20 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study dilaksanakan di Kota Bogor menggunakan data sekunder dari data dasar penelitian Status Gizi dan Pola Makan pada Wanita Pra-Hamil (Usia Subur), Ibu Hamil dan Menyusui di Kota Bogor yang telah dilaksanakan oleh SEAFAST Center IPB. Contoh diambil dari enam kecamatan di Kota Bogor yaitu Kecamatan Bogor Utara, Bogor Selatan, Bogor Timur, Bogor Barat, Bogor Tengah, dan Tanah Sareal yang berlangsung pada bulan Agustus hingga Desember 2010. Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Contoh dalam penelitian ini adalah Ibu hamil yang bermukim di enam kecamatan di Kota Bogor dengan kriteria meliputi (1) umur 20-40 tahun, (2) usia kehamilan trimester kedua (3-6 bulan), (3) pengeluaran rumah tangga berada pada kuintil-2, 3 dan 4. Kuintil adalah nilai yang menandai batas interval dari sebaran frekuensi yang berderet dalam lima bagian sebaran yang sama (Probohandojo 1989). Penentuan Kuintil dihitung berdasarkan tingkat sosial ekonomi keluarga yang didapat dari data SUSENAS 2009 pada Tabel 3 berikut. Tabel 3 Rentang pengeluaran keluarga pada kuintil 1-5 (SUSENAS 2009) Quintiles Q5 Q4 Q3 Q2 Q1 Kota Bogor (Rp/kap/bln) Rentang Mean 622,421 - 6,676,869 1,158,923 432,210 – 618,983 517,468 332,781 – 430, 137 378,730 253,875 – 330,787 295,701 127,869 – 247,698 213,570 Ukuran minimal calon contoh dihitung menggunakan rumus (Lemeshow et al. 1997) : n ≥ (1-α)2 x P (1-P) d² n ≥ (1,96)2 x 0,5 (1-0,5) (0,1)² n ≥ 97 Ket : n =Jumlah calon contoh yang akan dipilih P = Perkiraan prevalensi anemia pada wanita hamil (50%) α = Batas kepercayaan (95%) d = Batas toleransi kesalahan yang diinginkan (10%) Tahap awal dikumpulkan sebanyak 203 calon contoh yang memenuhi kriteria tersebut diatas. Pelaksanaannya dibantu oleh oleh kader posyandu dengan cara mendatangi ke rumah-rumah ibu hamil di enam kecamatan Kota Bogor setelah mendapatkan izin dari puskesmas setempat. Tahap berikutnya 21 dilakukan penentuan ukuran minimal contoh untuk penelitian klinis yang dihitung berdasarkan populasi minimal calon contoh (N): 97, menggunakan rumus (Lemeshow et.al 1997): Z2α p (1-p) N n = -----------------------------------------------d2(N-1) + Z2α p (1-p) (1,96)2 x 0,5 (1-0,5) 97 n = ------------------------------------------------(0,1)2(97-1) + (1,96)2 x 0,5 (1-0,5) n= 49 ± 10 % keterangan: n = ukuran contoh penelitian yang akan dipilih 2 Zα = nilai peubah acak normal baku pada derajat kepercayaan (1,96) p = perkiraan prevalensi anemia pada ibu hamil (50%) d = batas toleransi proporsi (10%) N = populasi minimal calon contoh (97 orang) Penentuan calon contoh untuk pemeriksaan biokimia darah dipilih diantara 203 calon contoh yang dinyatakan sehat oleh dokter dan bersedia diambil darahnya, diperoleh sejumlah 45 calon contoh. Seluruhnya dijadikan contoh dalam penelitian ini karena telah memenuhi ukuran minimal (49-10%). Jenis dan Cara Pengumpulan Data Seluruh data yang dikumpulkan merupakan data sekunder. Data tersebut meliputi data karakteristik contoh dan keluarga, konsumsi pangan, antropometri dan kadar hemoglobin contoh. Data karakteristik contoh dan keluarga contoh meliputi umur, besar keluarga, pendidikan, pekerjaan dan pendapatan dikumpulkan dengan cara wawancara menggunakan kuesioner terstruktur. Data konsumsi pangan meliputi semua makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh contoh diperoleh dengan melakukan recall 2x24 jam. Pengambilan data konsumsi dilakukan secara berturut-turut dengan tidak membedakan antara hari libur dengan hari kerja. Data konsumsi dan kebiasaan konsumsi pangan terdiri dari 12 kelompok pangan yaitu (1) serealia; (2) daging; (3) unggas (4) ikan; (5) telur; (6) susu; 7) kacang-kacangan; (8) sayuran ; (9) buah beserta produk olahannya (g); (10) Minuman (ml); (11) Makanan ringan (snack) (g) serta (12) Ramuan tradisional/suplemen (mg). 22 Data antropometri meliputi berat badan, tinggi badan dan Lingkar Lengan Atas (LILA) yang diukur secara langsung. Berat badan diukur dengan menggunakan timbangan injak, tinggi badan diukur menggunakan microtoise serta lingkar lengan atas (LILA) diukur menggunakan pita LILA / meteran jahit. Jenis data status besi didapatkan dari hasil pemeriksaan biokimia darah dengan menggunakan analisa Hb sebagai salah satu indikator status anemia dengan metode Cyanmethemoglobin. Pemeriksaan dan analisis kadar hemglobin darah contoh dilakukan dengan cara mengambil specimen darah dari pembuluh darah vena menggunakan jarum suntik kurang lebih sebanyak 10-12 ml oleh analis kesehatan Laboratorium PRODIA Bogor. Sebelum darah diambil, dokter umum mendeteksi calon contoh yang akan diambil darahnya dengan melakukan pemeriksaan klinis terhadap contoh seperti pengukuran suhu, tekanan darah, denyut nadi, dan kecepatan pernafasan. Contoh yang dinyatakan sehat oleh dokter yang dapat diambil darahnya. Tabel 4 berikut adalah daftar rinci data yang dikumpulkan : Tabel 4 Jenis peubah dan cara pengumpulan data No. Peubah Data yang dikumpulkan Cara pengumpulan 1 Karakteristik contoh dan keluarga Umur Besar keluarga Pendidikan Pekerjaan Pendapatan Wawancara menggunakan kuesioner terstruktur 2 Status Gizi (Antropometri) Berat Badan (BB) Tinggi Badan (TB) Lingkar Lengan Atas (LILA) Pengukuran Langsung menggunakan timbangan injak, microtoise, dan meteran jahit 3 Konsumsi Pangan Makan pagi, siang, malam dan selingan: a. Nasi (g), b. Lauk hewani (g), c. Lauk nabati (g), d. Sayur (g), e. Buah (g), f. Lainnya Pengisian kuesioner Recall 2x24 jam dan Food Frequency Questionaire (FFQ) 4 Pemeriksaan Klinis 5 Status Besi a. b. c. d. Suhu Tekanan darah Denyut nadi Kecepatan pernafasan Kadar Hemoglobin dari hasil pemeriksaan biokimia darah Pengukuran langsung menggunakan termometer, tensimeter,stetoskop dan spirometer Dimabil spesimen darah dari pembuluh darah vena kurang lebih sebanyak 10-12 ml kemudian dianalisis di Laboratorium menggunakan metode Cyanmethemoglobin 23 Pengolahan dan Analisis Data Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah dengan melakukan proses coding, entry, cleaning, dan analisis. Coding dilakukan dengan menyusun code-book sebagai panduan entry dan pengolahan data. Setelah itu semua data di entri dan kemudian dilakukan cleaning data untuk memastikan bahwa tidak ada kesalahan dalam memasukkan data. Analisa data dilakukan dengan menggunakan program komputer Microsoft Excel 2007 dan SPSS 16 for Windows. Hubungan antara peubah yang diteliti, dianalisis menggunakan uji korelasi pearson Data karakteristik contoh dan keluarga contoh meliputi umur, besar keluarga, pendidikan, pekerjaan dan pendapatan. Umur contoh dalam penelitian ini dikelompokkan dalam dua kelompok, yaitu 20-29 tahun dan 