mengapa ada banyak penderitaan? kapan itu berakhir?

advertisement
1 SE PTE M BE R 201 3
34567
MENGAPA ADA BANYAK
PENDERITAAN?
KAPAN ITU
BERAKHIR?
34567
Vol. 134, No. 17
September 1, 2013
Semimonthly
INDONESIAN
MAJALAH INI, Menara Pengawal,
memuliakan Allah Yehuwa,
Penguasa alam semesta. Majalah
ini menghibur orang dengan kabar
baik bahwa Kerajaan surgawi Allah
akan segera mengakhiri semua
kejahatan dan mengubah bumi
menjadi firdaus. Majalah ini
membantu orang beriman kepada
Yesus Kristus, yang telah mati agar
kita bisa memperoleh kehidupan
abadi dan yang kini memerintah
sebagai Raja Kerajaan Allah. Jurnal
ini terus terbit sejak 1879 dan tidak
terkait dengan politik. Majalah ini
berpaut pada Alkitab.
(
Cetakan Tiap Terbitan:
44.978.000 DALAM 209 BAHASA
1 SEPTEMBER 2013
TOPIK UTAMA
Mengapa Ada Banyak Penderitaan?
Kapan Itu Berakhir?
Banyak Nyawa Tak Bersalah Jadi Korban! 3
Mengapa Ada Banyak Sekali Penderitaan? 4
Akhir Penderitaan di Depan Mata! 6
ARTIKEL LAIN
Kaya Walaupun Miskin 8
Maukah Anda
mendapatkan lebih
banyak informasi atau
belajar Alkitab gratis
di rumah?
Kunjungi www.jw.org/id
atau kirim permintaan Anda
ke alamat di bawah ini.
Untuk AMERIKA SERIKAT:
Jehovah’s Witnesses
25 Columbia Heights
Brooklyn, NY 11201-2483
Untuk HONGKONG:
Jehovah’s Witnesses
4 Kent Road, Kowloon Tong
Kowloon
Apakah Bahasa-Bahasa Berawal dari ”Menara Babel”? 10
Mendekatlah kepada Allah
—”Allah Mengasihi Pemberi yang Bersukacita” 13
Ajarlah Anak Anda
—Allah Bisa Merasa Sedih—Bagaimana Kita Bisa
Membuat Dia Senang 14
Pertanyaan Alkitab Dijawab 16
(s
BACA DI INTERNET www.jw.org/id
PERTANYAAN UMUM TENTANG
SAKSI-SAKSI YEHUWA
—Bagaimana Kegiatan Kalian Dibiayai?
Untuk daftar alamat di negara lain,
lihat www.jw.org/id/hubungi-kami.
(Temukan di MENGENAI KAMI ˛ PERTANYAAN UMUM)
˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙
Publikasi ini tidak diperjualbelikan, dan
disediakan sebagai bagian dari pekerjaan
pendidikan Alkitab sedunia yang didukung
sumbangan sukarela. Kecuali disebutkan
sumbernya, semua kutipan ayat diambil dari
Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru.
The Watchtower (ISSN 0043-1087) is published
semimonthly by Watchtower Bible and Tract
Society of New York, Inc.; L. Weaver, Jr.,
President; G. F. Simonis, Secretary-Treasurer;
25 Columbia Heights, Brooklyn, NY 11201-2483,
and in Indonesia by Saksi-Saksi Yehuwa
Indonesia, PO Box 2105, Jakarta 10001.
Periodicals Postage Paid at Brooklyn, NY, and at
additional mailing offices. POSTMASTER: Send
address changes to Watchtower, 1000 Red Mills
Road, Wallkill, NY 12589-3299. 5 2013 Watch
Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania.
Hak cipta dilindungi. Printed in Japan.
r
1 SE PTE M BE R 201 3
34567
UNDUH MAJALAH INI
DALAM BERBAGAI
FORMAT
MENGAPA ADA BANYAK
PENDERITAAN?
KAPAN ITU
BERAKHIR?
TOPIK UTAMA
Banyak Nyawa Tak
Bersalah Jadi Korban!
Noelle adalah gadis kecil yang penyayang dan suka menggambar. Suatu sore di musim panas, ia pergi ke halaman belakang
rumahnya dan jatuh ke kolam renang. Ia tenggelam hanya dua
minggu sebelum ia genap berusia empat tahun.
Charlotte, Daniel, Olivia, dan Josephine adalah beberapa nama
dari 20 anak usia enam dan tujuh tahun yang termasuk dalam
26 korban penembakan di sebuah sekolah di Connecticut, AS,
pada 14 Desember 2012. Dalam acara pemakaman, Presiden
Obama menyebutkan nama anak-anak itu dan mengatakan kepada hadirin yang berduka, ”Tragedi seperti ini harus berakhir.”
Seorang gadis berusia delapan belas tahun bernama Bano
meninggalkan Irak pada tahun 1996 dan pindah ke Norwegia
bersama keluarganya. Teman-temannya memanggil dia dengan
julukan Sinar Matahari. Tetapi sungguh menyedihkan, pada
22 Juli 2011, nyawa Bano serta 76 orang lainnya direnggut ketika seorang ekstremis menyerang mereka. Orang itu belakangan
mengatakan, ”Saya mau minta maaf . . . karena saya tidak bisa
membunuh lebih banyak orang.”
Berbagai cerita yang menyayat hati seperti itu terus
memenuhi berita di seputar dunia. Bayangkan kesedihan dan rasa sakit yang diakibatkan oleh kecelakaan, kejahatan, perang, terorisme, bencana alam, dan
tragedi lainnya. Banyak nyawa tak bersalah menjadi
korban dan banyak orang menderita tanpa alasan
yang jelas!
Beberapa orang menyalahkan Allah karena menganggap bahwa Ia tidak memedulikan manusia. Yang
lainnya menyimpulkan bahwa Allah melihat penderitaan kita tetapi memilih untuk tidak ikut campur.
Ada juga yang mengatakan bahwa tragedi sudah ditakdirkan. Pendapat soal topik ini sangat beragam
dan tidak ada habisnya. Kalau begitu, di mana kita
dapat menemukan jawaban yang memuaskan dan
bisa dipercaya? Dalam artikel-artikel berikut, kita
akan memeriksa Firman Allah, Alkitab, untuk menjawab dua pertanyaan ini: Mengapa kita menderita?
Bagaimana itu akan diakhiri?
1 SEPTEMBER 2013
3
Mengapa Ada Banyak
Sekali Penderitaan?
