Farmaka Volume 15 Nomor 1 1 REVIEW ARTIKEL AKTIVITAS FARMAKOLOGI DARI SENYAWA KALKON DAN DERIVATNYA Alsya Utami Rahayu, Ami Tjitraresmi Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran Jl. Raya Bandung Sumedang KM 21, Jatinangor 45363 Telepon: (022) 7796200, Faksimile: (022) 7796200 [email protected], [email protected] ABSTRAK Kalkon (1,3-difenil-2propen-1-on) merupakan senyawa prekursor dari golongan flavonoid dan merupakan intermediet penting dalam sintesis organik, seperti senyawa heterosiklik (flavon, flavanol, flavanon). Kalkon banyak dikembangkan dan disintesis oleh peneliti untuk mendapatkan derivatnya dan diuji aktivitas farmakologinya. Dalam review jurnal ini, berbagai aktivitas farmakologi dari senyawa kalkon dan derivatnya dikumpulkan dan diulas kembali. Aktivitas farmakologi dari senyawa kalkon dan derivatnya antara lain antikanker, antiinflamasi, antioksidan, antimalaria, antimikroba, dan anti-HIV. Kata kunci: Kalkon, sintesis, aktivitas farmakologi. ABSTRACT Chalcone (1,3-diphenyl-2propen-1-on) is a precursor compound of the flavonoid and are important intermediates in organic synthesis, such as heterocyclic compounds (flavones, flavanols, flavanones). Chalcone developed and synthesized by researchers to obtain derivates and tested pharmacologic activity. In a review of this journal, various pharmacological activity of the compound and its derivatives chalcone collected and reviewed again. Chalcone pharmacological activity of the compound and its derivatives include anticancer, anti-inflammatory, antioxidant, antimalarial, antimicrobes, and anti-HIV. Keyword: Chalcone, synthesis, pharmacological activity. I. PENDAHULUAN Kalkon (1,3-difenil-2propen-1-on) merupakan senyawa yang mengandung kandungan metabolit sekunder flavonoid (Solomon dan Lee, 2012). Flavonoid merupakan senyawa ditemukan sebagai dua cincin aril yang terhubung dengan polifenol yang keton α,β tak jenuh (Solomon dan Lee, metabolit sekunder 2012). Kalkon adalah intermediet penting Berbagai macam aktivitas farmakologi dalam sintesis organik (Ameta et al., telah diketahui dimiliki oleh flavonoid, 2011). Gugus kalkon merupakan struktur seperti antioksidan, antiinflamasi, dan umum pada tanaman yang memiliki antikanker (Mahapatra pada et tanaman. al., 2015). Farmaka Volume 15 Nomor 1 2 Flavonoid (C6-C3-C6) memiliki struktur kimia yang mengandung dua cicin Kanker berproliferasi merupakan secara sel yang abnormal dan aromatik fenil (α,β) dan sebuah cincin merupakan penyebab kematian kedua pada heterosiklik. Perbedaannya dengan manusia setelah penyakit kardiovaskular struktur kimia flavonoid kalkon (Fadeyi et al., 2008). Sudah banyak dan terletak pada cincin C3 yang terbuka pengobatan untuk (Orlikova et al., 2011). kemoterapi dan Kalkon dapat disintesis melalui antikanker, radioterapi. seperti Namun, toksisitas yang tinggi dan resistensi obat kondensasi Claisen-Schmidt dari aldehid membatasi hasil yang sukses pada dan keton aromatik dengan menggunakan umumnya (Zhuang et al., 2010). Oleh katalisator berupa asam atau basa yang karena itu, pencarian terhadap anti kanker diikuti oleh reaksi dehidrasi. Katalis asam