ANALISIS DIVERSIFIKASI DAN UKURAN

advertisement
ANALISIS DIVERSIFIKASI DAN UKURAN PERUSAHAAN
TERHADAP RETURN, RESIKO DAN PORTOFOLIO
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi danBisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
oleh :
Liawati
(10781003502)
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1434H/2011
ANALISIS DIVERSIFIKASI DAN UKURAN PITRUSAIIAAN
TERHADA? RET{'IRN, REsIKo DAN UKURAN poRToFolro
Skipsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi danBisnis
untuk Memenuhi syarat-syarat Meraih Gerar sarjana
Ekonomi
Oleh
Liawati
NIM: 107081003502
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing
I
Prof. Dr. Abdul Hamid. MS_
NrP.19570617 198s03 1 002
,
Pembimbing
II
Amalia. SE. MSM
NIP. 197402t0200902005
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISMS
INTERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYAT{.ILLAIT
JAKARTA
1432H/20tt:l|{
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSITT
Hari ini Senin, 4 April 2011 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa:
1. Nama
:Liawati
2. NIM
: 107081003502
3. Jurusan
: Manajemen Keuangan
4. Judul Skripsi
" Analisis Diversifikasi dan ukuran Perusahaan terhadap
Return, Resiko dan Portoflolio".
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujia"r komprehensif, maka diputuskan bahu'a
mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk
rnelanjutkan ke tahap ujian skripsi sebagai salah satu syarat unruk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Jakart4 4 April 201I
l. Prof. Dr.Ahmad Rodoni
NIP.196990203 200112 I 003
Ketua
2.
m
Leis Suzanawati, SE, M.Si
NIP. 19720809 200501 2004
Sekertaris
3. Herni Ali HT,SE., MM
Penguji
lll
Ahli
LEMBAR PENGESATIAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini Kamis, l6 Juni 2011 telah dilakukan Skripsi atas mahasiswa
1.
Liawati
Nama
2, NIM
3. Jurusan
4. Judul Skripsi
:
107081003502
Manajemen Keuangan
Analisis Diversifikasi dan Ukuran Perusahaan terhadap
Retum, Resiko dan Portofolio
Setelah mencermati dan memperhatikan penarnpilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian sklipsi, maka diputuskan bahu,a mahasisrva
tersebut diatas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonorni clan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Flidayatullah Jakarta.
,t-)
_(:ka
Jakarta, 16 Juni 2011
l.
r1/
Prof. Dr. Ahmad Rodoni
NrP. 19690203 200112 r 003
2,
,*--
I(ctua
Suhendra. S.Ag.MM
NIP. 19711206200312
I
001
Sekertaris
| 001
Penguji Ahli
Arief Mufraini
NrP. 19770122200312
A
Prof. Dr. Abdul Hamid. MS
Pernbirnbing i
NIP. 19s70617 198s03 1 002
5.
Arnalia. SE. MSM
NIP. 19740721200901 2 005
(
Pernbimbing
il
LEMBAR PENYERTAAN
KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan dibawah ini
:
Nama
: Liawati
No. induk Mahasiswa
:107081003502
Fakultas
: Ekonomi dan Bisnis
Jurusan
: Manajemen Keuangan
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya
:
1. Tidak
menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggungi awabkan
2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli
atau tanpa ijin pemilik karya
4.
5.
Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data
Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungiawab atas karya
ini
Jikalau dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat diperlanggungjawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pemyataan diatas, maka saya siap
untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Ciputat, 10 Juni 2011
Yang Meny.q!1kan
METERAI
TEMPEL
AD156AAF5*€4rE4I}Y
V -'
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
Jurusan
: Liawati
: Manajemen Keuangan
1
ABSTRACT
Rational investor will invest their funds in efficient stock which provides
high expected return with minimum risk. This research covers securities which
have liquid in terms of trading frequency and give dividend yield for three years.
The main purposes to made diversification a security and portfolio to know the
difference return, deviation standard and unsystematic risk.
This research purposes to know return, deviation standard and size
portfolio through diversification on firm size. In this research it uses average
return , deviation standard and unsystematic risk. Statistic test used is ANOVA
(Analysis of Variance) for diversification experiment according to diversification
across time to know the difference of average return and standard deviation
return of the three groups across time. Independent sample test to know the
difference average return and deviation standard of the two firm size. MannWhiteney test is used to know the difference of diversification from unsystematic
risk on a portfolio size and the difference of each sizein aforming a portfolio.
From result ANOVA test (Analysis of Variance) for diversification according to
diversification across time, can be know that three holding periods of
diversification across time. On the result of Independent sample test from the firm
size sample can be known that there is a difference between the average return
and deviation standard return in every firm size. The result of Mann-Whiteney test
show that there is the difference of unsystematic risk in certain portfolio size and
there is a significant difference of unsystematic risk on portfolio in every firm size.
This research aims to present empirical study about diversification and firm size
by using 24 manufacture company wich are listed in BEI start from March 2004
until December 2009.
Key word:
Return, Deviation standard,
unsystematic and firm size.
vi
Diversification
across
time,
ABSTRAK
Investor yang rasional menginvestasikan dananya ke dalam saham efisien,
yaitu saham yang mempunyai return tinggi dengan resiko minimal. Sampel dalam
penelitian ini menggunakan saham yang aktif berdasarkan frekuensi perdagangan
dan membagi dividen selama enam tahun berturut-turut. Tujuan penelitian adalah
untuk membentuk diversifikasi sekuritas serta portofolio dan mengetahui
perbedaan return dan resiko antara ukuran perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan rata-rata tingkat
keuntungan, standar deviasi tingkat keuntungan dan ukuran portofolio melalui
diversifikasi pada suatu ukuran perusahaan. Dalam penelitian ini dipergunakan
perhitungan rata-rata tingkat keuntungan, standar deviasi tinngkat keuntungan
dam resiko tidak sistematis. Uji statistik yang digunakan uji ANOVA (Analysis of
Variance) untuk pengujian diversifikasi berdasarkan jangka waktu kepemilikan
dalam melihat perbedaan rata-rata tingkat keuntungan dan standar deviasi tingkat
keuntungan ketiga kelompok jangka waktu kepemilikan. Uji Independent sample t
test untuk mengetahui perbedaan rata-rata tingkat keuntungan dan standar deviasi
tingkat keuntungan kedua ukuran perusahaan. Uji Mann-Whiteney test digunakan
untuk mengetahui perbedaan tingkat diversifikasi melalui resiko tidak sistematis
pada suatu ukuran portofolio dan masing-masing ukuran perusahaan. Dari hasil uji
ANOVA untuk diversifikasi berdasarkan jangka waktu kepemilikan dapat
diketahui bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada rata-rata tingkat
keuntungan antara ketiga kelompok jangka waktu kepemilikan dan terdapat
perbedaan standar deviasi tibgkat keuntungan ketiga kelompok jangka waktu
kepemilikan. Uji Independent sample t test untuk ukuran perusahaan dapat
diketahui bahwa terdapat perbedaan rata-rata tingkat keuntungan dan standar
deviasi tingkat keuntungan pada masing-masing ukuran perusahaan. Hasil uji
Mann-Whitteney test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan risiko tidak
sistematis (diversifikasi) pada masing-masing ukuran portofolio di setiap ukuran
perusahaan, dan terdapat perbedaan tingkat pembentukkan portofolio pada
masing-masing ukuran perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan
studi empiris tentang diversifikasi dan ukuran perusahaan melalui 24 sampel
perusahaan manufaktur yang terdapatdi BEI mulai maret 2004 sampai dengan
Desember 2009.
Kata Kunci:
Rata-rata tingkat keuntungan, standar deviasi, ukuran portofolio,
Diversifikasi berdasarkan jangka waktu kepemilikan dan ukuran
perusahaan.
vii
KATA PENGANTAR
Assallamu Allaikum Wr.Wb
Puji syukur, Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah Nya, serta atas limpahan kasih
sayang nabi besar Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelasaikan
skripsi yang berjudul “ Analisis Diversifikasi dan ukuran Perusahaan terhadap
Return, Resiko dan ukuran portofolio”.
Penulis menyadari bahwa baik dalam pengungkapan, penyajian dan
pemilihan kata-kata maupun pembahasan materi skripsi ini masih jauh dari
sempurna. Penulis menyadari bahwa keberhasilan dalam penyusunan tesis ini
adalah berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala bantuan, bimbingan, pengarahan,
perhatian dan dorongan yang telah diberikan dalam proses penyusunan skripsi ini.
Rasa terimakasih ini penulis sampaikan kepada :
1. Kedua Orang tua tercinta yang telah banyak memberikan dukungan dan
motivasi baik dari segi moril dan materil, serta doa yang tidak pernah terputus
sehingga penulis dapat menyelsaikan skripsi,beribu-ribu terimakasih untuk
mama sama papa maaf jika selama ini belum bisa memberikan yang terbaik.
2. Prof.Dr Abdul Hammid, MS selaku pembimbing I dan ketua Dekan Fakultas
ekonomi dan Bisnis yang banyak membantu dalam kelancara skripsi ini.
3. Ibu Amalia,Msi selaku dosen pembimbing II yang sangat-sangat membantu
dalam kelancaran penyelesaiaan skripsi ini, ibu adalah pahlawan tanpa tanda
jasa untuk kita semua, terimakasih atas semua masukan dorongan dan
motivasi ibu.
4. Prof. Dr. Ahmad Rodoni selaku ketua Penguji komprehensif dan Pembantu
Dekan 1 serta dosen hebat yang telah banyak memberikan ilmu serta
pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi masa depan.
5. Ibu Lies Suzanawati, SE, M.Si selaku sekertaris pengujian komprehensif dan
sekertaris jurusan yang sangat membantu dalam kelancaran perkuliahan kami
vii
dan mendengarkan aspirasi dari para mahasiswa.
6. Bapak dan Ibu UIN Syarif Hidayatullah Jakrta Fakultas Ekonomi dan Bisnis
yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terimakasih atas semua ilmu dan
pengetahuan yang telah diajarkan kepada kami, doakan kami selalu ya.
7. Staff bagian jurusan untuk ibu Ummiyati, ka Heri dan Pa Rahmat selain itu
untuk ibu Siska di bagian Akademik yang selalu pusing dengan semua
pertanyaan mahasiswa untuk urusan kemahasiswaan terimaksih atas semua
jasa dan kebaikan yang telah diberikan kepada kami,tanpa kalian perkuliahn
kami tidak bisa berjalan dengan baik.
8. Sahabat-sahabatku di Manajemen D yang selama perkuliahan selalu ada
KEBERSAMAAN, waktu-waktu dengan kalian semua tidak akan pernah bisa
dilupakan terutama sahabatku Rima, Susan, Isti, Bunda Ika terimakasih ya
sahabat atas semangat dan dukungannya..
9. Teman-teman Manajemen Keuangan A, sahabat seperjuanganku Yuli yang
tetap semangat walau banyak badai menghadang dan banyak memberi
dukungan, terimakasih ya semua teman-temanku.
10. Untuk adik-adikku yang selalu menghibur pada waktut-waktu jenuh, berkat
kalian semua kakak jadi bersemangat lagi dan bisa tertawa, selain itu untuk
saudara sekaligus sahabatku Tuzri terima kasih banyak selama ini saya banyak
minta tolong dan menyusahkan, terimamakasih ya sahabat.
11. Dan bagi semuanya, penulis hanya bisa mengucapkan terimakasih untuk
semua pihak yang telah memberikan bantuannya dalam penyusunan skripsi
ini, dan apabila ada kata-kata penulis yang selama ini tidak berkenan di hati
kalian penulis hanya bisa meminta maaf atas semua kesalahan yang penulis
lakukan.
Hanya doa yang dapat penulis panjatkan semoga Allah SWT berkenan
membalas semua kebaikan Bapak, Ibu, Saudara dan teman-teman sekalian. Akhir
kata, semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan.
viii
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhirnya penulis hanya berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
siapapun yang berkenan membacanya.
Wassalamu Allaikum Wr.Wb
Jakarta, Mei 2011
Penulis
ix
DAFTAR ISI
Halaman
Cover
Cover Dalam………………………………………………………. …..
i
Lembar Pengesahan……………………………………………………
ii
Lembar Penyertaan keaslian Skripsi………………………………….
iii
Daftar Riwayat Hidup………………………………………………….
iv
Abstract…………………………………………………………………
vi
Abstaks…………………………………………………………….........
vii
Kata Pengantar………………………………………………………....
viii
Daftar Isi………………………………………………………………..
x
Daftar Tabel…………………………………………………………….
xii
Daftar Gambar…………………………………………………………
xiv
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah…………………………….….…
1
B.
Perumusan Masalah……………………………….……...
11
C.
Manfaat dan Tujuan Penelitian………………….….….....
12
D.
BAB II TINJAUAN PUSATAKA
A.
Tinjauan Pustaka……………………………….…….......
14
1. Definisi, Jenis dan Bentuk Saham…………….….…..
14
2. Definisi dan Jenis Saham……………………….….…
19
3. Definisi dan Jenis Resiko………………….………….
21
4. Denisi Deversifikasi……………………………….….
28
5. Definisi Return……………………………….……….
34
6. Teori Portofolio……………………………………….
41
7. Ukuran Perusahaan…………………………………...
47
B.
Penelitian Terdahulu……………………………………..
48
C.
Kerangka Penelitian……………………………………..
50
x
D.
Hipotesis…………………………………………………
51
BAB III METODE PENELITIAN
A.
Ruang Lingkup penelitian……………………………….
54
B.
Metode Penentuan Sampel penelitian…………..…..…...
54
C.
Metode Pengumpulan Data……………………………..
56
D.
Metode Analisis Data………………………………....…
56
E.
Definisi Operasional Variabel…………………….…...…
62
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian…………….….…....
64
1. Sejarah PT. Bursa Efek Indonesia………….……......
65
2. Lembaga yang terlibat diBEI……………….…...…..
67
B. Hasil penelitian dan Pembahasan……………….….…...
70
1. Gambaran Umum Sampel…………………….……....
70
2. Hasil Penelitian……………………………….….....…
70
a. Rata-rata Tingkat Keuntungan (Diversification
acrosstime)…………………………………….…...
70
b. Standar Deviasi keuntungan (Diversification
Across time)……………………………………..….
71
c. Pengelompokkan perusahaan berdasarkan Total
Aktiva…………………………………….…………
72
d. Rata-rata TingkatKeuntungan perusahaan
Besar……………………………………………......
74
e. Rata-rata TingkatKeuntungan perusahaan.
Kecil……………………………………….…….....
74
f. Stadar Deviasi Tingkat Keuntungan Perusahaan.
Besar…………………………………………….....
75
g. Stadar Deviasi Tingkat Keuntungan Perusahaa.
Kecil………………………………………….……..
3. Pengujian Data Sampel penelitan
xi
76
a) Uji Normalitas…………………………………......
76
b) Pengujian statistik……………………………..…..
79
(a) Uji ANOVA Terhadap Tingkat Return
(Diversivicatin across time)………………......
81
(b) Uji Independent Sample test untuk ukuran
perusahaan……………………………..…….
84
(c) Uji Mann-Whiteneyy Ukuran Portofolio
Dengan Risiko tidak sistematis………………
87
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan……………………………….………………..
93
B. Implikasi…………………………………….……………..
98
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….
101
LAMPPIRAN…………………………………………………………..
104
xii
DAFTAR TABEL
No.
2.1
Keterangan
Penelitian Terdahulu………………………………………
3.1
Daftar perusahaan yang dijadikan sampel penelitian..........
4.1
Rata-rata tingkat keuntungan Maret 2004 s.d Desember
2009………………………………………………………
4.2
Halaman
49
55
71
Standar Dviasi rata-rata keuntungan Maret 2004 s.d
Desember 2009…………………………………………...
72
4.3
Perusahaan Ukuran Besar Berdasarkan Total aktiva…….
73
4.4
Perusahaan Ukuran Kecil Berdasarkan Total aktiva….…
73
4.5
Rata-rata keuntungan perusahaan Besar………………....
74
4.6
Rata-rata tingkat Keuntungan perusahaan kecil….……....
75
4.7
Rata-rata standar deviasi perusahaan besar………….…..
75
4.8
Standar Deviasi tingkat keuntungan perusahaan ukuran
Kecil……………………………………………………...
4.9
Kolmogorov smirnov untuk standar deviasi tingkat
Keuntungan……………………………………………....
4.10
76
78
Kolmogorov smirnov untuk rata-rata tingkat
Keuntungan……………………….………………….…..
79
4.11
Kolmogorov-smirnov untuk rata-rata ukuran portfolio….
79
4.12
Uji ANOVA untuk rata-rata tingkat keuntungan (return)..
82
4.13
Uji ANOVA untuk standar deviasi tingkat
Keuntungan…………………………………….…….….
xi
82
4.14
Independent samples test untuk rata-rata tingkat
Keuntungan………………………………………..…
4.15
Independent samples test untuk Standar deviasi
tingkat keuntungan…………………………………..…
4.16
86
Rata-rata nilai risiko tidak sistematis untuk setiap
ukuran portofolio saham perusahaan besar………….....
4.17
84
88
Nilai P-value pada pengujian perbedaan tingkat risiko
tidak sistematis portofolio saham diantara ukuran
portofolio pada perusahaan besar……………………..
4.18
Rata-rata nilai risiko tidak sistematis untuk setiap
ukuran portofolio saham perusahaan kecil……..……...
4.19
89
90
Nilai P-value pada pengujian perbedaan tingkat risiko
tidak sistematis portofolio saham diantara ukuran
portofolio pada perusahaan kecil………………………
4.20
91
Uji perbedaan ukuran portofolio antara perusahaan
berukuran besar dengan perusahaan berukuran kecil.….
xii
93
DAFTAR GAMBAR
NO
Keterangan
2.1
Kerangka Penelitian…………………………………….
4.1
Perbandingan nilai risiko tidak sistematis antar masingMasing ukuran portofolio………………………………
xiii
Halaman
51
95
DAFTAR LAMPIRAN
No
Keterangan
Halaman
1
Diversifikasi Portfolio 2 saham………………………….
104
2
Diversifikasi Portfolio 3 saham………………………….
108
3
Diversifikasi Portfolio 4 saham………………………….
111
4
Diversifikasi Portfolio 5 saham………………………….
112
5
Diversifikasi Portfolio 6 saham………………………….
114
6
Diversifikasi Portfolio 7 saham………………………….
115
7
Hasil SPSS Diversifikasi ukuran portofolio ukuran
Perusahaan besar…………………………………………
8
Hasil SPSS Diversifikasi ukuran portofolio ukuran
Perusahaan kecil………………………………………….
9
118
121
Hasil SPSS Diversifikasi ukuran portofolio pada masingMasing ukuran Perusahaan………………………………. 126
10
Rata-rata tingkat keuntungan per holding period………... 128
11
Rata-rata standar deviai tingkat keuntungan per holding
Period……………………………………………………
1
129
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasar modal Indonesia dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi
Perhatian banyak pihak, khususnya masyarakat bisnis. Hal ini disebabkan oleh
kegiatan pasar modal yang semakin berkembang dan meningkatnya keinginan
masyarakat bisnis untuk mencari alternatif sumber pembiayaan usaha selain
bank. Suatu perusahaan dapat menerbitkan saham dan menjualnya di pasar
modal untuk mendapatkan dana yang diperlukan, tanpa harus membayar
beban bunga tetap seperti jika meminjam ke bank.
Disamping itu, perkembangan pasar modal juga dipengaruhi oleh
meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berinvestasi atau menjadi investor.
Pasar modal menjadi wahana alternatif bagi masyarakat untuk berinvestasi
selain real investment. Hal ini dilakukan sejalan dengan meningkatnya
kebutuhan masyarakat yang tidak lagi berupa kebutuhan pokok saja. Untuk
memenuhi
kebutuhan
yang
semakin
meningkat
tersebut
diperlukan
penghasilan tambahan. Penghasilan masyarakat yang diperoleh sekarang
disisihkan dan digunakan untuk berinvestasi. Diharapkan hasil investasi
tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan serta meningkatkan
kesejahteraan masyarakat di masa yang akan datang.
Pasar modal merupakan sarana penghimpunan dana dan investasi bagi
perusahaan yang telah go public. Keuntungan perusahaan menghimpun dana
melalui pasar modal adalah dana yang dihimpun relatif besar dan sesuai
1
dengan potensi perusahaan, alternatif dana yang ditawarkan pada umumnya
berjangka panjang dan emiten mempunyai keleluasaan untuk memanfaatkan
dana yang terjaring.
Kehadiran pasar modal di Indonesia memberikan peluang investasi yang
semakin besar kepada para investor yang menganggap bahwa pasar modal
mampu memberikan manfaat sebagai sarana pengalokasian dana yang
produktif untuk jangka panjang dan ini diperlihatkan dengan kinerja
perdagangan di Bursa Efek Indonesia yang juga menunjukkan hasil yang
positif, dengan maraknya investasi yang semakin memberikan peluang
tersebut akan menjadikan kebutuhan akan analisis sekuritas juga meningkat.
Hal ini disebabkan investor yang akan menginvestasikan dananya dipasar
modal semakin membutuhkan berbagai informasi tentang sekuritas yang
nantinya berhubungan erat dengan tingkat pengembalian yang diharapkan dan
resiko yang dihadapi.
Banyaknya instrumen investasi yang ada mengharuskan investor dapat
membuat analisis investasi sebelum menanamkan dananya. Perkembangan
instrumen investasi yang menjanjikan seiring dengan terbukanya akses
informasi data maka semakin memudahkan para investor untuk mengambil
keputusan.
Para investor, baik individu maupun institusi, pada era milenium ini
dihadapkan dengan semakin banyaknya sarana dan data mengenai kesempatan
investasi dibidang keuangan. Investasi ke dalam aktiva keuangan dapat berupa
investasi langsung oleh investor sendiri dan investasi tak langsung misalnya
2
melalui manajer investasi. Investasi langsung dilakukan dengan membeli
langsug aktiva keuangan yang akan diperjualbelikan di pasar uang, pasar
modal atau pasar turunan (derivative market). Sebaliknya investasi tak
langsung dilakukan dengan membeli surat-surat berharga dari suatu
perusahaan investasi.
Investor dan calon investor harus memiliki suatu pengetahuan yang
cukup memadai sebelum mengambil keputusan investasi. Seorang investor
paling tidak harus mempertimbangkan dua hal yaitu pendapatan dan resiko
yang terkandung dalam alternatif investasi yang direncanakan. Umumnya
resiko terdapat pada setiap alternatif investasi, sedangkan besar kecilnya
resiko tersebut tergantung pada jenis investasinya.
Pada proses investasi ini para investor harus mengetahui bahwa terdapat
dua tugas besar. Tugas pertama adalah analisis sekuritas dan pasar, dimana
kita menilai resiko dan imbal hasil yang diharapkan dari seluruh instrumen
investasi yang tersedia. Tugas kedua adalah pembentukkan portofolio asset
yang optimal, tugas ini mencakup menentukan peluang resiko imbal hasil
terbaik yang tersedia dari portofolio investasi yang memungkinkan dan
pemilihan portofolio terbaik yang dari yang ada (Bodie,et all, 2006:251) .
Telah diketahui bahwa secara umum tujuan investor menginvestasikan
dananya adalah agar mendapatkan keuntungan dari investasi yang
dilakukannya. Investor tidak mengetahui dengan pasti hasil yang akan
didapatkannya, oleh karena itu dapat dikatakan bahwa investor menghadapi
resiko pada investasi yang dilakukannya. Investor hanya bisa memperkirakan
3
kemungkinan penyimpangan yang terjadi dari hasil yang diharapkannya itu.
Kemungkinan penyimpangan dari hasil atau nilai yang diharapkan oleh
investor disebut sebagai resiko.
Resiko saham secara umum dibedakan menjadi dua, yaitu resiko sistematis
(systematic risk) dan resiko tidak sistematis (unsystematic risk). Resiko
investasi yang dapat dihindari melalui diversifikasi saham dengan membentuk
portofolio optimal adalah resiko tidak sistematis sedang risiko sistematis tidak
dapat dihindari (faktor-faktor makro yang dapat mempengaruhi pasar secara
keseluruhan seperti keadaan ekonomi dan politik) (Brigham and Houston,
2009).
Husnan (1995) Dalam makalahnya menyatakan bahwa salah satu
masalah yang sering dihadapi oleh para analis investasi modal adalah
penaksiran resiko yang dihadapi oleh pemodal. Teori keuangan menyatakan
bahwa apabila resiko suatu investasi meningkat, maka pemodal mensyaratkan
tingkat keuntungan semakin besar. Menurut Fabozzi dan Modigliani
(1999:83) memilih portofolio optimal adalah portofolio yang dapat
memaksimalkan preferensi investor dengan tingkat pengembalian dan resiko,
selain itu portofolio optimal merupakan portofolio yang bersinggungan
dengan kurva efisien frontier.
Seorang investor yang rasional akan menginvestasikan dana yang
dimilikinya kedalam investasi yang memberikan tingkat return yang
maksimum. Namun karena investasi yang dilakukan mengandung unsur
ketidakpastian, maka investor juga harus mempertimbangkan faktor resiko
4
(risk). Salah satu strategi yang dilakukan mengandung ketidak pastian terlebih
dalam kondisi investasi beresiko seperti di Indonesia maka salah satunya
adalah dengan membentuk suatu portofolio.
Masalah yang sering terjadi adalah investor berhadapan dengan
ketidakpastian ketika harus memilih saham-saham untuk dibentuk menjadi
portofolio pilihannya. Sudah barang tentu jawabannya adalah tergantung
