SINTESIS ANALOG PIRAZOLIN 5-(4-FLOROFENIL)-3-(NAFTALEN-1IL)-1-FENIL-4,5-DIHIDRO-1H-PIRAZOL Agus Yones1, Nur Balatif2, Jasril2 1Mahasiswa Program S1 Kimia FMIPA-Universitas Riau Jurusan Kimia FMIPA-Universitas Riau Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Binawidya, Pekanbaru, 28293, Indonesia [email protected] 2Dosen ABSTRACT Pyrazoline analog compound, 5-(4-florophenyl)-3-(naphthalen-1-yl)-1-phenyl-4,5dihydro-1H-pyrazole (PF CN1-4F) has been synthesized through cyclization reaction between chalcone analog compound (E)-3-(4-florophenyl)-1-naphtalen-1-yl-propenone (CN1-4F) and phenylhidrazine using acetic acid glacial as catalyst with microwave. The purity of the compound was identified by TLC, and HPLC. Its structure was characterized using spectroscopy UV, IR, and MS. The pyrazoline analog compound was yellow crystals with a yield of 50.52%. Characterization result showed that it was our targetted compound. Keywords : Chalcone, phenylhidrazine, pyrazoline. ABSTRAK Senyawa analog pirazolin 5-(4-florofenil)-3-(naftalen-1-il)-1-fenil-4,5-dihidro-1Hpirazol (PF CN1-4F) telah disintesis melalui reaksi siklisasi senyawa analog kalkon (E)3-(4-florofenil)-1-naftalen-1-il-propenon (CN1-4F) dengan senyawa fenilhidrazin menggunakan asam asetat glasial sebagai katalis dengan bantuan iradiasi gelombang mikro. Senyawa hasil sintesis diuji kemurniannya dengan pengamatan KLT dan HPLC. Struktur senyawa pirazolin dikarakterisasi menggunakan spektroskopi UV, IR dan MS. Senyawa analog pirazolin yang diperoleh berupa kristal berwarna kuning dengan rendemen 50,52%. Data karakterisasi menunjukkan bahwa senyawa yang diperoleh sesuai dengan senyawa target yang diharapkan. Kata kunci : Kalkon, fenilhidrazin, pirazolin Repository FMIPA 1 PENDAHULUAN METODE PENELITIAN Pirazolin merupakan senyawa heterosiklik lingkar lima yang memiliki dua atom nitrogen saling berdekatan di dalam cincinnya dan hanya mempunyai satu ikatan ganda endosiklik. Senyawa pirazolin belum pernah diisolasi dari alam (Lone dkk., 2013). Adanya atom nitrogen menyebabkan senyawa pirazolin mempunyai aktivitas biologis yang beragam (Azizur dan Anees, 2010). Penelitian pirazolin sebelumnya ditemukan bahwa pirazolin mempunyai aktivitas biologi seperti antibakteri, anti jamur (Ashok dkk., 2014), antiinflamasi, analgesik (Verma dkk., 2014) dan antioksidan (Lone dkk., 2013). Pirazolin dapat disintesis dengan mereaksikan kalkon dengan hidrazin dalam suasana asam, ini merupakan cara yang paling populer untuk menghasilkan senyawa 2-pirazolin yang memiliki rendemen yang tinggi (Avupati dan Yejella, 2014). Pirazolin dapat disintesis dengan mereaksikan kalkon dengan hidrazin dalam suasana asam, ini merupakan cara yang paling populer untuk menghasilkan senyawa 2-pirazolin yang memiliki rendemen yang tinggi (Avupati dan Yejella, 2014). Iradiasi gelombang mikro telah menjadi cara yang populer dalam beberapa dekade terakhir sebagai cara yang sangat baik untuk mensintesis senyawa dengan cepat dan efisien karena adanya penyerapan selektif energi gelombang mikro oleh molekul polar. Penerapan iradiasi gelombang mikro memberikan peningkatan laju reaksi dan meningkatkan hasil produk dalam sintesis organik dan cukup berhasil dalam pembentukan berbagai ikatan karbon-heteroatom (Ashok dkk., 2014). a. Alat dan Bahan Repository FMIPA Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah neraca analitik, corong buchner, microwave SamsungME109F, ace pressure tube, ultra sonik, pipet mikro, pompa vakum, termometer, alat penentu titik leleh Fisher Johns, bejana KLT, waterbath, lampu UV (254 dan 366 nm), HPLC (Shimadzu LCsolution), spektrofotometer IR (Shimadzu, IR Prestige-21), spektrometer NMR, spektrometer massa, spektrofotometer UV-Visible (Genesys 10S UV-VIS v4.002 2L9N175013) serta peralatan gelas yang umum digunakan di laboratorium kimia. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1asetilnaftalen (Merck), 4florobenzaldehid (Merck), fenilhidrazin (Merck), asam asetat glasial (Merck), natrium hidroksida(Merck), asam klorida (Merck), diklorometan DCM (Merck), indikator universal (Merck), plat KLT GF254, metanol, n-heksan, etil asetat, etanol absolut, dan akuades. b. Rancangan penelitian Sintesis senyawa dilakukan dalam 2 tahapan reaksi, pertama dengan mensintesis kalkon melalui kondensasi Claisen-Schmidt antara senyawa 4florobenzaldehid dan 1-asetilnaftalen dengan katalis basa (NaOH). Kalkon yang diperoleh selanjutnya direaksikan dengan fenilhidrazin sehingga didapat senyawa analog 2-pirazolin. Pembentukan kedua senyawa tersebut dapat dilihat pada Gambar 1. 2 Gambar 1. Sintesis senyawa kalkon dan pirazolin ditambahkan 5 mL etanol absolut dihomogenkan menggunakan ultrasonik, Senyawa 1-asetilnaftalen (5 ditambahkan fenilhidrazin (1 mmol), dan mmol) dan (7,5 mL) etanol absolut kemudian ditambahkan 3 tetes asam dimasukkan ke dalam erlemeyer, asetat glasial. Selanjutnya tabung reaksi kemudian kedalam campuran tersebut tersebut dimasukkan kedalam oven ditambahkan NaOH 1N (5 mL) dan gelombang mikro dan kemudian sampel senyawa 4-florobenzaldehid (5 mmol). diiradiasi selama 10 menit. Setelah Campuran dimasukkan kedalam oven sampai waktu yang ditentukan sampel gelombang mikro dengan daya 180 Watt dalam tabung reaksi dikeluarkan dan selama 3 menit. Setelah itudisimpan biarkan hingga dingin. Campuran selama ± 24jam didalam lemari didiamkan beberapa hari hingga Gambar 1. Sintesis senyawa kalkon dan pirazolin pendingin. Kemudian ditambahkan 15 terbentuk endapan, endapan yang mL akuades dingin dan pH campuran terbentuk disaring dengan menggunakan dinetralkan dengan HCl. Endapan yang corong buchner, dicuci dengan nterbentuk disaring dengan corong heksana dingin dan dikeringkan. buchner, dicuci dengan akuades dan nSelanjutnya produk yang diperoleh heksana dingin, dan dikeringkan. Produk kemurniannya dianalisis dengan KLT yang diperoleh diuji kemurniannya dan pengukuran titik leleh. Senyawa dengan KLT dan titik leleh. murni kemudian dikarakterisasi dengan spektroskopi UV, IR dan MS. d. Sintesis senyawa pirazolin HASIL DAN PEMBAHASAN Senyawa kalkon (E)-3-(4florofenil)-1-naftalen-1-il-propenon Senyawa pirazolin dapat (CN1-4 F) (0,5 mmol) dimasukkan diperoleh dengan mereaksikan kalkon kedalam tabung reaksi tertutup, dan fenil hidrazin dengan bantuan c. Sintesis senyawa kalkon Repository FMIPA 3 iradiasi gelombang mikro dengan penambahan asam asetat sebagai katalis dan etanol sebagai pelarut. Waktu yang diperlukan untuk mereaksikan senyawa tersebut dengan bantuan iradiasi gelombang mikro yaitu 11 menit. Sintesis yang telah dilakukan menghasilkan senyawa pirazolin dengan rumus molekul C25H19FN2 dan berat molekul sebesar 366,4414. Senyawa pirazolin yang diperoleh berupa kristal kuning dengan berat 0,0922 gram dan rendemen yang dihasilkan sebesar 50,52%. Titk leleh senyawa pirazolin yang