Pelajaran 2 untuk Januari 14, 2012 Ketika kita menerima PENCIPTAAN, kita percaya bahwa Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia telah mengungkapkan kisah sebenarnya dari kegiatan kreatif-Nya dalam Kitab Suci ¬. Tuhan menjadikan "langit dan bumi" dan segala sesuatu yang memiliki kehidupan di bumi dalam enam hari, dan Ia beristirahat pada hari ketujuh dari minggu pertama. Ketika kita menerima TEORI EVOLUSI, kita menerima hidup yang dimulai sebagai suatu proses kimia. Melewati jutaan tahun, proses yang memunculkan makhluk berselsatu yang kemudian berubah menjadi makhluk yang lebih kompleks,termasuk manusia. Ketika kita menerima evolusi atau campuran dari evolusionisme dan penciptaan , kita menyangkal: Kebenaran dari Alkitab. Kasih dan Pemeliharaan Allah. Bukti di alam. Penebusan. Penciptaan Kembali. Kebenaran dari Alkitab. Jika kita tidak bisa mempercayai laporan tentang Penciptaan yang tertulis dalam pasal pertama dari Alkitab, bagaimana kita bisa mempercayai selebihnnya? Alkitab sangat jelas menjelaskan tentang: Allah adalah pencipta segala sesuatu di sekitar kita, Dia yang menciptakan dalam enam hari, beristirahat di hari ketujuh (Kejadian, 1, Matius, 19: 4; Keluaran, 20: 8-11; 1 Timotius, 2: 13; Yesaya, 40: 26) ALLAH MEMBENTUK ALLAH MENGISI ALLAH BERHENTI Kasih dan pemeliharaan Allah Allah menunjukkan kasih-Nya melalui perencanaan penciptaan dunia kita dengan sangat teliti. Dia mempersiapkan rumah kita seperti burung mempersiapkan sarangnya untuk anak burung, Pada saat Roh "melayang-layang" di permukaan air. Dia melihat bahwa semua ciptaan-Nya senang “pada waktu bintang-bintang fajar bersorak-sorak bersama-sama, dan semua anak Allah bersorak-sorai” (Ayub, 38: 7) Allah masih peduli kepada ciptaan-Nya dengan kasih dan kelembutan. “Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap” “Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekor pun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu. Dan kamu, rambut kepalamu pun terhitung semuanya” (Matius, 10: 29-30) Menerima model evolusi (atau bahwa Allah menabur benih hidup dan kemudian membiarkannya berkembang dengan sendirinya) bertentangan dengan gagasan tentang kasih Allah yang memelihara kita. (Mazmur 121: 3) Bukti di alam. “Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya” (Mazmur 19: 1) Bahkan setelah dosa telah ada beriburibu tahun, alam masih mengungkapkan kesempurnaan dari Tangan Kreatif yang telah merancang semuanya dengan jelas dan teliti. (Mazmur 19 dan 92) Darwin sendiri tidak dapat menjelaskan bagaimana mata manusia – dengan semua kerumitannya – dapat terbentuk melalui seleksi alam atau mutasi. Penebusan. “Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa” (Roma, 5: 12) Kematian sudah melekat pada model evolusi. Namun demikian, Alkitab mengajarkan bahwa kematian datang ke dunia ini sebagai konsekuensi dari dosa. Bagaimana mungkin Yesus membebaskan kita dari kematian jika itu adalah konsekuensi dari proses penciptaan kita? Evolusi mengajarkan bahwa manusia menjadi lebih sempurna melalui kematian. Penciptaan memberitahu kita bahwa manusia jatuh dari kesempurnaan dan mengalami degenerasi secara bertahap. Hanya Kristus yang dapat mengembalikan kesempurnaan kita yang hilang, menebus kita dari dosa dan kematian. “Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus” (Roma, 5: 17) Penciptaan Kembali. “dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah” (1 Korintus, 15: 52) Pikirkan tentang Raja Daud. Setelah 3.000 tahun, apa yang tersisa dari tubuhfisiknya? Namun demikian, Allah segera akan menciptakan kembali dirinya. Jika Dia memiliki kekuasaan untuk melakukan itu, mengapa Dia harus perlu ribuan atau jutaan tahun untuk menciptakan kita? “Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran” (2 Petrus, 3: 13) Jika Tuhan telah menggunakan proses evolusi untuk penciptaan-Nya yang pertama, kita akan mengharapkan bahwa Ia akan menggunakan metode yang sama untuk ciptaan baruNya. Dengan begitu, kita harus menunggu ribuan ataujutaan tahun untuk menikmati dunia yang adil. Untungnya, Allah menciptakan semuanya dalam seketika, dan Allah juga akan melakukannya untuk memberi kita “langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaransticia”. “Sang Seniman Agung melukis di surga, semarak cahaya matahari yang sedang terbenam menggantikan kanvas. Dia mewarnai dan memoles surga dengan warna emas, perak, dan merah tua, seakan gerbang surga terbuka, kita dapat memandang pancaran cahayanya dan imajinasi kita menggenggam kemuliaan didalamnya. Lihatlah kehebatan dan keindahan alam. Pikirkan betapa menakjubkan adaptasi mereka terhadap kebutuhan dan kebahagiaan, bukan hanya manusia, tetapi seluruh makhluk hidup. Sinar matahari dan hujan, yang menggembirakan dan menyegarkan bumi, bukit-bukit dan samudera dan dataran, semuanya menyatakan kasih Sang Pencipta. Tuhan yang menjadikan tunas-tunas berkembang, menjadi bunga dan buah. Dia yang menyediakan kebutuhan sehari-hari untuk semua ciptaannya.” (Terjemahan Bebas) E.G.W. (My life today, October 173)