preferensi resiko para investor itu sendiri. Para investor berhadapan dengan
banyak kombinasi saham dalam portofolio. Pada akhirnya harus mengambil
keputusan portofolio mana yang akan dipilih oleh investor? Seorang investor
yang rasional, tentu akan memilih portofolio yang optimal dan salah satu
alternatif investasi yang saat ini sering diigunakan untuk mendiversifikasikan
resiko mereka adalah dengan menanamkannya pada portofolio (Jogianto,
2009:275).
Portofolio dapat diartikan sebagai investasi dalam berbagai instrumen
keuangan yang dapat diperdagangkan di Bursa Efek dan Pasar uang dengan
tujuan menyebarkan sumber perolehan return dan kemungkinan resiko.
Instrumen keuangan dimaksud meliputi saham, obligasi, valas, deposito,
indeks harga saham, produk derivatif lainnya (Sulistyorini, 2009:11).
Portofolio diartikan juga sebagai serangkaian kombinasi beberapa aktiva yang
diinvestasikan dan dipegang oleh investor, baik perorangan maupun institusi.
Dalam pasar modal, portofolio dikaitkan dengan portofolio aktiva finansial
yaitu kombinasi beberapa saham sehingga investor dapat meraih return
optimal dan memperkecil risk .
5
Adanya hubungan positif antara return dan resiko dalam berinvestasi
dikenal dengan high risk-high return, yang artinya semakin besar resiko yang
harus ditanggung, semakin besar pula return yang dihasilkan. Return
merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return
realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi tetapi
yang diharapkan akan terjadi di masa yang akan datang. Sedangkan resiko
portofolio terdiri atas resiko sistematis dan tidak sistematis. Kedua resiko ini
sering disebut sebagai resiko total (Jogiyanto, 2009:267).
Menurut Elton dan Gruber (1977) analisis portofolio adalah berkenaan
dengan keinginan memperoleh sekelompok sekuritas untuk dipegang,
diberikan kekayaan oleh setiap sekuritas tersebut. Portofolio dikategorikan
efisien apabila memiliki tingkat resiko yang sama, mampu memberikan
tingkat keuntungan yang lebih tinggi, atau mampu menghasilkan tingkat
keuntungan yang sama, tetapi dengan resiko yang lebih rendah.
Strategi diversifikasi dilakukan dengan portofolio optimal yang berarti
keuntungan diperoleh dengan diversifikasi pada berbagai investasi, dengan
jumlah sekuritas tertentu yang memiliki return yang cukup tinggi. Portofolio
optimal dicapai dengan melakukan simulasi pada beberapa sekuritas yang
dinilai efisien dengan menggunakan prosedur perhitungan tertentu (Sartono
dan Zulaihati, 1998) dalam (Sulistyorini, 2009:13). Untuk membentuk sebuah
maupun beberapa portofolio memerlukan saham-saham pilihan yang akan
dikombinasikan ke dalam portofolio tersebut Adapun jumlah saham yang
6
dipilih untuk membentuk portofolio sangat bervariasi, hal itu tergantung dari
preferensi investor terhadap saham itu sendiri
Sedangkan portofolio optimal merupakan portofolio yang dipilih seorang
investor dari sekian banyak pilihan yang ada pada kumpulan portofolio yang
efisien (Tandelilin, 2001). Investor memilih portofolio yang memberi
kepuasan melalui resiko dan return, dengan memilih sekuritas yang beresiko.
Portofolio optimal merupakan sesuatu yang unik atas investasi pada aset
beresiko. Investasi yang realistis akan melakukan investasi tidak hanya pada
satu jenis investasi, akan tetapi melakukan diversifikasi pada berbagai
investasi dengan pengharapan akan meminimalkan resiko dan memaksimalkan
return.
Pengembalian dan resiko memiliki hubungan yang sangat erat dimana
semakin besar tingkat pengembalian yang diharapkan maka semakin besar
pula tingkat resiko yang dihadapi, jadi antara pengembalian dan resiko tidak
dapat dipisahkan. Adanya perbedaan dalam memandang resiko ini maka perlu
adanya pengelolaan kesempatan investasi, yaitu dengan penciptaan berbagai
pengelolaan investasi alternatif. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
mengkombinasikan porporsi modal yang diinvestasikan pada masing – masing
saham dengan tujuan menurunkan resiko portofolio.
Dalam membentuk portofolio yang menjadi masalah adalah terdapat
banyak sekali portofolio yang dapat dibentuk dari kombinasi aktiva beresiko
yang tersedia di pasar. Jika terdapat kemungkinan portofolio yang jumlahnya
tidak terbatas, maka akan timbul pertanyaan portofolio mana yang akan dipilih
7
oleh investor ? Jika investor mengambil keputusan secara rasional, maka
mereka akan memilih portofolio yang optimal. Portofolio optimal dapat
ditentukan dengan menggunakan model Markowitz atau dengan model indeks
tunggal. Salah satu kegunaan model indeks tunggal adalah untuk
menyederhanakan perhitungan model Markowitz (Jogiyanto, 2009:329)
Dalam melakukan investasi terutama mengenai pembentukkan portofolio
seringkali terdengar investor membicarakan diversifikasi portofolio yang
mereka miliki. Diversifikasi portofolio diartikan sebagai pembentukkan
portofolio sedemikian rupa sehingga dapat menguangi resiko portofolio tanpa
mengorbankan pengembalian hasil yang dihasilkan(Fabozzi dan Modigliani,
1995:75).
Maka dalam penelitian ini ingin mengetahui apakah dengan melakukan
diversifikasi
dalam
suatu
portofolio
dan
sekuritas
tertentu
dapat
meminimalkan resiko dan meningkatkan keuntungan pada suatu ukuran
perusahaan tertentu, dan melihat bagaimana tingkat resiko yang diperoleh
pada pembentukan ukuran portofolio tertentu.
8
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah (Research Problem) yang telah
dikemukakan sebelumnya investor yang rasional akan menginvestaikan
dananya dengan memilih saham yang efisien, yang memberikan return
maksimal dengan resiko tertentu, atau return tertentu dengan resiko minimal.
Untuk menghindari atau memperkecil resiko, investor melakukan strategi
diversifikasi atas investasinya. Untuk mengetahui hal yang akan diteliti oleh
penulis, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah ada perbedaan yang signifikan pada rata-rata tingkat keuntungan
dan standar deviasi tingkat keuntungan untuk masing-masing kelompok
holding period pada sampel saham yang dipilih.
2. Apakah ada perbedaan yang signifikan pada rata-rata tingkat keuntungan,
dan standar deviasi tingkat keuntungan untuk masing-masing kelompok
ukuran perusahaan saham yang dipilih.
3. Apakah
ada
perbedaan
yang
signifikan
pada
masing-masing
pembentukkan ukuran suatu portofolio berdasarkan jumlah saham tertentu
terhadap tingkat diversifikasi berdasarkan resiko tidak sistematis.
4. Apakah ada perbedaan tingkat diversifikasi (resiko tidak sistematis)
dengan pembentukkan portofolio pada masing-masing suatu ukuran
perusahaan.
9
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
a) Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan dan pertanyaan penelitian yang
diajukan, maka tujuan penelitian ini dapat dirinci sebagai berikut :
1. Menganalisis perbedaan tingkat rata-rata keuntungan dan standar
deviasi pada masing-masing jangka waktu kepemilikan saham atau
masing-masing kelompok holding period (diversifikasi berdasarkan
jangka waktu kepemilikan) pada masing-masing sampel.
2. Menganalisis perbedaan rata-rata tingkat keuntungan dan standar
deviasi pada ukuran perusahaan besar dan perusahaan kecil.
3. Menganalisis perbedaan tingkat resiko tidak sistematis pada suatu
ukuran portofolio dengan melakukan diversifikasi.
4. Menganalisis perbedaan tingkat pembentukan ukuran portofolio
pada masing-masing ukuran perusahaan.
b) Manfaat Peneltian
Sejalan dengan tujuan dari penelitian ini, maka manfaat yang
diperoleh dari penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Penelitian ini dapat dijadikan sarana penerapan metode ekonometrika
pada praktek prediksi variabel-variabel independen yang paling
mempengaruhi return saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI).
10
2. Bagi Penulis
Penulisan ini diharapkan dapat menerapkan ilmu ekonomi khususnya
dalam bidang manajemen keuangan dan pasar modal yang diperoleh
selama perkuliahan khususnya dalam menganalisis portofolio.
3.
Bagi investor
Penelitian ini dapat menjadi pedoman dalam melakukan analisis
saham yang akan diperjualbelikan dipasar modal dan menentukan
portofolio optimal dengan menggunakan model indeks tunggal yang
tercermin dalam realisasi frekuensi transaksi perdagangan saham di
BEI atau kebijakan investasi yang akan diambil oleh investor.
4. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam menentukan kebijakan investasi mereka pada
setiap perusahaan untuk memperoleh return dan mengantisipasi
resiko yang akan dihadapi.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
1. Definisi, Jenis dan Bentuk investasi
1.1.1
Definisi investasi
Kata investasi merupakan kata adopsi dari bahasa Inggris, yaitu
invesment. Kata investment sebagai kata dasar dari invest memiliki arti
menanam. Dalam webster's new collegiatte dictionory, kata investasi
diartikan sebagai to make use of for future financial return. Selanjutnya
kata invesment diartikan sebagai the outley of money use for income or
profit. Dalam kamus istilah pasar modal dan keuangan kata investasi
diartikan sebagai penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan
atau proyek untuk memperoleh keuntungan. Dan dalam kamus lengkap
ekonomi, investasi didefinisikan sebagai penukaran uang dengan bentuk
kekayaan lain seperti
saham atau harta yang tidak bergerak yang
diharapkan dapat ditahan selama periode waktu tertentu supaya
meghasilkan pendapatan (Huda dan Mustofa, 2008:7).
Investasi, dalam arti luas, berarti mengorbankan dollar sekarang
untuk dollar masa depan. Ada dua atribut berbeda yang melekat yakni
waktu dan resiko. Pengorbanan yang terjadi saat ini memilki
ketidakpastian (Sharpe dan Gordon, 1995:1).
Sebelumnya telah disebutkan bahwa investasi merupakan suatu
tindakan melepaskan dana saat sekarang dengan harapan dapat
12
menghasilkan arus dana masa datang dengan jumlah yang lebih besar dari
dana yang dilepaskan pada saat investasi awal (initial invesment).
1.1.2 Jenis dan Tujuan Investasi
Pada umumnya investasi dibedakan menjadi dua yaitu investasi
fianancial asset dan investasi pada real asset. Investasi pada financial
asset dipasar uang misalnya berupa sertifikat deposito, commercial paper,
surat berharga pasar uang (SBPU) dan lainnya. Investasi juga dapat
dilakukan dipasar modal misalnya berupa saham, obligasi, warrant, opsi
dan yang lainnya . Sedangkan investasi pada real esset dapat dilakukan
dengan pembelian aset produktif, pendirian pabrik, pembukaan
pertambangan, perkebunan, dan yang lainnya.
Sedangkan
tujuan
investasi
adalah
mendapatkan
sejumlah
keuntungan. Dalam konteks perekonomian menurut Tandelilin (2001) ada
beberapa motif seseorang melakukan investasi, antara lain:
a.
Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak dimasa yang akan
datang.
b.
Mengurangi Tekanan Inflasi
Faktor inflasi tidak pernah dihindarkan dalam kehidupan ekonomi,
yang dapat dilakukana adalah meminimalkan resiko akibat adanya
inflasi, hal ini demikian karena variabel inflasi dapat mengoreksi
seluruh pendapatan yang ada.
c.
Sebagai usaha untuk menghemat pajak
Dibeberapa negara belahan dunia banyak kebijakan yang bersifat
13
mendorong tumbuhnya investasi dimasyarakat melalui pemberian
fasilitas perpajakan kepada yang melakukan investasi pada usaha
tertantu.
Untuk mencapai tujuan investasi, investasi membutuhkan suatu
proses dalam pengambilan keputusan, sehingga keputusan tersebut sudah
mempertimbangkan ekspektasi return yang didapatkan dan juga resiko
yang dihadapi. Menurut Sharpe dan Gordon (1995:10), pada dasarnya ada
beberapa tahapan dalam pengambilan keputusan investasi antara lain:
1.
Menentukan kebijakan investasi
Pada tahapan ini investor menetukan tujuan investasi dan
kemampuan atau kekayaan yang dapat diinvestasikan. Dikarenakan
ada hubungan positif antara resiko dan return, maka hal tepat bagi
para investor untuk menyatakan tujuan investasinya tidak hanya
untuk memperoleh benyak keuntungan saja akan tetapi juga
memahami
bahwa
kemungkinan
resiko
yang
berpotensi
menyebabkan kerugian.
2.
Analisis Sekuritas
Pada tahapan ini berarti melakukan analisis sekuritas yang meliputi
penilaiaan terhadap sekuritas secara individual atau beberapa
kelompok sekuritas. Salah satu tujuan melakukan penilaiaan tersebut
adalah
untuk
(mispriced).
mengidentifikasi
Dengan
demikian
sekuritas
pemilihan
yang
salah
sekuritas
harga
bukan
14
berdasarkan atas kesalahan harga tetapi didasarkan atas preferensi
resiko para investor, pola kebutuhan dan kas.
3.
Pembentukan portofolio
Pada tahapan ini adalah membentuk portofolio yang melibatkan
identifikasi khusus aktiva mana yang akan dinvestasikan pada tiap
aset tersebut.
4.
Melakukan revisi portofolio
Pada tahapan ini, berkenaan dengan pengulangan secara periodik
dari tiga langkah sebelumnya. Sejalan dengan waktu, investor
mungkin mengubah tujuan investasinya yaitu membentuk portofolio
baru yang lebih optimal.
5.
Evaluasi kinerja oportofolio
Pada tahapan terakhir ini, investor melakukan penilaiaan terhadap
kinerja portofolio secara periodik dalam arti tidak hanya return yang
diperhatikan akan tetapi juga resiko yang dihadapi. Jadi diperlukan
ukuran yang tepat tentang return dan resiko yang dihadapi.
1.1.3 Kategori Investor
Para investor dalam dunia pasar modal memiliki preferensi (trend)
serta karakter yang berbeda satu sama lain, dan karena perbedaan inilah
seorang manajer investasi diharuskan memahami dan menganalisis tipikal
serta perilaku para investor didalam aktivitas investasi. Dengan
pemahaman dasar tersebut seorang manajer investasi diharapkan dapat
memilih dan menyeleksi jenis efek atau portofolio mana yang paling
15
tepat,
sesuai dan optimal bagi
masing-masing investor secara
keseluruhan. Untuk dapat mengidentifikasi tipikal investor dapat model
utilitas yang diharapkan (expected utylity model) yang menyatakan
bahwa, para pemodal memilih suatu kesempatan investasi yang
memberikan utilitas yang diharapakan yang tertinggi.
Model utilitas yang diharapkan tersebut menggunakan asumsi
terhadap sikap pemodal dalam menghadapi resiko . Secara garis besar
tipikal investor terbagi menjadi 2 (dua) macam, tipikal yang berani
mangambil risiko (risk taker) dan mereka yang tidak berani mengambil
risiko (non risk taker). Risk taker dibagi lagi menjadi tiga bagian, yaitu
(Huda dan Mustofa, 2008:11) :
1. Mereka yang berani mangambil resiko tinggi dengan harapan imbal
hasil yang relatif juga tinggi (high risk taker return).
2. Mereka yang cukup berani resiko yang moderat dengan imbal hasil
yang juga moderat (high risk high return) .
3. Mereka yang hanya berani mengambil resiko dalam tingkat yang
relatif rendah.
Pada tahun 1952, Harry Markowitz meluncurkan model formal
seleksi portofolio yang memasukkan prinsisp diversifikasi, yang akhirnya
membuatnya memperoleh hadiah Nobel Ekonomi 1990. Modelnya adalah
langkah pertama manajemen portofolio: identifikasi perangkat portofolio
yang efisien atau yang sering disebut frontier efisien dari aset beresiko.
Ide dasar dibalik frontier perangkat asset beresiko adalah bahwa untuk
16
setiap tingkat resiko kita hanya tertarik pada portofolio dengan imbal
hasil yang diharapkan paling tinggi. Atau alternatifnya, frontier adalah
perangkat portofolio yang meminimumkan varians untuk setiap target
imbal hasil yang diharapkan (Bodie. et all, 2006: 314).
2. Definisi dan Jenis saham
Saham merupakan sekuritas penting yang diterbitkan oleh
perusahaan untuk menarik investor untuk bergabung dalam perusahaan.
Secara umum saham terdiri dari atas dua bentuk, yaitu saham biasa
(common stock ) dan saham pereferen (preferred stock ). Penilaian saham
ditentukan dengan menggunakan konsep nilai waktu dari uang ( time value
of money concept) (Moeljadi, 2006:112).
a) Hukum dan Privilege pemegang saham biasa
Pemegang saham biasa adalah pemilik, peserta, atau pengambil
bagian dari sebuah perusahaan sehingga mereka memiliki hak dan
privilege tertentu, antara lain:
a. Pengendalian Perusahaan
Para pemegang saham biasa berhak mengendalikan jalannya
perusahaan, karena pemegang saham biasa mempunyai hak untuk
memilih direksi perusahaan besar yang terbuka, para manejer biasanya
memiliki sejumlah saham, namun kepemilikan mereka umumnya tidak
mencukupi untuk memegang kendali dan pemungutan suara.
Para pemegang saham dapat mengikuti RUPS dan memasukkan
suara secara pribadi, namun biasanya mereka mewakilkan hak pilihnya
17
kepada pihak kedua yang disebut proxy.
b. Pre-emptive Right
Pre-emptive Right merupakan hak untuk membeli setiap
tambahan saham yang dijual oleh perusahaan. Di beberapa Negara
bagian, secara otomatis Pre-emptive Right telah masuk dalam
anggaran dasar perusahaan. Tujuan dari Pre-emptive Right ada dua
macam yaitu (1) membuat para pemegang saham saat ini dapat
mempertahankan pengendalian, (2) untuk melindungi para pemegang
saham dari difusi nilai saham.
Jenis-Jenis Saham Biasa
Meskipun kebanyakan perusahaan hanya memilki satu jenis
saham biasa, namun beberapa contoh saham berklasifikasi digunakan
untuk memenihi kebutuan khusus perusahaan. Saham berklasifikasi
merupakan saham biasa yang diberi nama ksusus, seperti kelas A,
kelas B, dan seterusnya untuk memenuhi kebutuhan khusus
perusahaan. (Moeljadi, 2006:115) .
b) Saham Preferen
Saham preferen merupakan sebuah hybrid – dalam beberpa hal
serupa dengan obligasi dan serupa dengan saham biasa dalam beberapa
hal lainnya. Saham preferen memberikan pembayaran dividen tetap.
3. Definisi dan Jenis Risiko
Resiko merupakan kemungkinan terjadinya peristiwa yang tidak
menguntungkan.
Resiko
juga
didefinisikan
sebagai
kemungkinan
18
penyimpangan atau variabilitas. Resiko merupakan suatu konsep yang
sulit untuk dipahami, dan telah banyak kontroversi yang telah mengelilingi
usaha-usaha untuk mendefinisikan dan mengukurnya (Brigham dan
Houston, 2009:221).
Resiko (risk) didefinisikan dalam kamus Webster sebagai “suatu
halangan, gangguang, eksposur terhadap kerugian atau kecelakaan”. Jadi
resiko diartikan sebagi peluang akan terjadinya suatu peristiwa yang tidak
diinginkan. Resiko suatu aktiva dapat dianalisis dalam dua cara : (1)
dengan basis berdiri, dimana aktiva tersebut dipertimbangkan dalam suatu
keadaan terisolasi, dan (2) dengan basis portofolio, dimanan aktiva
dimiliki sebagai salah satu dari sejumlah aktiva lain didalam suatu
portofolio. Jadi Resiko berdiri sendiri (stand-alone risk) suatu aktiva
adalah suatu resiko yang akan dihadapi seorang investor jika ia hanya
memiliki satu aktiva saja (Brigham dan Houston, 2009:216).
Menurut
Husnan
didefinisikan sebagai
disebabkan
karena
(1995),
Resiko
dalam
teori
portofolio
standar deviasi tingkat keuntungan. Hal ini
standar
deviasi
menunjukkan
seberapa
jauh
kemungkinan nilai yang diperoleh menyimpang dari nilai yang diharapkan
(expected value). Semakin besar nilai standar deviasi semakin besar
kemungkinan nilai riil yang diharapkan, yang berarti semakin tinggi
resikonya.
Dalam teori portofolio, resiko dinyatakan sebagai kemungkianan
keuntungan menyimpang dari yang diharapkan karenanya resiko
19
mempunyai dua dimensi, yaitu menyimpang lebih besar atau menyimpang
lebih kecil dari return yang diharapkan. Dari sini muncul konsep ukuran
penyebaran yang dimaksud untuk mengetahui seberapa jauh nilai yang kita
peroleh menyimpang dari nilai yang diharapakan. Ukuran ini dinyatakan
dalam bentuk standar deviasi atau varians (bentuk kuadrat dan standar
deviasi yang merupakan risiko total) (Jogiyanto, 2009:246).
Total resiko (total risk) dari kepemilikan suatu saham dibagi
menjadi dua yaitu: resiko sistematik dan resiko tidak sistematik. Resiko
sistematik merupakan resiko yang keseluruhan yang berada dipasar dan
tidak dapat dapat dihindarkan atau dihilangkan dengan cara diversifkasi
(investasi pada beberapa jenis saham). Resiko ini terjadi biasanya karena
kejadian diluar pasar seperti inflasi, resesi, kebijakan perpajakan, dan
sebagainya yang mempenaruhi harga pasar (Jogiyanto, 2009:267).
Sedangkan resiko tidak sistematis dapat dihilangkan dengan
melakukan diversifikasi karena resiko ini biasanya terjadi pada bagian
internal perusahaan itu sendiri, untuk itu dalam menghindari hal buruk
yang terjadi pada perusahaan dapt diimbangi dengan kegiatan perusahaan
lain yang dapat membangun perusahaan itu sendiri, misal perusahaan
pesaing yang melakukan perubahan teknologi dan lain-lain.
Ukuran relatif resiko sistematis dikenal dengan koefisien beta (β)
yang menunjukkan resiko relatif suatu saham, terhadap potofolio pasar.
Beta merupakan ukuran volatilities return saham terhadap return pasar.
Semakin besar fluktusi pasar terhadap return saham semakin besar pula
20
beta pasar tersebut. Demikian pula semakin kecil fluktuuasi pasar tehadap
return saham maka semakin besar pula beta pasarnya (Jogiyanto,
2003:193).
Dalam pembuatan keputusan investasi, investor memerlukan
ukuran resiko sistematis yang akurat dan sangat bias. Hal ini sangat
penting bagi investor dalam memperkirakan resiko maupun keuntungan
yang akan diperoleh oleh investor dimasa depan. Dengan melihat perilaku
koefisien beta dari waktu kewaktu akan memperkirakan resiko sistematik
yang akan dihadapi dimasa yang akan datang.
Markowitz menyatakan bahwa resiko yang dihadapkan tergantung
pada keanekaragaman kemungkinan hasil yang diharapkan. Untuk
mengukur resiko yang diharapkan menggunakan standar deviasi.
Selain itu Markowitz mencoba membentuk konsep resiko dengan
menggunakan statistik yaitu varians. Teori portofolio dibentuk apabila
tahap risiko investor telah ditetapkan. Model teoritikal dengan komputer
boleh digunakan sebagai asas pilihan sistematik portofolio optimum yang
dapat memksimumkan tingkat keuntungan (Ahmad Rodoni dan Abdul
Hamid, 2010:6).
Resiko tidak hanya tergantung pada standar deviasi dan hasil yang
diharapkan tetapi juga tergantung pada hasil yang dihasilkan pada suatu
portofolio yang diukur dari setiap pasang sekuritas dan jumlah saham yang
dinvestasikan.
21
Semakin tinggi tingkat resiko suatu sekuritas, semakin tinggi nilai
ekspektasi tingkat pengembalian yang harus diberikan untuk merangsang
investor membeli (atau memiliki) sekuritas tersebut. Akan tetapi, jika
investor khususnya berkepentingan dengan tingkat resiko dari portofolio
mereka dan bukannya resiko dari masing-masing dari sekuritas didalam
portofolio, maka salah satu cara untuk mengukur resiko dari setiap saham
adalah dengan menggunakan Model Penetapan Aktiva Modal (CapitalAsset Pricing Model- CAPM) yang digunakan untuk mengukur tingkat
resiko dan tingkat tingkat pengembalian (Brigham dan Houston,
2009:239).
Bagian dari resiko yang dapat dihilangkan adalah resiko yang dapat
didiversifikasikan, sedangkan bagian resiko yang tidak dapat dihilangkan
disebut resiko pasar.
Resiko
yang
dapat
didiversifikasikan
(difersieble
risk)
disebabkan oleh peristiwa-peristiwa acak seperti tuntutan hukum,
pemogokan, program pemasaran yang berhasil dan gagal, dalam
memenangkan atau kalah dalam kontrak besar, dan peristiwa lain yang
khusus bagi suatu perusahaan tertentu. Karena bersifat acak, pengaruh
berbagai peristiwa ini pada suatu portofolio dapat dihilangkan dengan
melakukan diversifikasi, peristiwa yang merugikan ini dapat hilang oleh
peristiwa menguntungkan di perusahaan yang lain.
Resiko pasar (Market risk), dilain pihak, tumbuh dari faktorfaktor yang secara sistematis akan memepengaruhi sebagian besar
22
perusahaan seperti: perang, inflasi, resesi, dan tingkat suku bunga yang
tinggi ( Brigham dan Houston, 2009:238).
Resiko portofolio ditentukan oleh rata-rata tertimbang oleh
masing-masing resiko aset masing-masing individual dan covariance antar
aset yang membentuk portofolio tersebut. Jika variance ditambah maka
semakin kecil dan jumlahnya menjadi nol bila jumlah aset portofolio tak
terhingga.
1. Pengukuran Resiko
a) Pengukuran resiko sistematis (Beta saham)
Beta merupakan suatu pengukuran volatilitas (volatility) return
suatu sekuritas atau return portofolio terhadap return pasar.
Volatilitas dapat diartikan fluktuasi dari return suatu sekuritas atau
portofolio dalam suatu periode waktu tertentu (Jogiyanto, 2003:193).
Adapun rumus beta sekuritas:

