estimasi jumlah produksi dan kebutuhan kopi di kabupaten bener

advertisement
ESTIMASI JUMLAH PRODUKSI DAN KEBUTUHAN KOPI
DI KABUPATEN BENER MERIAH
PADA TAHUN 2011
TUGAS AKHIR
ABDI RAHMAN
062407019
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009
Abdi Rahman : Estimasi Jumlah Produksi Dan Kebutuhan Kopi Di Kabupaten Bener Meriah Pada Tahun 2011, 2009.
USU Repository © 2009
ESTIMASI JUMLAH PRODUKSI DAN KEBUTUHAN KOPI
DI KABUPATEN BENER MERIAH PADA
TAHUN 2011
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar
Ahli Madya
ABDI RAHMAN
062407019
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009
Abdi Rahman : Estimasi Jumlah Produksi Dan Kebutuhan Kopi Di Kabupaten Bener Meriah Pada Tahun 2011, 2009.
USU Repository © 2009
PERSETUJUAN
Judul
Kategori
Nama
Nomor Induk Mahasiswa
Program Studi
Departemen
Fakultas
: ESTIMASI JUMLAH PRODUKSI DAN
KEBUTUHAN KOPI DI KABUPATEN BENER
MERIAH PADA TAHUN 2011
: TUGAS AKHIR
: ABDI RAHMAN
: 062407019
: DIPLOMA III STATISTIKA
: MATEMATIKA
: MATEMATIKA DAN LMU PENGETAHUAN
ALAM ( FMIPA ) UNIVERSITAS SUMATERA
UTARA
Diluluskan di
Medan, Juni 2009
Diketahui/Disetujui oleh
Departemen Matematika FMIPA USU
Pembimbing
Dr. Saib Suwilo, M.Sc.
NIP. 131 796 149
Drs. Djakari Sebayang
NIP. 131 474 685
Abdi Rahman : Estimasi Jumlah Produksi Dan Kebutuhan Kopi Di Kabupaten Bener Meriah Pada Tahun 2011, 2009.
USU Repository © 2009
PERNYATAAN
ESTIMASI JUMLAH PRODUKSI DAN KEBUTUHAN KOPI DI
KABUPATEN BENER MERIAH PADA TAHUN 2011
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah kerja saya sendiri, kecuali beberapa
kutipan dari beberapa ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan,
Juni 2009
ABDI RAHMAN
062407019
Abdi Rahman : Estimasi Jumlah Produksi Dan Kebutuhan Kopi Di Kabupaten Bener Meriah Pada Tahun 2011, 2009.
USU Repository © 2009
PENGHARGAAN
Bismillahirrahmanirrahim,
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
kepada seluruh alam semesta beserta seluruh isinya dan berkat kekuatan iman dariNya, maka Tugas Akhir dengan judul “ESTIMASI JUMLAH PRODUKSI DAN
KEBUTUHAN KOPI DI KABUPATEN BENER MERIAH PADA TAHUN
2011” dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Kemudian seiring Shalawat dan salam
penulis ucapkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang membawa
umatnya ke jalan yang benar dan kesejahteraan hidup.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan dan
kelemahan dengan demikian penulis harapkan saran dan kritik yang sifatnya
membangun demi peningkatan mutu penulisan Tugas Akhir di masa yang akan
datang.
Pada kesempatan ini penulis menghanturkan terima kasih atas petunjuk dan
bimbingan yang berharga yang telah diberikan kepada penulis sehingga akhirnya
penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Maka dengan ini penulis mengucapkan
terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Ayahanda Alm.Haryadi dan Ibunda tercinta Jamilah, yang membesarkan dan
mendidik penulis dengan penuh kasih sayang dan cinta dari kecil hingga saat ini
memberikan motivasi dan restu serta materi yang tak ternilai dengan apapun.
2. Bapak Prof. Dr. Eddy Marlianto, M.Sc, selaku Dekan FMIPA USU
3. Bapak Dr. Saib Suwilo, M.Sc, selaku ketua Departemen Matematika
4. Bapak Drs. Djakaria Sebayang, Selaku pembimbing yang memberikan bimbingan
dan pengarahan dan pengalaman kepada penulis.
5. Bapak Drs. Suwarno Ariswoyo, M.Si, selaku koordinator program studi Statistika
6. Untuk Adikku Susi Sari Betona, Muhklasin serta Fajri yang telah membantu dan
menjadi penopang setiap langkahku.
7. Untuk sahabat-sahabatku (Rahim, Jali, Adece, Pero, Adeco, Fonna, Widodo,
Ainan, Umar, Ijal, Nani, Elliya, Resti) yang telah membantu, memberi semangat
dan motivasi.
Abdi Rahman : Estimasi Jumlah Produksi Dan Kebutuhan Kopi Di Kabupaten Bener Meriah Pada Tahun 2011, 2009.
USU Repository © 2009
Atas segala bantuan dan budi baik semua pihak penulis ucapkan terima kasih,
semoga Allah SWT memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin
ya rabbal’alamin.
Akhirnya penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat
kepada semua pihak yang memerlukan.
Medan,
Juni 2009
Penulis
Abdi Rahman
062407019
Abdi Rahman : Estimasi Jumlah Produksi Dan Kebutuhan Kopi Di Kabupaten Bener Meriah Pada Tahun 2011, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR ISI
Halaman
Persetujuan
Pernyataan
Penghargaan
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
ii
iii
iv
vi
viii
ix
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4 Lokasi Penelitian
1.5 Metodologi Penelitian
1.6 Tinjauan Pustaka
1.7 Sistematika Penulisan
1
2
3
4
4
5
6
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS
2.1 Pengertian-pengertian
2.1.1 Luas Lahan Kopi Dan Luas Panen Kopi
2.1.2 Produksi
2.1.3 Kebutuhan
2.1.4 Metode Perkiraan
2.2 Metode Analisa
2.3 Perumusan Masalah
8
8
9
9
9
10
10
BAB 3 SEJARAH SINGKAT BENER MERIAH
3.1 Sejarah Singkat Bener Meriah
3.2 Gambaran Umum Daerah
3.3 Batas Wilayah dan Kecamatan di Kabupaten Bener Meriah
3.4 Kondisi Giografis Dataran Tinggi Gayo
3.5 Dunia Pariwisata Dataran Tinggi Gayo
3.5.1 Danau Laut Tawar
3.5.2 Buntul Kubu
3.5.3 Puncak Al-Kahfi
3.5.4 Loyang Koro
12
12
13
14
16
16
17
17
18
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Data
4.2 Peramalan Dengan Metode Regresi Linier
4.2.1 Peramalan Jumlah Penduduk
4.2.2 Peramalan Produksi Kopi
19
22
22
27
Abdi Rahman : Estimasi Jumlah Produksi Dan Kebutuhan Kopi Di Kabupaten Bener Meriah Pada Tahun 2011, 2009.
