 
                                Himpunan
1
Tujuan :
2
• memahami pengertian matematika diskrit
• mengenal ruang lingkup kajian matematika
diskrit dan penerapannya
Pokok Bahasan
3
 Pengantar matematika diskrit
 konsep dasar himpunan
Apakah Matematika Diskrit itu?
4
 Cabang matematika yang mempelajari objek-objek diskrit.
 Apa yang dimaksud dengan kata diskrit (discrete)?
Benda disebut diskrit jika:
 - terdiri dari sejumlah berhingga elemen yang
 berbeda, atau
 - elemen-elemennya tidak berkelanjutan
(uncontinue).
 Contoh: himpunan bilangan bulat (integer) , graf, pohon
 Lawan
kata diskrit: kontinyu atau menerus
5
(continuous).
Contoh: himpunan bilangan riil (real)
Kenapa penting belajar matematika diskrit ?
 Komputer digital bekerja secara diskrit. Informasi
yang disimpan dan dimanipulasi oleh komputer
adalah dalam bentuk diskrit.
 Matematika
diskrit merupakan ilmu fondasinya
dalam pendidikan informatika.
 Matematika
diskrit 6 memberikan fondasi
matematis untuk kuliah-kuliah lanjut di
informatika.
 algoritma, struktur data, basis data, otomata dan
teori bahasa formal, jaringan komputer, keamanan
komputer, sistem operasi, teknik kompilasi, dsb.
 Matematika diskrit adalah matematika yang
khas informatika
 Matematika-nya orang Informatika...
7
 Set atau Himpunan adalah bentuk dasar matematika
yang paling banyak digunakan di teknik informatika
 Salah satu topik yang diturunkan dari Himpunan
adalah Class atau collection
Definisi
8
 Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang
berbeda.
 Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur,
atau anggota.
 HMJTI adalah contoh sebuah himpunan, di
dalamnya berisi anggota berupa mahasiswa. Tiap
mahasiswa berbeda satu sama lain.
Notasi himpunan
9
 Himpunan dinyatakan dg huruf capital
 misal : A, B, G
 Sedangkan elemennya dg huruf kecil a, b, c..,1,2,..
Penulisan Himpunan
10
1.
Enumerasi
menyebutkan semua anggota dari himpunan tersebut.
contoh : Himpunan tiga bilangan ganjil pertama: A = {1,3,5}.
Keanggotaan Himpuan
x  A : x merupakan anggota himpunan A;
x  A : x bukan merupakan anggota himpunan A.
Contoh 2.
Misalkan: A = {1,3,5,8}, R = { a, b, {a, b, c}, {a, c} }, K = {{}}
maka
1  A,
{a, b, c}  R, sedangkan c  R
,
{}  K, sedangkan {}  A
11
Beberapa simbol baku pada himpunan
N = himpunan bilangan alami (asli) = { 0,1, 2, 3,... }
Z = himpunan bilangan bulat = { ..., -2, -1, 0, 1, 2, ... }
Q = himpunan bilangan rasional
R = himpunan bilangan riil
C = himpunan bilangan kompleks
sedangkan U menyatakan himpunan semesta.
Contoh: Misalkan U = {a, b, c, d, e} dan A adalah
himpunan bagian dari U, dengan A = {a, d, e}.
12
3. Notasi Persyaratan
A = {x | persyaratan x}
contoh :
A adalah himpunan bilangan asli yang kecil
dari 10
A = { x | x ≤ 10 dan x ∈ N } atau A = { x ∈ N | x
≤ 10 }
yang ekivalen dengan A = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
10}
Diagram Venn
13
untuk
menyatakan
relasi
antar
himpunan
Misal U = {1, 2, …, 7, 8}, A = {1, 2, 3, 5} dan B =
{2, 5, 6, 8}.
maka notasi dalam diagram Venn:
U
A
1
3
B
2
5
7
8
6
4
dinyatakan sebagai anggota himpunan lain.
14
 Contoh :
a. Misalkan, M = { mahasiswa AMIKOM }
 M1 = { mahasiswa anggota HMJTI}
 M2 = { mahasiswa anggota AFC}
 M3 = { mahasiswa anggota AMO}
 Dengan demikian, M = { M1, M2, M3 }
b. Bila P1 = {x, y}, P2 = { {x, y} } atau P2={P1},
 Sementara itu, P3 = {{{x, y}}}, maka x ∈ P1 dan y ∉ P2,
 sehingga P1 ∈ P2 , sedangkan P1 ∉ P3, tetapi P2 ∈ P3
Himpunan Berhingga (Finite Set)
15
 Himpunan yang mempunyai anggota berhingga
disebut himpunan berhingga (finite set)
 Sembarang himpunann yang anggotanya tak
berhingga disebut himpunan tak berhingga(infinite
set)
 contoh A={a,b,c,d,e,f} adalah finite set, sedangkan Z
adalah infinite set.