baru diperlukan untuk memaksimalkan yang biasa digunakan antara lain HCl efektivitas dari obat anti kanker. (Jayapal dan Sreedhar, 2010) dan SOCl2 (Jayapal et al., 2010), sedangkan katalis II. AKTIVITAS ANTIKANKER basa yang biasa digunakan adalah NaOH (Choudhary dan Juyal, 2011). aktivitas anti kanker yang menjanjikan. Kalkon memiliki gugus etilen keto (-CO-CH=CH-) yang reaktif. Bahan alam telah menunjukkan Gugus Salah satu kemoterapi senyawa kanker andalan adalah dalam flavonoid. tersebut menyebabkan kalkon memiliki Flavonoid merupakan senyawa heterogen aktivitas biologis yang bermacam-macam polifenol (Jayapal dan Sreedhar, 2010). menjadi 9 kelas, yaitu flavonol, flavon, flavanon, stabil yang diklasifikasikan flavan-3-ols, antosianin, isoflavon, proantosianidin, auron, dan kalkon (Mahapatra et al., 2015). Berdasarkan, data yang dipublikasikan Gambar 1. Struktur Kalkon kalkon memiliki aktivitas antiproliferasi Farmaka Volume 15 Nomor 1 3 kuat terhadap MCF-7 (Subarnas et al., Sedangkan pada konsentrasi 671 µM 2015). sekitar 77% dan konsentrasi 1342 sekitar Penelitian mengevaluasi 80%. Peningkatan dari konsentrasi 336 µM 2',4'‑dihidroksi‑ ke 671 µM dan 1342 µM tidak terlalu 6‑metoksi‑3,5‑dimetilkalkon yang diisolasi signifikan. Hal ini membuktikan bahwa dari daun tanaman Eugenia aquea terhadap konsentrasi 336 µM merupakan kosentrasi aktivitas proliferasi sel kanker payudara yang MCF-7 aktivitas yang dari menggunakan tergantung berdasarkan efektif dalam mengahmbat sel MTT assay proliferasi dikarenakan pada konsentrasi dosis untuk yang kecil, namun efeknya maksimal. Aktivitas menghambat pertumbuhan dari sel MCF-7 proapoptosis dari ini 2',4'‑dihidroksi‑6‑metoksi‑3,5‑dimetilkalko membuktikan bahwa semakin besar dosis n diuji dengan menggunakan metode kalkon yang diberikan akan semakin besar Western Blot menunjukkan perubahan pula aktivitasnya. Penghambatan aktivitas pada proliferasi pada 48 jam lebih tinggi dari 24 dianalisis dalam waktu 24 dan 48 jam. jam hal ini dikarenakan semakin lama PARP merupakan biomarker apoptosis 2',4'‑dihidroksi‑6‑metoksi‑3,5‑dimetilkalko dengan terjadinya clavage (pembelahan) n berinteraksi dengan sel kanker maka dengan berat molekul 89 kDa dari semula penghambatannya 116 kDa terdeteksi pada 24 jam setelah (Subarnas et al., 2015). juga akan Hal semakin tingkat ekspresi PARP yang besar. Aktivitas yang signifikan dapat diberikan 2',4'‑dihidroksi‑6‑metoksi‑3,5‑ dilihat dari konsentrasi 168 µM ke 336 µM dimetilkalkon. Terjadinya cleavage PARP pada 24 dan 48 jam. Pada konsentrasi 168 merupakan penanda terjadinya apoptosis µM, penghambatan sel proliferasi berada pada sel yang diinduksi dengan senyawa pada 25%. Sedangkan di konsentrasi 336 uji (Bandgar et al., 2010). Analisis µM, penghambatan sel proliferasi berada Western Blott terhadap cleavage PARP pada membuktikan 75%. Hal ini menunjukkan peningkatan 50% aktivitas antiproliferasi. senyawa uji mampu menginduksi terjadinya apoptosis pada sel Farmaka Volume 15 Nomor 1 4 kanker MCF-7. Protein yang dianalisis ligand merupakan anggota dari TNF yang diseimbangkan diketahui menginduksi apoptosis dalam dengan pengamatan