Husna Purnama : Analisis Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Kepuasan Kerja Pada Perusahaan Sagu Aren Nasional Di Bandar Lampung 176 ANALISIS PENGARUH PENEMPATAN KARYAWAN TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA PERUSAHAAN SAGU AREN NASIONAL DI BANDAR LAMPUNG Husna Purnama Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Sang bumi Ruwa Jurai ABSTRAK Arti penempatan pegawai dalam sumber daya manusia modern adalah bahwa penempatan pegawai tidak hanya berlaku bagi pegawai baru tetapi berlaku pula bagi pegawai lain yang mengambil alih tugas atau mutasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penempatan karyawan terhadap kepuasan kerja karyawan pada Perusahaan Sagu Aren Nasional di Bandar Lampung. Sedangkan hipotesis yang diajukan adalah penempatan karyawan berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan Perusahaan Sagu Aren Nasional. Hal ini menunjukan dengan penempatan karyawan yang tepat maka kepuasan karyawan dalam bekerja dapat meningkat dan sebaliknya apabila penempatan karyawan kurang tepat atau tidak sesuai dengan job spesifikasi, maka akan mengakibatkan kepuasankerja karyawan menurun. Oleh karena itu Perusahaan Sagu Aren Nasional agar dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan, dengan dilakukannya penempatan karyawan yang sesuai dengan bidang dan keahlian secara terprogram Keywords: Analisis Pengaruh Penempatan Karyawan PENDAHULUAN Sumber daya manusia dalam satu perusahaan atau organisasi merupakan salah satu faktor produksi yang menentukan keberhasilan untuk pencapaian tujuan. Oleh karena itu diperlukan adanya karyawan yang dapat bekerja dengan efektif dan efisien. Penempatan pegawai yang tepat akan memberikan kepuasan, baik bagi perusahan maupun bagi mereka itu sendiri, tetapi masalah sumber daya manusia adalah masalah yang komplek. Semakin besar organisasi, masalahnya juga semakin besar dan komplek. Oleh karena itu penempatan karyawan yang tepat akan sangat mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaam atau organisasi. Dengan adanya penempatan karyawan pada posisi yang tepat, maka diharapkan Jurnal Sains dan Inovasi IV(2) 176-184 (2008 setiap karyawan akan dapat menjalankan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan sebaik-baiknya, dan hal ini akan memberikan kepuasan kepada karyawan dan perusahaan, juga dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sebelum perusahaan melakukan penempatan karyawan pada tempat yang tepat, suatu perusahaan harus melakukan tugas memilih tenaga kerja. Persoalan menarik tenaga kerja merupakan masalah yang kontineous terutama dalam perusahaan besar. Arti penempatan pegawai dalam sumber daya manusia modern adalah bahwa penempatan pegawai tidak hanya berlaku bagi pegawai baru tetapi berlaku pula bagi pegawai lain yang mengambil alih tugas atau mutasi (Sondang P. Siagian, 192 : 196). Husna Purnama : Analisis Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Kepuasan Kerja Pada Perusahaan Sagu Aren Nasional Di Bandar Lampung Penempatan karyawan yang tidak sesuai dengan kecakapan jabatan akan mengakibatkan karyawan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas, sehingga akan mengakibatkan produktivitas karyawan akan turun. Produktivitas karyawan turun naik karena karyawan kurang disiplin dalam bekerja. Apabila produktivitas menurun, maka perusahaan akan dihadapi pada kondisi yang sulit di dalam mengejar target penjualannya, hal ini akan mengakibatkan kerugian perusahaan. Dalam upaya pengembangan sumber daya manusia dan mengisi serta membina sesuai dengan peraturan orgasisasi dalam rangka mendukung tercapainya tujuan organisasi, umumnya setiap organisasi