i

 im
m
2
Keterangan:
βi
: Beta sekuritas
σm
: Kovarian return antara sekuritas ke i dengan return pasar
Σm2
: varian return pasar
Beta juga dapat dihitung dengan menggunakan teknik
persamaan regresi. Teknik regresi untuk mengestimasikan beta suatu
sekuritas sebagai variabel dependen dan return pasar sebagai variabel
independen (Jogiyanto, 2003:233). Persamaan regresi yang
23
digunakan untuk mengestimasikan beta dapat didasarkan pada
model indeks tunggal:
Ri = αi + βi.Rm + ei
b)
Pengukuran resiko tidak sistematis
Resiko tidak sistematis merupakan bagian dari resiko saham
yang tidak dapat dipengaruhi oleh pergerakan pasar. Resiko tidak
sistematis diukur dengan varian residu atau abnormal return (ei).
Adapun rumus resiko tidak sistematis (Jogiyanto, 2003:238):

2
ei
 
2
i
2
  i .
2
m
Keterangan:
2

ei

i
i

: Risiko tidak sistematis
2
: varian residu
2
: Beta saham
2
m
: Varian pasar
4. Definisi Divesifiksi
Diversifikasi adalah strategi dalam manajemen portofolio yakni
meminimalisir resiko dengan cara mengkombinasikan berbagai investasi
berbeda yang punya korelasi sekecil mungkin. Jangan lupa bahwa risiko
yang dapat kita diversifikasikan disini adalah unsystematic risk.
24
Fabozzi
(1999)
mengartikan
diversifikasi
portofolio
sebagai
pembentukan portofolio sedemikian rupa sehingga dapat mengurangi resiko
portofolio tanpa mengorbankan pengembalian yang dihasilkan. Para investor
yang mengkhususkan diri dalam satu kelompok aktiva misalnya saham, juga
menganggap perlu dilakukan diversifikasi portofolio. Yang dimaksud
diversifikasi portofolio dalam hal ini adalah seluruh dana yang ada seharusnya
tidak diinvestasikan ke dalam bentuk satu saham
perusahaan saja, tapi
portofolio harus terdiri dari saham banyak perusahaan.
Tidak semua risiko dari saham individual relevan. Pada kenyataan
sebagian besar resiko total (yang sama dengan standar deviasi dari
pengembalian) dapat didiversifikasikan yaitu jika investasi dalam suatu
saham individual dikombinasikan dengan sekuritas lain, sebagian variasi
dalam pengembaliannya bisa diratakan atau dihilangkan oleh variasi dalam
sekuritas lain. Efek diversifikasi yang sama dapat menjawab fakta
rendahnya standar deviasi pengembalian dari portofolio saham besar.
Menurut Solnik (Husnan, 1995:63) menunjukkan bahwa persentase
resiko saham individual yang bisa dihilangkan dengan diversfifikasi secara
acak (dengan membentuk portofolio yang sangat banyak sahamnya)
ternyata berbeda untuk pasar modal yang satu dengan yang lain.
Diversifikasi akan mengurangi resiko tetapi selama investasiinvestasi tersebut tidak mempunyai koefisien korelasi antara tingkat
keuntungannya
yang
negatif
sempurna,
maka
kita
tidak
bisa
menghilangkan fluktuasi tingkat keuntungan yang diukur dari standar
deviasi portofolio tersebut. Meskipun demikian standar deviasi ini tidak
25
mencapai nol. Dengan kata lain meskipun kita menambah jumlah jenis
saham dalam suatu portofolio, kita akan selalu dihadapkan pada resiko
tertentu (Husnan, 1995: 161).
Diversifikasi ditimbulkan oleh penggabungan sekuritas-sekuritas
yang pengembaliannya tidak saling berkorelasi secara sempurna sehingga
mengurangi resiko portofolio. Pengembalian portofolio adalah rata-rata
tertimbang dari pengembalian sekuritas individual, berapa pun banyaknya
sekuritas dalam portofolio tersebut. Jadi, diversifikasi tidak akan
mempengaruhi pengembalian
diversifikasi
akan
mengurangi
portofolio secara sistematis, tetapi
variabilitas
(standar
deviasi
dari
pengembalian). Secara umum semakin kecil korelasi antara pengembalian
semakin
besar
dampak
dari
diversifikasi
terhadap
pengurangan
variabilitas. Prinsip ini berlaku bagi semua resiko sekuritas dari portofolio
jika dilihat terpisah.
Menurut Wyne Wagner dan Sheila Lau (Fabozzi dan Modigliani,
1999:262), yang mengukur standar deviasi dan portofolio secara acak
termasuk sejumlah sekuritas yang diperdagangakan
dalam New York
Stock Exchange. Studi mereka mengungkapkan bahwa pengembalian ratarata standar deviasi dari portofolio tidak berhubungan dengan sejumlah
sekuritas
yang ada dalam portofolio tersebut. Namun standar deviasi
menurun seiring dengan meningkatnya jumlah sekuritas dalam portofolio.
Mereka juga menemukan bahwa (1) diversifikasi inkremental dapat
memperlambat penurunan resiko dengan cepat , dan tingkat penurunan
26
resiko sangat lambat ketika jumlah sekuritas meningkat katakanlah diatas
10,dan (2) total resiko portofolio menurun dengan cepat seiring perluasan
portofolio dari satu sekuritas dengan perluasan portofolio dari sekuritas
hingga 10 sekuritas.
Hasil penelitian Wyne Wagner dan Seila Lau dalam (Fabozzi,
1999:262) menunjukan bahwa jumlah resiko bisa dihilangkan dengan cara
diversifikasi, dan resiko-resiko yang lain tidak. Jadi harus dibedakan
antara resiko tidak sistematis yang tidak bisa dibuang dengan diversfikasi
degan resiko sistematis yang tidak bisa dihilangkan melalui diversifikasi.
Peningakatan
diversifikasi perlahan-lahan akan menghilangkan resiko
tidak sistematis sehingga yang tersisa hanya risiko sistematis, yaitu resiko
yang berhubungan dengan pasar.
Dengan menggunakan definisi sekuritas pengembalian menurut
model pasar, maka resiko sistematis dan resiko tidak sistematis sama
dengan standar deviasi dari masing-masing komponen pengembalian.
Resiko tidak sistematis sama dengan standar deviasi dari faktor
pengembalian residual ∈, atau (Fabozzi dan Modigliani, 1999:265)
Resiko tidak sistematis = 𝜎𝜖
Diversifikasi secara garis besar dapat dilakukan dengan dua cara.
Pertama, diversifikasi vertikal, yakni mengalokasikan investasi ke
berbagai asset class, mulai dari cash, obligasi, properti, saham, dan tipe
aset lainnya. Aset-aset ini mempunyai karakteristik yang berbeda,
27
sehingga menciptakan return yang berbeda pula sesuai dengan kondisi
yang terjadi didalam keadaan pasar modal saat ini.
Kedua, diversifikasi horizontal, yakni Anda mengalokasikan
investasi yang berbeda-beda dalam satu asset class. Disini, Anda berusaha
untuk meminimalisir resiko spesifik dari sektor dan perusahaan tertentu,
misalnya ketika berinvestasi pada saham.
Diversifikasi, pada prakteknya sulit menghasilkan portfolio
optimal, yakni return yang optimal dengan resiko yang rendah. Portofolio
optimal ini secara teori dapat anda capai dengan metode efficient frontier,
yang menghasilkan kombinasi aset paling efisien. Pada kenyataannya,
normalnya diversifikasi akan menghasilkan portfolio dengan komposisi
resiko yang lebih rendah dengan return yang moderat.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, resiko yang sistematik
tidak dapat dihilangkan dengan membentuk portofolio dalam suatu
investasi. Oleh karena itu, bagi seorang investor resiko tersebut menjadi
lebih relevan untuk dipertimbangkan dalam memilih kombinasi saham
dalam portofolio yang dibentuknya. Sehingga untuk menentukan tingkat
keuntungan yang disyaratkan atau diharapkan (Expected Return) terhadap
suatu saham, maka harus dikaitkan dengan resiko sistematik (yang tidak
terhindarkan) dari saham yang bersangkutan .
Teori portofolio diperkenalkan oleh Hary Max Markowitz, yang
melakukan diversifikasi berarti menyebar resiko investasi pada sebagian
instrumen untuk mengurangi resiko investasi. Diversifikasi adalah kunci
28
yang efektif dalam meminimumkan resiko karena melalui diversifkasi
resiko dapat diminimalkan tanpa mempengaruhi keuntungan yang
diharapkan disuatu portofolio.
Menurut Radchiffe dan Robert (1987:200) seorang investor dapat
melakukan diversifikasi dengan dua cara yaitu dengan diversifkasi pada
berbagai seuritas (Diversification across securities) dan diversifikasi
berdasarkan jangka waktu kepemilikan (diversification across time).
1) Diversifikasi pada berbagai sekuritas (Diversification across securities)
Diversification across securities dapat dilakukan dengan cara
pembentukkan portofolio, ide ini mula-mula dikemukakan oleh Hary
Max Markowitz. Secara singkat Markowitz menyarankan kepada
investor untuk tidak membeli satu macam sekuritas saja, atau “Don’t
put all your eggs into one basket” pernyataan Markowitz ini dikenal
dan dipraktekkan secara umum oleh kebanyakan investor, walaupun
dalam prakteknya investor hanya menyebar investasinya dalam
berbagai instumen atau asset. Investor melakukan itu dengan anggapan
bahwa setidaknya untuk berjaga-jaga ketika kejadian buruk menimpa
keranjang dari telur-telur tersebut. Dengan asumsi masing-masing
saham dalam portofolio mempunyai bobot yang sama, resiko
perusahaan akan menurun secara proporsional berbanding terbalik
dengan jumlah saham yang menyusun portofolio, seiring dengan
semakin besarnya jumlah saham dalam portofolio, besarnya resiko total
yang ditunjukkan dalam varians portofolio akan berkurang. Pada
29
intinya penurunan resiko menurut diversification across securities
dimungkinkan karena turunnya tingkat keuntungan suatu saham dapat
ditutupi oleh oleh kenaikan tingkat keuntungan saham lain pada
portofolio.
2) Diversifikasi berdasarkan jangka waktu kepemilikan (Diversification
across
time),
Diversification
across
time
dimaksudkan
untuk
mengurangi fluktuasi tigkat keuntungan melalui jangka waktu
kepemilikan saham periode yang lebih panjang secara teoritis semakin
panjang jangka waktu kepemilikan saham atau portofolio maka resiko
atau fluktuasi keuntungan semakin menurun. Hal ini dimungkinkan
karena semakin panjang jangka waktu kepamilikan saham semakin
banyak kesempatan untuk jangka waktu jelek ditutup oleh jangka waktu
yang baik. Menurut Jogiyanto (2003), perusahaan yang besar dianggap
mempunyai resiko yang lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan
yang lebih kecil. Alasannya perusahaan yang lebih besar dianggap lebih
mempunyai akses kepasar modal lebih baik dibandingkan perusahaan
kecil dan variabel ini diprediksi mempunyai hubungan yang negatif
dengan resiko.
5. Definisi Return Saham
Return merupakan pengembalian pendapatan yang diterima dari hasil
investasi ditambah perubahan harga pasar, biasanya dinyatakan sebagai
persentase dari harga pasar investasi awal. Return yang diharapkan
investor dari investasi yang dilakukan merupakan kompensasi atas biaya
30
kesempatan (oportunity cost) dan return yang terjadi (realized cost).
Return yang diaharapkan merupakan tingakat return yang diantisipasi
investor dimasa yang akan datang. Sedangkan return yang terjadi (actual
retun) merupakan return yang telah diperoleh investor dimasa yang lalu.
Return merupakan hasil yang diperoleh dari suatu investasi. Return
dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return yang belum
terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi dimasa mendatang. Return
realisasi (Realized return) merupakan return yang telah terjadi, return
realisasian dihitung dengan menggunakan data historis. Return yang
diharapkan (Expected Return) adalah Return yang diharapkan oleh
investor dimasa mendatang. Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya
sudah terjadi (Jogiyanto, 2009:199).
Dalam melakukan investasi dalam saham, seorang investor selalu
mengharapkan adanya return atau keuntungan. Return saham adalah
tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang
dilakukannya. Dalam teori pasar modal, tingkat pengembalian yang
diterima oleh seorang investor dari saham yang diperdagangkan di pasar
modal (saham perusahaan go public) biasa diistilahkan dengan return.
Dalam pasar saham tidak selalu menjanjikan suatu return yang pasti bagi
investor. Namun beberapa komponen return saham yang memungkinkan
pemodal meraih keuntungan adalah deviden, saham bonus, dan capital
gain.
31
Return saham sesungguhnya diperoleh dari harga saham harian (Ri,t) ke- i pada waktu ke- t (Pi,t) dikurangi harga saham sekuritas harian
harga saham i pada waktu ke t-1 (Pi,t-1) , dibagi harga saham harian
sekuritas I ada waktu t-1 (Pi,t-1).
Perhitungan Return Saham dirumuskan sebagai berikut :
Return Saham = ∑(HS t – HS t-1)
HS t : Harga saham hari ke t
HS t-1 : Harga saham hari ke t – 1
Menurut Husnan (1995:55), terdapat korelasi antara tingkat
keuntungan suatu saham dengan perubahan pasar (indeks pasar). Kalau
perubahan pasar bisa dinyatakan sebagai tingkat keuntungan indeks pasar,
maka tingkat keuntungan suatu saham (Ri) bisa dinyatakan sebagai :
Ri = ai + ßi Rm
ai
= Bagian dari tingkat keuntungan saham i yang tidak
dipengaruhi oleh tingkat keuntungan pasar
Rm
= Tingkat keuntungan indeks pasar
Β
= Parameter yang mengukur perubahan yang diharapkan
pada Ri kalau terjadi perubahan pada Rm
Sedangkan untuk memperoleh keuntungan tertentu seorang
investor juga harus memeperhatikan risiko yang akan ditanggungnya jika
ingin memperoleh keuntungan tersebut. Resiko merupakan perbedaan
32
antara return aktual yang aktual dengan return aktual yang diharapkan.
Semakin besar kemungkinan perbedaan berarti semakin besar pula resiko
tersebut.
1) Expected Return
Expected return saham merupakan tingkat keuntungan saham yang
diharapkan investor. Dalam menghitung expected return saham dapat
menggunakan:
a. Capital Asset Pricing Model (CAPM)
Expected return yang diukur dengan mempertimbangkan
return pasar dan suku bunga bebas resiko. Model CAPM yang
dipergunakan untuk menghitung expected return adalah sebagai
berikut (Husnan, 1995:56):
E(Ri) =Rf+β (Rm-Rf)
Keterangan : Rf
= Tingkat suku bunga bebas risiko (Risk Free Rate)
Rm
= Return pasar
P
= Interpolasi yang menggunakan data saham harian
CAPM disusun sebagai gambaran bahwa premi resiko yang
tepat terhadap suatu aset akan ditentukan oleh kontribusinya terhadap
resiko dari seluruh investor. Resiko portofolio adalah hal yang penting
bagi para investor dan hal yang menentukan premi resiko yang mereka
kehendaki (Bodie. et all, 2009: 316).
33
Abnormal
return
merupakan
selisih
antara
return
sesungguhnya dan return yang diharapkan. Abnormal return bisa
bersifat positif atau negatif.
b. Single Index Model (SIM)
Menghitung normal return dengan mengunakan alfa dan beta
yang telah dihitung sebelumnya, sedangkan market return yang
digunakan adalah market return yang dihitung selama periode
penelitian.
Return suatu saham dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut
(Jogiyanto, 2003:232):
Ri = ai + βt . Rm +ei
Keterangan:
Ri
: Return sekuritas ke i
ai
: suatu variable acak yang menunjukkan komponen dari
return
Sedangkan return pasar dapat dirumuskan sebagai berikut (Jogiyanto,
2003: 232) :
Rm 
IHSG
t
 IHSG
IHSG
t 1
t 1
Return dan resiko merupakan dua hal yang tidak dapat
dipisahkan, karena pertimbangan investasi merupakan trade-off dari
kedua faktor ini. Resiko dan return mempunyai hubungan yang positif,
34
semakin besar resiko yang harus ditanggung maka semakin besar pula
kompensasi dari return yang akan diperoleh.
c. Abnormal Return
Abnormal return adalah return yang didapat investor yang tidak
sesuai dengan pengharapan. Abnormal return adalah selisih antara
return yang diharapkan dengan return yang didapatkan. Selisih return
akan positif jika return yang didapatkan lebih besar dari return yang
diharapkan atau return yang dihitung. Sedangkan return akan negatif
jika return yang didapat lebih kecil dari return yang diharapkan.
Studi peristiwa menganalisis return tidak normal (abnormal
return) dari sekuritas yang mungkin terjadi di sekitar pengumuman
dari suatu peristiwa. Abnormal return atau excess return merupakan
kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi terhadap return
normal. Abnormal return adalah selisih antara return sesungguhnya
yang terjadi dengan return ekspektasi, sebagai berikut (Jogiyanto,
2003) :
RTNI,t = RI,t- E [RI,t]
RTN i,t
= abnormal return sekuritas ke-I pada periode
Peristiwa ke-t
R i,t
= Return
sesungguhnya yang terjadi
untuk
sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t.
E [ R i,t ]
= Return ekspektasi sekuritas ke-i untuk periode
peristiwa ke-t.
35
d. Varian Return Saham
Resiko sering dihubungkan dengan penyimpangan atau deviasi
dari out come yang diterima dengan yang diekspektasi. Penyimpangan
standar deviasi atau deviasi standar (standard deviation) yang
mengukur absolute penyimpangan nilai-nilai yang sudah terjadi
dengan nilai rata-ratanya (sebagai nilai yang diekspektasi). Jadi
penyimpangan standar atau deviasi standar masih merupakan
pengukuran
yang
digunakan
untuk
menghitung
resiko
yang
berhubungan dengan return ekspektasi.
Varians portofolio adalah jumlah tertimbang bobot dari elemen
matriks kovarians dengan perkalian proporsi masing-masing investasi
sebagai bobot. Jadi varians setiap asset dibobotkan dengan proporsi
investasi kuadrat, jadi varians portofolio termasuk dua kali kovarians
terbobot dengan perkalian proporsi investasi dari kedua aset tersebut
(Bodie. et all, 2006:328). Varian (variance) merupakan kuadrat dari
deviasi standar.
2
𝜎 =
𝑛
𝑡=1(𝑅𝑖𝑡
− 𝑅𝑖𝑡 )2
𝑛−1
dimana:
𝜎2
= Varians saham i
Rit
= Return saham i pada periode t
𝑅𝑖𝑡
= Rata-rata return saham i pada periode t
N
= Jumlah pengamatan.
36
6. Teori Portofolio
Arti portofolio adalah sekumpulan surat-surat atau sekumpulan
kesempatan investasi. Menurut tandelilin (2001) berpendapat bahwa aspek
pokok teori portofolio adalah konsep leader resiko yang terkait pada
aktiva yang berada dalam suatu portofolio akan berlainan dengan leader
resiko dari aktiva yang berdiri sendiri. Portofolio merupakan sekumpulan
surat atau saham, obligasi, instrumen pasar yang uang atau jenis investasi
yang dimiliki seseorang atau badan yang biasanya disusun sedemikian
rupa dalam rangka penyebaran resiko.
Pembentukan portofolio yang efisien, perlu dibuat beberapa asumsi
mengenai perilaku investor dalam membuat keputusan investasi. Asumsi
yang wajar adalah investor cenderung menghindari risiko (risk adverse).
Investor penghindar resiko adalah investor yang jika dihadapkan pada dua
investasi dengan penghambatan diharapkan yang sama dan resiko yang
berbeda, maka ia akan memilih investasi dengan tingkat resiko yang lebih
rendah (Fabozzi dan Modigliani, 2001:63).
Dalam merancang suatu portofolio, para investor berupaya
memaksimumkan pengembalian yang diharapkan (expected return) dari
investasi mereka, dengan mempertimbangkan tingkat resiko tertentu yang
akan mereka terima. Portofolio yang memenuhi ketentuan ini disebut
portofolio efisien (portofolio optimal), untuk membentuk suatu portofolio
efisien perlu terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan “expected return”
dan “resiko”.
37
Portofolio yang memiliki minimum varians (minimum-variance
portofolio) memiliki deviasi standar lebih kecil dari pada kedua asset
individual pemebentuknya, dan ini menunjukkan pengaruh divesifikasi
(Bodie. et all, 297:2006).
a.
Analisis Portofolio Menggunakan Model Indeks Tunggal
1) Return ekspektasi portofolio
Return ekspektasi dari suatu portofolio merupakan rata-rata
tertimbang dari return sekuritas ekspektasi individual sekuritas.
Adapun rumusnya sebagai berikut:
E(Rp) : E(Rp) = αp + βp.E(Rm)
Beta portofolio (βp) merupakan rata-rata tertimbang dari nilai
masing-masing sekuritas
n
p :

wi
i
i 1
Keterangan:
p
: beta portofolio
wi
: proporsi sekuritas
i
: beta sekuritas
Untuk menghitung Alpha sekuritas sebagai berikut:
n
p :

w i
i
i 1
38
Keterangan:
p
: alpha portofolio
wi
: proporsi portofolio

: alpha sekuritas
i
2) Risiko portofolio
n

2
p
 
2
p

2

m

( w i .
2
ei
)
2
(Jogiyanto, 2003:248)
i 1
b. Penentuan portofolio optimal berdasarkan model indeks tunggal
Rumus yang digunakan:
ERB 
E ( R i )  Rf
i
Keterangan:
ERB
= Excess Return to Beta (kelebihan pengembalian)
E(Ri) = Pengembalian yang diperkirakan (expected return) atas
saham i
Rf
= Tingkat pengembalian bebas risiko
Βi
= Perubahan tingkat pengembalian yang diperkirakan dari
saham i
Sedangkan menurut Jogiyanto (2003:254), Cut-Off Rate (Ci)
adalah merupakan pembatas pada tingkat tertentu, dengan rumus:
i

Ci 
2
m

j 1
  E ( Ri )  Rf  
i


2


ei

i
1
2
m

j 1
 
i

2
  ei
2



39
Keterangan:
Ci
= Cut-Off Rate (pembatas pada tingkat tertentu)
E(Ri)
= Pengembalian yang diperkirakan (expected
return) atas saham i
Rf

m

ei
= Tingkat pengembalian bebas resiko
2
= Varians pasar
2
= Varian ei (Unsystematic risk)
Ketentuan yang berlaku untuk masuk dalam portofolio optimal adalah:
E ( Ri )  Rf
i
 Ci
atau
ERB>Ci
Menurut Jogiyanto (2003:258), penentuan besarnya proporsi tiaptiap saham dapat dihitung dengan rumus:
Wi :
Zi
n

ZJ
j 1
Keterangan:
Wi
: proporsi dana yang diinvestasikan pada saham i
Zi
: skala dari timbangan atas tiap-tiap saham
ZJ
: total skala dari timbangan atas tiap-tiap saham
Dimana:
Zi :
 i  E ( Ri )  Rf

2
ei


i

 C *

Keterangan:
Zi
: skala dari timbangan atas tiap-tiap saham
E(Ri) : pengembalian yang diperkirakan (expected return) atas saham i
40
i
: perubahan tingkat pengembalian yang diperkirakan dari
nilai saham i
Rf
: tingkat pengembalian bebas risiko
C*
: Cut-off Rate optimal portofolio