Mengapa banyak orang menderita? Mengapa usaha manusia
untuk menghapus penderitaan selalu gagal? Untuk menjawabnya, kita perlu tahu apa sebenarnya penyebab penderitaan. Walaupun penyebabnya banyak dan rumit, kita sangat
bersyukur karena Alkitab memberitahukannya kepada kita.
Dalam artikel ini, kita akan memeriksa lima alasan dasar
mengapa penderitaan ada di mana-mana. Mari kita pikirkan
apa yang Alkitab katakan dan bagaimana Firman Allah
membantu kita mengerti dengan jelas duduk persoalannya.
—2 Timotius 3:16.
˛ AKIBAT PEMERINTAHAN YANG BURUK
”Apabila orang jahat berkuasa, rakyat menderita,”
kata Alkitab.—Amsal 29:2, Bahasa Indonesia Masa
Kini.
Sepanjang sejarah, para diktator memerintah dengan
tangan besi sehingga orang-orang sangat menderita.
Tentu saja, tidak semua penguasa seperti itu. Ada
yang tulus ingin membantu sesama mereka. Tetapi,
setelah mereka berkuasa, mereka biasanya sadar bahwa upaya mereka dikalahkan oleh persaingan dan perebutan kekuasaan. Atau, mereka mungkin menyalahgunakan kekuasaan mereka demi kepentingan
pribadi sehingga orang lain menderita. ”Sejarah adalah kisah tentang kegagalan berbagai upaya, juga tentang keinginan yang tidak terwujud,” kata Henry Kissinger, mantan Menteri Luar Negeri AS.
Alkitab juga berkata, ”Manusia, yang berjalan, tidak mempunyai kuasa untuk mengarahkan langkahnya.” (Yeremia 10:23) Manusia yang tidak sempurna
tidak punya cukup banyak hikmat dan pandangan
yang jauh ke depan, yang sangat diperlukan agar bisa
sukses menentukan langkah mereka. Kalau manusia
tidak bisa membereskan persoalannya sendiri, bagai-
4
MENARA PENGAWAL
mana mungkin mereka bisa mengatur sebuah bangsa? Apakah Anda sekarang bisa mengerti mengapa
manusia yang memerintah tidak sanggup menghapus
penderitaan? Malah, pemerintahan yang buruk sering jadi penyebab penderitaan!
˛ PENGARUH AGAMA PALSU
”Dengan inilah semua orang akan tahu bahwa
kamu adalah murid-muridku, jika kamu mempunyai
kasih di antara kamu,” kata Yesus.
—Yohanes 13:35.
Para pemimpin agama dari setiap kredo dan aliran mempromosikan kasih dan persatuan. Tetapi kenyataannya, mereka gagal menanamkan kasih di dalam hati para pengikut mereka sehingga prasangka
tidak bisa disingkirkan. Agama bukannya membantu orang-orang memupuk kasih, justru sering
ikut menyebabkan perpecahan, fanatisme, dan pertikaian antarbangsa. Dalam bagian penutup buku
¨
Christianity and the World Religions, teolog Hans Kung
menulis, ”Perkelahian politik yang paling fanatik dan
kejam adalah yang diwarnai, dipengaruhi, dan didukung oleh agama.”
Selain itu, banyak pemimpin agama terang-terangan memperbolehkan hubungan seks pranikah, perzinaan, dan homoseksualitas. Hal ini mengakibatkan
meningkatnya penularan penyakit, aborsi, kehamilan
yang tidak diinginkan, dan keretakan rumah tangga dan keluarga, yang mengakibatkan kesulitan dan
penderitaan lainnya.
˛ KETIDAKSEMPURNAAN MANUSIA DAN
KEINGINAN YANG EGOIS
”Masing-masing dicobai dengan ditarik dan dipikat
oleh keinginannya sendiri. Kemudian apabila keinginan itu telah menjadi subur, ia akan melahirkan
dosa.”—Yakobus 1:14, 15.
Karena tidak sempurna, kita semua cenderung melakukan kesalahan dan harus berjuang melawan hasrat
untuk ”melakukan hal-hal yang dikehendaki oleh daging”. (Efesus 2:3) Namun, menolak keinginan yang
salah bisa sangat sulit sewaktu ada kesempatan untuk melakukannya. Kalau kita menyerah, akibatnya
bisa sangat menyedihkan.
Seorang pengarang bernama P.D. Mehta menulis,
”Banyak dari penderitaan adalah akibat dari nafsu
kita sendiri, dari pencarian dan pemuasan kesenangan yang tidak terkontrol, serta dari keserakahan dan
ambisi.” Semua bentuk kecanduan—alkohol, narkoba, judi, seks, dan yang lainnya—telah merusak banyak ”warga negara teladan” dan telah mendatangkan penderitaan atas keluarga, teman-teman mereka,
dan yang lainnya. Mengingat ketidaksempurnaan bawaan manusia, kita pasti setuju dengan kata-kata
Alkitab, ”Siapa pun yang punya mata dapat melihat
dengan jelas bahwa sekarang, semua ciptaan merintih karena kesengsaraan yang merata.”—Roma 8:22,
The New Testament in Modern English, oleh J.B. Phillips.
˛ KUASA ROH-ROH JAHAT
Alkitab menunjukkan bahwa Setan adalah ”allah
sistem ini” dan bahwa ia didukung oleh roh-roh jahat yang berkuasa, yaitu hantu-hantu.—2 Korintus
4:4; Penyingkapan (Wahyu) 12:9.
Seperti Setan, hantu-hantu aktif mengendalikan dan
menyesatkan manusia. Rasul Paulus mengakui, ”Pergulatan kita bukan melawan darah dan daging, tetapi
melawan pemerintah-pemerintah, melawan kalangan berwenang, melawan para penguasa dunia dari
kegelapan ini, melawan kumpulan roh yang fasik di
tempat-tempat surgawi.”—Efesus 6:12.
Namun, meskipun hantu-hantu senang mengganggu manusia, itu bukan tujuan utama mereka. Mereka sangat ingin menjauhkan orang-orang dari Allah
Yang Mahatinggi, Yehuwa. (Mazmur 83:18) Ramalan
bintang, sihir, dan ilmu hitam adalah beberapa tipuan yang digunakan para hantu untuk membohongi
dan mengendalikan orang-orang. Karena itu, Yehuwa memperingatkan kita tentang bahayanya hal-hal
tersebut dan menawarkan perlindungan bagi semua
yang melawan Setan dan hantu-hantu.—Yakobus 4:7.