mengalami hambatan dalam menempatkan karyawan sesuai dengan ungkapan ‘The Right Man On the right Place” maka paling tidak sebuah organisasi membutuhkan suatu perangkat organisasi antara lain struktur organisasi disertai deskripsi pekerjaan yang dilengkapi dengan spesifikasi serta persyaratan jabatan atau pekerjaannya. Seorang karyawan apabila ditempatkan pada posisi yang tepat maka ia bekerja dengan baik dan dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Hal ini tentu akan menguntungkan bagi perusahaan maupun karyawan tersebut. Dipihak perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang dicapai, dipihak karyawan ia akan merasa puas dapat menyelesaikan tugas dan kewajiban dengan baik. Tingkat kepuasan kerja pada dasarnya merupakan hal yang Jurnal Sains dan Inovasi IV(2) 176-184 (2008 177 bersifat individual. Masing-masing individu mempunyai tingkat kepuasan yang berbeda. Kepuasan kerja merupakan penilaian pekerjaan yaitu seberapa jauh pekerjaannya secara keseluruhan memuaskan kebutuhan. Kepuasan kerja dapat dilihat dari tingkat absensi. Para karyawan yang kurang mendapat kepuasan kerja akan malas bekerja atau kurang disiplin dan cenderung lebih sering absen, demikian pula sebaliknya karyawan yang memperoleh kepuasan kerja menjadi lebih bersemangat tingkat absensi akan lebih kecil. Jumlah absensi karyawan diukur dalam kesatuan jumlah orang perhari kerja (hari-orang) perhitungan tingkat absensi diperoleh dengan rumus : Total absensi = Total absensi (hari-orang) x 100% Jumlah Waktu Kerja (hari-orang) Manajemen adalah proses pencapaian tujuan melalui kegiatan orang lain. Setiap kegiatan organisasi perusahaan dituntut adanya suatu manajemen yang baik agar kelangsungan hidup perusahaan dapat terjamin. Karena mustahil tanpa adanya manajemen yang baik usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk waktu yang cukup lama dapat berhasil. Menurut Edwin B. Flippo yang dikutip oleh T. Hani Handoko (1991 : 3) mendefinisikan manajemen personalia sebagai berikut : manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan, Husna Purnama : Analisis Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Kepuasan Kerja Pada Perusahaan Sagu Aren Nasional Di Bandar Lampung pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pelepasan sumber daya agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi dan masyarakat. Penempatan karyawan yang tepat pada posisi yang tepat bukan saja menjadi idaman perusahaan, tetapi juga menjadi keinginan para karyawan yang bersangkutan agar dapat mengetahui ruang lingkup pekerjaan yang dibebankan kepadannya. Agar dapat lebih jelas, penulis akan mengemukakan pendapat beberapa ahli mengenai definisi atau pengertian penempatan karyawan. Menurut Bedjo Siswanto (1989 : 88) penempatan karyawan adalah : Suatu pemberian tugas dan pekerjaan kepada karyawan yang lulus dalam seleksi untuk dilaksanakn secara kontinuitas dengan wewenang dan tanggung jawab sebesar porsi daan komposisi yang ditentukan serta mampu mempertanggungjawabkan segala resiko dan kemungkinan yang terjadi atas tugas dan pekerjaan, wewenang dan tanggung jawab tersebut. Sedangkan menurut Winardi (1988 : 14), mengemukakan penempatan karyawan adalah : Sebagai langkah eksperimen yang merupakan sebuah langkah desisif yang terdiri dari : apa yang menurut perkiraan supervisor yang bersangkutan dapat dilakukan oleh si pekerja baru dengan apa yang diminta oleh pekerja (syarat-syarat pekerja), yang membebaninya (keletihan, kondisi kerja, dan sebagainya) apa yang ditawarkan oleh pekerja (dalam Jurnal Sains dan Inovasi IV(2) 176-184 (2008 178 bentuk minat instrinsik, kesempatan untuk bekerja sama, kemungkinankemungkinan promosi, pembayaran atau imbalan). Mengacu pada kedua pendapat di atas, maka penulis mencoba memberikan kesimpulan sebagai berikut : 1. Penempatan karyawan merupakan proses pemberian tugas dan pekerjaan dengan wewenang dan tanggungjawab sebesar porsi dan komposisi yang ditetapkan. 