BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian

advertisement
BAB 2
LANDAS AN TEORI
2.1
Komunikasi
2.1.1
Pengertian Komunikasi
kata komunikasi berasal dari bahasa latin communication yang
berarti pemberitahuan atau pertukaran pikiran. jadi secara garis besar,
dalam suatu proses komunikasi haruslah terdapat unsure-unsur kesamaan
makna agar terjadi suatu pertukaran pikiran dan pengertian antara
komunikator
(penyebar
pesan)
dan
komunikan
(penerima pesan).
(Suprapto, 2011: 5)
Proses komunikasi dapat diartikan sebagai ‘transfer informasi’ atau
pesan) (message) dari pengiriman pesan sebagai komunikator dan kepada
penerima sebagai komunikan. dalam proses komunikasi tersebut bertujuan
untuk mencapai saling pengertian (mutual understanding) antara kedua
pihakyang terlibat dalam proses komunikasi. Dalam proses komunikasi,
komunikator mengirimkan pesan/ informasi kepada komunikan sebagai
sasaran komunikasi. (Suprapto, 2011: 5)
Adapun beberapa definisi komunikasi dari para pakar sebagai
berikut: (Suprapto, 2011: 5-6)
1. Komunikasi adalah proses yang menggambarkan siapa mengatakan apa
dengan cara apa, kepada siapa dengan efek apa (Laswell).
10 11 2. Komunikasi merupakan rangkaian proses pengalihan informasi dari satu
orang kepada orang lain dengan maksud tertentu.
3. Komunikasi adalah penyebaran informasi, ide-ide sebagai sikap atau
emosi dari seseorang kepada orang lain terutama melalui simbol-simbol.
(Theodorson dan Thedorson).
4. komunikasi berarti suatu mekanisme suatuhubungan antarmanusia
dilakukan dengan mengartikan simbol secara lisan dan membacanya
melalui ruang dan menyimpan dalam waktu (Charles H. Cooley)
2.1.2
S asaran Komunikasi
Tujuan komunikasi adalah menghibur, memberikan informasi dan
mendidik.
Dengan
tujuan
tersebut
berdampak
pada
peningkatan
pengetahuan (kognitif) membangun kesadaran (sikap) dan mengubah
prilaku
(psikomotorik)
seseorang atau
masyarakat
dalam
proses
komunikasi. Di samping itu terdapat pola proses komunikasi mendasar
yakni penggunaan bersama atas pesan oleh komunikator maupun
komunikannya, sehingga akan menjamin keberhasilan komunikasi. Hal
tersebut terjadi karena ada kesamaan makna dalam penggunaan lambanglambang komunikasi. (Suprapto, 2011 :13)
Berkaitan dengan hal tersebut ada 2 macam sasaran komunikasi,
antara lain : (Suprapto, 2011 :13-14)
a. Siapakah sasaran komunikasi yang dituju?
Dari pengalaman sehari-hari kita sering menemukan bahwa di dalam
sasaran berkomunikasi dengan seseorang masyarakat tertentu, respon
yang diterima kepada kita tidak hanya dari halayak sasaran yang
12 dikehendaki, melainkan juga datang dari individu atau kelompok yang
lain (yang tidak dikehendaki).
b. Bagaimana efek komunikasi?
Efek komunikasi adalah pesan yang disampaikan dan diterima oleh
komunikan dapat dibedakan yang sifatnya konsumtif dan instrumental
atau kombinasi keduanya
a)
Efek konsumtif adalah efek pengaruh komunikasi atau pesan yang
dapat langsung diresapi dan dapat diamati,
b)
Efek instrumental adalah efek atau pengaruh dari komunikasi atau
pesan yang tidak dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh
komunikan dan tidak dapat langsung diamati oleh komunikator.
2.1.3
Unsur-unsur Komunikasi
Terdapat beberapa pandangan tentang banyaknya unsur atau elemen
yang mendukung terjadinya komunikasi artinya komunikasi hanya bisa
terjadi kalau didukung oleh adanya sumber, pesan, media, penerima, dan
efek. Ada yang menilai bahwa terciptanya proses komunikasi, cukup
didukung oleh 3 unsur, sementara juga ada yang menambahkan umpan
balik dan lingkungan selain ke 5 unsur. Pandangan Claude E. Shannon dan
Warren Weaver (1949), dua orang insinyur listrik menyatakan bahwa
terjadinya proses komunikasi memerlukan 5 unsur yang mendukungnya,
yakni pengirim, transmitter, signal, penerima, dan tujuan. Kesimpulan ini
didasarkan atas hasil studi yang mereka lakukan mengenai pengiriman
pesan melalui radio dan telephone. (Cangara, 2009:22-23).
13 Charles
Osgood,
Gerald
M iller,
dan
M elvin
L.
De Fleur
menambahkan lagi unsur umpan balik atau feed back sebagai pelengkap
dalam pembangun komunikasi yang sempurna. Kedua unsur ini nantinya
lebih banyak dikembangkan pada proses komunikasi antara pribadi dan
komunikasi massa. (Cangara, 2009:24-25)
Unsur-unsur komunikasi yang dikemukakan di atas dilukiskan dalam
gambar, kaitan antar satu unsur dengan unsur lainnya dapat dilihat seperti
berikut (Cangara, 2009:26-28).
