1 FE BRUARI 201 3 34567 MUSA Teladannya untuk Kita 34567 Jil. 134, No. 3 Cetakan Tiap Terbitan: 44.978.000 DALAM 204 BAHASA FEBRUARY 1, 2013 Semimonthly INDONESIAN MAJALAH INI, Menara Pengawal, memuliakan Allah Yehuwa, Penguasa alam semesta. Majalah ini menghibur orang dengan kabar baik bahwa Kerajaan surgawi Allah akan segera mengakhiri semua kejahatan dan mengubah bumi menjadi firdaus. Majalah ini membantu orang beriman kepada Yesus Kristus, yang telah mati agar kita bisa memperoleh kehidupan abadi dan yang kini memerintah sebagai Raja Kerajaan Allah. Jurnal ini terus terbit sejak 1879 dan tidak terkait dengan politik. Majalah ini berpaut pada Alkitab. TOPIK UTAMA Siapakah Musa? HALAMAN 3 MUSA—PRIA YANG BERIMAN 4 MUSA—PRIA YANG RENDAH HATI 5 MUSA—PRIA YANG PENGASIH 6 ARTIKEL LAIN Mendekatlah kepada Allah —”Aku Adalah . . . Allah Orang Hidup” 7 Alkitab Mengubah Kehidupan 8 Maukah Anda mendapatkan lebih banyak informasi atau belajar Alkitab gratis di rumah? Kunci Kebahagiaan Keluarga —Bila Anak Anda Memiliki Keterbatasan 10 ”Injil Yudas”—Apa Itu? 13 Pertanyaan Alkitab Dijawab 16 Kunjungi www.jw.org/id atau kirim permintaan Anda ke alamat di bawah ini. Untuk AMERIKA SERIKAT: Jehovah’s Witnesses 25 Columbia Heights Brooklyn, NY 11201-2483 s BACA DI INTERNET www.jw.org/id KARTU ALKITAB—Esau Untuk HONGKONG: Jehovah’s Witnesses 4 Kent Road, Kowloon Tong Kowloon Untuk daftar alamat di negara lain, lihat www.jw.org/hubungi-kami. ˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙ Publikasi ini tidak diperjualbelikan, dan disediakan sebagai bagian dari pekerjaan pendidikan Alkitab sedunia yang didukung sumbangan sukarela. Kecuali disebutkan sumbernya, semua kutipan ayat diambil dari Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru. The Watchtower (ISSN 0043-1087) is published semimonthly by Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc.; L. Weaver, Jr., President; G. F. Simonis, Secretary-Treasurer; 25 Columbia Heights, Brooklyn, NY 11201-2483, and in Indonesia by Saksi-Saksi Yehuwa Indonesia, PO Box 2105, Jakarta 10001. Periodicals Postage Paid at Brooklyn, NY, and at additional mailing offices. POSTMASTER: Send address changes to Watchtower, 1000 Red Mills Road, Wallkill, NY 12589-3299. 5 2013 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania. Hak cipta dilindungi. Printed in Japan. Cari tahu seberapa jauh kamu mengenal Esau, kakak Yakub. r (Temukan di AJARAN ALKITAB/ANAK-ANAK) UNTUK KAUM MUDA—Maukah Kamu Berbelaskasihan? r Cari tahu apa yang diajarkan perumpamaan Yesus tentang belas kasihan dan prasangka. (Temukan di AJARAN ALKITAB/KAUM MUDA/MENGGALI ALKITAB) 1 FE BRUARI 201 3 34567 UNDUH MAJALAH INI DALAM BERBAGAI FORMAT MUSA Teladannya untuk Kita TOPIK UTAMA SIAPAKAH MUSA? Saat mendengar nama Musa, apa yang tebersit dalam benak Anda? Apakah Anda teringat akan . . . ˛ bayi yang disembunyikan oleh ibunya dalam keranjang di Sungai Nil? ˛ anak yang dibesarkan dalam kemewahan di Mesir oleh putri Firaun—namun tidak pernah lupa bahwa ia orang Israel? ˛ pria yang hidup di Midian sebagai gembala selama 40 tahun? ˛ pria yang berbicara dengan Yehuwa1 dekat semak yang bernyala? ˛ pria yang menghadap raja Mesir, dengan berani meminta agar bangsa Israel dibebaskan dari perbudakan? ˛ pria yang Allah perintahkan untuk mengumumkan Sepuluh Tulah atas Mesir ketika Firaun menentang Allah yang benar? ˛ pria yang memimpin eksodus bangsa Israel dari Mesir? ˛ pria yang Allah gunakan untuk membelah Laut Merah? ˛ pria yang memberikan Sepuluh Perintah dari Allah kepada bangsa Israel? EMUA jawaban di atas benar, dan masih banyak lagi yang Musa lakukan. Tidak heran, pria setia ini sangat dihormati oleh orang Kristen, Islam, maupun Yahudi! Pastilah, Musa adalah nabi yang mempertunjukkan ”kedahsyatan besar”. (Ulangan 34:10-12) Ia mau digunakan Allah dengan cara yang luar biasa. Walaupun begitu, Musa adalah manusia S biasa. Seperti nabi-nabi lain, Musa adalah pria ”yang mempunyai perasaan seperti kita”. (Yakobus 5:17) Musa juga menghadapi berbagai masalah yang sama dengan kita, dan ia berhasil mengatasinya. Apakah Anda ingin tahu bagaimana ia bisa berhasil? Perhatikan tiga sifat baik Musa dan apa yang bisa kita pelajari dari teladannya. 1 Yehuwa adalah nama Allah yang disebutkan dalam Alkitab. 1 FEBRUARI 2013 3 MUSA PRIA YANG BERIMAN ARTI IMAN: Dalam Alkitab, ”iman” mencakup kepercayaan yang teguh akan sesuatu yang tidak kelihatan karena adanya bukti yang kuat. Orang yang beriman kepada Allah percaya bahwa Ia akan memenuhi semua janji-Nya. TELADAN MUSA: Keputusan yang Musa buat menunjukkan imannya akan janji-janji Allah. (Kejadian 22:15-18) Ia punya kesempatan untuk hidup nyaman bergelimang harta di Mesir, namun ia rela kehilangan itu semua, ”karena ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa”. (Ibrani 11:25, Terjemahan Baru) Apakah ia membuat keputusan yang tergesa-gesa, yang belakangan ia sesali? Tidak, karena Alkitab mengatakan bahwa Musa ”bertahan sama seperti ia melihat apa yang tidak kelihatan”. (Ibrani 11:27, TB) Musa tidak pernah menyesali keputusan yang ia buat berdasarkan iman. Musa berusaha menguatkan iman orang lain. Misalnya, coba perhatikan kejadian saat orang Israel mengira mereka terjebak di antara Laut Merah dan pasukan Firaun. Melihat bahaya semakin mendekat, mereka merasa takut sehingga memohon pertolongan kepada Yehuwa dan Musa. Apa reaksi Musa? Musa mungkin tidak tahu bahwa Allah akan membelah Laut Merah agar bangsa Israel bisa lolos. Namun, Musa yakin Allah akan melakukan sesuatu untuk melindungi umat-Nya. Dan, Musa ingin agar bangsa Israel memiliki keyakinan yang sama. ”Musa mengatakan kepada bangsa itu, ’Jangan takut. Berdirilah teguh dan lihat penyelamatan dari Yehuwa, yang akan ia laksanakan untukmu hari ini.’ ” (Keluaran 14:13) Apakah Musa berhasil menguatkan iman bangsanya? Ya, Alkitab mengatakan tentang seluruh bangsa itu, ”Karena beriman, mereka melintasi Laut Merah seperti di atas tanah kering.” (Ibrani 11:29) Iman Musa bermanfaat bukan hanya bagi dirinya, melainkan juga bagi setiap orang yang meniru imannya. 4 MENARA PENGAWAL PELAJARAN BAGI KITA: Kita dapat meniru Musa dengan membuat keputusan yang menunjukkan iman kita akan janji Allah. Misalnya, Allah berjanji untuk memenuhi kebutuhan materi kita jika kita mendahulukan ibadat kepada-Nya. (Matius 6:33) Memang, kita mungkin merasa sulit untuk tidak mengutamakan hal-hal materi, yang dikejar banyak orang sekarang. Namun kita dapat yakin, jika kita berusaha hidup sederhana dan berfokus pada ibadat, Yehuwa akan menyediakan semua kebutuhan kita. Ia menjamin, ”Aku tidak akan membiarkan engkau atau meninggalkan engkau.” —Ibrani 13:5. Kita juga berusaha keras untuk menguatkan iman orang lain. Misalnya, orang tua yang bijaksana sadar kalau mereka punya kesempatan berharga untuk membantu anak-anak beriman kepada Allah. Saat beranjak dewasa, anak-anak perlu belajar bahwa Allah itu ada dan bahwa Ia menetapkan standar tentang apa yang benar dan salah. Selain itu, mereka perlu yakin bahwa mengikuti standar Allah adalah jalan hidup terbaik. (Yesaya 48:17, 18) Orang tua memberikan hadiah yang berharga jika mereka membantu anak-anak beriman bahwa Allah ”ada dan bahwa dia memberikan upah kepada orang yang dengan sungguhsungguh mencari dia”.—Ibrani 11:6. MUSA PRIA YANG RENDAH HATI ARTI KERENDAHAN HATI: Kerendahan hati bertolak belakang dengan kesombongan dan keangkuhan. Orang yang rendah hati tidak memandang rendah orang lain. Ia juga bersahaja, menyadari bahwa ia tidak sempurna dan memiliki keterbatasan. TELADAN MUSA: Kekuasaan tidak membuat Musa besar kepala. Biasanya, kerendahan hati seseorang akan langsung terlihat sewaktu ia baru diberi kekuasaan. Seorang pembicara abad ke-19, Robert G. Ingersoll mengatakan, ”Kebanyakan orang dapat menanggung kesusahan. Namun, jika Anda ingin tahu sifat asli seseorang, beri dia kekuasaan.” Dalam hal ini, Musa memberikan teladan kerendahan hati yang luar biasa. Mari kita lihat. Musa mendapat wewenang yang besar, karena Yehuwa menugasi dia memimpin bangsa Israel. Namun, ia tidak pernah menjadi sombong. Misalnya, coba perhatikan cara ia menangani masalah pelik tentang warisan. (Bilangan 27:1-11) Itu bukan persoalan remeh, karena keputusan yang diambil akan menjadi preseden hukum untuk kasus-kasus lain. Bagaimana Musa menyikapinya? Apakah ia berpikir bahwa sebagai pemimpin Israel, ia sanggup dan berhak mengambil keputusan? Apakah ia mengandalkan kesanggupannya sendiri, pengalaman hidupnya, atau pengetahuannya tentang cara berpikir Yehuwa? Orang yang sombong mungkin akan seperti itu. Tetapi, Musa tidak demikian. Alkitab mengatakan, ”Musa mengajukan perkara [itu] ke hadapan Yehuwa.” (Bilangan 27:5) Coba bayangkan. Bahkan setelah 40 tahun memimpin bangsa Israel, Musa mengandalkan Yehuwa, bukan dirinya sendiri. Di sini, terlihat jelas bahwa Musa sangat rendah hati. Musa tidak berupaya mengamankan kedudukannya. Ia senang sewaktu Yehuwa mengizinkan pria-pria Israel lain juga menjadi nabi. (Bilangan 11:24-29) Ketika bapak mertuanya menyarankan agar ia membagi beban kerjanya dengan orang lain, Musa dengan rendah hati menuruti nasihat itu. (Keluaran 18:13-24) Dan, menjelang akhir hidupnya, walaupun masih kuat, Musa meminta Yehuwa menunjuk seorang pengganti dirinya. Ketika Yehuwa memilih Yosua, Musa dengan tulus mendukung pria yang lebih muda itu, mendesak orang-orang agar mengikuti pengarahan Yosua untuk masuk ke Tanah Perjanjian. (Bilangan 27:15-18; Ulangan 31:3-6; 34:7) Musa pasti menganggap tugasnya untuk memimpin bangsa Israel sangat penting. Namun, ia tidak mengutamakan kekuasaannya di atas kesejahteraan orang lain. PELAJARAN BAGI KITA: Kita tidak mau membiar- kan kekuasaan, wewenang, atau kesanggupan membuat kita besar kepala. Ingatlah: Tidak soal kesanggupan kita, kita baru bisa berguna bagi Yehuwa jika kita rendah hati. (1 Samuel 15:17) Kalau kita sungguh-sungguh rendah hati, kita akan berusaha menaati nasihat Alkitab, ”Percayalah kepada Yehuwa dengan segenap hatimu dan jangan bersandar pada pengertianmu sendiri.”