2. Penempatan karyawan dilakukan agar karyawan mempunyai kedudukan, dimana, dia bekerja atas pekerjaan yang paling baik dan paling cocok baginya dan kebutuhan individu karyawan. Dalam penempatan karyawan, perlu dipertimbangkan faktor-faktor yang mungkin sangat berpengaruh terhadap kontinuitas perusahaan. Adapun faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam penempatan karyawan menurut Boedjo Siswanto (1989 : 99). a. Faktor Prestasi Akademis Karyawan yang mempunyai prestasi akademis yang tinggi harus ditempatkan pada tugas dan pekerjaan yang diperkirakan dia mampu mengembannya. Walaupun tugas dan pekerjaan tersebut dipandang berat, yakni memerlukan wewenang dan tanggung jawab yang besar. Sebaliknya bagi karyawan yang mempunyai latar belakang pendidikan akademis yang pas dibawah standar ditempatkan pada tugas dan pekerjaan yang ringan pula, yaitu tugas dan pekerjaan yang hanya mempunyai Husna Purnama : Analisis Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Kepuasan Kerja Pada Perusahaan Sagu Aren Nasional Di Bandar Lampung wewenang dan tanggung jawab yang relatif rendah. b. Faktor Pengalaman Karyawan yang mempunyai pengalaman bekerja cenderung memiliki keahlian dan keterampilan kerja yang relatif tinggi. Demikian sebaliknya, jika ia tidak memiliki pengalaman bekerja cenderung tidak memiliki keahlian dan keterampilan. c. Faktor Kesehatan fisik dan mental Kesehatan fisik dan mental perlu mendapat pertimbangan dalam menempatkan karyawan Karena tanpa pertimbangan, hal-hal yang bakal merugikan perusahaan tidak mustahil akan terajdi. Kondisi fisik karyawan yang bersangkutan untuk mempertimbangkan, pada tempat dimana karyawan tersebut untuk diberikan tugas dan pekerjaan yang cocok baginya berdasarkan kondisi fisik yang dimilikinya. Karyawan yang kondisi fisik dan mentalnya rendah atau lemah sebaiknya ditempatkan pada bagian-bagian yang tidak begitu memerlukan karyawan yang kuat begitu pula sebaliknya. d. Faktor Status Perkawinan Status Perkawinan, sangat perlu untuk dipertimbangkan dalam menempatkan karyawan yang bersangkutan. Karyawan wanita yang mempunyai suami perlu mendapat pertimbangan, apalagi kalau sudah mempunyai anak. Sebaliknya karyawan yang bersangkutan ditempatkan pada perusahaan yang tidak jauh dari tempat tinggal suaminya. Jurnal Sains dan Inovasi IV(2) 176-184 (2008 179 e. Faktor Usia Faktor Usia perlu mendapat pertimbangan dalam rangka menempatkan karyawan. Hal ini dimaksudkan untuk menghindarkan rendahnya produktivitas yang dihasilkan oleh karyawan. Karyawan yang umurnya sudah tua sebaiknya ditempatkan pada pekerjaan yang tidak begitu mempunyai resiko, cukup diberikan pekerjaan yang seimbang dengan kondisi fisiknya. Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan hal yang bersifat individual. Masing-masing individu mempunyai tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan system nilai yang berlaku pada dirinya dan keluarganya. Semakin banyak aspekaspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan maka tingkat kepuasan kerjanya semakin tinggi pula. Mengenai batasan atau pengertian kepuasan kerja dari beberapa ahli, belum ada keragaman tetapi sebenarnya perbedaan tersebut tidak begitu prinsip. Batasan mengenai perbedaan kepuasan kerja dikemukakan oleh beberapa ahli antara lain. Menurut Wekley dan Yull, yang disebut kepuasan kerja sebagai perasaaan seseorang