2
: Varian ei (Unsystematic risk)
ei
c. Hasil yang diharapkan untuk saham individual
Menurut
Jogiyanto
(2003:234),
Expected
return
sekuritas
individual dengan model indeks tunggal dapat menggunakan rumus:
E ( Ri ) : 
i
  i . E ( Rm )
Keterangan:
E (RI )
= Pengembalian yang diperirakan (Expected return)
atas saham i

i
i
= Exected Return (nilai yang diperkirakan)
= Perubahan
tingkat
pengembalian
yang
diperkirakan dari saham i
E ( Rm )
= Return ekspektasi dari indeks pasar
7. Ukuran Perusahaan.
Menurut Brigham dan Houston (2009:117) ukuran perusahaan
adalah rata-rata total penjualan bersih untuk tahun bersangkutan sampai
beberapa tahun. Dalam hal ini penjualan lebih besar dari pada biaya
variabel dan biaya tetap maka perusahaan akan menderita kerugian.
41
Semakin besar ukuran perusahaan semakin besar pula informasi
yang terkandung didalamnya dan semakin besar pula tekanan untuk
mengolah informasi tersebut. Sehingga pihak manajemen perusahaan
akan memiliki kesadaran yang lebih timggi mengenai pentingnya
informasi dalam mempertaruhkan eksistensi perusahaan.
Perusahaan yang memiliki ukuran yang lebih besar cenderung
memiliki public demand akan informasi yang lebih tinggi dibandingkan
perusahaan berukran kecil.
B. Penelitian Terdahulu
I Made Sudana dan Miranda Janiarti (2000) meneliti tentang pengaruh
ukuran portofolio terhadap tingkat diversifikasi saham, membandingkan
antara portofolio saham dalam satu industri dengan portofolio saham beragam
industri dengan model indeks tunggal. Hasil analisis menunjukkan bahwa
strategi diversifikasi pada portofolio saham satu industri tidak berpengaruh
secara signifikan. Demikian pula portofolio saham beragam industri tidak
terpengaruh oleh diversifikasi, kecuali portofolio 8 saham. Terdapat perbedaan
yang signifikan antara portofolio saham dalam satu industri dengan beragam
industri.
Kusbianto (2002), mengungkapkan dalam penelitiannya yang berjudul
hubungan risiko perusahaan dan risiko pasar serta pengaruhnya terhadap
tingkat divesifikasi saham bahwa penurunan risiko perusahaan secara umum
meningkat sejalan dengan besarnya ukuran portofolio. Jika pada portofolio
dua saham risiko perusahaan menurun 5% dibandingkan rata-rata risiko
42
perusahaan saham individual perusahaan saha individual penyusun portofolio
dengan 10 saham risiko perusahaan mengalami penurunan sampai dengan
40% hal iti berarti bahwa semakin besar jumlah saham yang dimasukkan
kedalam portofolio maka akan semakin baik tingkat diversifikasi portofolio
tersebut.
Penelitian yang dilakukan oleh Ropikoh (2006) yang menganalisis
pengaruh diversifikasi berdasarkan jangka waktu kepemilikan dan ukuran
perusahaan terhadap return dan resiko saham dengan menggunakan metode
Independent Sampel t test dan ANOVA dengan melihat perbedaan masingmasing pengaruh variabel pada penelitian ini menggunakan perusahaan food
and baverage yang terdaftar dalam BEI, penelitian ini menunjukkan
keuntungan dua perusahaan yakni perusahaan yang berukuran besar dan
berukuran kecil tidak berbeda secara signifikan dalam artian tidak ada
perbedaan dan terdapat resiko yang diperoleh antara kedua ukuran perusahaan
tersebut.
Eni Iriyanti (2008) melakukan penelitian yang berjudul Ukuran
Portofolio dan Ukuran Perusahaan terhadap Tingkat Diversifikasi, penelitian
menggunakan uji Mann-Whiteney test dan hasil penelitiannya menunjukkan
tidak terdapat perbedaan tingkat resiko tidak sistematis dalam suatu ukuran
portofolio dan adanya perbedaan tingkat resiko tidak sistematis pada masingmasing ukuran perusahaan.
Angela Rin Manupasa (2001) dengan penelitiannya yang berjudul Studi
Komparatif Tingkat Return dan Resiko Reksadana Saham dan Portofolio
43
Saham LQ45 dengan Menggunakan Single Index Model (SIM) Mengahsilkan
bahwa tidak ada perbedaan return antara reksadana saham dan portofolio
dengan metode atau bentuk single index model akan tetapi terjadi perbedaan
resiko antara perusahaan reksadana dengan portofolio
Maka saat ini peneliti ingin meneliti pengaruh diversifikasi dan ukuran
perusahaan terhadap return, resiko dan ukuran portolio yang pada perusahaan
manufaktur terdaftar di BEI dengan melakukan uji beda, dan metode
pengambilan data secara purposive sampling.
Tabel 2.1
Beberapa penelitian terdahulu
No
Judul penelitian
Peneliti
Alat Analisis
Hasil Penelitian
1.
Pengaruh Ukuran
I Made
Uji Mann-
Mengahsilkan
Portofolio Terhadap
Sudana dan
Whiteneyy
terdapat
Tingkat Diversifkasi
Miranda-
test
pengaruh
ukuran
Saham
Juniarti
portofolio
terhadap
perbedaan
tingkat
(2000)
bahwa
diversifikasi
portofolio
saham
beragam industry
2.
Studi Komparatif
Angela Rin
Uji Statistik
Mengahsilkan
bahwa
Tingkat Return dan
Manupasa
Paired Sampel
tidak ada perbedaan
Risiko Reksadana
(2001)
t teset dengan
return
Saham dan
Single Index
reksadana saham dan
Portofolio Saham
Model
antara
portofolio
dengan
LQ45 dengan
metude atau bentuk
Menggunakan
single
index
model
Single Index Model
akan
tetapi
terjadi
(SIM)
perbedaan
antara
reksadana
resiko
perusahaan
dengan
44
portofolio
3
pengaruh
Ropikoh
Uji Statistik
Menunjukkan
diversifikasi
(2006)
ANOVA dan
keuntungan
dua
kepemilikan jangka
Independent
perusahaan
yakni
pendek dan ukuran
Sampel test
perusahaan
yang
perusahaan
berukuran besar dan
terhadap return dan
berukuran kecil tiak
berbeda
risiko portofolio
secara
signifikan dalam artian
tidak ada perbedaan
resiko yang diperoleh
antara
edua
ukuran
perusahaan tersebut
4.
Analisis Pengaruh
Eni Iriyanti
Uji statistik
Ukuran Portofolio
(2008)
MannWhiteneyy
dan Ukuran
Hasil
penelitian
menunjukkan
ini
bahwa
perusahaan
yang
berukuran besar akan
Perusahaan
lebih
Terhadap Tingkat
besar
dalam
memperolah
diversifikasi Saham
keuntungan
dan
resiko.
5.
Portfolio
E.Dante
Analisis
Penelitian
ini
Diversification With
Suarez,
Regresi
menunjukkan
NAFTA Equities
Carl
diversifikasi
dilakukan
MHubbard,
yang
di
pasar
meksiko berpengaruh
Trinity
secara
University
terhadap
(2006)
signifikan
investasi
yang dilakukan di US.
6.
Koeran Investors’
Seong-hoon
Analisis
Portofolio
Lee,
Korelasi dan
Diversification With
(2010)
Regresi
Penelelitian
ini
menunjukkan dengan
melakukan
45
Internasional
diversifikasi pada saan
Mutual Funds and
terjadinya krisis global
Mean Variance
para
Spaning
tidak
investor
korea
terprngaruh
terhadap dampak krisis
tersebut, akan tetapi
keuntungan yang akan
diperoleh
investor
akan berkurang.
C. Kerangka Penelitian
Kegiatan pasar modal yang semakin berkembang dan meningkatnya
keinginan masyarakat bisnis untuk mencari alternative sumber pembiayaan
usaha selain bank. Dalam mengambil keputusan untuk menanamkan modalnya
atau berinvestasi, seorang investor harus mempertimbangkan saham-saham
mana yang harus dipilih. Salah satu alternative berinestasi yang dapat
dlakukan oleh investor adalah dengan menginvestasikan dana mereka pada
suatu portofolio.
46
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Bursa Efek Indonesia
(bei)
Investasi
Tingkat Keuntungan dan Resiko
Diversifikasi Berdasarkan Jangka
Waktu Kepemilikan(X1)
Rata-Rata Tingkat
Keuntungan
Ukuran perusahaan (X2)
Standar Deviasi
Tingat Keuntungan
Ukuran
portofolio
Risiko Sistematis
Risiko Tidak Sistematis
Uji Normalitas Data
Kolmogorov Smirnov
Uji Analisis Of
Variance (ANOVA)
Uji Dua Sample
(Independen t Test)
Mann-Whiteney
Test
Kesimpulan
47
D. Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran dari Pengaruh Diversifikasi danUkuran
Perusahaan terhadap Return, Resiko dan ukuran portofolio maka hipotesis
yang diajukan adalah sebagai berikut:
1) - Pengujian rata-rata tingkat keuntungan (Diversification aCross Time)
yaitu:
Ho: 𝜇1 ,𝜇2 ,𝜇3 = 0 Berarti tidak ada perbedaan rata-rata tingkat
keuntungan ketiga kelompok holding period.
𝐻1 : 𝜇1 ,𝜇 ,𝜇3
0
Berarti ada perbedaan rata-rata tingkat keuntungan
ketiga kelompok holding period.
- Pengujian Standar deviasi tingkat keuntungan (Diversification aCross
Time) yaitu:
Ho: 𝜇1 ,𝜇2 ,𝜇3 = 0
Berarti tidak ada perbedaan rata-rata ketiga Standar
deviasi kelompok holding period
𝐻1 : 𝜇1 ,𝜇 ,𝜇3
0
Berarti ada perbedaan rata-rata
ketiga Standar
deviasi kelompok holding period.
2) - Pengujian rata-rata tingkat keuntungan untuk firm size yaitu:
Ho: 𝜇1 - 𝜇2 = 0
Berarti tidak ada perbedaan tingkat keuntungan ratarata pada kedua ukuran perusahaan.
𝐻1 : 𝜇1 - 𝜇2
0
Berarti ada perbedaan tingkat keuntungan rata-rata
pada kedua ukuran perusahaan.
- Pengujian standar deviasi tingkat keuntungan untuk firm size yaitu:
Ho: 𝜇1 - 𝜇2 = 0
Berarti tidak ada perbedaan standar deviasi tingkat
keuntungan pada kedua ukuranperusahaan.
𝐻 1 : 𝜇1 𝜇2
0
Berarti ada perbedaan standar deviasi
tingkat
keuntungan pada kedua ukuran perusahaan.
48
3) - Pengujian ukuran portofolio pada suatu diversifikasi sekuritas, yaitu:
Ho: 𝜇1 ,𝜇2 ,𝜇3 = 0
Berarti tidak ada perbedaan resiko tidak sistematis
pada suatu ukuran portofolio berdasarkan jumlah
saham tertentu.
𝐻1 : 𝜇1 ,𝜇 ,𝜇3 ≠ 0
Berarti ada perbedaan resiko tidak sistematis pada
suatu ukuran portofolio berdasarkan jumlah saham
tertentu.
4) – Pengujian ukuran portofolio
pada masing-masing jenis ukuran
peusahaan:
Ho: 𝜇1 − 𝜇2 = 0
Berarti tidak ada perbedaan ukuran portofolio
berdasarkan resiko tidak sistematis pada masingmasing Jenis ukuran perusahaan.
𝐻 1 : 𝜇1 − 𝜇2 ; ≠ 0
Berarti tidak ada perbedaan ukuran portofolio pada
masing-masing jenis ukuran perusahaan.
49
BAB III
METODE PENELITIAN
Untuk memperlancar proses penulisan sebuah laporan karya ilmiah maka
perlu diadakan penelitian untuk mencari penunjang dalam memperkuat sebuah
analisa dan tentunya juga memastikan bahwa data karya ilmiah yang akan
diangkat adalah sebuah fakta atau pendapat yang didasarkan pada sebuah
kebenaran (realita).
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam menyelesaikan penulisan
karya ilmiah ini maka penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut:
A. Ruang lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk menegetahui faktor apa saja yang
berpengaruh terhadap resiko, return dan ukuran portofolio
serta melihat
seberapa besar diversifikasi serta ukuran perusahaan terpengaruh terhadap
resiko, return dan ukuran portofolio tersebut selama periode Maret 2004Desember 2009.
B. Metode Penentuan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari periode Maret 2004 sampai dengan
Desember 2009. Dari populasi tersebut kemudian peneliti menentukan sampel
dengan metode purposive sampling. Metode purposive sampling adalah tehnik
pemilihan sampel secara tidak acak atau disesuaikan dengan data yang
dinginkan dan didasarkan pada tujuan tertentu .Tujuan penelitian ini adalah
50
untuk menganalisis pengaruh deversifikasi dan ukuran perusahaan terhadap
resiko, return dan ukuran portofolio pada perusahaan manufaktur.
Kriteria yang dijadikan dalam penelitian ini antara lain:
1. Perusahaan yang aktif dalam transaksi perdagangan pasar modal selama
periode Maret 2004 sampai dengan Desember 2009.
2. Perusahaan yang mengeluarkan laporan keuangan tahunan selama periode
Maret 2004 sampai dengan Desember 2009.
3. Perusahaan yang tidak memperoleh return negatif selama masa periode
penelitian
Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan untuk memilih sampel
tersebut, maka dapat diperoleh jumlah sampel sebanyak 24 perusahaan:
Tabel 3.1
Daftar perusahaan yang dijadikan sampel
NO
KODE
NAMA PERUSAHAAN
1
SULI
PT. Sumalindo Lestari Jaya. Tbk
2
KLBF
PT. Kalbe Farma. Tbk
3
MYTX
PT. Honson Industri Utama. Tbk
4
INAI
PT. Indal Alumunium Industri. Tbk
5
RICY
PT. Ricy Putra Globalindo. Tbk
6
JKSW
PT. Jakarta Eyoel Steelwork. Tbk
7
ADES
PT. Ades Alfindo. Tbk
8
KAEF
PT. Kimia Farma. Tbk
9
ASII
PT.Astra International Tbk
10
AUTO
PT. Astra Otoparts. Tbk
11
GGRM
PT. gudang Garam. Tbk
12
FSAW
PT. Fajar Surya Wisesa. Tbk
13
RMBA
PT. Bentoel Internasional Invesment. Tbk
14
BUDI
PT. Budi Acid Jaya. Tbk
15
JECC
PT. Jembo Cabel Company. Tbk
16
INDF
PT. Indofood Sukses Makmur. Tbk
51
17
MYOR
PT Mayora Indah. Tbk
18
TKIM
PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia. Tbk
19
INTA
PT. Intraco. Tbk
20
SMAR
PT. Sinar Mas Agro R&T. tbk
21
INKP
PT. Indak Kiat Pulpk Paper. Tbk
22
AALI
PT. Astro Agro Lestari. Tbk
23
UNVR
PT. Unilever. Tbk
24
HOLCIM
PT. Holcim. Tbk
Sumber: www.yahoo.com
C. Metode Pengumpulan data
1. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh oleh pihak lain (sudah tersedia)
dan digunakan untuk penlitian lain. Metode pengumpulan data dalam
penlitian ini adalah dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan
menggunakan dokumen atau jurnal yang berhubungan dengan penelitian.
2. Kepustakaan
Kepusatakaan merupakan tehnik pengumpulan data yang lengkap pula
dengan membaca dan mempelajari serta mengalanlisis literatur yang
bersumber dari buku-buku, jurnal-jurnal serta situs-situs internet yang
berkaitan dengan penelitian ini.
D.
Metode Analisis Data
Untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan, peneliti
menggunakan perhitungan rata-rata tingkat keuntungan dan standar deviasi
tingkat keuntungan serta uji Analysis of Variance (ANOVA), Inedpendent
Sample t test dan Mann-Whiteney test untuk mengetahui apakah ada
perbedaan yang nyata antara rata-rata tingkat keuntungan dan standar
52
deviasi tingkat keuntung antara masing-masing kelompok Holding Period
dan ukuran perusahaan dengan data sampel saham tersebut serta pada
masing-masing ukuran portofolio. Sebelum dilakukan pengujian suatu
penelitian dilakukan pengujian normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov.
Maka alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Uji Normalitas
Sebelum dilakukannya pengujian analisis data dalam penelitian ini perlu
dilihat terlebih dahulu apakah data yang digunakan dalam penelitian
berdistribusi normal atau tidak. Salah satu uji yang dapat digunakan
dengan melakukan uji Kolmogorov Smirnov.
Menurut Wahyono (2009:182) Uji satu sampel Kolmogorov Smirnov ini
digunakan jika peneliti belum mengetahui model matematis dari
distribusi populasi data yang akan digunakan .
Ada dua syarat yang harus dipenuhi pada prosedur uji satu sampel
Kolmogorov Smirnov, yaitu ( Wahana, 2009:160):
a. Data yang digunakan yaitu data kuantitatif ( dengan skala
pengukuran interval atau rasio).
b. Asumsi uji Kolmogorov Smirnov mempunyai asumsi bahwa
parameter uji distribusi telah spesifik. Ada beberapa prosedur tes
distribusi parameter yang digunakan, yaitu normal, pisson, dan
uniform.
53
2. Uji ANOVA (analysis of variance)
One-Way ANOVA merupakan prosedur
yang digunakan untuk
menghasilkan analisis variasi satu arah untuk variabel dependen dengan
tipe kuantitatif dengan sebuah variabel independen sebagai variabel
factor. Sebagai tambahan untuk menentukan bahwa perbedaan itu ada
diantara rata-rata, kita dapat mengetahui bagian rata-rata yang berbeda
(Wahyono 2009:105).
Sebelum melakukan analisis data ada dua syarat data untuk analisis OneWay ANOVA yaitu, (Wahana, 2009:204):
a. Data yang digunakan harus integer (data kategori) dan jenis
variabelnya kuantitatif.
b. Asumsi dalam uji ANOVA yakni data harus memiliki asumsi bahwa
tiga kelompok adalah sampel acak dengan populasi normal yang
independen.
Hipotesis dalam uji beda dengan ANOVA adalah sebagai berikut:
Ho : Rata-rata tingkat keuntungan dan standar deviasi ketiga kelompok
holding period adalah identik (tidak berbeda).
H1 : Rata-rata tingkat keuntungan dan standar deviasi ketiga kelompok
holding period adalah tidak identik (berbeda).
Pengambilan keputusan adalah sebagai berikut (Wahyono, 2009:187) :
-
Jika probabilitas >0.05, maka Ho diterima
-
Jika probabilitas <0.05, maka Ho ditolak
54
3. Uji Independent Sample t test
Independent Sample t test merupakan analisis yang digunakan untuk
menguji dua rata-rata dari dua sampel yang saling independen atau
saling tidak berkaitan. Dapat pula dikatakan bahwa prosedur
Independent Sample t test adalah perbandingan rata-rata untuk dua
kelompok khusus (Wahyono 2009:95).
Hipotesis dalam uji beda dengan Independent Sample t test adalah
sebagai berikut:
Ho : Rata-rata tingkat keuntungan dan standar deviasi kedua ukuran
perusahaan adalah identik (tidak berbeda)
H1 : Rata-rata tingkat keuntungan dan standar deviasi kedua ukuran
perusahaan adalah tidak identik (berbeda).
Pengambilan keputusan adalah sebagai berikut (Wahyono, 2009:187) :
- Jika probabilitas >0.05, maka Ho diterima
- Jika probabilitas <0.05, maka Ho ditolak
4. Uji Two Independent Sample test (Mann-Whiteney test)
Two Independent Sample test merupakan salah satu prosedur analisis uji
parametrik yang digunakan untuk pengujian dua sampel data yang
independen. Sampel independen yang dimaksud dalam analisis ini
adalah dua buah sampel dimana unsur yang dipilih dalam sampel
pertama sama sekali tidak bergantung pada sampel kedua (Wahyono,
2009:189).
55
Hipotesis dalam uji beda dengan Two Independent Sample test
(Mann-Whiteney test) adalah sebagai berikut:
Ho : Resiko tidak sistematis pada suatu tingkat diversifikasi dan masingmasing ukuran perusahaan identik (tidak berbeda).
H1 : Resiko tidak sistematis pada suatu tingkat diversifikasi dan masingmasing ukuran perusahaan tidak identik (berbeda).
Pengambilan keputusan adalah sebagai berikut (Wahyono, 2009:187) :
- Jika probabilitas >0.05, maka Ho diterima
- Jika probabilitas <0.05, maka Ho ditolak
Langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Menentukan dan megelompokkan saham sampel yang termasuk dalam
jenis saham pada perusahaan manufaktur selama periode Maret 2004
sampai dengan Desember 2009.
2) Menghitung tingkat keuntungan masing-masing sampel saham untuk 1
bulan, 3 bulan dan 6 bulan dalam periode bulan Maret 2004 sampai
dengan
2009,
dengan
menggunakan
rumus
sebagai
berikut
(Kusbianto:2002) :
R-it =
Dimana,
P it − P it −1
P it
R-it
= Actual Return untuk saham i pada saat t
Pit
= indeks pasar pada periode t
Pit−1
= indeks pasar periode t-1
3) Menghitung rata-rata tingkat keuntungan masing-masing sampel dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
𝑅=
𝑛
𝑡=1 𝑅𝑖𝑡
𝑛
56
Diamana : 𝑅
= Rata-rata tingkat keuntungan
Rit
= Actual return untuk saham i pada saat t
N
= Jumlah periode analisis
Setelah
dapat
hasilnya
kemudian
secara
berurutan
dikelompokkan kedalam masing-masing holding periodnya.
4) Menghitung standar deviasi tingkat keuntungan masing-masing sampel
dengan menggunkan rumus sebagai berikut:
𝑆𝐷
Dimana:
𝑛
𝑡=1(R it
– R )2
𝑛−1
SD = Standar Deviasi
𝑅
= Rata-rata tingkat keuntungan
Rit = Actual return untuk saham i pada saat t
n
= Jumlah periode analisis
Setalah didapat hasilnya kemudian secara berurutan dikelompokkan
kepada msing-masing holding period-nya. Setelah didapat hasilnya
kemudian secara berutan dikelompokkan kepada masing-masing holding
period-nya.
5) Menghitung tingkat keuntungan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
untuk 1 bulan, 3 bulan dan 6 bulan, dalam periode bulan Maret 2004
sampai bulan Desember 2009, dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
57
𝑅𝑚 =
Diamana : Rmt
𝐼𝐻𝑆𝐺 −𝐼𝐻𝑆𝐺 𝑡−1
𝐼𝐻𝑆𝐺 𝑡−1
= Rata-rata tingkat keuntungan
𝐼𝐻𝑆𝐺𝑡 = Indeks Harga Saham Gabungan pada saat t
𝐼𝐻𝑆𝐺𝑡−1 = Jumlah periode analisis
6) Menghitung rata-rata tingkat keuntungan indeks harga saham gabungan
(IHSG) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
𝑅=
Diamana : 𝑅
𝑛
𝑡=1 𝑅𝑖𝑡
𝑛
= Rata-rata tingkat keuntungan
Rit = Actual return untuk saham i pada saat t
N
= Jumlah periode analisis
Setelah didapat hasilnya kemudian secara berurutan dikelompokkan
keada msing-masing holding period-nya.
7) Menghitung standar deviasi tingkat keuntungan Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
𝑛
𝑡=1(R it
– R )2
𝑛−1
𝑆𝐷
Dimana:
SD = Standar Deviasi
𝑅
= Rata-rata tingkat keuntungan
Rit = Actual return untuk saham i pada saat t
n
= Jumlah periode analisis
58
Setelah didapat hasilnya kemudian secara berurutan dikelompokkan
kepada masing-masing holding period-nya.
8) Menghitung varian tingkat keuntungan masing-masing sampel saham
untutk kelompok perusahaan besar dan perusahaan berukuran kecil
dengan rumus (Kusbianto, 2002):
𝜎
Dimana:
2
=
𝑛
𝑡−1(R it
– R )2
𝑛−1
𝜎 2 = Varians return
𝑅
= Rata-rata tingkat keuntungan
Rit = Actual return untuk saham i pada saat t
n
= Jumlah periode analis.
9) Menghitung beta portofolio (𝛽𝑝 ) disetiap ukuran portofolio dan ukuran
perusahaan dengan menggunakan asumsi bahwa bobot untuk setiap
saham dalam portofolio adalah sama, rumus yang digunakan sebagai
berikut:
𝛽𝑝 =
1
𝑛
𝛽𝑖
10) Menghitung varian return portofolio saham dengan menggunakan rumus
untuk suatu ukuran portfolio, (kusbianto, 2002):
𝜎𝑝2 = 𝛽𝑝2 . 𝜎𝑚2 +
Dimana:
𝑥𝑖 . 𝜎𝑒𝑖2
𝜎𝑝2 = Varian tingkat keuntungan portofolio
𝛽𝑝 = Beta portofolio
59
𝜎𝑚2 = Varian return market (𝑟𝑚 )
Xi = Proporsi / bobot saham
𝜎𝑒𝑖2 = Varian saham
11) Menghitung resiko tidak sistematis suatu portofolio dengan rumus:
𝜎𝜀𝑝2 = 𝜎𝑝2 - 𝛽𝑝2 𝜎𝑚2
Dimana:
𝜎𝜀𝑝2
= resiko tidak sistematis portfolio
𝜎𝑝2
= Varian tingkat keuntungan portofolio
𝜎𝑚2
= Varian return market (𝑟𝑚 )
12) Rata-rata tingkat keuntungan dan standar deviasi untuk Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) dapat dilihat perbedaannya, sedangkan
untuk sampel individu harus dilakukan pengujian statistik.
13) Sebelum dilakukan uji ANOVA,uji Independent sample t test dan
Mann-Whiteney test terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji
