KIMIA ORGANIK (Kode : E-05) MAKALAH PENDAMPING ISBN : 978-979-1533-85-0 OPTIMASI SINTESIS KALKON DARI VERATRALDEHID DAN 2-4 DIHIDROKSI ASETOFENON Elfi Susanti VH1, Tri Redjeki1 FKIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia ([email protected]) ABSTRAK Sintesis kalkon banyak dilakukan karena isolasi langsung senyawa dari bahan alam kurang menguntungkan dan dibutuhkan banyak tumbuhan untuk mendapatkannya, sehingga sintesis merupakan alternatif yang terbaik untuk mendapatkan kalkon dalam jumlah besar. Disamping itu sintesis kalkon dan turunannya menarik perhatian berkaitan dengan aktivitas biosida, farmasetikal dan antioksidan. Telah dilakukan optimasi sintesis kalkon dari veratraldehid dan 2,4-dihidoksi asetofenon. Optimasi sintesis meliputi waktu reaksi (24, 48, dan 72 jam) dan jenis basa yang digunakan (KOH dan NaOH). Hasil penelitian diperoleh bahwa reaksi aldolkondensasi 2,4 dihidroksi asetofenon dengan veratraldehid menghasilkan 2',4'dihidroksi 3,4-dimetoksikalkon, optimum menggunakan NaOH dengan waktu reaksi 24 jam. Kata Kunci: Kalkon, veratraldehid, aldol kondensasi probabilitas yang lebih besar mengalami reaksi PENDAHULUAN Kalkon adalah 1,3-difenil-2-propena-1-on di mana dua cincin aromatik yang dihubungkan oleh transfer elektron (Patil et al., 2009). Kalkon pertama kali diisolasi dari tiga karbon sistem karbonil α, β-tak jenuh. (Glycyrrhizae inflata) (Yerra et al., 2004). Kalkon Senyawa ini melimpah pada tanaman yang dapat yang stabil dari tanaman tidak dapat dipisahkan dimakan prekursor karena adanya enzim chalcone sintetase (CSH) flavonoid dan isoflavonoids. Kalkon memiliki yang segera mengubah kalkon menjadi flavanon ikatan rangkap terkonjugasi dan sistem elektron π (Mandge et al., 2007), sehingga sintesis merupakan terdelokalisasi pada kedua sistem cincin benzena. alternatif utama untuk mendapatkan kalkon, yang Molekul yang memiliki sistem tersebut memiliki merupakan intermediet senyawa flavon. dan dianggap menjadi potensial redoks relatif rendah dan memiliki Kalkon dikenal sebagai intermediet untuk sintesis bermacam-macam senyawa heterosiklik. Aktivitas kalkon secara garis besar tergantung pada Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III)……………….......................………………531 jumlah dan posisi gugus hidroksi, metoksi dan Alat: gugus lain pada cincin A dan B. Hidroksikalkon kramatografi, merupakan sinton utama untuk sintesis sejumlah HNMR, CNMR dan peralatan gelas laboratorium. flavonoid, seperti flavon, isoflavon, flavanon dan Bahan: etanol, aceton, kloroform, dietil eter, KOH, flavonol. Senyawa ini memiliki sistem 1,3-diaril-1- NaOH, HCl, Na2SO4 anhidrous, EtOAc, n-hexane, on yang dipercaya sebagai farmakopor kalkon, 2,4 dihidroksi asetofenon, seperti antikanker (Xia et al., 2000), antimikroba Prosedur: (Mandge et al., 2007 dan Prasad et al., 2008), Campurkan 2,4 hidroksi asetofenon (0,01 mol) dan insektisida (Nalwar et al., 2009) dan antioksidan Veratraldehid (0,01 mol) dalam 15mL larutan (Belsare et al., 2010). Beberapa kalkon yang etanol. Setelah larut, tambahkan