terhadap pekerjaan”. (Moh. As’ad, 1987 : 101). Menurut Hoppeck,” Kepuasan kerja merupakan penilaian dari pekerjaan yaitu seberapa jauh pekerjaannya secara keseluruhan memuaskan kebutuhannya”. (Moh. As’ad 1987 ; 101). Sedangkan menurut Blum. “ Kepuasan Kerja merupakan sikap Husna Purnama : Analisis Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Kepuasan Kerja Pada Perusahaan Sagu Aren Nasional Di Bandar Lampung Umum yang merupakan hasil dari beberapa sikap khusus terhadap fakto-faktor pekerjaan, penyesuaian diri dan hubungan sosial individu di luar kerja “. (Moh. As’ad 1997 ; 101). Batasan-batasan diatas merupakan batasan sederhana dan operasional, menurut Moh. As’ad pengertian kepuasan kerja adalah perasaaan seseorang terhadap pekerjaan. Ini berarti bahwa konsepsi kepuasan kerja semacam ini melihat kepuasan kerja itu sebagai hasil interaksi manusia dengan lingkungannya. Banyak faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Faktor-faktor itu sendiri dalam peranannya memberikan kepuasan kepada karyawan tergantung pada pribadi masingmasing karyawan. Faktor-faktor yang memberikan kepuasan karyawan menurut Blum (Moh. As’ad 1997 ; 114) adalah : a. Faktor individual meliputi umur, kesehatan,watak dan harapan. b. Faktor social meliputi hubungan kekeluargaan, pandangan masyarakat, kesempatan berekreasi, kegiatan perserikatan kerja, kebebasan berpolitik, dan hubungan masyarakat. c. Faktor utama dalam pekerjaan meliputi upah, pengawasan, ketentraman kerja, kondisi kerja dan kesempatan untuk maju. Selain itu penghargaan untuk kecakapan, hubungan social di dalam pekerjaan, ketepatan dalam menyelesaikan konflik antara manusia, perasaaan diperlakukan Jurnal Sains dan Inovasi IV(2) 176-184 (2008 180 adil, baik yang menyangkut pribadi maupun tugas. Menurut Ghiseli dan Brown (Moh. As’ad 1987 :112) ada lima yang menimbulkan kepuasan kerja yaitu : a. Kedudukan (posisi) Umumnya manusia beranggapan bahwa seseorang yang bekerja pada pekerjaan yang lebih tinggi akan merasa lebih puas dari pada mereka yang bekerja pada peekerjaan yang lebih rendah. b. Pangkat (golongan) Pada pekerjaan yang mendasarkan perbedaan tingkat (golongan), sehingga pekerjaan tersebut memberikan kedudukan tertentu pada orang yang melakukan. c. Umur Dinyatakan bahwa ada hubungan antara kepuasan kerja dengan umur karyawan, umur diantara 25 tahun damapai 34 tahun dan umur 40 sampai 45 adalah merupakan umur-umur yang bisa menimbulkan perasaan kurang puas terhadap pekerjaan. d. Jaminan Finansial dan Jaminan sosial Masalah finansial dan jaminan social kebanyakan berpengaruh terhadap kepuasan kerja e. Mutu Pengawasan Hubungan antara karyawan dengan pihak pimpinan sangat penting dalam menaikkan produktivitas kerja. Kepuasan karyawan dapat ditingkatkan melalui perhatian dan hubungan yang baik dari pimpinan kepada bawahan, sehingga karyawan akan merasa bahwa dirinya Husna Purnama : Analisis Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Kepuasan Kerja Pada Perusahaan Sagu Aren Nasional Di Bandar Lampung merupakan bagian yang penting dari organisasi kerja. Dari berbagai pendapat yang telah dikemukakan dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja yaitu : a. faktor psikologi, merupakan faktor yang berhubungan dengan kejiwaan karyawan yang meliputi minat, ketentraman dalam kerja, sikap terhadap kerja, bakat dan keterampilan. b. Faktor sosial, merupakan faktor yang berhubungan dengan interaksi social baik antara sesama karyawan, dengan atasannya, maupun karyawan yang berbeda jenis pekerjaannya. c. Faktor fisik, merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik karyawan, meliputi jenis pekerjaan, pengaturan waktu kerja dan