Gambar 1
Unsur-unsur Komunikasi
SUMBER MEDIA PESAN
PENERIMA EFEK UMPAN BALIK 1
Sumber : semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber
sebagai pembuat atau pengirim informasi. Sumber bisa terdiri dari
satu orang, kelompok, organisasi, atau lembaga. Sumber sering di
sebut pengirim, komunikator atau dalam bahasa inggris disebut
source, sender, atau encoder.
2
Pesan : sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan
dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media
komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi,
14 nasihat, atau propaganda. Dalam bahasa inggrisnya disebut message,
content, atau information.
3
Media : alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber
kepada penerima. Seperti media cetak dan media elektronik.
4
Penerima : Pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh
sumber. Penerima biasa disebut dengan berbagai macam istilah,
seperti khalayak, sasaran, komunikan, dalam bahasa inggrisnya
disebut audience atar receiver.
5
Efek atau pengaruh : perbedaan antara apa yang dipikirkan,
dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah
menerima pesan. Pengaruh ini bisa terjadi pada pengetahuan, sikap
dan tingkah laku seseorang (De Fleur, 1982).
6
Umpan balik : salah satu bentuk dari pada pengaruh yang berasal dari
penerima.
2.2
Komunikasi Massa
2.2.1
Pengertian Komunikasi Massa
Banyak definisi tentang komunikasi massa yang telah dikemukakan
para ahli komunikasi. Banyak ragam dan titik tekan yang dikemukakannya.
Namun, dari sekian banyak definisi itu ada benang merah kesamaan
definisi satu sama lain. Pada dasarnya komunikasi massa adalah
komunikasi melalui media massa (media cetak dan media elektronik).
Sebab, awal perkembangannya saja, komunikasi massa berasal dari
pengembangan kata Media of Mass Communication (M edia Komunikasi
15 M assa). M edia massa apa? M edia massa (atau saluran) yang dihasilkan
oleh teknologi modern. Hal ini perlu ditekankan sebab ada media yang
bukan media massa yakni media tradisional seperti kentongan, angklung,
gamelan, dan lain-lain. Jadi, di sini jelas media massa menunjuk pada hasil
produk teknologi modern sebagai saluran dalam komunikasi massa
(Nurudin 2007:3-4).
Ada satu definisi komunikasi massa yang dikemukakan M ichael W.
Gamble dan Teri Kwal Gamble (1986) akan semakin memperjelas apa itu
komunikasi massa. M enurut mereka sesuatu bisa didefinisikan sebagai
Komunikasi M assa jika mencakup hal-hal sebagai berikut: (Nurudin
2007:8-9)
1. Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan
modern untuk menyebarkan atau memancarkan pesan secara cepat
kepada khalayak yang luas dan tersebar. Pesan itu disebarkan melalui
media modern pula antara lain surat kabar, majalah, televisi, film, atau
gabungan di antara media tersebut.
2. Komunikator dalam komunikasi massa dalam menyebarkan pesanpesannya bermaksud mencoba berbagi pengertian dengan jutaan orang
yang tidak saling kenal atau mengetahui satu sama lain. Anonimitas
audience dalam komunikasi massa inilah yang membedakan pula
dengan jenis komunikasi yang lain. Bahkan pengirim dan penerima
pesan tidak saling mengenal satu sama lain.
3. Pesan adalah milik publik, artinya bahwa pesan ini bisa didapatkan dan
diterima oleh banyak orang. Karena itu, diartikan milik publik.
16 4. Sebagai sumber, komunikator massa biasanya organisasi formal seperti
jaringan,ikatan,atau perkumpulan. Dengan kata lain, komunikatornya
tidak berasal dari seseorang, tetapi lembaga. Lembaga ini pun biasanya
berorientasi pada keuntungan,bukan organisasi suka rela atau nirlaba.
5. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper (penapis informasi).
Artinya, pesan-pesan yang disebarkan atau dipancarkan dikontrol oleh
sejumlah individu dalam lembaga tersebut sebelum disiarkan lewat
media massa. Ini berbeda dengan komunikasi antarpribadi, kelompok
atau publik di mana yang mengontrol bukan sejumlah individu.
Beberapa individu dalam komunikasi massa itu ikut berperan dalam
membatasi, memperluas pesan yang disiarkan. Contohnya adalah
seorang reporter, editor film, penjaga rubrik, dan lembaga sensor lain
dalam media itu bisa berfungsi sebagai gatekeeper.
6. Umpan balik dalam komunikasi massa sifatnya tertunda. Kalau dalam
jenis komunikasi lain, umpan balik bisa bersifat langsung. M isalnya,
dalam komunikasi antar-persona. Dalam komunikasi ini umpan balik
langsung dilakukan, tetapi komunikasi yang dilakukan lewat surat
kabar tidak bisa langsung dilakukan alias tertunda (delayed).