terhadap β-actin sebagai protein kontrol. berbagai kanker (Tuba dan Ilhami, 2008). Selain itu, untuk menentukan keganasan Penghambatan dari kelangsungan hidup suatu sel ditentukan Dimetilkalkon dengan Akt. Kelangsungan hidup sinyal antikanker pada 90-95% di semua sel protein kanker. Substitusi B-ring menjadi CH3, di MCF-7 menurun setelah memberikan 2,4aktivitas pemberian 2',4'‑dihidroksi‑6‑metoksi‑3,5‑ OCH3, Cl, Br, F dan kelompok NO2 pada dimetilkalkon senyawa hanya menunjukkan inhibisi yang ditunjukkan dengan penurunan ekspresi dari protein Akt. Pada sintesis 2,4 dimetoksi dan sedang yaitu sekitar 15-50% pada konsentrasi 10 µM. dievaluasi Aktivitas aktivitas anti kankernya pada ACHN trimetoksikalkon (karsinoma sel ginjal), Pancc1 (karsinoma aktivitas pankreas), CALU-1 (karsinoma sel paru- senyawa yang disubstitusi oleh metoksi, paru besar), H460 (karsinoma sel paru- hidroksi, paru besar), dan HCT116 (karsinoma usus) memperlihatkan aktivitas (50-95%) dengan (Bandgar et al., 2010). CALU-1 dan H460 urutan OCH3>OH>Cl>Br. Hal ini dapat merupakan karsinoma sel paru-paru besar memperlihatkan atau Cancer senyawa maka aktivitas anti kankernya (NSCLC). Perbedaan keduanya terletak semakin tinggi. Pada penelitian yang lain pada profil ekspresi mikroRNAs nya diketahui molekul organik yang terflorinasi dimana resisten berperan sebagai agen antikanker dan telah TRAIL dan H460 merupakan TRAIL- menjadi fokus dalam pengembangan terapi sensitif sel line (Schaefer et al., 2007). baru untuk kanker menunjukkan aktivitas TRAIL atau The Apo2L/tumor necrosis antikanker sebesar 50-95% (Szlosarek et factor (TNF)-α related apoptosis-inducing al., 2006). 3,4,5 trimetoksikalkon Non-Small CALU-1 Cell dan Lung merupakan dari tidak antikanker dan yang 3,4,5menunjukkan signifikan, grup semakin halogen bulky suatu Farmaka Volume 15 Nomor 1 5 Senyawa 3,4,5-trimetoksikalkon diabetes, arthritis, dan kanker (Liu et al., yang disubstitusi oleh NO2 pada cincin B 2014). Interleukin-6 (IL-6) dan Tumor meningkatkan Necrosis Factor merupakan sitokin aktivitas penghambatan hingga 100%. Flavopiridol merupakan inhibitor Alpha (TNF-α) proinflamasi yang terlibat pada pathogenesis kardiovaskular, CDK (cyclin-dependent kinase) yang telah penyakit menunjukkan aktivitas menjanjikan dalam melalui cytokine signaling pathwaysr (Da’I mengobati tumor padat (Mini et al., 2006), et sedangkan gemsitabin merupakan analog Inflammatory Drugs (NSAIDs) merupakan sitosin arabiosa (Ara-C) yang berfungsi terapi untuk anti inflamasi tetapi memiliki sebagai juga efek samping pada saluran pencernaan. antitumor (Gaforalo et al., 2008). Oleh Oleh karena itu, pengembangan terhadap karena itu, kedua obat ini dijadikan standar agen anti inflamasi diperlukan sebagai dalam penelitian ini. alternative agen antikanker dan al., neurodegenerasi, 2007). dari dan kanker Non-Steroidal NSAIDs. Anti- Penelitian Senyawa yang tersubstitusi florin menunjukkan metoksikalkon merupakan tidak menunjukkan aktivitas antikanker agen anti inflamasi yang efektif (Bandgar yang et al., 2010). luar biasa. Perbedaan ini menunjukkan adanya mekanisme yang Non-steroidal lebih kompleks