USU Repository © 2009
4.3 Analisa Kebutuhan Produksi Kopi
BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM
5.1 Pengenalan Excel
5.1.1 Mengaktifkan Microsoft Excel
5.1.2 Istilah-istilah Microsoft Excel
5.1.3 Jenis Data Dalam Microsoft Excel
5.2 Operasi File
5.2.1 Menyimpan Worksheet
5.2.2 Membuka Worksheet
5.2.3 Menyimpan Worksheet ke Nama Lain
5.2.4 Keluar dari Microsoft Excel
5.2.5 Membuka Lembar Kerja Baru
5.3 Formula dan Fungsi Statistik
5.4 Grafik dalam Microsoft Excel
5.4.1 Membuat Grafik
5.4.2 Menata Grafik
32
36
36
39
40
40
40
40
41
41
41
41
42
42
42
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
44
45
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Abdi Rahman : Estimasi Jumlah Produksi Dan Kebutuhan Kopi Di Kabupaten Bener Meriah Pada Tahun 2011, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Tabel 4.7
Jumlah Penduduk di Kabupaten Bener Meriah dari
Tahun 1997-2006
20
Jumlah Produksi Kopi di Kabupaten Bener Meriah
Tahun 1997-2006
21
Nilai-Nilai yang Diperlukan Untuk Menghitung Regresi Linier
Sederhana Pada Jumlah Penduduk
23
Jumlah Penduduk Tahun 1997-2006 dan Hasil
Ramalan Jumlah Penduduk Tahun 2007-2011
26
Nilai-Nilai yang Diperlukan Untuk Menghitung Regresi Linier
Sederhana Pada Produksi Kopi
27
Jumlah Produksi Kopi Tahun 1997-2006 dan Hasil
Ramalan Jumlah Produksi Kopi Tahun 2007-2011
30
Estimasi Produksi Kopi, Produksi Labu Kopi dan Kebutuhan
Beras Penduduk Kabupaten Bener Meriah Tahun 1997-2011
34
Abdi Rahman : Estimasi Jumlah Produksi Dan Kebutuhan Kopi Di Kabupaten Bener Meriah Pada Tahun 2011, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1
Gambar 4.2
Gambar 4.3
Plot Data Jumlah Penduduk Kabupaten Bener Meriah
Tahun 1997-2006
20
Plot Data Jumlah Produksi Kopi di Kabupaten Bener Meriah
Tahun 1997-2006
22
Plot Data Peramalan Jumlah Produksi Kopi di Kabupaten
Bener Meriah Tahun 1997-2011
31
Abdi Rahman : Estimasi Jumlah Produksi Dan Kebutuhan Kopi Di Kabupaten Bener Meriah Pada Tahun 2011, 2009.
USU Repository © 2009
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertanian memegang peranan yang sangat penting dalam pembangunan nasional, hal
ini tidak terlepas dari keberadaan Indonesia sebagai negara agraris yang sebagian
besar peduduknya bekerja dan bermata pencaharian disektor pertanian. Demikian pula
halnya dengan Kabupaten Bener Meriah, dimana sektor perkebunan kopi merupakan
sektor yang paling banyak dikerjakan oleh masyarakat, sehingga sektor ini cenderung
memiliki peran yang lebih dominan dalam struktur perekonomian daerah.
Tanaman kopi pertama sekali di tanam oleh penjajahan Belanda pada tahun
1924 di perkebunan Paya Tumpi setelah selesainya dibangun jalan dari Bieuen
menuju Takengon pada tahun 1913. Perkembangan tanaman kopi pada saat itu sangat
lambat, hal ini disebabkan karena letak daerah masih terisolisir yang menyebabkan
tingginya biaya transportasi.
Pada awalnya tanaman kopi di Bener Meriah terkonsentrasi hanya di beberapa
wilayah saja antara lain di Kecamatan Timang Gajah, Kecamatan Bukit dan
kecamatan Bandar (Redelong). Setelah tahun 1930 kopi menjadi penting bagi
masyarakat Bener Meriah karena langsung dapat menghasilkan uang dan setelah
perang dunia kedua tanaman kopi berkembang dengan pesat dan banyak diusahakan
oleh rakyat dan sampai pada saat ini kopi telah merupakan salah satu komuditas
Abdi Rahman : Estimasi Jumlah Produksi Dan Kebutuhan Kopi Di Kabupaten Bener Meriah Pada Tahun 2011, 2009.
USU Repository © 2009
unggulan bagi daerah ini karena memiliki letak yang sangat strategis dan bernilai
ekonomis baik untuk pemerintah maupun masyarakat.
Bertitik tolak pada pandangan tersebut maka penulis merasa penting untuk
mengetahui berapa jumlah produksi kopi di tahun-tahun yang akan datang
berdasarkan jumlah produksi kopi di tahun-tahun sebelumnya dengan mengunakan
metode yang telah dipelajari pada masa perkuliahan.
Sehubungan dengan itu penulis mengambil judul dalam tugas akhir ini adalah :
“Estimasi Jumlah Produksi dan Kebutuhan Kopi Di Kabupaten Bener Meriah
Pada Tahun 2011”.
1.2 Identifikasi Masalah
Bertitik tolak dari hal tersebut diatas, maka penulis mencoba menganalisa
perkembangan jumlah produksi kopi yang dibutuhkan oleh masyarakat khususnya di
Kabupaten Bener Meriah dengan menggunakan analisa regresi linier yang kegunaanya
untuk
mendapatkan hubungan fungsional antara dua variabel, atau untuk
mendapatkan/meramalkan pengaruh antara variabel prediktor terhadap variabel
kriteriumnya.
Masalah perkebunan khususnya kopi adalah masalah penting dalam suatu
daerah, dalam hal ini penulis melihat tentang produksi perkebunan di Kabupaten
Bener Meriah, mangingat kopi merupakan salah satu mata pencaharian penduduk.
Abdi Rahman : Estimasi Jumlah Produksi Dan Kebutuhan Kopi Di Kabupaten Bener Meriah Pada Tahun 2011, 2009.
USU Repository © 2009
Oleh karena itu, untuk mengetahui kecukupan permintaan komoditi ini perlu diketahui
dari waktu kewaktu apakah produksi kopi di Kabupaten Bener Meriah mengalani
peningkatan atau penurunan, dengan mengetahui data dari tahun ke tahun.
Dari penjelasan diatas, maka penulis memberikan batasan agar perumusan
masalah lebih jelas. Adapun batasan permasalahan diatas adalah:
1. Sejauh mana tingkat tanaman kopi di Kabupaten Bener Meriah.
2. Perkiraan kebutuhan penduduk Kabupaten Bener Meriah pada tahun 2011.
3. Memperkirakan ketersediaan kopi di Kabupaten Bener Meriah.
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun maksud dari penulisan Laporan Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi
persyaratan pendidikan yang diwajibkan kepada mahasiswa Program D-III Statistika
FMIPA USU dalam menyelesaikan perkuliahan. Dismping itu terkaji tujuan lain yaitu
untuk menerapkan teori-teori yang telah dipelajari dibangku perkuliahan untuk
mengaplikasikannya kedalam tugas akhir.
Penulisan Laporan Tugas Akhir ini berujuan untuk melihat bagaimana
sebenarnya perkembangan produksi kopi di Kabupaten Bener Meriah dengan melihat
dari data 10 tahun terakhir. Dari hasil penelitian ini dilakukan suatu analisa yang
diharapkan dan diambil kesimpulan juga serta beberapa saran sebagai dasar
pertimbangan pengambilan keputusan untuk meningkatkan hasil produksi kopi.
Abdi Rahman : Estimasi Jumlah Produksi Dan Kebutuhan Kopi Di Kabupaten Bener Meriah Pada Tahun 2011, 2009.
USU Repository © 2009
Selain tujuan tersebut, penelitian ini diharapkan memberi manfaat sebagai
berikut:
1. Hasil penelitian ini dapat memberi informasi yang dapat digunakan sebagai acuan
pemerintah Kabupaten Bener Meriah dalam menentukan proses produksi kopi.
2. Hasil penelitian ini dapat memberi bahan masukan bagi peneliti-peneliti
selanjutnya dan berkenaan dengan masalah hasil produksi kopi.
3. Penelitian ini sangat berguna bagi penulis untuk menerapkan ilmu yang penulis
peroleh selama studi di FMIPA USU, Jurusan D3 Statistika.
1.4 Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data mengenai jumlah produksi kopi
dari Kantor Dinas Perkebunan dan Dinas Pertanian Kabupaten Bener Meriah,
Jl. Teritit-Pondok Baru. Serule Kayu, Bener Meriah.
1.3 Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk melaksanakan
penelitian sehingga apa yang menjadi tujuan penelitian itu dapat tercapai. Metode
yang digunakan disini adalah Analisa Regresi Sederhana.
Abdi Rahman : Estimasi Jumlah Produksi Dan Kebutuhan Kopi Di Kabupaten Bener Meriah Pada Tahun 2011, 2009.
USU Repository © 2009
Metode penelitian yang digunakan penulis adalah dengan dua cara sebagai
berikut :
1. Penelitian kepustakaan,yaitu metode pengumpulan data untuk memperoleh
data dan informasi dari sumber bacaan baik berupa buku, referensi dan bahanbahan yang bersifat teoritis yang mandukung penulisan tugas akhir.
