Prosiding Seminar Nasional Kimia “Pengembangan Karakter Bangsa Melalui Aplikasi Penelitian Kimia Dan Pendidikan Kimia ” Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY, 3 November 2012 SINTESIS 2',6'-DIHIDROKSI-3,4-DIMETOKSIKALKON MELALUI KONDENSASI CLAISEN-SCHMIDT DENGAN TEKNIK GRINDING Elfi Susanti VH1), Sabirin Matsjeh2), Tutik Dwi Wahyuningsih2), Mustofa3) 1) Kimia PMIPA FKIP, Universitas Sebelas Maret, Indonesia Kimia FMIPA, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia 2) 3) ABSTRAK 2',6'-dihidroksi-3,4-dimetoksikalkon telah disintesis dengan cara kondensasi Claisen-Schmidt bebas pelarut. Metode ini merupakan metode green, karena tidak beracun, aman lingkungan, waktu reaksi yang pendek dan memberikan hasil yang baik. Senyawa ini dibentuk dari reaksi 2,6-dihidroksiasetofenon dan 3,4dimetoksibenzaldehid dengan menggunakan katalis NaOH. Senyawa hasil sintesis dikarakterisasi menggunakan data spektrum dari spektroskopi UV-Vis, IR, 1H-NMR dan 13C-NMR. Kata kunci: 2',6'-dihidroksi-3,4-dimetoksikalkon, Claisen-Schmidt, 2,6-dihidroksiasetofenon PENDAHULUAN Kalkon dikenal sebagai intermediet untuk sintesis bermacam-macam senyawa heterosiklik. Senyawa kalkon ini dapat diperoleh melalui reaksi kondensasi Claisen-Schmidt. Reaksi ini merupakan reaksi antara aldehid aromatik dengan keton aromatik untuk membentuk keton α,β-tak jenuh yang disebut kalkon. Jika aldehid aromatik dikondensasikan dengan suatu enol dari aldehid atau keton, reaksi ini disebut kondensasi Claisen-Schmidt. Pada reaksi berkatalisis basa, tahap pertama adalah kondensasi jenis aldol yang melibatkan adisi nukleofilik karbanion dari keton aril terhadap karbon karbonil dari aldehid aromatik, dilanjutkan dehidrasi hidroksi keton untuk membentuk kalkon (March dan Smith, 2007). Beberapa katalis basa yang telah digunakan pada reaksi Claisen-Schmidt adalah KOH (rendemen 88-94%) (Zangade et al., 2011), Ba(OH)2 (rendemen 88-98%) (Aguilera et al., 1987), NaOH (rendemen 90-96%) (Mogilaiah et al., 2010). Rahman et al. (2012) menyatakan bahwa reaksi Claisen-Schmidt berkatalisis NaOH memberikan hasil yang lebih baik (rendemen 93-98%) dibandingkan menggunakan KOH, NaOAc dan NH4OAC (rendemen 81-85%). Reaksi kondensasi Claisen-Schmidt merupakan reaksi yang bersifat green, karena reaksi ini memaksimalkan efisiensi dari penggunaan benzaldehid, asetofenon, basa dan etanol. Metode ini telah digunakan pada sintesis turunan kalkon oleh Mandge et al. (2007), Prasad et al. (2008), dan Nalwar et al. (2009). Pada penelitian ini akan disintesis 2',6'-dihidroksikalkon dari 2,6-dihidroksiasetofenon menggunakan katalis NaOH. METODE PENELITIAN Bahan dan Alat Bahan: semua kemikali dan pelarut (2,6-dihidroksiasetofenon, 3,4-dimetoksibenzaldehid, natrium hidroksida, etanol, HCl, eter, Na2SO4 anhidrat, silika gel, EtOAc, CDCl3, TMS, KBr pellet, n-heksana, aseton) diperoleh dari E-Merck. 1 Elfi Susanti VH / Sintesis teknik grinding Alat: kolom kromatografi, spektrofotometer UV-Vis (UV, Milton Roy - Spectronic 3000)., IR (Shimadzhu FTIR-8201 PC), 1H NMR (JEOL JNM ECA500). Prosedur sintesis 2'-hidroksi-3,4-dimetoksikalkon 0,76 g 2,4-dihidroksi asetofenon (5 mmol), 1,66 g Veratraldehid (10 mmol) dan 0,8 g (20 mmol) NaOH digerus dalam mortar selama 15 menit. Pasta yang terbentuk di larutkan dalam 20 mL etanol, diaduk selama 1 jam, kemudian disimpan pada temperatur ruang selama 24 jam. Campuran reaksi diencerkan dengan air dingin-es, diasamkan dengan HCl 10% dingin dan diekstrak dengan 3x25mL kloroform. Lapisan organik dicuci dengan dengan air, dikeringkan dengan NaSO4 anhidrat berlebih dan pelarut diuapkan menggunakan rotari evaporator. Campuran reaksi dimurnikan dengan kolom kromatografi menggunakan n-heksana:etil asetat (4:6) sebagai eluen. Karakterisasi senyawa dilakukan menggunakan spektotometer UV-Vis, IR, dan 1H-NMR. PEMBAHASAN Sintesis senyawa kalkon dengan mereaksikan 2,6--dhidroksiasetofenon dengan 3,4dimetoksibenzaldehid (veratraldehid) dalam kondisi basa dengan teknik grinding memberikan 2',6'-dihidroksi 3,4-dimetoksi