terkait molekul organik (NSAIDs) terflorinasi sebagai agen antikanker. penyakit reumatik artritis dan berbagai tipe inflamasi III. AKTIVITAS ANTIINFLAMASI anti-inflammatory merupakan namun dikarenakan terapi seringnya terapi nya drugs untuk terbatas dilaporkan Inflamasi atau peradangan dalam mengenai efek samping gastrointestinal. tubuh merupakan respon proteksi terhadap Kalkon merupakan senyawa aktif yang kondisi tubuh yang diakibatkan oleh diujikan terhadap aktivitas antiinflamasi. cedera sel. Inflamasi dapat menyebabkan Pada penelitian, kalkon diuji terhadap berbagai penyakit, seperti aterosklerosis, Farmaka Volume 15 Nomor 1 6 penghambatan TNF-α dan IL-6 (Bandgar IV. AKTIVITAS ANTIOKSIDAN et al., 2010). Antioksidan merupakan senyawa Aktivitas dari 3,4,5- yang mencegah kerusakan oksidatif yang trimetoksikalkon menghambat 90-100% diinduksi oleh radikal bebas dan ROS pada konsentrasi 10 µM dibandingkan (Reactive Oxygen Species). ROS dapat dengan standar deksametason dan 2,4- merupakan bentuk dari anion superoksida dimetoksikalkon. TNF-α selain mediator (O2-), inflamasi juga dikenal sebagai promotor hidrogen tumor dan faktor metastasis (Szlosarek et menyerang berbagai macam makromolekul al., 2006). TNF-α juga merupakan faktor biologis, seperti protein, enzim, DNA, dll. yang beredar dan dapat menyebabkan Penelitian mengenai kalkon sebagai agen nekrosis tumor dan diidentifikasi sebagai antioksidan regulator kunci dari respon inflamasi (Belsare et al., 2010). Hidroksil (OH-), radikal peroksida telah (H2O2) banyak dan yang dilaporkan (Bradley, 2008). IL-6 berkontribusi dalam inisiasi dan perpanjangan proses inflamasi. V. AKTIVITAS ANTIMALARIA Oleh karena itu, IL-6 dianggap sebagai Malaria disebabkan oleh parasit mediator sentral dam berbagai penyakit protozoa dari genus Plasmodium. Malaria inflamasi merupakan (Raj, 2009). Hal ini penyebab utama dari menunjukkan aktivitas penghambatan dari morbiditas dan mortalitas terutama di kalkon memiliki aktivitas ganda sebagai negara antiinflamasi terhadap dan antikanker dengan tropis. obat Peningkatan resistensi malaria parasite mekanisme kerja langsung membunuh sel menyebabkan kanker langsung pengembangan obat anti malaria yang yang baru. Kalkon telah dilaporkan sebagai agen dan mengurangi mendukung secara efek tidak inflamasi perkembangan (Bandgar et al., 2010). tumor dibutuhkannya potensial antimalaria (Hans et al., 2010). Multi-drug merupakan resistance penyebab utama (MDR) yang Farmaka Volume 15 Nomor 1 7 mengkhawatirkan pada tingkat penyakit dengan aktivitas antioksidan dari kalkon menular di seluruh dunia. Penemuan obat (Belsare et al., 2010). baru dengan aktivitas antimikroba terhadap resisten sangat dibutuhkan. Aktivitas antioksidan pada kalkon Laporan juga dipengaruhi oleh dua struktur aril, mengenai kalkon sebagai antimikroba akan yaitu substitusi pada dua cincin aril dibahas pada review jurnal ini (Khalil et molekul kalkon dan pola substitusi pada al., 2011; Hussien et al., 2016). molekul kalkon. Substituen hidroksil pada Antioksidan merupakan senyawa molekul kalkon merupakan substituent yang dapat menangkal radikal bebas. yang bertanggung