MATEMATIKA DISKRIT MATEMATIKA DISKRIT By : SRI ESTI TRISNO SAMI 08125218506 / 082334051324 BY : SRI ESTI MATEMATIKA DISKRIT BAB I HIMPUNAN Huruf-huruf besar A, B, C, ... menyatakan himpunan dan huruf-huruf kecil a, b, c, ... menyatakan elemen-elemen atau anggota dari himpunan. Notasi himpunan : pЄA p adalah elemen dari A atau p anggota dari A A⊆ B atau B ⊇ A A adalah himpunan bagian/samadengan (subset) B atau B mengandung A A ⊂ B atau B⊃A A adalah himpunan bagian (proper subset) dari B atau sebaliknya; ∅ himpunan kosong ∪/S himpunan semesta 1. Himpunan a. Suatu himpunan ditunjukkan oleh anggota-anggota himpunannya (Prinsiple of Extension) : Dua himpunan A dan B adalah sama jika dan hanya jika mereka mempunyai anggota yang sama. b. Suatu himpunan dapat digambarkan dalam hal sifatnya (Prinsiple of Abstraction) : Diberikan sembarang himpunan U dan mempunyai sifat himpunan P, ada suatu himpunan A sedemikian hingga elemen-elemen dari A merupakan anggota dari himpunan U yang mempunyai sifat himpunan P. c. Himpunan Ø tidak memuat satu elemenpun. Himpunan {0} memuat satu elemen yaitu 0. Himpunan {Ø} juga memuat satu elemen yaitu himpunan kosong (ini adalah himpunan dari himpunan). d. A ⊆ B (A adalah subset dari B) menyatakan bahwa setiap elemen dari A juga anggota dari B, yang memungkinkan bahwa A = B. A ⊂ B (A adalah proper subset dari B) menyatakan bahwa A adalah himpuan bagian dari B tetapi A ≠ B; atau setidaknya satu elemen di B yang tidak ada di A e. (i) Untuk sembarang himpunan A, kita mempunyai Ø ⊆ A ⊆ U (ii) Untuk sembarang himpunan A, kita mempunyai A ⊆ A (iii) Jika A ⊆ B dan B ⊆ C, maka A ⊆ C (iv) A = B jika dan hanya jika A ⊆ B dan B ⊆ A Bukti : BY : SRI ESTI MATEMATIKA DISKRIT (i) (ii) (iii) (iv) Setiap himpunan A adalah suatu subset dari himpunan U karena, menurut definisi, semua anggota dari A adalah anggota dari U. Demikian juga himpunan Ø adalah subset dari A Setiap himpunan A adalah subset dari dirinya sendiri karena elemen elemen dari A adalah anggota dari A. Jika setiap elemen dari himpunan A anggota dari B, dan setiap elemen dari B adalah anggta dari suatu himpunan C, maka jelas setiap elemen dari A adalah anggota dari C. dengan kata lain, jika A ⊆ B dan B ⊆ C, maka A ⊆ C. Jika A ⊆ B dan B ⊆ C maka A dan B mempunyai elemen-elemen yang sama, sehingga A = B. sebaliknya jika A = B maka A ⊆ B dan B ⊆ C karena setiaphimpunan adalah subset dari dirinya sendiri. Contoh : 1. Tulislah kembali pernyataan-pernyataan berikut dengan menggunakan notasi himpunan : a. 1 bukan anggota dari himpunan A → 1∉ A b. 5 adalah anggota dari himpunan B → 5 ∈ B c. A adalah himpunan bagian/sama dengan (subset) C → A ⊆ C d. A bukan himpunan bagian/sama dengan (subset) D → A⊈ D e. F mengandung semua elemen dari G → G ⊆ F atau F ⊇ G f. E dan F mengandung elemen-elemen yang sama → E = F 2. Tuliskan elemen dari himpunan-himpunan berikut; dalam hal ini N = {1, 2, 3,…} a. A = {x : x ∈ N, 3 ˂ x ˂12} → A = {4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11} b. B ={x : x ∈ N, x bilangan genap, x ˂ 15} → B = {2, 4, 6, 8, 10, 12, 14} c. C = {x : x ∈ N, 4 + x = 3} → C = Ø Latihan Soal : 1. Tuliskan elemen-elemen dari himpunan berikut; dalam