˛ KITA HIDUP PADA ”HARI-HARI TERAKHIR”
Sekitar dua ribu tahun yang lalu, Alkitab menubuatkan, ”Ketahuilah ini, bahwa pada hari-hari terakhir
akan datang masa kritis yang sulit dihadapi.”
Alkitab memberi tahu kita apa yang membuat masa
ini sangat genting, ”Orang-orang akan menjadi
pencinta diri sendiri, pencinta uang, congkak, angkuh, . . . tidak memiliki kasih sayang alami, tidak suka
bersepakat, pemfitnah, tidak mempunyai pengendalian diri, garang, tidak mengasihi kebaikan, pengkhianat, keras kepala, besar kepala karena sombong,
mencintai kesenangan sebaliknya daripada mengasihi Allah.” Jadi, salah satu alasan penting di balik banyaknya penderitaan sekarang adalah karena kita hidup pada ”hari-hari terakhir”.—2 Timotius 3:1-4.
Setelah membahas lima penyebab penderitaan itu,
bukankah Anda sekarang bisa mengerti kenapa manusia tidak sanggup mengakhiri penderitaan meski
memiliki niat yang baik? Kalau begitu, siapa yang
bisa membantu kita? Kita harus meminta bantuan
Pencipta kita, yang berjanji akan ”menghancurkan
perbuatan Iblis” dan para pengikutnya. (1 Yohanes
3:8) Artikel berikut akan membahas apa yang akan
Allah lakukan untuk menghancurkan semua penyebab penderitaan.
1 SEPTEMBER 2013
5
Akhir Penderitaan di
Depan Mata!
Bayangkan Anda hidup dalam dunia yang bebas dari penderitaan—dunia tanpa kejahatan, peperangan, penyakit, dan bencana alam. Bayangkan Anda bangun setiap pagi tanpa perlu
khawatir tentang diskriminasi, penindasan, atau ketidakpastian ekonomi. Apakah menurut Anda semua ini muluk-muluk?
Manusia atau organisasinya memang tidak bisa menciptakan
keadaan seperti itu. Tetapi, Allah telah berjanji untuk menghapus semua penyebab penderitaan manusia, termasuk yang
disebutkan dalam artikel sebelumnya. Mari kita perhatikan
janji-janji dari Firman Allah, Alkitab:
˛ PEMERINTAHAN YANG BAIK AKAN BERKUASA
”Allah yang berkuasa atas surga akan mendirikan
suatu kerajaan yang tidak akan pernah binasa.
Dan kerajaan itu tidak akan beralih kepada bangsa lain. Kerajaan itu akan meremukkan dan
mengakhiri semua kerajaan ini, dan akan tetap
berdiri sampai waktu yang tidak tertentu.”
—Daniel 2:44.
Kerajaan Allah memerintah dari surga. Penguasanya yang terpilih, Yesus Kristus, akan menggantikan semua pemimpin manusia dan akan menjalankan kehendak Allah di bumi, seperti di surga.
(Matius 6:9, 10) Pemerintahan itu tidak akan tergantikan karena itu adalah ”kerajaan abadi Tuan dan
Juru Selamat kita, Yesus Kristus”. Kedamaian pasti
akan ada selamanya.—2 Petrus 1:11.
˛ AGAMA PALSU AKAN MUSNAH
”Setan sendiri terus mengubah dirinya menjadi
malaikat terang. Karena itu, bukanlah sesuatu
yang hebat jika pelayan-pelayannya juga terus
mengubah diri mereka menjadi pelayan-pelayan
6
MENARA PENGAWAL
keadilbenaran. Namun akhir bagi mereka akan
sesuai dengan perbuatan mereka.”—2 Korintus
11:14, 15.
Semua orang akan diberi tahu bahwa agama palsu
sebenarnya buatan Setan dan akan segera dimusnahkan dari bumi. Semua ketidakadilan dan pertumpahan darah karena agama tidak akan ada lagi.
Hal ini akan membuat semua orang yang mengasihi
”Allah yang hidup dan benar” bisa menyembah Dia
dengan ”satu iman” dan ”dengan roh dan kebenaran”. Hasilnya, ada kedamaian dan persatuan!—1 Tesalonika 1:9; Efesus 4:5; Yohanes 4:23.
˛ MANUSIA AKAN SEMPURNA
”Allah akan ada bersama mereka. Dan ia akan
menghapus segala air mata dari mata mereka,
dan kematian tidak akan ada lagi, juga tidak
akan ada lagi perkabungan atau jeritan atau rasa
sakit. Perkara-perkara yang terdahulu telah berlalu.”—Penyingkapan 21:3, 4.
Allah Yehuwa akan mewujudkannya melalui PutraNya, Yesus, yang memberikan kehidupannya bagi
umat manusia. (Yohanes 3:16) Di bawah bimbingan Yesus, manusia akan jadi sempurna. Penderitaan tidak akan ada lagi karena ”Allah akan ada
bersama mereka” dan akan menghapus setiap ”air
mata dari mata mereka”. Ketidaksempurnaan manusia dan penderitaan akan jadi masa lalu. ”Orangorang adil-benar akan memiliki bumi, dan mereka akan mendiaminya selama-lamanya.”—Mazmur
37:29.
˛ TIDAK AKAN ADA ROH-ROH JAHAT
”Ia [Yesus Kristus] menangkap naga itu, ular yang
semula, yang adalah Iblis dan Setan, dan mengikatnya selama seribu tahun. Lalu ia mencampakkan dia ke dalam jurang yang tidak terduga dalamnya dan menutup serta memeteraikan itu di
atasnya, agar dia tidak lagi menyesatkan bangsabangsa.”—Penyingkapan 20:2, 3.
Semua hal yang jahat tidak akan ada lagi setelah
Setan dan hantu-hantu diikat dan dibuang ke ”jurang”. Artinya, mereka sama sekali tidak bisa apaapa. Para makhluk roh yang jahat ini tidak akan bisa
lagi mencampuri urusan manusia. Kehidupan dalam dunia yang bebas dari pengaruh Setan dan rohroh jahat pasti akan sangat menyenangkan!
˛ ”HARI-HARI TERAKHIR” AKAN SELESAI
Yesus mengatakan bahwa ”hari-hari terakhir”
akan ditutup dengan ”kesengsaraan besar”. Ia
mengatakan, ”Akan ada kesengsaraan besar seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia
hingga sekarang, tidak, dan juga tidak akan terjadi lagi.”—Matius 24:21.
Mengapa disebut kesengsaraan besar? Karena kesusahan itu akan sangat parah, tidak ada duanya.
