PERANCANGAN APLIKASI EDGE DETECTION MENGGUNAKAN OPERATOR ROBINSON 5-LEVEL DALAM MENDETEKSI TEPI CITRA DIGITAL Alisca Suci Ramadhani1, Herlina Harahap2, Nur Wulan3 Jurusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan Jl. HM Jhoni No 70 Medan, Indonesia 1 [email protected], 2 [email protected],[email protected] Abstrak Aplikasi deteksi tepi yang memberikan hasil deteksi terhadap citra digital dengan kualitas baik sangat sulit diperoleh, banyak metode yang digunakan masih belum bisa memberikan hasil deteksi tepi yang sempurna. Dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi ditemukanlah metode yang dapat memberikan jawaban terhadap kebutuhan pengguna saat ini, seperti halnya metode robinson. Sehingga pada penelitian ini penulis menggunakan metode robinson sebagai acuan untuk mendapatkan hasil deteksi yang baik. Proses deteksi tepi pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Metode Robinson 5 Level yang mana metode ini identik dengan matrik 3x3 atau jendela ukuran 3x3 pisel dengan r 0 sampai r7 yang dihitung dengan menggunakan kernel atau mask. Metode Robinson ini memiliki delapan hasil arah mata angin yaitu timur, timur laut, utara ,barat, barat laut, barat daya, selatan, dan tenggara yang tiap-tiap arah mata angin memiliki hasil yang berbeda. Hal tersebut yang menjadikan metode ini lebih baik dari metode lainnya. Dan hasil pengujian yang diperoleh menunjukkan bahwa arah barat laut lah yang memiliki hasil yang lebih sempurna dari dari arah mata angin lainnya. Kata kunci : Deteksi Tepi,Metode Robinson, Citra Digital. Abstract Edge detection applications that deliver the results of the detection of the digital image with good quality is very difficult to obtain, many methods used still can not give a perfect edge detection results. With the times and technological advancement was found a method that can provide answers to the needs of current users, as well as methods robinson. So in this study the authors used a method robinson as a reference to get a good detection results. The process of edge detection in this study was conducted using Robinson Method Level 5 which is synonymous with the matrix method 3x3 or 3x3 sized window pisel with r 0 to r7 are calculated using a kernel or mask. Robinson method has eight results cardinal directions, namely east, northeast, north, west, northwest, southwest, south and southeast which each cardinal directions have different results. This is what makes this method is better than other methods. And the test results showed that the northwest who have perfect results from the other direction of the wind. Keywords: Edge Detection,Robinson Method, Citra Digital. 1. Pendahuluan Salah satu bagian dari segmentasi citra adalah deteksi tepi, Segmentasi citra adalah membagi citra menjadi beberapa bagian untuk mencari suatu obyek di dalam sebuah citra. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas dari sebuah citra. Teknik yang sering digunakan dalam pengolahan citra adalah pendeteksian tepi (edge detection). Deteksi Tepi merupakan langkah pertama untuk melingkupi informasi di dalam citra. Proses pendeteksian tepi atau pinggiran objek yang berada dalam citra. Hasil dari deteksi tepi adalah garis batas dari kecerahan yang berbeda dari suatu objek yang berada di dalam citra. Berdasarkan uraian di atas maka yang menjadi permasalahan di dalam Tugas Akhir ini yaitu proses deteksi garis tepi dari sebuah citra asli dengan menggunakan Robinson 5-Level sekaligus