BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2007, p7), manajemen adalah proses pengoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain. Lebih lanjut dijelaskan bahwa efisiensi merpupakan memperoleh output terbesar dengan input terkecil; digambarkan sebagai “melakukan segala sesuatu secara benar.”. Sedangkan efektivitas yaitu menyelesaikan kegiatan-kegiatan sehingga sasaran organisasi dapat dicapai; digambarkan sebagai ‘melakukan sesuatu yang benar.” 2.1.2 Pengertian Strategi Menurut Pierce dan Robinson (2000, p4), strategi adalah perhatian perusahaan tentang bagaimana, kapan dan dimanasebaiknya bersaing, melawan siapa, dan untuk apa mereka bersaing. Menurut Marrus dan Umar (2005, p31), strategi adalah suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokkus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. 2.1.3 Pengertian Strategi Bisnis 9 Menurut Craig dan Grant (2003, p127) strategi bisnis adalah kebijakan dan pedoman yang menetapkan bagaimana sebuah perusahaanbersaing dalam sebuah 8 9 industr, khususnya basis yang menjadi landasan dimana dia berusaha untuk membangun satu keuntungan bersaing. Menurut Hariadi (2003, p34), strategi bisnis merupakan rencana strategi yang terjadi pada tingkat divisi dan dimaksudkan bagaimana membangun dan memperkuat posisi bersaing produk dan jasa perusahaan dalam industry atau pasar tertentu yang dilayani divisi tersebut. 2.1.4 Pengertian Manajemen Strategis Menurut Robbins dan Coulter (2007, p218), manajemen strategis adalah sekelompok keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja jangka panjang organisasi. Menurut David (2011,p5) manajemen strategis dapat didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan-keputusan lintas-fungsional yang memampukan sebuah organisasi mencapai tujuannya. Menurut Pearce dan Robinson yang dikutip oleh Tunggal (2004, p2) manajemen strategi adalah kumpulan keputusan dan tindakan yang merupakan hasil dari formulasi dan implementasi, rencana yang didesain untuk mencapai tujuan perusahaan. Berdasarkan pemikiran di atas, dapat ditarik beberapa hal: 1. Manajemen strategis adalah rencana. 2. Manajemen strategis meliputi formulasi, implementasi, dan evaluasi. 3. Manajemen strategis berfokus pada pencapaian tujuan perusahaan. 10 2.1.5 Konsep Manajemen Strategis 2.1.5.1 Model Manajemen Strategis Komprehensif Gambar 2.1 Model Manajemen Strategis komprehensi Sumber: David (2009, p21) 2.1.5.2 Tahapan Dalam Manajemen Strategis Menurut Robbins dan Coulter (2007, p220-226), proses manajemen strategik terdiri dari enam langkah: • Langkah 1: Mengenali Misi Organisasi Kini, Sasaran, dan Strategi Setiap perusahaahn membutuhkan misi pernyataan mengenai maksud organisasi. Misi tersebut menjawab pertanyaan: apakah alasan memilih bisnis ini? • Langkah 2: Analisis eksternal 11 Setiap manajer perlu untuk melakukan analisis lingkungan eksternal eksternal. Setiap perubahan lingkungan yang akan berdampak pada oganisasi tidak boleh luput dari pengamatan manajer Setelah mengamati lingkungan eksternal, manajer perlu menilai apa yang mereka pelajari tentang peluang yang dapat digunakan organisasi, dan ancaman yang harus dihadapi. • Langkah 3: Analisis internal Selain lingkungan eksternal, manajer juga perlu memperhatikan hal-hal yang terjadi di lingkungan internal organisasi. Setelah mengamati lingkungan internal, manajer perlu menilai apa yang mereka pelajari tentang kekuatan yang dimiliki organisasi, dan kelemahan yang harus diatasi. Gabungan antara analisis eksternal dan internaldisebut dengan analisis SWOTkarena ini adalah suatu analisis kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) organisasi. • Langkah 4: Merumuskan Strategi Setelah analisis SWOT selesai, manajer perlu membuat dan mengevaluasi alternatif strategi dan memilih strategi yang terbaik. • Langkah 5: Implementasi Strategi Setelah strategi dirumuskan, maka strategi diimplementasikan. Meskipun perumusan strategi dilakukan dengan benar, namun jika tidak diimplementasikan dengan benar, perusahaan tidak akan berhasil berhasil. • Langkah 6: Mengevaluasi hasilnya 12 Langkah terakhir dalam proses manajemen strategik adalah evaluasi. Evaluasi dapat digunakan untuk mengetahui apakah ada penyesuaian yang perlu dilakukan atau tidak terhadap strategi yang dibuat. 