Kardinalitas
16
menyatakan banyaknya anggota dari himpunan
Notasi: n(A) atau A 
contoh :
(i) B = { x | x merupakan bilangan prima lebih kecil
dari 10}, atau B = {2, 3, 5, 7} maka B = 8
(iii) A = {t, {t}, {{t}},{{{t}}} }, maka A = 4
Himpunan kosong (null set)
17
 Himpunan yang tidak mempunyai anggota atau
kardinalitasnya = 0
 contoh A ={x|x bilangan bulat x2 + 1 = 0} maka
n(A)= 0
 notasi himpunan kosong {} atau Ø
Himpunan Bagian (Subset)
18
 Himpunan A disebut himpunan bagian (subset) dari
himpunan B jika dan hanya jika setiap anggota A
merupakan anggota dari B.
 Dalam hal ini, B dikatakan superset dari A.
 Notasi: A  B
 Diagram Venn:
U
A
B
19
Catatan :
   A dan A  A, maka  dan A disebut himpunan
bagian tak sebenarnya (improper subset) dari himpunan
A.
Contoh: A = {a,b,c}, maka {a,b,c} dan  adalah
improper subset dari A.
Contoh.
(i) { a, b, c}  {a, b, c, d, e} 20
(ii) { a, b, c}  {a, b, c }
(iii) N  Z  R  C
(iv) Jika A = { (x, y) | x + y < 4, x 0, y  0 } dan
B = { (x, y) | x + y < 2, x  0 dan y  0 }, maka B  A.
TEOREMA 1. Untuk sembarang himpunan A berlaku hal-hal
sebagai berikut:
(a) A adalah himpunan bagian dirinya sendiri (yaitu, A  A).
(b) Himpunan kosong merupakan himpunan bagian dari setiap
himpunan (dalam hal ini A (   A)).
(c) Jika A  B dan B  C, maka A  C
21
Catatan :
A  B tidak sama dengan A  B
Pada :
A  B : A adalah himpunan bagian dari B tetapi A  B.
A adalah himpunan bagian sebenarnya (proper subset) dari B.
Contoh: {a} dan {b,c} adalah proper subset dari {a,b,c}
sedangkan :
A  B : digunakan untuk menyatakan bahwa A adalah himpunan
bagian (subset) dari B yang memungkinkan A = B.
Himpunan yang Ekivalen
22
 Himpunan A disebut ekivalen dengan himpunan B jika
dan hanya jika kardinal dari kedua himpunan tersebut
sama.
 Notasi : A ~ B  A = B
A = { 1,2,3,4} dan B = { ali, budi, joko,tuti }, maka
A ~ B sebab A = B = 4
Himpunan yang Sama
23
A = B jika dan hanya jika setiap anggota A merupakan
anggota B dan sebaliknya setiap anggota B merupakan
anggota A.. Jika tidak demikian, maka A  B.
Notasi : A = B  A  B dan B  A
Himpunan Kuasa
24
 Himpunan kuasa (power set) dari himpunan A adalah suatu himpunan
yang anggotanya merupakan semua himpunan bagian dari A,
termasuk himpunan kosong dan himpunan A sendiri.
 Notasi : P(A) atau 2A
 Jika A = m, maka P(A) = 2m.
Contoh 12.
Jika A = { 1, 2 }, maka P(A) = { , { 1 }, { 2 }, { 1, 2 }}
Contoh 13.
Himpunan kuasa dari himpunan kosong adalah P() = {}, dan
himpunan kuasa dari himpunan {} adalah P({}) = {, {}}.
Himpunan Saling Lepas
25
 Dua himpunan A dan B dikatakan saling lepas (disjoint) jika keduanya
tidak memiliki anggota yang sama.
 Notasi : A // B
 Diagram Venn:
U
A
B
Contoh 11.
Jika A = { x | x  P, x < 8 } dan B = { 10, 20, 30, ... }, maka A // B.
Operasi Terhadap Himpunan
26
1. Irisan (intersection)
 Notasi : A  B = { x  x  A dan x  B }
Contoh
(i) Jika A = {a,b,c,d,e} dan B = {c,e,f,g}, maka A  B = {c,e}
(ii) Jika A = { 1,2,3} dan B = { 4,5}, maka A  B = . Artinya: A // B
2. Gabungan (union)
27
 Notasi : A  B = { x  x  A atau x  B }
Contoh:
(i) Jika A = { a, b, c} dan B = { b,c,d,e }, maka A  B = {
a,b,c,d,e }
(ii) A   = A
28
5. Beda Setangkup (Symmetric Difference)
 Notasi: A  B = (A  B) – (A  B) = (A – B)  (B – A)
Contoh 19.