Kolmogorov Smirnov. Uji normalitas data dan Kolmogorov Smirnov
ini dilakukan untuk menguji apakah dalam melakukan uji ANOVA,
independen Test dan Mann-Whiteney test pada variabel dependent,
variabel independen atau keduanya mampunyai distribusi normal atau
tidak.
14) Dilakukan uji ANOVA (Analysis of Variance) untuk mengetahui
apakah ada perbedaan yang nyata antara tingkat keuntungan masingmasing kelompok holding period-nya dan standar deviasi masingmasing holding period. Dengan rumus sebagai berikut:
a. Menghitung semua rata-rata masing-masing holding period
60
(𝑋1 , 𝑋, … . 𝑋𝑘 ) dimana k adalah banyak sampel.
b. Menghitung semua varians holding period (𝑠12 , 𝑠22 , 𝑠32 , … 𝑠𝑘2 )
dengan rumus 𝑠 2 =
(𝑋−𝑋 ) 2
𝑛 −1
dimana n adalah ukuran sampel.
c. Menghitung rata-rata varians sampel =
d. Menghitung rata-rata dari sampel 𝑋 =
𝑆2
𝑘
𝑋
𝑘
e. Menghitung varians dari rata-rata sampel 𝑆 2 𝑋 =
f. Menghitung statistik F=
( 𝑋−𝑋 )2
𝑘−1
n X varians rata −rata sampel
rata −rata Varians sampel
g. Untuk menentukan nilai alpha, yaitu tingkat kesalahan yamg dapat
ditolerir pada penelitian ini ditentukan tingkat keyakinan sebesar
95% atau alpha = 0.05 (5%)
h. Apabila 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 ; maka Ho diterima, berarti rata-rata
tingkat keuntungan dan standar deviasi ketiga kelompok holding
period dan ukuran perusahaan tidak bereda.
15) Dilakukan uji beda dengan Independent sample t test untuk
mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan tingkat keuntungan
dan standar deviasi tingkat keuntungan antara perusahaan yang
berukuran besar dan perusahaan yang berukuran kecil.
16) Dilakukan uji beda dengan Mann-Whiteney Test untuk mengetahui
apakah ada perbedaan yang signifikan resiko tidak sistematis
(diversifikasi) suatu ukuran portofolio tertentu pada masing-masing
61
ukuran perusahaan.
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Operasional dalam penelitian ini adalah sebagi berikut:
a. Return atau Tingkat Pengembalian
Adalah total keuntungan atau kerugian yang diterima selama periode
tertentu karena melakukan investasi. Rumus perhitungan return adalah
perubahan nilai asset atau ekuitas ditambah setiap penerimaan arus kas
dalam periode tertentu dibagi dengan nilai awal atau harga pembelian asset
tersebut.
R-it =
Dimana:
P it − P it −1
P it
R-it
= Actual Return untuk saham i pada saat
Pit
= indeks pasar pada periode t
Pit−1
= indeks pasar periode t-1
b. Resiko atau Risk
Adalah peluang bahwa beberapa kejadian yang tidak menguntungkan akan
terjadi, termasuk tidak tercapainya tingkat pengembalian seperti yang
diharapkan investor.
𝑆𝐷
Dimana:
𝑛
𝑡=1(R it
– R )2
𝑛−1
SD = Standar Deviasi
𝑅
= Rata-rata tingkat keuntungan
Rit = Actual return untuk saham i pada saat t
n
= Jumlah periode analisis
62
c. Diversifikasi adalah salah satu cara yang digunakan oleh investor untuk
mengurangi resiko dari suatu investasi dalam penelitian ini deversifikasi
yang digunakan diversifikasi berdasarkan jangka waktu kepemilikan yang
dilihat dari setiap holding period-nya dan diversifikasi ini dilihat dari resiko
tidak sistematis.
d. Ukuran perusahaan merupakan salah satu variabel akuntansi yang
mempengaruhi resiko bisnis dan keuntungan. Ukuran perusahaan dapat
diukur dengan menggunakan total aset, penjualan, ekuitas, kapitalisai pasar.
e. Untuk melihat ukuran suatu perusahaan slah satunya dengan melihat total
aktiva dari suatu perusahaan. Untuk memperoleh nilai ukuran suatu
perusahaan dapat dicari dengan menghitung Ln dari Total aset perusahaan.
f. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah angka yang menunjukkan
perkembangan harga seluruh saham yang tercatat di Bursa pada suatu saat
tertentu.
g. Diversification across time dimaksudkan untuk mengurangi fluktuasi
tingkat keuntungan melalui jangka waktu kepemilikan saham (holding
period) yang lebih panjang.
63
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah PT. Bursa Efek Indonesia
Sejarah pasar modal Indonesia sebenarnya telah dimulai sejak
pemerintah Belanda mendirikan Bursa Efek di Batavia pada Desember 1912
yang diselenggarakan oleh Vereninging Voor de effectedhel. Dengan
mendasarkan pada pengalaman di negeri Belanda, pendiri bursa efek (stock
exchange) di Batavia adalah dalam rangka memupuk sumber pembiayaan bagi
perkebunan milik Belanda yang tumbuh secara besar-besaran di Indonesia.
Efek yang diperjual belikan merupakan saham dan obligasi yang diterbitkan
oleh pemerintah Hindia-Belanda, serta efek-efek Belanda lainnya.
Dengan perkembangan bursa efek di Batavia, pada tanggal 11 Januari
1925 dibuka Bursa Efek Surabaya (BES), kemudian disusul dengan
pembukaan Berusa Efek di Semarang pada tanggal 1 Agustus 1925. Sayang
sekali, aktivitas pasar modal Indonesia seluruhnya terhenti akibat terjadinya
perang dunia kedua.
Sejak tahun 1956 pemerintah telah mencoba untuk mengaktifkan
kembali pasar modal sebagai sarana pembiayaan kegiatan ekonomi. Pada
awalnya pemerintah mendorong pertumbuhan pasar modal melalui pemberian
fasilitas perpajakan, baik kepada perusahaan-perusahaan yang go public
maupun para investor serta lembaga-lembaga penunnjang yang terkait
termasuk broker dan dealer. Fasilitas perpajakan kemudian dihapuskan setelah
diberlakukannya peraturan perpajakan yang baru pada tahun 1983, sedangkan
64
pajak penghasilan atas bunga deposito dan tabungan berjangka lainnya ditunda
pemungutannya. Keadaan ini sudah tentu mengakibatkan iklim investasi
dipasar modal kurang menarik. Oleh karena itu kemudian pemerintah
berusaha mendorong kembali pertumbuhan pasar modal dengan mengeluarkan
paket-paket deregulasi, seperti paket Desember 1987, paket Oktober 1988,
paket Desember 1988. Salah satu isi paket tersebut yang paling penting adalah
dinaikkannya pajak penghasilan seseorang atas bunga deposito dan tabungan
berjangka lainnya sebesar 15%. Kebijaksanaan pengenaan pajak final atas
tabungan dimaksud, ternyata berdampak sangat positif terhadap pasar modal,
karena pendapatan masyarakat pemodal menjadi berkurang, sehingga mereka
cenderung mencari alternatif lain dalam menginvestasikan uangnya.
Tidak sampai tahun 1977, bursa saham kembali dibuka dan ditangani
oleh Badan Pengawasa Pasar Modal (BAPEPAM), institusi baru dibawah
Departemen Keuangan. Kegiatan dan kapitalisasi pasar sahampun mulai
meningkat seiring dengan perkembangannya pada tahun 1990, pada tahun
1991 bursa saham dinamis di Asia. Swastanisasi bursa saham menjadi PT
Bursa Eek Jakarta ini mengakibatkan beralihnya fungsi Badan Pengawas Pasar
modal (BAPEPAM).
Pada tanggal 16 Juli 1992, Bursa Efek Jakarta diswastakan dan mulai
menjalankan pasar saham di Indonesia, sebuah awal pertumbuhan baru setelah
terhenti sejak didirikan pada awal abad ke-19, tahun 1995 adalah tahun
dimana Bursa Efek Jakarta (BEJ) meluncurkan Jakarta Autometed Trading
System (JATS), sebuah sistem perdagangan otomatis. Sistem baru ini dapat
65
memfasilitasi perdagangan saham dengan frekuensi yang lebih menjamin
kegiatan pasar yang fair, transparan dibanding sistem perdagangan manual.
Tahun 2002 Bursa efek Jakarta (BEJ) mulai menerapkan perdagangan
jarak jau (Remote Trading), sebagai upaya meningkatkan akses pasar, efisiensi
pasar, kecepatan dan frekuensi perdagangan.
2. Lembaga-lembaga Yang Terlibat di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Sebagai suatu bisnis yang berdampak sosial yang sangat luas, Bursa
Efek Indonesia (BEI) melibatkan banyak lembaga, masing-masing pihak
mempunyai peranan dan fungsi yang berbeda-beda dan saling menunjang
kepentingan lainnya. Pihak-pihak yang terkait di BEI adalah:
a. Perusahaan Yang Go Public (Emiten)
Adalah perusahaan yang melakukan emisi atau yang telah melakukan
penawaran dalam surat berharga. Pihak ini membutuhkan guna
membelanjai operasi perusahaannya
b. Perusahaan Efek
Perusahaan efek adalah perusahaan yang telah memperoleh izin
usaha untuk beberapa kegiatan seperti penjamin emisi, efek, perantara
perdagangan efek, manajer investasi, atau pensehat investasi.
c. Lembaga Kliring Dana Penyelasaian Penyimpanan
Adalah suatu lembaga yang menyelenggarakan kliring dan
penyelesaian transaksi yang terjadi di bursa efek, penyimpanan efek serta
penitipan harta untuk pihak lain.
66
d. Perusahaan Reksa Dana
Adalah pihak yang kegiatan utamanya melalukan investasi, investasi
kembali(reinvestasi atau pedagang efek).
e. Lembaga penunjang
Lembaga penunjang meliputi penitipan barang, wali amanat atau
penanggung yang menyediakan jasa, tempat penitipan harga adalah pihak
yang menyelenggarakan penyimpanan harta dalam penitipan untuk
kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak tanpa mempunyai hak
kepemilikan atas harta tersebut. Wali amanat (trust agent) adalah pihak
yang dipercayakan untuk mewakili seluruh pemegang obligasi atau
sertifikat kredit. Penanggung (gurator) adala pihak yang menanggung
kembali jumlah pokok atau bunga emisi obligasi atau sekuritas kredit
dalam hal emiten cidera janji.
Sedangkan Biro Admnistrasi
Efek (BAE) yang semula berperan
penting dalam registrasi saham, setelah skiipless berperan memelihara
investasi bunga, memantau perolehan dividen investor, penawaran perdana
IPO, atau Corporate Action lainnya. Dan saat ini pencatatan semua saham
investor beralih ke Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
f. Profesi Penunjang
Terdiri dari akuntan publik, notaris , perusahaan penilai (apparaisal)
dan konsultan hukum. Akuntan publik adalah pihak yang memilki keahlian
dalam bidang akuntansi dan pemeriksa akuntan (auditing). Fungsi akuntan
adalah memberi pendapat atas kewajaran laporan keuangan emiten atau
67
calon emiten. Notaries adalah pejabat yang berwenang membuat akte
otentik sebagaimana dimaksudkan kedalam Staad Glad 1860. No.3
tentang pegaturan jabatan notaries. Aprasial adalah pihak yang
menerbitkan dan menandatngani laporan penilai.
Laporan penilai mencakup pendapat atas aktiva yang disusun
berdasarkan pemeriksaan menurut keahlian penilai. Konsultan hukum
adalah ahli hukum yang memberikan dan menandatangani pendapat
hukum mengenai emisi atau emiten. Fungsi utama konsultan hukum
adalah melindungi pemodal dari segi hukum.
g. Pemodal (Investor)
Pemodal adalah pihak perorangan maupun lembaga yang menanamkan
modalnya dalam efek-efek yang diperdagangkan.
h. Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM)
Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) merupakan lembaga
pemerintah yang mempunyai tugas sebagai berikut:
1) Memonitor dan mengatur surat pasar diamana sekuritas-sekuritas dapat
diterbitkan dan diperdagangkan secara teratur, wajar dan efisien
dengan maksud untuk melindungi kepentingan para pemodal dan
masyarakat.
2) Mengawasi dan memonitor pertukaran sekuritas, clearing, settlement
dan lembaga-lembaga penyimpan reksadana, perusahaan sekuritas,
para pialang, berbagai lembaga pendukung pasar modal dan para
profesional.
68
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan
1. Gambaran Umum Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode pengamatan Maret
2004 sampai Desember 2009. Pemilihan sampel data dilakukan secara
purposive sampling dengan kriteria, yaitu saham yang aktif berdasarkan
frekuensi transaksi dan perusahaan yang mengumumkan laporan keuangannya
selama periode penelitian serta perusahaan yang memilki laba diatas nol (0)
perholding period yang telah ditentukan pada periode Maret 2004 sampai
Desember 2009. Terdapat tiga kriteria saham aktif yang digunakan oleh BEI,
yaitu aktif berdasarkan frekuensi transaksi, aktif berdasarkan nilai kapitalisasi
pasar dan aktif berdasarkan volume perdagangan. Penelitian ini menggunakan
kriteria aktif berdasarkan frekuensi transaksi dengan pertimbangan bahwa
saham tersebut diminati banyak investor, sehingga mengurangi bias data.
Berdasarkan kriteria pemilihan di atas didapatkan sampel sejumlah 24
saham perusahaan. Tabel 3.1. yang menunjukkan daftar saham anggota
sampel penelitian.
2. Hasil Penelitian
a. Rata-rata Tingkat Keuntungan (Diversification across time)
Pada tabel 4.1 dibawah ini menunjukkan rata-rata tingkat keuntungan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan 24 sampel perusahaan periode
Maret 2004 hingga Desember 2009, yang dikelompokkan berdasarkan
holding period-nya.
69
Tabel 4.1
Rata-rata tingkat keuntungan Maret 2004 s.d Desember 2009
Return
NAMA PERUSAHAAN
Rata-rata
IHSG
PT. Sumalindo Lestari Jaya. Tbk
PT. Kalbe Farma. Tbk
PT. Honson Industri Utama. Tbk
PT. Indal Alumunium Industri. Tbk
PT. Ricy Putra Globalindo. Tbk
PT. Jakarta Eyoel Steelwork. Tbk
PT. Ades Alfindo. Tbk
PT. Kimia Farma. Tbk
PT.Astra International Tbk
PT. Astra Otoparts. Tbk
PT. gudang Garam. Tbk
PT. Fajar Surya Wisesa. Tbk
PT. Bentoel Internasional Invesment. Tbk
PT. Budi Acid Jaya. Tbk
PT. Jembo Cabel Company. Tbk
PT. Indofood Sukses Makmur
PT. Mayora. Tbk
PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia. Tbk
PT. Intraco. Tbk
PT. Sinar Mas Agro R&T. tbk
PT. Indak Kiat Pulpk Paper. Tbk
PT. Astro Agro Lestari. Tbk
PT. Unilever. Tbk
1 bulan
0.01922
0.00423
0.01789
0.01320
0.00540
0.00589
0.00215
0.00718
0.00630
0.00367
0.02066
0.00191
0.00230
0.01157
0.00370
0.00405
0.03321
0.00298
0.00937
0.00117
0.00213
0.00126
0.00345
0.00289
3 bulan
0.01155
0.00940
0.03077
0.00569
0.00640
0.00200
0.00761
0.00169
0.00757
0.03976
0.01208
0.01879
0.00056
0.00579
0.04456
0.00412
0.00243
0.00490
0.01146
0.00221
0.02127
0.02255
0.00146
0.00027
6 bulan
0.01178
0.00166
0.00781
0.01058
0.00685
0.00687
0.00396
0.00421
0.01430
0.00334
0.01962
0.02355
0.00160
0.01880
0.03445
0.00241
0.00290
0.00466
0.00114
0.00916
0.07887
0.00124
0.01257
0.00019
0.01491
0.00510
0.01882
0.00983
0.00622
0.00492
0.00457
0.00058
0.00939
0.01314
0.01745
0.01475
0.00149
0.01205
0.02757
0.00349
0.01285
0.00418
0.00732
0.00418
0.03409
0.00835
0.00583
0.00108
PT. Holcim
0.04112
0.02355 0.00146
0.02204
Rata-rata Return Perperiode
0.00922
0.01198 0.01149 0.011256
Sumber: Hasil olahan data
b. Rata-rata Standar Deviasi (Diversification across time)
Pada tabel 4.2 dibawah ini menunjukkan rata-rata standar deviasi
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan 24 sampel perusahaan periode
Maret 2004 hingga Desember 2009, yang dikelompokkan berdasarkan
holding period-nya.
70
Tabel 4.2
Standar Deviasi rata-rata keuntungan Maret 2004 s.d Desember 2009
NAMA PERUSAHAAN
Standardeviasi rata-rata
keuntungan
1 bulan
3 bulan
6 bulan
Rata-rata
0.00761
0.01443
0.02238
0.045223
PT. Sumalindo Lestari Jaya. Tbk
0.01268
0.03114
0.04996
0.03126
PT. Kalbe Farma. Tbk
0.01786
0.03077
0.05781
0.03549
PT. Honson Industri Utama. Tbk
0.00169
0.02958
0.04348
0.02997
PT. Indal Alumunium Industri. Tbk
0.02846
0.04587
0.08277
0.19762
PT. Ricy Putra Globalindo. Tbk
0.03590
0.02589
0.01586
0.02092
PT. Jakarta Eyoel Steelwork. Tbk
0.04812
0.04835
0.04148
0.04598
PT. Ades Alfindo. Tbk
0.02400
0.05540
0.04115
0.05227
PT. Kimia Farma. Tbk
0.01471
0.08856
0.09724
0.11466
PT.Astra International Tbk
0.03511
0.09876
0.05578
0.02577
PT. Astra Otoparts. Tbk
0.04589
0.03888
0.08279
0.05585
PT. gudang Garam. Tbk
0.06226
0.03408
0.07276
0.04028
PT. Fajar Surya Wisesa. Tbk
0.09400
0.04221
0.03879
0.04522
PT. Bentoel Internasional Invesment. Tbk
0.06879
0.14411
0.03235
0.03024
PT. Budi Acid Jaya. Tbk
0.03289
0.09888
0.06277
0.05572
PT. Jembo Cabel Company. Tbk
0.02294
0.03183
0.03245
0.03319
PT. Indofood Sukses Makmur
0.02108
0.07900
0.04478
0.07594
PT. Mayora Indah. Tbk
0.01256
0.02320
0.03255
0.02277
PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia. Tbk
0.04589
0.01229
0.03554
0.04625
PT. Intraco. Tbk
0.02537
0.07446
0.08175
0.08475
PT. Sinar Mas Agro R&T. tbk
0.02173
0.05879
0.06678
0.03179
PT. Indak Kiat Pulpk Paper. Tbk
0.01255
0.03257
0.03233
0.02582
PT. Astro Agro Lestari. Tbk
0.05512
0.03554
0.14478
0.06131
PT. Unilever. Tbk
0.05442
0.02456
0.17722
0.03997
PT. Holcim. Tbk
0.02246
0.03256
0.08211
0.04571
0.06588
0.07231
0.05422
0.05068
IHSG
Rata-rata Return Perperiode
Sumber: Hasil olahan data
c. Pengelompokkan Perusahaan Berdasarkan Total Aktiva.
Pada tabel 4.3 dan 4.4 dibawah ini menunjukkan pengelompokkan
ukuran perusahaan berdasarkan total aktiva. Pengelompokkan ini dengan
71
memilih total aktiva terbesar masing-masing sampel perusahaan selama
periode penelitian. Setelah didapat hasilnya kemudian diurutkan dari nilai
terbesar sampai dengan yang terkecil.
Tabel 4.3
Perusahaan Ukuran Besar Berdasarkan Total aktiva.
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
NAMA PERUSAHAAN
PT.Astra International Tbk
PT. Astro Agro Lestari. Tbk
PT. Astra Otoparts. Tbk
PT. Indak Kiat Pulpk Paper. Tbk
PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia. Tbk
PT. gudang Garam. Tbk
PT. Sinar Mas Agro R&T. tbk
PT. Unilever. Tbk
PT. Fajar Surya Wisesa. Tbk
PT. Bentoel Internasional Invesment. Tbk
PT. Budi Acid Jaya. Tbk
PT. Holcim. Tbk
UKURAN PERUSAHAAN
52.878166
23.550233
18.23557
17.79075
16.86393
16.56463
15.69732
15.43812
15.01481
14.88606
14.40612
14.35825
Sumber: Indonesian Capital Maket Directionery
Total aktiva yang terbesar adalah PT.Astra International Tbk
dengan total aktiva sebesar 52.878166 dan nilai terendah pada PT. Holcim.
Tbk dengan total aktiva sebesar 14.35825.
Tabel 4.4
Perusahaan Ukuran Kecil Berdasarkan Total Aktiva
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
NAMA PERUSAHAAN
PT. Sumalindo Lestari Jaya. Tbk
PT. Kimia Farma. Tbk
PT. Intraco. Tbk
PT. Kalbe Farma. Tbk
PT. Honson Industri Utama. Tbk
PT. Indal Alumunium Industri. Tbk
PT. Ricy Putra Globalindo. Tbk
PT. Jembo Cabel Company. Tbk
PT. Jakarta Eyoel Steelwork. Tbk
PT. Ades Alfindo. Tbk
PT. Indofood Sukses Makmur
PT. Mayora Indah. Tbk
UKURAN PERUSAHAAN
14.342952
14.096225
13.72355
13.66327
13.41524
13.14233
13.10719
12.91814
12.56663
12.46216
11.52893
11.22365
Sumber: Indonesian Capital Maket Directionery
72
Total aktiva yang terbesar pada perusahaan ukuran kecil adalah PT.
Sumalindo Lestari Jaya. Tbk dengan total aktiva sebesar 14.342952 dan nilai
terendah pada PT. Mayora Indah. Tbk dengan total aktiva sebesar 11.22365.
d. Rata-rata Tingkat Keuntungan Perusahaan Ukuran Besar
Pada tabel 4.5 dibawah ini menunjukkan rata-rata tingkat
keuntungan 12 saham sampel perusahaan berukuran besar yang
dikelompokkan berdasarkan holding period.
Tabel 4.5
Rata-rata keuntungan perusahaan Besar
Nama Perusahaan Besar
1 bulan
2 bulan
3bulan
Rata-rata
PT.Astra International Tbk
0.0037
0.0398
0.0043
0.0131
PT. Astro Agro Lestari. Tbk
0.0035
0.0015
0.0045
0.0032
PT. Astra Otoparts. Tbk
0.0207
0.0121
0.0196
0.0175
PT. Indak Kiat Pulpk Paper. Tbk
0.0013
0.0004
0.0012
0.0010
PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia. Tbk
0.0094
0.0115
0.0011
0.0073
PT. gudang Garam. Tbk
0.0019
0.0017
0.0016
0.0017
PT. Sinar Mas Agro R&T. tbk
0.0021
0.0213
0.0043
0.0092
PT. Unilever. Tbk
0.0029
0.0003
0.0001
0.0011
PT. Fajar Surya Wisesa. Tbk
0.0023
0.0006
0.0016
0.0015
PT. Bentoel Internasional Invesment. Tbk
0.0116
0.0058
0.0188
0.0121
PT. Budi Acid Jaya. Tbk
0.0037
0.0456
0.0089
0.0040
PT. Holcim
0.0012
0.0236
0.0015
0.0084
Sumber: Hasil olahan data
e. Rata-rata Tingkat Keuntungan Perusahaan Ukuran Kecil
Pada tabel 4.6 dibawah ini menunjukkan rata-rata tingkat
keuntungan 12 saham sampel perusahaan berukuran kecil yang
dikelompokkan berdasarkan holding period.
73
Tabel 4.6
Rata-rata tingkat Keuntungan Perusahaan Kecil
Nama Perusahaan Kecil
PT. Sumalindo Lestari Jaya. Tbk
PT. Kimia Farma. Tbk
PT. Intraco. Tbk
PT. Kalbe Farma. Tbk
PT. Honson Industri Utama. Tbk
PT. Indal Alumunium Industri. Tbk
PT. Ricy Putra Globalindo. Tbk
PT. Jembo Cabel Company. Tbk
PT. Jakarta Eyoel Steelwork. Tbk
PT. Ades Alfindo. Tbk
PT. Indofood Sukses Makmur
PT. Mayora Indah. Tbk
1 bulan 2 bulan 3bulan
Rata-rata
0.0042
0.0094
0.0017
0.0051
0.0063
0.0076
0.0143
0.0094
0.0012
0.0022
0.0092
0.0042
0.0179
0.0308
0.0078
0.0188
0.0132
0.0057
0.0106
0.0098
0.0054
0.0064
0.0069
0.0062
0.0059
0.0020
0.0069
0.0049
0.0074
0.0041
0.0011
0.0035
0.0076
0.0076
0.0040
0.0064
0.0072
0.0017
0.0042
0.0006
0.0332
0.0024
0.0029
0.0128
0.0030
0.0049
0.0047
0.0042
Sumber: Hasil olahan data
f. Standar Deviasi Tingkat Keuntungan Perusahaan Ukuran Besar
Pada tabel 4.7 dibawah ini menunjukkan rata-rata Standar deviasi
12 saham sampel perusahaan berukuran besar yang dikelompokkan
berdasarkan holding period.
Tabel 4.7
Rata-rata standar deviasi perusahaan besar
Nama Perusahaan Besar
PT.Astra International Tbk
PT. Astro Agro Lestari. Tbk
PT. Astra Otoparts. Tbk
PT. Indak Kiat Pulpk Paper. Tbk
PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia. Tbk
PT. gudang Garam. Tbk
PT. Sinar Mas Agro R&T. tbk
PT. Unilever. Tbk
PT. Fajar Surya Wisesa. Tbk
PT. Bentoel Internasional Invesment. Tbk
PT. Budi Acid Jaya. Tbk
PT. Holcim
1 bulan 2 bulan 3bulan Rata-rata
0.0351
0.0233 0.0189
0.0258
0.0443
0.1236 0.0161
0.0613
0.0117
0.0334 0.0828
0.0427
0.0125
0.0226 0.0323
0.0225
0.0245
0.0868 0.0274
0.0463
0.0140
0.0341 0.0728
0.0403
0.0217
0.0588 0.0148
0.0318
0.0544
0.0194 0.0461
0.0400
0.0940
0.0195 0.0222
0.0452
0.0260
0.0323 0.0324
0.0302
0.0329
0.0989 0.0354
0.0557
0.0225
0.0326 0.0821
0.0457
Sumber: Hasil olahan data
74
g. Standar Deviasi Tngkat Keuntungan Perusahaan Ukuran Kecil