—Amsal 3:5, 6. Teladan Musa juga mengajar kita untuk tidak mementingkan status atau kekuasaan. Apakah meniru kerendahan hati Musa akan bermanfaat? Pasti! Jika kita belajar untuk benarbenar rendah hati, kita akan menjadi orang yang menyenangkan, dan orang lain akan senang berada di dekat kita. Yang lebih penting, Allah, yang juga rendah hati, akan semakin mengasihi kita. (Mazmur 18:35) ”Allah menentang orang yang sombong, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.” (1 Petrus 5:5, Bahasa Indonesia Masa Kini) Bukankah itu semakin membuat kita ingin meniru kerendahan hati Musa? 1 FEBRUARI 2013 5 MUSA PRIA YANG PENGASIH ARTI KASIH: Kasih mencakup perasaan sayang yang dalam kepada orang lain. Orang yang pengasih menunjukkan rasa sayangnya dengan kata-kata dan tindakan, meskipun ia mungkin harus berkorban. TELADAN MUSA: Musa mengasihi Allah. Bagaimana ia menunjukkannya? Ingatlah kata-kata di 1 Yohanes 5:3, ”Inilah arti kasih akan Allah, yaitu bahwa kita menjalankan perintah-perintahnya.” Itulah prinsip hidup Musa. Apa pun yang Allah tugaskan—mulai dari menghadap Firaun yang berkuasa hingga sekadar merentangkan tongkatnya ke atas Laut Merah—Musa taat. Tidak soal perintah itu mudah atau sulit, ia patuh. ”Ia melakukannya tepat seperti itu.”—Keluaran 40:16. Musa juga mengasihi bangsanya, Israel. Mereka sadar bahwa Yehuwa menggunakan Musa untuk membimbing umat-Nya, jadi mereka mendatangi Musa sewaktu mengalami masalah. Alkitab mengatakan, ”Orang-orang terus berdiri di hadapan Musa dari pagi hingga matahari terbenam.” (Keluaran 18:13-16) Berjam-jam Musa mendengarkan curahan hati mereka. Ia pasti terkuras secara fisik dan emosi. Namun, ia senang membantu orangorang yang ia kasihi. Selain mendengarkan, Musa juga berdoa bagi orang-orang yang ia kasihi. Ia bahkan berdoa untuk mereka yang telah menyakitinya! Misalnya, ketika kakak Musa, Miriam, mempertanyakan wewenang Musa, Yehuwa menghukumnya dengan kusta. Musa tidak lantas merasa senang. Sebaliknya, ia segera memohon belas kasihan Allah dengan berdoa, ”Oh, Allah! Sembuhkanlah kiranya dia!” (Bilangan 12:13) Pasti, kasihlah yang membuat Musa mau berdoa seperti itu! manfaat. Lagi pula, jika kita melayani Allah karena kasih yang tulus, kita tidak saja akan melakukan apa yang benar, tetapi juga akan senang melakukannya.—Mazmur 100:2. Cara lain kita dapat meniru Musa adalah dengan mengembangkan kasih yang rela berkorban. Ketika teman atau keluarga menceritakan masalah mereka, kasih akan membuat kita mau (1) benar-benar memerhatikan mereka; (2) berempati, atau ikut merasakan apa yang mereka rasakan; dan (3) memberi tahu mereka bahwa kita peduli. Seperti Musa, kita dapat mendoakan orangorang yang kita sayangi. Kadang, sewaktu mendengar problem orang lain, kita mungkin merasa tidak bisa membantu. Kita barangkali berkata, ”Saya tidak bisa berbuat apa-apa kecuali berdoa buat kamu.” Namun, ingatlah: ”Doa orang benar mempunyai kekuatan yang besar.” (Yakobus 5:16, Kitab Suci Komunitas Kristiani) Doa-doa kita bisa jadi membuat Yehuwa tergerak untuk melakukan sesuatu bagi orang yang kita doakan. Jadi sebenarnya, hal terbaik yang bisa kita lakukan bagi orang yang kita kasihi adalah berdoa bagi mereka.1 Tidakkah Anda setuju bahwa ada banyak yang bisa kita pelajari dari Musa? Walaupun ia manusia biasa, Musa menjadi teladan yang luar biasa dalam memperlihatkan iman, kerendahan hati, dan kasih. Jika kita meniru teladannya, kita sendiri dan juga orang lain akan mendapat manfaat.—Roma 15:4. ˇ PELAJARAN BAGI KITA: Kita dapat meniru Musa 1 Agar doa-doa kita didengarkan Allah, kita harus dengan tulus berupaya memenuhi persyaratan-Nya. Untuk keterangan lebih lanjut, lihat pasal 17 buku Apa yang Sebenarnya Alkitab Ajarkan? yang diterbitkan Saksi-Saksi Yehuwa. dengan memperdalam kasih kepada Allah. Kasih akan membuat kita mau mematuhi perintah-perintah-Nya ”dari hati”. (Roma 6:17) Jika kita menaati Yehuwa dari hati, kita menyenangkan hati-Nya. (Amsal 27:11) Kita sendiri juga akan mendapat 6 MENARA PENGAWAL MENDEKATL AH KEPADA ALL AH ”Aku Adalah . . . Allah Orang Hidup” Apakah kematian lebih kuat daripada Allah? Jelas tidak! Bagaimana mungkin kematian—atau ”musuh” lain mana pun—bisa lebih kuat daripada ”Allah Yang Mahakuasa”? (1 Korintus 15:26; Keluaran 6:3) Allah mempunyai kuasa untuk mengalahkan kematian dengan kebangkitan, dan Ia berjanji untuk melakukannya dalam dunia baru.1 Seberapa pastikah janji itu? Kata-kata Putra Allah, Yesus Kristus, memberi kita harapan yang menghibur.—Baca Matius 22:31, 32. Yesus mengatakan kepada orang-orang Saduki yang tidak memercayai kebangkitan, ”Berkenaan dengan kebangkitan orang mati, tidakkah kamu baca apa yang dikatakan kepadamu oleh Allah, dengan mengatakan, ’Aku adalah Allah Abraham, Allah Ishak, dan Allah Yakub’? Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup.” Di ayat ini, Yesus mengacu pada percakapan antara Allah dan Musa di dekat semak yang bernyala, sekitar 1514 SM. (Keluaran 3:1-6) Menurut Yesus, kata-kata Yehuwa —”Aku adalah Allah Abraham, Allah Ishak, dan Allah Yakub”—menunjukkan bahwa janji kebangkitan pasti akan dipenuhi. Apa dasar kesimpulan itu? Pertama, coba perhatikan latarnya. Pada waktu Yehuwa berbicara kepada Musa, para patriark Abraham, Ishak, dan Yakub telah lama meninggal. Abraham telah meninggal selama 329 tahun, Ishak 224 tahun, dan Yakub 197 tahun. Namun, Yehuwa mengatakan ”Aku adalah”—bukan ”Aku dahulu adalah”—Allah mereka. Yehuwa berbicara tentang tiga pria yang telah mati itu seolah mereka masih hidup. Mengapa? Yesus menjelaskan, ”Ia [Yehuwa] bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup.” Coba pikirkan sejenak makna kata-kata itu. Jika tidak ada kebangkitan, itu berarti Abraham, Ishak, dan Yakub 1 Untuk mengetahui lebih banyak tentang janji Allah mengenai kebangkitan di dunia baru, lihat pasal 7 buku Apa yang Sebenarnya Alkitab Ajarkan? yang diterbitkan Saksi-Saksi Yehuwa. akan selamanya ada dalam cengkeraman kematian. Kalau begitu, Yehuwa dapat dianggap sebagai Allah orang mati, atau mayat. Lebih jauh lagi, ini berarti kematian lebih kuat daripada Yehuwa—seakan Allah terlalu lemah untuk membebaskan hamba-hamba-Nya yang setia dari belenggu kematian. Jadi, apa yang dapat kita simpulkan tentang Abraham, Ishak, Yakub, dan semua hamba Yehuwa yang setia yang telah mati? Yesus mengucapkan kata-kata yang meyakinkan, ”Bagi dia mereka semua hidup.” (Lukas 20:38) Ya, penggenapan janji Yehuwa tentang kebangkitan hamba-hamba-Nya yang setia begitu pasti sehingga bagi Dia, mereka seolah masih hidup. (Roma 4:16, 17) Mereka tetap ada dalam ingatan Yehuwa yang tak terbatas, sampai saat yang Ia tetapkan untuk menghidupkan mereka. Apakah Anda ingin bertemu lagi dengan orang terkasih yang telah meninggal? Jika ya, ingatlah bahwa kematian sama sekali tidak bisa menandingi kuasa Kematian sama sekali tidak bisa menandingi kuasa Yehuwa Yehuwa. Tidak ada yang bisa menghalangi Allah memenuhi janji-Nya tentang kebangkitan. Cobalah cari tahu lebih banyak tentang janji itu dan tentang Allah yang akan memenuhinya. Anda pun akan mendekat kepada Yehuwa, ”Allah orang hidup”. ˇ SARAN PEMBACAAN UNTUK FEBRUARI Matius 22–Markus 8 ALKITAB MENGUBAH KEHIDUPAN ”Saya harus membuktikan sendiri apa yang benar” SEBAGAIMANA DICERITAKAN OLEH LUIS ALIFONSO LAHIR: 1982 NEGERI ASAL: REPUBLIK DOMINIKA RIWAYAT: DIBESARKAN SEBAGAI PENGANUT MORMON MASA LALU SAYA: Saya lahir di Santo Domingo, Republik Dominika, yang bungsu dari empat anak. Orang tua saya berpendidikan dan ingin membesarkan anak-anak dalam lingkungan sosial yang baik. Empat tahun sebelum saya lahir, orang tua saya bertemu dengan misionaris Mormon. Terkesan akan betapa rapi dan sopannya para pemuda itu, orang tua saya memutuskan untuk menjadi salah satu keluarga pertama di pulau kami yang bergabung dengan Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir, atau Gereja Mormon. Sewaktu beranjak dewasa, saya senang ikut dalam berbagai kegiatan sosial gereja dan merespek ajaran Mormon yang menjunjung kehidupan keluarga dan nilai moral. Saya bangga sebagai orang Mormon dan bercita-cita menjadi misionaris. Ketika berusia 18, keluarga saya pindah ke Amerika Serikat agar saya bisa belajar di universitas yang bagus. Sekitar setahun setelahnya, om dan tante saya, yang adalah Saksi-Saksi Yehuwa, mengunjungi kami di Florida. Mereka mengundang kami pergi ke kebaktian. Saya terkesan karena semua orang di sana membuka ayat dan mencatat. Jadi, saya meminta pulpen dan kertas lalu mulai mencatat. Setelah kebaktian, Om dan Tante mengatakan bahwa karena saya ingin menjadi misionaris, mereka bisa membantu saya belajar Alkitab. Saya setuju, karena saat itu, saya lebih mengenal isi Kitab Mormon daripada Alkitab. BAGAIMANA ALKITAB MENGUBAH KEHIDUPAN SAYA: Selama berdiskusi Alkitab lewat telepon, Om dan Tante selalu menyuruh saya untuk membandingkan kepercayaan saya dengan ajaran Alkitab. Menurut mereka, saya harus membuktikan sendiri apa yang benar. Ada banyak ajaran Mormon yang telah saya terima, tetapi saya tidak yakin apa kata Alkitab tentang hal-hal itu. 8 MENARA PENGAWAL Tante saya mengirimkan majalah Saksi-Saksi Yehuwa, Awake! 8 November 1995, yang berisi beberapa artikel tentang kepercayaan Mormon. Saya kaget sewaktu tahu bahwa ada banyak ajaran Mormon yang tidak saya ketahui. Jadi, saya membuka situs resmi Mormon untuk memastikan informasi yang ada di majalah Awake! Ternyata semuanya benar. Dan, saya juga melihat benarnya fakta-fakta itu ketika mengunjungi museummuseum Mormon di Utah. Selama ini, saya yakin bahwa Kitab Mormon dan Alkitab saling melengkapi. Tetapi, ketika saya mulai membaca Alkitab dengan lebih teliti, saya melihat pertentangan antara ajaran Mormon dan Alkitab. Contohnya, di Yehezkiel 18:4, Alkitab mengatakan bahwa jiwa dapat mati. Sebaliknya, Kitab Mormon di Alma 42:9 menyatakan, ”Jiwa tidak pernah dapat mati.” Selain berbagai perbedaan doktrin, saya kurang nyaman dengan ajaran Mormon yang nasionalistis. Misalnya, orang Mormon percaya bahwa Taman Eden ada di Jackson County, Missouri, AS. Selain itu, para pemimpin gereja mengatakan, ”Kerajaan Allah akan memerintah, dan bendera Amerika Serikat akan berkibar tinggi tanpa tersaingi pada tiang kemerdekaan dan hak asasi manusia.” Saya bingung memikirkan apa yang akan terjadi dengan negara-negara lain, termasuk kampung halaman saya. Suatu malam, sewaktu ditelepon seorang pemuda yang sedang dilatih menjadi misionaris Mormon, saya membicarakan masalah itu. Saya langsung bertanya apakah ia mau bertempur dengan sesama Mormon jika negaranya berperang melawan negara mereka. Saya kaget sewaktu ia menjawab ya! Saya menggali kepercayaan saya lebih dalam dan