BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pertumbuhan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pertumbuhan adalah perubahan ukuran yang meliputi perubahan berat
hidup, bentuk, dimensi linear dan komposisi tubuh, termasuk perubahan
komponen-komponen tubuh seperti otot, lemak, tulang dan organ serta
komponen-komponen kimia, terutama air, lemak, protein, dan abu pada karkas
(Soeparno,2009).
Laju pertumbuhan pada hewan tidak hanya dipengaruhi oleh Growth
Hormone (GH) tetapi juga oleh triiodotironin (T3) dan tiroksin (T4).
Triiodotironin dan T4 merupakan suatu hormon yang dihasilkan oleh kelenjar
tiroid. Triiodotironin bersama dengan T4 meningkatkan aktivitas metabolisme
hampir di seluruh jaringan tubuh. Semakin tinggi sekresi hormon ini, maka
kecepatan metabolisme basal meningkat 60-100% di atas normal. Kecepatan
penggunaan makanan sebagai energi juga meningkat. Seekor hewan yang diberi
T3 dan T4, maka ukuran maupun jumlah mitokondria di sebagian besar sel tubuh
hewan tersebut akan meningkat. Oleh karena itu, salah satu fungsi T3 yang utama
adalah meningkatkan jumlah dan aktivitas mitokondria yang selanjutnya
meningkatkan kecepatan pembentukan Adenosine Triphospat (ATP) untuk
membangkitkan fungsi seluler (Guyton dan Hall, 2006).
Kelenjar tiroid yang terletak tepat di bawah laring pada kedua sisi dan
sebelah anterior trakea merupakan salah satu kelenjar endokrin terbesar. Tiroid
mensekresikan dua macam hormon utama yaitu T3 dan T4. Kedua hormon ini
1
2
akan meningkatkan kecepatan metabolisme tubuh. Kelenjar tiroid juga
mensekresikan kalsitonin, hormon yang penting bagi metabolisme kalsium
(Guyton dan Hall, 2006).
Fungsi tiroid diatur oleh hormon perangsang tiroid yaitu thyroid
stimulating hormone (TSH) dari hipofisis anterior. Sebaliknya, sekresi hormon ini
sebagian diatur oleh tirotrophine releasing hormone (TRH) dari hipotalamus dan
berada di bawah kontrol umpan balik negatif oleh peningkatan kadar hormon
tiroid dalam darah yang bekerja di hipofisis anterior dan hipotalamus (Ganong,
2008).
Pada penelitian ini menggunakan tikus laboratorium galur Wistar umur
satu bulan sampai empat bulan. Tikus laboratorium merupakan spesies mamalia
pertama yang didomestikasi untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Tikus
percobaan memegang peranan penting di dalam model hewan untuk suatu
penelitian, baik dalam bidang psikologi, nutrisi, obat, dan bidang lainnya. Tikus
termasuk ke dalam ordo Rodentia. Ada beberapa karakteristik tikus, yaitu
tergolong sebagai hewan yang aktif pada malam hari (nocturnal), tidak
mempunyai kantong empedu, tidak dapat memuntahkan kembali isi perutnya, dan
tidak pernah berhenti tumbuh, namun kecepatan pertumbuhannya akan menurun
setelah berumur 100 hari (Muchtadi dkk., 1993).
Penelitian kadar hormon T3 terhadap pertumbuhan telah banyak
dilakukan, namun perlu dikaji lebih lanjut mengenai pengaruh hormon T3
terhadap pertumbuhan khususnya pertambahan berat badan. Selain kadar hormon,
faktor umur dan jenis kelamin juga diamati pengaruhnya terhadap berat badan.
3
Berdasarkan peran T3 dan T4 dalam pertumbuhan, maka dilakukan
penelitian mengenai profil kadar hormon T3 pada tikus jantan dan betina galur
wistar pada umur satu bulan sampai empat bulan. Penelitian ini diharapkan dapat
menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya serta dapat menunjukkan kualitas
hewan laboratorium yang ada di LPPT UGM Yogyakarta.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui profil hormon T3 pada tikus
jantan dan betina galur wistar.
Manfaat Penelitian
Diharapkan hasil penelitian dapat digunakan sebagai data bagi peneliti
yang ingin mengetahui profil kadar T3 pada tikus jantan dan betina galur Wistar.
Download