BOKS 2 DAMPAK KRISIS GLOBAL TERHADAP

advertisement
BOKS 2
DAMPAK KRISIS GLOBAL
TERHADAP KETENAGAKERJAAN BENGKULU
Propinsi Bengkulu mulai merasakan dampak nyata dari krisis keuangan
global yang melanda dunia. Propinsi Bengkulu yang mengandalkan komoditas
pertanian dan pertambangan sebagai komoditas ekspornya, cukup terpukul
dengan anjloknya harga komoditas pertanian dan pertambangan dunia akibat
lemahnya permintaan pasar.
Hasil dari beberapa survei yang dilakukan oleh Bank Indonesia terhadap
dunia usaha menunjukkan penurunan kinerja perusahaan akibat rendahnya
permintaan
komoditas
tersebut.
Penurunan
ini
berimbas
pada
sektor
ketenagakerjaan di Bengkulu. Hingga akhir tahun 2008 setidaknya terdapat tiga
perusahaan yang terpaksa menutup usahanya, ketiga perusahaan ini bergerak di
industri pengolahan karet dan perdagangan pertanian. Berdasarkan survei,
perusahaan tertentu juga mulai mengindikasikan kemungkinan pengambilan
keputusan untuk merumahkan karyawannya bila kondisi ekonomi dunia pada
tahun 2009 masih juga belum membaik.
Informasi dari Dinas Ketenagakerjaan Propinsi Bengkulu memperkuat
perkiraan adanya dampak nyata krisis keuangan global terhadap ketenagakerjaan
di Propinsi Bengkulu. Sepanjang tahun 2008, jumlah kasus PHK mengalami
peningkatan yaitu terjadi 79 kasus PHK dimana 9 kasus terjadi hanya di bulan
Desember 2008. Sementara itu pada tahun 2007 hanya terjadi 25 kasus PHK.
Kasus PHK ini sebagian besar melibatkan perusahaan-perusahaan yang bergerak di
bidang perkebunan dan pertambangan. Selain itu, terdapat indikasi adanya
sejumlah karyawan yang akan dirumahkan oleh perusahaan yang bergerak di
bidang pertambangan pada awal tahun 2009.
Dengan demikian, dampak krisis ekonomi global semakin nyata merambah
ke tingkat masyarakat. Oleh karena itu diperlukan segera langkah strategis dari
pihak terkait untuk mengurangi efek negatif terhadap ketenagakerjaan Bengkulu.
Download