jawab Aktivitas senyawa sebagai antioksidan peningkatan antioksidan kalkon. Hal ini dapat ditentukan melalaui DPPH radikal disebabkan karena konversi yang mudah bebas. Aktivitas antioksidan yang moderat menjadi pada senyawa kalkon terkait dengan mekanisme transfer atom hidrogen. radikal terhadap fenoksi melalui kemampuan elektron atau radikal hidrogen yang dimiliki oleh suatu senyawa dalam melepaskan DPPH, sehingga V. AKTIVITAS ANTI-HIV menjadi Human immunodeficiency virus-1 molekul diamagnetik yang stabil. Elektron (HIV-1) merupakan virus yang dapat pada gugus hidroksi dan metoksi dapat menyebabkan Acquired Immunodeficiency dengan mudah melepaskan atom, sehingga Syndrome (AIDS) melalui penghancuran lebih menginduksi aktivitas antioksidan. sel-T setelah virus masuk dan bereplikasi Hasil nya adalah 2’-hidroksikalkon, di dalam tubuh manusia. Pengobatan saat 1-[2’-hidroksifenil]-3-[2-klorofenil]-2- ini untuk HIV/AIDS termasuk terapi propen-1one, dan 1-[2’-hidroksifenil]-3-[2- antiretroviral bromofenil]-2-propen-1-one masuknya virus namun tidak langsung memperlihatkan aktivitas yang (ART) mengendalikan baik meminimalkan penyebaran virus (Khalil et dengan IC50 137.67 µg/mL. Substituen al., 2011). Kalkon merupakan prekursor Hidroksil dan Fenil juga diduga berasosiasi untuk flavon memiliki aktivitas Farmaka Volume 15 Nomor 1 8 penghambatan terhadap berbagai enzim yang baik dalam menghambat HIV-infeksi dan telah terbukti mengobati inflamasi dan dan toksisitas karena kalkon bromo tidak penyakit infeksi (Zhao et al., 2012). toksik sama sekali. Senyawa kalkon baru Kesederhanaan dalam mensintesis pada bromo dan kloro tidak hanya senyawa kalkon dan berbagai manfaat memiliki aktivitas anti virus yang baik tapi yang diberikan membuat banyak penelitian juga toksisitasnya rendah (Cole et al., lebih lanjut mengenai senyawa kalkon. 2016). Senyawa kalkon yang mengandung Oleh karena itu, pada review jurnal ini bromo tidak memberikan inhibisi terhadap akan viabilitas sel artinya kalkon bromo tidak diulas mengenai aktivitas farmakologi yang dimiliki oleh kalkon dan mampu derivatnya. namun pada senyawa kloro memiliki Senyawa baru kalkon yang menghambat pertahanan sel, persentase penghambatan viabilitas sel disintesis dan diuji aktivitasnya n-oktil sebesar tidak memiliki aktivitas anti-HIV sehingga menghambat pertahanan sel sebesar 12.3 tidak pada 10 µM. Senyawa kalkon ketika diujikan untuk viabilitas sel. 12.3 Viabilitas sel adalah kemampuan suatu sel diturunkan dalam mempertahankan artinya kloro konsentrasinya mampu maka dirinya dari kemampuan penghambatan terhadap HIV obat/senyawa. Uji dan viabilitas sel juga ikut menurun, propagasi HIV yang mengandung bromo bahkan untuk viabilitas sel hingga tidak dan kloro memiliki potensi dalam sel PM1. memiliki persen penghambatan. Kalkon HIV menyerang sistem kekebalan tubuh bromo dan kloro efektif menghambat yaitu pada limfosit sel-T. PM1 merupakan propagasi HIV pada konsentrasi 10 µM. serangan suatu sel-T klon CD4+ yang dapat digunakan sebagai penanda ketahanan tubuh terhadap HIV-1 isolat (Yamada et al., 2010). AKTIVITAS ANTIMALARIA Malaria pada manusia dapat Kalkon