Puncaknya adalah ”perang pada hari besar Allah
Yang Mahakuasa”, atau Armagedon.—Penyingkapan 16:14, 16.
Semua orang baik menunggu-nunggu akhir dunia yang jahat ini. Mari kita bahas beberapa berkat
yang akan diberikan Kerajaan Allah bagi mereka.
MASIH ADA BERKAT-BERKAT LAIN!
”Kumpulan besar” akan diselamatkan agar
bisa hidup di dunia yang baru: Firman Allah mengatakan bahwa ”kumpulan besar” orang akan
”keluar dari kesengsaraan besar” dan dijaga tetap
hidup agar bisa menikmati dunia yang baru. (Penyingkapan 7:9, 10, 14; 2 Petrus 3:13) Mereka akan
berterima kasih kepada Yesus Kristus, ”Anak Domba Allah yang menyingkirkan dosa dunia”.—Yohanes 1:29.
Kita akan dapat manfaat karena diajar oleh
Allah: Dalam dunia baru, bumi pasti akan penuh
dengan pengetahuan dari Yehuwa. (Yesaya 11:9)
Pengajaran dari Allah ini termasuk petunjuk tentang cara berdamai dengan semua orang dan menjaga lingkungan. Allah berjanji, ”Aku, Yehuwa, adalah Allahmu, Pribadi yang mengajarkan hal-hal
yang bermanfaat bagimu, Pribadi yang membuat
engkau melangkah di jalan yang harus kautempuh.”
—Yesaya 48:17.
Orang mati akan dibangkitkan: Ketika ada di
bumi, Yesus membangkitkan sahabatnya, Lazarus.
(Yohanes 11:1, 5, 38-44) Ia melakukannya untuk menunjukkan bahwa ia akan membangkitkan lebih
banyak orang lagi di bawah pemerintahan Kerajaan
Allah.—Yohanes 5:28, 29.
Semua orang akan suka damai dan lurus hati:
Saat Kristus memerintah, tidak akan ada pelanggaran hukum. Mengapa kita bisa yakin? Karena Yesus
bisa membaca hati, dan ia akan sanggup memisahkan orang baik dari yang jahat. Mereka yang tidak
mau bertobat tidak akan diizinkan tinggal dalam
dunia baru Allah.—Mazmur 37:9, 10; Yesaya 11:3, 4;
65:20; Matius 9:4.
Masih ada banyak nubuat Alkitab tentang masa
depan yang cerah. Ketika Kerajaan Allah memerintah bumi, kedamaian akan berlimpah selamanya. (Mazmur 37:11, 29) Semua sumber kesulitan
dan penderitaan yang menghantui manusia akan dilenyapkan. Allah sendiri bersumpah, ”Lihat! Aku
membuat segala sesuatu baru. . . . Perkataan ini setia dan benar.”—Penyingkapan 21:5.ˇ
1 SEPTEMBER 2013
7
KISAH HIDUP
Kaya Walaupun
Miskin
SEBAGAIMANA DICERITAKAN OLEH
ALEXANDER URSU
Kakek dan ayah saya tinggal di sebuah rumah yang belum selesai
dibangun di Cotiujeni, sebuah desa kecil di bagian utara daerah
yang sekarang dikenal sebagai Moldova. Di sanalah saya lahir pada
Desember 1939. Pada awal 1930-an, mereka menjadi Saksi-Saksi
Yehuwa. Ibu juga menjadi Saksi setelah sadar kalau Kakek lebih
tahu soal Alkitab dibandingkan pendeta di desa kami.
Sebagai orang Kristen, Ayah, Paman, dan Kakek tetap netral secara politik. Akibatnya, mereka dibuang
ke kamp kerja paksa ketika saya berusia tiga tahun.
Hanya Ayah yang selamat. Pada 1947, setelah Perang
Dunia II, ia kembali ke rumah. Fisik Ayah lemah karena punggungnya patah, tapi imannya tetap teguh.
PERUBAHAN DRASTIS DALAM HIDUP KAMI
Ketika saya berusia sembilan tahun, keluarga
kami dan ratusan Saksi asal Moldova lainnya dibuang ke Siberia. Pada 6 Juli 1949, kami digiring masuk ke mobil pengangkut ternak. Setelah menempuh perjalanan sejauh lebih dari 6.400 kilometer
selama 12 hari, kami berhenti di stasiun Lebyazhe.
Di sana, para aparat setempat sudah menunggu
kami. Kami dibagi menjadi beberapa grup kecil dan
langsung disuruh berpencar. Grup kami disuruh
tinggal di sebuah sekolah kecil yang kosong. Kami
sangat capek dan sedih. Seorang saudari lansia dalam grup kami menyenandungkan sebuah lagu yang
dibuat oleh para Saksi selama Perang Dunia II. Kami
semua langsung ikut bernyanyi,
”Banyak s’kali saudara diasingkan,
Jauh ke timur dan utara.
Demi taati Allah, mereka rela menderita,
tekun meski disiksa.”
8
MENARA PENGAWAL
Di stasiun Dzhankoy,
sekitar 1974
Akhirnya, kami bisa menghadiri pertemuan Alkitab setiap Minggu di sebuah tempat yang jaraknya
13 kilometer dari rumah kami. Kami sering berangkat subuh-subuh sewaktu masih gelap, dan mendaki melewati salju yang tingginya sepinggang, di
tengah suhu -40°C. Kami berjumlah lima puluh atau
lebih, dan kami berdesakan dalam ruangan seluas
19 meter persegi. Kami mulai dengan menyanyikan satu atau dua atau tiga lagu. Kemudian, acara
dilanjutkan dengan doa dan diskusi beberapa pertanyaan Alkitab. Acara biasanya berlangsung sekitar satu jam. Kami menyanyikan beberapa lagu lagi,
lalu membahas beberapa pertanyaan Alkitab lainnya. Kami sangat dikuatkan pada saat-saat seperti
itu!
BERBAGAI TANTANGAN LAIN MENGADANG
Pada 1960, para Saksi yang diasingkan diberi kebebasan lebih. Meski kami miskin, saya bisa mengunjungi Moldova. Di sana, saya bertemu Nina.
Orang tua dan kakek-nenek Nina juga Saksi. Tak
lama kemudian, kami menikah dan kembali ke Siberia. Di sana, putri kami, Dina, lahir pada 1964 dan
putra kami, Viktor, pada 1966. Dua tahun kemudian, kami pindah ke Ukraina dan tinggal di sebuah
rumah kecil di Dzhankoy, sebuah kota yang berjarak
kira-kira 160 kilometer dari Yalta, di Semenanjung
Krim.