2. Penelitian lapangan, yaitu metode pengumpulan data untuk memperoleh data
dan informasi dengan cara terjun langsung di Kantor Dinas Perkebunan dan
Dinas Pertanian, dan meneliti sertaa menulis data yang diperlukan.
1.4 Tinjauan Pustaka
Untuk penulisan tugas akhir ini penuis menggunakan buku pegangan seperti buku
Metode Statistik oleh Dr. Sudjana.M.A.,MSc penerbit Tarsito Bandung. Dari buku ini
dikutip rumus-rumus analisa regresi linier sederhana.
Adapun perumusannya sebagai berikut :
Ŷ= a + bX
Keterangan :
n = banyak sampel.
a = variabel kostanta.
b = Koefesien variabel.
Abdi Rahman : Estimasi Jumlah Produksi Dan Kebutuhan Kopi Di Kabupaten Bener Meriah Pada Tahun 2011, 2009.
USU Repository © 2009
1.5 Sistematika Penulisan
Untuk memenuhi target yang ditentukan dan memperoleh hasil yang maksimal dalam
penyusunan tugas akhir ini, penulis menyusun 6 bab, antara lain:
BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bab ini diuraikan mengenai tugas akhir yang terdiri dari beberapa subbag,
yaitu Latar Belakang, Identifikasi Masalah, Batasan Masalah, Maksud dan
Manfaat Penelitian, Lokasi Penelitian, Metodologi Penelitian, Tinjauan
Pustaka, Sistematika Penulisan.
BAB 2 LANDASAN TEORI
Bab ini meninjau tentang informasi yang terdiri dari subbag pengertian yang
menyangkut penyelesaian permasalahan atau landasan penulisan bab-bab
berikutnya.
BAB 3 SEJARAH SINGKAT BENER MERIAH
Dalam bab ini, penulis membuat suatu ringkasan mengenai sejarah singkat
tentang Kabupaten Bener Meriah.
BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang tinjauan data yang telah diamati dan metode-metode
yang digunakan dalam menganalisanya.
Abdi Rahman : Estimasi Jumlah Produksi Dan Kebutuhan Kopi Di Kabupaten Bener Meriah Pada Tahun 2011, 2009.
USU Repository © 2009
BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini menerangkan pemakaian sistem yang telah dirancangkan dan
melakukan pengujian program
Bab 6 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menerangkan ringkasan dari inti materi tugas akhir yang disajikan dari
bab 1 sampai bab 6 yang terdiri dari kesimpulan dan saran yang merupakan
jawaban atas permasalahan serta saran berupa pernyataan atau jalan keluar
dalam mengatasi permasalahan yang timbul.
Abdi Rahman : Estimasi Jumlah Produksi Dan Kebutuhan Kopi Di Kabupaten Bener Meriah Pada Tahun 2011, 2009.
USU Repository © 2009
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian-Pengertian
Disini akan dijelaskan pengertian-pengertian yang berhubungan dengan judul Tugas
Akhir ini
2.1.1 Luas Lahan Kopi dan Luas Panen Kopi
Luas lahan kopi adalah total luas tanaman kopi, dimana kondisi lahan dapat
menghasilkan hasil dari sektor perkebunan. Luas panen kopi adalah total luas lahan
kopi yang telah menghasilkan hasil atau berproduksi dari sektor perkebunan.
Abdi Rahman : Estimasi Jumlah Produksi Dan Kebutuhan Kopi Di Kabupaten Bener Meriah Pada Tahun 2011, 2009.
USU Repository © 2009
2.1.2 Produksi
Produksi kopi merupakan suatu hasil yang dilakukan dengan penanaman bibit kopi
dan perawatan serta pemupukan yang teratur sehingga menghasilkan suatu hasil yang
dapat dimanfaatkan.
2.1.3 Kebutuhan
Kebutuhan adalah suatu keinginan ataupun harapan yang harus dicukupi dimana
keinginan itu merupakan suatu hal yang penting dalam membatu melancarkan
pelaksanaan aktifitasnya. Kebutuhan tersebut dapat dibedakan menjadi tiga bagian
yaitu: kebutuhan primer (kebutuhan pokok), kebutuhan skunder dan kebutuhan tertier.
2.1.4 Metode perkiraan
Metode perkiraan adalah suatu pengamatan akan suatu hal untuk masa mendatang
dengan memperkirakan data-data tahun sebelumnya dengan apa yang diamatinya.
Abdi Rahman : Estimasi Jumlah Produksi Dan Kebutuhan Kopi Di Kabupaten Bener Meriah Pada Tahun 2011, 2009.
USU Repository © 2009
Pearkiraan tingkat produksi adalah melihat kedepan akan hasil dari produksi
kopi dengan melihat perkembangan pertumbuhan kopi dari tahun-tahun sebelumnya
selain memperkirakan perkembangan penduduk pada tahun yang akan datang
(pada tahun 2011). Perkiraan penduduk ini berguna untuk melihat kebutuhan
penduduk akan komoditas kopi.
2.2 Metode Analisa Data
Dengan memperhatikan data yang sudah diperoleh dapat dilakukan analisa sementara
dengan cara deskriptif. Adapun tahap-tahapan analisa deskriptif yang dilakukan
adalah sebagai berikut:
1. Melakukan analisa deskriptif dengan perkembangan jumlah penduduk
Kabupaten Bener Meriah tahun 1997-2006.
2. Melakukan analisa deskriptif tentang perkembangan jumlah produksi kopi
Kabupaten Bener Meriah tahun 1997-2006.
2.3 Perumusan Masalah
Dengan permasalahan-permasalahan yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya,
penulis merumuskan permasalahan tersebut menjadi suatu rumusan matematika guna
mempermudah penulis dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.
Adapun perumusan masalah tersebut digunakan untuk melakukan perkiraan
penduduk Kabupaten Bener Meriah pada tahun 2011 dengan menggunakan metode
Abdi Rahman : Estimasi Jumlah Produksi Dan Kebutuhan Kopi Di Kabupaten Bener Meriah Pada Tahun 2011, 2009.
USU Repository © 2009
Regresi Linier Sederhana. Regresi Linier Sederhana adalah suatu pola hubungan yang
merupakan hubungan antara variabel Y dan X, dimana Y adalah variabel yang
diramalkan (dependent Variabel) dan X adalah variabel bebas (Independent Variabel).
Adapun rumusan yang digunakan sebagai berikut:
Ŷ = a + bX
Dimana untuk mencari nilai a :
2
(
ΣYi )(ΣX i ) − (ΣX i )(ΣX iYi )
a=
2
2
n(ΣX i ) − (ΣX i )
Dan untuk mencari nilai b :
n(ΣX iYi ) − (ΣX i )(ΣYi )
2
2
n ΣX i − (ΣX i )
b=
(
)
Keterangan:
Ŷ
= Hasil peramalan (jumlah penduduk maupun hasil produksi).
ΣXi
= Jumlah variabel bebas.
ΣYi
= Jumlah varibel tidak bebas.
ΣXi2
= Jumlah kuadrat variabel bebas.
(ΣXi) 2= Kuadrat jumlah varibel bebas.
n = Banyak sampel.
a = Variabel konstanta.
b = Koefesien vriabel.
Abdi Rahman : Estimasi Jumlah Produksi Dan Kebutuhan Kopi Di Kabupaten Bener Meriah Pada Tahun 2011, 2009.
USU Repository © 2009
Dengan mengetahui rumusan-rumusan yang sudah ada penulis melakukan
suatu pendugaan/perkiraan tingkat produksi kopi tahun 2011 di Kabupaten Bener
Meriah. Adapun alasan penulis memilih rumusan tersebut adalah untuk melihat
perkembangan produksi kopi dan pertumbuhan penduduk setiap tahun, apakah relatif
konstan atau mengalami perubahan. Dari penggunaan sementara dan analisa deskriptif
maka penulis menggunakan suatu rumusan yang bersesuaian dengan permasalahan
diatas.
