darah dalam pandangan kristen saksi yehuwa

advertisement
DARAH DALAM PANDANGAN
KRISTEN SAKSI YEHUWA
Disusun oleh:
AYUDA BERLIANA
NIM. 100032118696
JURUSAN PERBANDINGAN AGAMA
FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1428 H/2007 M
KATA PENGANTAR
‫ﺑﺴﻢ ا ﷲ اﻟﺮﺣﻤﻦ اﻟﺮﺣﻴﻢ‬
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
kepada semua makhlukNya. Penulis mengucap syukur Alhamdulillah,
atas segala rahmat, karunia dan nikmat yang telah diberikan oleh Allah
Swt, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai tugas
akhir dalam mencapai gelar kesarjanaan di Fakultas Ushuluddin dan
Filsafat, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Shalawat dan salam, penulis haturkan kepada Nabi Muhammad Saw beserta
keluarga, sahabat dan orang-orang mukmin yang mengikuti ajarannya.
Penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga, kepada:
1.
Rektor UIN Jakarta, Dekan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat beserta staf. Ibu Dra.Ida Rosyidah, MA selaku ketua
jurusan Perbandingan Agama dan Bapak Maulana, MA selaku sekretaris Jurusan serta para Bapak dan Ibu dosen
yang telah membagi dan mengajarkan berbagai ilmu pengetahuan kepada penulis, semoga hal itu dapat bermanfaat
bagi diri penulis dan bagi orang banyak. Amin
2.
Bapak Drs. H. Salamuddin dan Ibu Dra. Hj. Hermawati, MA selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan
waktu, tenaga dan fikiran dalam penulisan skripsi ini.
3.
Pengurus perpustakaan Ushuluddin dan Filsafat, perpustakaan Utama UIN, perpustakaan Soemantri Brojonegoro,
perpustakaan Nasional, perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya UI, perpustakaan Narada di Vihara Jakarta Dhammacakka Jaya dan perpustakaan STAB Nalanda Jakarta yang telah memper-kenankan penulis untuk mencari dan
menelaah bahan-bahan yang dibutuhkan dalam penyusunan skripsi ini.
4.
Pengurus Yayasan Vihara Dharma Jaya Toasebio Jakarta dan seluruh umat atas semua bantuan dan keterbukaan yang
telah membuat penulis merasa berada di rumah sendiri, terutama Bapak Husen B. Saripudin, Bapak Hartanto
Widjaya, Bapak Komari dan Koh King Sung.
5.
Pengurus Vihara Mahavira Graha Pusat dan pemuda/i terutama Nanang, Hery, Ningsih, Nia, Beni, Rita dan lainnya
atas semua bantuannya.
6.
Bhikshu Kusala Phassa, para Bhikshu-Bhikshuni dan umat yang berada di VMGP Ancol serta Bhikshu Sradha di
Vihara Lalitavistara, Cilincing yang telah menerima penulis dengan tangan terbuka dan atas semua penjelasan yang
telah diberikan.
7.
Bapak Sudarsono atas semua bantuan dan kebaikannya sehingga penulis dapat meminjam buku sebanyak-banyaknya,
serta atas pengalaman hidup yang telah diajarkan secara tidak langsung kepada penulis.
8.
Kedua orang tua tercinta, Bapak Uddy Wachyudi dan Ibu Giyarni atas semua kasih sayang, cinta, doa dan
perhatiannya yang tak ternilai dengan suatu apapun juga, semenjak penulis dilahirkan sampai saat ini dan semoga
seterus-nya. Semoga harapan dan doa akan keberhasilan, kesuksesan serta kebaikan selalu menyertai penulis. Dan
semoga ini menjadi satu kebahagiaan dan kebanggaan bagi mereka. Amin.
9.
Keluarga besar Almarhum Engkong Unang di Jakarta serta keluarga besar Mbah Darmowirejo di Klaten atas semua
doa yang menyertai penulis, semoga ini juga menjadi kebahagiaan dan kebanggaan bagi mereka.
10. Kedua adikku Sari dan Fitri, semoga kita semua bisa menjadi anak yang shalihat bagi kedua orang tua kita dan dapat
membahagiakan mereka di hari tua dan akhirat kelak. Amin.
11. Teman-temanku di PA, Reny yang telah jadi temanku semenjak propesa, Ina, Lina, Oya, Makmun, Fauzi, Mel yang
telah pergi ke semua tempat yang diperlukan, Lia yang telah meminjamkan catatannya. Elin yang telah jadi teman
curhat sehingga kadang melupakan problem yang dihadapi walau sesaat serta untuk semua teman-teman di PA
almamater 1999, 2000 dan 2001 yang tidak dapat disebutkan satu-persatu terutama teman-teman KKN di
Cinangneng, terima kasih sudah jadi bagian terindah dari memoriku yang takkan kulupa, sehingga mengajarkan
kepadaku tentang arti persahabatan, rasa kemanusiaan dan sosial, problema hidup manusia yang terdiri dari cinta dan
kasih sayang, perbedaan pendapat yang kadang membawa permusuhan, persaingan maupun kesedihan. Mudahmudahan hal itu mempunyai makna dan hikmah yang akan membentuk dan mematangkan diri kita di masa yang akan
datang. Dan semoga tali silaturahmi kita tetap terjaga sampai kapanpun, Amin.
Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih banyak sekali kekurangan-kekurangannya. Namun akan menjadi
suatu kegembiraan dan kebanggaan tersendiri bagi penulis apabila skripsi ini berguna dan bermanfaat bagi para pembaca pada
umumnya dan bagi para mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Jurusan Perbandingan Agama pada khususnya.
Seperti kata mutiara seorang bijak: “Inilah hasil pengembaraan fikiran dan
tenaga yang melelahkan. Anda tidak akan menemukan kebijakan didalamnya. Anda
“jauh” lebih arif dariku. Anda telah menemukan kehidupan, aku masih mencarinya.”
Johar Baru, Maret 2007
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Dalam setiap masyarakat manusia, Tuhan memiliki peranan penting sebagai
pengatur dan pencipta. Dalam satu atau lain cara upaya untuk mencari Tuhan dan
memperoleh perkenan-Nya telah menjadi benang merah perilaku manusia. Di seputar
dunia, banyak orang memiliki hasrat yang tulus untuk menyenangkan Tuhan. Tentu
saja, caranya berbeda menurut kepercayaan mereka.
Agama Kristen merupakan salah satu agama yang meyakini bahwa menjaga
kesucian hidup adalah cara untuk memperoleh perkenan-Nya.”Segala yang bergerak,
yang hidup, akan menjadi makananmu, hanya daging yang masih ada nyawanya
yakni darahnya, janganlah kamu makan.”(Kejadian 9 :3)1
Dengan demikian darah berkaitan dengan kehidupan dan dalam pandangan
sang pencipta, darah berarti berkaitan dengan kehidupan. Ini bukan sekedar peraturan
mengenai makanan, jelas suatu prinsip moral tersangkut. Dengan mengerti dengan
apa yang Allah firmankan tentang darah, terlihat betapa besar nilai darah
menyelamatkan kehidupan. Alkitab menggambarkan Yesus sebagai pribadi yang
melepaskan manusia dari dosa dan darahnya, lewat penyaliban yang dilakukan di
sebuah bukit yang bernama “Golgota” yang berarti “Tempat Tengkorak” yang
1
International Bible Student Association,Bagaimana Darah Dapat Menyelamatkan
Kehidupan Anda,(Brooklyn: Watch Tower Bible and Tract Society of New York inc, 1990), h.3
terletak di luar tembok kota Yarusalem2, tangan dan kakinya dipakukan pada kayu
salib dengan darah yang bercucuran.
Bagi umat Kristiani darah itu suci dan agung, begitu sucinya sehingga dalam
ayat diatas, memakan darah menjadi sesuatu yang terlarang, karena di dalam darah
ada jiwa
Kata “makan” pada ayat tersebut mempunyai makna yang banyak diartikan di
kalangan Kristiani sendiri. Kontroversi dalam memaknai makna “makan” menjadi
pembahasan yang menarik. Perkembangan teknologi dan pemikiran yang pesat pada
masa sekarang ini menjadikan makna “makan” berkembang, yang juga berarti
memasukan darah kedalam tubuh, tidak saja dari mulut tetapi dari seluruh anggota
tubuh. Pemahaman ini adalah yang berkembang di Kriten Saksi Y ehuwa. Sedangkan
di kalangan Kristen lain kata makan dimaknai dengan memasukan sesuatu lewat
mulut.
Berdasarkan ungkapan diatas penulis mencoba untuk memikirkan hal tersebut
yang berkaitn erat dengan kesucian darah dalam hubungannya dengan menjaga
kesucian hidup.
Para pendukung Kristen Saksi Yehuwa meyakini bahwa memakan ataupun
memasukan darah orang lain ke dalam tubuh dengan cara apapun sangat terlarang
hal demikian menunjukan bahwa menerima donor ataupun medonorkan darah
yang bagi banyak agama yang lain adalah suatu amalan kebaikan, sebaliknya
menurut pandangan kristen Saksi Yehuwa adalah perbuatan dosa.
Pada tahu 2001, risten Saksi Yehuwa memiliki 6 juta anggota aktif yang tersebar
di 230 negara, dan salah satunya adalah Indonesia3
2
Tanggul Parapat Itu, Siapakah Yesus Itu,(Jakarta: PT Sepadan Agra Daya,1999),h.150
Itulah sebabnya menurut penulis masih relevan dan penting untuk membicarakan
hal tersebut dalam aliran ini. Barangkali ada hal-hal baik dari mereka yang dapat
diambil.
B.Pembatasan dan Perumusan Masalah
Pembicaraan mengenai bagaimana memahami dan memaknai
darah Yesus yang telah tercurah sebagai penebus, adalah hal yang
sangat penting bagi umat Kristiani. Hukum mengenai darah terkait
dengan menjaga kesucian hidup.Umat kristiani meyakini bahwa
darah itu suci dalampandangan Allah. Allah mengatakan bahwa
jiwa ada dalam darah. Jadi memakan darah merupakan hal yang
salah. Konsep mengenai makan darah mengalami banyak
perdebatan salah satunya yang ikut meramaikan adalah kristen
Saksi Yehuwa. Kristen Saksi yehuwa menolak transfusi darah. Hal
demikian dikarenakn menurut mereka melakikan transfusi darah
sama artinya dengan memakan darah, yang mana memakan darah
merupakan hal yang terlarang dalam Alkitab. Jadi bagaimanakah
ajaran mereka mengenai darah?
3
international Bible Student Association, Saksi-saksi YehuwaSiapakah Mereka,(Brooklyn:
Watch Tower and Tract Society of New york inc,2001), h.5.
Melihat dari apa yang ditulis latar belakang diatas, maka penulis
mengkonsentrasikan penulisan ini pada ajaran Kristen Saksi Yehuwa mengenai
darah.
Untuk penjelasan yang lebih mendalam maka penulisan ini dirumuskan
sebagai berikut yaitu : Bagaimanakah pandangan Kristen Saksi Yehuwa mengenai
darah?
C. Metodologi Penelitian dan Teknik Penulisan
Skripsi ini disusun berdasarkan studi perpustakaan (library research) dengan
cara mencari dan mengumpulkan tulisan-tulisan mengenai sejarah lahir dan
perkembangan Kristen Saksi Yehuwa, ajaran-ajarannya serta konsepnya mengenai
darah dengan pedoman buku terbitan mereka. Selain itu, ditambahkan pula
konsultasi dengan pemuka agama Kristen Saksi Yehuwa sebagai penunjang dan
pelengkap dalam tulisan (secondary reseach). Berdasarkan hal ini, maka diharapkan
tersusun secara deskriptif, sistematis dan analitis. Adapun tehnik penulisan skripsi ini
bedasarkan kepada Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Desertasi yang diterbitkan
oleh UIN Syarif Hidayatullah.
D. Sistematika Penulisan
Yang ditulis diatas dan metode yang digunakan. Dalam rangka mempermudah
dan mensistematisir penulisan skripsi ini maka pembahasan di bagi menjadi 5 bab
yang disusun sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan. Memuat latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan
masalah, metodelogi penulisan dan teknis penulisan serta sistematika penulisan.
Bab II : Menguraikan tinjauan menganai Kristen Saksi yehuwa, mencakup
didalamnya pengertian, sejarah dan perkembangannya pada abad modern serta
pokok-pokok ajaran mereka.
Bab III : Secara khusus membahas dan menguraikan pandangan Kristen Saksi
yehuwa terhadap darah yang meancakup, kesucian darah dan beberapa larangan yang
berkaitan dengan darah.
Bab IV : Berisikan larangan mendonorkan darah dan menerima transfusi darah, Saksi
Yehuwa menerima perawatan medis dengan produk non darah. Selain itu juga
diuraikan alternatif pengganti transfusi dan di akhiri dengan analisa kritis.
Bab V : Penutup. Bab ini bab terakhir yang memuat kesimpulan dan saran-saran dari
penulis. Setelah itu penulis mencantumkan lampiran-lampiran sebagai rujukan dari
hasil wawancara
yang sebelumnya akan didahulukan oleh daftar pustaka yang
digunakan sebagai bahan rujukan dari skripsi ini.
B A B II
DESKRIPSI SINGKAT TENTANG KRISTEN SAKSI YEHUWA
A. Sejarah Kristen Saksi Yehuwa
Dalam kamus teologi arti dari Saksi Yehuwa adalah sebagai berikut :
Aliran Saksi Yehuwa adalah sekte yang dimulai oleh Charles Teze Russel (18521916) di Amerika Serikat dan pada mulanya disebut “Asosiasi Pelajar Kitab Suci
Internasional.” Ia yakin bahwa kedatangan Kristus yang kedua akan terjadi dalam
waktu yang dekat dan keyakinan inilah yang ia sebarkan. Sikapnya bermusuhan
terhadap gereja-gereja dan benci terhadap pemerintah sipil. Oleh karena itu,
pengikutnya seringkali melawan hukum dan kemudian dibela oleh Joseph Franklin
Rutherford (1869-1941). Rutherford kemudian menjadi pemimpin yang kedua dalam
sekte ini, yang selanjutnya disebut “Saksi Yehowah.”4
Badan hukum resmi Saksi Yehuwa sedunia, The Watch Tower, menyatakan
bahwa pengertian dari Saksi Yehuwa mempunyai makna yang deskriptif,
menunjukan bahwa mereka memberi kesaksian tentang Yehuwa, keilahian-Nya dan
maksud tujuan-Nya.5
Apa yang ditulis dalam kamus teologi mengenai Saksi Yehuwa benci terhadap
pemerintah sipil, mendapat bantahan dari kalangan Saksi Yehuwa. Saksi Yehuwa
tidak pernah benci terhadap pemerintah sipil, bahkan dalam ajaran mereka ada ajaran
untuk taat terhadap pemerintah. Keyakinan ini di dasarkan pada apa yang di tulis
dalam 1 Petrus 2:17 “Hormatilah segala macam orang, kasihilah segenap
persekutuan saudara-saudara, takutlah akan Allah, hormatilah raja.” Ketaatan ini
4
Gerald O’collins. S.J. dan Edward G.Farrugia. S.J., Kamus Teologi (Yogyakarta: Kanisius,
1996), h. 232.