dapat mengamati langsung perubahan yang terjadi pada citra. Batasan masalah penelitian ini adalah proses deteksi tepi citra dilakukan dengan menggunakan metode robinson 5-level. Perangkat lunak dibuat menggunakan bahasa pemrograman Visual Studio 2010. Dan mendukung format file JPEG dan BMP. Tujuan penelitian ini adalah merancang sebuah perangkat lunak untuk mendeteksi garis tepi pada citra digital dan mendapatkan hasil dari pendeteksian tepi citra tersebut menggunakan metode Robinson 5-Level. Manfaat penelitian adalah mempermudah mendeteksi tepi citra dengan menggunakan teknik edge detection. Memotivasi mahasiswa lainnya untuk melakukan penelitian khususnya dalam bidang pendeteksian tepi. Citra atau (image) merupakan istilah lain dari gambar, yang merupakan informasi berbentuk visual (a picture is more a thousand words) yang artinya sebuah gambar yang bermakna lebih dari seribu kata, maksudnya sebuah gambar akan memberikan informasi lebih banyak dari pada informasi yang disajikan dalam bentuk kata-kata. Citra yang baik adalah citra yang dapat menampilkan gambar secara utuh, seperti keindahan gambar dan kejelasan gambar tanpa mengurangi dan tanpa mengubah informasi yang terkandung pada sebuah gambar atau citra[1]. Citra adalah gambar pada bidang dua dimensi, sedangkan ditinjau dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi kontinu dari intensitas cahaya pada bidang dua dimensi. Ada dua jenis citra, yaitu citra kontinu dan citra diskrit. Citra kontinu dihasilkan dari sistem optik yang menerima sinyal analog, misalnya mata manusia dan kamera analog. Deteksi tepi merupakan sebuah segmentasi dari sebuah gambar yang bertujuan untuk mengetahui garis tepi pada sebuah objek dalam gambar atau dengan istilah menandai bagian yang menjadi detail sebuah gambar. Pada suatu proses yang menghasilkan tepitepi dari objek citra memiliki tujuan untuk menandai dan memperbaiki citra yang kabur karena error atau adanya efek dari proses akuisisi citra[2]. Suatu titik (x,y) dikatakan sebagai tepi dari suatu citra bila titik tersebut mempunyai perbedaan yang tinggi dengan tetangganya. Gambar 01 menggambarkan bagaimana tepi suatu gambar diperoleh[2]. Operator Robinson 5-Level digunakan untuk mendeteksi semua bagian dari citra digital dari berbagai arah didalam citra. Pendeteksian pixel menampilkan 8 macam arah mata angin yaitu: Timur, Timur laut, Utara, Barat Daya, Barat, Barat Laut, Selatan dan Tenggara[3]. 2. Analisis dan Perancangan Deteksi tepi dalam proses pengolahan citra adalah proses yang menghasilkan tepi-tepi dari sebuah citra atau objek. Operator Robinson dipergunakan untuk mendeteksi tepi pada citra. Adapun teknik-teknik dalam pendeteksian tepi adalah : 1. Operator gradien pertama, contoh beberapa gradien pertama yang dapat digunakan untuk mendeteksi tepi di dalam citra. 2. Operator turunan kedua, disebut juga operator laplace. Operator ini mendeteksi lokasi tepi khususnya pada citra tepi yang curam. 3. Operator kompas, digunakan untuk mendeteksi semua tepi dari berbagai arah di dalam citra. Operator kompas yang dipakai untuk deteksi tepi menampilkan tepi dari 8 macam arah mata angin yaitu utara, timur laut, timur, tenggara, selatan, barat, barat laut, dan barat daya. Deteksi tepi dilakukan dengan mengkonvolusikan citra dengan berbagai mask compas, lalu dicari nilai kekuatan tepi yang terbesar dan arahnya. Deteksi tepi yang dihasilkan oleh tiap-tiap kernel berbeda 1 sama lain, dikarnakan nilai yang ada pada tiap kernel berbeda. Hal tersebut membuat metode robinson ini memiliki nilai lebih dibandingkan metode lain. Contoh kasus : Gambar 01. Contoh hasil segmentasi deteksi tepi Metode deteksi tepi yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Robinson 5-Level. Operator Robinson 5-level merupakan jenis operator yang mencari tepi dengan menggunakan delapan arah mata angin. Prosesnya dilakukan dengan cara mengkonvolusi delapan arah mata angin tersebut[3]. a. Citra masukan berupa citra warna berukuran 3x3 pixel. 