Pengertian komunikasi massa menurut Josep A. Devito (Nurudin
2007:11-12) adalah:
a. Komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar
biasa banyaknya. Ini tidak berarti bahwa khalayak meliputi seluruh
penduduk atau semua orang yang membaca atau semua orang yang
17 menonton televisi, agaknya ini tidak berarti pula bahwa khalayak itu
besar dan pada umunya sukar didefinisikan.
b. Komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang audio dan
atau visual. Komunikasi massa barangkali akan lebih mudah dan lebih
logis bila didefinisikan menurut bentuknya (televisi, radio, surat kabar,
majalah, film, dan buku).
Sementara itu menurut Jay Black dan Frederick C. Whitney (1988)
disebutkan komunikasi massa adalah sebuah proses dimana pesan-pesan
yang diproduksi secara massal atau tidak sedikit itu disebarkan kepada
massa penerima pesan luas anonim dan heterogen (Nurudin 2007:12).
Large di sini berarti lebih luas dari sekedar kumpulan orang yang
berdekatan secara fisik, sedangkan anonymous berarti bahwa individu yang
menerima pesan cenderung menjadi asing satu sama lain atau tidak saling
mengenal satu sama lain, dan heterogenous berarti bahwa pesan yang
dikirim kepada yang berkepentingan yakni kepada orang-orang dari
berbagai macam atribut, status, pekerjaan, dan jabatan dengan karakteristik
berbeda satu sama lain dan bukan penerima pesan yang homogen. (Nurudin
2007:12).
2.2.2
Ciri-ciri Komunikasi Massa
Ciri-ciri komunikasi mengandung makna yang saling melengkapi
antara satu dan lainnya.Ciri-ciri komunikasi massa adalah: (Nurudin
2007:19-32)
18 a.
Komunikator dalam komunikasi massa melembaga.
Komunikator dalam komunikasi massa bukan satu orang, tetapi
kumpulan orang. Artinya, gabungan antar berbagai macam unsur dan
bekerja satu sama lain dalam sebuah lembaga. Lembaga yang
dimaksud di sini menyerupai sebuah sistem. Sebagaimana kita
ketahui, sistem itu adalah “sekelompok orang, pedoman, dan media
yang melakukan suatu kegiatan mengolah, menyimpan, menuangkan
ide, gagasan, simbol, lambang menjadi pesan dalam membuat
keputusan untuk mencapai suatu kesepakatan dan saling pengertian
satu sama lain dengan mengolah pesan itu menjadi informasi.
b.
Komunikan dalam komunikasi massa bersifat heterogen.
Penonton televisi beragam pendidikan, umur, jenis kelamin, status
sosial ekonomi, memiliki jabatan yang beragam, memiliki agama atau
kepercayaan yang tidak sama pula. Namun mereka adalah komunikan
televisi.
c.
Pesannya bersifat umum.
Pesan-pesan dalam komunikasi massa tidak ditujukan kepada satu
orang atau satu kelompok masyarakat tertentu. Dengan kata lain,
pesan-pesannya ditujukan pada halayak yang plural. Oleh karena itu,
pesan-pesan yang dikemukakannya pun tidak bersifat khusus. Khusus
di sini, artinya memang pesan yang tidak sengaja untuk golongan
tertentu.
19 d.
Komunikasinya berlangsung satu arah.
Dalam pola komunikasi tersebut antara mereka yang terlibat dalam
proses komunikasi langsung bisa mengadakan reaksi spontan. Itu
artinya, komunikasinya berjalan dua arah. Dalam sebuah kelompok,
misalnya, ketika audience menganggap pesan yang disampaikan oleh
komunikan tidak enak didengar atau kurang keras, saat itu juga bisa
mengadakan reaksi spontan juga. Entah dengan proses langsung atau
hanya sekedar mengeluh. Intinya, ada umpan balik langsung, baik
melalui komunikasi verbal (lisan) ataupun nonverbal (gerak isyarat
atau gerak tubuh).
e.
Komunikasi massa menimbulkan keserempakkan.Dalam komunikasi
massa ada keserempakkan dalam proses penyebaran proses pesanpesannya. Serempak berarti khalayak bisa menikmati media massa
tersebut hampir bersamaan.
f.
Komunikasi massa mengandalkan peralatan teknis.
Peralatan teknis yang dimaksud misalnya pemancar untuk media
elektronik (mekanik atau elektronik). Televisi disebut media massa
yang kita bayangkan saat ini tidak akan lepas dari pemancar. Apalagi
dewasa ini sudah terjadi revolusi komunikasi massa dengan
perantaraan
satelit.
Peran
satelit
akan
memudahklan
proses
pemancaran pesan yang akan dilakukan media elktronik seperti
televisi.
20 g.
Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper.
Gatekeeper berfungsi sebagai orang yang ikut menambah atau
mengurangi, menyederhanakan, mengemas agar semua informasi
yang disebarkan lebih mudah dipahami. Gatekeeper yang dimaksud
antara
lain
reporter,
editor
film/surat
kabar/buku,
manejer
pemberitaan, penjaga rubrik, kameramen, sutradara, dan lembaga
sensor film yang semuanya memengaruhi bahan-bahan yang akan
dikemas dalam pesan-pesan dari media massa masing-masing.