5
International Bible Students Association, Saksi-Saksi Yehuwa: Siapakah Mereka?
(Brooklyn: Watch Tower Tract and Society of New York inc.,2001), h. 4.
bersifat relatif, artinya jika kebijakan-kebijakan raja atau pemerintah tidak melanggar
hukum Allah maka Saksi Yehuwa wajib mentatinya.6
Saksi Yehuwa berprinsip apa yang terdapat dalam kitab suci tidak ditafsirkan
melainkan diartikan secara tekstual, kecuali bila ungkapan-ungkapan atau latar
belakangnya dengan jelas menunjukan bahwa hal itu bersifat lambang atau kiasan.
Bagi Saksi Yehuwa sangat penting untuk mendasarkan kepercayaan mereka kepada
Alkitab bukan pada pendapat rekaan manusia ataupun kredo-kredo agama. Mereka
sepakat dengan rasul Paulus yang di bawah ilham menyatakan dalam Roma pasal 3
ayat 4 “Biarlah Allah didapati benar, meskipun setiap orang didapati pendusta”.7
Dari penjelasan di atas Saksi Yehuwa meyakini bahwa Alkitab adalah firman
Allah dan semua ajaran agama harus di uji kebenarannya dengan ayat-ayat Alkitab,
tidak soal apakah dikemukakan oleh golongan mereka sendiri atau orang lain.
Allah Yehuwa memiliki saksi-saksi di bumi ribuan tahun sebelum Yesus
lahir, Ibrani 12:1 mengatakan, “Maka karena kita mempunyai banyak saksi bagaikan
awan yang mengelilingi kita, biarlah kita juga menanggalkan setiap beban dan dosa
yang dengan mudah menjerat kita dan dan biarkanlah kita berlari dengan tekun
dalam perlombaan yang ditetapkan bagi kita.”8
Adapun nama Saksi Yehuwa didasarkan pada catatan Alkitab yaitu pada
Yesaya pasal 43: 10, 11 yang menyatakan ‘Kamu inilah saksi-saksi-Ku,’ demikianlah
6
Bob Rakhman, Penetua Kristen Saksi Yehuwa, Wawancara Pribadi, Jakarta, 22 Februari
2006. Untuk penjalasan lebih lanjut lihat lampiran 1
7
Bob Rakhman, Penetua Kristen Saksi Yehuwa, Wawancara Pribadi, Jakarta, 22 Februari
2006. Untuk penjelasan lebih lanjut lihat lampiran 1
8
International Bible Students Association, Saksi-Saksi Yehuwa: Siapakah Mereka?, h. 4.
firman Yehuwa , dan hamba-Ku yang telah Ku pilih, supaya kamu tahu dan percaya
kepadaKu dan mengerti, bahwa Aku tetap Dia. Sebelum Aku tidak ada Allah
dibentuk, dan sesudah Aku tidak akan ada lagi. Aku, Akulah Yehuwa dan tidak ada
juru selamat selain daripada Aku.9
Merujuk
pada
pada
Kisah
1:8
Yesus
memberitahu
pada
murid-
muridnya,“Kamu akan menerima kuasa pada waktu roh kudus datang keatasmu, dan
kamu akan menjadi saksiKu di Yarusalem maupun di seluruh Yudea dan Samaria
dan sampai kebagian yang paling jauh di bumi”.
Oleh karena itu, dewasa ini
pemberita kabar Kerajaan Yehuwa dibawah kepemimpinan Yesus Kristus merasa
layak menyandang nama Saksi-saksi Yehuwa10
Berdasarkan penjalasan-penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa Kristen
Saksi Yehuwa adalah pengikut Yesus Kristus yang memberi pernyataan dengan tegas
mengenai keillahian, maksud dan tujuan Allah demi keselamatan manusia.
Menurut Kristen Saksi Yehuwa nabi Musa-lah yang membawa hukum
Yehuwa kepada bangsa Israil supaya mereka menjadi bangsa yang dapat memuliakan
dan memberikan saksi bahwa Yehuwa adalah Allah yang Adil dan Maha Kuasa.
Hukum sebenarnya mengarahkan perhatian kepada pelaksanaan kehendak Allah.
Dalam Galatia pasal 3 ayat 19 ditulis “Kalau begitu untuk apa hukum itu?” ia
menjawab , “ini ditambahkan agar pelanggaran menjadi nyata, sampai tibanya
9
International Bible Students Association, Saksi-Saksi Yehuwa Pada Abad Kedua Puluh,
(Brooklyn: Watch Tower Bible Tract Society of New York inc., 1990), h.5
10
International Bible Students Association, Saksi-Saksi Yehuwa: Siapakah Mereka?, h. 4.
benih itu, yang baginya janji dibuat, dan ini disampaikan mealalui malaikat-malaikat
melalui tangan seorang perantara (Musa)”11
Musa meninggalkan kumpulan tulisan, ini mencakup Puisi (Ayub, Mazmur
90), Prosa bersejarah (Kejadian, Keluaran, Bilangan), dan suatu kumpulan hukum
yang disebut Hukum Musa. Hukum yang yang di ilhamkan Allah ini memuat konsep
hukum, dan prinsip pemerintahan.12
Hukum Musa mencakup Prinsip pemisahan gereja dan negara. Raja tidak
boleh melakukan tugas imam sebagaimana ditulis di 2 Tawarikh: Lalu mereka berdiri
di depan Raja Uzzia dan mengatakan kepadanya,”Hai, Uzzia, bukan urusanmu untuk
membakar dupa bagi Yehuwa, namun adalah urusan para imam, putra-putra
Harun.” Selain itu hukum musa juga mendesak Israil untuk memberi Yehuwa
pengabdian yang eksklusif dan menjauhi penyembahan berhala, anak-anak harus
menghormati orang tua mereka. Hukum itu juga mengutuk pembunuhan, perzinahan,
pencurian, dusta dan ketamakan akan milik orang lain.13
Kristen Saksi Yehuwa meyakini bahwa Yesus adalah Mesias yang
memulihkan kembali ibadah yang benar yang telah diajarkan oleh nabi-nabi
sebelumnya. Yesus menyempurnakan ibadah yang benar melalui korban tebusan
11
Bob Rakhman, Penetua Kristen Saksi Yehuwa , Wawancara Pribadi, Jakarta, 22 Februari
2006. Untuk penjelasan lebih lanjut lihat lampiran 1
12
International Bible Students Association, Musa Tokoh Sejarah atau Mitos, (Brooklyn:
Watch Tower Bible and Tract Society of New York inc., 2004), h. 11.
13
International Bible Students Association, Musa Tokoh Sejarah atau Mitos, h. 12.
yaitu darah Yesus untuk mendapatkan penghapusan dosa dan kebangkitan orang yang
mati kepada kehidupan yang abadi dan sempurna.14
Pada hari Pantekosta tahun 33 M., 120 murid Yesus berbicara dalam banyak
bahasa
tentang perkara-perkara Allah yang menakjubkan. Demikianlah sidang
Kristen tebentuk. Di berbagai tempat, sidang-sidang bertambah banyak jumlahnya.
Seperti dicatat dalam Kisah, tidak lama kemudian pengabaran menyebar keseluruh
daerah Lautan Tengah, dari Babilon dan Afrika Utara sampai Roma. Dimana saja
orang menjadi murid dan mereka membentuk sidang-sidang. Inilah Sidang Kristen
abad pertama.15
Saksi Yehuwa meyakini bahwa kemurnian ajaran Yesus hanya bertahan
kurang lebih 100 tahun. Hal ini disebabkan karena sidang Kristen yang pertama telah
dirusak dengan dicemari oleh ajaran filsafat manusia. Pencemaran terhadap
kemurnian ajaran Kristen mencapai puncaknya pada tahun 325 M dengan ketetapan
Kaisar Romawi Constantinopel ( Konsili Nicea ).16
Selama berabad-abad, kemurtadan menyebar ke seluruh dunia. Banyak
dominasi (sekte) gereja masih mempertahankan beberapa ajaran Alkitab tetapi
sebagian besar mengikuti tradisi-tradisi manusia dan banyak kebiasaan yang berasal
dari agama kafir. Pengharapan akan kembalinya Kristus tidak dianggap penting.
14
Bob Rakhman, Penetua Kristen Saksi Yehuwa, Wawancara Pribadi, Jakarta, 22 Februari
2006. Untuk penjelasan lebih lanjut lihat lampiran 1
15
International Bible Students Association, Saksi-Saksi Yehuwa: Bersatu Padu Melakukan
Kehendak Allah di Seluruh Dunia (Brooklyn: Watch Tower and Tract Society of New York inc., 1986
), h. 6
16
Bob Rakhman, Penetua Kristen Saksi Yehuwa, Wawancara Pribadi, Jakarta, 22 Februari
2006. untuk penjelasan lebih lanjut lihat lampiran 1
Padahal, Yesus menganjurkan tetap berjaga-jaga menantikan kedatangannya kembali.
Pada tahun 1870-an ada satu kelompok yang di prakasai Charles Taze Russel, mulai
mengadakan kajian Alkitab secara seksama, tanpa dipengaruhi oleh salah satu sekte.
Mereka juga mulai mencari kebenaran ajaran Alkitab tentang banyak ajaran dasar
lain. Ini merupakan awal dari kegiatan Saksi-Saksi Yehuwa pada zaman modern.17
Russel dan rekan-rekannya memberikan kebenaran Alkitab kemana-mana
melalui Khotbah-khotbah dan halaman tercetak. Pada bulan Juli 1879 Russel mulai
menerbitkan majalah Zion’s Watch Tower. Pada tahun 1880, sejumlah sidang telah
terbentuk di negara- negara bagian disekitarnya. Tahun 1881 dibentuklah Zion’s
Watch Tower Tract Society yang kemudian menjadi badan hukum. Nama lembaga
itu kemudian berganti menjadi Watch Tower Bible and Tract Society (Lembaga
Alkitab dan Risalah Menara Pengawal) dengan Russel sebagai presidennya.18
Pada tahun 1916 Charlez Taze Russel meninggal, dan Joseph Franklin
Rutherford menggantikan dia sebagai presiden dari Lembaga Menara Pengawal.
Kesaksian dari rumah ke rumah lebih ditekankan lagi. Untuk membedakan diri
mereka dari sekte-sekte dalam susunan Kristen, umat Kristiani ini menggunakan
nama Saksi-Saksi Yehuwa pada tahun 1931.19
17
International Bible Students Association, Saksi-Saksi Yehuwa: Besatu Padu Melakukan
Kehendak Allah di Seluruh Dunia, h. 8.
8.
18
International Bible Students Association, Saksi-Saksi Yehuwa: Siapakah Mereka?, h. 6.
19
International Bible Students Association, Saksi-Saksi Yehuwa Pada Abad Kedua Puluh, h.
Pada tahun 1942, pada masa Perang Dunia II, Joseph F. Rutherford
meninggal, dan Nathan H. Knorr menggantikan dia sebagai presiden dari Lembaga
Menara Pengawal. Pada bulan Februari 1943 Watch Tower Bible School of Gilead
didirikan untuk melatih rohaniawan-rohaniawan sepenuh waktu dalam pekerjaan
utusan injil ke negeri-negeri asing. Pada tahun 1950 Lembaga menerbitkan New
World Translation of the Holy Scriptures (Terjemahan Alkitab Dunia Baru), suatu
terjemahan Alkitab dalam bahasa Inggris modern yang dibuat dari naskah bahasa
aslinya.
20
Setelah N. H. Knorr meninggal pada tahun 1977, jabatan kepresidenan
dijabat oleh F. W. Franz.21
Perkembangan Kristen Saksi Yehuwa di setiap Negara rata-rata di setiap
tahunnya mengalami kenaikan. Adapun data jumlah anggota aktif Saksi Yehuwa
tahun tahun 2005 adalah 6.613.829 sedangkan puncak hadirin dalam kebaktian
16.383.333. Selama tahun dinas 2005, Saksi-Saksi Yehuwa mengeluarkan US $
104.000 untuk kepentingan perintis, utusan injil dan pengawas keliling dalam
menjalankan tugas dinas mereka.22
Semua kegiatan-kegiatan didukung oleh pekerja-pekerja sukarela, sehingga
biaya-biaya dapat dipertahankan serendah mungkin. Semua biaya ditutup melalui
20
International Bible Students Association, Saksi-Saksi Yehuwa: Bersatu Padu Melakukan
Kehendak Allah di Seluruh Dunia, h. 11.
21
International Bible Students Association, Saksi-Saksi Yehuwa: Bersatu Padu Melakukan
Kehendak Allah di Seluruh Dunia, h. 25.
22
International Bible Students Association, Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Brooklyn:
Watch Tower and Tract Society of New York inc., 2006), h. 30.
sumbangan uang yang diberikan secara sukarela oleh Saksi-Saksi Yehuwa sendiri,
melalui sumbangan atau hibah. Disemua perhimpunan Saksi-Saksi Yehuwa,
disediakan kotak-kotak sumbangan bagi mereka yang ingin menyumbang. Masingmasing dapat menyumbang menurut kerelaan hatinya, sebagaimana yang tertulis
dalam 2 Korintus 9:7 ”Hendaklah masing-masing melakukan sebagaimana yang
telah ia putuskan dalam hatinya, tidak dengan enggan atau terpaksa, karena Allah
mengasihi pemberi yang bersukacita.”23
Saksi-Saksi Yehuwa menyelenggarakan perhimpunan setiap minggunya yang
diadakan di sebuah tempat yang biasa di sebut Balai Kerajaan Allah setempat. Salah
satu corak perhimpunan adalah khotbah umum yang mengangkat topik permasalahan
yang sedang hangat, dilanjutkan dengan tema Alkitab. Corak perhimpuna lainnya
adalah berupa sekolah untuk melatih Saksi-Saksi menjadi pemberita, diikuti dengan
corak perhimpunan yang membahas pekerjaan pengabaran di daerah setempat.24
Dalam penyelenggaraan perhimpunan harus ada pengawasan. Pria-pria
Kristen yang telah memenuhi persyaratan ditunjuk sebagai penetua-penetua atau
pengawas-pengawas. Mereka mengawasi dan mengurus kebutuhan rohani sidang.