basa sebanyak 12 dilaporkan memiliki aktivitas antioksidan antara mL (NaOH 50%, NaOH 25%, NaOH 10%, KOH lain 2'-hidroksi-2,4'-dimetoksikalkon rotari evaporator, corong spektrofotometer pisah, kolom ultraviolet, IR, dan 4'- 50%, KOH 25%, KOH 10%). Campuran reaksi 2008), 2'- disimpan pada temperatur ruang selama 24 jam, 48 hidroksikalkon, 2'-hidroksi-4-metoksi-kalkon, 2'- jam dan 72 jam. Campuran reaksi diencerkan hidroksi-4-klorokalkon, 2'-hidroksi-2-kloro kalkon, dengan air dingin-es, diasamkan dengan HCl encer 2'-hidroksi-2-bromokalkon dan 2'-hidroksi-3,4,5- dingin dan diekstrak dengan dietileter. Lapisan trimetoksikalkon (Belsare et al., 2010). dietileter dicuci dengan dengan air, dikeringkan hidroksikalkon (Oyedapo et al., Metode utama untuk sintesis kalkon adalah dengan NaSO4 anhidrat berlebih dan pelarut kondensasi Claisen-Schmidt dalam adanya basa diuapkan menggunakan alkali berair, dan diikuti oleh dehidrasi untuk Campuran reaksi menghasilkan kromatografi turunannya kalkon. banyak Sintesis kalkon dan dilakukan karena isolasi (7:3) rotari dimurnikan evaporator. dengan kolom menggunakan n-heksana : aceton sebagai eluen. Karakterisasi senyawa langsung senyawa kalkon dari bahan alam kurang dilakukan menggunakan spektotometer IR, HNMR menguntungkan dan dibutuhkan banyak dan CNMR. tumbuhan mendapatkannya, sehingga untuk sintesis merupakan alternatif yang terbaik untuk mendapatkan kalkon dalam jumlah HASIL DAN PEMBAHASAN besar. Senyawa Kalkon disintesis melalui Disamping itu sintesis kalkon dan turunannya kondensasi Claisen-Shimidt berkatalisis basa dari menarik perhatian berkaitan dengan aktivitas suatu biosida, farmasetikal dan antioksidan. tersubstitusi dengan benzaldehid atau benzaldehid Dalam penelitian ini akan dilakukan optimasi sintesis kalkon dari veratraldehid dan keton aromatik atau keton aromatik tersubstitusi. Mekanisme reaksi : tahap 1 adalah 2,4- kondensasi aldol yang melibatkan adisi nukleofilik dihidroksiasetofenon. Tujuan penelitian ini adalah turunan karbanion dari keton aril ke karbon karbonil pengembangan ilmiah sintesis kalkon dengan dari adehid aromatik. Dihidrasi dari keton hidroksi mencari kondisi reaksi sintesis kalkon yang untuk membentuk keton α, β tak jenuh terkonyugasi memberikan hasil optimal. atau kalkon. PROSEDUR PERCOBAAN Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III)……………….......................………………532 Struktur molekul induk dari kalkon terdiri dari 2 cincin fenil (A dan B) dan satu ikatan rangkap α, β tak jenuh. Cincin A harus KESIMPULAN Reaksi kondensasi dihidroksiasetoenon Claisen-Shimidt dengan 2,4 veratraldehid mengandung gugus kekurangan elektron (etil, menghasilkan 2',4'-dihidroksi 3,4-dimetoksikalkon metil, atau gugus alkil) untuk aktivitas lebih baik. menggunakan katalis NaOH 50% dengan waktu Cincin B harus mengandung gugus hidrofobik reaksi 24 jam. seperti halogen, nitro, dan siano untuk aktivitas lebih baik. Ikatan rangkap takjenuh berperan penting untuk aktivitas tetapi modifikasi marginal dalam ikatan ini tidak memiliki efek terhadap UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih kepada Semua pihak yang memberikan kontribusi pada penelitian ini. aktivitas. Posisi para pada cincin B penting untuk aktivitas. Posisi orto pada cincin B juga meningkatkan aktivitas tetapi dalam perbandingan dengan posisi para lebih rendah. Sintesis kalkon merupakan metode satu tahap. Sintesis yang memberikan hasil terbaik adalah reaksi menggunakan basa NaOH 50%, dan campuran reaksi disimpan selama 24 jam. Kondensasi Claisen-Schmidt dari 2-4 dihidroksiasetofenon dengan veratraldehid dalam kondisi basa (NaOH menghasilkan 50%) 2',4'-dihidroksi dalam etanol 3,4-dimetoksi kalkon, kristal orange berbentuk jarum, dengan rendemen 82%. Struktur senyawa hasil sintesis dikonfirmasi dengan IR, NMR (H dan C). Data spektrum IR dan NMR senyawa hasil sintesis ditampilkan pada lampiran. Kalkon mempunyai -1 serapan IR yang khas dari karbonil (1622 cm ), -1 aromatik C=C (1584 dan 1444 cm ) dan C-O -1 (1219 cm ). Spektrum 3,4-dimetoksi DAFTAR RUJUKAN Belsare, D.P., Pal, S.C., Kazi, A.A., Kankate, R.S., and Vanjari, S.S., 2010, Evaluation of Antioxidant Activity of Chalcones and Flavonoids, Int. J. ChemTech. Res., 2(2), 10801089. Mandge, S., Singh, H.P., Gupta D., and Moorthy H.R., 2007, Synthesis and Characterization of Some Chalcone Derivatives, Trend Applied Sci. Res., 2, 52-56 Nalwar, Y.S., Sayyed, M. A., Mokle, S.S., Zanwar, P.R., and Vibhute, Y. B., 2009, Synthesis and Insect Antifeedan Activity of Some New Chalcones Against Phenacocus solanopsis, World J. Chem., 4(2), 123-126 Oyedapo, O.A., Adewunmi, C.O, Iwalewa, E.O., and Makanju, V.O., 2008, Analgesic, Antioxidant and Anti-infammatory Related Activities of 2’hydroxy-2,4’-dimethoxychalcone and 4’hydroxychalcone in Mice, J. Biol. Sci., 8(1), 131136 Patil, C.B., Mahajan S.K., and Katti, S.A., 2009, Chalcone: A Versatile Molecule, J. Pharm. Sci. & Res., 1(3), 11-22 1 H NMR dari 2',4'-dihidroksi kalkon mmeperlihatkan adanya multiplet untuk 2 gugus metoksi pada δ 3,88. Tiga proton aromatik dari cincin B ada di δ 6,84, δ 6,90 dan δ 6,92. Signal khas untuk kalkon muncul sebagai doublet pada δ 7,75 dan δ 7,77. Spektrum C-NMR dari kalkon memperlihatkan adanya 17 signal. Signal karbon metil overlap di δ 56,1. Prasad, Y. R., Lakshmana, A. R., and Rambabu, R., 2008, Synthesis and Antimicrobial Activity of Some Chalcone Derivatives, E-J. Chem., 5(3), 461-466 Xia, Y., Yang, Z.Y., Xia, P., Bastow, K. F., Nakanishi, Y., and Lee, K.H., 2000, Antitumor Agents. Part 202: Novel 2’-Amino Kalkons: Design, Synthesis And Biological Evaluation. Bioorg. and Med. Chem. Lett., 10, 699-701 Yerra, K.R., Fang, S., and Tzeng, Y. M., 2004, Synthesis of 2-Oxigenated Chalcones, Bioorg. Med. Chem., 12, 2679-2686 Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III)……………….......................………………533 LAMPIRAN 1 Gambar 1. Spektrum H NMR 2',4'-dihidroksi 3,4-dimetoksikalkon 1 Gambar 2. Spektrum C NMR 2',4'-dihidroksi 3,4-dimetoksikalkon Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III)……………….......................………………534