BAB 3
SEJARAH SINGKAT BENER MERIAH
3.1 Sejarah Singkat Bener Meriah
Kedatangan kaum kolonial Belanda sekitar tahun 1904, tidak terlepas dari potensi
perkebunan tanah Gayo yang sangat cocok untuk budidaya Kopi arabika, tembakau
dan damar. Pada masa ini wilayah Takengon dan Bener Meriah dijadikan Onder
Afdeeling Nordkus Atjeh dengan Sigli sebagai ibukotanya. Dalam masa kolonial
belanda tersebut didirikan sebuah perusahaan pengolahan kopi dan damar. Sejak saat
itu pula daerah ini mulai berkembang sebuah pusat pemasaran hasil bumi dataran
tinggi Gayo, khususnya kopi dan sayuran.
Abdi Rahman : Estimasi Jumlah Produksi Dan Kebutuhan Kopi Di Kabupaten Bener Meriah Pada Tahun 2011, 2009.
USU Repository © 2009
3.2. Gambaran Umum Daerah
Kabupaten Bener Meriah yang kini berusia lima tahun lebih merupakan Kabupaten
baru yang dimekaran dari Kabupaten Induk yaitu Kabupaten Aceh Tengah yang
ditetapkan dengan undang–undang Nomor 41 Tahun 2003 tentang Pembentukan
Kabupaten Bener Meriah di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Sebelum pemekaran Bener Meriah, Aceh Tengah yang berdiri tanggal 14 April
1948 berdasarkan Undang-undang No. 10 tahun 1948 dan dikukuhkan
kembali
sebagai sebuah kabupaten pada tanggal 14 November 1956 melalui Undang-undang
No 7 tahun 1956. Wilayahnya meliputi tiga bagian yaitu Takengon, Gayo Lues, dan
Tanah Alas. Sulitnya transportasi dan didukung aspirasi masyrakat, akhirnya pada
tahun 1974 Kabupaten Aceh Tengah dimekarkan menjadi kabupaten Aceh Tengah
dan Aceh Tenggara melalui Undang-undang No 4 tahun 1974. Kemudian, pada 7
Januari 2004, Kabupaten Aceh Tengah dimekarkan menjadi Kabupaten Aceh Tengah
dan Bener Meriah dengan Undang-undang No 41 tahun 2003 yang beribukotakan
Simpang Tiga Redelong.
3.3 Batas Wilayah dan Kecamatan di Kabupaten Bener Meriah
Batas wilayah Kabupaten Bener Meriah yaitu :
1. Sebelah utara dibatasi
: Kabupaten Aceh Utara dan Kabupaten
Abdi Rahman : Estimasi Jumlah Produksi Dan Kebutuhan Kopi Di Kabupaten Bener Meriah Pada Tahun 2011, 2009.
USU Repository © 2009
Bireuen.
2. Sebelah selatan dibatasi : Kabupaten Gayo Lues dan Kabupaten
Aceh Tengah.
3. Sebelah barat dibatasi
: Kabupaten Aceh Barat, Kabupaten Pidie dan
Kabupaten Nagan Raya.
4. Sebelah timur dibatasi
: Kabupaten Aceh Timur.
Kecamatan-kecamatan di Kabupaten Bener Meriah terdiri dari 7 kecamatan,
antara lain :
1. Kecamatan Bukit
2. Kecamatan Bandar
3. Kecamatan Wih Pesam
5. Kecamatan Pintu Rime Gayo
6. Kecamatan Permata
7. Kecamatan Timang Gajah
3.4 Kondisi Giografis Dataran Tinggi Gayo
Daerah Dataran Tinggi Gayo atau orang mancanegara menyebutnya dengan sebutan
“Miniatur Eropa Pedalaman”, dengan latar hutan pinusnya. Secara giografis daerah ini
terletak (Daerah Tingkat II Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah)
diantara 4033 Lintang Utara dan 960 45-960 55 Bujur Timur 577.948 ha atau 10,4%
Abdi Rahman : Estimasi Jumlah Produksi Dan Kebutuhan Kopi Di Kabupaten Bener Meriah Pada Tahun 2011, 2009.
USU Repository © 2009
luas dari wilayah Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Dan dengan ketinggian
900-2600 diatas permukaan laut, curah hujan rata-rata terendah adalah 1.089 mm dan
tertinggi mencapai 2.409 mm.
Dalam pembagian zoning, daerah Dataran Tinggi Tanah Gayo yang luasnya
10,4 % dari luas propinsi NAD tersebut digolongkan sebagai zona pertanian. Hal ini
sesuai dengan kondisi daerah yang berada di dataran tinggi Bukit Barisan, yaitu
diantara 100-2.600 m di atas permukaan laut dan aktivitas masyarakatnya bergerak
dibidang pertanian. Daerah yang mayoritasnya beretnis Gayo ini rona wilayahnya
berbukit-bukit dan sedikit lembah. Kondisi ini dapat dilihat dari persentse kelas
kemiringan tanah di daerah ini. Tingkat kemiringan 0-2 % sekitar 1,81 %, 2-15 %
sekitar 18,55 %, 15-40 % sekitar 54,14 % dan di atas 40 % sekitar 25,50 %. Di
samping didominasi gunung dan bukit wilayah yang dikenal berhawa dingin tersebut
masih diliputi hutan tropis (campuran). Eksistensi hutan masih cukup luas dan
didukung oleh suhu udara rata-rata 200 C serta hujan rata-rata 1.082-2.400 mm/tahun.
Kabupaten Bener Meriah terbentang antara 40 34’50” dan 40 54’50” garis
Lintang Utara dan Meridian 960 40’75” serta 970 17’ Bujur Timur, dengan letak
ketinggian 100-2500 meter di atas permukaan laut.
Luas Kabupaten Bener Meriah mencapai 1.454,09 km2 dengan komposisi
penggunaan lahan sebagai berikut :
1. Sawah
:
3.410,00 Ha (14,60 %)
2. Pekarangan/Bangunan
:
3.172,80 Ha (2,18 %)
Abdi Rahman : Estimasi Jumlah Produksi Dan Kebutuhan Kopi Di Kabupaten Bener Meriah Pada Tahun 2011, 2009.
USU Repository © 2009
3. Tegalan/Kebun/Ladang
:
50.384,00 Ha (34,65 %)
4. Hutan Lindung
:
21.604,78 Ha (14,86 %)
5. Hutan Produksi
:
36.447,00 Ha (25,07 %)
6. Lain-lain
:
12.567,22 Ha (8,64 %)
Dari 7 Kecamatan yang ada, Kecamatan Syiah Utama merupakan kecamatan
terluas dengan luas wilayah 560,00 KM2, sedangkan Kecamatan Wih Pesam memiliki
wilayah terkecil dengan luas wilayah 48,08 Km2.
3.5 Dunia Pariwisata Dataran Tinggi Gayo
Dengan dilatarbelakangi otonomi daerah, dimana diberi kewenangan, baik operasional
maupun personil, kemandirian dan kewenangan daerah, juga penyusunan program
yang lebih baik. Daerah yang melahirkan raja-raja Aceh ini, memilki berbagai
keunggulan dan potensi yang mempunyai nilai jual/ekonomi yang cukup tinggi. Salah
satunya adalah disektor pariwisata, sesuai dengan potensinya, danau laut tawar, alam,
budaya, suhu udara, kesuburan dan hutan.
Pariwisata sebagai suatu industri jasa juga merupakan salah satu bidang yang
memberikan andil yang cukup besar dalam pengembangan kegiatan kepariwisataan
jika dikelola dengan baik, sehingga dapat menjadi salah satu penyumbang potensial
dalam pertumbuhan perekonomian daerah. Hal ini bukan hanya sebagai sumber devisa
Abdi Rahman : Estimasi Jumlah Produksi Dan Kebutuhan Kopi Di Kabupaten Bener Meriah Pada Tahun 2011, 2009.
USU Repository © 2009
tetapi juga segi perluasan kesempatan kerja dan pemerataan pendapatan yang didapati
dari imbas sektor-sektor lain didalamnya.
3.5.1 Danau Laut Tawar
Biasanya laut memiliki air yang rasanya asin, tapi lain lagi dengan laut yang ada
didaerah Dataran Tinggi Tanah Gayo yang bernama Laut Tawar yang luasnya ± 5.817
ha. Danau ini terletak disebelah timur kota takengon pada ketinggian 1.120 m di atas
permukaan laut dengan temperatur 200C. pemandangan alamnya cukup indah.