2.1.6 Formulasi Strategi 2.1.6.1 Mengembangkan visi dan Misi Menurut Iwan Purwanto (2008, p77), visi merupakan luas ke masa depan dari manajemen dan merupakan kondisi ideal yang hendak dicapai oleh perusahaan di masa yang akan datang. Visi member arah dan ide yang aktual kepada manajemen dalam proses pembuatan keputusan, agar setiap tindakan yang akan dilakukan senantiasa berlandaskan visi perusahaan dan memungkinkan untuk mewujudkannya. Sedangkan misi adalah dasar kegiatan atau peranan yang diharapkan oleh masyarakat dari badan usaha”. Menurut David (2011, p16), pernyataan visi untuk menjawab pertanyaan: “Kita ingin menjadi seperti apa?” pernyataan visi sering dipandang sebagai langkah pertama bagi seorang pengusahaan dalam memulai langkah berbisnis. Sedangkan pernyataan misi adalah “Tujuan yang secara jelas membedakansatu bisnis dari perusahaan-perusahaan lain yang sejenis. Sebuah pernyataan misi mencakup operasi perusahaan dalam hal operasi dan pasar”. Misi adalah pernyataan yang menjawab pertanyaan “Apakah bisnis kita ini?” 2.1.6.2 Audit External 13 Menurut David (2011, p120), tujuan audit eksternal adalah untuk mengembangkan sebuah daftar yang terbatas dari peluang yang menguntungkan sebuah perusahaan dan ancaman yang harus dihindarinya. Kekuatan eksternal perusahaan terdiri dari: 1. Kekuatan ekonomi. 2. Kekuatan sosial, budaya, demografi, dan lingkungan. 3. Kekuatan politik, hokum, dan pemerintah 4. Kekuatan daya saing. 2.1.6.3 Audit Internal Kekuatan internal antara lain: 1. Kekuatan Manajemen 2. Kekuatan Pemasaran 3. Kekuatan keuangan 4. Kekuatan operasi 5. Kekuatan peneliatian dan pengembangan 6. Kekuatan Sistem informasi 2.1.6.4 Menentukan Tujuan Jangka Panjang Menurut David (2011,p244), menentukan tujuan jangka panjang merepresentasikan hasi-hasil yang diharapkan dari pelaksanaan strategi tertentu. Jangka waktu bagi tujuan dan strategi harus konsisten dan biasanya berkisar dua sampai lima tahun. Tujuan harus kuantitatif, dapat diukur, realistis, dapat dicapai, menantang dan dapat dimengerti. 14 2.1.6.5 Kerangka Perumusan Strategi Yang Komprehensif Menurut David (2011, p323), teknik-teknik perumusan strategi yang pentingdapat diintegrasikanke dalam kerangka pengambilan keputusan tgiga tahap. Tahap 1 terdiri atas Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (External Factor Evaluation-EFE), Matriks Evaluasi Faktor Internal (Internal Factor Evaluation-IFE), dan Matriks Profil Kompetitif (Competitive Profile Matrix-CPM). Tahap 1, Tahap Input, berisi tentang informasi dasar dalam penyusunan strategi. Tahap input merupakan tahap awal pengumpulan data, akan tetapi pada dasarnya tidak hanya pengumpuian data tetapi juga merupakan suatu kegiatan pengklasifikasian dan pra - analisis. Pada tahap ini data dapat dibedakan menjadi dua yaitu data internal dan data eksternal (Rangkuti.2006, p21). Tahap 2, Setelah mengumpulkan informasi yang berpengaruh terhadap kelangsungan perusahaan, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan semua informasi tersebut dalam model - model kuantitatlf perumusan strategi (Rangkuti. 