sisi gulma, menggambarkan waktu lamanya gulma dapat berasosiasi dengan
tanaman budidaya tanpa menyebabkan penurunan hasil yang nyata.
Periode Kritis
Periode Kritis
Kropff, 1990
Periode kritis tanaman kedelai hitam varitas mallika berada pada
umur 0-4 minggu setelah tanam
(Widyatama, C.E, Tohari dan R. Rogomulyo, 2010)
Periode kritis tanaman kedelai varietas Kipas Merah terhadap
persaingan dengan gulma terjadi pada 2–6 MST
(Hendrival, Z.Wirda dan A.Azis, 2014)
Periode kritis sorgum varietas UPCA-S1 dalam persaingan dengan gulma berlangsung pada umur 7 –
21 hari dengan titik kritis pada umur 13 hari, yang
menyebabkan penurunan hasil sebesar 75,22%
(Winarti, 2003)
Periode kritis pada jagung terdapat
pada umur 21-28 hari setelah tanam
(Padang, W.J., E. Purba dan E.S
Bayu, 2017)
Periode kritis tanaman bawang merah varietas
Bima terhadap persaingan dengan gulma terjadi
pada 20–40 hst
(M. G. Abdillah, A. M. Purnawanto dan G. P. Budi,
2016)
Catatan:
Pengendalian gulma terlalu awal, jauh sebelum periode
kritis, tidak efektif, karena gulma saat regrowth (tumbuh
kembali) bisa terjadi di periode kritis sehingga
menyebabkan penurunan hasil yang nyata.
Download