diperoleh adalah 158 160 . Senyawa hasil sintesis diuji kemurniannya dengan pengamatan KLT, pengukuran titik leleh dan HPLC. Uji kemurnian dengan KLT dilakukan menggunakan eluen yang bervariasi dan perbandingan yang berbeda. Senyawa pirazolin menunjukakn satu noda pada plat KLT diamati dengan bantuan lampu UV (λ 254 nm dan λ 366 nm). Uji kemurnian dengan pengukuran titik leleh menunjukkan bahwa senyawa pirazolin memiliki range titik leleh sebesar 2o C. Uji kemurnian senyawa menggunakan HPLC menunjukkan adanya puncak dominan pada tR = 16,8 menit (242 nm dan 365 nm). Berdasarkan data uji kemurnian tersebut menunjukkan bahwa senyawa pirazolin telah murni. Senyawa pirazolin yang telah murni kemudian dikarakterisasi menggunakan spektroskopi UV, IR, dan MS. Spektrum UV senyawa pirazolin adanya serapan maksimum pada λ 239 dan 385 nm menunjukkan adanya ikatan rangkap terkonjugasi. Spektum IR senyawa memperlihatkan adanya serapan pada bilangan gelombang 3058,27cm-1 menunjukkan adanya gugus C-H aromatik, 2876,95 cm-1 menunjukkan adanya gugus C-H alifatik, Repository FMIPA 1596,16 cm-1 menunjukkan adanya C=N, 1495,86 cm-1 menunjukkkan adanya gugus C=C alkena aromatik, 1341,55cm-1 menunjukkan adanya gugus C-N, 1096,58 cm-1 menunjukkan adanya C-F. Spektrum MS senyawa menunjukkan adanya puncak (m/z) 366,4434 sedangkan massa senyawa dihitung secara teoritis diperoleh 366,4414 selisih masa molekul tersebut yaitu 0,0014. Data karakterisasi menunjukkan bahwa senyawa yang diperoleh sesuai dengan senyawa target yang diharapkan. KESIMPULAN Senyawa pirazolin dapat diperoleh dengan mereaksikan kalkon dan fenil hidrazin dengan bantuan iradiasi gelombang mikro dengan penambahan asam asetat sebagai katalis dan etanol sebagai pelarut. Rendemen yang diperoleh sebesar 50,52%. Data karakterisasi menunjukkan bahwa senyawa yang diperoleh sesuai dengan senyawa target yang diharapkan. Agar diperoleh hasil yang lebih baik pada penelitian selanjutnya perlu dilakukan sintesis dengan metode lain sehingga akan didapatkan gambaran perbandingan rendemen hasil yang diperoleh. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Prof. Jasril,M.S yang telah memberikan bimbingan dan masukan serta saran dalam penelitian ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dra. Nur Balatif, Apt yang banyak memberikan saran dan masukan demi kesempurnaan penulisan karya ilmiah ini. 4 DAFTAR PUSTAKA Ashok, D., Lakshmi, B.V., Ravi, S., dan Ganesh, A. 2014.Microwave Assisted Synthesis of Some New Coumarin-Pyrazoline Hybrids and Their Antimicrobial Activity. Journal Serbia ChemistrySociety. 79 (0): 1–18. Avupati, V., dan Yejella, R.P. 2014. Bioactive Pyrazolines: An Update. World Journal of Pharmaceutical Research. 3(8): 1181-1215. Azizur, R., Anees, A.S. 2010. Pyrazoline Derivatives: A Worthy Insight into the Recent Advances and Potential Pharmacological Activities. International Journal of Pharmaceutical Sciences and Drug Research. 2(3): 165-175. Lone, I.H., Khan, K.Z., dan Fozdar, B.I. 2013. Synthesis, Physicochemical Properties, Antimicrobial and Antioxidant Studies of Pyrazoline Derivatives Bearing A Pyridyl Moiety. Journal of Medicinal Chemistry Research. DOI 10.1007/s00044013-0643-z. Verma, A.K., Martin, A., dan Singh, A.K.2014.Evaluation of AntiInflammatory and Analgesic Activity of Novel Pyrazole Derivatives. Asian Journal of Biomedical and Pharmaceutical Sciences. 4(37): 21-25. Repository FMIPA 5