Di Krim, kegiatan Saksi-Saksi Yehuwa dilarang,
sama seperti di seluruh Uni Soviet. Namun, pelarangan itu tidak seketat dulu dan kami tidak ditindas. Jadi, beberapa Saksi mulai merasa tidak perlu
lagi rajin dalam pelayanan. Mereka pikir, karena sudah sangat menderita di Siberia, sah-sah saja kalau
sekarang mereka bekerja keras agar hidup berkecukupan.
doa dengan sungguh-sungguh, para panitia kebaktian memberi tahu semua delegasi, ”Datang saja!”
Persiapan terus berlanjut dan banyak doa terus
dipanjatkan. Departemen transportasi mulai menyambut para delegasi yang berdatangan, kemudian
membawa mereka ke tempat menginap. Setiap pagi,
anggota-anggota Panitia Kebaktian pergi menemui
para pejabat kota. Setiap malam, mereka kembali
dengan tangan hampa.
DOA-DOA KAMI DIJAWAB
BEBERAPA KEMAJUAN MENARIK
Pada 27 Maret 1991, kegiatan kami di kawasan
yang waktu itu disebut Uni Soviet akhirnya bebas
secara hukum. Kami langsung merencanakan tujuh
kebaktian-khusus dua hari untuk seluruh Uni Soviet. Bagian kami adalah kebaktian di Odessa, Ukraina, yang dijadwalkan mulai pada 24 Agustus. Saya
datang sebulan di muka untuk menyiapkan stadion
bola yang akan menjadi tempat kebaktian.
Kami bekerja sepanjang hari, dan sering tidur
di bangku stadion di malam hari. Para saudari
membersihkan taman di sekeliling stadion. Sekitar
70 ton sampah dikumpulkan dan dibuang. Para anggota Departemen Pemondokan menjelajahi kota untuk mencari tempat menginap bagi para delegasi yang akan hadir, yang diperkirakan berjumlah
15.000. Namun tiba-tiba, ada berita yang mengejutkan!
Pada 19 Agustus, lima hari sebelum kebaktian
diadakan, Mikhail Gorbachev, presiden Uni Soviet kala itu, ditangkap saat sedang berlibur di dekat Yalta, tak jauh dari tempat kami. Izin kebaktian
dicabut. Para delegasi mulai menelepon kantor kebaktian dan bertanya, ”Jadi kami harus bagaimana?
Kami sudah memesan bus dan kereta.” Setelah ber-
Dua hari sebelum kebaktian, Kamis tanggal
22 Agustus, para anggota Panitia Kebaktian akhirnya membawa kabar baik: Kami dapat izin untuk
kebaktian! Sewaktu menyanyikan lagu pembukaan dan berdoa, kami merasa sangat senang. Seusai
acara di hari Sabtu, kami masih terus berkenalan
Kebaktian di Odessa, 1991
dan mengobrol sampai malam. Kami bertemu dengan orang-orang Kristen yang imannya sangat kuat
sehingga bisa teguh menghadapi ujian berat.
Selama lebih dari 22 tahun setelah kebaktian itu,
organisasi sudah berkembang pesat. Banyak Balai
Kerajaan dibangun di Ukraina, dan penginjil Kerajaan yang pada 1991 berjumlah 25.000, sekarang sudah 150.000!
TETAP KAYA SECARA ROHANI
Empat generasi keluarga kami
Keluarga kami masih tinggal di rumah yang sama
di kota Dzhankoy, yang sekarang populasinya sekitar 40.000. Ketika kami baru tiba dari Siberia pada
1968, hanya ada beberapa keluarga Saksi di Dzhankoy, tapi sekarang ada enam sidang di sini.
Keluarga saya juga bertambah besar. Sekarang,
empat generasi keluarga kami masih hidup dan melayani Yehuwa—anak-anak, cucu-cucu, dan cicit-cicit
kami. ˇ
1 SEPTEMBER 2013
9
Apakah Bahasa-Bahasa Berawal dari
”Menara Babel”?
”Yehuwa memencarkan mereka dari sana ke seluruh permukaan bumi, dan mereka
akhirnya berhenti membangun kota itu. Itulah sebabnya kota itu dinamai Babel, karena
di sana Yehuwa mengacaukan bahasa seluruh bumi.”—Kejadian 11:8, 9.
PAKAH cerita dalam Alkitab itu memang terjadi? Benarkah semua orang saat itu tibatiba berbicara bahasa-bahasa yang berbeda? Ada
yang tidak memercayai catatan Alkitab tentang
asal mula bahasa manusia dan penyebarannya. Seorang pengarang mengatakan, ”Mitos tentang Menara Babel adalah salah satu cerita yang paling
tidak masuk akal.” Seorang rabi Yahudi menyebutnya sebagai ”cara yang bodoh untuk menjelaskan terbentuknya bangsa-bangsa”.
Mengapa orang-orang tidak memercayai peristiwa di Babel itu? Singkatnya, cerita itu tidak
mendukung teori-teori tentang asal mula bahasa. Misalnya, beberapa ahli memperkirakan bahwa rumpun-rumpun bahasa tidak muncul secara
mendadak, tetapi perlahan berkembang dari satu
”bahasa asal”. Yang lainnya mengatakan bahwa
ada beberapa bahasa asal yang kemudian berkem-
A
10
MENARA PENGAWAL
bang dengan sendirinya, dari sekadar suara-suara
menjadi ujaran yang kompleks. Karena perbedaan
teori-teori seperti itu, banyak yang setuju dengan
Profesor W.T. Fitch, yang menulis dalam bukunya
The Evolution of Language, ”Kita belum tahu jawaban yang pasti.”
Apa yang telah ditemukan para arkeolog dan
peneliti tentang asal dan perkembangan bahasa
manusia? Apakah temuan mereka membenarkan
teori-teori yang ada? Atau, apakah temuan mereka mendukung peristiwa di Babel? Pertama-tama,
mari kita bahas kisah Alkitab itu.
DI MANA DAN KAPAN ITU TERJADI?
Alkitab menyatakan bahwa pengacauan bahasa dan penyebaran manusia terjadi di ”tanah Syinar”, yang belakangan disebut Babilonia. (Kejadian 11:2) Kapan itu terjadi? Alkitab mengatakan
bahwa pada zaman Peleg, yang lahir 250 tahun sebelum Abraham, penduduk bumi ”terbagi-bagi”.