2006, p.21). Tahap Pencocokan berisi tentang penciptaan strategi alternatif yang sesuai berdasarkan faktor eksternal dan internal perusahaan. Tahap 2 terdiri dari Matriks Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman obb(Strengths-Weakness-Opportunities- Threats-SWOT), Matriks Posisi Strategis Dan Evluasi Tindakan (Strategic Position and Action Evaluation-SPACE), Matriks Boston Consulting Group (BCG), Matriks Internal-Eksternal (Internal-External-IE), dan Matriks Strategi Besar (Grand 15 Strategy Matrix). Tahap 3, tahap keputusan, terdiri dari satu teknik saja yaitu Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif (Quantitative Strategic Planning Matrix-QSPM) 2.1.7 Jenis-jenis Strategi Jenis-jenis strategi menurut David (2011, p252-271), antara lain: 1. Strategi-strategi Integrasi a) Integrasi ke depan Integrasi ke depan berkaitan dengan usaha untuk memperoleh kepemilikan atau kendali yang lebih besar atas distributor atau peritel. Semakin banyak perusahaan produsen saat ini yang menjalankan strategi integrasi ke depan dengan cara membangun situs Web untuk secara langsung menjual produk mereka kepada konsumen. Strategi ini menimbulkan kegemparan di beberapa industri. Dikutip oleh Purwanto (2008, p199) integrasi ke depan atau itegrasi hilir adalah strategi yang digunakan jika perusahaan membeli atau menguasai perusahaan yang lebih dekat dengan konsumen, seperti pedagang besar, pedagang eceran, dan lain-lain. b) Integrasi ke belakang Integrasi ke belakang adalah sebuah strategi yang mengupayakan kepemilikan atau kendali yang lebih besar atas pemasok perusahaan. Strategi tersebut sangat tepat ketika pemasok perusahaan yang ada saat ini tidak bisa diandalkan, terlampau mahal, atau tidak mampu memenuhi kebutuhan perusahaan. 16 Dikutip oleh Purwanto (2008, p119), integrasi ke belakang atau integrasi hulu adalah cara menguasai atau membeli perusahaan pemasok atau supplier. c) Integrasi Horizontal Integrasi horizontal mengacu pada strategi yang mengupayakan kepemilikan atau kendali yang lebih besar atas pesaing perusahaan. Dikutip oleh Purwanto (2008, p120), strategi ini dilakukan oleh perusahaan kecil dalam industri yang didominasi satu atau beberapa pesaing besar. 2. Strategi-strategi Intensif a) Penetrasi Pasar Penetrasi Pasar adalah strategi yang mengusahakan peningkatan pangsa pasar untuk produk atau jasa yang ada di pasar saat ini melalui upaya-upaya pemasaran yang lebih besar. b) Pengembangan Pasar Pengembangan pasar meliputi pengenalan produk atau jasa yang ada saat ini ke wilayah-wilayah geografis yang baru. c) Pengembangan Produk Pengembangan produk adalah sebuah strategi yang mengupayakan peningkatan penjualan dengan cara memperbaiki atau memodifikasi produk atau jasa yang ada saat ini. 3. Strategi Diversifikasi a) Diversifikasi Terkait 17 Diversifikasi terkait adalah strategi yang mengupayakan penambahan produk atau jasa yang baru namun masih berkaitan dengan produk atau jasa yang ada saat ini. b) Diversifikasi Tak Terkait Diversifikasi terkait adalah strategi yang mengupayakan penambahan produk atau jasa yang baru namun tidak berkaitan dengan produk atau jasa yang ada saat ini. 4. Strategi Defensif a) Penciutan Penciutan terjadi manakala sebuah organisasi melakukan pengelompokan ulang melalui pengurangan biaya dan asset untuk membalik penjualan dan laba yang menurun. b) Divestasi Menjual satu divisi atau bagian dari suatu organisasi disebut dengan divestasi c) Likuidasi Menjual seluruh asset perusahaan, secara terpisah-pisah, untuk kekayaan berwujudnya disebut likuidasi 18 2.2 Kerangka Pemikiran PT. Rania Irama Opportunities Threats Analisis Lingkungan Eksternal (EFE) Matriks IEIE Strength Analisis Lingkungan Internal (IFE) Matriks CPM Matriks SWOT Weakness Matriks strategi besar Matriks QSPM Rekomendasi Strategi Bisnis Gambar 2.2 Kerangka pemikiran