yang mengandung bromo disebabkan oleh Plasmodium falciparum, ditemukan memeberikan kesetimbangan Plasmodium malariae, Plasmodium ovale, Farmaka Volume 15 Nomor 1 dan 9 Plasmodium vivax. Plasmodium pola pada cincin aromatik aktivitas juga falciparum merupakan penyebab yang mempengaruhi tertinggi prevalensinya menyebabkan 80% Pemindahan dari dua kelompok metil terinfeksi dan 90% kematian. Oleh karena dalam senyawa 4,8 sedikit lebih tinggi itu, pada penelitian yang dilakukan oleh aktivitas Lim et al (2007) digunakan Plasmodium dengan satu metil substitusi (1,5) (Lim et falciparum karena memiliki prevalensi al., 2007). antimalarianya antimalarial. dibandingkan yang sangat tinggi dibandingkan dengan anggota Plasmodium yang lain. Hasil dari substitusi AKTIVITAS ANTIMIKROBA berbagai Kalkon yang senyawa pada kalkon menghasilkan 4’- dengan metode metoksi-tersubstitusi Schmidt orto memperlihatkan maksimal dihidrokalkon penghambatan hingga 100% paling terhadap beberapa iradiasi telah disintesis kondensasi keton aldehid microwave Claisen- hidroksi aromatik diuji dengan dibawah aktivitasnya Plasmodium falciparum pada konsentrasi terhadap antimikroba menunjukkan hasil 5.4 µg/mL. Substitusi C-4’-metoksi pada penghambatan terhadap Staphylococcus senyawa 3 dan 7 menunjukkan aktifitas aureus sebesar 80%, Bacillus subtilis 40%, penghambatan 37% dan 100% dan hampir Escherichia coli 20%, Salmonella typhii substitusi C-3’ pada senyawa 1,2,5 10%, Aspergillus oryzae 30%, dan aktivitas antimalaria lemah hingga tidak Aspergillus niger 60%. Staphylococcus ada aktivitas antimalarial. Struktur α,β tak aureus dan Bacillus subtilis merupakan jenuh tersebut bakteri gram positif, sedangkan Salmonella meningkatkan aktivitas ketika penarikan typhii dan Aspergillus oryzae merupakan elektron atau mendonasikan pada posisi C- bakteri gram negatif. Pengujian juga 3’ dan C-4’. Substitusi dengan 3’-kloro- dilakukan kalkon menunjukkan hasil praktis tidak oryzae dan Aspergillus niger. Standar yang aktif. Hal ini menyatakan bahwa substitusi digunakan karbonil pada kalkon terhadap adalah jamur Aspergillus penisilin dan Farmaka Volume 15 Nomor 1 10 streptomisin sebagai antibiotik, sedangkan negative yaitu Pseudomonas aeruginosa griseofulvin sebagai antijamur. dan coli. Sintesis kalkon tidak efektif Semua senyawa kalkon terhadap bakteri gram negatif dan cukup menunjukkan aktivitas antibakteri yang efektif terhadap gram positif dan jamur. lebih rendah ketika dibandingkan dengan Kalkon yang selalu memiliki aktivitas baik antibiotik standar amikasin (Khalil et al., pada gram positif dan negatif adalah 2011). Amikasin merupakan antibiotik C18H14O2NI. Kalkon dilarutkan dengan golongan DMSO. DMSO sebagai pelaru diuji untuk menghambat bakteri gram positif dan gram memastikan tidak memberikan respon negatif. Amikasin juga memiliki aktivitas karena jika memberikan respon dapat pengahambatan mempengaruhi hasil penelitian. Aktivitas karena itu, amikasin dijadikan standar antimikroba pada kalkon yang disintesis dalam penelitian tersebut. menggunakan orto hidroksil asetofenon menunjukkan aktivitas yang moderate. Pada penelitan terhadap yang