waktu istirahat, perlengkapan kerja, keadan ruangan, suhu, penerangan, pertukaran udara, kondisi kesehatan karyawan, umur dan sebagainya. d. Faktor finansial, merupakan faktor yang berhubungan dengan jaminan serta kesehatan karyawan yang meliputi system dan besarnya gaji, jaminan social, macam-macam tunjangan, finansial yang diberikan, promosi dan sebagainya. METODE PENELITIAN Dalam pengumpulan data ini peneliti menentukan suatu metode yang nantinya akan memberikan kemudahan bagi peneliti dalam Jurnal Sains dan Inovasi IV(2) 176-184 (2008 181 rangka pengumpulan pemecahan masalah yang dihadapi unuk memperoleh hasil yang maksimal dan tujuan yang ingin dicapai perusahaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dapat digolongkan dalam penelitian deskriptif analisa, artinya dengan meneliti dan mengadakan pembahasan dan menguraikan secara sistematis, kemudian mencari hubungan dari data-data sumber tersebut untuk mendapatkan suatu kesimpulan yang diinginkan guna pemecahan yang dihadapi dan Metode Analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif dan analisis kuantitatif HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan. Untuk menganalisa data secara kuantitatif, maka peneliti menggunakan teknik korelasi produk moment yaitu dengan cara : 1. Menyebarkan angket/quisioner/pertanyaan kepada karyawan pada Perusahaan Sagu Aren Nasional sebanyak 28 orang karyawan. 2. Dari hasil quisioner tersebut maka peneliti dapat menentukan hasil quisioner tentang penempatan kerja tentang kepuasan kerja karyawan. 3. Kemudian hasil tersebut dimasukan ke dalam tabel kerja untuk perhitungan product moment dimana dalam product moment tersebut dicantumkan Husna Purnama : Analisis Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Kepuasan Kerja Pada Perusahaan Sagu Aren Nasional Di Bandar Lampung tabel (r) dan tabel (t) pada Dari tabel kerja dapat diketahui bahwa : n = 28 X = 780 Y = 722 XY = 20.149 X2 = 21.768 2 Y =18.690 Dengan demikian nilai korelasi antara penempatan karyawan (X) dan kepuasan kerja karyawan (Y) adalah sebagai berikut : rxy rxy rxy n XY ( Y )( Y ) karyawan pada PT (Persero) Pelabuhan Indonesia II Cabang Panjang sebesar 45,56% yang sisannya 54,44% dipengaruhi oleh faktor lain. Untuk menguji hipotesis yang telah dikemukakan sebelumnya yaitu : penempatan karyawan berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan pada Perusahaan Sagu Aren Nasional, maka peneliti akan mempergunakan rumus yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya yaitu : n2 t r 28(21.768) (780) 2 . 28(18.690) (722)2 t 0 , 675 1.021 1.499,25 t 3 , 442 0 , 738 n x 2 ( Y ) 2 . n Y 2 ( Y ) 2 28 ( 20.149) (780)(722) rxy 0,675 (baik) Berdasarkan perhitungan product moment tersebut di atas untuk mempengaruhi keeratan hubungan antara penempatan karyawan dengan kepuasan Untuk mengetahui kadar porsentase pengaruh penempatan karyawan terhadap kepuasan kerja karyawan pada Perusahaan Sagu Aren Nasional, maka digunakan rumus sebagai berikut : KP = r2 x 100% KP = (0,675)2 x 100% KP = 0,4556 x 100% Kp = 45,56% Dari perhitungan tersebut berarti, pengaruh penempatan karyawan terhadap kepuasan kerja Jurnal Sains dan Inovasi IV(2) 176-184 (2008 182 1 r2 28 2 1 ( 0 , 675 ) 2 t 4 , 664 Dari perhitungan tersebut di atas diperbolehkan hasil “t” hitung = 4,664 untuk n=28. apabila angka tersebut dikonsultasikan dengan nilai “t” hitung lebih besar dari pada ‘t” tabel yaitu 4,664 > 1,706. Dengan demikian maka hipotesis yang telah dirumuskan yaitu “ Penempatan karyawan berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan pada Perusahaan Sagu Aren Nasional” dapat diterima. Analisis Kualitatif Untuk mengungkapkan apakah