PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gizi mikro merupakan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah sedikit namun memiliki peran yang cukup penting, baik pada manusia, hewan, tumbuhan dan mikroorganisme lainnya. Salah satu Gizi mikro yang berperan penting dalam pembentukan hormon, enzim serta mengatur sistem reproduksi adalah iodium, sehingga apabila terjadi kekurangan atau kelebihan iodium maka akan terjadi gangguan dalam tubuh. Umumnya tubuh memiliki fungsi yang diatur oleh sistem syaraf serta sistem endokrin, dan sistem endokrin inilah yang memiliki peran dalam pelepasan banyak hormon yang ada dalam tubuh seperti salah satu contohnya adalah hormon tiroid. Hormon tiroid merupakan hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid dan berfungsi dalam meningkatkan sebagian besar reaksi kimia dalam tubuh dan metabolisme sel. Hormon ini dibuat dari konversi iodium yang masuk ke dalam tubuh, sehingga apabila iodium yang masuk ke dalam tubuh tidak seimbang maka akan terjadi kelainan fungsi tiroid. Kelainan fungsi tiroid ini merupakan salah satu gangguan yang sering dijumpai. Salah satu kelainan tersebut adalah hipertiroid, yang merupakan suatu penyakit yang terjadi akibat gangguan sistem endokrin yang memproduksi hormon tiroid secara berlebihan. Berdasarkan penelitian Riestanti et al (2015), kadar hormon tiroid yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya paparan berlebih pada berbagai jaringan tubuh yang ada kaitannya dengan fungsi hormon tiroid dalam proses metabolisme tubuh, salah satunya 1 2 terhadap reproduksi. Hormon TRH (Thyrotropin Releasing Hormone) diketahui berperan dalam pengaturan reproduksi. TRH bekerja di dalam hipotalamus saat hormon steroid (estrogen/testosteron) aktif, baik di hipotalamus maupun hipofisis. Kasus hipertiroid yang banyak terjadi di Indonesia ini menyebabkan banyak orang berlomba-lomba dalam pembuatan obat-obatan untuk menangani kelainan fungsi tiroid tersebut. Maraknya penelitian obat herbal sebagai obat alternatif penanggulangan kasus hipertiroid mendorong peneliti untuk melakukan penelitian mengenai kadar testosteron pada hipertiroid. Saat ini penelitian mengenai penanganan hipertiroid masih terfokus pada pengembalian kadar hormon tiroid tanpa melihat pengaruh terhadap organ reproduksi, dari pernyataan tersebut maka perlu dilakukan penelitian yang berkaitan dengan kadar testosteron pada tikus putih jantan galur wistar yang diinduksi hipertiroid mengingat bahwa setiap abnormalitas metabolisme akan selalu berdampak pada fisiologi reproduksi. 3 B. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak peningkatan metabolisme dalam tubuh tikus putih jantan galur Wistar yang diinduksi hipertiroid terhadap organ reproduksi termasuk kadar testosteron yang dihasilkan. C. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai kadar hormon testosteron pada tikus putih jantan galur Wistar yang diinduksi hipertiroid sehingga dapat digunakan sebagai data acuan yang berkaitan dengan penanganan kasus hipertiroid.