2.2.3
Fungsi Komunikasi Massa
Ada banyak pendapat yang dikemukakan untuk mengupas fungsifungsi komunikasi massa. Sama dengan definisi komunikasi massa, fungsi
komunikasi massa juga mempunyai latar belakang dan tujuan yang berbeda
satu sama lain. M eskipun satu pendapat dengan pendapat lain berbeda,
tetapi titik tekan mereka kemungkinan sama. M isalnya, ada yang
mengatakan bahwa fungsi media massa itu mendidik, tetapi ada pendapat
yang mengatakan fungsi itu sudah tercakup dalam pewarisan sosial.
Apapun yang dikemukakan, setidaknya ada benang merah bahwa fungsi
komunikasi massa secara umum bisa dikemukakan seperti informasi,
pendidikan, dan hiburan. (Nurudin 2007:64)
Sementara itu menurut Alexis
S.Tan fungsi komunikasi bisa di
operasi dalam empat hal. M eskipun secara eksplisit ia tidak mengatakan
fungsi konmunikasi massa, tetapi ketika ia menyebut bahwa penerima
pesan dalam komunikasi bisa kumpulan orang (a group of persons) atau ia
menyebutnya
mass
audience,
sedangkan
pengirim
pesan
atau
21 komunikatornya termasuk kelompok orang atau media massa, itu sudah
dapat dijadikan bukti bahwa fungsi yang dimaksud adalah, fungsi
komunikas massa. Paling tidak, itu bisa dilihat dari ciri komunikator dan
audience-nya Fungsi komunikasi massa menurut Alexis S.Tan adalah:
(Nurudin 2007:64-65)
1.
M emberi Informasi
M empelajari ancaman dan peluang, memahami lingkungan, menguji
kenyataan, meraih keputusan.
2.
M endidik
M emperoleh
memfungsikan
pengetahuan
dirinya
dan
secara
keterampilan
efektif
dalam
yang
berguna
masyarakatnya,
mempelajari nilai, tingkah laku yang cocok agar diterima dalam
masyarakat.
3.
M empersuasi
M emberi keputusan, megadopsi nilai, tingkah laku, dan aturan yang
cocok agar diterima dalam mayarakat.
4.
M enyenangkan,
menggembirakan,
memuaskan
mengendorkan
kebutuhan
urat
saraf,
komunikan,
menghibur,
dan
mengalihkan perhatian dari masalah yang dihadapi.
2.3
Media Massa
2.3.1
Pengertian Media Massa
M edia massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesanpesan dari sumber kepada khalayak (menerima) dengan menggunakan alat-
22 alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, TV. M edia massa
adalah faktor lingkungan yang mengubah perilaku khalayak melalui proses
pelaziman klasik. (Cangara, 2002:126)
M edia massa adalah
alat-alat dalam komunikasi yang bisa
menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada audience yang luas dan
heterogen. Kelebihan media massa dibanding dengan jenis komunikasi lain
adalah ia bisa mengatasi hambatan ruang dan waktu. Bahkan media massa
mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang tak terbatas
(Nurudin, 2007).
2.4
Televisi
Penemuan televisi telah melalui berbagai eksperimen yang dilakukan oleh
para ilmuwan pada akhir abad ke-19. Dasar penelitian yang dilakukan oleh James
Clark M axwell dan Heinrich Hertz, serta penemuan M arconi, pada tahun 1890
Paul Nipkow dan William Jenkins melalui eksperimennya menemukan metode
pengiriman gambar melalui kabel (Hiebert, Ungurait, Bohn, 1975).
2.4.1
Sejarah Televisi
Di Indonesia, televisi pertama kali diperkenalkan pada tahun 1962
ketika Indonesia mendapat kehormatan untuk menyelenggarakan pesta
olahraga Asian Games di Jakarta. Waktu itu jangkauan siaran TVRI baru
mencakup Jakarta dan Bogor serta daerah sekitarnya yang berada dalam
radius 80 km, sedangkan waktu siaran baru 2 jam perhari. Tetapi dengan
penambahan jaringan 200 km dengan kapasitas transmitter 25 watt, maka
liputan TVRI telah dapat diterima di Bandung dan beberapa daerah lainnya
23 di Jawa Barat. Tiga tahun sesudah beroperasinya TVRI stasiun Jakarta,
Stasiun TVRI Yogyakarta diresmikan pemakainnya pada tahun 1965,
menyusul pembangunan stasiun TVRI daerah lainnya, seperti M edan
(1970), Ujung Pandang (1972), Balikpapan (1973), dan Palembang (1974).
Dengan digunakannya satelit komunikasi Palapa sejak tahun 1976,
pemilikan media TV di Indonesia menanjak sangat tajam. Sekarang ini
boleh dikata hampir semua rumah tangga yang memiliki aliran listrik
memiliki pesawat telivisi, bahkan ada yang memiliki lebih dari satu
pesawat TV. Tidak terhitung berapa banyak kamar di hotel berbintang,
warung-warung dan kantor-kantor hampir semua memiliki pesawat televisi.
Begitu juga mobil-mobil yang dilengkapi dengan pesawat TV mini makin
banyak ditemukan. Pendek kata televisi bagi masyarakat Indonesia bukan
lagi barang mewah, melainkan sudah menjadi kebutuhan utama sebagai
sarana untuk memperoleh informasi dan hiburan.