Pada tabel 4.8 dibawah ini menunjukkan rata-rata Standar deviasi
12 saham sampel perusahaan berukuran kecil yang dikelompokkan
berdasarkan holding period.
Tabel 4.8
Standar Deviasi tingkat keuntungan perusahaan ukuran kecil
Nama Perusahaan Kecil
1 bulan
2 bulan
3bulan
Rata-rata
PT. Sumalindo Lestari Jaya. Tbk
0.0127
0.0311
0.0500
0.0313
PT. Kimia Farma. Tbk
0.0147
0.1657
0.1636
0.1147
PT. Intraco. Tbk
0.0254
0.1471
0.0817
0.0848
PT. Kalbe Farma. Tbk
0.0179
0.0308
0.0578
0.0355
PT. Honson Industri Utama. Tbk
0.0169
0.0296
0.0435
0.0300
PT. Indal Alumunium Industri. Tbk
0.0285
0.4816
0.0828
0.1976
PT. Ricy Putra Globalindo. Tbk
0.0311
0.0158
0.0159
0.0209
PT. Jembo Cabel Company. Tbk
0.0229
0.0318
0.0448
0.0332
PT. Jakarta Eyoel Steelwork. Tbk
0.0481
0.0484
0.0315
0.0460
PT. Ades Alfindo. Tbk
0.0240
0.0554
0.0774
0.0523
PT. Indofood Sukses Makmur
0.0211
0.1484
0.0583
0.0759
PT. Mayora Indah. Tbk
0.0197
0.0232
0.0399
0.0276
Sumber: Hasil olahan data
3. Pengujian Data Sampel Penelitian
a) Uji Normalitas
Untuk menguji tingkat data yang digunakan berdistribusi normal
atau tidak dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas dengan uji
normalitas Kolmogorof Smirnov .
1) Uji Kolmogorov smirnov
Pengujian data dengan kolmogorov smirnov untuk size firm data yang
diuji adalah return dan resiko dengan mengunakan SPSS versi 17.0
dengan hipotesis sebagai berikut:
75
Ho : distribusi populasi normal
H1 : distribusi populasi tidak normal
Pengambilan keputusan adalah sebagai berikut (Wahyono, 2009:187) :
- Jika probabilitas >0.05, maka Ho diterima
- Jika probabilitas <0.05, maka Ho ditolak
1) Kolmogorov Smirnov untuk Resiko
Pada tabel 4.9 berupa output SPSS dibawah ini terlihat bahwa pada
kolom asymp.sig/asymptotic significance dua sisi adalah 0.082 atau
probabilitas diatas 0.05 (0.082>0.05) maka Ho diterima atau distribusi
populasi saham untuk resiko adalah normal.
Tabel 4.9
Kolmogorov smirnov untuk standar deviasi tingkat keuntungan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
RATA2_RESIKO
N
25
Normal
a,,b
Parameters
Mean
Std.
Deviation
.03708182
Most Extreme
Differences
Absolute
.253
Positive
.253
Negative
-.220
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
.0514640
1.265
.082
Sumber: Data olahan (output spss)
2) Kolmogorov Smirnov untuk Return
Pada tabel 4.10 berupa output SPSS dibawah ini terlihat bahwa pada
kolom asymp.sig (2-tailed) dua sisi adalah 0.540 atau probabilitas
diatas 0.05 (0.540>0.05) maka Ho diterima atau distribusi populasi
saham untuk return adalah normal.
76
Tabel 4.10
Kolmogorov Smirnov untuk rata-rata tingkat keuntungan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
RATA2_RETURN
N
25
Normal
a,,b
Parameters
Most Extreme
Differences
Mean
.0101756
Std.
Deviation
Absolute
.00843457
.160
Positive
.160
Negative
-.128
Kolmogorov-Smirnov Z
.802
Asymp. Sig. (2-tailed)
.540
Sumber: Data olahan (output spss)
3) Kolmogorov-Smirnov untuk ukuran portofolio
Pada tabel 4.11 berupa output SPSS dibawah ini terlihat bahwa pada
kolom asymp.sig (2-tailed) dua sisi adalah 0.020 atau probabilitas
dibawah 0.05 (0.020<0.05) maka Ho ditolak atau distrbusi populasi
ukuran portofolio adalah tidak berdisrtribusi dengan normal.
Tabel 4.12 Kolmogorov-smirnov untuk rata-rata ukuran portfolio
Tabel 4.11
Kolmogorov smirnov untuk rata-rata tingkat keuntungan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N
Normal
Mean
Parame
a,,b
Std. Deviation
ters
Most
Absolute
Extrem
Positive
e
Differen Negative
ces
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
RATA2_UKURAN_PORTOFOLIO
12
.07565020
.111582822
.438
.438
-.322
1.518
.020
Sumber: Data olahan (output spss)
77
b) Pengujian Statitik
Setelah pengujian prasyarat analisis dengan uji normalitas
kolmogorov smirnov langkah selanjutnya adalah melakukan uji statistik
dengan ANOVA (analysis of variance) dan independent sampel t test
dilakukan terhadap sampel 24 saham untuk mengetahui apakah ada
perbedaan yang nyata antara rata-rata tingkat keuntungan dan standar
deviasi antara masing-masing jangka waktu kepemilikan dan ukuran
perusahaan, selain itu dulakukan uji Mann-Whiteney untuk ukuran
portofolio karena data resiko tidak sistematis pada ukuran portofolio yang
digunakan tidak berdistribusi normal, uji ini digunakan untuk mengetahui
apakah ada perbedaan resiko tidak sistematis (diversifikasi) terhadap
ukuran perusahaan dan melihat perbedaan pembentukkan ukuran
portofolio
terhadap
masing-masing
ukuran
perusahaan
dengan
menggunakan resiko tidak sistematis.
Hipotesis yang dalam uji statistik dengan ANOVA adalah sebagai berikut:
Ho : Rata-rata tingkat keuntungan dan standar deviasi ketiga kelompok
holding period adalah identik (tidak berbeda).
H1 : Rata-rata tingkat keuntungan dan standar deviasi ketiga kelompok
holding period adalah tidak identik (berbeda).
Pengambilan
keputusan
dengan
uji ANOVA,
sebagai
berikut
(Wahana,2009:213):
-
Jika Probabilitas > 0.05 maka Ho Diterima.
-
Jika probablitas <0.05 maka Ho Ditolak.
78
Hipotesis yang digunakan dalam uji statistik dengan Independent samples
t test adalah sebagai berikut:
Ho : Rata-rata tingkat keuntungan dan standar deviasi kedua ukuran
perusahaan adalah identik (tidak berbeda)
H1 : Rata-rata tingkat keuntungan dan standar deviasi kedua ukuran
perusahaan adalah tidak identik (berbeda).
Pengambilan keputusan dalam uji statistic dengan Independent Sampels t
test adalah sebagai berikut (Wahana, 2009:140):
-
Jika probabilitas >0.05, maka Ho diterima.
-
Jika probalitas <0.05, maka Ho ditolak.
Hipotesis yang digunakan dalamuji Mann-Whiteney test adalah sebagai
berikut:
Ho : Resiko tidak sistematis pada suatu tingkat diversifikasi dan masingmasing ukuran perusahaan identik (tidak berbeda).
H1 : Resiko tidak sistematis pada suatu tingkat diversifikasi dan masingmasing ukuran perusahaan tidak identik (berbeda).
Pengambilan keputusan dalam uji statistic dengan Mann-Whiteney test
adalah sebgaai berikut (Wahana, 2009:166) :
-
Jika Probabilitas > 0.05 maka Ho Diterima.
-
Jika probablitas <0.05 maka Ho Ditolak
(a) Uji
Anova
Terhadap
Rata-rata
Tingkat
Keuntungan
(Diversification across time)
79
Untuk pengujian statistick diversifkasi dalam hal ini penelitian
yang digunakan adalah diversifikasi berdasarkan jangka waktu
kepemilikan (Diversification across time). Uji ini digunakan untuk
mengetahui perbedaan rata-rata tingkat keuntungan antara tiga
kelompok holding
period dan standar deviasi tingkat keuntungan
antara tiga kelompok holding period. Dengan alpha 5% maka pengujian
statistik dengan ANOVA dapat dilihat pada tabel 4.12 dan tabel 4.13
dibawah ini.
Tabel 4.12
Uji ANOVA untuk rata-rata tingkat keuntungan (return)
Descriptives
PERPERIODE
1 BULAN
N
25
Mean
.0090760
Std.
Deviation
.01023342
Std. Error
.0020466
95% Confidence
Interval for Mean
Lower
Upper
Bound
Bound
.004851 .013300
3 BULAN
25
.0119376
.01224985
.0024499
.006881
6 BULAN
25
.0113592
.01635226
.0032704
Total
75
.0107909
.01307295
.0015095
Minimum
.00117
Maximum
.04112
.016991
.00027
.04456
.004609
.018109
.00019
.07887
.007783
.013798
.00019
.07887
ANOVA
PERPERIODE
Between Groups
Within Groups
Total
Sum of Squares
.000
.013
.013
Df
2
72
Mean Square
.000
.000
F
.329
Sig.
.721
74
Sumber: Data olahan (output spss)
Berdasarkan tabel 4.12 dari hasil uji statistik ANOVA (analysis of
variance) dengan tingkat kepercayaan 95% (alpha = 5%) diperoleh nilai
probabilitas 0.721 > 0.05. dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan
80
yang nyata antara rata-rata tingkat keuntungan pada ketiga kelompok
holding period pada alpha 5%.
Tabel 4.13
Uji ANOVA untuk standar deviasi tingkat keuntungan
Descriptives
PERPERIODE
1 BULAN
N
25
Mean
.0329636
Std.
Deviation
.02185061
Std. Error
.00437012
95% Confidence
Interval for Mean
Lower
Upper
Bound
Bound
.023944
.041983
3 BULAN
25
.0492684
.03163853
.00632771
.036208
6 BULAN
25
.0611064
.03723871
.00744774
Total
75
.0477795
.03262137
.00376679
.045735
0
.040274
Minimum
.00169
Maximu
m
.09400
.062328
.01229
.14411
.076477
.01586
.17722
.055285
.00169
.17722
ANOVA
PERPERIODE
Between Groups
Sum of Squares
.010
Df
2
Mean Square
.005
.001
Within Groups
.069
72
Total
.079
74
F
5.227
Sig.
.008
Sumber: Data olahan (output spss)
Berdasarkan tabel 4.13 dari hasil uji statistik dengan
ANOVA (Analysis of variance) dengan tingkat kepercayaan 95% (alpha
= 5%) diperoleh nilai probabilitas 0.008, dengan tingkat probabilitas
<0.05 dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang nyata antara standar
deviasi tingkat keuntungan pada tiga kelompok holding period.
Dari hasil uji statsistik dengan uji ANOVA diversifikasi
berdasarkan jangka waktu kepemilikan saham untuk rata-rata tingkat
keuntungan menunjukkan bahwa diversifikasi berdasarkan jangka waktu
kepemilikan secara statistik tidak ada perbedaan yang signifikan antara
ketiga kelompok holding period. Tetapi diversifikasi berdasarkan jangka
waktu kepemilikan apabila diuji secara statistik untuk stadar deviasi
81
tingkat keuntungan maka terdapat perbedaan yang signifikan antara
ketiga kelompok holding period. Semakin panjang jangka waktu
kepemilikan maka resiko yang diperoleh akan semakin kecil.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Bambang Riyanto dan Lukas Atmaja (1998) yaitu dengan
melakukan
penelitian
diversifikasi
berdasarkan
jangka
waktu
kepemilikan akan mempengaruhi resiko tanpa mempengaruhi return.
Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Ropikoh (2006) yaitu dengan melakukan penelitian
Diversifikasi berdasarkan jangka waktu kepemilikan dan ukuran
perusahaan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa diversifikasi
berdasarkan jangka waktu kepemilikan akan mempengaruhi resiko tanpa
mempengaruhi return.
(b) Uji Statistik dengan Independen Sampels t test Untuk Ukuran
Perusahaan
Uji statistik dengan Independent samples t test ukuran perusahaan
(size firm) dalam penelitian ini, yang bertujuan untuk mengetahui ratarata tingkat keuntungan antara perusahaan yang berukuran kecil dengan
perusahaan yang berukuran besar serta untuk mengetahui standar deviasi
tingkat keuntungan antar perusahaan yang berukuran besar . Dengan
perusahaan yang berukuran kecil. Dengan alpha 5% maka pengujian
statistik dengan independent samples t test dapat dilihat pada tabel 4.14
dan 4.15 dibawah ini.
82
Tabel 4.14
Independent samples t test untuk rata-rata tingkat keuntungan
Group Statistics
RETURN
SIZE FIRM
Perusahaan Besar
N
12
Mean
.0144567
Std.
Deviation
.01005105
Std. Error
Mean
.00290149
Perusahaan Kecil
12
.0076350
.00464478
.00134083
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Difference
RETURN
Equal
variances
assumed
Equal
variances
not
assumed
F
9.05
0
Sig.
.006
T
2.134
Df
22
Sig. (2tailed)
.044
Mean
Difference
.00682167
Std. Error
Difference
.00319632
Lower
.00019
Upper
.01345
2.134
15.493
.049
.00682167
.00319632
.00002
.01361
Sumber: Hasil olahan data (output spss)
Berdasarkan tabel 4.14 terlihat bahwa t hitung untuk rata-rata
tingkat keuntungan dengan equal variance not assumed (diasumsikan
kedua varians tidak sama atau menggunakan sparate variance test)
adalah 2.134 dengan probabilitas 0.049 dengan probabilitas <0.05, maka
Ho ditolak atau kedua rata-rata tingkat return perusahaan berukuran
besar dan perusahaan berukuran kecil benar-benar berbeda. Dalam artian
bahwa perusahaan besar lebih kecil memperoleh tingkat keuntungan
dibandingkan dengan perusahaan yang berukuran kecil.
Dari hasil uji Independent samples t test dengan Firm size untuk
rata-rata tingkat keuntungan adalah perusahaan yang berukuran kecil
akan memperoleh tingkat keuntungan yang lebih besar dibandingkan
83
perusahaan berukuran besar. Penelitian ini sesuai dengan penelitian
dilakukan oleh Ropikoh bahwa terdapat perbedaan return antara
perusahaan besar dengan perusahaan yang berukuran kecil, dimana
perusahaan berukuran besar lebih kecil dalam memperoleh keuntungan
dibandingkan dengan perusahaan yang berukuran kecil.
Tabel 4.15
Independent t samples test untuk Standar deviasi tingkat keuntungan
Group Statistics
RESIKO
SIZE_FIRM
BESAR
KECIL
12
Mean
.0580092
Std.
Deviation
.01858056
Std. Error
Mean
.00536375
12
.0408442
.01420299
.00410005
N
Levene's
Test for
Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Difference
RESIKO
Equal
variances
assumed
Equal
variances
not
assumed
F
.362
Sig.
.554
T
2.542
Df
22
Sig. (2tailed)
.019
Mean
Difference
0.01717
Std. Error
Difference
0.00675
Lower
0.0031
Upper
0.0311
2.542
20.583
.019
0.01717
0.00675
0.0031
0.0312
Sumber: Hasil olahan data (output spss)
Berdasarkan tabel 4.15 terlihat bahwa t hitung untuk rata-rata
tingkat keuntungan dengan equal variance not assumed (diasumsikan
kedua varian tidak sama atau menggunakan separate variance test) adalah
2.542 dengan probabilitas 0.019 oleh karena probalilitas 0.05>, maka Ho
ditolak atau kedua perusahaan yang berukuran kecil dengan perusahaan
berukuran besar berbeda secara signifikan. Dalam artian bahwa ada
perbedaan resiko yang diperoleh antara kedua ukuran persahaan tersebut.
84
Dari hasil uji Independent samples t test pada ukuran perusahaan
menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara standar deviasi
tingkat keuntungan terhadap kedua ukuran perusahaan. Hasil ini sesuai
dengan Elton dan Gruber yang menyatakan bahwa perusahaan yang besar
dianggap memiliki resiko yang lebih kecil dibandingkan dengan
perusahaan yang berukuran kecil. Akan tetapi penelitian ini tidak sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Ropikoh (2006), yang meneliti
ukuran perusahaan terhadap return dan resiko perusahaan dan hasil
penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan resiko antara
perusahaan berukuran besar dengan perusahaan berukuran kecil.
Hasil penelitian ini juga sesuai dengan pernyataan Jogiyanto HM
(2003) yang manyatakan bahwa perusahaan besar dianggap memiliki
resiko lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan kecil, karena
perusahaan besar memilki akses kepasar modal lebih baik dibandingkam
perusahaan berukuran kecil dan variabel ini diprediksi mempunyai
hubungan negatif dengan resiko
(c) Uji statistik Mann-Whiteney Terhadap Ukuran Portofolio Dengan
Resiko Tidak Sistematis
2) Pengujian perbedaan tingkat resiko tidak sistematis portofolio saham
pada masing-masing ukuran portofolio perusahaan ukuran besar.
Pengujian perbedaan tingkat resiko tidak sistematis portofolio antara
ukuran portofolio pada perusahaan besar dengan perusahaan berukuran
kecil, menggunakan uji Mann-Whiteney test yang bertujuan untuk
85
mengetahui ada tidaknya perbedaan tingkat resiko tidak sistematis pada
portofolio saham diantara ukuran portofolio dapat dilihat dari rata-rata
nilai resiko tidak sistematis yang dicapai setiap ukuran portfolio saham
perusahaan besar dengan level siginifikan (alpha=5%). Pedoman yang
digunakan untuk menerima atau menolak hipoteis ini adalah sebagai
berikut (Wahana, 2009:166) :
a. Ho diterima jika nilai P value pada kolom Asimp sig (2-tailed)> level
of significant (alpha=5%).
b. H1 diterima jika nilai P value pada kolom Asimp sig (2-tailed)< level
of signifikanct (alpha=5%).
Perbedaan tingkat resiko tidak sistematis portofolio saham diantara
ukuran portofolio saham diukur dengan membandingkan resiko tidak
sistematis yang dicapai k saham dengan portofolio k+1 saham.
Tabel 4.16
Rata-rata nilai resiko tidak sistematis untuk setiap ukuran portofolio
saham perusahaan besar
NO Portofolio Resiko tidak sistematis
1
2 saham
0.025862
2
3saham
0.041119
3
4 saham
0.041866
4
5 saham
0.029513
5
6 saham
0.027374
6
7 saham
0.020154
Sumber: Hasil olahan data
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata resiko tidak sistematis
portofolio saham perusahaan berukuran besar antara 0.020154 sampai
dengan0.041866, rata-rata resiko tidak sistematis menurun pada saat
semakin bertambah ukuran portofolio.
86
Tabel 4.17
Nilai P-value pada pengujian perbedaan tingkat resiko tidak
sistematis portofolio saham diantara ukuran portofolio pada
perusahaan besar
portofolio
2 saham
3 saham
4 saham
5 saham
6 saham
2 saham
3 saham
4 saham 5 saham 6 saham
7 saham
0.923
0.938
0.304
0.000
0.906
0.098
0.005
0.003
0.001
0.001
0.006
0.002
0.045
0.179
0.008
Sumber: Hasil olahan data
Pada tabel 4.17 hasil pengujian dapat dilihat dilampiran 6 dalam
tabel SPSS,hasil pengujian manunjukkan bahwa nilai Asimp-sg (2-tailed)
< level of significant (alpha=0.05). Jadi hipotesis nol (Ho) ditolak dan
hipoteisis akternatif H1 diterima, maka ada perbedaan yang signifikan
tingkat resiko tidak sistematis portofolio saham diantara ukuran
portofolio pada perusahaan berukuran besar.
Dari hasil pengujian dapat diartikan bahwa ada perbedaan yang
signifikan antara tingkat resiko tidak sistematis portofolio saham diantara
masing-masing ukuran portofolio,
hasil penelitian ini sesuai dengan
penelitian sebalumnya yang dilakukan oleh Kusbianto (2002), dalam
penelitiannya yang berjudul Hubungan Resiko Perusahaan dan Resiko
pasar serta pengaruhnya terhadap tingkat Divesifikasi saham, bahwa
penurunan resiko perusahaan secara umum meningkat sejalan dengan
besarnya ukuran portofolio. Jika pada portofolio dua saham resiko
perusahaan menurun 5% dibandingkan rata-rata risiko perusahaan saham
individual perusahaan saham individual penyusun portofolio dengan 10
saham resiko perusahaan mengalami penurunan sampai dengan 40% hal
87
iti berarti bahwa semakin besar jumlah saham yang dimasukkan kedalam
portofolio maka akan semakin baik tingkat diversifikasi portofolio
tersebut.
3) Pengujian perbedaan tingkat resiko tidak sistematis portofolio saham
pada masing-masing ukuran portofolio perusahaan ukuran kecil.
Pengujian perbedaan tingkat resiko tidak sistematis portofolio diantara
ukuran portofolio pada perusahaan kecil , menggunakan uji MannWhiteney yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan
tingkat resiko tidak sistematis pada portofolio saham diantara ukuran
portofolio dapat dilihat dari rata-rata nilai resiko tidak sistematis yang
dicapai setiap ukuran portfolio saham perusahaan kecil . dengan level
siginifikan (alpha=5%). Pedoman yang digunakan untuk menerima atau
menolak hipoteis ini adalah sebagai berikut (Wahana, 2009:166) :
1. Ho diterima jika nilai P value pada kolom Asimp sig (2-tailed)> level of
signifikan (alpha=5%).
2. H1 diterima jika nilai P value pada kolom Asimp sig (2-tailed)< level of
signifikan (alpha=5%).
Perbedaan tingkat resiko tidak sistematis portofolio saham diantara
ukuran portofolio saham diukur dengan membandingkan resiko tidak
sistematis yang dicapai k saham dengan portofolio k+1 saham.
88
Tabel 4.18
Rata-rata nilai risiko tidak sistematis untuk setiap ukuran portofolio
saham perusahaan kecil
NO
1
2
3
4
5
6
Portofolio
2 saham
3saham
4 saham
5 saham
6 saham
7 saham
Risiko tidak sistematis
0.053882
0.069152
0.05951
0.034525
0.036279
0.044279
Sumber: Hasil olahan data
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata resiko tidak sistematis
portofolio saham perusahaan berukuran kecil antara 0.034525 sampai
dengan 0.069152, rata-rata resiko tidak sistematis menurun pada saat
semakin bertambah ukuran portofolio.
Tabel 4.19
Nilai P-value pada pengujian perbedaan tingkat risiko tidak
sistematis portofolio saham diantara ukuran portofolio pada
perusahaan kecil
portofolio
2 saham
3 saham
4 saham
5 saham
6 saham
2 saham
3 saham 4 saham 5 saham 6 saham 7 saham
0.003
0.019
0.005
0.000
0.015
0.040
0.866
0.000
0.022
0.085
0.000
0.009
0.000
0.003
0.001
Sumber: Hasil olahan data (output SPSS)
Pada tabel 4.19 hasil pengujian dapat dilihat dilampiran 7 dalam
tabel SPSS, pengujian ini manunjukkan bahwa nilai Asimp-sg (2-tailed) <
level of significant (alpha=0.05). Jadi hipotesis nol (Ho) ditolak dan
hipoteisis alternatif H1 diterima, maka ada perbedaan yang signifikan
89
tingkat resiko tidak sistematis portofolio saham diantara ukuran
portofolio pada perusahaan berukuran kecil.
Dari hasil pengujian dapat diartikan bahwa ada perbedaan yang
signifikan antara tingkat resiko tidak sistematis portofolio saham diantara
masing-masing ukuran portofolio,
hasil penelitian ini sesuai dengan
penelitian sebalumnya yang dilakukan oleh Kusbianto (2002), dalam
penelitiannya yang berjudul Hubungan Resiko Perusahaan dan Resiko
pasar serta pengaruhnya terhadap Tingkat Divesifikasi Saham, bahwa
penurunan resiko perusahaan secara umum meningkat sejalan dengan
besarnya ukuran portofolio. Jika pada portofolio dua saham resiko
perusahaan menurun 5% dibandingkan rata-rata resiko perusahaan saham
individual perusahaan saha individual penyusun portofolio dengan 10
saham risiko perusahaan mengalami penurunan sampai dengan 40% hal
iti berarti bahwa semakin besar jumlah saham yang dimasukkan kedalam
portofolio maka akan semakin baik tingkat diversifikasi portofolio
tersebut.
Dalam penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan Sharpe
dan Gordon (1995), pada umumnya semakin terdisversifikasi suatu
portofolio (semakin besar jumlah sekuritas dalam portofolio), masingmasing proporsi Xi akan semakim kecil. Hal ini tidak akan menyebabkan
beta akan turun atau naik secara siginifikan kecuali upaya mengubahnya
dilakukan dengan dengan sengaja baik menambah jumlah sekuritas yang