Pria-pria ini tidak dipilih berdasarkan pemungutan suara oleh sidang, tetapi, mereka
diusulkan oleh pria-pria matang dan berpengalaman yang adalah penetua-penetua
23
International Bible Student Association, Saksi-Saksi Yehuwa: Bersatu Padu Melakukan
Kehendak Allah di Seluruh Dunia, h. 28.
24
International Bible Students Association: Saksi-Saksi Yehuwa: Siapakah Mereka?, h. 6.
yang mempunyai daya pengamatan sehubungan dengan sejauh mana mereka yang
diusulkan itu memenuhi persyaratan alkitab.25
Perkembangan Saksi Yehuwa di Indonesia mengalami pasang surut. Pada
tahun 1951 Saksi Yehuwa di Indonesia berbadan hukum yang kemudian pada tahun
1977 melalui SK Jaksa Agung R.I., kegiatan Saksi Yehuwa dilarang dengan alasan
bukan Kristen. Salah satu penyebab dikatakan bukan Kristen adalah karena faham
Saksi Yehuwa yang menolak Tritunggal. Melalui SK Jaksa Agung RI pula, pada
tahun 2002, SK tahun 1977 itu dicabut.26
Saksi Yehuwa menolak ajaran Tritunggal, hal itu juga yang merupakan alasan
di tolaknya Saksi Yehuwa di kalangan Kristen sendiri. Lebih extrim lagi, dikatakan
bahwa ajaran mereka adalah ajaran yang sesat. Meskipun demikian, sampai saat ini
jumlah mereka bertambah, hal ini penulis bandingkan data dari tahun ke tahun.
Di Indonesia jumlah penyiar Saksi Yehuwa ditahun 2005 mencapai 18.576
orang. Mengalami kenaikan 3 % dibanding tahun 2004. Sedangkan yang menghadiri
peringatan mencapai 44.155 orang, dan yang dibaptis pada tahun yang sama
mencapai 1.064 orang.27
Demikianlah perjalanan Saksi Yehuwa yang berusaha mengembalikan
kemurnian ajaran Yesus dengan kembali pada Alkitab, tanpa dicemari oleh
25
International Bible Students Association, Saksi-Saksi Yehuwa: Bersatu Padu melakukan
Kehendak Allah di Seluruh Dunia, h. 12.
26
Bob Rakhman, Penetua Kristen Saksi Yehuwa, Wawancara Pribadi, Jakarta, 22 Februari
2006. Untuk penjelasan lebih lanjut lihat lampiran 1
27
International Bible Students Association, Memberitakan Kerajaan Yehuwa, h. 28.
penafsiran-penafsiran yang telah dipengaruhi oleh filsafat Yunani maupun yang lain.
Dan mengembalikan kedaulatan hanya kepada Allah.
B. Pokok-Pokok Ajaran
Ajaran-ajaran karisten Saksi Yehuwa pada umumnya berbeda dengan ajaran
Kristen secara umum yang berkembang diseluruh dunia, pokok-pokok ajaran Saksi
Yehuwa yang akan diuraikan disini adalah sebagai berikut :
1. Alkitab
Alkitab ditulis oleh kira-kira sekitar 40 pria yang berbeda selama jangka
waktu 1.600 tahun, yang dimulai pada tahun 1513 SM. Mereka yang menulis
Alkitab diilhami oleh Allah. Mereka menuliskan pikiran-Nya, bukan pikiran
mereka sendiri. Jadi Allah di surga, bukan manusia manapun di bumi, yang
adalah pengarang Alkitab. Sebagaimana yang di jelaskan dalam 2 Timotius 3:16
“Segenap tulisan kudus di ilhamkan Allah dan bermanfaat untuk mengajar”28
Sejarah yang dicatat dalam Alkitab dimulai dengan awal keluarga umat
manusia dan menjelaskan bagaimana manusia ada di bumi. Bahkan, sebelum
manusia diciptakan, dengan memberikan fakta-fakta tentang pembentukan bumi.
Kira-kira 11.000 salinan Alkitab yang ditulis dengan tangan atau bagian-bagian
28
International Bible Students Association , Apa yang Allah tuntut dari Kita?, (Brooklyn:
Watch Tower Bible and Tract Society of New York inc, 1996), h. 3
darinya masih ada dalam bahasa Ibrani dan Yunani. Salinan-salinan ini tetap
bertahan.29
Dari penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa Alkitab adalah firman
Allah, meskipun di tulis oleh manusia, namun tetap dalam bimbingan roh kudus,
tenaga yang dikendalikan oleh Allah untuk melaksanakan berbagai maksud
tujuan-Nya. Jadi, bukan sekedar pikiran manusia yang di tuliskan dan disusun
dalam bentuk buku.
2. Allah Esa
Ajaran Alkitab Allah itu Esa atau satu disebut monoteise. Monoteisme
dalam bentuk yang murni tidak mengizinkan tritunggal. Dalam Ulangan 6: 4
dikatakan “Dengarlah, Israil Yahweh kita adalah Esa, satu-satunya Yahweh”
dalam tata bahasa dari ayat itu, kata “esa” tidak mengandung jamak untuk
menyatakan bahwa kata itu mempunyai arti kata yang lain, yaitu bukan satu
pribadi. Rasul Kristen Paulus tidak menunjukan adanya perubahan dalam sifat
Allah, bahkan setelah Yesus datang ke bumi.30
Ajaran mengenai keesan Allah inilah yang membedakan Kristen Saksi
Yehuwa dengan Kristen lain, yang pada umumnya justru menjadikan ajaran
Tritunggal sebagai ajaran dasar dalam berita ke Kristenan. Dan hal ini pula yang
menjadikan Kristen Saksi Yehuwa di tolak oleh kalangan Kristen sendiri.
29
International Bible Students Association, Apa Tujuan Hidup ini?: Bagaimana Saudara
Dapat Menemukannya? (Brooklyn: Watch Tower Bible and Tract Society of New York inc., 1993), h.
10.
30
International Bible Students Association, Haruskah Anda Percaya Kepada Tritunggal?
(Brooklyn: Watch Tower and Tract Society of New York inc., 1989), h.13
3. Armagedon
Kebinasaan dunia yang Alkitab ramalkan tidak sama dengan ancaman
kehancuran bola bumi. Alkitab meramalkan bukan semacam malapetaka akibat
memuncaknya kecerobohan manusia. Tidak akan terjadi kematian tanpa pilih bulu,
tetapi yang dilenyapkan dari bumi ini hanyalah orang-orang yang patut di binasakan.
Kebinasaan dunia semacam ini selaras dngan prinsip Illahi di Amsal 2: 21, 22:
“Karena orang-orang saleh akan mendiami bumi dan orang yang tulus hatinya itu
akan tinggal tetap padanya; tetapi segala orang fasik itu akan ditumpas dari atas
bumi dan segala yang khianatpun akan tercabut dari padanya”31
Penjelasan di atas memberikan penjelasan bahwa armagedon bukanlah
kehancuran dunia secara menyeluruh. Menurut Saksi Yehuwa yang akan di binasakan
hanyalah sistem, artinya hanya orang-orang dengan sistem hidup yang tidak
mengikuti ajaran Alkitab yang akan dibinasakan.
4. Taman Eden
Yehuwa menciptakn bumi agar manusia dapat menikmati kehidupan
diatasnya selama-lamanya. Bumi tidak akan pernah dibinasakan. Sebelum Allah
menjadikan manusia, ia memilih satu bagian kecil dari bumi dan membuatnya
menjadi suatu Fidaus yang indah. Ia menyebutnya taman Eden. Disinilah ia menaruh
pria dan wanita pertama, Adam dan Hawa. Maksud dan tujuan Allah adalah agar
mereka mempunyai anak dan memenuhi seluruh bumi. Adam dan Hawa berdosa
dengan sengaja melanggar hukum Allah. Maka Yehuwa mengusir mereka dari taman
31
International Bible Students Association, Perdamaiaan dan Keamanan Sejati: Bagaimana
memperolehnya? ( New York: 1988 ), h. 35.
Eden. Firdaus hilang. Namun Yehuwa tidak lupa dengan tujuan-tujuan-Nya bagi
bumi ini. Ia berjanji akan menjadikannya suatu Firdaus, tempat manusia akan tinggal
selama-lamanya.32
Di dalam ungkapan tersebut dapat di simpulkan bahwa Kristen Saksi Yehuwa
meyakini bahwa taman Firdaus letaknya ada di bumi, bukan di langit. Taman eden
atau taman firdaus akan ditempati oleh orang-orang pilihan yang taat kepada Allah
dan, menjadi tempat tinggal terakhir dalam keabadian.
5. Darah
Darah suci dalam pandangan Allah. Allah mengatakan bahwa jiwa, atau
kehidupan, ada dalam darah. Jadi, merupakan hal yang salah untuk makan darah.
Juga merupakan hal yang salah untuk makan daging binatang yang darahnya belum
dicurahkan dengan sepatutnya. Jika seekor binatang dicekik atau mati dalam
perangkap, binatang tersebut hendaknya tidak dimakan. Jika binatang itu ditombak
atau ditembak, darahnya harus segera dicurahkan jika binatang itu hendak dimakan.
Yehuwa menuntut agar umat-Nya menjauhkan diri dari darah. Ini berarti tidak boleh
memasukan darah orang lain bahkan darah diri sendiri yang telah disimpan, kedalam
tubuh dengan cara apapun.33
Dari penjelasan di atas, Kristen Saksi Yehuwa melihat darah sebagai sesuatu
yang suci. Mereka pun mengatur bagaimana binatang yang ingin dimakan harus
terlebih dahulu di curahkan darahnya. Hal ini dilakukan agar darah yang ada dalam
32
International Bible Students Association, Apa yang Allah Tuntut dari Kita?, h. 10.
33
International Bible Students Association, Apa yang Allah Tuntut dari Kita?, h. 25.
bintang tersebut tidak termakan, karena Allah melarang keras hambanya memakan
darah. Tidak hanya itu, memasukan darah ke dalam tubuh dengan cara apapun
menjadi suatu yang terlarang.
B A B III
KESUCIAN DARAH
A. Pensucian Darah
Tidak diragukan lagi darah yang dalam bahasa Ibrani adalah dam dan dalam
bahasa Yunani adalah hai'ma sangat penting bagi kehidupan manusia.34. Darah
adalah salah satu dari banyak organ yang menakjubkan dan unik. Darah melintasi
sistem sirkulasi manusia yang panjangnya 100.000 kilometer, ia bersinggungan
dengan hampir semua jaringan dalam tubuh manusia termasuk jantung, ginjal, hati
dan paru. Darah mengangkut banyak hal bagus ke seluruh tubuh manusia seperti
oksigen, zat gizi, dan sel serta molekul pelindung, tetapi darah juga membawa pergi
“sampah”, seperti karbon dioksida yang beracun, sisa-sisa sel yang rusak dan
sekarat.35
Dalam ajaran Kristen Saksi Yehuwa darah bukan saja benda cair yang
menopang kehidupan biologis makhluk hidup. Menurut mereka ada sesuatu yang
penting dalam berita kekristenan yang terkandung dalam darah. Alkitab menyebutkan
kata darah lebih dari 400 kali diantaranya menyangkut penyelamatan kehidupan.36
Sejarah mengenai hukum darah berawal dari penciptaan manusia pertama
Adam dan Hawa. Dalam Firman-Nya, Allah memberitahu tentang penciptaan Adam
34
Pemahaman Alkitab (Jakarta: Perkumpulan Siswa-Siswa Alkitab, 2005), h. 547.
35
International Bible Students Associatioan, Darah Mengapa Begitu Berharga? (Brooklyn:
Watch Tower Bible and Tract Society of New York inc., 2006), h. 3.
36
International Bible Students Association, Bagaimanakah Darah Dapat Menyelamatkan
kehidupan Anda?, (Brooklyn: Watch Tower Bible and Tract Society of New York inc., 1990), h. 3.
dan Hawa, dan menyingkapkan apa yang ada dalam pikiran-Nya untuk keluarga umat
manusia. Ia mengatakan, “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan
rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di
udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang yang melata
yang merayap di bumi.” (Kejadian 1:26).37
Allah menciptakan manusia dengan keinginan yang kuat untuk hidup selamalamanya. Alkitab mengatakan bahwa ia menaruh “Perasaan kekalan dalam hati
mereka” (Pengkhotbah 3:11). Adam dan Hawa, di ciptakan sempurna, tanpa ada
cacat
pada pikiran dan tubuh. Selain itu, Allah menaruh mereka dalam sebuah
Firdaus tempat tinggal yang menyenangkan. Maksud tujuan Allah adalah agar
manusia hidup selama-lamanya dan agar pada waktunya, bumi akan penuh dengan
keturunannya yang sempurna.38
Allah memerintahkan kepada Adam “ Semua pohon yang dalam taman itu
boleh kau makan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang
baik dan yang jahat itu, janganlah kau makan buahnya, sebab pada hari kau
memakannya, pastilah engkau mati” (Kejadian 2: 16,17).39
37
International Bible Students Associatian, Apa Tujuan Hidup Ini? (Brooklyn: Watch Tower
Bible and Tract Society of New York inc., 1993), h. 20.
38
International Bible Students Association, Apa Yang Terjadi Dengan Kita Bila Kita
Meninggal? (Brooklyn: Watch Tower Bible and Tract Society of New York inc., 1998), h. 21.
39
International Bible Students Association, Apa Yang Terjadi Dengan Kita Bila Kita
Meninggal?, h. 22.
Suatu makhluk roh yang digelari setan (artinya “penentang”) melancarkan
provokasi pada manusia.40 Setan mendekati Hawa, ia mendesaknya untuk
mengabaikan kehendak Allah
dan menjadi mandiri secara moral, dengan
menyatakan, “Kamu pasti tidak akan mati…Kamu tentu akan menjadi seperti Allah,
mengetahui yang baik dan yang jahat”
(Kejadian 3: 1-5). Bagi Hawa hal ini
tampaknya membebaskan, dan ia menerimanya sebagai apa yang yang kelihatannya
adalah jalan hidup yang lebih baik. Bahkan, ia berhasil membujuk suaminya untuk
bergabung dengannya.41.