Kalau tadinya hanya TVRI sebagai satu-satunya saluran TV resmi
pemerintah di Indonesia, maka sejak digulirkannya regulasi baru dalam
bidang penyiaran dan media massa sebagai hasil reformasi yang
dirancangkan sejak tahun 1997. Jumlah stasiun televisi di Indonesia baik di
Jakarta maupun di daerah-daerah berkembang sangat pesat, ditambah lagi
jaringan televisi kabel dengan siaran-siaran mengglobal dengan sajian
berbagai macam acara. Semua ini pertanda bahwa industri komunikasi di
Indonesia makin maju (Cangara,2009:144-145)
24 2.4.2
Program Televisi
Secara garis besar, berbagai jenis program dapat dikelompokkan
berdasarkan jenisnya menjadi dua bagian, yaitu program informasi dan
program hiburan. Jika dilihat dari sifatnya, maka dapat diklasifikasikan
menjadi dua, yaitu program faktual (meliputi program berita, dokumenter,
dan reality show) dan program fiksi (meliputi program komedi dan drama)
(M orissan, 2005).
1.
Program Informasi (Berita)
Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk
memberikan tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak.
Daya tarik program ini adalah informasi itu sendiri, sehingga
informasi inilah yang dijual kepada audiens.
2.
Program Hiburan (Entertainment)
Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk
menghibur audiens dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan.
Program yang termasuk dalam kategori hiburan adalah drama, musik,
dan permainan (game).
2.4.3
Jenis Program Televisi
Acara televisi atau program televisi merupakan acara-acara yang
ditayangkan oleh stasiun televisi. Secara garis besar, Program TV dibagi
menjadi program berita dan program non-berita.
Jenis program televisi dapat dibedakan berdasarkan format teknis
atau berdasarkan isi. Format teknis merupakan format-format umum yang
menjadi acuan terhadap bentuk program televisi seperti talk show,
25 dokumenter, film, kuis, musik, instruksional, dan lain-lain. Berdasarkan isi,
program televisi berbentuk berita dapat dibedakan antara lain berupa
program hiburan, drama, olahraga, dan agama. Sedangkan untuk program
televisi berbentuk berita secara garis besar dikategorikan ke dalam "hard
news" dan "soft news"
1.
Hard news atau Berita keras sebuah berita yang sajiannya berisi
segala informasi penting dan menarik yang harus disiarkan oleh
media penyiaran kerena sifatnya yang segera untuk diketahui
khalayak dan disebut dengan straight news. Contoh infotaiment yeng
merupakan salah satu bentuk program berita dan fungsinya lebih
besar sebagai hiburan bagi audiens. ( M orissan 2008: 219).
2.
Soft news atau Berita lunak adalah sebuah program berita yang
menyajikan informasi penting dan menarik yang disampaikan secara
mendalam (indepth) namun tidak bersifat harus segera ditayangkan
(misalnya: news magazine, curren affair, talk show dan lain-lain).
(M orissan 2008: 207-221).
2.4.4 Program Berita Televisi
Program berita adalah suatu sajian laporan berupa fakta dan kejadian
yang memiliki nilai berita (unusual, factual, essensial) dan disiarkan
melalui media secara periodik (Wibowo, 2007 :132). Buletin berita sebagai
suatu kemasan untuk sekumpulan paket sajian berita dengan durasi yang
tetap .Buletin berita berisi berbagai informasi berdasarkan jenis, area
maupun area liputan yang disiarkan pada jam-jam tertentu secara teratur.
(M uda,2005:133).
26 Dilihat dari karakter program tersebut, maka acara “Indonesia Now”
yang ditayangkan setiap Sabtu Pukul 09.00 WIB ini merupakan salah satu
bentuk program yang memiliki nilai berita yang di siarkan melalui channel
M etro TV.
2.5
Berita
2.5.1
Definisi Berita
Freda M orris mengemukakan berita adalah sesuatu yang baru, penting
yang dapat memberikan dampak dalam kehidupan manusia. Dari definisi
ini ada 3 unsur pada sebuah berita yakni baru, penting, dan berguna bagi
manusia.(Arifin, 2006:23)
Eric C. Hepwood dalam buku yang sama mengemukakan bahwa
berita adalah laporan pertama dari kejadian yang penting sehingga dapat
menarik perhatian umum. Definisi ini mengungkapkan 3 unsur berita yakni
aktual, penting, dan menarik.(Arifin, 2006:23).
Berita adalah laporan atau pemberitahuan tentang segala peristiwa
aktual yang menarik perhatian orang banyak, peristiwa yang melibatkan
fakta dan data yang ada di alam semesta ini, yang terjadinya pun aktual
dalam arti “baru saja” atau hangat dibicarakan orang banyak. Adapun cara
melaporkan atau memberitakan sesuatu, supaya menarik perhatian oran g
banyak.(Suhandang. 2005. 104)
Definisi berita televisi sebagai laporan tentang fakta peristiwa atau
pendapat manusia atau kedua-duanya yang disertai gambar (visual) aktual,
menarik, berguna dan disiarkan melalui media massa televisi secara
27 periodik. Dari definisi tersebut, maka berita televisi dapat dibagi menjadi 3
jenis : (Harahap, 2006 : 4-5)
1)
Berita fakta peristiwa
2)
Berita fakta pendapat
3)
Berita fakta peristiwa dan fakta pendapat
Berita fakta peristiwa adalah laporan tentang segala sesuatu peristiwa
sebagaimana adanya. Berita fakta pendapat adalah laporan pernyataan atau
pendapat manusia mengenai segala sesuatu yang tengah aktual. Sedangkan
berita fakta peristiwa dan fakta pendapat adalah laporan tentang segala
sesuatu peristiwa yang terjadi dan pendapat orang yang kompeten
mengenai fakta peristiwa tersebut (Haris Sumadiria 2005).