254 255 235 198 47 255 243 223 104 33 254 251 165 35 26 253 217 75 28 21 230 169 26 32 16 b. Konvolusi citra warna dengan kernel robinson barat. 1 0 -1 2 0 -2 1 0 -1 c. Proses perhitungan. 254 255 235 198 47 255 243 223 104 33 254 251 165 35 26 253 217 75 28 21 230 169 26 32 16 3. Implementasi dan Pengujian Implementasi merupakan langkah-langkah yang dilakukan untuk mengoperasikan sistem yang telah dibangun. Perancangan perangkat lunak untuk mendeteksi tepi citra digital agar berjalan pada sistem operasi Microsoft Windows, dan pembuatan program aplikasi ini menggunakan Microsoft Visual Basic 2010. Form pembuka akan tampil secara langsung ketika aplikasi dijalankan. Nilai pixel yang akan diproses adalah 243, untuk dapat melakukan perhitungan nilai tersebut harus memiliki anggota disetiap sisinya .Mencari hasil untuk nilai pixel 243 :1*254 + 0*255 + (-1*235) + 2*255 + 0*243 +(-2*223) + 1*254 + 0*251 + (-1*165) = 172 (hasil untuk pixel 243). Berikut merupakan flowchart yang akan menjelaskan proses kerja metode robinson. Gambar 03. Form Pembuka START Form utama merupakan jendela utama aplikasi yang menampilkan bar menu, dan layar citra. VAR I,J,R,G,B MATRIKS ROBINSON INPUT CITRA CITRA =0 Y PESAN ERROR T I=0 TO TINGGI CITRA-1 J=0 TO LEBAR CITRA-1 RGB=PIXEL CITRA ROBINSON=RGB*MATRIKS ROBINSON Y J<LEBAR-1 Y T I<TINGGI-1 T OUTPUT ROBINSON STOP Gambar 02. Flowchart Metode Robinson. Gambar 04. Form Utama Kotak dialog open diperlukan pada saat membuka file citra. Kotak dialog ini adalah kotak dialog bawaan atau standar windows. Dari hasil pengujian diatas dapat dilihat hasil perbandingkannya pada tabel 01. Tabel 01. Perbandingan Hasil Pengujian Mask Hasil Deteksi Tepi Timur Tidak terdeteksi sempurna Timur Laut Terdeteksi tetapi belum Maksimal Utara Terdeteksi tetapi belum sempurna Barat Laut Terdeteksi sempurna Barat Tidak terdeteksi sempurna Barat Daya Terdeteksi tetapi belum Maksimal Selatan Tidak terdeteksi sempurna Tenggara Terdeteksi tetapi belum Maksimal Gambar 05. Kotak Dialog Open Berikut ini merupakan sebuah contoh yang akan digunakan untuk pengujian citra. 4. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan dalam perancangan perangkat lunak untuk mendeteksi tepi garis citra digital dengan menggunakan operator atau metode Robinson 5Level, penulis mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. 2. 3. Mask/arah mata angin Barat Laut yang sempurna hasil deteksi tepinya. Hasil deteksi tepi mask Timur, Barat, Selatan tidak terdeteksi sempurna. Hasil deteksi tepi mask Timur Laut, Utara, Barat Daya, Tenggara terdeteksi tepinya, akantetapi kurang sempurna. 5. Daftar Pustaka (a) [1]. [2]. [3]. (b) Gambar 06. Citra Hasil Deteksi Tepi Kadir A. 2013. Teori dan Aplikasi Pengolahan Citra. Yogyakarta : Penerbit Andi. Lusiana, Veronica, 2013. Deteksi Tepi pada Citra Digital Menggunakan Metode Krisch dan Robinson. Teknik Informatika, Universitas Stikubank. Putra.D. 2010. Pengolahan Citra Digital. Yogyakarta : Penerbit Andi.