memiliki beta rendah kedalam portofolio atau beta tinggi kedalam
90
portofolio. Karena beta portofolio adalah rata-rata dari beta sekuritas,
maka diversifikasi akan menghasilkan pemerataan resiko pasar.
4) Pengujian resiko tidak sistematis dalam pembentukkan ukuran
portofolio antara perusahaan besar dengan ukuran perusahaan kecil.
Pengujian perbedaan tingkat resiko tidak sitematis perusahaan
berukuran besar dengan peruahaan berukuran kecil, diukur dengan
membandingkan nilai resiko tidak sistematis yang dicapai masing-masing
ukuran portofolio saham perusahaan besar dengan portofolio saham
perusahaan kecil.
Hasil perhitungan portofolio ukuran perusahaan besar dengan
portofolio perusahaan kecil selama periode Maret 2004 sampai dengan
Desember 2009 yang telah diuji secara statistik dapat dilihat pada tabel
4.20
Tabel 4.20
Uji perbedaan ukuran portofolio antara perusahaan berukuran besar
dengan perusahaan berukuran kecil.
NO
1
2
3
Ukuran
portofolio
2 saham
3saham
4 saham
Rata-rata risiko tidak
sistematis perusahaan
besar
0.025862
0.041119
0.041866
Rata-rata risiko tidak
sistematis perusahaan
kecil
0.053882
0.069152
0.05951
P-Value
0.519
0.007
0.003
4
5 saham
0.029513
0.034525
0.001
5
6 saham
0.037374
0.036279
0.0041
6
7 saham
0.020154
0.044279
0.023
Sumber: Hasil olahan data
Pada tabel 4.20 menunjukkan bahwa rata-rata resiko tidak
sistematis saham perusahaan besar antara 0.020154 sampai dengan
91
0.041866 sedangkan rata-rata nilai resiko tidak sistematis perusahaan kecil
antara 0.034525 hingga 0.069152 rata-rata nilai resiko tidak sistematis
portofolio tidak sistematis perusahaan besar lebih rendah dibandingkan
dengan rata-rata resiko tidak sistematis perusahaan kecil.
Pengujian perbedaan ukuran portofolio dengan melihat nilai resiko
tidak sistemtis antara portofolio saham perusahaan besar dengan portofolio
saham perusahaan besar menunjukkan bahwa nilai P-value lebih kecil dari
pada level signifikan (alpha=5%), atau Ho ditolak dan H1 diterima. Hal ini
menunjukkan bahwa secara statistik terdapat perbedaan yang signifikan
antara rata-rata nilai resiko tidak sistematis masing-masing ukuran
portofolio pada perusahaan besar dan perusahaan kecil.
Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan Jogiyanto HM (2003)
yang manyatakan bahwa perusahaan besar dianggap memiliki resiko lebih
kecil dibandingkan dengan perusahaan kecil, karena perusahaan besar
memilki akses kepasar modal lebih baik disbanding perusahaan kecil dan
variabel ini diprediksi mempunyai hubungan negatif dengan resiko.
Gambar 4.1
Perbandingan nilai risiko tidak sitematis antara portofolio saham perusahaan besar
dengan portofolio perushahaan kecil dengan ukuran portolio
Axis Title
Chart Title
0.08000
0.06000
0.04000
0.02000
0.00000
2saham
3saham
4saham
5saham
6saham
7saham
perusahaan besar 0.02586
0.04112
0.04187
0.02951
0.03737
0.03015
perusahaan kecil
0.06915
0.05951
0.03453
0.03628
0.04428
0.05388
92
Perbandingan nilai resiko perusahaan berukuran besar dengan
perusahaan berukuran kecil dapat dilihat pada gambar 4.1 gambar tersebut
menunjukkan bahwa untuk setiap ukuran portfolio grafiknya cenderung
turun. Artinya seiring dengan semakin besarnya ukuran portofolio rata-rata
nilai resiko tidak sistematisnya cederung menurun. Grafik rata-rata nilai
resiko tidak sistematis portofolio perusahaan besar berada dibawah garis
rata-rata nilai risiko tidak sistematis portofolio perusahaan kecil yang
menunjukkan resiko tidak sistematis perusahaan kecil lebih tinggi
dibandingkan dengan perusahan besar.
93
BAB V
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
Setelah melakukan analisis terhadap hasil penelitian telah dijelaskan
pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu :
1. a. Pengujian Terhadap Rata-rata Tingkat Keuntungan (Diversification
across Time)
Rata-rata tingkat keuntungan Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG) untuk holding period 1 bulan, 3 bulan dan 6 bulan masingmasing adalah 0.01922, 0.01155 dan 0.01478. Sedangkan dari analisis
terhadap 24 sampel diperoleh hasil rata-rata tingkat keuntungan saham
untuk periode 1 bulan, 3 bulan dan 6 bulan adalah berturut-turut
0.00922, 0.01198 dan 0.01149. rata-rata tingkat keuntungan ini apabila
diuji dengan pengujian statistik maka akan memperlihatkan tidak
adanya perbedaan yang signifikan atau tidak ada perbedaan yang
nyata, maka dapat disimpulkan bahwa jangka waktu kepemilikan tidak
mempengaruhi rata-rata tingkat keuntungan pada ketiga kelompok
holding period .
Hasil penlitian ini sesuai dengan penlitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Bambang Riyanto dan Lukas Atmaja (1998) yaitu
dengan melakukan diversifikasi jangka waktu kepemilikan akan
mempengaruhi risiko tanpa tanpa mempengaruhi tingkat keuntungan.
Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
93
Ropikoh (2006) menunjukkan diversifikasi berdasarkan jangka waktu
kepemilikan akan mempengaruhi risiko tanpa mempengaruhi tingkat
keuntungan.
b. Pengujian
Terhadap
Standar
Deviasi
Tingkat
Keuntungan
(Diversification across Time)
Standar Deviasi tingkat keuntungan Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) untuk holding period 1 bulan, 3 bulan dan 6 bulan
masing-masing adalah 0.00761, 0.01443 dan 0.02238. sedangkan dari
analisis terhadap 24 sampel diperoleh hasil standar deviasi keuntungan
saham untuk period 1 bulan, 3 bulan dan 6 bulan adalah berturut-turut
0.06588, 0.07231 dan 0.054222. Standar deviasi tingkat keuntungan
ini apabila diuji dengan pengujian statistik maka akan memperlihatkan
adanya perbedaan yang signifikan atau ada perbedaan yang nyata,
maka
dapat
disimpulkan
bahwa
jangka
waktu
kepemilikan
mempengaruhi standar deviasi tingkat keuntungan pada ketiga
kelompok holding period .
Hasil penlitian ini sesuai dengan penlitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Bambang Riyanto dan Lukas Atmaja (1998) yaitu
dengan melakukan diversifikasi jangka waktu kepemilikan akan
mempengaruhi resiko tanpa mempengaruhi tingkat keuntungan. Hasil
penelitian ini juga sesuai dengan penelitian Ropikoh (2006)
menunjukkan diversifikasi berdasarkan jangka waktu kepemilikan
akan mempengaruhi resiko tanpa mempengaruhi tingkat keuntungan.
94
2. a) Pada hasil uji analisis Independent samples t test untuk rata-rata tingkat
keuntungan masing-masing ukuran perusahaan,
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tingkat rata-rata
keuntungan antara ukuran perusahaan besar dengan perusahaan
berukuran kecil benar-benar berbeda. Dalam artian bahwa perusahaan
berukuran
kecil
lebih
besar
dalam
memperoleh
keuntungan
dibandingakn perusahaan yang berukuran besar.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Ropikoh (2006) yang menunjukkan bahwa rata-rata tingkat keuntungan
antara perusahaan berukuran besar dengan perusahaan berukuran kecil
adalah berbeda.
b) Pada hasil uji analisis Independen t samples t test untuk
standar
deviasi keuntungan masing-masing ukuran perusahaan,
dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat rata-rata standar
deviasi keuntungan antara ukuran perusahaan besar dengan perusahaan
berukuran kecil benar-benar berbeda. Dalam artian bahwa resiko yang
akan diperoleh perusahaan yang berukuran kecil lebih besar
dibandingkan perusahaaan berukuran besar.
Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan Jogiyanto HM (2003)
yang manyatakan bahwa perusahaan besar dianggap memiliki resiko
lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan kecil, karena perusahaan
besar memilki akses kepasar modal dan variabel ini diprediksi
mempunyai hubungan negatif dengan resiko.
95
3. Hasil penelitian portofolio saham perusahaan besar menunjukkan bahwa
terdapat pebedaan yang signifikan terhadap resiko tidak sistematis
portofolio diantara ukuran portfolio. Begitu pula dengan hasil penelitian
portofolio saham perusahaan kecil yang menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan terhadap resiko tidak sistematis portofolio
saham diantara ukuran portofolio.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebalumnya yang
dilakukan oleh Kusbianto (2002), dalam penelitiannya yang berjudul
Hubungan Resiko Perusahaan dan Resiko Pasar Serta Pengaruhnya
terhadap Tingkat Divesifikasi saham, bahwa penurunan resiko perusahaan
secara umum meningkat sejalan dengan besarnya ukuran portofolio. Jika
pada portofolio dua saham risiko perusahaan menurun 5% dibandingkan
rata-rata resiko perusahaan saham individual dan pada penyusun portofolio
dengan 10 saham resiko perusahaan mengalami penurunan sampai dengan
40% hal itu berarti bahwa semakin besar jumlah saham yang dimasukkan
kedalam portofolio maka akan semakin baik tingkat diversifikasi
portofolio tersebut.
4. Hasil uji Two Independent Samples Test (Mann-Whiteneyy Test) masingmasing ukuran perusahaan pada pembentukkan ukuran portolio pada suatu
tingkat resiko tidak sistematis terdapat perbedaan yang signifikan. Hasil
penelitian ini sesuai dengan pernyataan Jogiyanto HM (2003) yang
manyatakan bahwa perusahaan besar dianggap memiliki risiko lebih kecil
dibandingkan dengan perusahaan kecil, karena perusahaan besar memilki
96
akses kepasar modal dan variabel ini diprediksi mempunyai hubungan
negatif dengan risiko.
c. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian maka terdapat beberapa informasi yang perlu
dipertimbangkan oleh para investor dan calon investor dalam berinvestasi di
pasar modal khususnya saham. Oleh karena berinvestasi pada saham selalu
mengandung unsur resiko maka investor perlu mengetahui cara untuk
mengurangi resiko tersebut. Resiko tidak sistematis (unsystematic risk) dapat
dihilangkan melalui diversifikasi, yaitu dengan cara membentuk portofolio
optimal dengan masing-masing ukuran portofolio.
Informasi lain dalam penelitian ini yaitu bahwa portofolio saham masingmasing ukuran perusahaan yang dilihat dari rata-rata resiko tidak sistematis
menunjukkan portofolio 2 saham memiliki risiko tidak sistematis lebih besar
bila dibandingkan dengan portofolio 7 saham, seiring dengan semakin
besarnya ukuran portofolio maka rata-rata risiko cenderung menurun. Dalam
hal ini bagi pemodal yang menghindari resiko (Risk Averse) lebih baik
melakukan diversifikasi dengan membentuk portofolio berdasarkan jenis
saham dari pada berdasarakan jumlah saham atau ukuran portofolio. Hasil
diversifikasi dengan membentuk portofolio berdasarkan jenis saham
menunjukkan bahwa rata-rata nilai risiko tidak sitematis yang dicapai oleh
portofolio saham perusahaan besar lebih baik dibandingkan dengan rata-rata
resiko tidak sistematis portofolio saham perusahaan berukuran kecil.
97
DAFTAR PUSTAKA
Ahamad Rodoni dan Abdul Hamid, Analisis Investasi dan Manajemen Resiko,
FEB UIN Syarif Hidayatullajh, Jakarta, 2010.
Ahmad Rodoni dan Abdul Hamid, Buku Panduan Penulisan Skripsi, FEB UIN
Syarif Hidayatullajh, Jakarta, 2010.
Angela Rin Manupasa, Studi Komparatif Tingkat Return dan Risiko Resadana
Saham dan Portofolio Saham LQ45 Dengan Menggunakan Single Index
Model (SIM), Tesis Undip, Jakarta, 2001.
Bodie, Kane, Marcus, Invesment, Mc Graw Hill, 2006.
Brigham, Houston, Fundamental Of Finacial Management (Dasar-dasar
Manajemen Keuangan) , Salemba Empat, Jakarta, 2009.
Bodie, Kane, Marcus, 2006. Invesment, Mc Graw Hill.
Brigham, Houston, Fundamental Of Finacial Management (Dasar-dasar
Manajemen Keuangan) , Jakarta. Salemba Empat,2009.
Elton, Edwin J. and Martin J.Gruber, Modern Portfolio Theory and Investment
Analysis, Fifth Edition, John Wiley & Sons, Inc. Toronto, Canada, 1995.
Fabozzi Frank J, Modigliani , Pasar dan Lembaga Keuangan, Salemba
Empat,1995.
Haugen, Robert A, Modern Investment Theory, Prentice Hall, Inc. Englewood
Cliffs, New Jersey, USA,1998.
98
Huda, dan Mustofa, Investasi PadaPasar Modal Syari’ah, Jakarta, Kencana,1998.
Husnan,S,1995, Dasar-dasar Teori Portofolio dan Ananlisis Sekuritas, UPPAMP.
Ibrahim A. Onour (2010), Analysis of Portfolio Diversifications Efficiency in
Emerging African Stock Markets.
I Made Sudana, dan Miranda Janiarti, Pengaruh Ukuran Portofolio Terhadap
Tingkat Diversifikasi Saham: Perbandingan Antara Portofolio Saham Satu
Industri Dengan Portofolio Saham Beragam Industri Di BEJ, Majalah
Ekonomi Tahun X, No.1, April, hal 28-42, 2002.
Iriyanti, Analisis Ukuran Perusahaan dan Ukuran Portofolio terhadap Tingkat
Diversififkasi, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2008 .
Jogiyanto, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Kedua, BPFE,
Yohyakarta, 2003.
Jogiyanto, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Ketiga, BPFE,
Yohyakarta, 2009.
Kusbianto.”Hubungan
Risiko
Perusahaan
Serta
Pengaruhnya
terhadap
Diversifikasi Portofolio Saham”, Journal The Winners, Vol3, no2,
September, 2002
Manurung Mandala, Raharaja, Uang, Perbankkan dan Ekonomi Moneter. Jakarta
Fakultas Ekonomi Indonesia.
Markowitz, M. Harry, Portfolio Selection: Efficient Diversification of Investment,
The John Wiley and Son, Inc, 1995.
99
Moeldjadi, Manajemen KeuanganPendekatan Kuantitatif dan Kualitatif,
Bayimedia, Malang, 2006.
Poon, S., S.J. Taylor and C.W.R Ward, Portfolio Diversification: A Pictorial
Analysis of The U.K. Stock Market, Journal of Finance and Accounting,
pp87-101, 1992.
Radchffe, Robert C, Invesment Concept analysisand Strategy, 2𝑎𝑛𝑑 edition,
Foresman Company, England. 1987.
Reilly, Frank & Brown, Keith C. 8th ed. Investment Analysis and Portfolio
Management, Thomson South-Western, United States of America, 2006.
Ropikoh, “Analisis Ukuran perusahaan dan Diversifikasi Berdasarkan Jagka
Waktu Kepemilikan”,Skripsi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2006.
Sharpe,W,1970. Portfolio Theory and Capital Markets. Mc Graw Hill.
Sulistyorini Agustin, Analisis Kinerja Portofolio Saham Dengan Menggunakan
Metode Sharpe, Treynor dan Jensen, Spripsi UNDIP, Jakarta, 2009.
Tandelilin, Eduardus, Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, BPFE,
Yogyakarta, 2001.
Wahana Komputer, SPSS 17 Untuk Pengolahan Data Statistik, Andi, Semarang,
2009.
Wahyono, Teguh, 25 Model Analisis Statistik Dengan SPSS 17, Alex Media
Komputindo, Jakarta, 2009.
www.yahoo.finance.com
www.google.com
100
Lampiran 1 : Diversifikasi Portofolio 2 Saham
1. Perusahaan Besar
No
Varian Portofolio
Beta Portofolio
Varians pasar
Risiko tidak sistematis
1
0.021339
-0.054500
0.008129
0.021782
2
0.011309
-0.396500
0.008129
0.014532
3
0.182686
1.826500
0.008129
0.167838
4
-0.307541
-4.080000
0.008129
-0.274374
5
-0.081168
-1.441500
0.008129
-0.069450
6
0.067168
0.420000
0.008129
0.063754
7
-0.123589
-1.960000
0.008129
-0.107656
8
-0.017029
-0.563500
0.008129
-0.012448
9
-0.373581
-5.000000
0.008129
-0.332936
10
0.050206
0.181000
0.008129
0.048735
11
-0.103677
-1.619900
0.008129
-0.090508
12
0.216494
1.909000
0.008129
0.200976
13
0.387871
4.132000
0.008129
0.354282
14
-0.102356
-1.774500
0.008129
-0.087931
15
0.124017
0.864000
0.008129
0.116993
16
0.272353
2.725500
0.008129
0.250197
17
0.081596
0.345500
0.008129
0.078788
18
0.188156
1.742000
0.008129
0.173995
19
-0.168396
-2.694500
0.008129
-0.146492
20
0.255391
2.486500
0.008129
0.235179
21
0.101509
0.685600
0.008129
0.095935
22
0.350739
3.790000
0.008129
0.319930
23
-0.139487
-2.116500
0.008129
-0.122282
24
0.086885
0.522000
0.008129
0.082642
25
0.235221
2.383500
0.008129
0.215846
26
0.044465
0.003500
0.008129
0.044436
27
0.151024
1.400000
0.008129
0.139644
28
-0.205528
-3.036500
0.008129
-0.180844
29
0.218260
2.144500
0.008129
0.200827
30
0.064377
0.343600
0.008129
0.061584
31
0.031129
0.106500
0.008129
0.030263
32
0.257501
2.745000
0.008129
0.235187
101
No
Varians portofolio
Beta Portofolio
Varians Pasar
Resiko Tidak Sistematis
33
0.405837
4.606500
0.008129
0.368391
34
0.215081
2.226500
0.008129
0.196981
35
0.321640
3.623000
0.008129
0.292189
36
-0.034912
-0.813500
0.008129
-0.028299
37
0.388876
4.367500
0.008129
0.353373
38
0.234993
2.566600
0.008129
0.214129
39
-0.210745
-3.161500
0.008129
-0.185045
40
-0.062409
-1.300000
0.008129
-0.051841
41
-0.253166
-3.680000
0.008129
-0.223251
42
-0.146606
-2.283500
0.008129
-0.128043
43
-0.503158
-6.720000
0.008129
-0.448531
44
-0.079370
-1.539000
0.008129
-0.066860
45
-0.233253
-3.339900
0.008129
-0.206103
46
0.149090
1.338500
0.008129
0.138209
47
-0.041667
-1.041500
0.008129
-0.033201
48
0.064893
0.355000
0.008129
0.062007
49
-0.291659
-4.081500
0.008129
-0.258481
50
0.132128
1.099500
0.008129
0.123190
51
-0.021755
-0.701400
0.008129
-0.016053
52
-0.098012
-1.900000
0.008129
-0.082567
53
-0.079869
-0.503500
0.008129
-0.075776
54
-0.387232
-4.940000
0.008129
-0.347075
55
-0.144345
0.241000
0.008129
-0.146304
56
-0.078846
-1.559900
0.008129
-0.066166
57
0.211966
2.216500
0.008129
0.193948
58
-0.144586
-2.220000
0.008129
-0.126540
59
0.279202
2.961000
0.008129
0.255132
60
0.125319
1.160100
0.008129
0.115888
Rata-rata risiko tidak sitematis
0.025862
102
2. Perusahaan Kecil
No
Varian Portofolio
Beta Portofolio
Varians pasar
Risiko tidak sistematis
1
0.088762
2.642000
0.008129
0.067285
2
0.065479
0.919500
0.008129
0.058005
3
0.049588
1.994500
0.008129
0.033375
4
0.033700
0.379500
0.008129
0.030615
5
0.048977
1.629000
0.008129
0.035735
6
0.048561
2.149000
0.008129
0.031092
7
0.046122
1.709500
0.008129
0.032225
8
0.060362
2.674500
0.008129
0.038621
9
0.062701
2.575500
0.008129
0.041765
10
0.073042
2.391500
0.008129
0.053602
11
0.041623
1.499500
0.008129
0.029433
12
0.036098
-1.477500
0.008129
0.048108
13
0.020206
-0.402500
0.008129
0.023478
14
0.025687
-2.017500
0.008129
0.042087
15
0.056789
-0.768000
0.008129
0.063032
16
0.019179
-0.248000
0.008129
0.021195
17
0.016740
-0.687500
0.008129
0.022329
18
0.030980
0.277500
0.008129
0.028725
19
0.033319
0.178500
0.008129
0.031868
20
0.043661
-0.005500
0.008129
0.043705
21
0.012241
-0.897500
0.008129
0.019537
22
0.042756
-2.125000
0.008129
0.060030
23
0.026868
-3.740000
0.008129
0.057270
24
0.120851
-2.490500
0.008129
0.141096
25
0.041729
-1.970500
0.008129
0.057747
26
0.039290
-2.410000
0.008129
0.058881
27
0.053530
-1.445000
0.008129
0.065277
28
0.055869
-1.544000
0.008129
0.068420
29
0.066210
-1.728000
0.008129
0.080257
30
0.034791
-2.620000
0.008129
0.056089
31
0.011066
-2.665000
0.008129
0.032730
32
0.105050
-1.415500
0.008129
0.116556
33
0.025928
-0.895500
0.008129
0.033207
34
0.023489
-1.335000
0.008129
0.034341
103
No
Varians Portofolio
Beta Portofolio
Varians Pasar
Resiko tidak Sistematias
35
0.037729
-0.370000
0.008129
0.040737
36
0.040067
-0.469000
0.008129
0.043880
37
0.050409
-0.653000
0.008129
0.055717
38
0.018989
-1.545000
0.008129
0.031549
39
0.067881
-3.030500
0.008129
0.092516
40
0.010039
-2.510500
0.008129
0.030447
41
0.007600
-2.950000
0.008129
0.031581
42
0.021840
-1.985000
0.008129
0.037977
43
0.024179
-2.084000
0.008129
0.041120
44
0.034521
-2.268000
0.008129
0.052957
45
0.003101
-3.160000
0.008129
0.028789
46
0.104023
-1.261000
0.008129
0.114273
47
0.101583
-1.700500
0.008129
0.115407
48
0.115824
-0.735500
0.008129
0.121803
49
0.118162
-0.834500
0.008129
0.124946
50
0.128504
-1.018500
0.008129
0.136783
51
0.097084
-1.910500
0.008129
0.112615
52
0.022462
-1.180500
0.008129
0.032058
53
0.036702
-0.215500
0.008129
0.038454
54
0.039041
-0.314500
0.008129
0.041598
55
0.049382
-0.498500
0.008129
0.053435
56
0.017963
-1.390500
0.008129
0.029266
57
0.034263
-0.655000
0.008129
0.039587
58
0.036601
-0.754000
0.008129
0.042731
59
0.046943
-0.938000
0.008129
0.054568
60
0.015523
-1.830000
0.008129
0.030399
Rata-rata risiko tidak sitematis
0.053882
104
Lampiran 2 : Diversifikasi Portofolio 3 Saham
1. Perusahaan Besar
No
Varian Portofolio
Beta Portofolio
Varians pasar
Risiko tidak sistematis
1
0.047194
0.486000
0.008129
0.043243
2
0.052517
1.968000
0.008129
0.036519
3
0.028433
-1.969667
0.008129
0.044445
4
0.040742
-0.210667
0.008129
0.042454
5
0.052639
1.030333
0.008129
0.044263
6
0.035100
-0.556333
0.008129
0.039622
7
0.045395
0.374667
0.008129
0.042350
8
0.023102
-2.583000
0.008129
0.044099
9
0.046188
0.871000
0.008129
0.039107
10
0.044921
-0.329600
0.008129
0.047600
11
0.060292
2.232333
0.008129
0.042146
12
0.036209
-1.705333
0.008129
0.050072
13
0.048518
0.053667
0.008129
0.048081
14
0.060415
1.294667
0.008129
0.049890
15
0.042876
-0.292000
0.008129
0.045249
16
0.053171
0.639000
0.008129
0.047977
17
0.030878
-2.318667
0.008129
0.049726
18
0.053963
1.135333
0.008129
0.044734
19
0.052696
-0.065267
0.008129
0.053227
20
0.033458
-0.451333
0.008129
0.037126
21
0.045766
1.307667
0.008129
0.035136
22
0.057663
2.548667
0.008129
0.036945
23
0.040124
0.962000
0.008129
0.032304
24
0.050420
1.893000
0.008129
0.035032
25
0.028126
-1.064667
0.008129
0.036781
26
0.051212
2.389333
0.008129
0.031789
27
0.049945
1.188733
0.008129
0.040282
28
0.035498
-0.103333
0.008129
0.036338
29
0.047395
1.137667
0.008129
0.038147
30
0.029856
-0.449000
0.008129
0.033506
31
0.040151
0.482000
0.008129
0.036233
32
0.017858
-2.475667
0.008129
0.037982
33
0.040943
0.978333
0.008129
0.032991
105
No
Varians Portofolio
Beta Portofolio
Varians Pasar
Resiko tidak sistematis
34
0.039677
-0.222267
0.008129
0.041483
35
0.067629
2.896667
0.008129
0.044082
36
0.050090
1.310000
0.008129
0.039441
37
0.060386
2.241000
0.008129
0.042169
38
0.038092
-0.716667
0.008129
0.043918
39
0.061178
2.737333
0.008129