Sekeliling danau tersebut dapat kita kita jumpai empat gua yang memiliki legenda
sendiri-sendiri, yaitu : Legenda Putri Pukes atau Loyang Sekam, Putri Ijo, Loyang
Perupi atau Gua Ular, dan Loyang Koro. Tebing gunung yang curam sangat cocok
digunakan sebagai tempat barolah raga memanjat tebing dan mendaki gunung.
Menurut suatu informasi, kedalaman danau ini mencapai 300 meter. Dan air
dari danau ini merupakan sumber air untuk menggerakkan perusahaan Petro Dolar
yang berada di Lhokseumawe seperti : PT. KKA (Kertas Kraf Aceh), PT. Arun, PT.
AAF (Asean Aceh Fertilizer), Mobil Oil, PIM (Pupuk Iskandar Muda) dan dari
sumber air danau itulah yang mengaliri persawahan penduduk yang berada di daerah
Aceh Utara.
3.5.2 Buntul Kubu
Abdi Rahman : Estimasi Jumlah Produksi Dan Kebutuhan Kopi Di Kabupaten Bener Meriah Pada Tahun 2011, 2009.
USU Repository © 2009
Gedung Buntul Kubu ini dulunya pada masa jaya-jayanya kolonial Belanda menjajah
Dataran Tinggi Gayo, merupakan salah satu tempat penginapan opsir-opsir Belanda.
Gedung tersebut pernah juga dijadikan tempat kantor perpustakaan oleh Pemda Aceh
Tengah dan sekarang ini gedung tersebut menjadi markas besar kantor Dinas Syari’at
Islam Kabupaten Aceh Tengah.
3.5.3 Puncak Al- Khahfi
Salah satu objek wisata yang berada disekitar kota di Aceh Tengah yang mana dari
lokasi tersebut kita dapat melihat keseluruhan keindahan Danau Lau Tawar dan juga
melihat keindahan kota Takengon. Puncak tersebut diberi nama Al-khahfi atau
masyarakat setempat sering menyebutnya Pantan Terong, yang ketinggiannya ± 1350
mdpl. Puncak inilah sering dijadikan tempat menikmati atraksi alam “Sunset” dan
“Sunrise”.
3.5.4 Loyang Koro
Ini merupakan salah satu objek wisata yang berada disebelah selatan Danau Laut
Tawar. Tempat ini sangat seringa dikunjungi masyarakat dari luar daerah maupun
wisatawan asing. Objek wisata ini merupakan andalan dunia pariwisata Dataran
Tinggi Gayo.
Abdi Rahman : Estimasi Jumlah Produksi Dan Kebutuhan Kopi Di Kabupaten Bener Meriah Pada Tahun 2011, 2009.
USU Repository © 2009
Gua (Loyang – Bahasa Gayo) ini dahulunya pernah jadikan Markas Pasukan
Muslimin dalam menentang agressor kolonial Belanda, yang dipimpin oleh Mpu
Rembise. Dan konon kabarnya dahulu Sultan Aceh pernah menginap di gua ini untuk
menghindari dari kejaran pasukan Belanda.
BAB 4
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Analisa merupakan cara menjalankan hasil perhitungan kedalam bentuk yang lebih
sederhana yang disertai dengan penyajian tabel dan dilengkapi dengan grafik sehingga
Abdi Rahman : Estimasi Jumlah Produksi Dan Kebutuhan Kopi Di Kabupaten Bener Meriah Pada Tahun 2011, 2009.
USU Repository © 2009
dapat memudahkan pembaca dalam melakukan anilisa secara visual dan mudah
dimengerti.
4.1 Data
Sebelum melakukan pengolahan tingkat produksi kopi terlibih dahulu penulis
melakukan pengolahan jumlah penduduk Kabupaten Bener Meriah, karena tingkat
pertambahan penduduk sangat besar pengaruhnya terhadap tingkat produksi dan
kebutuhan kopi di Kabupaten Bener Meriah.
Dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini, penulis memaparkan data hasil
penelitian di kantor Dinas Perkebunan Bener Meriah, yaitu jumlah penduduk dari
tahun 1997-2006. Berikut adalah jumlah penduduk Kabupaten Bener Meriah yang
disajikan dalam bentuk tabel.
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk di Kabupaten Bener Meriah dari Tahun 1997-2006
Tahun
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
Penduduk
1997
52847
58531
111378
1998
53131
57564
110695
1999
53212
57023
110235
2000
53884
54231
108115
2001
53110
53896
107006
2002
53657
54125
107782
2003
50346
48567
98913
2004
45930
44897
90827
Abdi Rahman : Estimasi Jumlah Produksi Dan Kebutuhan Kopi Di Kabupaten Bener Meriah Pada Tahun 2011, 2009.
USU Repository © 2009
2005
54032
50124
104156
2006
51487
51025
102512
Sumber : Dinas perkebunan Bener Meriah
120000
Jumlah penduduk
100000
80000
60000
40000
Jumlah Penduduk
20000
0
Tahun
Gambar 4.1 Plot Data Jumlah Penduduk Kabupaten Bener Meriah
Tahun 1997-2006
Dengan menggunakan data yang ada pada tabel 4.1, penulis mengestimasi
jumlah penduduk tahun 2011, karena berguna untuk mengetahui tingkat kebutuhan
komoditas kopi di Kabupaten Bener Meriah.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Kabupaten Bener Meriah sebagian
besar penduduknya bermata pencaharian dari sektor perkebunan. Adapun dalam
penulisan ini, penulis memfokuskan tentang produksi komoditas kopi yang dihasilkan
didaerah ini. Untuk melaksanakan peramalan (Estimasi) tingkat produksi tanaman
Abdi Rahman : Estimasi Jumlah Produksi Dan Kebutuhan Kopi Di Kabupaten Bener Meriah Pada Tahun 2011, 2009.
USU Repository © 2009
kopi pada tahun 2011, data yang digunakan penulis sebagai acuan (dasar) adalah data
produksi tanaman kopi pada tahun 1997-2006.
Besarnya angka-angka tingkat produksi kopi yang dihasilkan dari tahun-tahun
sebelumnya yaitu tahun 1997 sampai tahun 2006 dijelaskan pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.2 Jumlah Produksi Kopi di Kabupaten Bener Meriah dari
Tahun 1997-2006
Tahun
Produksi Kopi
1997
117563
1998
118645
1999
121364
2000
123265
2001
127465
2002
129314
2003
132086
2004
137281
2005
142823
2006
152274
Sumber : Dinas Perkebunan Bener Meriah
Abdi Rahman : Estimasi Jumlah Produksi Dan Kebutuhan Kopi Di Kabupaten Bener Meriah Pada Tahun 2011, 2009.
USU Repository © 2009
JumlahProduksi Kopi Kabupaten Bener Meriah
160000
140000
Produksi kopi
120000
100000
80000
60000
Produksi Kopi
40000
20000
0
Gambar 4.2 Plot Data Jumlah Produksi Kopi di Kabupaten Bener Meriah
Tahun 1997-2006
4.2.1 Peramalan Jumlah Penduduk
Untuk menghitung harga-harga koefisien regresi linier dalam peramalan jumlah
penduduk maka diperlukan nilai-nilai dibawah ini :
Abdi Rahman : Estimasi Jumlah Produksi Dan Kebutuhan Kopi Di Kabupaten Bener Meriah Pada Tahun 2011, 2009.
USU Repository © 2009
Tabel 4.3 Nilai-Nilai yang Diperlukan Untuk Menghitung Regresi Linier
Sederhana Pada Jumlah Penduduk
Tahun
Priode(Xi)
Jumlah
Penduduk(Yi)
XiYi
Xi2
1997
1
111378
111378
1
1998
2
110695
221390
4
1999
3
110235
330705
9
2000
4
108115
432460
16
2001
5
107006
535030
25
2002
6
107782
646692
36
2003
7
98913
692391
49
2004
8
90827
726616
64
2005
9
104156
937404
81
2006
10
102512
1025120
100
Jumlah
55
1051619
5659186
385
Dari tabel 4.3 diperoleh nilai-nilai sebagai berikut:
ΣΧi
= 55
ΣYi
= 1051619
ΣΧiYi = 5659186
ΣΧi2
= 385
Abdi Rahman : Estimasi Jumlah Produksi Dan Kebutuhan Kopi Di Kabupaten Bener Meriah Pada Tahun 2011, 2009.