ada pengaruh antara penempatan karyawan dengan Husna Purnama : Analisis Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Kepuasan Kerja Pada Perusahaan Sagu Aren Nasional Di Bandar Lampung kepuasan kerja karyawan pada Perusahaan Sagu Aren Nasional, maka digunakan juga analisis kulitatif untuk mendukung analisis kuantitatif yang diuraikan diatas. Pengaruh penempatan kayawan terhadap kepuasan kerja karyawan. Sebenarnya penempatan karyawan yang sesuai dengan bidang dan kemampuan karyawan merupakan suatu masalah yang teramat penting. Oleh Karena itu sudah selayaknya penempatan karyawan perlu mendapatkan penanganan yang professional dari manajemen, terlebih-lebih bagi manajemen personalia. Karena bila proses penempatan karyawan yang dilakukan perusahaan tak terencana, maka akan mengakibatkan rasa tidak puasan pada diri karyawan yang bersangkutan. Keberhasilan Perusahaan Sagu Aren Nasional dalam menjalankan misi usahannya, karena ditunjang oleh keberadaan para karyawan, dan secara dini keberadaan para karyawan tersebut telah diupayakan dapat meningkatkan segala aktifitas usaha di perusahaan tersebut, dan berdasarkan hal tersebut penempatan karyawan yang tepat sangat berperan. Dengan penenpatan karyawan yang tepat maka kepuasan kerja karyawan dapat menigkat, sehingga masingmaing karyawan selalu berusaha menjalankan pekerjaannya dengan sebaik mungkin, yang pada akhirnya produktifitas kerja karyawan dapat menigkat dan tujuan perusahaan dapat tercapai. Jurnal Sains dan Inovasi IV(2) 176-184 (2008 183 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1. Penempatan karyawan mempunyai hubungan yang cukup erat dengan kepuasan kerja karyawan, hal ini terbukti dari nilai ‘r” hitung (0,675) terletak antara 0,600 dan 0,800. 2. Dengan penempatan karyawan yang tepat, maka kepuasan dalam bekerja dapat meningkat, dan sebaliknya apabila penempatan karyawan yang kurang tepat atau tidak sesuai dangan job spesifikasi maka akan mengakibatkan kepuasan kerja karyawan menurun. Berdasarkan analisis kualitatif didapat keterangan bahwa penempatan karyawan Perusahaan Sagu Aren Nasional telah sesuai dengan bidang dan kemampuan karyawannya, hal ini berpengaruh terhadap peningkatan kepuasan kerja karyawan. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan penempatan karyawan berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan pada Perusahaan Sagu Aren Nasional dapat diterima. Saran a. Untuk tetap mempertahankan serta lebih meningkatkan kepuasan kerja karyawan, maka sebiknya secara terprogram dilakukan pergantian jabatan yang berupa mutasi atau perputaran jabatan dan tugas, karena kejenuhan dalam menjalankan tugas akan dapat Husna Purnama : Analisis Pengaruh Penempatan Karyawan Terhadap Kepuasan Kerja Pada Perusahaan Sagu Aren Nasional Di Bandar Lampung tertanggulangi, yang dimana perlu disadari bahwa kejenuhan dalam menunaikan tugas dapat menjadikan kepuasan kerja menurun. b. Untuk dapat meningkatkan promosi jabatan sesuai dengan tingkat pendidikan karyawan pada Perusahaan Sagu Aren Nasional. c. Penempatan karyawan yang sesuai dengan bidang keahlian, pendidikan dan pengalaman Jurnal Sains dan Inovasi IV(2) 176-184 (2008 184 DAFTAR PUSTAKA Anto Dajan, 1991. Pengantar Metode Statistik jilid I. Penerbit LP3ES. Jakarta Bedjo Siswanto 1997, Manajemen Tenaga kerja. Penerbit Sinar Baru. Bandung M. Manulang,1992 Manajemen Personalia. Penerbit ghalia. Indonesia. Jkarta Malayu S. Hasibuan,2001 Manajemen Personalia, Penerbit Bina Kawan Club. Yogyakarta. Suharsimi Arikunto,2000 Prosedur Penelitian. Penerbit Bina Aksara. Jakarta Susili Martoyo, 1997, Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit BPFE, Yogyakarta.