Jadi, peristiwa di Babel pasti terjadi sekitar
4.200 tahun yang lalu.—Kejadian 10:25; 11:18-26.
Beberapa ahli berpendapat bahwa bahasa-bahasa yang dipakai sekarang muncul dari satu bahasa yang digunakan manusia hampir 100.000 tahun
yang lalu.1 Ada juga yang mengatakan bahwa bahasa-bahasa sekarang berasal dari beberapa bahasa yang digunakan setidaknya 6.000 tahun yang
lalu. Tetapi, bagaimana para ahli menelusuri perkembangan bahasa dari bahasa-bahasa yang sudah punah? ”Itu sesuatu yang rumit,” kata majalah
The Economist. ”Tidak seperti ahli biologi, ahli bahasa tidak punya fosil yang bisa menuntun mereka ke masa lalu.” Majalah itu menambahkan bahwa seorang ahli bahasa yang percaya teori evolusi
bisa menarik kesimpulannya dengan menebak-nebak. Jadi, kesimpulan itu belum bisa dibuktikan.
Tetapi sebenarnya, ”fosil bahasa” itu ada. Apa
fosil ini, dan apa yang ditunjukkan fosil ini tentang asal bahasa manusia? The New Encyclopædia Britannica menjelaskan, ”Catatan paling awal
tentang bahasa tertulis, satu-satunya fosil bahasa yang bisa ditemukan manusia, berasal dari sekitar 4.000 atau 5.000 tahun yang lalu.” Di mana
para arkeolog menemukannya? Di Mesopotamia
Selatan—lokasi kota Syinar kuno.2 Jadi, bukti fisik
yang ada mendukung fakta dalam Alkitab.
BEDA BAHASA, BEDA CARA BERPIKIR
Catatan Alkitab mengatakan bahwa di Babel,
Allah ’mengacaukan bahasa mereka agar mereka
1 Teori-teori tentang bahasa biasanya menggunakan asumsi bahwa manusia berevolusi dari makhluk seperti kera. Pembahasan
tentang hal ini dapat dilihat di halaman 27-29 buku Asal Mula
Kehidupan—Lima Pertanyaan yang Patut Direnungkan, yang diterbitkan Saksi-Saksi Yehuwa.
2 Para arkeolog telah menggali beberapa menara-kuil bertangga
yang mirip piramida di sekitar Syinar. Alkitab mengatakan bahwa
orang-orang yang membangun menara di Babel menggunakan batu
bata, bukan batu, dan memakai aspal sebagai perekat. (Kejadian
11:3, 4) Menurut The New Encyclopædia Britannica, di Mesopotamia,
batu ”jarang ada atau bahkan sama sekali tidak ada”, sementara
aspal ada di mana-mana.
Tulisan paku
di lempeng
tanah liat, dari
Mesopotamia,
milenium ketiga
SM
Erich Lessing/Art
Resource, NY
tidak mengerti bahasa satu sama lain’. (Kejadian
11:7) Akibatnya, mereka ”berhenti membangun
kota itu” dan terpencar ’ke seluruh bumi’. (Kejadian 11:8, 9) Jadi, Alkitab tidak mengatakan bahwa
semua bahasa modern berasal dari satu bahasa.
Sebaliknya, Alkitab menjelaskan bahwa beberapa
bahasa-baru muncul tiba-tiba; setiap bahasa berbeda satu sama lain dan dapat mengungkapkan
perasaan dan pikiran manusia dengan jelas.
Bagaimana dengan rumpun-rumpun bahasa
sekarang? Apakah mereka pada dasarnya sama
atau berbeda? Ilmuwan kognitif Lera Boroditsky,
menulis, ”Sewaktu para ahli bahasa meneliti lebih jauh soal bahasa-bahasa dunia (kurang lebih
ada 7.000, hanya sebagian yang diteliti), perbedaan yang tak terhitung banyaknya muncul tanpa
diduga-duga.” Ya, bahasa dan dialek dalam satu
rumpun bisa jadi mirip, tetapi rumpun-rumpun
bahasa berbeda satu sama lain. Misalnya, di
Cina bagian selatan, dialek Kanton mirip dengan
Hakka karena berasal dari rumpun yang sama.
Namun, dua dialek ini sama sekali berbeda dengan dialek dari rumpun bahasa lain, seperti Katalan Barat atau Valensia di Spanyol.
Bahasa membentuk cara orang menggambarkan dan memikirkan hal-hal di sekeliling mereka,
misalnya warna, jumlah, tempat, dan arah. Contohnya, dalam sebuah bahasa seseorang mengatakan, ”Ada nyamuk di tangan kananmu.” Tetapi,
1 SEPTEMBER 2013
11
CERITA-CERITA RAKYAT
MENDUKUNG ALKITAB
orang yang berbicara dalam bahasa lain akan mengatakan, ”Ada nyamuk di tangan barat dayamu.”
Perbedaan itu pasti membingungkan. Tak heran,
orang-orang yang membangun Menara Babel tidak bisa melanjutkan proyek mereka.
SEKADAR SUARA ATAU UJARAN?
Seperti apa bahasa pertama manusia? Alkitab
mengatakan bahwa manusia pertama, Adam,
sanggup menciptakan kata-kata baru ketika ia
menamai semua hewan. (Kejadian 2:20) Adam
juga membuat puisi untuk mengungkapkan perasaannya terhadap istrinya, Hawa, dan Hawa bisa
dengan jelas menyatakan apa perintah Allah dan
apa akibatnya kalau tidak menaati Dia. (Kejadian
2:23; 3:1-3) Kesimpulannya, bahasa pertama manusia bisa digunakan untuk berkomunikasi dengan jelas dan mengutarakan diri dengan katakata yang indah.
Kekacauan bahasa di Babel membuat manusia
tidak bisa bekerja sama. Namun, sama seperti bahasa pertama mereka, bahasa-bahasa baru itu pun
kompleks. Selama beberapa abad, manusia membangun kota-kota yang ramai, membentuk pasukan yang kuat, dan melakukan perdagangan internasional. (Kejadian 13:12; 14:1-11; 37:25) Mereka
tidak mungkin bisa mencapai itu semua jika kosakata dan tata bahasa mereka terbatas. Menurut
Alkitab, bahasa pertama manusia dan bahasa-bahasa yang muncul di Babel bukanlah geraman primitif, tetapi bahasa yang kompleks.
Penelitian modern mendukung kesimpulan itu.