30-40 tahun. Data besar keluarga dikategorikan menjadi tiga yaitu : (1) keluarga kecil dengan jumlah anggota keluarga ≤ 4 orang, (2) keluarga sedang 5-6 orang, dan (3) keluarga besar dengan jumlah anggota keluarga ≥ 7 orang (BKKBN 1998). Data pendidikan contoh dan suami contoh dikelompokkan menurut jenjang pendidikan yang pernah diperoleh yaitu (1) SD, (2) SMP, (3) SMA dan (4) Perguruan Tinggi (PT) yang kemudian dianalisis secara deskriptif. Data status pekerjaan contoh dan suami contoh dikelompokkan dalam 2 kelompok, yaitu: (1) bekerja dan (2) tidak bekerja. Data pendapatan/ kapita/ bulan dikategorikan dalam dua kategori yaitu; (1) Miskin (<Rp.278.530) dan (2) Tidak Miskin (≥Rp.278.530) berdasarkan garis kemiskinan Kota Bogor tahun 2010 (BPS 2011). Data konsumsi pangan diperoleh dari hasil recall 2x24 jam. Data yang telah didapat lalu dikonversikan kedalam satuan energi (kkal), protein (g), vitamin A (RE), vitamin C (mg), dan Fe (mg) dan seterusnya untuk zat gizi lainnya. Setelah jumlah asupan energi protein dan zat besi serta zat gizi lainnya diketahui maka tingkat kecukupan zat gizi pun dapat diketahui dari hasil pembagian antara asupan zat gizi aktual dengan angka kecukupan zat gizi tertentu kemudian dikali dengan seratus. Tingkat Kecukupan Gizi (TKG) dihitung menggunakan rumus menurut Hardinsyah dan Briawan (1994) adalah sebagai berikut : Tingkatkecukupan kecukupanenergi, zat giziprotein = dan zat besi serta zat gizix lainnya 100% diacu Angka 24 Berdasarkan AKG 2004 dengan kondisi fisiologis ibu hamil trimester II, Angka kecukupan energi, protein, vitamin C, vitamin A, asam folat, zat besi dan seng adalah sebesar 2100.0 kkal; 67.0 g protein; 85.0 mg vitamin C; 800.0 RE vitamin A; 600.0 µg asam folat, 35.0 mg zat besi dan 11.5 mg seng. Menurut Depkes (1996), tingkat kecukupan energi dan protein dikatakan (1) defisit tingkat berat jika <70% AKG, (2) defisit tingkat sedang jika 70-79% AKG, (3) defisit tingkat ringan jika 80-89% AKG. (4) Normal jika 90-119% AKG dan (5) kelebihan jika >120% AKG. Sedangkan untuk zat gizi mikro seperti vitamin dan mineral hanya dikategorikan menjadi dua yaitu (1) kurang jika <77% AKG dan (2) cukup jika ≥ 77% AKG (Gibson 2005). Status gizi menggunakan metode pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) untuk menentukan ada tidaknya status gizi Kurang Energi Kronis (KEK). Jika panjang Lingkar Lengan Atas (LILA) < 23,5 cm maka ditetapkan menderita Kurang Energi Kronis (KEK) (Depkes 2001). Sedangkan tingkatan status anemia dibagi dalam tiga kategori, yaitu (1) normal (Hb ≥11g/dL), (2) anemia tingkat ringan (Hb 8-10 g/dL) dan (3) anemia tingkat berat (Hb < 8 g/dL) (WHO 2005). Hubungan antara karakteristik contoh dan keluarga, LILA, tingkat kecukupan energi, protein dan zat besi dengan kadar hemoglobin contoh dapat diketahui dengan menggunakan uji korelasi pearson agar dapat diketahui ada tidaknya hubungan peubah independent (penyebab) dengan peubah dependent (akibat). Tabel 5 berikut disajikan informasi mengenai jenis peubah, kategori dan pengelompokan, pengolahan serta analisis data yang digunakan. Tabel 5 Jenis, kategori dan pengelompokan serta pengolahan data No Peubah Kategori dan Pengelompokan Peubah Acuan Baku Umur a. 20-29 tahun b. 30-40 tahun 2 Tingkat pendidikan a. SD/sederajat b. SMP/sederajat c. SMA/sederajat d. PT 3 Status