kalkon (gambar 1) dengan hasil yang baik (rendemen 70%). Hasil sintesis berupa kristal kuning berbentuk jarum setelah proses pemurnian dengan kromatografi kolom dan rekristalisasi. Senyawa hasil sintesis ini berupa memberikan warna kuning orange dengan Mg/HCl, menunjukkan positif flavonoid. Struktur senyawa hasil sintesis dikonfirmasi dengan data spektrum dari UV-Vis, IR dan NMR. OCH3 OCH3 OCH3 OH OCH3 OH + H (E) OH O O OH O Gambar 1. Sintesis 2',6'-dihidroksi-3,4-dimetoksikalkon Pita absorban UV-Vis dari senyawa memperlihatkan maksimum pada 218, 260, 292 nm, menunjukkan adanya cincin kalkon. Spektrum IR senyawa hasil sintesis (Gambar 2) memperlihatkan adanya pita serapan di daerah 3425, 2939, 1674, 1597, 1427, 1265, 1026 cm-1. Pita serapan lebar pada 3425 cm-1 menunjukkan serapan dari gugus OH, didukung pita di daerah 1026 untuk gugus C-O. Gugus C=O ditandai dengan adanya pita serapan yang tajam di daerah 1674 cm-1. Sedangkan pita serapan di daerah 2939 cm-1 menunjukkan adanya C-H pada senyawa aromatik Spektrum 1H-NMR senyawa hasil sintesis (Gambar 3) memperlihatkan adanya serapan pada δ 3,86 (3H, C3-OCH3); 3,9 (3H, C4-OCH3); 4,618 (H-OH), 6,895 (1H, C-2); δ 6,917 (1H, C-5'); 6,917 (1H, C-3'); 7,24 (1H, C-6); 7,58 (1H, C-β); 7,754 (1H, C-5); 7,770 (1H, C-4'); 7,774 (1H, C-α). Dari data spektrum 1H-NMR menunjukkan adanya gugus metoksi di cincin B pada δ 3,8 dan 3,9 menunjukkan integrasi 6 hidrogen. Proton olefin dari α,β-keton takjenuh diamati pada δ 7,774 dan 7,58. Tiga proton aromatik pada cincin B diamati pada δ 6,895 (1H, C-2); δ 7,24 (1H, C-6); 7,754 (1H, C-5), Sedangkan tiga proton aromatik pada cincin A ditunjukkan pada 6,917 (1H, C-5'); 6,917 (1H, C3') dan 7,770 (1H, C-4'). Pita OH ditunjukkan pada δ 4,618. Berdasarkan pada spektrum di atas, bisa disimpulkan bahwa senyawa kalkon hasil sintesis adalah 2',6'-dihidroksi-3,4-dimetoksikalkon. 2 Prosiding Seminar Nasional Kimia “Pengembangan Karakter Bangsa Melalui Aplikasi Penelitian Kimia Dan Pendidikan Kimia ” Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY, 3 November 2012 Gambar 2. Spektrum IR senyawa hasil sintesis Gambar 3. 1H-NMR senyawa hasil sintesis KESIMPULAN 2',6'-dihidroksi-3,4-dimetoksikalkon dapat disintesis dengan mereaksikan 2,6dihidroksiasetofenon dengan 3,4-dimetoksibenzaldehid melalui reaksi kondensasi Claisen-Schmidt teknik grinding. Kalkon hasil sintesis dikarakterisasi dengan spektroskopi UV-Vis, IR, dan NMR. Data spektrum menunjukkan bahwa senyawa kalkon tersebut telah terbentuk. DAFTAR PUSTAKA Aguilera, A., Alcantara, A. R., Marinas, J. M., And Sinisterr, J. V., 1987, Ba(OH)2 As The Catalyst In Organic Reactions. Part XIV. Mechanism of Claisen-Schmidt Condensation In Solid-Liquid Conditions, Can. I. Chem., 65, 1165-1171 Mandge, S., Singh, H.P., Gupta D., and Moorthy H.R., 2007, Synthesis and Characterization of Some Chalcone Derivatives, Trend Applied Sci. Res., 2, 52-56 3 Elfi Susanti VH / Sintesis teknik grinding March, J., and Smith, M.B., 2007, Advanced Organic Chemistry, Reactions, Mechanisms and Structure, 6th Ed, John Wiley & Sons, New Jersey Mogilaiah, K., Swami, T.K., Chandra, A.V., Srivani, N., Vidya, K., 2010, Claisen Schmidt Condensation under Solvent Free Conditions, Indian J. Chem., 49B, 382-385 Nalwar, Y.S., Sayyed, M. A., Mokle, S.S., Zanwar, P.R., and Vibhute, Y. B., 2009, Synthesis and Insect Antifeedan Activity of Some New Chalcones Against Phenacocus solanopsis, World J. Chem., 4(2), 123-126 Prasad, Y. R., Lakshmana, A. R., and Rambabu, R., 2008, Synthesis and Antimicrobial Activity of Some Chalcone Derivatives, E-J. Chem., 5(3), 461-466 Rahman, M. A. F. M., Ali, R., Jahng, Y., and Kadi, A. A., 2012, A Facile Solvent Free Claisen-Schmidt Reaction: Synthesis of α,α′-bis-(Substituted-benzylidene) cycloalkanones and α,α′-bis-(Substitutedalkylidene)cycloalkanones, Molecules, 17, 571-583 Zangade, S., Mokle, S., Vibhute, A., Vibhute, Y., 2011, An Efficient and Operationally Simple Synthesis of Some New Chalcones by Using Grinding Technique, Chem. Sci. J., 13, 1-6 . 4