The Cambridge Encyclopedia of Language menyatakan, ”Setiap kebudayaan yang telah diselidiki, tidak soal seberapa ’primitif’ itu dalam istilah budaya, ternyata punya bahasa yang telah sempurna,
yang sama rumitnya dengan bahasa dari bangsabangsa yang katanya ’beradab’.” Seorang dosen
Harvard College bernama Steven Pinker memberikan komentar senada dalam bukunya The
Language Instinct, ”Tidak ada yang namanya bahasa Zaman Batu.”
12
MENARA PENGAWAL
”Pada suatu ketika, semua orang hidup
di satu desa besar dan berbicara satu bahasa,” demikianlah sepenggal cerita dari
sebuah suku di pegunungan di Myanmar.
Sewaktu mendirikan sebuah menara
raksasa, orang-orang yang membangunnya
”lama-kelamaan punya tingkah laku, kebiasaan, dan cara bicara yang berbeda, [dan
akhirnya] terpencar ke seluruh negeri”.
Cerita-cerita serupa ada di Afrika, Asia
Timur, Meksiko, dan tempat-tempat lain.
Jika kisah Alkitab itu dikarang oleh
Musa, orang Ibrani yang menulis Kejadian,
bisakah cerita itu tersebar ke banyak bangsa dan bahasa? Kemungkinannya sangat
kecil. Jadi, berbagai cerita rakyat itu
menunjukkan bahwa catatan Alkitab tentang Babel memang bisa dipercaya.
MASA DEPAN BAHASA
Setelah pembahasan tadi, kesimpulan masuk
akal apa yang bisa kita tarik? Banyak yang menyimpulkan bahwa cerita Alkitab tentang Menara Babel
bisa benar-benar dipercaya.
Alkitab memberi tahu kita bahwa Allah Yehuwa
mengacaukan bahasa manusia di Babel karena mereka melawan Dia. (Kejadian 11:4-7) Tetapi, Ia berjanji akan ”memberikan perubahan kepada bangsa-bangsa ke suatu bahasa yang murni, supaya
mereka semua berseru kepada nama Yehuwa, untuk melayani dia bahu-membahu”. (Zefanya 3:9)
Sekarang, ”bahasa yang murni” ini, yaitu kebenaran dari Alkitab, menyatukan orang-orang dari
seluruh dunia. Masuk akal untuk menyimpulkan
bahwa di masa depan, Allah akan lebih mempersatukan manusia dengan memberi mereka satu bahasa, seperti sebelum kekacauan di Babel. ˇ
MENDEKATLAH KEPADA ALLAH
”Allah Mengasihi Pemberi yang
Bersukacita”
Hadiah seperti apa yang sangat Anda hargai? Kita
pasti senang sewaktu menerima hadiah dari orang
yang memberi dengan senang hati, bukannya karena terpaksa. Jadi, alasan seseorang memberi sangat penting. Itu penting bagi kita, tapi yang terutama, itu penting bagi Allah. Mari kita bahas
kata-kata terilham dari rasul Paulus yang dicatat di
2 Korintus 9:7.
Mengapa Paulus menulis kata-kata itu? Ia ingin
mengajak orang Kristen di Korintus untuk membantu rekan-rekan seiman mereka di Yudea. Apakah Paulus memaksa mereka? Tidak. Ia menulis,
”Hendaklah masing-masing melakukan sebagaimana yang telah ia putuskan dalam hatinya, tidak dengan enggan atau dengan terpaksa, karena Allah
mengasihi pemberi yang bersukacita.” Mari kita teliti nasihat itu.
”Sebagaimana yang telah ia putuskan dalam hatinya.” Menurut Paulus, seorang Kristen yang saleh
memberi karena ia telah bertekad ”dalam hatinya”
untuk memberi. Ia sungguh-sungguh memikirkan
kebutuhan rekan seimannya. Menurut seorang ahli,
kata ”putuskan” dalam bahasa aslinya ”berarti merencanakan sebelumnya”. Ya, seorang Kristen memikirkan kebutuhan rekan seimannya dan mencari
tahu apa yang bisa ia lakukan untuk membantu.
—1 Yohanes 3:17.
”Tidak dengan enggan atau dengan terpaksa.”
Paulus menyebutkan dua hal yang harus dihindari
orang Kristen. Pertama, memberi dengan enggan,
atau tidak rela. Istilah bahasa Yunani untuk ”enggan” secara literal berarti ”dari kesedihan”. Menurut sebuah buku referensi, pemberi yang enggan,
atau tidak rela, memberi ”dari hati yang sangat sedih karena harus kehilangan uang”. Kedua, memberi dengan terpaksa. Ini adalah orang yang memberi karena merasa ditekan. Apakah kita senang
menerima hadiah dari orang yang tidak rela atau
terpaksa?
”Allah mengasihi pemberi yang bersukacita.”
Setelah seorang Kristen memutuskan untuk memberi, ia seharusnya melakukannya dengan senang hati. Jika ia punya motivasi yang benar, ia
pasti merasa bahagia. (Kisah 20:35) Perasaan senang yang ia rasakan pasti akan terlihat. Jadi, istilah ”bersukacita” dapat menggambarkan perasaan
hati si pemberi sekaligus ekspresinya yang bisa dilihat orang. Orang yang memberi dengan rela mem-
”Allah mengasihi orang yang
memberi dengan senang hati”
buat kita tersentuh. Ia juga membuat Allah sayang
kepadanya. Terjemahan lain mengatakan, ”Allah
mengasihi orang yang memberi dengan senang
hati.”—Bahasa Indonesia Masa Kini.
Kata-kata terilham dari Rasul Paulus ini menjadi
prinsip orang Kristen dalam memberi. Apa pun yang
kita berikan, khususnya bagi mereka yang membutuhkan, kita seharusnya melakukannya karena kita
memang mau dan senang. Hasilnya, selain berbahagia, kita akan disayang Allah, karena Ia ”mengasihi orang yang memberi dengan senang hati”. ˇ
SARAN PEMBACAAN UNTUK SEPTEMBER
1 dan 2 Korintus
AJARLAH ANAK ANDA
Allah Bisa
Merasa Sedih
BAGAIMANA KITA BISA
MEMBUAT DIA SENANG
Pernahkah kamu menangis karena merasa sakit?—1 Kita semua mungkin pernah. Kadangkadang, kita menangis bukan karena sakit, tapi
karena sangat sedih. Mungkin ada orang yang menjelek-jelekkan kita dan berbohong tentang kita. Itu
bisa membuat kita sedih, kan?— Allah juga bisa
merasa sedih waktu ada yang berbohong tentang
Dia. Ayo kita lihat ceritanya dan cari tahu cara kita
bisa membuat Allah senang.