2.5.2
Nilai Berita
Kriteria umum nilai berita (news value) merupakan acuan yang dapat
digunakan oleh para jurnalis untuk memutuskan fakta yang pantas
dijadikan berita dan memilih mana yang baik. Dengan kriteria tersebut,
seorang reporter dapat dengan mudah mendeteksi mana peristiwa yang
harus diliput dan dilaporkan. Kriteria nilai berita juga sangat penting bagi
editor dalam mempertimbangkan dan memutuskan, mana berita terpenting
dan terbaik untuk dimuat, disiarkan atau ditayangkan melalui medianya
kepada masyarakat luas, menuliskan kriteria umum nilai berita sebagai
berikut : (Sumadiria 2005 : 80-92)
1)
Keluarbiasaan
Berita adalah suatu peristiwa yang luar biasa.
28 2)
Kebaruan
Berita adalah semua hal yang terbaru.
3)
Akibat
Berita adalah segala sesuatu yang berdampak luas.
4)
Aktual
Berita adalah peristiwa yang dapat sedang terjadi atau baru terjadi.
Secara sederhana aktual berarti menunjuk pada peristiwa yang baru
atau yang sedang terjadi.
5)
Kedekatan
Berita adalah kedekatan. Kedekatan mengandung dua arti, yaitu
kedekatan geografis dan kedekatan psikologis. Kedekatan geografis
menunjuk pada peristiwa yang terjadi di sekitar tempat itnggal kita.
Kedekatan psikologis lebih banyak ditentukan tingkat ketertarikan
pikiran, perasaan atau kejiwaan seseorang dengan suatu objek
peristiwa atau berita.
6)
Konflik
Berita adalah konflik atau segala sesuatu yang mengadung unsur
dimensi pertentangan
7)
Ketertarikan M anusiawi (Human Interest)
Suatu peristiwa dapat menimbulkan suatu efek pada seseorang,
seperti getaran suasana hati, suasana kejiwaan dan perasaannya.
2.5.3
Pusat Pemberitaan Televisi
Filosofi kerja di pusat pemberitaan, baik tercetak, radio, maupun
televisi, adalah kepraktisan, kecepatan, dan ketepatan. Filosofi ini harus
29 mendasari suasana organisasi kerja dan penyusunan tata ruang. Hubungan
antar unit kerja harus lancar, tidak terhambat oleh birokrasi yang ketat,
psikologis, dan tata ruang yang ada.
Di pusat pemberitaan televisi terdaapat tiga bagian utama (Wahyudi,
1996:99-100)
a.
Kebijakan pemerintahan (news policy)
Ini merupakan bagian pembuat kebijakan siaran karya jurnalistik dan
bertanggung jawab atas pengelolaan perencanaan, produksi, dan
penyelenggaraan siaran. Bagian ini merupakan forum para pemimpin
pengelola siaran karya jurnalistik yang bertanggung jawab kepada
pemimpin tertinggi organisasi penyiaran.
b.
Redaksi Pemerintahan (news room)
Ini merupakan bagian operasional yang di dalamnya terdapat unit-unit
kerja fungsional. Unit kerja fungsional ini didukung oleh tenagatenaga profesional, seperti redaktur, reporter, kamerawan, penyunting,
juru lampu, juru suara, penyiar (juga pewawancara), moderator,
narator, atau dubberi, pengarah acara, pustakawan, grapher,
ilustrator, dan lain-lain.
News room dipimpin oleh seorang editor in chief atau pemimpin
redaksi (penanggung jawab redaksi), yang dibantu oleh seorang chief
of duty editor atau wakil pemimpin redaksi (wakil penanggung jawab
redaksi).
Penanggung jawab news room bertanggung jawab atas kelancaran
kerja di dalamnya, seperti memimpin rapat redaksi setiap hari untuk
30 merencanakan liputan berita dan memilih topik penjelasan masalah
hangat, seperti wawancara, panel, diskusi, reportase langsung atau
tidak langsung, dan sebagainya.
c.
Studio Pemberitaan (News Studio)
Penyiaran karya jurnalistik atau pemberitaan dilakukan di sini.
Penanggung jawab kelancaran siaran kerja jurnalistik di news studio
adalah pengarah acara karya jurnalistik, sementara tanggung jawab isi
siaran tetap berada di tangan penanggung jawab redaksi atau wakil
penanggung jawab redaksi.
2.5.4
Penyajian Berita
Pada televisi, faktor penyaji berita memegang peranan penting dalam
penyampaian naskah berita kepada khalayak, agar isi berita dapat sampai
kepada khalayak, agar isi berita dapat sampai kepada khalayak secara jelas
dan komunikatif. Didalam penyajian berita ada dua cara, masing-masing :
(Wahyudi, 2006 :156-157)
a.