Allah menyatakan hukuman dari ketidak taatan adalah maut. Sewaktu
memberi hukuman kapada Hawa, Allah berkata, “Susah payahmu waktu
mengandung akan Kubuat sangat banyak, dengan kesakitan engkau akan melahirkan
anakmu.” Kepada Adam Allah bekata, “Dengan berpeluh engkau akan mencari
makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau
diambil, sebab engkau debu dan kembali menjadi debu” (Kejadian 3: 16-19).
Pasangan yang tidak taat itu di usir dari Firdaus kebahagian untuk masuk kebagian
bumi yang belum diolah. Selang beberapa waktu mereka akhirnya mati.42
40
International Bible Students Association, Saksi-Saksi Yehuwa Pemberita kerajaan Allah
(Brooklyn: Watch Tower Bible and Tract Society of New York inc., 1993 ), h. 11.
41
International Bible Students Association, ‘Jadilah Kehendak-Mu di Bumi’ Kapan?,
(Brooklyn: Watch Tower and Tract Society of New York inc., 2004), h. 5.
42
International Bible Students Association, “Lihatlah Aku menjadikan Segala Sesuatu Baru”,
(Brooklyn: Watch Tower and Tract Society of New York inc., 1986 ), h.16.
Dari ungkapan di atas terlihat maksud Allah menjadikan Firdaus dan isinya
adalah untuk di tempati oleh orang-orang yang sempurna, supaya mereka bisa
bertambah banyak dan berkuasa atas segala sesuatu yang Allah ciptakan. Kehidupan
Adam dan Hawa yang di berikan Allah kepada keduanya bukan tanpa syarat, Allah
mengajukan syarat berupa pengabdian dan ketaatan kepada-Nya. Hasutan setan
ternyata dapat memperdaya keduanya untuk tidak taat terhadap apa yang Allah
perintahkan. Pengkhianatan Adam dan Hawa terhadap Allah menjadikan mereka
manusia yang tidak sempurna. Mereka menjadi pendosa. Balasan yang di bayar oleh
dosa adalah kematian. Akibatnya, Adam dan Hawa tidak lagi memiliki kehidupan
yang kekal dan terusir dari taman Firdaus.
Sekarang, dosa telah mendarah daging dalam gen-gen Adam dan hawa. Oleh
karena itu, mereka tidak dapat menghasilkan keturunan yang sempurna. Sama seperti
cetakan yang tidak sempurna tidak dapat menghasilkan benda yang sempurna.
Sesungguhnya, setiap kelahiran manusia meneguhkan bahwa orang tua kita yang
pertama telah kehilangan kesehatan yang sempurna dan kehidupan kekal bagi mereka
sendiri dan keturunaannya. Rasul Paulus menulis dalam Roma pasal 5 ayat 12,
”Melalui satu orang dosa masuk kedalam dunia dan kematian melalui dosa, dan
demikianlah kematian menyebar kepada semua orang karena mereka semua telah
melakukan dosa.” 43
43
International Bible Students Association, Apa Yang Terjadi Dengan Kita Bila Kita Bila
Kita Meninggal?, h. 22.
Pengkhianatan Adam dan Hawa tidak menjadikan maksud dan tujuan Allah
menjadikan bumi Firdaus menjadi gagal. Allah berfirman dalam Yesaya pasal 66
ayat 1 “ Langit adalah tahta-Ku dan bumi adalah tumpuan kaki-Ku” dan dalam ayat
60 pasal 13 dikatakan “Aku hendak memuliakan tempat kaki-Ku berjejak”. Karena
Adam dan Hawa mewariskan maut kepada seluruh umat manusia dengan secara
sengaja tidak taat kepada Allah sehingga kehilangan kesempurnaan kehidupan
manusia, seorang manusia lain yang sempurna harus menjadi pengganti Adam
dengan mengorbankan kehidupannya yang sempurna, untuk membeli kembali apa
yang Adam hilangkan. Keadilan Allah yang sempurna menuntut dalam Ulangan pasal
19 ayat 21”Nyawa ganti nyawa, mata ganti mata, gigi ganti gigi” 44
Jelaslah bahwa dosa yang Adam dan Hawa lakukan memberikan dampak
pada seluruh keturunannya. Keturunan mereka menjadi manusia yang tidak sempurna
mengalami kesakitan dan lambat laun akan mati. Namun demikian Allah tidak
melupakan maksud dan tujuan-Nya menjadikan taman Firdaus penuh dengan orangorang yang sempurna dan taat kepada-Nya. Untuk memperoleh taman Firdaus itu
kembali Allah menuntut adanya korban tebusan untuk mengembalikan apa yang
Adam dan Hawa hilangkan. Hal ini akan membawa pada ajaran pokok mengenai apa
yang Alkitab katakan tentang darah. Dengan darah korban tebusan orang yang
sempurna maka kehidupan manusia akan terselamatkan.
Sejak zaman Adam hingga sebelum masa sebelum air bah nabi Nuh, manusia
tidak diperbolehkan memakan hewan. Namun, setelah air bah Nuh dan putranya
44
International Bible Students Association, “Lihatlah Aku Menjadikan Segala Sesuatu
Baru”, h. 18.
diperbolehkan memakan daging binatang tetapi, dengan tegas Allah memerintahkan
untuk tidak memakan darah “Selanjutnya Allah memberkati Nuh dan putra-putranya
serta berfirman kepada mereka, ’Beranak cuculah dan bertambah banyak dan penuhi
bumi.’ “Segala binatang yang bergerak, yang hidup menjadi makananmu
sebagaimana halnya tumbuhan hijau, Aku memberikannya kepadamu. Hanya daging
dengan jiwanya, darahnya jangan dimakan “ (Kejadian 9: 1, 3, 4). Disini Allah
menetapkan suatu peraturan yang yang berlaku, bukan hanya bagi Nuh dan anggota
keluarganya, melainkan bagi seluruh umat manusia sejak saat itu, karena semua orang
yang hidup setelah air bah adalah keturunan keluarga Nuh.45
Hukum yang Allah berikan kepada Nuh juga diberlakukan pada bangsa Israil
dibawah hukum Musa. Ia memperjelas bahwa siapapun akan berhutang darah jika
mengabaikan prosedur yang ditetapkan oleh hukum Allah, bahkan dalam kasus
pembunuhan binatang, dalam Imamat ayat 17 pasal 13 Allah berfirman “Mengenai
setiap orang dari putra-putra Israil atau penduduk asing yang berdiam sebagai
orang asing di tengah-tengah kamu, yang dalam perburuan menagkap binatang liar
atau unggas yang boleh dimakan, ia harus mencurahkan darahnya dan harus
menutupi dengan debu” 46
Bumi adalah tumpuan kaki Allah, dan dengan mencurahkan darah ke bumi,
seseorang mengakui bahwa kehidupan dikembalikan kepada sang Pemberi
45
Pehaman Alkitab, h. 549.
46
Ibid, h. 549
Kehidupan.47 Hukum yang Allah berikan kepada bangsa Israil bukan saja berupa
larangan untuk memakan darah namun, mencakup bagaimana adab memperlakukan
binatang yang dagingnya hendak dimakan dengan cara mencurahkan darahnya
terlebih dahulu dan kemudian menutupinya dengan debu.
Hukum bukan sekedar tata cara keagamaan tanpa makna. Alasan mengapa
Allah melarang orang Israil makan darah dikatakan dalam Imamat pasal 17 ayat 11
dan 12 “Karena jiwa makhluk ada dalam darahnya dan Aku sendiri telah
menaruhnya diatas mezbah bagi kamu untuk mengadakan perdamaian bagi jiwajiawamu, sebab darah itulah yang mengadakan perdamaian dengan perantara jiwa
yang ada didalamnya. Itulah sebabnya Aku berfirman kepada putra-putra Israil,
’Tidak satu jiwapun dari antara kamu boleh makan darah dan tidak seorang
penduduk asing pun yang berdiam sebagai orang asing di tengah-tengah kamu yang
boleh makan darah”..48
Jadi jelas bahwa ayat
ini memberikan pemahaman tentang alasan Allah
memberitahu Nuh agar manusia tidak makan darah. Sang penciptalah yang
menetapkan bahwa darah memiliki makna yang luhur dan hanya boleh digunakan
untuk satu hal khusus yang dapat menyelamatkan kehidupan banyak orang. Darah
akan memainkan peranan yang penting dalam menutup dosa. Jadi, di bawah hukum,
Allah mengizinkan darah digunakan untuk satu hal saja, yaitu dia atas mezbah guna
47
International Bible Students Association, Tantangan Mendidik Anak, (Brooklyn: watch
Tower Tract Society of New York inc., 2004), h. 15.
48
International Bible Students Association, Tantangan Mendidik Anak, h. 15.
mengadakan perdamaian bagi kehidupan orang Israil, yang memohon pengampunan
Allah.
Dalam kaidah Taurat yang Allah berikan kepada bangsa Israil dikatakan
dalam Keluaran pasal 24 ayat 3 ”Setelah itu ia menyuruh pria-pria muda dari putraputra Israil untuk mempersembahkan persembahan-persembahan bakaran dan
mempersembahkan lembu-lembu jantan sebagai korban persekutuan kepada
Yehuwa.” Pada pasal yang sama di ayat 8 dikatakan “Maka Musa mengambil darah
itu dan memercikannya kepada bangsa itu dan mengatakan, Inilah darah perjanjian
yang telah Yehuwa adakan denganmu yang berkaitan dengan semua firman ini’.”
Hukum-hukum dalam kaidah itu menandaskan fakta bahwa semua manusia tidak
sempurna, mereka berdosa. Allah memberitahu kepada umat Israil bahwa melalui
korban-korban binatang yang dipersembahkan kepada-Nya mereka perlu mengakui
perlunya dosa-dosa mereka ditutupi.49
Pada perayaan zaman dulu yang disebut Hari Perdamaian, imam besar Israil
membawa darah korban binatang kedalam bagian yang paling suci dari bait, yaitu
pusat ibadat kepada Allah. Melakukan itu merupakan lambang dari permohonan
kepada Allah agar menghapus dosa-dosa umat. Korban-korban ini tidak benar-benar
menyingkirkan semua dosa, maka ini harus diulangi setiap tahun. 50
49
International Bible Students Association, Bagaimanakah Darah Dapat Menyelamatkan
Kehidupan Anda?, h. 24.
50
International Bible Students Association, Bagaimanakah Darah Dapat Menyelamatkan
Kehidupan Anda?, h. 25.
Korban-korban binatang yang yang dipersembahkan oleh orang-orang
beriman sejak Habel tidak dapat benar-benar menutupi dosa manusia, karena manusia
lebih tinggi nilainya dari binatang-binatang. Paulus menulis bahwa “Tidak mungkin
darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa.” Korban-korban
demikian hanya dapat berfungsi sebagai penutup yang bersifat gambaran, atau
lambang, dalam menantikan tebusan yang akan datang.51
Demikianlah setelah masa air bah nabi Nuh, manusia menyediakan korban
tebusan berupa binatang sebagai lambang persembahan untuk mendapat ampunan
dari Allah. Namun kehidupan yang abadi yang telah Adam hilangkan harus ditebus
dengan korban tebusan yang lebih tinggi, dari sekedar korban darah binatang.
B. Darah Yesus Sebagai Tebusan
Tebusan adalah karunia Allah yang terbesar bagi umat Kristiani. Dengan
adanya ‘kelepasan melalui pengampunaan dosa’ adalah dasar untuk harapan berupa
kehidupan yang kekal, di bumi Firdaus.
Tebusan diperlukan karena adanya dosa dari manusia pertama, Adam, yang
mewariskan kesia-siaan berupa sakit, penyakit, kesedihan dan kepedihan kepada
turunannya. Allah tidak dapat mengalah kepada sentimen yang tidak berpinsip dan
mengampuni umat manusia begitu saja. Firman-Nya sendiri memperlihatkan bahwa
”Upah dosa adalah maut.” Memaafkan begitu saja keadaan berdosa dari umat
manusia, berarti Allah harus mengabaikan standar-standar-Nya sendiri yang adil dan
51
International Bible Students Association, Bagaimana Satu Orang Dapat Mati Demi Semua
Orang? (Brooklyn: Watch Tower and Tract Society of New York inc., 1991), h. 12.
benar, melanggar keadilan hukum-Nya sendiri. Padahal, keadilan dan hukum adalah
tumpuan tahta Allah. Bila Ia dengan cara apapun menyimpang dari patokan
kebenaran, hal itu hanya akan menganjurkan pelanggaran hukum dan merusak
kedudukan-Nya sebagai Penguasa Universal.52
Allah tidak mengampuni langsung dosa Adam dan Hawa karena Ia ingin
memperlihatkan keadilan hukum yang telah di buat-Nya sendiri. Allah menangani
keadaan sulit manusia berdosa dengan cara memberikan suatu preseden. Sebagai
bukti bahwa hanya Dialah yang berkuasa dan berdaulat atas kehidupan ciptaan-Nya.
Tebusan yang digambarkan harus sama persis dengan Adam, karena hukuman
mati yang diberlakukan dengan adil oleh Allah atas diri Adam mengakibatkan umat
manusia terkutuk. Menurut 1 Korintus 15 : 21 “Karena, mengingat kematian datang
melalui seorang manusia, kebangkitan mati juga oleh seorang manusia.” 53
Pemazmur meratap: “Tidak seorang pun dapat membebaskan dirinya, atau
memberikan tebusan kepada Allah ganti nyawanya, karena terlalu mahal harga
pembebasan nyawanya dan tidak memadai untuk selama-lamanya.” Yehuwa sendiri
yang telah menyediakan tebusan itu. Allah tidak mengutus
membebaskan
umat
manusia.
Ia
mengutus
Putra
malaikat untuk
Tunggal-Nya.
Yehuwa
memindahkan tenaga hidup dan pola kepribadian dari Putra surgawi-Nya yang sulung
ke dalam rahim perawan Yahudi bernama Maria. Roh Suci kemudian menaunginya,
52
International Bible Students Association, Bagaimana Satu Orang Dapat Mati Demi Semua
Orang?, h. 11.
53
International Bible Students Association, Bagaimana Satu Orang Dapat Mati Demi Semua
Orang?, h. 12.
memberikan jaminan bahwa anak yang tumbuh dalam rahimnya akan kudus, sama
sekali bebas dari dosa. Sebagai manusia ia dinamakan Yesus. Akan tetapi secara
hukum, ia dapat disebut “Adam yang kedua, ” karena secara sempurna sebanding
dengan Adam.54
Pada masa lampau rekayasa kelahiran seorang manusia seperti yang dialami
Yesus adalah suatu hal yng mustahil. Namun dengan adanya kemajuan dalam bidang
rekayasa genetika, maka proses kelahiran Yesus yang merupakan transformasi
kehidupan makhluk roh [= malaikat] ke dalam bentuk jasmani yang sempurna tidak
sukar untuk dijelaskan. Bila manusia saja sanggup merekayasa genetika dalam
kelahiran makhluk dengan teknologi kloning, maka Saksi Yehuwa sangat percaya
bahwa
Allah
Yehuwa
memiliki
kesanggupan
yang
lebih
tinggi
untuk
mentransformasi kehidupan makhluk roh surgawi menjadi manusia bumi yang
sempurna.55
Yesus, yang tidak lebih dan tidak kurang daripada seorang manusia sempurna,
menjadi tebusan yang dengan tepat mengganti rugi apa yang telah dihilangkan Adam.