Kata Alkitab, ada orang-orang yang mengaku mengasihi Allah, tapi menyakiti Dia. Tubuh Allah tidak
bisa dilukai atau disakiti karena Dia sangat kuat.
Jadi, apa artinya menyakiti Allah? Artinya, Allah merasa sakit hati, atau sangat sedih, kalau kita tidak
mau menuruti kata-kata-Nya. Di dalam Alkitab, ada
contohnya.
Dua manusia pertama yang Allah ciptakan membuat Dia sangat sedih. Mereka tinggal di taman
yang indah di bumi, yang namanya ”taman Eden”.
Siapa mereka?— Ya, Adam dan Hawa. Sekarang,
kita akan belajar apa yang mereka lakukan sehingga Yehuwa sedih.
Setelah Yehuwa menyuruh mereka tinggal di taman itu, Ia meminta mereka merawatnya. Yehuwa juga mengatakan bahwa mereka boleh punya
anak-anak dan tinggal di taman itu, dan tidak akan
pernah mati. Tapi, sebelum Adam dan Hawa punya anak-anak, sesuatu yang buruk terjadi. Apakah kamu tahu apa yang terjadi?— Seorang malaikat membujuk Hawa dan Adam untuk melawan
Yehuwa.
Malaikat itu membuat seekor ular kelihatan seperti berbicara. Ular itu bilang bahwa Hawa bisa seperti Allah, dan Hawa senang mendengarnya. Jadi,
1 Sewaktu membaca bersama seorang anak dan melihat tanda
jeda (—), berhentilah sejenak dan anjurkan dia mengutarakan diri.
14
MENARA PENGAWAL
ia mau melakukan apa yang disuruh si ular. Apakah
kamu tahu apa yang ular suruh?—
Hawa makan buah dari pohon yang tidak boleh
dimakan buahnya. Sebelum Allah menciptakan
Hawa, Ia memberi tahu Adam, ”Setiap pohon di taman ini boleh kaumakan buahnya sampai puas. Tetapi mengenai pohon pengetahuan tentang yang
baik dan yang jahat, engkau tidak boleh memakan
buahnya, karena pada hari engkau memakannya,
engkau pasti akan mati.”
Hawa tahu larangan itu. Tapi, ia terus melihat-lihat pohon itu sehingga buahnya kelihatan enak dan
menarik. Jadi, ”dia mengambil buahnya dan memakannya”. Lalu, ia memberikan buah itu kepada
Adam, dan Adam memakannya. Menurutmu, kenapa Adam mau?— Karena Adam lebih menyayangi
Hawa daripada menyayangi Allah. Adam memilih
untuk menyenangkan istrinya, bukan menyenangkan Allah. Tapi, menuruti Allah lebih penting daripada menuruti siapa pun!
Apakah kamu ingat ular yang bicara dengan
Hawa? Sama seperti ada orang yang bisa membuat
boneka kelihatan bicara, ada yang membuat ular
itu kelihatan bicara. Siapa yang sebenarnya berbicara?— Setan Si Iblis, yang di dalam Alkitab disebut
”ular yang semula”.
Apakah kamu tahu caranya kamu bisa membuat Yehuwa senang?— Caranya dengan selalu berusaha menuruti Dia. Setan mengejek Yehuwa. Ia mengatakan bahwa ia bisa menggoda semua
orang untuk menuruti dia dan berhenti melayani
Allah. Jadi, Yehuwa menasihati kita untuk selalu bijaksana dan membuat hati-Nya senang. Kalau kita
melakukannya, Yehuwa bisa membuktikan bahwa
Setan salah. Kalau begitu, ayo kita buat Yehuwa senang dengan menuruti dan melayani-Nya! Maukah
kamu berusaha melakukannya?—ˇ
BACALAH DALAM ALKITABMU
Mazmur 78:40, 41
Kejadian 1:26-28; 2:15-17; 3:1-6
Penyingkapan (Wahyu) 12:9; Amsal 27:11
1 SEPTEMBER 2013
15
PERTANYAAN ALKITAB DIJAWAB
Bagaimana agar perkawinan
bahagia?
Nasihat Alkitab tentang cara membuat perkawinan bahagia pasti ampuh karena berasal dari Pencipta perkawinan, Allah Yehuwa. Alkitab mengajar kita untuk mengembangkan sifat yang bisa membuat perkawinan
bahagia dan menasihati kita untuk menghindari sikap
yang bisa merusak perkawinan. Alkitab juga mengajarkan keterampilan berkomunikasi yang menambah kebahagiaan dalam perkawinan.—Baca Kolose 3:8-10,
12-14.
Para suami dan istri harus saling menghormati dan
merespek. Kalau mereka berdua bersedia menjalankan peranan mereka dalam perkawinan, mereka bisa
bahagia.—Baca Kolose 3:18, 19.
Apa yang bisa membuat
perkawinan bertahan?
Pasangan yang telah menikah bisa tetap bersama jika
mereka saling mencintai. Allah mengajar kita caranya
mengasihi. Ia dan Putra-Nya, Yesus, memberikan teladan sempurna dalam hal kasih, termasuk sikap rela
berkorban.—Baca 1 Yohanes 4:7, 8, 19.
Jika suami dan istri merespek perkawinan sebagai
pengaturan Allah, mereka akan tetap bersama. Allah
menciptakan perkawinan sebagai ikatan permanen
antara pria dan wanita agar keluarga dapat terlindungi. Perkawinan bisa bertahan karena Allah menciptakan pria dan wanita untuk saling melengkapi secara
fisik dan emosi. Ia juga menciptakan mereka menurut
gambar-Nya sehingga mereka sanggup meniru kasihNya.—Baca Kejadian 1:27; 2:18, 24.
Komunikasi seperti apa yang
bisa membuat perkawinan
lebih bahagia?
Untuk keterangan
lebih lanjut, lihat
pasal 14 buku ini,
yang diterbitkan
Saksi-Saksi Yehuwa
Bisa diunduh
di www.jw.org/id
APA YANG
Sebenarnya
ALKITAB AJARKAN?
s
n
o
Unduhan gratis
majalah ini dan
berbagai terbitan
sebelumnya
p
Alkitab online
dalam kira-kira
50 bahasa
Kunjungi
www.jw.org/id,
atau pindai kode
wp13 09/01-IN
130611
DAPATKAN JAWABAN BERBAGAI
PERTANYAAN ALKITAB DI WEB
Download