bertanya kepada beberapa pemimpin Gereja Mormon. Mereka mengatakan bahwa jawabannya masih misterius, dan saya harus menunggu pencerahan lebih lanjut. Karena kecewa dengan penjelasan mereka, saya mulai merenungkan alasan saya ingin menjadi misionaris Mormon. Saya sadar bahwa yang sebenarnya saya inginkan adalah membantu orang lain. Status misionaris yang direspek juga menarik buat saya. Tetapi, saya sejujurnya tidak begitu memahami hal-hal tentang Allah. Walaupun saya sudah sering membaca-baca Alkitab, saya tidak benar-benar menghargainya. Saya tidak tahu kehendak Allah bagi bumi dan manusia. MANFAAT YANG SAYA PEROLEH: Pelajaran Alkitab dengan Saksi-Saksi Yehuwa membuat saya mengerti nama Allah, keadaan orang mati, peranan Yesus dalam memenuhi kehendak Allah, dan masih banyak lagi. Saya akhirnya memahami buku yang luar biasa ini, dan saya senang menceritakan kebenaran yang saya pelajari kepada orang lain. Dahulu, saya memang tahu bahwa Allah ada, namun sekarang, saya bisa berdoa seperti berbicara kepada seorang Sahabat. Saya dibaptis sebagai Saksi Yehuwa pada 12 Juli 2004 dan enam bulan kemudian, saya mulai menginjil sepenuh waktu. Selama lima tahun, saya bekerja di kantor pusat Saksi-Saksi Yehuwa di Brooklyn, New York. Saya sangat senang karena bisa membantu produksi Alkitab dan bacaan Alkitab yang memberikan manfaat untuk jutaan orang. Sekarang pun, saya masih membantu orang-orang mengenal Allah. ˇ 1 FEBRUARI 2013 9 KUNCI KEBAHAGIAAN KELUARGA Bila Anak Anda Memiliki Keterbatasan CARLO: 1 ”Anak kami, Angelo, menderita sindrom Down. Tenaga, pikiran, dan perasaan kami jadi terkuras. Bayangkan energi yang Anda butuhkan untuk mengurus anak yang sehat, lalu kalikan seratus. Kadang, hubungan saya dan istri kena imbasnya.” MIA: ”Untuk mengajar Angelo hal-hal yang paling sederhana saja, kami harus sangat sabar dan tidak gampang menyerah. Kalau saya kecapekan, saya jadi gampang marah pada suami saya, Carlo. Kadang, kami beda pendapat dan akhirnya bertengkar.” Apakah Anda ingat hari sewaktu anak Anda lahir? Anda pasti tidak sabar untuk memeluk bayi Anda. Namun, bagi orang tua seperti Carlo dan Mia, kebahagiaan itu segera berubah menjadi kekhawatiran sewaktu diberi tahu bahwa anak mereka sakit atau cacat. Apakah anak Anda memiliki keterbatasan? Jika ya, Anda mungkin ragu apakah Anda bisa berhasil. Tetapi, jangan cepat putus asa. Ada orang tua seperti 1 Beberapa nama di artikel ini telah diubah. 10 MENARA PENGAWAL Anda yang sudah berhasil. Mari kita lihat tiga tantangan yang biasanya muncul dan bagaimana Alkitab bisa membantu. TANTANGAN 1: ANDA SULIT MENERIMA KENYATAAN. Banyak orang tua merasa hancur saat tahu bahwa anak mereka menyandang keterbatasan. ”Waktu dokter memberi tahu saya kalau anak kami, Santiago, menderita kelumpuhan otak, saya tidak bisa terima,” kata Juliana dari Meksiko. ”Rasanya seperti tersambar petir.” Atau, mungkin ada yang seperasaan dengan Villana dari Italia, ”Saya memutuskan untuk punya anak walaupun saya tahu ada risiko untuk wanita seusia saya,” katanya. ”Waktu putra saya kena sindrom Down, saya pun merasa bersalah.” Jika Anda bergelut dengan perasaan bersalah atau putus asa, Anda harus ingat bahwa hal itu wajar. Penyakit bukan bagian dari maksud Allah sewaktu menciptakan manusia. (Kejadian 1:27, 28) Jadi, manusia tidak bisa mudah menerima hal-hal yang sebenarnya tidak normal. Dengan kata lain, Anda sebagai orang tua bisa jadi perlu ”menangisi” apa yang hilang—kesehatan anak Anda. Memang, waktu dibutuhkan untuk menata perasaan Anda dan menyesuaikan diri dengan situasi baru ini. Bagaimana jika Anda menyalahkan diri sendiri atas keadaan anak Anda? Ingatlah, tidak ada yang memahami sepenuhnya bagaimana genetika, lingkungan, dan faktor-faktor lain memengaruhi kesehatan seorang anak. Di sisi lain, Anda mungkin tergoda untuk menyalahkan pasangan. Jangan ikuti dorongan itu. Lebih baik Anda bekerja sama dengan pasangan dan berkonsentrasi untuk merawat anak Anda.—Pengkhotbah 4:9, 10. SARAN: Cari tahu soal kondisi anak Anda. Alkitab mengatakan, ”Hikmat dibutuhkan untuk memiliki keluarga yang baik, dan pengertian dibutuhkan untuk membuatnya kuat.”—Amsal 24:3, New Century Version. Kalangan medis dan bacaan yang tepercaya bisa banyak membantu. Proses mempelajari kondisi anak Anda bisa disamakan dengan belajar bahasa lain. Awalnya memang sulit, tetapi akhirnya, Anda pasti bisa. Carlo dan Mia, yang disebutkan di awal, mengumpulkan informasi dari dokter mereka dan organisasi yang khusus mempelajari kondisi seperti yang dialami anak mereka. ”Kami tidak saja dapat mengantisipasi masalahnya, tapi juga melihat apa saja yang bisa dilakukan penyandang sindrom Down,” kata mereka. ”Kami sadar bahwa anak kami bisa menjalani hidup yang cukup normal. Kami jadi sangat terhibur.” COBALAH INI: Berfokuslah pada apa yang bisa dilakukan anak Anda. Rencanakan kegiatan keluarga. Sewaktu anak Anda meraih bahkan ”kemenangan” kecil, cepatlah memuji dan tunjukkan bahwa Anda ikut senang. TANTANGAN 2: ANDA MERASA SENDIRIAN DAN KELELAHAN. Anda mungkin merasa kehabisan tenaga karena mengurus anak yang sakit. Jenney, seorang ibu di Selandia Baru, mengatakan, ”Selama beberapa tahun setelah