Jadi Yesus dengan tepat dapat disebut “Adam yang akhir” oleh rasul Paulus, yang
berkata dalam ikatan kalimat yang sama dalam 1 Korintus ayat 15 pasal 22 “Sama
seperti orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang
akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus.” Kehidupan manusia
54
International Bible Students Association, Bagaimana Satu Orang Dapat Mati Demi Semua
Orang?, h. 14.
55
International Bible Students Association, Saudara dapat Hidup Kekal Dalam Firdaus di
Bumi (Brooklyn: Watch Tower and Tract Society of New York inc., 1991), h. 58.
yang sempurna dari Yesus adalah “tebusan yang sesuai” yang di tuntut oleh keadilan
Illahi, tidak lebih dan tidak kurang. Suatu prinsip dasar dari keadilan bahwa harga
yang di bayar harus sesuai dengan kesalahan yang dilakukan.56
Yang berdosa di Eden hanya seorang manusia sempurna, Adam bukan Allah.
Maka tebusan itu, agar benar-benar selaras dengan keadilan Allah, harus tepat sama
nilainya, manusia sempurna. Maka ketika Allah mengutus Yesus ke bumi sebagai
tebusan itu, ia menjadikan Yesus sebagai sesuatu yang memenuhi keadilan, bukan
inkarnasi, bukan manusia-Allah, melainkan manusia sempurna, lebih rendah dari
malaikat.57 Korban tebusan harus sama dengan Adam dalam bentuk kesempurnaan
yang tidak lebih dan tidak kurang.
Keterangan di atas menjelaskan bahwa Allah telah menyediakan korban
tebusan, yang akan membayar kehidupan abadi yang telah Adam hilangkan.
Penyediaan korban tebusan ini sebagai bukti bahwa Allah akan tetap menjadikan
kehendak-Nya yaitu memenuhi surga Firdaus dengan manusia. Pengganti yang
sepadan dengan Adam, sesuai dengan hukum keadilan-Nya. Yesus yang dulu adalah
malaikat, yang tentu saja kedudukannya lebih tinggi dari manusia di transformasikan
menjadi manusia sempurna sepadan dengan manusia sempurna Adam.
Kehidupan ada dalam darah, darah Yesus sempurna, sehingga dengan
korbannya ia dapat mengaruniakan kehidupan yang sempurna kepada semua yang
56
International Bible Students Association, Haruskah Anda Percaya kepada Tritunggal?,
(Brooklyn: Watch Tower and Tract Society of New York inc., 1989), h. 15.
57
h.16.
International Bible Students Association, Haruskah Anda Percaya kepada Tritunggal?,
beriman. Gambaran-gambaran pada jaman purba tersebut telah digenapi dalam
korban Yesus.58
Pada musim semi tahun 33 M., tibalah saatnya untuk membayar tebusan.
Yesus kristus ditangkap atas tuduhan-tuduhan palsu, dinyatakan bersalah, dan
dipakukan pada tiang eksekusi. Penderitaan Yesus juga dimaksudkan untuk
menyempurnakan dia bagi peranannya sebagai imam besar untuk seluruh umat
manusia.59
Saksi Yehuwa tidak mengakui Yesus mati disalibkan di atas kayu palang.
Menurut mereka, Yesus mati digantung di atas sebuah tiang. Mereka tidak menyebut
tonggak atau tiang itu sebagai salib, tetapi menyebutnya “tiang siksa.”60
Beberapa
gereja
menitik
beratkan
kematian
Yesus;
penganutnya
mengucapkan kata-kata seperti “Yesus mati untuk saya.” Beberapa terjemahan
Alkitab efasus 1:7 dinyatakan, “Oleh kematian Kristus, kita dibebaskan oleh Allah,
berarti ia telah mengampuni kita dari dosa-dosa kita.” (Bahasa Indonesia Seharihari, 1985) “Di dalam dia dan melalui kematiannya kita mendapat kelepasan, yaitu
disingkirkannya pelanggaran-pelanggaran kita.” (The American Bible, karya frank
Scheil Ballentine, 1992) “Di dalam dan melalui Kristus dan korban kehidupannya
kita dimerdekakan, kemerdekaan yang berarti pengampunan dosa.” (The New
58
International Bible Students Association, Respek Yang Saleh Terhadap Darah (Brooklyn:
Watch Tower and Tract Society of New York inc., 1993), h. 14.
59
Internatinal Bible Students Association, Bagaimana Satu Orang Dapat mati Demi Semua
Orang, h. 15.
60
H. M. Arsyad Thalib Lubis, Perbandingan Agama Kristen dan Islam (Medan: Firma
Islamyah, 1977), cet. Ke-3, h. 147.
Testament, karya Willliam Barclay, 1969) Dalam terjemahan terjemahan tersebut
terlihat kematian Kristus dititikberatkan. Tetapi ada yang kurang dalam terjemahan
itu.61
Jika hanya melihat terjemahan-terjemahan tersebut, maka tidak akan terlihat
sesuatu yang penting, sehingga tidak terpahami sepenuhnya berita Alkitab.
Terjemahan-terjemahan yang demikian menyembunyikan bahwa teks asli Efasus 1:7
memuat sebuah kata Yunani (hai’ma), yang berarti “darah”. Karena itu Alkitab
Terjemahan Dunia Baru, menterjemahkan teks aslinya, “Melalui dialah kita
memperoleh kelepasan, yaitu melalui tebusan
dengan darah pribadi itu, ya,
pengampunan atas pelanggaran-pelanggaran kita sesuai dengan kekayaan dari
kebaikan hatinya yang tidak selayaknya diperoleh.” Kata-kata “darah pribadi itu”
memiliki makna yang sangat penting dan memiliki banyak aspek yang berkaitan
dengan darah. Lebih banyak yang dibutuhkan daripada sekedar kematian seseorang,
bahkan kematian manusia sempurna Yesus.62
Berdasarkan penjelasan-penjelasan diatas sudah jelas bahwa dalam pandangan
Kristen pada umumnya, kematian Yesus lah yang membebaskan, padahal menurut
Kristen Saksi Yehuwa, kematian Yesus bukanlah sekedar kematian yang
membebaskan tetapi, ada aspek penting yang berkaitan dengan darah dan kehidupan.
61
International Bible Students Association, Tantangan Mendidik Anak, h. 16.
62
International Bible Students Association, Tantangan Mendidik Anak, h. 17.
C. Darah dan Umat Kristiani
Bertahun-tahun setelah Yesus mati, suatu masalah timbul mengenai apakah
seorang yang telah menjadi kristiani harus memelihara hukum Israil. Ini dibicarakan
dalam rapat badan pimpinan Kristen, yang juga termasuk rasul-rasul. Saudara tiri
Yesus, Yakobus, mengacu pada tulisan-tulisan yang berisi perintah-perintah tentang
darah yang dinyatakan kepada Nuh dan kemudian hukum itu di adopsi oleh bangsa
Israil. Apakah perintah itu harus ditaati umat Kristiani.?63
Dalam
menyatakan
keputusan,
Yakobus
penetua
yang
memimpin,
meringkaskan tuntutan-tuntutan yang masih ada bagi orang-orang Kristen. Ia
mengatakan dalam Kisah 15 : 28-29 “Adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan
kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban daripada yang
perlu ini: kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada
berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik [agar darahnya tidak
keluar] dan dari pecabulan. Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu
berbuat baik. Sekianlah, selamat.’ Jadi penyembahan berhala, makan darah, dan
percabulan ditetapkan sebagai tuntutan agama yang sama pentingnya. Orang Kristen
harus menjauhkandiri diri semua hal tersebut untuk memelihara kesehatan rohani
yang baik dan ikut serta dalam penggenapan janji-janji Allah.64 Kriten hanya
63
Bob Rakhman, Penetua Kristen Saksi Yehuwa, Wawancara Pribadi, Jakarta, 13 April 2007.
Untuk jelasnya lihat lampiran 2
64
International Bible Students Association, Respek Yang Saleh Terhadap Darah, h. 16.
memiliki tiga hukum, dan itu wajib dijalankan oleh seluruh umat Kristiani. Sisa
hukum Taurat yang lain, disatukan dalam ajaran Yesus, yaitu, kasih.65
Keterangan di atas memberikan kejelasan bahwa tidak semua hukum yang di
tinggalkan oleh nabi-nabi terdahulu perlu di laksanakan. Meskipun Yesus telah
meninggal, namun Kristen Saksi Yehuwa meyakini apa yang di putuskan oleh murid
Yesus ada dalam bimbingan roh kudus yang tidak mungkin salah. Hanya tiga hukum
yang tersebut di atas yang diyakini Kristen Saksi Yehuwa dan menjadi landasan.
Ketetapan para rasul itu sudah lama dianggap harus ditaati. Eusebius
menceritakan tentang seorang wanita muda yang menjelang akhir abad kedua, yang
sebelum mati, dibawah siksaan, menegaskan bahwa umat kristiani ”tidak di izinkan
makan darah bahkan dari binatang-binatang yang tidak berakal budi.” Ilmuwan
Joseph Priestley menyimpulkan: “Larangan makan darah, yang diberikan kepada
Nuh, tampaknya harus ditaati oleh semua keturunannya. Jika kita menafsirkan
larangan para rasul berdasarkan praktik umat Kristiani yang mula-mula, yang tidak
mungkin kita anggap tidak memahami makna dan jangkauannya, mau tidak mau kita
menyimpulkan, bahwa maksud larangan itu bersifat mutlak dan abadi, karena darah
tidak dimakan oleh orang kristiani manapun selama berabad-abad.”66
Orang Kristen pada masa awal menjauhkan diri dari makan darah apapun.
Mengenai hal ini Tertulian menandaskan dalam karyanya Apology, “Hendaklah
65
Bob Rakhman, Penetua Kristen Saksi Yehuwa, Wawancara Pribadi, Jakarta 13 April 2007.
Untuk jelasnya lihat lampiran 2
66
International Bible Students Association, Bagaimanakah Darah Dapat Menyelamatkan
Kehidupan Anda?, h. 5.
engkau merasa malu terhadap orang Kristen karena kekeliruanmu, sebab kami bahkan
tidak menyajikan darah binatang dalam makanan kami sehari-hari. Dalam hal ini
kami menjauhkan diri dari binatang yang mati dicekik atau yang mati secara alami,
agar kami dengan cara apapun tidak tercemar oleh darah, bahkan jika darahnya
tersembunyi dalam daging”67
Dengan mengerti apa yang Allah katakan tentang darah, manusia akan
memiliki respek yang paling besar terhadap nilainya yang menyelamatkan kehidupan.
Alkitab menggambarkan Kristus sebagai pribadi yang “mengasihi kita dan yang telah
melepaskan kita dari dosa kita dengan darahnya.” (Wahyu 1:5; Yohanes 3:16)
Melalui darah Yesus, manusia dapat memperoleh pengampunan penuh dan kekal atas
dosa-dosa manusia. Rasul Paulus menulis: “Karena kita sekarang telah dibenarkan
oleh darahNya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah.”68 Seperti itulah
kehidupan dapat diselamatkan secara kekal melalui darah.
Allah Yehuwa memberikan jaminan bahwa melalui darah Kristus ‘semua
keluarga di bumi dapat memberkati diri mereka sendiri.’ (Kejadian 22:18) Berkat itu
termasuk memulihkan bumi menjadi Firdaus. Pada waktu itu umat manusia yang
beriman tidak lagi akan ditimpa penyakit, usia tua, atau bahkan kematian; mereka
akan menikmati berkat-berkat. Dalam Wahyu 21:4 “Ia menghapus segala air mata
dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan,
67
68
Pemahaman Alkitab, h. 550.
International Bible Students Association, Bagaimanakah Darah Dapat Menyelamatkan
Kehidupan Anda?, h. 26.
atau ratap tangis, atau duka cita, sebab segala sesuatu yang telah lama itu telah
berlalu.”
Dari penjelasan diatas, jika umat Kristiani memperhatikan semua tuntutan
Allah
termasuk
mentaati
perintahnya
mengenai
darah,
dengan
tidak
menyalahgunakannya maka akan memperoleh kehidupan yang tidak hanya sekarang
saja, juga akan mendapatkan prospek di masa depan untuk hidup kekal dalam
keempurnaan manusiawi.
B A B IV
LARANGAN TRANSFUSI DARAH
A. Komposisi Darah dalam Tubuh
Bertahun-tahun orang menyatakan bahwa darah penyelamat kehidupan.
Transfusi darah sekarang menjadi sarana utama dalam pengobatan. Donor darah
biasanya memberikan darah utuh. Namun, beberapa negeri mentransfusikan darah
menurut komponen-komponen utamanya, sebelum diuji dan digunakan dalam
pengobatan. Di bawah akan dijelaskan kompenan utama tersebut, fungsinya, dan
persentase volumenya dalam darah.
1. Plasma
Plasma volumenya 52 hingga 62 persen volume darah utuh. Ini adalah cairan
berwarna kekuning-kuningan yang mengandung serta mengangkut sel darah, protein,
dan zat-zat lain. Sebanyak 91,5 persen volume plasma (termasuk albumin, sekitar 4
persen plasma globulin, sekitar 3 persen, dan fibrinogen, kurang dari 1 persen) adalah
protein, yang darinya fraksi plasma diambil. Sisanya, 1,5 persen volume plasma,
terdiri dari zat-zat lain, seperti zat gizi, hormon, gas pernapasan, elektrolit, vitamin,
dan limbah bernitrogen.
2. Sel Darah Putih
Sel darah putih volumenya kurang dari 1 persen volume darah utuh. Sel-sel
ini menyerang dan melumatkan benda-benda asing yang bisa berbahaya.
3. Keping Darah
Keping darah volumenya kurang dari 1 persen volume darah utuh. Ini
membentuk bekuan darah, menyumbat luka sehingga pendarahan berhenti.