USU Repository © 2009
Untuk menentukan besar nilai koefesien-koefesien a dan b maka digunakan rumus :
a=
(ΣYi )(ΣX i 2 ) − (ΣX i )(ΣX iYi )
2
2
n(ΣX i ) − (ΣX i )
a=
(1051619)(385) − (55)(5659186)
2
7(385) − (55)
a = 113476,5
Dan untuk mencari nilai b adalah :
b=
n(ΣX iYi ) − (ΣX i )(ΣYi )
2
2
n ΣX i − (ΣX i )
b=
10(5659186 ) − (55)(1051619 )
2
10(385) − (55)
(
)
b = - 1512
Dengan demikian didapat koefesien a dan b, maka persamaan regresi linier Y
atas X yaitu :
Ŷ = 113476,5 – 1512X
Variabel tak bebas Y dalam regresi dinyatakan dengan Ŷ (baca ye topi) untuk
menyatakan Y yang di dapat dari regresi dan untuk membedakannya dengan Y dari
hasil pengamatan.
Koefisien b dinamakan koefisien arah regresi linier dan menyatakan perubahan
rata-rata variabel Y untuk setiap perubahan variabel X selama satu tahun. Perubahan
Abdi Rahman : Estimasi Jumlah Produksi Dan Kebutuhan Kopi Di Kabupaten Bener Meriah Pada Tahun 2011, 2009.
USU Repository © 2009
ini merupakan pertambahan apabila b bertanda positif (+) dan penurunan atau
pengurangan bila b bertanda negatif (-). Karena b bertanda negatif maka jika X
(waktu) bertambah satu tahun, maka rata-rata jumlah penduduk di Kabupaten Bener
Meriah mengalami penurunan 1512 jiwa.
Regresi yang didapat selanjutnya digunakan untuk peramalan pada tahuntahun berikutnya. Maka tahun 2007 jumlah penduduk dapat diramalkan sebagai
berikut :
Jumlah penduduk tahun 2007 :
Ŷ = 113476,5 – 1512*11
= 96845
Jumlah penduduk tahun 2008 :
Ŷ = 113476,5 – 1512*12
= 95333
Jumlah penduduk tahun 2009 :
Ŷ = 113476,5 – 1512*13
= 93821
Jumlah penduduk tahun 2010 :
Ŷ = 113476,5 – 1512*14
Abdi Rahman : Estimasi Jumlah Produksi Dan Kebutuhan Kopi Di Kabupaten Bener Meriah Pada Tahun 2011, 2009.
USU Repository © 2009
= 92309
Jumlah penduduk tahun 2011
Ŷ = 113476,5 – 1512*15
= 9079
Harga-harga peramalan untuk tahun berikutnya dapat dihitung dengan jalan
yang sama untuk tiap harga X yang diinginkan. Berikut hasil ramalan jumlah
penduduk di Kabupaten Bener Meriah tahun 2007 sampai dengan tahun 2011.
Tabel 4.4 Jumlah Penduduk Tahun 1997-2006 dan Hasil
Ramalan Jumlah Penduduk Tahun 2007-2011
Tahun
Priode
Jumlah Penduduk
1997
1
111378
1998
2
110695
1999
3
110235
2000
4
108115
2001
5
107006
2002
6
107782
2003
7
98913
2004
8
90827
2005
9
104156
2006
10
102512
2007*
11
96845
2008*
12
95333
2009*
13
93821
2010*
14
92309
2011*
15
90797
Abdi Rahman : Estimasi Jumlah Produksi Dan Kebutuhan Kopi Di Kabupaten Bener Meriah Pada Tahun 2011, 2009.
USU Repository © 2009
4.2.2 Peramalan Produksi Kopi
Dari tabel 4.2 kita juga meramalkan produksi kopi tahun 2011 dengan menggunakan
Metode Regresi Linier Sederhana. Adapun peramalan produksi kopi tersebut adalah
sebagai berikut :
Tabel 4.5 Nilai-Nilai yang Diperlukan Untuk Menghitung Regresi Linier
Sederhana Pada Produksi Kopi
Tahun
Priode(Xi)
Produksi Kopi(Yi)
Xi Yi
Xi
1997
1
117563
117563
1
1998
2
118645
237290
4
1999
3
121364
364092
9
2000
4
123265
493060
16
2001
5
127465
637325
25
2002
6
129314
775884
36
2003
7
132086
924602
49
2004
8
137281
1098248
64
2005
9
142823
1285407
81
2006
10
152274
1522740
100
Jumlah
55
1302080
7456211
385
Abdi Rahman : Estimasi Jumlah Produksi Dan Kebutuhan Kopi Di Kabupaten Bener Meriah Pada Tahun 2011, 2009.
USU Repository © 2009
Untuk mencari nilai a dan b adalah :
2
(
ΣYi )(ΣX i ) − (ΣX i )(ΣX iYi )
a=
2
2
n(ΣX i ) − (ΣX i )
a=
(1302080)(385) − (55)(7456211)
2
10(385) − (55)
a = 110556,6
Untuk mencari nilai b :
b=
n(ΣX iYi ) − (ΣX i )(ΣYi )
2
2
n ΣX i − (ΣX i )
b=
10(7456211) − (55)(1302080 )
2
10(385) − (55)
(
)
b = 3572,9
Dengan demikian didapat koefisien a dan b, maka persamaan regresi linier Y
atas X yaitu :
Ŷ = 110556,6 + 3573X
Dengan mempergunakan persamaan regresi diatas dapat ditentukan peramalan
tingkat produksi kopi pada tahun 2007, perhitungannya sebagai berikut :
Jumlah produksi kopi tahun 2007 :
Ŷ = 110556,6 + 3573*11
Abdi Rahman : Estimasi Jumlah Produksi Dan Kebutuhan Kopi Di Kabupaten Bener Meriah Pada Tahun 2011, 2009.
USU Repository © 2009
= 149859,6
Jumlah produksi kopi tahun 2008 :
Ŷ = 110556,6 + 3573*12
= 153432,6
Jumlah produksi kopi tahun 2009 :
Ŷ = 110556,6 + 3573*13
= 157005,6
Jumlah produksi kopi tahun 2010 :
Ŷ = 110556,6 + 3573*14
= 160578,6
Jumlah produksi kopi tahun 2011 :
Ŷ = 110556,6 + 3573*15
= 164151,6
Harga-harga ramalan lainnya dapat dihitung dengan jalan yang sama untuk tiap harga
X yang diinginkan. Berikut ini hasil ramalan jumlah produksi kopi di Kabupaten
Bener Meriah dari tahun 2007-2011.
Abdi Rahman : Estimasi Jumlah Produksi Dan Kebutuhan Kopi Di Kabupaten Bener Meriah Pada Tahun 2011, 2009.
USU Repository © 2009
Tabel 4.6 Jumlah Produksi Kopi Tahun 1997-2006 dan Hasil
Ramalan Jumlah Produksi Kopi Tahun 2007-2011
Tahun
Priode
Produksi Kopi
1997
1
117563
1998
2
118645
1999
3
121364
2000
4
123265
2001
5
127465
2002
6
129314
2003
7
132086
2004
8
137281
2005
9
142823
2006
10
152274
2007*
11
149860
2008*
12
153432,6
2009*
13
157006
2010*
14
160578,6
2011*
15
164152
Abdi Rahman : Estimasi Jumlah Produksi Dan Kebutuhan Kopi Di Kabupaten Bener Meriah Pada Tahun 2011, 2009.
USU Repository © 2009
180000
Produksi Kopi
160000
140000
120000
100000
80000
60000
Produksi Kopi
40000
20000
0
Abdi Rahman : Estimasi Jumlah Produksi Dan Kebutuhan Kopi Di Kabupaten Bener Meriah Pada Tahun 2011, 2009.