Cara yang dikembangkan di Amerika Serikat
Di
sini,
penyajian
berita
dikembangkan
dengan
filosofi
smile…smile…smile, atau bersifat santai, dalam arti tidak harus selalu
tegang. Oleh karena itu, di Amerika Serikat dipakai istilah anchor
berarti telangkai, yang maknanya perangkai. Jadi anchor selain
bertugas sebagai penyaji berita, juga melakukan wawancara langsung
dengan narasumber atau menjadi moderator untuk memandu diskusi
panel, yang masing-masing narasumber, baik yang diwawancarai
31 maupun para panelis, dapat berada di kota, provinsi, ataupun negara
lain, atau yang lazim disebut tele news conference
b.
Cara yang dikembangkan di Inggris (BBC)
Di sini, penyaji berita disebut news readers atau news casters.
Filosofi
yang digunakan
adalah
scowl…scowl…scowl,
yang
maknanya serius, dengan asumsi bahwa sifat berita adalah formal.
Perlu kewibawaan dari penyaji. (Boyd, 1990).
“Penyajian berita televisi dilakukan oleh penyiar berita (news readers
news casters/anchor) dan reporter berdasarkan fungsi masing-masing
sehingga yang paling ideal, penyiar berita adalah seorang reporter atau
sebaliknya.” (Wahyudi, 1994)
2.6
S trategi
Strategi merupakan sejumlah keputusan dan aksi yang ditujukan untuk
mencapai tujuan dan menyesuaikan sumber daya organisasi dengan peluang dan
tantangan yang dihadapi dalam lingkungan industrinya. Dengan demikian,
beberapa ciri strategi yang utama adalah (Kouncoro, 2005:12):
1.
Goal directed actions, yaitu aktivitas yang menunjukkan “apa” yang
diinginkan organisasi dan “bagaimana” mengimplementasikannya.
2.
M empertimbangkan
semua
kekuatan
internal
(sumber
daya
dan
kapabilitas), serta memperhatikan peluang dan tantangan.
Hakikat strategi menurut Onong Uchyana Effendy (2000:84) adalah
perencanaan dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan, akan tetapi untuk
mencapai tujuan tersebut strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya
32 menunjukkan jalan saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktik
operasionalnya.
Untuk mebuat sebuah acara program televisi yang menarik, ada lima acuan
dasar yang sangat penting dalam perencanaannya, memproduksi dan menyiarkan
suatu acara bagaimanapun sifat dan bentuknya. Kelima acuan ini satu dengan
lainnya tidak dapat dipisahkan, bahkan akan saling terkait, yakni antara lain:
1.
Ide
Ide merupakan sebuah pikiran dari seorang perencana acara siaran, dalam
hal ini seorang produser. Sesuai dengan teori komunikasi, ide merupakan
rencana pesan yang akan disampaikan kepada khalayak penonton melalui
medium televisi dengan maksud dan tujuan tertentu. Karena itu sewaktu
akan menuangkan idenya dalam bentuk sebuah naskah siaran harus selalu
memperhatikan faktor pemirsa, agar apa yang disajikan dalam bentuk acara
siaran dapat mencapai sasarannya.
2.
Pengisi Acara Siaran (Narasumber)
Pengisi acara siaran adalah mereka yang dianggap sesuai atau layak dengan
tema suatu program acara, kesesuaian tersebut dimaksudkan agar acara
dapat berjalan sesuai ide yang telah dibuat sebelumnya oleh produser.
Pengisi acara sangat mempengaruhi jalannya acara program televisi, seperti
seorang
presenter
yang mengantar
suatu
sajian,
seperti
ketika
menginformasikan segmen-segmen yang akan dihadirkan atau disajikan
pada sebuah tayangan. Sebagai pengantar sajian, seorang presenter boleh
menambah daya tarik dari materi yang disajikan lewat kata-katanya dan
mampu menghidupkan suatu sajian program dengan kata-katanya.
33 3.
Peralatan Penunjang Acara
Lampu-lampu dengan berbagai jenis dan karakternya yang diperuntukkan
agar dapat menghasilkan gambar-gambar yang baik dan berkualitas,
microphone, dekorasi studio, siklorama yang berupa dinding studio, dengan
peralatan komunikasi yang dapat menghubungkan antara satu kamar
operasional dengan kamar operasional lainnya (ruang kendali siaran dan
studio).
Disamping itu, sebuah atau lebih pesawat monitor yang diperlukan untuk
melihat proses gambar yang sedang diproduksi juga diperlukan. Untuk
pengendalian proses produksi di studio, dibangun beberapa ruang
operasional yang dilengkapi dengan berbagai peralatan elektronis serta alat
perekam gambar.
4.
Kelompok Kerja Produksi
Kelompok kerja produksi ini merupakan unit satuan kerja yang akan
menangani kerja produksi secara bersama-sama (kolektif) sampai hasil
karyanya dinyatakan layak untuk disiarkan.
5.
Pemirsa
M ereka adalah sasaran dari setiap acara yang disiarkan dan mereka
merupakan faktor yang ikut menentukan berhasil atau tidaknya acara yang
telah diproduksi.