4. Sel Darah Merah
Sel darah merah volumenya 38 hingga 48 persen volume darah utuh. Sel sel
ini mempertahankan kehidupan jaringan dengan mengantarkan oksigen ke jaringan
dan membuang karbon dioksida darinya.69
Berkat sains dan teknologi, unsur-unsur darah kini dapat dikenali dan
diekstrak menggunakan proses yang disebut fraksionasi. Sebagai contoh plasma
darah, yang volumenya lebih dari setengah volume darah utuh, lebih dari 90 pesennya
adalah air dan dapat diproses untuk diambil fraksi-fraksinya termasuk protein, seperti
albumin, fibrinogen, dan beragam globulin. Sebagai bagian dari perawatan atau
terapi, dokter boleh merekomendasikan suatu fraksi plasma dalam jumlah yang
terkonsentrasi. Contohnya adalah kriopresipitat yang kaya protein, yang diperoleh
dengan membekukan plasma lalu membiarkannya mencair. Bagian plasma yang tidak
larut ini kaya akan zat penggumpal darah dan biasanya diberikan kepada pasien untuk
menghentikan pendarahan.70
Pada awal abad ke-20 para ilmuwan memperdalam pengertian manusia akan
luar bias rumitnya darah itu. Mereka mendapati ada berbagai macam jenis darah.
69
International Bible Students Association, Darah Mengapa Begitu Berharga? (Brooklyn:
Watch Tower and Tract Society of New York inc., 2006), h. 8..
70
International Bible Students Association, Darah Mengapa Begitu Berharga?, h. 9.
Mencocokan darah seorang donor dengan pasien sangat penting dalam transfusi. Jika
seorang dengan jenis darah A menerima jenis darah B, ia dapat mengalami reaksi
hemolitik yang hebat. Ini dapat menghancurkan banyak sel-sel darah merahnya dan
dapat membunuhnya secara cepat.71
Dari penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa darah dapat di bagi menjadi
empat komponen utama, yang pada umumnya digunakan sebagai pengobatan sesuai
dengan kebutuhan dari tubuh. Kemajuan teknologi pun dapat membagi lagi
komponen utama darah menjadi lebih kecil lagi, yang di sebut dengan fraksionasi.
Pembagian dari komponen darah utama menjadi bagian yang lebih kecil sangat
membantu dalam ilmu kedokteran, karena setiap orang yang kehilangan darah tidak
selalu membutuhkan sel darah utuh sebagai pengganti darah yang hilang.
B. Darah Sebagai Obat Dalam Pandangan Saksi Yehuwa
Menurut Kristen Saksi Yehuwa darah suci dalam pandangan Allah. Allah
mengatakan bahwa jiwa, atau kehidupan, ada dalam darah. Jadi, merupakan hal yang
salah untuk makan darah. Juga merupakan hal yang salah makan daging binatang
yang darahnya belum dicurahkan dengan sepatutnya. Yehuwa menuntut agar manusia
menjauhkan diri dari darah. Ini berarti manusia tidak boleh makan darah.72
71
International Bible Students Association, Bagaimanakah Darah Dapat Menyelamatkan
Kehidupan Anda? (Booklyn: Watch Tower and Tract Society of New York inc., 1990), h. 8.
72
International Bible Students Association, Apa Yang Allah Tuntut Dari Kita (Brooklyn:
Watch Tower and Tract Society of New York inc., 1996), h. 25.
Dewasa ini, darah sudah umum dipakai sebagai pengobatan. Walaupun terapi
modern yang menggunakan darah belum ada pada zaman dahulu, penggunaan darah
sebagai obat bukan sesuatu yang baru. Selama kira-kira 2000 tahun, di Mesir dan di
tempat-tempat lain, darah manusia dianggap sebagai obat yang paling unggul untuk
penyakit kusta. Seorang dokter menyingkapkan terapi yang diberikan kepada putra
Raja Esarhadon ketika bangsa Asyur berada pada puncak kemajuan teknologi:
“Pangeran jauh lebih baik keadaannya; sang raja, tuanku, dapat berbahagia. Mulai
hari ke-22 saya memberi dia darah untuk diminum, dia akan meminumnya selama
tiga hari. Dan setelah tiga hari saya akan memberi dia darah sebagai pengobatan
internal.” Ersadon pernah berurusan dengan uamat Israil. Karena umat Israil memiliki
Taurat Allah, mereka tidak akan pernah minum darah sebagai obat. 73
Bertahun-tahun yang lalu, Kristen Saksi Yehuwa telah menegaskan pendirian
mereka mengenai makna larangan makan darah sebagaimana yang telah ditulis dalam
Kejadian pasal 9 ayat 3 dan 4. Kata “makan “ mempunyai makna yang jelas bagi
Saksi Yehuwa yaitu memasukan darah kedalam tubuh dengan cara apapun. Meskipun
dalam kamus bahasa Indonesia kata “makan” diartikan dengan memasukan sesuatu
melalui mulut.74 Ini juga menjelaskan bahwa Saksi Yehuwa menolak penggunaan
komponen darah utuh sekalipun untuk alasan medis. Respek akan kehidupan yang
diperlihatkan oleh Saksi-saksi Yehuwa juga mempengaruhi sikap mereka terhadap
transfusi. Yang berarti juga Saksi Yehuwa menolak menerima dan mendonorkan
73
74
International Bible Students Association, Apa Yang Allah Tuntut Dari Kita, h. 25
W.J.S. Poerwadahminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: PN Balai Pustaka,
1984), cet. Ke-7, h. 622.
darah dengan alasan apapun. Penetua Saksi Yehuwa Bob Rakhman, mengatakan
bahwa menerima transfusi darah sama dengan makan darah, ia menganalogikannnya
dengan cairan infus yang dipakai sebagai pengganti makan, meskipun jalur yang
dipakai untuk memasukannya bukanlah melalui mulut tetapi tetap saja di proses di
dalam tubuh seperti makanan biasa. Hal ini, menurutnya sama saja dengan transfusi
darah, walau lewat jalur masuk yang berbeda tetap saja mempunyai fungsi yang
sama.75
Meskipun Saksi Yehuwa menolak penggunaaan komponen darah utuh,
namun, Saksi Yehuwa masih toleran dalam penggunaan fraksi dari komponen darah
utama. Ini bukan suatu keputusan yang mutlak, akan tetapi hal ini di kembalikan
kembali kepada hati nurani Saksi-Saksi dalam mengambil keputusan sehubungan
dengan darah. Jika keputusan saksi untuk menerima suatu fraksi kecil dari darah,
mengganggu hati nurani sebaiknya di tinggalkan.76
Alasan yang dipakai oleh saksi dalam membolehkan pemakaian fraksi darah
adalah, karena, fraksi darah dapat berpindah secara alami. Sebagai contoh, fraksi
protein plasma berpindah di wanita hamil ke sistem darah janinnya. Dengan
demikian, seorang ibu mengalirkan imunoglobin kepada anaknya, menyediakan
kekebalan yang sangat bermanfaat.77
75
Bob Rakhman, Penetua Kristen Saksi Yehuwa, Wawancara Pribadi, Jakarta 13 April 2007,
Untuk keterangan lebih lanjut lihat lampiran 2
76
Bob Rakhman, Penetua Kristen Saksi Yehuwa, Wawancara Pribadi, Jakarta 13 April 2007,
Untuk keteranagan lebih lanjut lihat lampiran 2
77
International Bible students Association, Pertanyaan Pembaca (Brooklyn: Watch Tower
and Tract Society of New York inc., 1990), h. 31.
Penolakan Kristen Saksi Yehuwa terhadap penggunaan darah, di dasarkan
pada keyakinan mereka, satu-satunya penggunaan darah yang diperkenan Allah
adalah untuk korban, dan bahwa korban-korban binatang yang dipersembahkan di
bawah hukum Musa menggambarkan korban kristus, maka mengabaikan tuntutan
agar umat Kristen “menjauhkan diri dari darah’ merupakan bukti dari sikap yang
tidak respek terhadap korban tebusan Yesus Kristus.78
Pendirian yang di ambil Saksi-saksi Yehuwa tidak didasarkan atas
pengetahuan medis yang lebih hebat yang berasal dari mereka. Mereka semata-mata
percaya bahwa jalan Yehuwa adalah benar dan bahwa dalam Mazmur 19:8
mengatakan “ Ia tidak akan menahan kebaikan” dari hamba-hamba-Nya yang
loyal.79
Keteguhan pendirian Saksi Yehuwa terhadap penolakan produk komponen
darah utuh sangat kuat. Bahkan, jika seorang saksi harus meninggal sebagai akibat
kehilangan darah, Saksi-saksi Yehuwa memiliki keyakinan penuh bahwa Allah tidak
melupakan hamba-hamba-Nya yang setia tetapi akan menghidupkan mereka kembali
dalam kebangkitan.
Selain karena ketaatan akan hukum Yehuwa mengenai darah, Saksi Yehuwa
juga menolak Transfusi darah karena alasan kesehatan. Para ilmuwan meneliti
dampak dari darah yang ditransfusikan atas sistem kekebalan tubuh. Bila seorang
78
International Bible Students Association, Saksi-Saksi Yehuwa pemberita Kerajaan Allah
(Brooklyn: Watch Tower and Tract Society of New York, 1993), h. 183.
79
h. 186.
International Bible Students Association, Saksi-Saksi Yehuwa Pemberita Kerajaan Allah,
dokter mencangkokkan jantung, lever, atau organ lain, sistem si penerima dapat
merasakan adanya jaringan asing dan akan menolaknya. Dan transfusi darah adalah
salah satu bentuk pencangkokan, yaitu pencangkokan jaringan. Walaupun darah telah
dicocokan berulang kali tetap saja dapat menekan sistem kekebalan.80
Tugas utama dari sistem kekebalan adalah menemukan dan menghancurkan
sel-sel kanker yang ganas. Selain itu tugas utama lain dari sistem kekebalan adalah
mempetahankan tubuh terhadap infeksi. Penyakit yang dibawa oleh darah
mengkhawatirkan dokter-dokter yang teliti dan banyak pasien. Beberapa penyakit
yang ditimbulkan oleh transfusi adalah, sifilis, infksi virus herpes, toksoplasmosis,
AIDS, dan masih banyak lagi nama daftar nama penyakit yang ditimbulkan oleh
transfusi darah. 81
Darah yang dikumpulkan di satu negeri tempat suatu penyakit tertentu
merajalela, menjadi sangat riskan penggunaannya jika di gunakan di tempat jauh,
yang masyarakat dan dokternya tidak waspada terhadap bahaya. 82
Kemajuan teknologi dan pengetahuan mengenai darah yang semakin maju,
menambah keyakinan Saksi Yehuwa untuk menjauhkan diri dari darah. Ketaatan
mereka terhadap Yehuwa membawa mereka terhindar dari penyakit yang
membahayakan.
80
International Bible Students Association, Darah dan Sistem Kekebalan Anda (Brooklyn :
Watch Tower and Tract Society of New York inc., 1990), h. 8.
81
International Bible Students Association, Darah dan Sistem Kekebalan Anda, h. 11.
82
International Bible Students Association, Darah dan Sistem Kekebalan Anda, h. 11
Dari pandangan-pandangan di atas, jelaslah bahwa Saksi Yehuwa menolak
memberi dan menerima transfusi. Alasan utama mereka adalah ketaatan kepada
Allah. Kalaupun, ada sebagian dari mereka ada yang membolehkan penggunaan
darah untuk pengobatan, itu harus dalam bentuk fraksi bukan komponen darah utuh.
Penggunaan fraksi darah dalam kalangan Saksi Yehuwa diserahkan kembali kepada
hati nurani para saksi. Tidak ada hukum yang pasti mengenai fraksi darah, namun
penggunaan komponen darah yang utama adalah mutlak pelarangannya.
C. Aternatif Pengganti Transfusi
Setiap orang termasuk Saksi Yehuwa , menginginkan pengobatan medis yang
efektif dengan mutu tinggi, namun, tidak melanggar standar Alkitab yang mereka
yakini. Sudah sangat jelas bahwa Saksi Yehuwa menolak penggunaan darah. Apakah
ada cara-cara yang efektif untuk menangani problem medis yang serius tanpa
menggunakan darah? Saksi Yehuwa memiliki alternatifnya, ini kemudian baru dapat
dimengerti bila ditinjau mengapa darah ditransfusikan.
Hemoglobin dal sel-sel darah merah mengangkut oksigen yang dibutuhkan
untuk kesehatan yang baik dan kehidupan. Jadi jika seorang kehilangan banyak darah,
kelihatannya memang logis untuk menggantikannya. Secara normal manusia
memiliki kira-kira 14 atau 15 hemoglobin dalam setiap 100 sentimeter kubik darah.
Dalam penelitian manusia bisa toleran dengan kadar konsentrasi hemoglobin yang
luar biasa rendah tanpa problem klinis yang nyata.83
Keterangan demikian tidak berarti bahwa tidak ada yang perlu dilakukan bila
seorang kehilangan banyak darah dalam suatu kecelakaan atau selama operasi. Jika
kehilangan itu bersifat cepat dan banyak, tekanan darah seseorang akan menurun, dan
dapat mengalami shock. Hal pertama yang dilakukan adalah menghentikan
pendarahan dan memulihkan volume darah. Hal ini dapat mencegah shock
dan
membuat sel darah-sel darah merah serta komponen-komponen lain yang masih ada
tetap bersirkulasi. Pengganti volume darah dapat dilakukan dengan cairan non darah,
yang paling sederhana adalah larutan garam. Adapula cairan lain dengan kandungan
khusus, seperti dekstran, Haemaccel, dan larutan Ringer laktat. Hestastarch (HES)
adalah penambah volume yang lebih baru, dan ini dapat digunakan dengan aman bagi
pasien luka bakar yang menolak produk-produk darah. Cairan-cairan tersebut relativ
tidak beracun dan tidak mahal, siap tersedia, dapat disimpan dalam suhu ruangan,
tidak membutuhkan tes kecocokan dan bebas dari penyakit yang ditularkan melalui
transfusi.84
Mengapa cairan pengganti non darah jitu, padahal yang dibutuhkan adalah
sel-sel darah merah yang mengangkut oksigen ke seluruh tubuh? Di dalam setiap
tubuh manusia ada cadangan pengangkut oksigen. Jika manusia kehilangan darah,
83
International Bible Students Association, Bagaimakah Darah Dapat Menyelamatkan
Kehidupan Anda? h. 13.
84
International Bible Students Association, Bagaimakah Darah Dapat Menyelamatkan
Kehidupan Anda? h. 14 .
mekaninisme-mekanisme pengkompensasi yang menakjubkan akan mulai bekerja.