hal ini N = {1, 2, 3, …) a. A = {x : x Є N, 3 ˂ x < 9} b. B = {x : x Є N, x2 + 1 = 10} c. C = {x : x Є N, x bilangan ganjil, -5 < x < 5} 2. Tuliskan elemen-elemen dari himpunan berikut; dalam hal ini Z = {bilangan bulat) a. A = {x : x Є Z, 3 ˂ x < 9} b. B = {x : x Є Z, x2 + 1 = 10} c. C = {x : x Є Z, x bilangan ganjil, -5 < x < 5} BY : SRI ESTI MATEMATIKA DISKRIT 3. Tentukan himpunan-himpunan berikut dengan menuliskan elemen-elemennya a. A = {x : x Є R, -5 ˂ x < 5} b. B = {x : x Є N, x kelipatan 3} c. C = {x : x warga negara Indonesia, x adalah remaja} 4. Misalkan A = {x : 3x = 6}. Apakah A = 2? 5. Perhatikan himpunan-himpunan berikut : {w}, {y, w, z}, {w, y, x}, {y, z, w}, {w, x, y, z}, {z, w}. Manakah dari himpunan-himpunan tersebut yang sama dengan himpunan A = {w, y, z}? 2. Diagram Venn a. Himpunan A dan B dapat diperbandingkan (comparable) jika A ⊆ B atau B⊆A; sedangkan A dan B tidak dapat diperbandingkan (noncomparable) jika A ⊈ B dan B ⊈ A. b. Himpunan A dan B adalah disjoint jika mereka tidak mempunyai elemen yang sama, yaitu bila tidak ada elemen di A yang menjadi anggota di B dan tidak ada elemen di B yang menjadi anggota di A. Sebuah diagram Venn adalah suatu perwakilan gambar dari himpunan-himpunan berupa titik-titik dalam bidang. Himpunan semesta U diwakili oleh bagian dalam suatu persegi, dan himpunan-himpunan yang lain diwakili oleh cakram-cakram dalam persgi. Jika A ⊆ B, maka perwakilan cakram A seluruhnya akan berada di dalam cakram B seperti gambar (a). jika A dan B disjoint,yaitu tidak mempuyai elemen bersama. maka perwakilan cakram A akan terpisah dari cakram B seperti gambar (b). Gambar (c) adalah beberapa objek ada di A tetapi tidak di B, ada di B tetapi tidak di A, ada di A dan B, dan tidak di kedua-duanya. (a) A ⊆ B (b) A & B saling asing (c) U U B A A Latihan soal : 1. Gambarkan sebuah diagram venn dari himpunan A, B dan C dimana A dan B mempunyai elemen bersama, B dan C mempunyai elemen bersama, tetapi himpunan A dan C disjoint. 2. Gambarkan sebuah diagram venn dari himpunan A, B dan C dimana A ⊆ B, himpunan A dan C saling asing, tetapi himpunan B dan C mempunyai elemen bersama BY : SRI ESTI MATEMATIKA DISKRIT 3. Gambarkan sebuah diagram venn dari himpunan A, B dan C dimana ketiga himpunan tersebut saling asing. 4. Gambarkan sebuah diagram venn dari himpunan A, B dan C dimana akan membagi himpunan semesta U kedalam 23 = 8 bagian. Mengapa terdapat 8? 3. Operasi antar Himpunan a. Gabungan (union) Gabungan dari dua himpunan A dan B , dinyatakan dengan A U B, adalah himpunan semua elemen A atau B : A U B = {x : x Є A atau x Є B} b. Irisan (intersection) Irisan dua buah himpunan A dan B, dinyatakan dengan A ∩ B, adalah himpunan yang elemen-elemennya merupakan anggota dari A dan juga B. A ∩ B = {x : x Є A atau x Є B} c. Komplemen suatu Himpunan (Absolute Complement) Komplemen himpunan dinyatakan dengan Ac, adalah himpunan dari elemenelemen yang merupakan anggota semesta tetapi bukan anggota A : Ac = {x : x Є U, x∉ A} d. Selisih dari Dua Himpunan (The Relative Complement) Selisih dari A dan B dinyatakan dengan A\B, adalah himpunan dari elemenelemen yang merupakan anggota dari A tetapi bukan