fungi. dapat Oleh Kompleks kalkon yang disintesis dengan CHOH ligan juga diuji aktivitas kompleks antifungi terhadap Candida albicans yang kalkon disintesis dengan CHOH ligan dibandingkan dengan antibiotik amikasin. kemudian di uji aktivitas antimikroba. Candida Hasilnya kompleks patogen yang paling umum menyerang aktivitas seseorang dengan kekebalan tubuh yang antimikroba. Aktivitas dari kompleks lebih lemah dan adanya ketidakseimbangan tinggi dibandingkan ligand dengan E.Coli. pertumbuhan Senyawa kalkon pada penelitian Khalil et termasuk penderita kanker, penggunaan al aktivitas berlebihan antibiotik spektrum luas, agen antibakteri terhadap 2 organisme gram immunosuppresan, dan hormon. Semua positif kompleks menunjukkan aktivitas yang adalah menunjukkan (2011) yaitu lain, aminoglikosida semua adanya memperlihatkan Bacillus subtillus dan Staphylococcus aureus dan 2 organisme albicans merupakan bakteri dalam jamur tubuh Farmaka Volume 15 Nomor 1 11 lebih rendah dibandingkan dengan standar Antioxidant Agents. Bioorg amikasin (Khalil et al., 2011). Chem Lett 18: 1364-1370. Med Belsare D.P, Pal S.C, Kazi A.A, Kankate KESIMPULAN Kalkon (1,3-difenil-2propen-1-on) R.S, Vanjari S.S. 2010. Evaluation of dan derivatnya terbukti memiliki berbagai Antioxidant Activity Of Chalcones aktivitas farmakologi yaitu antikanker, And Flavonoids. Int.J. ChemTech Res antiinflamasi, 2(2): 1080-1089. antimikroba, antioksidan, dan anti-HIV. antimalaria, Aktivitas kalkon yang paling banyak diteliti adalah agen antikanker. Bradley JR. 2008. Inflammatory TNF-Mediated Disease. J Pathol 214(2): 149-60. DAFTAR PUSTAKA Ameta K.L, Rathore N.S, Kumar B. 2011. Choudhary, A.N., V.Juyal. Synthesis of Synthesis Of Some Novel Chalcones chalcone and their derivates And Their Facile One-Pot Conversion antimicrobial To 2-Aminobenzene-1,3- International Journal of Pharmacy Dicarbonitriles Using Malononitrile. and Pharmaceutical Sciences 3(3): Analele Universităţii din Bucuresti 125-128. agents. as 2011. 20(1): 15. Cole, A.L., Hossain, S., Cole, A.M., Bandgar B.P, Gawande S.S, Bodade R.G, Phanstiel, O. 2016. Synthesis and Totre J.V, Khobragade C.N. 2010. Bioevaluation of Substituted Synthesis And Biological Evaluation Chalcones, Coumaranones and other Of Simple Methoxylated Chalcone As Flavonoids as anti-HIV agents, Bioorg Anticancer, Anti-Inflammatory, And Med Chem Lett 25-26. Farmaka Volume 15 Nomor 1 12 Da’I M, Meiyanto E, A.M Supardjan, Jenier U.A, Potensi Kawaichi M. Antiproliferative 2007. Analog Chalcones. Bioorg Med Chem Lett. 2010; 20 (3): 924-4. Hussien A.A, Kateb B.A, Husen S.S, Kurkumin Pentagamavunon Terhadap Kulkarni Sel Characterization, And Antimicrobial Kanker Payudara T47D. Artocarpus 7(1): 14-20. P.A. 2016. Synthesis, Screening Of Novel Ortho Hydroxy Chalcones. Fadeyi O.O, Adamson S.T, Myles E.L, Okoro C.O. 2008. Novel Fluorinated Acridone Derivatives. Part Int.J.Curr.Microbiol.App.Sci 5(3): 785-791. 1: Synthesis And Evaluation As Potential Jayapal, M.R., N.Y Sreedhar. 