Jantung akan memompa lebih banyak darah dalam setiap denyutan. Karena darah
yang hilang digantikan dengan cairan yang cocok, darah yang sekarang telah
diencerkan mengalir lebih lancar, bahkan dalam pembuluh-pembuluh yang lebih
kecil. Karena adanya perubahan kimiawi, lebih banyak oksigen dilepaskan kedalam
jaringan-jaringan. Penyesuaian ini begitu jitu sehingga sekalipun hanya separuh dari
sel-sel darah merah yang tersisa, pengiriman oksigen bisa kira-kira 75 persen dari
yang normal. Seorang pasien yang beristirahat hanya menggunakan 25 persen
oksigen yang teradapat dalam darahnya. Dari kebanyakan pembiusan umum akan
mengurangi kebutuhan tubuh akan oksigen.85
Dokter-dokter dapat membantu pasien untuk membentuk lebih banyak sel
darah merah dengan memberikan preparat yang mengandung zat besi kedalam otototot atau pembuluh darah, yang dapat membantu tubuh membuat sel-sel darah merah
tiga sampai empat kali lebih cepat daripada biasa. Ginjal juga menghasilkan hormon
yang disebut eritropoetin (EPO), yang merangsang sumsum tulang untuk membentuk
sel darah merah. Teknik kauterisasi elektris untuk mengurangi pendarahan, juga
sering digunakan. Kadang-kadang darah yang mengalir dalam sebuah luka dapat
dihisap, disaring, dan dimasukan kembali kedalam peredaran. Ada cara lain yang
dapat membantu, yaitu dengan cara menurunkan suhu badan pasien untuk
85
International Bible Students Association, Bagaimakah Darah Dapat Menyelamatkan
Kehidupan Anda?, h. 15.
mengurangi kebutuhannya akan oksigen selama operasi, atau penggunaan pisau
bedah laser yang mempersingkat masa pendarahan. 86
Saksi-Saksi percaya bahwa darah yang diambil dari tubuh harus dibuang,
sehingga mereka tidak menerima autotransfusi, yaitu penggunaan darah sendiri yang
sudah disimpan terlebih dulu. Teknik-teknik mengambil darah intraoperasi atau
mengencerkan darah dan kemudian menyimpannya tidak dapat mereka terima.
Tetapi, banyak saksi menyetujui peralatan jantung-paru (terutama non darah) maupun
penggunaan intraoperasi jika sirkulasi di luar tubuh tidak terhenti.87
Saksi-Saksi Yehuwa menyetujui pengobatan medis dan operasi. Tetapi SaksiSaksi Yehuwa adalah orang-orang yang sangat religius yang percaya bahwa transfusi
darah dilarang bagi mereka yang mendasarkan ayat-ayat Alkitab seperti dalam
Kejadian 9:3-4. walaupun ayat-ayat tersebut tidak dinyatakan dengan istilah-istilah
medis, Saksi-saksi memandangnya sebagai larangan untuk transfusi darah utuh.
D. Membebaskan Dokter dari Tuntutan Hukum
Di banyak tempat dewasa ini, pasien mempunyai hak yang tidak dapat
dilanggar untuk memutuskan pengobatan yang akan di setujui. Hukum informed
concent di dasarkan atas dua alasan: pertama, bahwa seorang pasien mempunyai hak
untuk mendapatkan keterangan yang memadai sehingga dapat membuat pilihan
86
International Bible Students Association, Bagaimana Dokter-Dokter Dapat Membantu?
(Brooklin: Watch Tower and Tract Society of New York inc., 1990), h. 15
87
27.
International Bible Students Association, Bagaimana Dokter-Dokter Dapat Membantu?, h.
berdasarkan keterangan yang diperoleh mengenai pengobatan yang disarankan; dan
kedua, bahwa pasien dapat memilih untuk menyetujui atau menolak rekomendasi
seorang dokter.88
Seorang dokter di Albert Einstein College of Medicine menulis: “Kebanyakan
Saksi-saksi bersedia menandatangani fomulir pehimpunan Dokter-Dokter Amerika
yang membebaskan para dokter dan rumah sakit dari tanggung jawab, dan banyak
yang membawa kartu Medis. Suatu formulir ‘Menolak Menerima Produk-Produk
Darah’ yang telah ditandatangani dan diberi tanggal dengan benar yang merupakan
surat persetujuan dan mengikat secara hukum.” Saksi-Saksi Yehuwa dengan
kooperatif memberikan jaminan hukum bahwa seorang dokter atau rumah sakit tidak
perlu memikul tanggung jawab dalam memberikan terapi non-darah seperti yang di
minta pasien.89
Saksi-Saksi juga menandatangani formulir persetujuan dirumah sakit. Sebuah
formulir yang digunakan di sebuah rumah sakit di Freiburg, Jerman, diberi ruang
kosong agar dokter dapat menguraikan keterangan yang ia berikan kepada pasien
mengenai pengobatannya. Kemudian, di atas tanda tangan dokter maupun pasien,
formulir ini menambahkan : “Sebagai anggota dari badan agama Saksi-Saksi
Yehuwa, saya dengan pasti menolak penggunaan darah orang lain atau komponenkomponen darah selama saya operasi. Saya sadar bahwa prosedur yang telah
88
International Bible Students Association, Hak Anda Diakui (Brooklyn: Watch Tower and
Tract Society of New York inc., 1990), h. 19.
89
International Bible students Association, Membebaskan Tuntutan Hukum, (Brooklyn:
Watch Tower and Tract Society of New York inc., 1990), h. 18.
direncanakan dan dibutuhkan dengan demikian akan mengandung resiko lebih tinggi
karena komplikasi pendarahan. Setelah mendapat penjelasan yang seksama
khususnya mengenai hal itu, saya mohon agar operasi yang diperlukan dilaksanakan
tanpa menggunakan darah orang lain atau komponen darah.”90
Saksi-saksi Yehuwa di Indonesia juga mengisi formulir berbentuk surat kuasa
dengan waktu yang tidak tertentu, dengan ditandatangani pemegang formulir dan dua
orang saksi. Formulir tersebut berisi pernyataan untuk tidak menerima perawatan
medis dengan produk darah. Formulir ini wajib di bawa kemana saja selayaknya kartu
identitas, karena dengan surat keterangan ini akan menjadi pedoman dokter untuk
melakukan tindakan medis jika pemegang formulir ini harus melakukan perawatan
secara mendadak.91
Saksi Yehuwa sangat kooperatif terhadap pihak dokter dan Rumah Sakit.
Penolakan mereka terhadap transfusi dituangkan dalam sebuah formulir yang
mempunyai legalitas, sehingga para dokter dan rumah sakit tidak perlu khawatir akan
adanya tuduhan-tuduhan malpraktik karena tidak melakukan prosedur yang
seharusnya.
E. Analisis Kritis
90
91
International Bible students Association, Membebaskan Tuntutan Hukum, h. 18.
Bob Rakhman, Penetua Kristen Saksi Yehuwa, Wawancara Pribadi, Jakarta, 13 April
2007. Untuk penjelasan lebih lanjut lihat lampiran 2
Kristen Saksi Yehuwa adalah salah satu aliran yang berkembang dibanyak
negara. Mereka menganut paham monotheisme. Paham monotheisme ini lah yang
menjadi penolakan Kristen yang lain terhadap Kristen Saksi Yehuwa. Selain
ajarannya yang menolak Tritunggal, ajaran mengenai kesucian darah juga menjadi
ajaran utama dalam berita kekeristenan. Dalam ajaran mereka darah sangat suci, dan
hanya boleh dipakai untuk satu hal khusus yang dapat menyelamatkan kehidupan
orang banyak. Darah memainkan peranan yang sangat penting melalui korban
tebusan Yesus Kristus dalam menutup dosa. Menurut ajaran Saksi Yehuwa manusia
diperintahkan Allah untuk tidak memakan darah. Alasan ini pula yang menjadi dasar
penolakan Kristen Saksi Yehuwa untuk tidak melakukan transfusi. Karena, menurut
mereka melakukan transfusi sama saja dengan memakan darah.
Penolakan Kristen Saksi Yehuwa terhadap transfusi bukan tanpa kendala,
apalagi jika itu berkaitan dengan sistem hukum atau aturan suatu negara mengenai
undang-undang kesehatan yang berlaku. Karena, tidak semua negara menyerahkan
pengambilan keputusan medis kepada pasien. Di beberapa negara, dokter mempunyai
hak penuh dalam pengambilan keputusan akan tindakan medis apa yang musti
dilakukan dalam kondisi emergency. Oleh karena itu, terkadang Saksi Yehuwa harus
berurusan dengan hukum dan pengadilan sebagai konsekuensi dari ajaran mereka.
Hal ini dikarenakan para dokter khawatir akan tuduhan malpraktik jika tidak
melakukan tindakan medis dengan cepat dan sesuai prosedur baku.
Saksi-Saksi Yehuwa amat sangat berpegang teguh dengan apa yang mereka
yakini berdasarkan Alkitab, meskipun kematian harus mereka hadapi. Keteguhan dan
konsistensi yang mereka pegang menjadikan mereka menjadi kelompok yang solid.
Saksi-saksi Yehuwa membuat peraturan yang sangat ketat berkaitan dengan ajaran
mereka dan akan memberikan sangsi berupa dikeluarkan dari keorganisasian Kristen
Saksi Yehuwa jika diketahui melanggar hukum agama yang mereka yakini.
Disamping kelebihan-kelebihan-kelebihan tersebut mereka juga memiliki
kelemahan, yaitu. Saksi Yehuwa terkesan tidak tegas memberi hukum mengenai
fraksi darah mengenai boleh atau tidaknya digunakan. Penyelesaian dengan
mengembalikan kepada hati nurani tidak memberikan kejelasan yang pasti mengenai
hukum fraksi darah.
Ajaran Kristen Saksi Yehuwa memiliki persamaan dengan ajaran Islam yaitu
ada larangan memakan darah, sebagaimana yang tertulis dalam surat Al-Maidah ayat
3 “Di haramkan bagimu memakan bangkai, darah, babi, dan binatang yang di
sembelih atas nama selain Allah…” Ayat ini dengan sangat jelas melarang memakan
darah. Sejauh yang penulis ketahui bahwa para ulama sepakat akan keharaman
memakannya. Konotasi kata makan di samakan dengan memasukan segala sesuatu
lewat mulut, jadi tidak menjadi soal transfusi darah karena hal itu tidak sama dengan
makan darah.
BAB V
KESIMPULAN
Kristen Saksi Yehuwa adalah orang-orang yang memberikan kesaksian
tentang Yehuwa, keillahian-Nya dan maksud tujuan-Nya. Menurut mereka
memperoleh perkenan Allah adalah suatu keharusan. Oleh karena itu mereka adalah
orang-orang yang sangat taat dalam menjalankan apa yang diperintahkan Allah.
Ajaran mereka bersumber dari hukum Israil, meskipun setelah kematian
Yesus Kristus diputuskan dalam sidang Kristen yang di pimpin oleh Yakobus bahwa
hukum Israil tidak perlu lagi dilaksanakan kecuali yang tiga, yaitu: menjauhkan diri
dari makanan yang dipersembahkan untuk berhala, dari darah dan, pecabulan. Ketiga
hal inilah yang menjadi dasar hukum Kristen Saksi Yehuwa
Kristen Saksi Yehuwa meyakini, salah satu cara untuk memeperoleh perkenan
Allah adalah menjauhkan diri dari darah. Keyakinan mereka didasarkan pada apa
yang Allah perintahkan dalam Kejadian 9:4. Menurut mereka darah sangat suci,
sehingga ada larangan untuk makan darah. Darah hanya bisa digunakan untuk satu
hal khusus yang dapat menyelamatkan kehidupan orang banyak.
Melalui tebusan darah Yesus Kristus manusia bisa kembali hidup kekal dalam
bumi firdaus. Karena, melalui darah Yesus Allah mengembalikan kehidupan kekal
yang telah Adam hilangkan karena pengkhianatannya kepada Allah. Oleh karena itu
Kristen Saksi Yehuwa menolak memakan darah dan menggunakan darah untuk hal
apapun, termasuk untuk kebutuhan medis.
Saksi Yehuwa tidak menerima transfusi darah, karena menurut mereka
melakukan transfusi sama saja dengan makan darah, dan hal tersebut terlarang.
Kemajuan teknologi dan sains sangat membantu usaha mereka untuk menjauhkan diri
dari darah. Dalam kondisi kehilangan darah yang sangat banyak pun para saksi tidak
memerlukan transfusi. Karena, berkat kemajuan sains dan teknologi darah dapat di
pecah menjadi empat komponen utama darah yaitu, plasma darah, sel darah putih,
keping darah dan sel darah merah. Selain itu, dari kempat komponen utama darah
tersbut dapat di bagi lagi menjadi fraksi darah. Penggunaan komponen darah utama
mutlak terlarang, namun penggunaan fraksi darah tidak ada hukum yang pasti akan
boleh atau tidaknya di gunakan. Saksi Yehuwa mengembalikan
hukum boleh
tidaknya fraksi darah di gunakan kepada hati nurani saksi itu sendiri.
Penolakan Saksi Yehuwa terhadap transfusi darah sangat terbantu dengan
kemajuan sains dan teknologi. Banyak cara di temukan pengganti transfusi, dari
bentuk sederhana berupa cairan garam sampai teknologi tinggi berupa alat-alat
memadai non darah
Kristen Saksi Yehuwa demi menjaga kesucian darah, menolak untuk makan
darah dan juga termasuk didalamnya transfusi darah.