M enurut Smitht (1997:89) berhubungan dengan strategi adalah
segmentation
,targeting
dan
positioning.maka
menganganalisa data dengan analisis :
penulis
akan
34 1. Segmentation
Dalam
tahap
ini
diharuskan
untuk
mengkategorikan
dan
mensegmentasikan siapa pasar yang akan dituju dalam penetapan
strategi yang di lakukan program “Indonesia Now”
2. Targeting
M enentukan siapa pasar yang akan dituju, program “Indonesia
Now”apakah grosir pasar, customer langsung, departemen store
atau perusahaan door to door.
3. Positioning
M enguatkan kembali apa yang menjadi keinginan dari program
“Indonesia Now” Sudah sampai dimana posisi selama ini dalam
mencapai tujuan.
2.7
Tahap Pelaksanaan Produksi
Produksi program televisi yang melibatkan banyak peralatan, orang dan
dengan sendirinya biaya yang besar, memerlukan suatu organisasi yang rapi juga
perlu suatu tahap pelaksanaan produksi yang jelas dan efisien. Setiap tahap harus
jelas kemajuannya dibandingkan dengan tahap sebelumnya. Tahapan produksi
terdiri dari tiga bagian di televisi, yaitu: pra-produksi, produksi dan pasca
produksi.
2.7.1
Pra-Produksi
pra-produksi (perencanaan dan persiapan), tahap ini sangat penting
sebab jika tahap ini dilaksanakan dengan rinci dan baik, sebagian
pekerjaan dari produksi direncanakan sudah beres (Wibowo, 2009:39)
Tahapan pra-produksi meliputi tiga bagian, yaitu:
35 (1)
Penemuan Ide
Tahap ini dimulai ketika seorang produser menemukan idea tau gagasan,
membuat riset dan menuliskan naskah atau meminta penulis naskah
mengembangkan gagasan menjadi naskah sesudah riset.
(2)
Perencanaan
Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja, penyempurnaan naskah,
pemilihan artis, lokasi dan area. Selain estimasi biaya, penyediaan biaya
dan rencana alokasi merupakan bagian dari perencanaan yang perlu di buat
hati-hati dan teliti.
(3)
Persiapan
Tahap ini meliputi pemberesan semua kontrak perijinan dan surat
menyurat, meneliti dan melengkapi peralatan yang diperlukan. Semua
persiapan ini paling baik diselesaikan menurut jangka waktu kerja yang
sudah ditetapkan.
2.7.2
Produksi
Baru sesudah perencanaan dan persiapan selesai betul, pelaksanaan
produksi dimulai. sutradara bekerja sama dengan para artis dan crew
mencoba mewujudkan apa yang direncanakan dalam kertas dan tulisan
(shooting script) menjadi gambar, susunan gambar yang dapat bercerita.
Dalam pelaksanaan produksi ini, sutradara menentukan jenis shoot
yang akan diambil di dalam adegan (scene). viasanya sutradara
mempersiapkan suatu daftar shoot (shoot list) dari setiap adegan. Sering
36 terjadi satu kalimat dalam skenario (naskah sinetron atau film cerita)
dipecah menjadi empat shoot atau lebih. (Wibowo, 2009:40)
2.7.3
Pasca-produksi
Pasca produksi memiliki tiga langkah utama, yaitu editing offline,
editing online, dan mixing. Dalam hal ini, terdapat dua macam teknik
editing, yaitu : pertama, yang disebut Editing dengan teknik analog atau
linier. kedua, Editing dengan teknik digital atau non linier dengan
computer. (Wibowo, 2009:42)
Program “Indonesia Now” merupakan
program berita yang
ditayangkan seminggu sekali. Dalam seminggu itu ada proses produksi
yang harus dikerjakan oleh tim “Indonesia Now” untuk membuat paket
berita. Untuk sampai pada tahap disiarkan tayangan tersebut ada yang
harus dijalankan oleh kru “Indonesia Now” yaitu harus melewati pra
produksi, produksi serta pasca produksi.
Dalam tahapan pra produksi program “Indonesia Now” harus
menentukan berita yang akan ditayangkan setiap minggunya., melakukan
persiapan dalam menentukan narasumber, kru serta membuat naskah
yang nantinya akan dibacakan oleh Anchor.
Taping adalah satu produksi yang dilakukan program “Indonesia
Now.” Taping dilaksanakan di dalam studio M etro TV yang berada di
lantai satu.
Dalam tahapan pasca produksi
program “Indonesia Now” edit
gambar dilakukan oleh seorang editor yang bertugas. Editor mengisi tata
letak gambar dengan menyeleksi dan menyambung gambar dari hasil
37 shot-shot terbaik. Setelah itu semua tim “Indonesia Now” selalu
mengadakan evaluasi. Tujuan adanya evaluasi adalah untuk mengkoreksi
kesalahan pada tayangan yang sudah disiarkan dan harapannnya apabila
ada kesalahan tidak melakukan kesalahan ditayangan selanjutnya.
2.8
Kerangka Berfikir
Gambar 2
SOP Program
Berita
Peningkatan
kualitas
program
Indonesia
Now
Program
Indonesia
Now
Konsep Tahapan
Produksi (Fred
Wibowo)
Download