anak saya didiagnosis menderita spina bifida, saya gampang menangis dan kecapekan kalau berupaya melakukan lebih banyak pekerjaan rumah.” Tantangan lainnya, Anda mungkin merasa sendirian. Ben memiliki putra yang mengidap distrofi otot dan sindrom Asperger. Ia mengatakan, ”Kebanyakan orang tidak akan bisa benar-benar mengerti seperti apa kehidupan kami.” Anda mungkin ingin sekali bercerita kepada orang lain. Namun, kebanyakan dari teman Anda punya anak yang sehat. Jadi, Anda enggan untuk mencurahkan perasaan kepada mereka. SARAN: Mintalah bantuan. Dan, terimalah jika ada yang menawarkan. Juliana, yang disebutkan sebelumnya, mengakui, ”Kadang, saya dan suami malu minta tolong.” Tetapi, ia menambahkan, ”Kami sadar bahwa kami tidak bisa melakukan semuanya sendirian. Kalau orang lain membantu, kami merasa ada dukungan.” Jika seorang sahabat atau anggota keluarga menawarkan untuk menemani anak Anda di suatu acara atau pertemuan ibadat, terimalah itu dengan senang hati. ”Teman sejati penuh kasih setiap waktu,” kata Alkitab, ”dan menjadi saudara yang dilahirkan untuk waktu kesesakan.”—Amsal 17:17. Jagalah kesehatan Anda sendiri. Sama seperti ambulans harus rutin mengisi bahan bakar agar bisa terus membawa pasien ke rumah sakit, Anda harus memulihkan energi dengan nutrisi seimbang, olahraga, dan istirahat yang cukup supaya bisa terus mengurus anak Anda. Javier, yang putranya lumpuh, mengatakan, ”Anak saya tidak bisa berjalan. Jadi, saya berusaha untuk makan yang bergizi, karena bisa dibilang, sayalah yang menjadi kakinya!” Bagaimana Anda bisa sempat memerhatikan kesehatan Anda? Beberapa pasangan bergantian mengurus anak, sehingga yang satunya bisa beristirahat atau mengurus kebutuhan pribadi. Anda perlu mengurangi kegiatan yang tidak perlu. Memang, mempertahankan keseimbangan bisa menjadi tantangan. Namun, seperti kata Mayuri di India, ”Cepat atau lambat, Anda akan terbiasa.” Berbicaralah kepada seorang teman yang bisa dipercaya. Teman yang tidak punya anak sakit pun bisa 1 FEBRUARI 2013 11 Perlihatkan bahwa Anda memerhatikan semua anak Anda mendengarkan dan berempati. Anda juga bisa berdoa kepada Allah Yehuwa. Apakah doa memang membantu? Yazmin, yang memiliki dua anak dengan fibrosis kistik, mengakui, ”Ada saat-saat ketika saya sangat tertekan sampai rasanya seperti hampir mati.” Namun, ia menambahkan, ”Saya berdoa kepada Yehuwa agar bisa terhibur dan kuat. Setelah itu, saya merasa bisa bertahan.”—Mazmur 145:18. COBALAH INI: Periksa lagi apa yang Anda makan, kapan Anda berolahraga, dan berapa lama Anda tidur. Cari tahu bagaimana Anda bisa mengurangi kegiatan yang tidak perlu sehingga Anda punya waktu untuk memerhatikan kesehatan. Buatlah penyesuaian jadwal jika perlu. TANTANGAN 3: ANDA KURANG MEMERHATIKAN ANGGOTA KELUARGA YANG LAIN. Keterbatasan satu anak bisa memengaruhi pilihan makanan yang dikonsumsi dan tempat yang dikunjungi keluarga, serta jumlah waktu yang dihabiskan orang tua dengan setiap anak. Akibatnya, anak-anak yang lain mungkin merasa diabaikan. Selain itu, orang tua bisa terlalu sibuk mengurus anak yang sakit sehingga perkawinan mereka menjadi korban. ”Kadang, istri saya bilang dialah yang mengerjakan semuanya, sementara saya tidak peduli,” kata Lionel di Liberia. ”Saya merasa diremehkan, dan kadang jawaban saya jadi kasar.” SARAN: Supaya semua anak yakin kalau Anda memedulikan mereka, rencanakan kegiatan yang mereka sukai. ”Sesekali, kami melakukan sesuatu yang spesial untuk anak pertama kami,” kata Jenney, yang 12 MENARA PENGAWAL dikutip sebelumnya, ”walaupun itu hanya makan di restoran favoritnya.” Untuk menjaga perkawinan Anda, berbicaralah dengan pasangan Anda dan berdoalah bersama. Aseem, seorang ayah di India yang memiliki anak yang menderita epilepsi, mengatakan, ”Walaupun saya dan istri kadang merasa sangat capek dan frustrasi, kami menyempatkan diri untuk mengobrol dan berdoa bersama. Setiap pagi, sebelum semua anak kami bangun, kami berdua membahas sebuah ayat Alkitab.” Pasangan-pasangan lain berbicara berdua saja sebelum tidur. Dengan mengobrol dari hati ke hati dan berdoa dengan khusyuk, perkawinan Anda akan dikuatkan di tengah masa sulit. (Amsal 15:22) Seperti kata sepasang suami istri, ”Momen-momen paling berkesan dalam hidup kami justru ada pada saat-saat yang paling sulit.” COBALAH INI: Pujilah anak Anda yang lain jika ia membantu saudaranya yang punya keterbatasan. Seringlah nyatakan rasa sayang dan penghargaan kepada mereka dan pasangan Anda. TETAPLAH OPTIMIS Alkitab berjanji bahwa sebentar lagi, Allah akan menghilangkan semua cacat dan penyakit. (Penyingkapan [Wahyu] 21:3, 4) Saat itu, ”tidak ada penghuni yang akan mengatakan, ’Aku sakit’ ”.1—Yesaya 33:24. Namun, sekarang pun Anda bisa sukses membesarkan anak yang memiliki keterbatasan. ”Jangan putus asa kalau sepertinya tidak ada jalan keluar,” kata Carlo dan Mia, yang dikutip sebelumnya. ”Carilah hal-hal positif pada diri anak Anda, karena sebenarnya ia punya banyak kelebihan.” ˇ 1 Baca lebih banyak keterangan tentang janji Alkitab mengenai kesehatan yang sempurna di pasal 3 buku Apa yang Sebenarnya Alkitab Ajarkan? yang diterbitkan Saksi-Saksi Yehuwa. RENUNGKANLAH . . . ˇ Apa