2010. Anticancer Agents. Bioorganic & Anhydrous K2CO3 as Catalyst For Medicinal Chemistry Letters 18(14): The Synthesis Of Chalcones Under 4172-4176. Microwave Irradiation. Journal of Pharmaceutical Science and Research Gaforalo M, Quintavalle C, Leva G.D, 2(10): 21. Zanca C, Romano G, Taccioli C. 2008. MicroRNA Signatures of Jayapal, M.R., K.S Prasad, N.Y Sreedhar. TRAIL Resistance In Human Non- 2010. Synthesis And Characterization Small Cell Lung Cancer. Oncogene Of 27: 3845-3855. Chalcones 2,5-Dihydroxy Using Substituted SOCl2/EtOH. International Journal of Pharmacy Hans R.H, Guantai E.M, LateganC, Smith P.J, Wan B, Franzblau S.G, et al. and Pharmaceutical Sciences 1(4): 361-366. 2010. Synthesis, Antimalarial, and Antitubercular Activity Of Acetylenic Khalil M.M.H, Ramadan R.M, Salem M.A.I, Marzouk M.I, Moftah M.S. Farmaka Volume 15 Nomor 1 2011. 13 Reactions of 2'-hydroxy Mini E, Nobili S, Caciagli B, Landini I, methoxylated chalcone with group 6 Mazzei and 8 metal carbonyl complexes under Pharmacology of Gemcitabine. Annals sunlight of Oncology 17 (5): 7-12. irradiation: characterization, Synthesis, T. 2006. Cellular spectroscopic investigation and biological activities. Egy. J. Pure & Appl. Sci : 019-029. Orlikova, B., D. Tasdemir, F. Golais, M. Dicato, M. Diederich, Dietary chalcones with chemopreventive and Lim S.S, Kim H.S, Lee D.U. 2007. In vitro Antimalarial Activity of Flavonoids chemotherapeutic potential. Genes Nutr 2011: 6: 125–147. And Chalcones. Bull Korean Chem Soc 28 (12): 2495. Raj DS. 2009. Role Of Interleukin-6 In The Anemia Of Chronic Disease. Liu Z, Tang L, Zou P, Zhang Y, Wang Z, Semin Arthritis Rheum. 38(5): 328-8. Fang Q, et al. 2014. Synthesis And Biological Evaluation Of Allylated And Prenylated Analogs Of Mono-Carbonyl Curcumin As Anti- Inflammatory Agents. Eur J Med Schaefer U, Voloshanenko O, Willen D, Walcak H. 2007. Multifunctional TRAIL: Cytokine. A Front Biosci 12: 3813-3824. Chem 74: 671-82. Solomon V.R, Lee H. 2012. Anti-Breast Mahapatra, D.K., S.K. Bharti, V. Asati. 2015. structural Anti-cancer and chalcones: molecular target Cancer Activity of Heteroaryl Chalcone Derivatives. Biomedicine & Pharmacotherapy 66: 213. perspectives. Eur. J. Med. Chem. 2015; 98 :6–114. Subarnas A, Diantini A, Abdulah R, Zuhrotun A, Hadisaputri Y.E, Farmaka Volume 15 Nomor 1 14 Puspitasari I.M, Yamazaki C, Kuwano compounds. Drug Discov Today 17 H, Koyama H. 2015. Apoptosis (11-12): 630-635. Induced In MCF-7 Human Breast Cancer Cells By Zhuang H, Jiang W, Cheng W, Qian K, 2',4'‑dihydroxy‑6‑methoxy‑3,5‑dimeth Dong W, Cao L, et al. 2010. Down- ylchalcone Isolated From Eugenia Regulation Aquea Burm f. Leaves. Oncology TRAIL-Resistant Tumor Letters 9: 2303-2306. TRAIL-Induced Apoptosis. Of HSP27 Cancer 68(1): 27-38. Szlosarek P, Charles K.A, Balkwill F.R. 2006. Tumor Necrosis Factor-Alpha As A Tumour Promoter. Eur J Cancer 42 (6): 745-50. Tanaka T, Ohashi N, Narumi T. 2010. CD4 Mimics Targeting The Mechanism Of HIV Entry. Bioorg Med Chem Lett 20: 354-358. Tuba A.K, Ilhami Gulcin. 2008. Antioxidant And Radical Scavenging Properties Of Curcumin. Chem-Bio Interactions 174: 27-37. Zhao, Y.; Jiang, F.; Liu, P.; Chen, W.; Yi, K. 2012. Catechins containing a galloyl moiety as potential anti-HIV-1 Sensitizes Cell To Lung