USU Repository © 2009
4.3 Analisa Kebutuhan kopi dengan Jumlah Konsumsi Penduduk
Dengan menggabungkan perhitungan peramalan produksi kopi terhadap jumlah
penduduk maka dapat dilakukan suatu analisa untuk melihat tingkat kebutuhan
penduduk Kabupaten Bener Meriah pada tahun 2011.
Menurut data produktivitas kopi Kabupaten Bener Meriah tahun 2004/2005
bahwa jumlah kebutuhan masyarakat Bener Meriah terhadap labu kopi perkapita per
tahun adalah sebanyak kurang lebih 112,42 kg
Dari hasil analisa produksi kopi dapat diketahui banyak produksi kopi yang
dibutuhkan masyarakat Bener Meriah setiap tahunnya. Misalnya, jumlah kebutuhan
tahun 1997 dapat dihitung dengan mengalikan jumlah tahun 1997 terhadap jumlah
kebutuhan perkapita pertahun sebagai berikut :
Misalkan K adalah jumlah kebutuhan :
Jumlah kebutuhan tahun 1997 :
K = 112,42 x 117563
= 13216432,46 kg
Abdi Rahman : Estimasi Jumlah Produksi Dan Kebutuhan Kopi Di Kabupaten Bener Meriah Pada Tahun 2011, 2009.
USU Repository © 2009
Jumlah kebutuhan tahun 1998 :
K = 112,42 x 118645
= 13338070,9 kg
Jumlah kebutuhan tahun 1999 :
K = 112,42 x 121364
= 13643740,88 kg
Jumlah kebutuhan tahun 2000 :
K = 112,42 x 123265
= 13857451,3 kg
Dengan mengkonversikan produksi kopi tahun 1997, dengan ketentuan yang
ditetapkan bahwa 1 kg gabah kering kopi = 0,56 kg labu kopi. Jika disertakan dengan
labu kopi maka produksi kopi Kabupaten Bener Meriah pada tahun 1997 adalah
117563 ton = 117563000 kg gabah kering, maka banyaknya labu kopi yang tersedia
pada tahun 1997 adalah 117563000 x 0,56 kg = 65835280 kg.
Kebutuhan konsumsi kopi tiap tahun dapat dihitung dengan contoh diatas,
rata-rata kebutuhan penduduk Kabupaten Bener Meriah dapat diketahui, untuk lebih
jelas produksi labu kopi yang dibutuhkan penduduk dari tahun 1997 sampai dengan
tahun 2011 dapat dilihat dari tabel berikut ini :
Abdi Rahman : Estimasi Jumlah Produksi Dan Kebutuhan Kopi Di Kabupaten Bener Meriah Pada Tahun 2011, 2009.
USU Repository © 2009
Tabel 4.7 Estimasi Produksi Kopi, Produksi Labu Kopi dan Kebutuhan Beras
Penduduk Kabupaten Bener Meriah Tahun 1997-2011
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Tahun
Penduduk
(jiwa)
Produksi
kopi (Kg)
Produksi Labu
Kopi (Kg)
Kebutuhan
Selisih
1997
111378
117563000
65835280
12521114.76
53314165.24
1998
110695
118645000
66441200
12444331.9
53996868.1
1999
110235
121364000
67963840
12392618.7
55571221.3
2000
108115
123265000
69028400
12154288.3
56874111.7
2001
107006
127465000
71380400
12029614.52
59350785.48
2002
107782
129314000
72415840
12116852.44
60298987.56
2003
98913
132086000
73968160
11119799.46
62848360.54
2004
90827
137281000
76877360
10210771.34
66666588.66
2005
104156
142823000
79980880
11709217.52
68271662.48
2006
102512
152274000
85273440
11524399.04
73749040.96
*2007
96845
149860000
83921600
10887314.9
73034285.1
*2008
95333
153432600
85922256
10717335.86
75204920.14
*2009
93821
157006000
87923360
10547356.82
77376003.18
*2010
92309
160578600
89924016
10377377.78
79546638.22
*2011
90797
164152000
91925120
10207398.74
81717721.26
Catatan : * adalah hasil estimasi
Abdi Rahman : Estimasi Jumlah Produksi Dan Kebutuhan Kopi Di Kabupaten Bener Meriah Pada Tahun 2011, 2009.
USU Repository © 2009
Keterangan :
Kolom 1 : Tahun
Kolom 2 : Jumlah penduduk (jiwa)
Kolom 3 : Produksi kopi dalam satuan Kilogram (Kg)
1 Kg gabah kering = 0,56 Kg labu kopi
Kolom 4 : Produksi labu kopi
= 0,56 × Produksi kopi
Kolom 5 : Jumlah kebutuhan masyarakat
= 112,42 × Jumlah penduduk
Kolom 6 : Selisih
= Produksi labu kopi – Jumlah kebutuhan masyarakat
Pada tahun 2011 produksi kopi yang tersedia adalah sebanyak 164152000 Kg
dan produksi labu kopi sebanyak 91925120 Kg. dengan jumlah labu kopi yang
dibutuhkan sebanyak 10207398,74 Kg maka dapat diketahui selisih labu kopi di
Kabupaten Bener Meriah sebagai berikut : 91925120 – 10207398,74 = 81717721,26
( tanda (+) menandakan kenaikan produksi kopi ).
Abdi Rahman : Estimasi Jumlah Produksi Dan Kebutuhan Kopi Di Kabupaten Bener Meriah Pada Tahun 2011, 2009.
USU Repository © 2009
BAB 5
IMPLEMENTASI SISTEM
5.1 Pengenalan Excel
Microsoft Excel adalah aplikasi pengolahan angka (Spread Sheet) yang sangat populer
dan mampu untuk mengatur, menyediakan maupun menganalisa data dan
mempresentasikan dalam bentuk tabel, grafik atau diagram.
5.1.1 Mengaktifkan Microsoft Excel
Abdi Rahman : Estimasi Jumlah Produksi Dan Kebutuhan Kopi Di Kabupaten Bener Meriah Pada Tahun 2011, 2009.
USU Repository © 2009
Cara I
a. Klik tombol Start
b. Pilih dan klik Program, Microsoft Office, Microsoft Excel
Cara II
a. Klik tombol Start
b. Pilih dan Klik Run
c. Ketik pada bagian Open: Excel, klik OK
Cara III
a. Klik tombol Start
b. Pilih dan klik Open, klik ganda pada Program File, Microsoft Office, Office,
Excel.exe (biasanya folder program file berada di diretory C:)
Abdi Rahman : Estimasi Jumlah Produksi Dan Kebutuhan Kopi Di Kabupaten Bener Meriah Pada Tahun 2011, 2009.
USU Repository © 2009
Abdi Rahman : Estimasi Jumlah Produksi Dan Kebutuhan Kopi Di Kabupaten Bener Meriah Pada Tahun 2011, 2009.
USU Repository © 2009
5.1.2 Istilah-istilah Microsoft Excel
1. Worksheet adalah daerah tempat lembaran kerja untuk memasukkan data atau
rumus. Normalnya Microsoft Excel menyediakan worksheet atau sheet sebanyak 3
sheet.
2. Workbook merupakan buku kerja yang terdiri dari beberapa worksheet. Workbook
ini
merupakan
file
penyimpanan
worksheet
sehingga
mempermudah
mengorganisasi file-file sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan.
3. Cell merupakan perpotongan baris dan kolom yang ditandai dengan aktifnya
pointer cell pada posisi tertentu. Posisi cell aktif ditunjukkan pada Name Box.
4. Cell Pointer adalah tanda penunjuk keaktifan sel berupa kotak bingkai tebal.
5. Range adalah kumpulan beberapa sel yang membentuk kelompok atea (ditandai
warna hitam saat diblok).
6. Gridlines adalah garis bantu sel pada area kerja. Gridlines ini hanya tampak pada
saat bekerja dalam worksheet tetapi bila hasil kerja dicetak atau ditampilkan
dengan print preview, maka Gridlines tersebut tidak tampak.
7. Fill Handle adalah bagian bahwa kanan pointer cell berfungsi untuk memindahkan
atau mengcopy data dan rumus dengan menggunakan mouse.
8. Mouse Pointer adalah bentuk penunjuk mouse yang tampil pada layar Microsoft
Excel.