anggota dari B : A\B = {x : x Є A, x ∉ B} AA AUB B A A∩B B A Ac A B A\B Latihan soal : Diketahui : U = {1, 2, 3, ..., 8, 9}, A = {1, 2, 3, 4}, B = {2, 4, 6, 8}, C ={3, 4, 5, 6} Tentukan : 1) A U B 14) Bc 2) A U C 15) Cc 3) B U C 16) A\B 4) B U B 17) C\A 5) (A U B) U C 18) B\C 6) A U (B U C) 19) B\A 7) A ∩ B 20) B\B BY : SRI ESTI MATEMATIKA DISKRIT 8) A ∩ C 9) B ∩ C 10)B ∩ B 11)(A ∩ B) ∩ C 12)A ∩ (B ∩ C) 13)Ac 21) 22) 23) 24) 25) 26) A ∩ (B U C) (A ∩ B) U (A ∩ C) (A U B)c Ac ∩ Bc (A ∩ B)\C (A\B)c 4. Aljabar Himpunan Hukum atau sifat dari aljabar himpunan 1a. A U A = A 2a. (A U B) U C = A U (B U C) 3a. A U B = B U A 4a. A U (B ∩ C) = (A U B) ∩ (A U C) 5a. A U Ø = A 6a. A U S = S 8a. A U Ac = S 9a. Sc = Ø 10a. (A U B)c = Ac ∩ Bc Hukum Idempotent 1b. A ∩ A = A Hukum Assosiatif 2b. (A ∩ B) ∩ C = A ∩ (B ∩ C) Hukum Komutatif 3b. A ∩ B = B ∩ A Hukum Distributif 4b. A ∩ (B U C)= (A∩B) U (A ∩ C) Hukum Identitas 5b. A ∩ S = A 6b. A ∩ Ø = Ø Hukum Involusi 7. (Ac)c = A Hukum Komplemen 8b. A ∩ Ac = Ø 9b. Ø = S Dalil de Morgan 10b. (A ∩ B)c = Ac U Bc Contoh : Gunakan hukum-hukum pada tabel diatas untuk membuktikan identitas berikut : (S ∩ A) U (B ∩ A) = A (S ∩ A) U (B ∩ A) = (A ∩ S) U (A ∩ B) sifat komutatif 3b = A ∩ (S U B) sifat distributif 4b = A ∩ (B U S) sifat komutatif 3a =A∩S sifat identitas 6a =A sifat identitas 5b Latihan soal : Buktikan identitas-identitas berikut : 1. (B U C) ∩ A = (B ∩ A) U (C ∩ A) 2. (B ∩ C) U A = (B U A) ∩ (C U A) 3. (A U B) ∩ (A U Bc) = A 4. A U (A ∩ B) = A 5. (Bc ∩ U) ∩ (Ac U Ø) = (A U B)c BY : SRI ESTI MATEMATIKA DISKRIT 5. Argumen dan Diagram Venn Pada bagian ini diagram venn digunakan untuk menunjukkan kebenaran dari suatu argumen. Contoh : 1. Terjemahkan setiap pernyataan berikut dalam bentuk diagram venn : a. Semua mahasiswa adalah malas b. Beberapa mahasiswa adalah malas c. Tidak ada mahasiswa yang malas d. Tidak semua mahasiswa adalah malas Jawab : orang malas Orang malas mahasiswa (a) mahasiswa Orang malas (b) dan (d) mahasiswa (c) (a) Himpunan mahasiswa tercakup dalam himpunan orang malas seperti ditunjukkan gambar a (b) Himpunan mahasiswa dan orang malas mempunyai suatu elemen bersama seperti gambar b (c) Himpunan mahasiswa dan orang malas adalah saling asing seperti gambar c. (d) Dalam hal ini himpunan mahasiwa tidk tercakup dalam himpunan orangorang malas. Ini enunjuk pada gambar b (dengan kemungkinan bahwa irisan himpunannya kosong) 2. Tunjukkan bahwa argumen berikut adalah benar : S1 : Panci adalah sesuatu yang saya punya, terbuat dari timah S2 : Saya mendapatkan semua pemberian kamu yang sangat berguna S3 : Tak satupun dari panci saya yang berguna S : Pemberian kamu pada saya bukan terbuat dari timah Menurut S1 barang dari timah tercakup dalam himpunan panci dan menurut S3 himpunan panci dan barang berguna adalah saling asing; seperti digambarkan dalam diagram venn berikut : Barang dr timah Barang yg berguna panci BY : SRI ESTI MATEMATIKA DISKRIT Menurut S2 himpunan “hadiah anda” adalah subset dari himpunan barang berguna seperti gambar berikut : Hadiah anda Barang ygdatttimah panci Barang yg berguna Kesimpulannya dengan jelas cocok oleh diagram venn di atas karena himpunan “hadiah