yang saya lakukan untuk menjaga kesehatan fisik, emosi, dan rohani? ˇ Kapan terakhir kali saya memuji anak-anak yang lain karena mereka telah membantu? ”Injil Yudas” APA ITU? ADA April 2006, berbagai surat kabar di seluruh dunia memuat berita menghebohkan tentang sekelompok pakar yang memublikasikan isi dari naskah kuno yang baru ditemukan, ”Injil Yudas”. Menurut para pakar tersebut, naskah ini mengubah pandangan tentang figur Yudas, murid yang mengkhianati Yesus. Mereka berpendapat bahwa Yudas sebenarnya pahlawan, rasul yang paling memahami Yesus, dan bahwa ia membantu kematian Yesus karena permintaan Yesus sendiri. Apakah naskah ini asli? Jika ya, apakah isinya menyingkapkan hal-hal yang sebelumnya tidak diketahui tentang tokoh sejarah seperti Yudas Iskariot, Yesus Kristus, atau orang Kristen abad pertama? Apakah ini akan mengubah pengertian kita tentang Yesus dan ajarannya? DITEMUKANNYA ”INJIL YUDAS” Bagaimana ”Injil Yudas” ditemukan belum diketahui secara pasti. Penemunya bukan para arkeolog, jadi naskah ini tidak terdokumentasi. Naskah ini tiba-tiba muncul di sebuah pasar barang antik pada akhir 1970-an atau awal 1980-an. Kemungkinan besar, naskah ini ditemukan di Mesir pada 1978 di sebuah makam kosong, mungkin dalam gua. Naskah ini adalah salah satu dari empat teks yang ada dalam satu kodeks (sejenis buku zaman dahulu) yang ditulis dalam bahasa Koptik (yang berasal dari bahasa Mesir kuno). Kodeks bersampul kulit ini sudah rapuh dan rusak karena telah berabad-abad tersimpan di tengah iklim Mesir yang kering. Kodeks ini pernah ´ Engravings by Dore P Lukisan pengkhianatan Yudas, ´ karya Gustave Dore, abad ke-19 diperlihatkan kepada beberapa ahli pada 1983; namun karena harganya tidak masuk akal, kodeks tersebut tidak terjual. Karena bertahun-tahun ditelantarkan dan tidak disimpan dengan baik, kondisinya semakin parah. Pada tahun 2000, kodeks ini akhirnya dibeli seorang penyalur barang antik asal Swiss. Dia segera menyerahkannya kepada sekelompok pakar mancanegara yang, dengan dukungan Maecenas Foundation for Ancient Art dan National Geographic Society, berupaya memperbaiki kodeks itu dan menyusun kembali isinya, yang sebagian telah menjadi potongan-potongan kecil. Selain itu, tim ini 1 FEBRUARI 2013 13 harus memperkirakan umur kodeks itu dan menerjemahkan serta mengartikan isinya. Penghitungan dengan metode karbon-14 membenarkan bahwa kodeks itu kemungkinan berasal dari abad ketiga atau keempat M. Namun, para pakar berasumsi bahwa ”Injil Yudas” yang berbahasa Koptik itu adalah terjemahan dari naskah asli yang ditulis jauh sebelumnya dalam bahasa Yunani. Kapan dan pada zaman apa tepatnya ”Injil Yudas” awalnya ditulis? ”INJIL YUDAS”—SEBUAH INJIL GNOSTIK Adanya karya bernama ”Injil Yudas” disebutkan untuk pertama kalinya dalam tulisan Ireneus, seorang pengarang yang mengaku Kristen yang hidup di akhir abad kedua M. Dalam karyanya, Against Heresies, Ireneus menulis tentang salah satu kelompok yang ajarannya tidak ia setujui, ”Mereka menyatakan bahwa Yudas si pengkhia- ”Itu bukan Injil yang ditulis pada zaman Yudas oleh seseorang yang mengenal dia” nat mengenal baik hal-hal ini, dan karena mengetahui kebenaran yang tidak diketahui orang lain, hanya dia sendiri yang berhasil memecahkan misteri pengkhianatan. Karena dia, semua hal di bumi dan surga dikacaukan. Mereka membuat sejarah fiktif seperti ini, yang mereka beri nama Injil Yudas.” Ireneus khususnya berupaya membuktikan kesalahan berbagai ajaran orang Kristen Gnostik, yang mengaku memiliki pengetahuan khusus. Gnostikisme adalah istilah umum yang mencakup banyak kelompok yang masing-masing memiliki pengertian dan interpretasinya sendiri tentang ”kebenaran” Kristen. Berbagai kelompok Gnostik menyebarkan ajaran yang didasarkan tulisantulisan pribadi, yang banyak disusun pada abad kedua M. Berbagai injil Gnostik tersebut sering menyatakan bahwa para rasul Yesus yang terkenal ti- 14 MENARA PENGAWAL dak memahami ajaran Yesus dan bahwa ada suatu ajaran rahasia dari Yesus yang hanya dimengerti segelintir orang pilihan.1 Beberapa penganut Gnostik percaya bahwa dunia adalah penjara. Menurut mereka, ”allah pencipta” dalam Kitab-Kitab Ibrani sebenarnya adalah allah yang lebih rendah dan ia menentang banyak allah lain yang sempurna. Seseorang yang memiliki ”pengetahuan” yang benar mengerti ”rahasia” ini sehingga berusaha keluar dari tubuh jasmani. Pandangan tersebut juga tecermin dalam ”Injil Yudas”. Injil itu diawali dengan kata-kata, ”Pernyataan rahasia yang diucapkan oleh Yesus dalam pembicaraan dengan Yudas Iskariot, selama delapan hari, tiga hari sebelum ia merayakan Paskah.” Apakah kodeks tersebut sama dengan naskah yang dimaksud Ireneus, yang dianggap hilang selama berabad-abad? Marvin Meyer, salah satu anggota tim pertama yang menganalisis dan menerjemahkan kodeks ini, mengatakan bahwa ”penjelasan singkat [Ireneus] cocok dengan teks Koptik yang disebut Injil Yudas itu”. SOSOK YUDAS DALAM INJIL INI —DIPERDEBATKAN PARA AHLI Dalam ”Injil Yudas”, Yesus menertawakan murid-muridnya yang kurang berpengetahuan. Hanya Yudas yang benar-benar mengerti keinginan Yesus. Jadi, Yesus secara pribadi memberi tahu Yudas ”rahasia-rahasia kerajaan”. Rekonstruksi teks yang pertama kali dilakukan tim ahli sangat dipengaruhi penjelasan Ireneus. Dalam terjemahan mereka, Yesus memperkenan Yudas karena dialah murid yang akan mengerti berbagai rahasia ”kerajaan” dan bisa ”mencapai”nya. Para rasul lain, yang punya pemahaman yang salah, akan mencari pengganti Yudas, namun ia akan menjadi ”roh ketiga belas”, yang akan ”mengungguli semua [murid lain]” karena, kata Yesus, ”kamu akan mengorbankan tubuh manusia yang aku kenakan”. Para pengarang terkenal, seperti Bart Ehrman dan Elaine Pagels, yang juga pakar di bidang 1 Injil-injil Gnostik sering diberi nama berdasarkan orangorang yang konon lebih memahami ajaran Yesus yang sebenarnya, misalnya ”Injil Tomas” dan ”Injil Maria Magdalena”. Ada kira-kira 30 tulisan kuno seperti itu. Tidak ada ahli yang menganalisis teks ini yang mengklaim bahwa tulisan itu berisi informasi sejarah yang akurat Kekristenan masa awal dan Gnostikisme, segera menerbitkan analisis dan ulasan pribadi mereka tentang ”Injil Yudas” yang sangat mirip dengan hasil terjemahan tim pertama. Namun, tidak lama setelahnya, beberapa ahli lain, seperti April DeConick dan Birger Pearson, menyatakan keraguan. Menurut mereka, karena mengejar pemberitaan eksklusif, National Geographic Society memublikasikan teks kuno itu dengan terburu-buru. Akibatnya, tahap analisis diabaikan. Selain itu, pengkajian oleh para ahli lain tidak bisa dilakukan karena tim itu terikat kontrak kerahasiaan. Setelah meneliti secara independen, DeConick dan Pearson menyimpulkan bahwa beberapa bagian kunci kodeks tersebut telah keliru diterjemahkan. Menurut teks yang direkonstruksi DeConick, Yesus menyebut Yudas ”Roh Jahat Ketiga Belas”, bukan ”roh ketiga belas”.1 Yesus juga dengan jelas memberi tahu Yudas bahwa ia tidak akan naik ke ”kerajaan”. Dan, Yudas tidak akan ”mengungguli” murid-murid lain, karena Yesus mengatakan, ”Kamu akan lebih buruk daripada mereka semua. Sebab mengenai tubuh manusia yang kukenakan, kamu akan mengorbankannya.” DeConick berpendapat bahwa ”Injil Yudas” adalah parodi Gnostik kuno yang mengolok-olok semua rasul. DeConick dan Pearson dengan yakin menyimpulkan bahwa Yudas dalam ”Injil Yudas” sama sekali bukan pahlawan. 1 Para ahli yang mengatakan bahwa Yudas disebut sebagai ”roh jahat”—yang bisa mengerti identitas Yesus lebih daripada murid-murid lain—menyamakannya dengan roh-roh jahat dalam catatan Injil yang bisa dengan akurat menyebutkan siapa Yesus. —Markus 3:11; 5:7. Kenneth Garrett/National Geographic Stock APA YANG DAPAT DISIMPULKAN? Entah Yudas dalam injil itu pahlawan atau tokoh jahat, tidak ada ahli yang menganalisis teks ini yang mengklaim bahwa tulisan itu berisi informasi sejarah yang akurat. Bart Ehrman menjelaskan, ”Itu bukan Injil yang ditulis oleh Yudas, atau orang lain yang mengaku sebagai dia. . . . Itu bukan Injil yang ditulis pada zaman Yudas oleh seseorang yang mengenal dia . . . Jadi, itu bukan buku yang akan memberikan informasi tambahan tentang apa yang sebenarnya terjadi pada masa hidup Yesus.” ”Injil Yudas” adalah teks Gnostik dari abad kedua M, yang aslinya ditulis dalam bahasa Yunani. Para pakar masih memperdebatkan apakah ”Injil Yudas” yang baru ditemukan itu sama dengan teks yang dimaksud oleh Ireneus. Namun, ”Injil Yudas” jelas membuktikan adanya masa ketika ”Kekristenan” terpecah belah menjadi berbagai sekte dengan ajarannya masing-masing. Jadi, ”Injil Yudas” tidak menggoyahkan kebenaran Alkitab. Tulisan ini malah meneguhkan peringatan para rasul, seperti yang Paulus katakan di Kisah 20:29, 30, ”Aku tahu bahwa setelah kepergianku . . . dari antara kamu sendiri akan muncul priapria yang membicarakan perkara-perkara yang belat-belit untuk menjauhkan murid-murid agar mengikuti mereka.” ˇ 1 FEBRUARI 2013 15 PERTANYAAN ALKITAB DIJAWAB Bagaimana asal mula Iblis? Allah tidak menciptakan Iblis. Yang Allah ciptakan adalah malaikat yang belakangan menjadi Iblis, atau Setan. Yesus menyiratkan bahwa awalnya, Iblis adalah pribadi yang baik dan sempurna. Jadi, tadinya Setan adalah putra surgawi Allah yang setia.—Baca Yohanes 8:44. Bagaimana mungkin seorang malaikat menjadi Iblis? Malaikat yang menjadi Iblis memilih untuk menentang Allah dan menghasut pasangan manusia pertama untuk mengikuti dia. Jadi, ia menjadikan dirinya sendiri Setan, yang berarti ”Penentang”.—Baca Kejadian 3:1-5; Penyingkapan (Wahyu) 12:9. Sama seperti ciptaan yang cerdas lainnya, malaikat yang menjadi Iblis bebas memilih untuk melakukan yang benar atau yang salah, namun ia mengembangkan keinginan untuk disembah. Hasratnya untuk mendapatkan kemuliaan melebihi hasratnya untuk menyenangkan Allah.—Baca Matius 4:8, 9; Yakobus 1:13, 14. Bagaimana Setan terus memengaruhi manusia sampai sekarang? Haruskah Anda takut kepadanya? Jawabannya ada dalam Alkitab. Untuk keterangan lebih lanjut, lihat pasal 10 buku ini, diterbitkan Saksi-Saksi Yehuwa APA YANG Sebenarnya ALKITAB AJARKAN? DAPATKAN JAWABAN BERBAGAI PERTANYAAN ALKITAB DI WEB s n o Unduhan gratis majalah ini dan berbagai terbitan sebelumnya m q Artikel dan kegiatan untuk orang tua, remaja, dan anak-anak p Alkitab online dalam kira-kira 50 bahasa wp13 02/01-IN