Abdi Rahman : Estimasi Jumlah Produksi Dan Kebutuhan Kopi Di Kabupaten Bener Meriah Pada Tahun 2011, 2009.
USU Repository © 2009
5.1.3 Jenis Data dalam Microsoft Excel
Sebuah sel pada lembar kerja Excel dapat diisi empat jenis data yaitu :
a. Label / teks
b. Numerik
c. Alfanumerik
d. Rumus
5.2 Operasi File
5.2.1 Menyimpan Worksheet
a. Klik menu File, Save atau tekan Ctrl + S
b. Pada pilihan Save in, pilih atau klik drive dan folder tempat menyimpan file
c. Pada bagian File Name, ketik nama file yang digunakan
d. Klik tombol Save
5.2.2 Membuka Worksheet
a. Klik menu File, Open atau tekan Ctrl + O atau tekan tombol Ctrl + F12
b. Pada bagian Look in, pilih dan klik drive dan folder file yang akan dibuka
c. Pada daftar file, pilih nama file yang ingin dibuka
Abdi Rahman : Estimasi Jumlah Produksi Dan Kebutuhan Kopi Di Kabupaten Bener Meriah Pada Tahun 2011, 2009.
USU Repository © 2009
d. Klik tombol Open.
5.2.3 Menyimpan Worksheet ke Nama Lain
a. Klik menu File, Save As atau tekan tombol F12
b. Pada pilihan Save in, pilih atau klik drive dan folder tempat simpan file
c. Pada bagian File Name, ketik nama file yang diinginkan
d. Klik tombol Save
5.2.4 Keluar dari Microsoft Excel
Klik menu File, Exit atau tekan Alt +F4 pada keyboard, pilih Yes atau No
5.2.5 Membuka Lembar Kerja Baru
Klik menu File, New atau tekan tombol Ctrl + N
5.3 Formula dan Fungsi Statistik
Microsoft Excel menyediakan banyak jenis kategori fungsi seperti fungsi statistik,
finansial, data base, teks, matematik dan trigonometri, logika, referensi dan pencarian
yang dapat digunakan dalam membuat fungsi termasuk fungsi otomatis seperti
outosum, currency style, percent style dan sebagainya.
Abdi Rahman : Estimasi Jumlah Produksi Dan Kebutuhan Kopi Di Kabupaten Bener Meriah Pada Tahun 2011, 2009.
USU Repository © 2009
Fungsi-fungsi Excel digunakan dalam penulisan formula atau rumus yang
dapat dikomendasikan atau gabuangan beberapa fungsi.
5.3.1 Fungsi Statistik
Fungsi ini bertujuan untuk menganalisa suatu kumpulan data. Untuk penganalisaan
data, beberapa fungsi yang sering digunakan antara lain :
1. SUM (range) : mencari total sekumpulan data angka
2. MAX (range) : mencari nilai tertinggi dari sekumpulan data angaka
3. MIN (range)
: mencari nilai terendah dari sekumpulan data angka
4. AVERAGE
: mencari nilai rata-rata dari sekumpulan data angka
5. COUNT
: mencari banyak data dari sekumpulan data angka
5.4 Grafik dalam Microsoft Excel
Salah satu fasilitas MS.Excel adalah kemampuan untuk membuat grafik (chart)
sehingga data-data dalam bentuk angka-angka yang tersusun dalam tabel dapat
dipresentasikan ke dalam bentuk yang lebih menarik yakni dalam grafik bentuk
batang, garis, kolom, lingkaran dan bentuk grafik lainya. Grafik ini sering digunakan
untuk menunjukkan persentasi dari sebuah penelitian atau menampilkan hasil data.
5.4.1 Membuat Grafik
Abdi Rahman : Estimasi Jumlah Produksi Dan Kebutuhan Kopi Di Kabupaten Bener Meriah Pada Tahun 2011, 2009.
USU Repository © 2009
Langkah-Langkah membuat grafik :
1. Arahkan pointer sel pada tabel data
2. Klik menu Insert, Chart
3. Tentukan tipe dan sub tipe grafik misalnya tipe Column dan sub tipe 3-D
Column
4. Klik Next
5. Tentukan sumber data grafik. Jika sel pointer berada pada tabel data maka
otomatis seluruh data tabel akan disorot ditandai dengan garis putus-putus
6. Klik Next
7. Tentukan keterangan pendukung grafik seperti titles (judul-judul tabel), axis
(sumbu koordinat tabel), gridlines (garis bantu skala tabel), legends
(keterangan tambahan), data labels (nama-nama data tabel ) dan data tabel.
8. Klik Next
9. Tentukan lokasi penempatan grafik
10. Klik Finish untuk menghasilkan grafik baru
5.4.2 Menata Grafik
Untuk menata grafik dapat dilakukan dengan menggunakan toolbar Chart atau dengan
menggunakan kotak dialog Chart Option atau klik menu Chart lalu lakukan penataan
pada bagian-bagian grafik.
Abdi Rahman : Estimasi Jumlah Produksi Dan Kebutuhan Kopi Di Kabupaten Bener Meriah Pada Tahun 2011, 2009.
USU Repository © 2009
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa pada bab 4 maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Persamaan Regresi Linier untuk Estimasi jumlah penduduk adalah :
Ŷ = 113476,5 – 1512X.
Dari persamaan ini dapat dihitung estimasi jumlah penduduk untuk tahun 2011
yaitu :
Ŷ = 113476,5 – 1512X
Ŷ = 113476,5 – 1512*15
Ŷ = 113476,5 – 22680
Ŷ = 90797 jiwa
2. Persamaan Regresi Linier untuk estimasi jumlah produksi kopi adalah :
Ŷ = 110556,6 + 3573X
Abdi Rahman : Estimasi Jumlah Produksi Dan Kebutuhan Kopi Di Kabupaten Bener Meriah Pada Tahun 2011, 2009.
USU Repository © 2009
Dari persamaan regresi linier ini dapat dihitung estimasi produksi kopi untuk
tahun 2011 perhitungannya adalah :
Ŷ = 110556,6 + 3573X
Ŷ = 110556,6 + 3573*15
Ŷ = 110556,6 + 53595
Ŷ = 164152
3. Dengan produksi kopi sebesar 164152000 Kg maka dapat diketahui produksi
labu sebanyak : 0,56*164152000 = 91925120 Kg.
4. Untuk mencari selisih produksi tanaman kopi dengan kebutuhan masyarakat
dapat dilakukan perhitungan jumlah total yang dibutuhkankan, dengan cara
mengalikan jumlah penduduk dengan rata-rata konsumsi perkapita penduduk
Kabupaten Bener Meriah pertahun sebesar 112,42 Kg
Adapun perhitungannya sebagai berikut :
Total produksi labu adalah sebesar : 91925120 Kg
Konsumsi penduduk adalah sebesar : 112,42*90797 = 10207398,74 Kg
Selisih perbandingan produksi gabah dengan total kebutuhan penduduk
Kabupaten Bener Meriah adalah : 91925120 - 10207398,74 = 81717721.26 Kg
6.2 Saran
1. Pemerintah juga harus memperhatikan atau mengawasi harga gabah dipasaran
agar tidak merugikan pihak petani dan menguntungkan pihak-pihak tertentu.
Abdi Rahman : Estimasi Jumlah Produksi Dan Kebutuhan Kopi Di Kabupaten Bener Meriah Pada Tahun 2011, 2009.
USU Repository © 2009
2. Masyarakat Bener Meriah disarankan untuk mempertahankan komoditas kopi
sebagai sumber penghasilan yang menguntungkan mengingat daerah ini
merupakan daerah zona pertaniaan.
3. Berdasarkan analisa diatas penulis menyarankan agar metode regresi dapat
digunakan dalam meramalkan data produksi.
DAFTAR PUSTAKA
Sudjana.1992.Metoda Statistika.Edisi Ke-6. Tarsito : Bandung.
Gunawan.2004.Statistik.Yogyakarta : ANDI
Abdi Rahman : Estimasi Jumlah Produksi Dan Kebutuhan Kopi Di Kabupaten Bener Meriah Pada Tahun 2011, 2009.
USU Repository © 2009
Download