Topik III: Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Ibu dan Anak Pengantar Setelah melewati tahun 2009 dan 2010 dengan berbagai kegiatan yang memicu pemikiranpemikiran baru tentang kesehatan ibu dan anak maka pada tahun 2011 akan terjadi berbagai perubahan besar. Perubahan tersebut antara lain: (1) berubahnya pandangan yang selama ini tidak mementingkan pendekatan klinik dan penanganan RS untuk mengurangi angka kematian ibu dan anak. Pengurangan kematian harus dilakukan secara integratif antara preventif dan kuratif, tidak bisa terpisah-pisah. Penanganan perlu dilakukan dengan pendekatan “natural history of disease”; (2) penangnan Puskesmas dan RS dalam satuDitjen yang berdampak pada integrasi lebih baik PONED dan PONEK. Penanganan ini sangat penting untuk mengurangi fragmentasi pelayanan primer dengan sekunder dan tertier; (3) peran penyedia pelayanan swasta perlu ditingkatkan secara maksimal; (4) kebijakan mengenai penyebaran tenaga kesehatan yang mencakup sistem kontrak dalam kelompok, dokter plus dalam MDG4 danMDG5, dan kepemimpinan teknis oleh klinisi; dan (5) adanya kebijakan Jaminan Persalinan Nasional (Jampersal) dan BOK Puskesmas. Kebijakan ini perlu dimonitor untuk efektifitasnya. Berbagai perkembangan ini diantisipasi oleh Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan bersama dengan berbagai unit di FK UGM seperti Bagian Ilmu Kesehatan Anak, Bagian Ilmu Kebidanan dan Kandungan, Program S2 Kebijakan dan Manajemen Pelayanan Kesehatan dan Manajemen Rumahsakit. Berbagai kegiatan penelitian dan pengembangan, serta pertemuanpertemuan ilmiah telah direncanakan pada tahun 2011. Pada tahun 2011 berbagai program penelitian yang inovatif terus dilakukan. Kegiatan Sister Hospital NTT (yang integratif antara preventif dan kuratif) yang melibatkan 6 RS besar pemerintah dan swasta di Jawa, Bali dan Sumatera Selatan dan 6 RSD di NTT. Kegiatan sudah berjalan 6 bulan, dan memberikan dampak positif padakematian ibu dan anak di rumahsakit. Kegiatan akan dilanjutkan sampai dengan tahun 2013. Kegiatan ini diperluas dengan tambahan 6 RSD lagi. Program ini merupakan kerjasama antara UGM dengan Propinsi NTT yang didukung oleh AusAid. Pada tanggal 28 Desember, Wapres RI dan Menkes RI mengunjungi Ende, dan meninjau program ini. Kegiatan ini diharapkan dapat dikembangkan dalam konteks Jaminan Persalinan. Kegiatan penelitian terkait dengan pendekatan integratif ini dilakukan dengan proyek Investment Case bersama dengan University of Queensland Australia, UNICEF, Bappenas dan Kementrian Kesehatan. Kegiatan ini bertumpu pada pengembangan investasi (scale up) tindakantindakan yang dianggap efektif dalam kesehatan ibu dan anak. Titik awal kegiatan ini berada pada perencanaan di kabupaten dengan menggunakan prinsip SPM. Kegiatan ini diharapkan dapat merevitalisasi DPTS melalui penguatan jaringan kesehatan ibu dan anak di kabupaten. DTPS diharapkan dapat diperkuat dalam bentuk analisis bottleneck, koordinasi- integrasi lintas sektoral serta penguatan problem solving klinik. Kegiatan ini telah selesai di tahun 2010 dan akan diikuti dengan berbagai uji-coba di kabupaten perluasan. Sebagai catatan, program pengembangan KIA di tahun 2011 mendapat momentum baru dengan dimulainya program USAID yang disebut EMAS (Expanding Maternal and Neonatal Survival). Program ini serupa dengan program di NTT, tapi berada pada daerah yang mempunyai dampak besar pada pengurangan angka kematian ibu dan anak yaitu di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Utara. Dalam waktu 5 tahun ke depan program EMAS akan melakukan pendekatan ke arah pengembangan mutu pelayanan rujukan (rumahsakit dan puskesmas). Kegiatan ini merupakan sebuah transformasi USAID dari kegiatan di masa lalu yang banyak membahas persalinan normal ke persalinan yang kompleks. Sebagaimana di NTT, kegiatan ini diharapkan terkait pula dengan adanya Jaminan Persalinan. Khusus untuk kesehatan Anak, FK UGM mendapat kehormatan untuk membantu Kementrian Kesehatan membantu menuliskan rencana aksi nasional (RAN) Child Survival yang saat ini berada dalam fase penulisan akhir. Dalam konteks infrastruktur pengembangan, kegiatan kesehatan ibu-anak ditopang oleh situs web www.kebijakankesehatanindonesia.net dan secara khusus oleh www.kesehatan-ibuanak.net yang dibantu oleh World Vision Indonesia. Situs ini diharapkan dapat mendukung pengembangan SDM kesehatan ibu dan anak termasuk pemahaman mengenai taskshifting dan dokter plus. Di tahun 2011 berbagai pertemuan ilmiah direncanakan sebagai berikut: Januari 2011 Diskusi: Outlook Kebijakan Kesehatan Ibu&Anak (MDG 4&5) 2011- 2014 Hari/Tanggal : Selasa 11 Januari 2011 Jam : 13.00 – 15.00 WIB Tempat : Gedung Granadi Kuningan Jakarta Februari 2011 Seminar Pertemuan Diseminasi Investment Case Jakarta, 7 Februari 2010 University of Queensland Seminar: Mempercepat pencapaian MDG4 dan MDG5 dengan memperkuat tindakan preventif dan kuratif secara sinergis”. - Pengalaman dari 3 Proyek inovatif di KIA. - Memahami Struktur Baru Kementrian Kesehatan yang menyangkut KIA Jakarta Selasa 8 Februari 2011 Seminar: Sister Hospital NTT dan hubungannya dengan Jaminan Persalinan di PERSI Medan Medan 23 dan 24 Februari di Kongres PERSI Maret 2011 Seminar Taskshifting dalam MDG4/5 dan Konsep Dokter Plus dalam pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan Jogjakarta Jumat, Tanggal 4 Maret 2011 April 2011 Seminar: Pengembangan Mutu Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak di RS pada daerah terpencil dan daerah yang mempunyai kompetisi tinggi. Bagaimana peran Jaminan Persalinan? Bagaimana peran tenaga kesehatan? Jakarta Rabu, 13 April 2011 Mei 2011 Pelatihan: Achieving the Millennium Development Goals: Poverty Reduction, Reproductive Health and Health Sector Reform Budapest, May 2-6 2011 Juni 2011 Seminar dan Workshop Manajemen Sistem Kontrak untuk pelayanan primer (kasus Imunisasi) di daerah sulit: Memisahkan perencana, pelaksana, dan evaluator kegi