BOKS 1 HASIL LIAISON TRIWULAN III 2009 Kegiatan Liaison

advertisement
BOKS 1
HASIL LIAISON TRIWULAN III 2009
Kegiatan Liaison selama Triwulan III-2009 dilakukan terhadap usaha di subsektor
pertanian, industri pengolahan, perhotelan, lembaga keuangan non bank, bangunan dan
pengangkutan.
Subsektor
tersebut
cukup
vital
dan
dapat
digunakan
untuk
memperkirakan kegiatan ekonomi daerah. Untuk itu maka dilakukan kunjungan
wawancara terhadap lima pelaku usaha di di Kota Bengkulu dan satu berada di luar kota
Bengkulu. Ringkasan hasil liaison triwulan ini disajikan sebagai berikut :
ƒ
Volume penjualan domestik pada triwulan ini secara umum mengalami penurunan.
Kondisi ini disebabkan mulai dari lemahnya permintaan akibat masih adanya
pengaruh krisis global, kenaikan harga kendaraan bermotor, persaingan dengan
perusahaan yang tinggi, serta permasalahan internal perusahaan. Meski demikian
masih ada dua perusahaan yang dapat menikmati kenaikan penjualan karena
didukung oleh penguasaan pasar yang dominan, jenis pelayanan atau produk dengan
diferensiasi tertentu serta memiliki segmen pasar tertentu pula. Proyeksi kedepan,
sebagian besar contact memperkirakan akan ada kenaikan penjualan pada tahun
depan dengan tingkat kenaikan yang normal.
ƒ
Kondisi kapasitas usaha seluruh contacts saat ini secara umum berada pada kisaran
yang cukup rendah dan cenderung mengalami penurunan dibandingkan dengan
kondisi rata-rata. Hal ini karena penurunan penggunaan kapasitas usaha disebabkan
karena masih lemahnya permintaan masyarakat, serta adanya persaingan usaha yang
cukup tinggi
ƒ
Secara rata-rata ada penambahan investasi dibandingkan dengan tahun lalu. Bentuk
investasi pada tahun ini bervariasi mulai dari pembelian mesin produksi, renovasi
gedung, penambahan aktiva produktif dan pembukaan kantor. Alasan investasi
adalah untuk melakukan penetrasi pasar, diversifikasi produk, dan perluasan serta
perbaikan pelayanan kepada pelanggan. Untuk tahun depan masih ada beberapa
perusahaan yang ingin melakukan investasi. Bentuk investasi yang dilakukan tidak
jauh berbeda dengan tahun ini, yaitu pembelian mesin produksi, pembukaan jaringan
pemasaran, serta penambahan aktiva produktif.
ƒ
Secara rata-rata, jumlah tenaga kerja dinyatakan secara umum hanya sedikit
mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun lalu. Penambahan tersebut adalah
untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja karena adanya tambahan kapasitas usaha
serta dalam rangka memenuhi kebutuhan organisasi. Tahun depan diperkirakan
jumlah penggunaan tenaga kerja masih akan mengalami kenaikan namun hanya tipis.
Tenaga kerja diperkirakan akan bertambah seiring dengan pembukaan kantor baru
dan kebutuhan peningkatan produksi/pelayanan.
ƒ
Secara umum total biaya operasional mengalami kenaikan dibandingkan dengan
tahun lalu. Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja mengalami kenaikan secara tipis,
sedangkan biaya energi dilaporkan cenderung stabil. Khusus pada perusahaan yang
mengalami penurunan aktivitas, biaya operasional cenderung mengalami penurunan,
khususnya pada biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja.
ƒ
Sedangkan tingkat upah saat ini dibandingkan dengan tahun depan secara umum
masih ada peningkatan. Hal ini karena secara umum perusahaan mengikuti ketentuan
mengenai upah minimum provinsi (UMP) dimana biasanya mengalami kenaikan tiap
tahun. Hal yang sama juga berlaku untuk perkiraan tingkat upah tahun depan dimana
secara umum contacts memprediksikan adanya kenaikan tingkat upah
ƒ
Harga jual secara umum untuk seluruh contacts mengalami kenaikan dibandingkan
dengan kondisi tahun lalu. Kondisi ini terutama disebabkan oleh kenaikan dari sisi
biaya produksi. Pada sektor bangunan, kenaikan ini disumbang oleh kenaikan harga
bahan-bahan bangunan sehingga mendorong harga rumah baru meningkat hingga
30%. Demikian pula pada subsektor perhotelan dan transportasi juga didorong oleh
kenaikan dari sisi biaya. Untuk tahun depan secara umum harga jual akan cenderung
stabil.
ƒ
Margin usaha secara umum cenderung tidak mengalami perubahan dibandingkan
dengan tahun lalu. Namun demikian beberapa perusahaan mengalami penurunan
margin usaha mereka dibandingkan dengan kondisi pada tahun lalu karena tekanan
kredit macet, penurunan lending rate, tingginya persaingan usaha serta naiknya biaya
operasional.
ƒ
Pembiayaan pada perusahaan yang berkantor pusat di Bengkulu rata-rata telah
menggunakan pembiayaan eksternal yaitu antara lain dari perbankan dengan porsi
pembiayaan yang bervariasi. Untuk perusahaan yang hanya merupakan cabang di
Bengkulu, pendanaan terutama berasal dari kantor pusat.
Download