0.038926
40
0.059911
1.536733
0.008129
0.047419
41
0.027547
-1.441000
0.008129
0.039261
42
0.037842
-0.510000
0.008129
0.041988
43
0.015549
-3.467667
0.008129
0.043737
44
0.038634
-0.013667
0.008129
0.038745
45
0.037367
-1.214267
0.008129
0.047238
46
0.043288
0.731000
0.008129
0.037346
47
0.020995
-2.226667
0.008129
0.039095
48
0.044081
1.227333
0.008129
0.034104
49
0.042814
0.026733
0.008129
0.042596
50
0.022733
-2.000000
0.008129
0.038991
Rata-rata risiko tidak sistematis
0.041119
2. Perusahaan Kecil
No
Varian Portofolio
Beta Portofolio
Varians pasar
Risiko tidak sistematis
1
0.082538
0.694667
0.008129
0.076891
2
0.071944
1.411333
0.008129
0.060471
3
0.061352
0.334667
0.008129
0.058631
4
0.124007
1.167667
0.008129
0.114515
5
0.071259
1.514333
0.008129
0.058949
6
7
0.069633
0.079126
1.221333
1.864667
0.008129
0.008129
0.059705
0.063969
8
9
0.080686
0.087580
1.798667
1.676000
0.008129
0.008129
0.066064
0.073956
10
0.066633
1.081333
0.008129
0.057843
11
0.067449
-1.335000
0.008129
0.078301
12
0.056857
-2.411667
0.008129
0.076461
13
0.119512
-1.578667
0.008129
0.132345
106
No
Varians Portofolio
Beta Portofolio
Varians pasar
Resiko tidak sistematis
14
0.066764
-1.232000
0.008129
0.076779
15
0.065138
-1.525000
0.008129
0.077535
16
0.074632
-0.881667
0.008129
0.081799
17
0.076191
-0.947667
0.008129
0.083894
18
0.083085
-1.070333
0.008129
0.091786
19
0.062139
-1.665000
0.008129
0.075674
20
0.026957
-2.843333
0.008129
0.050070
21
0.089612
-2.010333
0.008129
0.105954
22
0.036864
-1.663667
0.008129
0.050388
23
0.035238
-1.956667
0.008129
0.051144
24
0.044732
-1.313333
0.008129
0.055408
25
0.046291
-1.379333
0.008129
0.057503
26
0.053185
-1.502000
0.008129
0.065395
27
0.032239
-2.096667
0.008129
0.049282
28
0.068426
-2.370333
0.008129
0.087694
29
0.015678
-2.023667
0.008129
0.032128
30
0.014052
-2.316667
0.008129
0.032884
31
0.023545
-1.673333
0.008129
0.037148
32
0.025104
-1.739333
0.008129
0.039244
33
0.031999
-1.862000
0.008129
0.047135
34
0.011052
-2.456667
0.008129
0.031023
35
0.067741
-2.267333
0.008129
0.086172
36
0.066115
-2.560333
0.008129
0.086928
37
38
39
40
0.075609
0.077168
0.084062
0.063116
-1.917000
-1.983000
-2.105667
-2.700333
0.008129
0.008129
0.008129
0.008129
0.091192
0.093288
0.101179
0.085067
41
0.076023
-1.380667
0.008129
0.087246
42
0.085516
-0.737333
0.008129
0.091510
43
0.087075
-0.803333
0.008129
0.093606
44
0.093970
-0.926000
0.008129
0.101497
45
46
47
0.073023
0.031142
0.032701
-1.520667
-0.683667
-0.749667
0.008129
0.008129
0.008129
0.085385
0.036700
0.038795
48
49
0.039596
0.018649
-0.872333
-1.467000
0.008129
0.008129
0.046687
0.030574
50
0.040569
-0.399333
0.008129
0.043815
Rata-rata risiko tidak sistematis
0.069152
107
Lampiran 3 : Diversifikasi Portofolio 4 Saham
1. Perusahaan besar
No
Varian Portofolio
Beta Portofolio
Varians pasar
Risiko tidak sistematis
1
0.041468
1.867750
0.001829
0.038052
2
0.042010
-1.085500
0.001829
0.043996
3
0.042931
0.233750
0.001829
0.042503
4
0.045990
1.164500
0.001829
0.043860
5
0.038733
-0.025500
0.001829
0.038780
6
0.043655
0.672750
0.001829
0.042425
7
0.040910
-1.545500
0.001829
0.043737
8
0.041904
1.045000
0.001829
0.039993
9
0.036627
0.144550
0.001829
0.036362
10
0.049468
1.007750
0.001829
0.047624
11
0.050388
2.327000
0.001829
0.046132
12
0.053447
3.257750
0.001829
0.047489
13
0.047790
2.067750
0.001829
0.044008
14
0.048112
2.766000
0.001829
0.043053
15
0.048367
0.547750
0.001829
0.047365
16
0.049361
3.138250
0.001829
0.043621
17
0.054084
2.237800
0.001829
0.049991
18
0.042807
0.314250
0.001829
0.042232
19
0.045866
1.245000
0.001829
0.043589
20
0.030208
0.055000
0.001829
0.030108
21
0.043531
0.753250
0.001829
0.042153
22
0.040786
-1.465000
0.001829
0.043465
23
0.041780
1.125500
0.001829
0.039722
24
0.046503
0.225050
0.001829
0.046091
25
0.045676
0.722500
0.001829
0.044354
26
0.040018
-0.467500
0.001829
0.040873
27
0.043341
0.230750
0.001829
0.042919
28
0.040596
-1.987500
0.001829
0.044231
29
0.036159
0.603000
0.001829
0.035056
30
0.046313
-0.297450
0.001829
0.046857
31
0.034121
-2.530750
0.001829
0.038749
32
0.037443
-1.832500
0.001829
0.040795
33
0.034698
-4.050750
0.001829
0.042107
108
No
Varians Portofolio
Beta Portofolio
Variams Pasar
Resiko tidk sistematis
34
0.032692
-1.460250
0.001829
0.035363
35
0.040415
-2.360700
0.001829
0.044733
36
0.035751
-1.972563
0.001829
0.039359
37
0.036049
-2.527125
0.001829
0.040671
38
0.033490
-1.879500
0.001829
0.036927
39
0.039448
-2.104613
0.001829
0.043297
40
0.028699
-1.800750
0.001829
0.031993
Rata-rata risiko tidak sistematis
0.041866
2. Perusahaan Kecil
No
Varian Portofolio
Beta Portofolio
Varians pasar
Risiko tidak sistematis
1
0.042843
0.258500
0.008129
0.040741
2
0.034899
-0.549000
0.008129
0.039361
3
0.081890
0.075750
0.008129
0.081274
4
0.042329
0.335750
0.008129
0.039600
5
0.041110
0.116000
0.008129
0.040167
6
0.048230
0.598500
0.008129
0.043365
7
0.049399
0.549000
0.008129
0.044936
8
0.054570
0.457000
0.008129
0.050855
9
0.038860
0.011000
0.008129
0.038771
10
0.017018
-2.878750
0.008129
0.040419
11
0.064009
-2.254000
0.008129
0.082332
12
0.024448
-1.994000
0.008129
0.040658
13
0.023229
-2.213750
0.008129
0.041224
14
0.030349
-1.731250
0.008129
0.044422
15
0.031518
-1.780750
0.008129
0.045994
16
0.036689
-1.872750
0.008129
0.051913
17
0.020979
-2.318750
0.008129
0.039828
18
0.064518
-2.760500
0.008129
0.086958
19
0.024957
-2.500500
0.008129
0.045284
20
0.023737
-2.720250
0.008129
0.045850
21
0.030858
-2.237750
0.008129
0.049048
22
0.032027
-2.287250
0.008129
0.050620
23
0.037198
-2.379250
0.008129
0.056539
109
No
Varians Portofolio
Beta Porotofolio
Varians Pasar
Resiko tidak sistematis
24
0.021488
-2.825250
0.008129
0.044454
25
0.058172
-1.885750
0.008129
0.073502
26
0.056953
-2.105500
0.008129
0.074068
27
0.064073
-1.623000
0.008129
0.077266
28
0.065242
-1.672500
0.008129
0.078838
29
0.070413
-1.764500
0.008129
0.084757
30
0.054703
-2.210500
0.008129
0.072672
31
0.061217
-1.440500
0.008129
0.072927
32
0.068337
-0.958000
0.008129
0.076125
33
0.069507
-1.007500
0.008129
0.077697
34
0.074677
-1.099500
0.008129
0.083615
35
0.058968
-1.545500
0.008129
0.071531
36
0.073392
-0.435250
0.008129
0.076930
37
0.074561
-0.484750
0.008129
0.078502
38
0.079732
-0.576750
0.008129
0.084421
39
0.064022
-1.022750
0.008129
0.072336
40
0.038385
-0.271500
0.008129
0.040592
Rata-rata risiko tidak sistematis
0.059510
Lampiran 4 : Diversifikasi Portofolio 5 Saham
1. Perusahaan Besar
No
Varian Portofolio
Beta Portofolio
Varians pasar
Risiko tidak sistematis
1
0.022339
0.035220
0.008129
0.022053
2
0.024008
1.407600
0.008129
0.012566
3
0.033673
0.152200
0.008129
0.032436
4
0.036941
1.200200
0.008129
0.027185
5
0.030839
1.758800
0.008129
0.016541
6
0.036429
-0.015800
0.008129
0.036557
7
0.019008
0.056600
0.008129
0.018548
8
0.040950
0.336240
0.008129
0.038217
9
0.021188
0.977500
0.008129
0.013242
10
0.036702
1.519600
0.008129
0.024349
11
0.036642
1.567600
0.008129
0.023899
110
No
Varians Portofolio
Beta Porotofolio
Varians pasar
Resiko tidak sistematis
12
0.053868
2.126200
0.008129
0.036584
13
0.039458
0.351600
0.008129
0.036600
14
0.082038
1.424000
0.008129
0.070462
15
0.043980
0.007036
0.008129
0.043923
16
0.022237
0.621400
0.008129
0.017186
17
0.032633
0.669400
0.008129
0.027191
18
0.026530
1.228000
0.008129
0.016548
19
0.032121
-0.546600
0.008129
0.036564
20
0.014700
0.525800
0.008129
0.010426
21
0.036642
0.080544
0.008129
0.035987
22
0.020065
0.996000
0.008129
0.011968
23
0.097975
1.554600
0.008129
0.085338
24
0.035388
-0.220000
0.008129
0.037176
25
0.017967
0.852400
0.008129
0.011038
26
0.039909
1.132040
0.008129
0.030707
27
0.023563
0.022000
0.008129
0.023384
28
0.024792
-1.752600
0.008129
0.039038
29
0.017371
0.031980
0.008129
0.017111
30
0.029313
-0.400560
0.008129
0.032569
Rata-rata Risiko tidak sitematis
0.029513
2. Perusahaan Kecil
No
Varian Portofolio
Beta Portofolio
Varians pasar
Risiko tidak sistematis
1
0.022339
0.035220
0.008129
0.022053
2
0.024008
0.207600
0.008129
0.022320
3
0.033673
0.015220
0.008129
0.033549
4
0.046941
1.200200
0.008129
0.037185
5
0.030839
1.758800
0.008129
0.016541
6
0.036429
0.015800
0.008129
0.036301
7
0.019008
0.056600
0.008129
0.018548
8
0.040950
0.336240
0.008129
0.038217
9
0.041188
0.977500
0.008129
0.033242
10
0.036702
0.519600
0.008129
0.032478
11
0.036642
2.567600
0.008129
0.015770
111
No
Varians portofolio
Beta portofolio
Varians Pasar
Resiko tidak sistematis
12
0.053868
1.126200
0.008129
0.044713
13
0.039458
0.351600
0.008129
0.036600
14
0.082038
-1.424000
0.008129
0.093613
15
0.033980
0.007036
0.008129
0.033923
16
0.023224
0.521400
0.008129
0.018985
17
0.032633
0.669400
0.008129
0.027191
18
0.046530
0.228000
0.008129
0.044677
19
0.032121
-0.546600
0.008129
0.036564
20
0.034700
0.052580
0.008129
0.034272
21
0.036642
0.080544
0.008129
0.035987
22
0.020065
0.996000
0.008129
0.011968
23
0.097975
1.554600
0.008129
0.085338
24
0.035388
-0.220000
0.008129
0.037176
25
0.041967
0.852400
0.008129
0.035038
26
0.039909
2.132040
0.008129
0.022578
27
0.023563
0.022000
0.008129
0.023384
28
0.039792
-1.752600
0.008129
0.054038
29
0.027371
0.031980
0.008129
0.027111
30
0.029313
0.360560
0.008129
0.026382
Rata-rata Risiko tidak sitematis
0.034525
Lampiran 5 : Diversifikasi Portofolio 6 Saham
1. Perusahaan Besar
No
Varian Portofolio
Beta Portofolio
Varians pasar
Risiko tidak sistematis
1
0.002558
0.217017
0.008129
0.000794
2
0.043155
0.837517
0.008129
0.036347
3
0.031257
0.522341
0.008129
0.027011
4
0.025669
0.078992
0.008129
0.025027
5
0.028387
-0.655870
0.008129
0.033718
6
0.031115
0.757850
0.008129
0.024954
7
0.032133
0.157550
0.008129
0.030853
8
0.047743
1.112211
0.008129
0.038702
9
0.018898
0.350350
0.008129
0.016050
112
10
0.044121
0.815850
0.008129
0.037489
11
0.032254
-0.112445
0.008129
0.033168
12
0.035564
0.884123
0.008129
0.028377
13
0.040001
0.551224
0.008129
0.035520
14
0.023669
-0.393833
0.008129
0.026870
15
0.040399
0.077590
0.008129
0.039769
16
0.026520
-1.407167
0.008129
0.037959
17
0.032566
0.319833
0.008129
0.029966
18
0.037497
-0.280467
0.008129
0.039777
19
0.041308
0.328833
0.008129
0.038635
20
0.027429
1.152033
0.008129
0.018064
Rata-rata risiko tidak sistematis
0.002737
2. Perusahaan Kecil
No
Varian Portofolio
Beta Portofolio
Varians pasar
Risiko tidak sistematis
1
0.312773
-0.837833
0.008129
0.319584
2
3
4
5
0.286399
0.348559
0.290333
0.291113
-0.664500
-0.811000
-0.489333
-0.522333
0.008129
0.008129
0.008129
0.008129
0.291801
0.355151
0.294311
0.295359
6
0.494560
-0.583667
0.008129
0.499304
7
0.284087
-0.881000
0.008129
0.291248
8
0.373453
-1.801167
0.008129
0.388094
9
10
11
12
0.372640
0.477386
0.378166
0.428161
-1.947667
-1.626000
-1.659000
-1.720333
0.008129
0.008129
0.008129
0.008129
0.388472
0.490604
0.391652
0.442146
13
0.371140
-2.017667
0.008129
0.387542
14
0.221474
-2.112000
0.008129
0.238642
15
16
17
18
0.326221
0.227000
0.230447
0.219974
-2.258500
-1.936833
-1.969833
-2.031167
0.008129
0.008129
0.008129
0.008129
0.344580
0.242745
0.246460
0.236486
19
20
0.274498
0.274359
-2.328500
-1.673500
0.008129
0.008129
0.293426
0.287963
Rata-rata risiko tidak sistematis
0.336279
113
Lampiran 6 : Diversifikasi Portofolio 7 Saham
1. Perusahaan Besar
No
Varian Portofolio
Beta Portofolio
Varians pasar
Risiko tidak sistematis
1
0.029471
0.634000
0.008129
0.024317
2
0.026239
-0.046000
0.008129
0.026612
3
0.028137
0.353000
0.008129
0.025268
4
0.026568
-0.914571
0.008129
0.034003
5
0.032556
0.565714
0.008129
0.027957
6
0.029835
0.051171
0.008129
0.029419
7
0.029119
-0.028857
0.008129
0.029353
8
0.031017
0.370143
0.008129
0.028008
9
0.029449
-0.897429
0.008129
0.036744
10
0.030017
0.582857
0.008129
0.025279
Rata-rata risiko tidak sitematis
0.020154
2. Perusahaan Kecil
No
Varian Portofolio
Beta Portofolio
Varians pasar
Risiko tidak sistematis
1
0.045563
0.125567
0.008129
0.044542
2
0.052888
-0.824000
0.008129
0.059586
3
0.066489
-0.055489
0.008129
0.066940
4
0.022366
-0.673857
0.008129
0.027844
5
0.033256
-0.702143
0.008129
0.038964
6
0.051121
0.485560
0.008129
0.047174
7
0.055112
-1.649714
0.008129
0.068523
8
0.041220
-1.775286
0.008129
0.055651
9
0.025534
-1.499571
0.008129
0.037724
10
0.062711
-0.011888
0.008129
0.062808
Rata-rata risiko tidak sistematis
0.044279
114
Lampiran 7 : Hasil SPSS Diversifikasi Ukuran Portfolio pada Masingmasing Ukuran Perusahaan Besar
Mann-Whitney Test
Ranks
DIVERSIFIKASI
60
Mean Rank
55.23
Sum of
Ranks
3314.00
50
55.82
2791.00
Mean Rank
50.32
50.78
Sum of
Ranks
3019.00
2031.00
60
Mean Rank
45.45
Sum of
Ranks
2727.00
5SAHAM
30
45.60
1368.00
Total
90
UKURAN_PORTOFOLIO
2SAHAM
N
3SAHAM
Total
Test Statistics
Mann-Whitney U
110
a
DIVERSIFIKASI
1484.000
Wilcoxon W
3314.000
Z
-.096
Asymp. Sig. (2tailed)
.923
Mann-Whitney Test
Ranks
DIVERSIFIKASI
UKURAN_PORTOFOLIO
2SAHAM
4SAHAM
Total
Test Statistics
Mann-Whitney U
N
60
40
100
a
DIVERSIFIKASI
1189.000
Wilcoxon W
3019.000
Z
-.077
Asymp. Sig. (2tailed)
.938
Mann-Whitney Test
Ranks
DIVERSIFIKASI
UKURAN_PORTOFOLIO
2SAHAM
N
115
Test Statistics
Mann-Whitney U
a
DIVERSIFIKASI
897.000
Wilcoxon W
2727.000
Z
-.026
Asymp. Sig. (2tailed)
.980
Mann-Whitney Test
Ranks
DIVERSIFIKASI
60
Mean Rank
40.50
Sum of
Ranks
2430.00
6SAHAM
20
40.50
810.00
Total
80
60
Mean Rank
35.62
Sum of
Ranks
2137.00
7SAHAM
10
34.80
348.00
Total
70
UKURAN_PORTOFOLIO
2SAHAM
Test Statistics
Mann-Whitney U
N
a
DIVERSIFIKASI
600.000
Wilcoxon W
810.000
Z
.000
Asymp. Sig. (2tailed)
1.000
Mann-Whitney Test
Ranks
DIVERSIFIKASI
UKURAN_PORTOFOLIO
2SAHAM
Test Statistics
Mann-Whitney U
Wilcoxon W
Z
Asymp. Sig. (2tailed)
N
a
DIVERSIFIKASI
293.000
348.000
-.117
.906
116
Mann-Whitney Test
Ranks
DIVERSIFIKASI
50
Mean Rank
40.59
Sum of
Ranks
2029.50
4SAHAM
40
51.64
2065.50
Total
90
50
Mean Rank
46.16
Sum of
Ranks
2308.00
5SAHAM
30
31.07
932.00
Total
80
50
Mean Rank
40.14
Sum of
Ranks
2007.00
6SAHAM
20
23.90
478.00
Total
70
UKURAN_PORTOFOLIO
3SAHAM
Test Statistics
Mann-Whitney
U
Wilcoxon W
N
a
DIVERSIFIKASI
754.500
2029.500
Z
-1.993
Asymp. Sig. (2tailed)
.046
Mann-Whitney Test
Ranks
DIVERSIFIKASI
UKURAN_PORTOFOLIO
3SAHAM
Test Statistics
Mann-Whitney
U
Wilcoxon W
N
a
DIVERSIFIKASI
467.000
932.000
Z
-2.812
Asymp. Sig. (2tailed)
.005
Mann-Whitney Test
Ranks
DIVERSIFIKASI
UKURAN_PORTOFOLIO
3SAHAM
N
117
Test Statistics
Mann-Whitney
U
Wilcoxon W
a
DIVERSIFIKASI
268.000
478.000
Z
-3.016
Asymp. Sig.
(2-tailed)
.003
Mann-Whitney Test
Ranks
DIVERSIFIKASI
50
Mean Rank
33.72
Sum of
Ranks
1686.00
7SAHAM
10
14.40
144.00
Total
60
40
Mean Rank
42.28
Sum of
Ranks
1691.00
5SAHAM
30
26.47
794.00
Total
70
UKURAN_PORTOFOLIO
3SAHAM
Test Statistics
Mann-Whitney
U
Wilcoxon W
N
a
DIVERSIFIKASI
89.000
144.000
Z
-3.193
Asymp. Sig. (2tailed)
.001
Mann-Whitney Test
Ranks
DIVERSIFIKASI
UKURAN_PORTOFOLIO
4SAHAM
Test Statistics
Mann-Whitney
U
Wilcoxon W
Z
Asymp. Sig. (2tailed)
N
a
DIVERSIFIKASI
329.000
794.000
-3.216
.001
118
Mann-Whitney Test
Ranks
DIVERSIFIKASI
40
Mean Rank
20.50
Sum of
Ranks
820.00
6SAHAM
20
50.50
1010.00
Total
60
30
Mean Rank
22.13
Sum of
Ranks
664.00
6SAHAM
20
30.55
611.00
Total
50
30
Mean Rank
19.07
Sum of
Ranks
572.00
7SAHAM
10
24.80
248.00
Total
40
UKURAN_PORTOFOLIO
4SAHAM
N
a
Test Statistics
DIVERSIFIKASI
Mann-Whitney
U
.000
Wilcoxon W
820.000
Z
-6.273
Asymp. Sig. (2tailed)
.000
Mann-Whitney Test
Ranks
DIVERSIFIKASI
UKURAN_PORTOFOLIO
5SAHAM
Test Statistics
Mann-Whitney
U
Wilcoxon W
N
a
DIVERSIFIKASI
199.000
664.000
Z
-2.000
Asymp. Sig. (2tailed)
.045
Mann-Whitney Test
Ranks
DIVERSIFIKASI
UKURAN_PORTOFOLIO
5SAHAM
Test Statistics
N
b
119
DIVERSIFIKASI
107.000
Mann-Whitney U
Wilcoxon W
572.000
Z
-1.343
Asymp. Sig. (2tailed)
.179
Mann-Whitney Test
Ranks
DIVERSIFIKASI
20
Mean Rank
18.45
Sum of
Ranks
369.00
7SAHAM
10
9.60
96.00
Total
30
UKURAN_PORTOFOLIO
6SAHAM
Test Statistics
Mann-Whitney
U
Wilcoxon W
N
b
DIVERSIFIKASI
41.000
96.000
Z
-2.596
Asymp. Sig. (2tailed)
.009
Lampiran 8 : Hasil SPSS Diversifikasi Ukuran Portfolio pada Masingmasing Ukuran Perusahaan Kecil
Mann-Whitney Test
Ranks
DIVERSIFIKASI
UKURAN_PORTOFOLIO
2SAHAM
3SAHAM
Total
Test Statistics
Mann-Whitney
U
Wilcoxon W
Z
Asymp. Sig. (2tailed)
60
Mean Rank
47.22
Sum of
Ranks
2833.00
50
65.44
3272.00
N
110
a
DIVERSIFIKASI
1003.000
2833.000
-2.983
.003
120
Mann-Whitney Test
Ranks
DIVERSIFIKASI
60
Mean Rank
44.97
Sum of
Ranks
2698.00
40
58.80
2352.00
60
Mean Rank
40.08
Sum of
Ranks
2405.00
5SAHAM
30
56.33
1690.00
Total
90
60
Mean Rank
30.50
Sum of
Ranks
1830.00
6SAHAM
20
70.50
1410.00
Total
80
UKURAN_PORTOFOLIO
2SAHAM
N
4SAHAM
Total
Test Statistics
Mann-Whitney
U
Wilcoxon W
100
a
DIVERSIFIKASI
868.000
2698.000
Z
-2.336
Asymp. Sig. (2tailed)
.019
Mann-Whitney Test
Ranks
DIVERSIFIKASI
UKURAN_PORTOFOLIO
2SAHAM
Test Statistics
Mann-Whitney
U
Wilcoxon W
N
a
DIVERSIFIKASI
575.000
2405.000
Z
-2.782
Asymp. Sig. (2tailed)
.005
Mann-Whitney Test
Ranks
DIVERSIFIKASI
UKURAN_PORTOFOLIO
2SAHAM
N
121
Test Statistics
a
DIVERSIFIKASI
Mann-Whitney
U
Wilcoxon W
.000
1830.000
Z
-6.667
Asymp. Sig. (2tailed)
.000
Mann-Whitney Test
Ranks
DIVERSIFIKASI
60
Mean Rank
33.08
Sum of
Ranks
1985.00
7SAHAM
10
50.00
500.00
Total
70
50
Mean Rank
50.56
Sum of
Ranks
2528.00
4SAHAM
40
39.18
1567.00
Total
90
UKURAN_PORTOFOLIO
2SAHAM
Test Statistics
N
a
DIVERSIFIKASI
155.000
Mann-Whitney
U
Wilcoxon W
1985.000
Z
-2.434
Asymp. Sig. (2tailed)
.015
Mann-Whitney Test
Ranks
DIVERSIFIKASI
UKURAN_PORTOFOLIO
3SAHAM
Test Statistics
Mann-Whitney
U
Wilcoxon W
Z
Asymp. Sig. (2tailed)
N
a
DIVERSIFIKASI
747.000
1567.000
-2.054
.040
122
Mann-Whitney Test
Ranks
DIVERSIFIKASI
50
Mean Rank
46.16
Sum of
Ranks
2308.00
5SAHAM
30
31.07
932.00
Total
80
50
Mean Rank
27.22
Sum of
Ranks
1361.00
6SAHAM
20
56.20
1124.00
Total
70
UKURAN_PORTOFOLIO
3SAHAM
Test Statistics
Mann-Whitney
U
Wilcoxon W
N
a
DIVERSIFIKASI
467.000
932.000
Z
-2.812
Asymp. Sig. (2tailed)
.005
Mann-Whitney Test
Ranks
DIVERSIFIKASI
UKURAN_PORTOFOLIO
3SAHAM
Test Statistics
Mann-Whitney
U
Wilcoxon W
N
a
DIVERSIFIKASI
86.000
1361.000
Z
-5.382
Asymp. Sig. (2tailed)
.000
Ranks
DIVERSIFIKASI
50
Mean
Rank
29.70
Sum of
Ranks
1485.00
7SAHAM
11
36.91
406.00
Total
61
UKURAN_PORTOFOLIO
3SAHAM
N
123
Test Statistics
Mann-Whitney
U
Wilcoxon W
a
DIVERSIFIKASI
210.000
1485.000
Z
-1.219
Asymp. Sig. (2tailed)
.223
Mann-Whitney Test
Ranks
DIVERSIFIKASI
40
Mean Rank
31.88
Sum of
Ranks
1275.00
5SAHAM
30
40.33
1210.00
Total
70
40
Mean Rank
20.50
Sum of
Ranks
820.00
6SAHAM
20
50.50
1010.00
Total
60
UKURAN_PORTOFOLIO
4SAHAM
Test Statistics
Mann-Whitney
U
N
a
DIVERSIFIKASI
455.000
Wilcoxon W
1275.000
Z
-1.721
Asymp. Sig. (2tailed)
.085
Mann-Whitney Test
Ranks
DIVERSIFIKASI
UKURAN_PORTOFOLIO
4SAHAM
Test Statistics
N
a
DIVERSIFIKASI
Mann-Whitney
U
Wilcoxon W
Z
Asymp. Sig. (2tailed)
.000
820.000
-6.273
.000
124
Mann-Whitney Test
Ranks
DIVERSIFIKASI
40
Mean Rank
22.85
Sum of
Ranks
914.00
7SAHAM
10
36.10
361.00
Total
50
30
Mean Rank
19.37
Sum of
Ranks
581.00
6SAHAM
20
34.70
694.00
Total
50
30
Mean Rank
17.37
Sum of
Ranks
521.00
7SAHAM
10
29.90
299.00
Total
40
UKURAN_PORTOFOLIO
4SAHAM
Test Statistics
Mann-Whitney
U
Wilcoxon W
N
b
DIVERSIFIKASI
94.000
914.000
Z
-2.571
Asymp. Sig. (2tailed)
.010
Mann-Whitney Test
Ranks
DIVERSIFIKASI
UKURAN_PORTOFOLIO
5SAHAM
Test Statistics
Mann-Whitney
U
Wilcoxon W
N
a
DIVERSIFIKASI
116.000
581.000
Z
-3.644
Asymp. Sig. (2tailed)
.000
Mann-Whitney Test
Ranks
DIVERSIFIKASI
UKURAN_PORTOFOLIO
5SAHAM
N
125
Test Statistics
Mann-Whitney
U
Wilcoxon W
b
DIVERSIFIKASI
56.000
521.000
Z
-2.936
Asymp. Sig. (2tailed)
.003
Mann-Whitney Test
Ranks
DIVERSIFIKASI
20
Mean Rank
19.05
Sum of
Ranks
381.00
7SAHAM
10
8.40
84.00
Total
30
UKURAN_PORTOFOLIO
6SAHAM
Test Statistics
Mann-Whitney
U
Wilcoxon W
N
b
DIVERSIFIKASI
29.000
84.000
Z
-3.124
Asymp. Sig. (2tailed)
.002
a
Exact Sig.
[2*(1-tailed
Sig.)]
.001
Lampiran 9 : Hasil SPSS Ukuran Portofolio Pada Suatu Ukuran Perusahaan
Mann-Whitney Test
Ranks
UKURAN_
PERUSAHAAN
UKURAN_PORTOFOLIO
UKURAN BESAR
UKURANK ECIL
Total
N
60
Mean Rank
58.45
Sum of Ranks
3507.00
60
62.55
3753.00
120
126
Test Statistics
a
UKURAN_PERU
SAHAAN
1677.000
3507.000
Mann-Whitney U
Wilcoxon W
Z
-.646
Asymp. Sig. (2-tailed)
.519
Mann-Whitney Test
Ranks
UKURAN_PERUSAHAAN
UKURAN_PORTOFOLI
O
UKURAN BESAR
UKURANK ECIL
Total
Test Statistics
50
Mean Rank
42.66
Sum of
Ranks
2133.00
50
58.34
2917.00
N
100
a
UKURAN_PERUSAHAAN
858.000
Mann-Whitney U
Wilcoxon W
2133.000
Z
-2.702
Asymp. Sig. (2tailed)
.007
Mann-Whitney Test
Ranks
UKURAN_PERUSAHAAAN
UKURAN_PORTOFOLIO
UKURAN BESAR
40
Mean Rank
32.85
Sum of Ranks
1314.00
UKURANK ECIL
40
48.15
1926.00
Total
80
Test Statistics
Mann-Whitney U
Wilcoxon W
Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
N
a
UKURAN_PERUSAHAAAN
494.000
1314.000
-2.944
.003
127
Mann-Whitney Test
Ranks
UKURAN_PERUSAHAAN
UKURAN_PORTOFOL
IO
UKURAN BESAR
30
Mean Rank
22.67
Sum of
Ranks
680.00
UKURANK ECIL
30
38.33
1150.00
Total
60
Test Statistics
N
a
UKURAN_PERUSAHAAN
215.000
Mann-Whitney U
Wilcoxon W
680.000
Z
-3.474
Asymp. Sig. (2tailed)
.001
Mann-Whitney Test
Ranks
UKURAN_PERUSAHAAAN
20
Mean Rank
11.90
Sum of
Ranks
238.00
UKURANK ECIL
20
29.10
582.00
Total
40
UKURAN_PORTOFOLIO
UKURAN BESAR
Test Statistics
Mann-Whitney U
Wilcoxon W
Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
N
b
UKURAN_PERUSAHAAAN
28.000
238.000
-4.653
.000
128
Download