DAFTAR PUSTAKA
International Bible Students Association, Apakah Allah Benar-benarMemperdulikan
Kita, Brooklyn Watch Tower and Tract Society of NewYork inc., 1992
_______, Apa Tujuan Hidup ini: Bagaimana Saudara Dapat Menemukan,
Brooklyn : Watch Tower bible and Tract Society of New York inc., 1993
_______, Apa Yang Allah Tuntut dari Kita, Brooklyn : Watch Tower and Tract
Society of New York inc., 1996
_______, Apa Yang Terjadi Dengan Kita Bila Kita Meninggal, Brooklyn : Watch
Tower and Tract Society of New York, inc., 1998
_______, Bagaimana Darah Dapat Menyelamatkan Kehidupan Anda, , Brooklyn :
Watch Tower and Tract Society of New York, inc., 1990
_______, Bagaimana Dokter Dapat Membantu, Brooklyn : Watch Tower and
Tract Society of New York, inc., 1990
_______, Bagaimana Satu Orang Dapat Mati Demi Semua Orang, Brooklyn :
Watch Tower Tract Society of New York, inc., 1991
_______, Darah dan Sistem Kekebalan Anda, Brooklyn : Watch Tower and Tract
Society of New York, inc., 1990
_______, Darah Mengapa Begitu Berharga, Brooklyn : Watch Tower and Tract
Society of New York, inc., 2006
_______, Hak Anda Diakui, Brooklyn : Watch Tower and Tract Society of New
York, inc., 1990
International Bible Students Association, Haruskah Anda Percaya Kepada
Tritunggal, Brooklyn : Watch Tower and Tract Society of New York, inc.,
1989
_______, Jadilah KehendakMu di Bumi, Brooklyn : Watch Tower and
Tract
Society of New York, inc., 2004
_______, Lihatlah Aku Menjadikan Segala Sesuatu Baru, Brooklyn : Watch
Tower and Tract Society of New York, inc., 1986
_______, Membebaskan Tuntutan Hukum, Brooklyn : Watch Tower and Tract
Society of New York, inc., 1990
_______, Memberitakan Kerajaan Yehuwa, Brooklyn : Watch Tower and Tract
Society of New York, inc., 2006
_______, Musa Tokoh Sejarah atau Mitos, Brooklyn : Watch Tower and Tract
Society of New York, inc., 2004
_______, Perdamaian dan Keamanan Sejati: Bagaimana Memperolehnya,
Brooklyn : Watch Tower and Tract Society of New York, inc., 1988
_______, Pertanyaan Pembaca, Brooklyn : Watch Tower and Tract Society of
New York, inc., 1990
_______, Respek yang Saleh Terhadap Darah, Brooklyn : Watch Tower and Tract
Society of New York, inc., 1989
_______, Saksi-Saksi Yehuwa: Bersatu Padu Melakukan Kehendak Allah di Seluruh
Dunia, Brooklyn : Watch Tower and Tract Society of New York, inc., 1986
International Bible Students Association, Saksi-Saksi Yehuwa Pada Abad Kedua
Puluh, Brooklyn : Watch Tower and Tract Society of New York, inc.,1990
_______, Saksi-Saksi Yehuwa Pemberita Kerajaan Allah, Brooklyn : Watch
Tower and Tract Society of New York, inc.,1993
_______, Saksi-Saksi Yehuwa Siapakah Mereka, Brooklyn : Watch Tower
and Tract Society of New York, inc., 2001
_______, Saudara dapat Hidup Kekal dalam Firdaus di Bumi, Brooklyn : Watch
Tower and Tract Society of New York, inc., 1991
_______, Tantangan Mendidik Anak, Brooklyn : Watch Tower and Tract
Society of New York, inc., 2004
Eliade, Mircea, (ed.), The Encyclopedia of Religion, New York: Simon and Schuster
Macmillan, 1995, vol 2, h. 254-256h
_______, The Encyclopedia of Religion, New York: Simon and Schuster
Macmillan, 1995, vol 7, h. 564-567
Lubis, Arsyad Thalib, H. M, Perbandingan Agama Islam dan Kristen, Medan: Firma
Islamyah, 1977, Cet. Ke- 3
O’Collins, Gerald, SJ, dan Farrugia, Edward, SJ, Kamus Teologi, Yogyakarta :
Kanisius, 1996
Parapat, Tunggul, SE, MBA., Siapakah Yesus Itu, Jakarta: Sepadan Agra Daya, 1999
Pemahaman AlKitab, Jakarta : Perkumpulan Siswa Alkitab, 2005
Poerwadahminta, W.J.S., Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta : PN Balai Pustaka, 1984,
Cet. Ke-7
LAMPIRAN 1
SURAT KETERANGAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
: Bob. S. Rakhman
Jabatan
: Penetua Kristen Saksi Yehuwa
Alamat
: Jl. Pos Pengumben Komp. Bulog, h, No. 7
Dengan ini menerangkan bahwa :
Nama
: Ayuda Berliana
Jabatan
: Mahasiswa
NIM
: 0032118696
Alamat
: Villa Nusa Indah, Blok. DD6, No. 26, Bekasi
Benar-benar telah mengadakan serangkaian wawancara dengan saya, dalam rangka
penyelesaian skripsinya.
Demikianlah surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sesuai dengan
keperluannya.
Jakarta, 22 Februari 2006
Mengetahui,
Bob. S. Rakhman
Catatan: Hasil wawancara terlampir
LAMPIRAN 2
SURAT KETERANGAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
: Bob. S. Rakhman
Jabatan
: Penetua Kristen Saksi Yehuwa
Alamat
: Jl. Pos Pengumben Komp. Bulog, h, No. 7
Dengan ini menerangkan bahwa :
Nama
: Ayuda Berliana
Jabatan
: Mahasiswa
NIM
: 0032118696
Alamat
: Villa Nusa Indah, Blok. DD6, No. 26, Bekasi
Benar-benar telah mengadakan serangkaian wawancara dengan saya, dalam rangka
penyelesaian skripsinya.
Demikianlah surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sesuai dengan
keperluannya.
Jakarta, 13 April 2007
Mengetahui,
Bob. S. Rakhman
Catatan: Hasil wawancara terlampir
Lampiran 1
Pewawancara : Ayuda Berliana
Responden
: Bob Rakhman
Hari/Tanggal : Rabu/22 Februari 2006
Waku/Tempat : 17.00/Rumah
1. Bagaimana Saksi Yehuwa memaknai dan memahami Alkitab?
Kami (Saksi Yehuwa) memandang Alkitab adalah pemberian yang sangat
berharga dari Allah. Alkitab di tulis oleh pria-pria yang mendapat bimbingan dari
roh kudus, jadi bukan ditulis berdasarkan pikiran manusia sendiri. Selain itu Saksi
Yehuwa berprinsip apa yang terdapat dalam kitab suci tidak ditafsirkan melainkan
di artikan secara tekstual, kecuali bila ungkapan-ungkapan atau latar belakangnya
jelas menunjukan bahwa hal itu bersifat lambang atau kiasan. Bagi Saksi Yehuwa
sangat penting mendasarkan kepercayaan kepada Alkitab bukan pada pendapat
rekaan manusia ataupun kredo-kredo agama.
2. Apakah sampai saat sekarang Alkitab terjaga kemurniannya?
Kami (Saksi Yehuwa) meyakini bahwa kemurnian ajaran Yesus hanya
bertahan kurang lebih 100 tahun. Hal ini di sebabkan karena sidang Kristen Pertama
telah di rusak dengan dicemari oleh ajaran filsafat manusia. Pencemaran terhadap
kemurnian ajaran Kristen mencapai puncaknya pada tahun 325 M dengan ketetapan
Kaisar Romawi Constantinopel. Tapi kemudian Saksi Yehuwa lahir untuk
mengembalikan ajaran Alkitab yang sesungguhnya.
3. Apa yang Saksi Yehuwa yakini mengenai hukum nabi-nabi sebelum Yesus?
Saksi Yehuwa meyakini
bahwa nabi Musa-lah yang membawa hukum
Yehuwa kepada bangsa Israil. Supaya mereka menjadi bangsa yang dapat
memuliakan dan memberikan saksi bahwa Yehuwa adalah Allah yang Adil dan
Maha Kuasa. Kemudian Yesus datang untuk memulihkan kembali ibadah yang
benar yang telah di ajarkan oleh nabi-nabi sebelumnya. Yesus menyempurnakan
ibadah yang benar melalui korban tebusan yaitu tubuh Yesus untuk mendapatkan
penghapusan dosa dan kebangkitan orang yang mati kepada kehidupan yang abadi
dan sempurna.
4. Bagaimana perkembangan Saksi Yehuwa di Indonesia?
Perkembangan Saksi Yehuwa di Indonesia mengalami pasang surut. Pada
tahun 1951 Saksi Yehuwa di Indonesia berbadan hukum yang kemudian pada tahun
1977 melalui SK Jaksa Agung R.I., kegiatan Saksi Yehuwa dilarang dengan alasan
bukan Kristen. Salah satu penyebab dikatakan bukan Kristen adalah karena faham
Saksi Yehuwa yang menolak Tritunggal. Melalui SK Jaksa Agung RI pula, pada
tahun 2002, SK tahun 1977 itu dicabut. Pada awalnya Saksi Yehuwa berbadan
hukum dengan nama Perkumpulan Siswa Alkitab di wadahi oleh Departemen
Kehakiman, dalam perkembangan selanjutnya nama tersebut diganti menjadi Saksisaksi Yehuwa Indonesia yang diwadahi oleh Departemen Kehakiman dan
Departemen Agama.
5. Apakah Saksi Yehuwa anti Pemerintah?
Mengenai Saksi Yehuwa benci terhadap pemerintah sipil, tidaklah benar.
Saksi Yehuwa tidak pernah benci terhadap pemerintah sipil, bahkan dalam ajaran
yang kami (Saksi Yehuwa) yakini
ada ajaran untuk taat terhadap pemerintah.
Keyakinan ini di dasarkan pada apa yang di tulis dalam 1 Petrus 2:17 “Hormatilah
segala macam orang, kasihilah segenap persekutuan saudara-saudara, takutlah akan
Allah, hormatilah raja.” Ketaatan ini bersifat relatif, artinya jika kebijakan-kebijakan
raja atau pemerintah tidak melanggar hukum
Allah maka Saksi Yehuwa wajib
mentaatinya. Saksi Yehuwa tidak membenci pemerintah sipil, tapi Saksi Yehuwa
menolak berpolitik. Karena, dengan berpolilitik bisa memecah belah Saksi Yehuwa
karena adanya keberpihakan, dan Allah tidak mengizinkan umatnya berpecah belah.
Lampiran 2
Pewawancara : Ayuda Berliana
Responden
: Bob Rakhman
Hari/Tanggal : Jumat/13 April 2007
Waku/Tempat : 13.00/Rumah
1. Apa hukum yang Yesus tinggalkan untuk umatnya?
Bertahun-tahun setelah Yesus mati, suatu masalah timbul mengenai apakah
seorang yang telah menjadi Kristiani harus memelihara hukum Israil. Ini
dibicarakan dalam rapat badan pimpinan Kristen, yang juga termasuk rasul-rasul.
Saudara tiri Yesus, Yakobus, mengacu pada tulisan-tulisan yang berisi perintahperintah tentang darah yang dinyatakan kepada Nuh dan kemudian hukum itu di
adopsi oleh bangsa Israil. Apakah perintah itu harus ditaati umat Kristiani? Dalam
sidang itu di putuskan bahwa umat Kristiani tidak perlu melakukan seluruh hukum
Israil. Tuntutan-tuntutan yang masih berlaku untuk umat Kristen hanya tiga yaitu,
melarang penyembahan berhala, makan darah dan pecabulan. Tiga hukum tersebut
yang wajib dijalankan oleh umat Kristiani. Namun, Hukum Israil yang lain
disatukan dalam ajaran Yesus yaitu hukum kasih
2. Dalam hukum Israil yang masih berlaku ada larangan makan darah, bagaimana
Saksi Yehuwa menjelaskannya?
Allah melarang manusia untuk tidak makan darah dengan alasan darah
melambangkan kehidupan. Allah menjelaskan hal ini lebih jauh dalam kaidah
Taurat yang di berikan kepada bangsa Israil. Pada waktu kaidah Taurat disahkan,
darah binatang yang dikobankan digunakan pada sebuah mezbah. Hukum-hukum
dalam kaidah itu menandaskan fakta bahwa semua manusia tidak sempurna, mereka
berdosa, demikian kata Alkitab. Allah memberitahu umat Israil bahwa melalui
korban binatang yang di persembahkan kepada-Nya, mereka dapat mengakui
perlunya dosa-dosa mereka di tutupi. Salah satu ajaran utama dalam Alkitab ialah
bahwa Allah akhirnya akan menyediakan satu korban yang sempurna yang dapat
sepenuhnya mendamaikan dosa-dosa semua orang yang beriman. Darah memiliki
peran yang penting dalam penyelamatan umat manusia, karenanya Allah melarang
makan darah. Pelarangan makan darah mempunyai arti yang luas, bukan saja
memasukan darah lewat mulut namun kami (Saksi Yehuwa) memahaminya sebagai
larangan untuk melakukan transfusi.
3. Mengapa begitu bukankah makan darah dan transfusi darah adalah dua hal yang
bebeda?
Menerima transfusi darah sama dengan makan darah, Saya (responden)
menganalogikannya dengan cairan infus yang dipakai sebagai pengganti makan,
meskipun jalur yang dipakai untuk memasukannya bukanlah melalui mulut tetapi
tetap saja di proses di dalam tubuh seperti makanan biasa. Hal ini, menurut kami
(Saksi Yehuwa) sama saja dengan transfusi darah, walau lewat jalur masuk yang
berbeda tetap saja mempunyai fungsi yang sama. Saksi Yehuwa hanya menolak
penggunaan komponen darah utuh. Namun, Saksi Yehuwa masih toleran dalam
penggunaan fraksi dari komponen darah utuh. Ini bukan keputusan mutlak, tetapi
hal ini di kembalikan kembali kepada hati nurani saksi-saksi dalam mengambil
keputusan sehubungan dengan darah. Jika keputusan saksi untuk menerimA suatu
fraksi kecil dari darah, mengganggu hati nurani sebaiknya di tinggalkan.
4. Lalu bagaimana jika para Saksi mengalami pendarahan dan kehilangan banyak
darah?
Pada dasarnya kami (Saksi Yehuwa) tidak pernah menolak tindakan medis,
asalkan tidak melanggar hukum Allah. Seperti telah di jelaskan Saksi Yehuwa
menolak transfusi darah karena sama dengan makan darah. Bagi kami lebih baik
mati demi mempertahankan hukum Allah dari pada tetap hidup tapi melanggar
hukum Allah. Kemajuan teknologi sekarang ini sangat membantu kami (Saksi
Yehuwa) dalam menjalankan hukum Allah, karena banyak alternativ pengganti
darah yang dapat di gunakan para saksi jika harus mengalami pendarahan ataupun
operasi.
5. Bagaimana para Saksi mengantisipasi tindakan medis berupa transfusi jika dalam
keadaan darurat?
Saksi yehuwa Saksi-saksi Yehuwa di
seluruh dunia mengisi formulir
berbentuk surat kuasa dengan waktu yang tidak tertentu, artinya waktu yang tidak
terbatas atau selama-lamanya, dengan ditandatangani pemegang formulir dan dua
orang saksi. Berisi pernyataan untuk tidak menerima perawatan medis dengan produk
darah. Formulir ini wajib di bawa kemana saja selayaknya kartu identitas, karena
dengan surat keterangan ini akan menjadi pedoman dokter untuk melakukan tindakan
medis jika pemegang formulir ini harus melakukan perawatan secara mendadak.
Download