Jika A = { 2, 4, 6 } dan B = { 2, 3, 5 }, maka A  B = { 3, 4, 5, 6 }
3. Komplemen (complement)
29
 Notasi : A = { x  x  U, x  A }
Contoh
Misalkan U = { 1, 2, 3, ..., 7 },
(i) jika A = {1, 3, 4, 6}, maka A = {2, 5, 7}
(ii) jika A = { x | x/2  P, x < 7 }, maka A = { 1, 3, 5, 7, }
4. Selisih (difference)
30
 Notasi : A – B = { x  x  A dan x  B } = A  B
Contoh.
(i) Jika A = { a, b, c,d,e,f} dan B = { c,d,f}, maka A – B = { a,b,e}
dan B – A = 
(ii) {1, 3, 5} – {1, 2, 3} = {5}, tetapi {1, 2, 3} – {1, 3, 5} = {2}
31
TEOREMA 2. Beda setangkup memenuhi sifat-sifat berikut:
(a) A  B = B  A
(hukum komutatif)
(b) (A  B )  C = A  (B  C )
(hukum asosiatif)
Contoh 20. Misalkan
32
U = himpunan mahasiswa
P = himpunan mahasiswa yang nilai ujian UTS di atas 80
Q = himpunan mahasiswa yang nilain ujian UAS di atas 80
Seorang mahasiswa mendapat nilai A jika nilai UTS dan nilai
UAS keduanya di atas 80, mendapat nilai B jika salah satu ujian
di atas 80, dan mendapat nilai C jika kedua ujian di bawah 80.
(i) “Semua mahasiswa yang mendapat nilai A” : P  Q
(ii) “Semua mahasiswa yang mendapat nilai B” : P  Q
(iii) “Ssemua mahasiswa yang mendapat nilai C” : U – (P  Q)
33
6. Perkalian Kartesian (cartesian
product)
 Notasi: A  B = {(a, b)  a  A dan b  B }
Contoh.
(i) Misalkan C = { 1, 2, 3 }, dan D = { a, b }, maka
C  D = { (1, a), (1, b), (2, a), (2, b), (3, a), (3, b) }
(ii) Misalkan A = B = himpunan semua bilangan riil, maka
A  B = himpunan semua titik di bidang datar
34
Catatan:
1. Jika A dan B merupakan himpunan berhingga, maka:
A  B = A . B.
2. (a, b)  (b, a).
3. A  B  B  A dengan syarat A atau B tidak kosong.
Pada Contoh 20(i) di atas, C = { 1, 2, 3 }, dan D = { a, b },
D  C = {(a, 1), (a, 2), (a, 3), (b, 1), (b, 2), (b, 3) }
C  D = { (1, a), (1, b), (2, a), (2, b), (3, a), (3, b) }
D  C  C  D.
4. Jika A =  atau B = , maka A  B = B  A = 
Contoh. Misalkan
35
A = himpunan makanan = { s = soto, b = bakso, n = nasi
goreng, m = mie ayam}
B = himpunan minuman = { c = coca-cola, t = teh, d = es
jeruk}
Berapa banyak kombinasi makanan dan minuman yang dapat
disusun dari kedua himpunan di atas?
Jawab:
A  B = AB = 4  3 = 12 kombinasi dan minuman,
yaitu {(s, c), (s, t), (s, d), (b, c), (b, t), (b, d), (n, c), (n, t), (n, d),
(m, c), (m, t), (m, d)}.
36
Contoh. Daftarkan semua anggota himpunan berikut:
(a) P() (b)   P() (c) {} P() (d) P(P({3}))
Penyelesaian:
(a) P() = {}
(b)   P() =  (ket: jika A =  atau B =  maka A  B = )
(c) {} P() = {} {} = {(,))
(d) P(P({3})) = P({ , {3} }) = {, {}, {{3}}, {, {3}} }
Perampatan Operasi Himpunan
37
n
A1  A2  ...  An   Ai
i 1
n
A1  A2  ...  An   Ai
i 1
n
A1  A2  ...  An  i1 Ai
n
A1  A2  ...  An  
Ai
i 1
Contoh 22.
38
(i) A (B1B2  ... Bn) = (A B1)  (A  B2)  ...  (A  Bn)
A  ( B )   ( A  B )
n
i 1
n
i
i 1
i
(ii) Misalkan A = {1, 2}, B = {a, b}, dan C = {, }, maka
A  B  C = {(1, a, ), (1, a, ), (1, b, ), (1, b, ), (2, a, ),
(2, a, ), (2, b, ), (2, b, ) }
daftar pustaka
39
 Munir, Rinaldi, Matematika Diskrit, Edisi
kedua,Penerbit Informatika Bandung,2001