anda” adalah disjoint dari himpunan barang yang tebal Latihan soal : 1. Perhatikan asumsi-asumsi berikut : S1 : Penyair adalah orang yang bahagia S2 : Setiap dokter adalah orang kaya S3 : Tak satupun orang yang bahagia adalah orang kaya Tunjukkan kebenaran dari setiap kesimpulan berikut : a. Tak ada penyair yang kaya b. Dokter adalah orang yang bahagia c. Tak ada satupun yang menjadi penyair dan dokter 2. Tunjukkan bahwa argumen berikut adalah tidak benar : S1 : Semua mahasiswa adalah pemalas S2 : Tak seorangpun yang kaya adalah seorang mahasiswa S : Orang pemalas adalah tidak kaya 3. Tunjukkan bahwa argumen berikut benar S1 : Tidak ada mahasiswa yang pemalas S2 : John adalah seorang artis S3 : Semua artis adalah pemalas S : John bukan seorang mahasiswa 4. Tunjukkan bahwa arguman berikut adalah benar : S1 : Semua pengacara adalah orang kaya S2 : Penyair adalah orang temperamental S3 : Audrey adalah seorang pengacara S4 : Tidak ada orang temperamental adalah orang kaya S : Audrey bukan seorang penyair BY : SRI ESTI MATEMATIKA DISKRIT 6. Induksi Lengkap Prinsip bentuk induksi matematika yang ekuivalen : 1. Bentuk I : Misalkan P adalah sebuah proporsisi yang didefinisikan pada bilangan bulat positif N; P(n) bisa benar atau salah utuk setiap n dalam N. anggap P mempunyai dua sifat berikut : (i) P(1) adalah benar (ii) P(n + 1) bernilai benar bilaman P(n) benar Maka P berlaku untuk setiap bilangan bulat positif. 2. Bentuk II (induksi lengkap) : Misalkan P adalah sebuah proporsisi yang didefinisikan pada bilangan bulat positif N, sedemikian hingga : (i) P(1) adalah benar (ii) P(n) bernilai benar bilaman P(k) benar untuk setiap 1 ≤ k ≤ n. Maka P berlaku untuk setiap bilangan bulat positif. Prinsip induksi matematika dimulai dengan n0 = 1 dan membuktikanbahwa P(n) berlaku untuk setiap n ≥ 1. Atau dapat dimulai dengan sembarang n 0 = m dan membuktikan bahwa P(n) berlaku untuk setiap n ≥ m. Contoh : 1. Misalkan P adalah proposisi bahwa jumlah n bilangan ganjil pertama adalah n2, yaitu, P(n): 1 + 3 + 5 + … + (2n - 1) = n2 (bilangan ganjil ke-n adalah 2n – 1, dan bilangan ganjil berikutnya adalah 2n + 1). Buktikan P berlaku untuk setiap bilangan bulat positif n Є N. Penyelesaian : Karena 1 = 12, maka P(1) benar. Asumsikan P(n) benar. kita tambahkan 2n + 1 pada kedua sisi P(n), di dapat : 1 + 3 + + 5 + … + (2n - 1) + (2n + 1) = n2 + (2n + 1) = (n + 1)2 yang mana adalah P(n + 1). Sehingga P(n + 1) benar bilaman P(n) benar. Menurut prinsip induksi matematika, P berlaku untuk setiap n 2. Buktikan proposisi P, jumlah n bilangan bulat positif pertama adalah ½ n(n + 1); yaitu P(n) : 1 + 2 + 3 + … + n = ½ n (n + 1) Penyelesaian : Proposisi berlaku untuk n = 1 karena 1 = ½ (1) (1 + 1), sehingga P(1) benar. Asumsikan P(n) benar, kita tambahkan n + 1 pada keua sisi P(n), didapat : 1 + 2 + 3 + … + n + (n + 1) = ½ n (n + 1) + (n + 1) = ½ [(n (n + 1) + 2(n + 1)] = ½ [(n + 1)(n + 2)] BY : SRI ESTI MATEMATIKA DISKRIT Yang mana adalah P(n + 1) benar blamana P(n) benar. Menurut prinsip induksi, P berlaku untuk setiap n. Latihan soal : Buktikan proposisi berikut : 1. P(n) : 12 + 22 + … + n2 = 2. P(n) : 1 + 4 + 7 + … + (3n – 2) = BY : SRI ESTI