pekerjaan a. Bekerja b. Tidak bekerja 4 Besar keluarga a. Kecil (≤ 4 orang) b. Sedang (5-7 orang) c. Besar (>7 orang) BKKBN 1998 5 Pendapatan/ kapita/bulan a. Miskin (<Rp.278.530) b. Tidak Miskin (≥ Rp.278.530) BPS 2011 Status anemia a. Normal (Hb≥11 g/dL) b Anemia ringan (Hb 8-9 g/dL) c. Anemia berat (Hb<8 g/dL) WHO 2005 1 6 Pengolahan Microsoft Excell 2007 25 No Peubah Kategori dan Pengelompokan Peubah Acuan Baku Status KEK a. KEK (LILA < 23,5 cm) b. Tidak KEK (LILA ≥ 23,5 cm) Depkes 2001 Asupan Zat Gizi a. Energi (kka) b. Protein (g) c. Zat Besi (mg) d. Seng (mg) e. Vitamin C (mg) f. Asamfolat (µg) Recall Konsumsi Pangan Tingkat kecukupan energi a. Defisit berat (TKE<70% AKE) b. Defisit sedang (70% AKE <TKE<79% AKE) c. Defisit ringan (80% AKE <TKE<89% AKE) d. Normal (90% AKE <TKE<119% AKE) e. Kelebihan (TKE≥ 120% AKE) 10 Tingkat kecukupan protein a. Defisit berat (TKP<70% AKP) b. Defisit sedang (70% AKP <TKP<79% AKP) c. Defisit ringan (80% AKP <TKP<89% AKP) d. Normal (90% AKP <TKP<119% AKP) e. Kelebihan (TKP≥ 120% AKP) 11 Tingkat kecukupan vitamin dan mineral 7 8 9 a. Kurang (TKG<77% AKG) b. Cukup (TKG≥77%AKG) Depkes 1996 Pengolahan Microsoft Excell 2007 Dan SPSS 16 For Windows Gibson 2005 Definisi Operasional Ibu Hamil adalah wanita yang sedang mengandung janin Contoh adalah ibu hamil trimester II yang bermukim di enam kecamatan di Wilayah Bogor Kuintil adalah nilai yang menandai batas interval dari sebaran frekuensi yang berderet dalam lima bagian sebaran yang sama (Probohandojo 1989) Umur Contoh adalah umur ibu yang dinyatakan dalam tahun berdasarkan atas identitas ibu. Tingkat Pendidikan Contoh adalah tingkat pendidikan formal tertinggi yang pernah diikuti oleh contoh. Besar Keluarga adalah jumlah anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah dengan sumber perolehan makanan yang sama. Status Pekerjaan adalah keterangan tentang bekerja atau tidaknya ibu hamil. Pendapatan/ kapita/ bulan adalah gaji/ upah yang diperoleh keluarga ibu hamil dalam waktu satu bulan yang kemudian dibagi dengan jumlah anggota keluarga. Status Anemia adalah keadaan kadar Hb dan Ht contoh yang menunjukkan kondisi contoh menderita anemia atau tidak anemia (Briawan 2008) Status Besi adalah keadaan atau gambaran kecukupan zat besi di dalam tubuh yang dapat dinilai dari biomarker darah meliputi kadar Hb, serum ferritin dan serum transferrin reseptor (Briawan 2008) 26 Kurang Energi Kronis (KEK) adalah suatu keadaan kekurangan energi dalam waktu yang lama yang dideteksi dengan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA); LILA < 23,5 cm termasuk kategori KEK (Depkes 2001) NILAI LILA adalah ukuran lingkar lengan bagian atas dari ibu hamil yang dinyatakan dalam satuan centimeter (cm) (Aritonang 2010). Konsumsi Pangan Ibu Hamil adalah jumlah pangan (tunggal atau beragam) yang dimakan oleh Ibu Hamil dengan tujuan tertentu dalam aspek gizi, tujuan memperoleh sejumlah zat gizi yang diperlukan oleh tubuh selama masa kehamilan Kebiasaan makan adalah cara individu atau sekelompok individu dalam memilih bahan pangan dan mengonsumsinya sebagai reaksi terhadap pengaruh fisiologis, sosial dan budaya (Sanjur 1982) Asupan Zat Gizi adalah sejumlah zat gizi yang masuk kedalam tubuh ibu hamil yang diperoleh dari makanan dan minuman yang dinilai dengan cara recall konsumsi pangan (WNPG 2004). Angka Kecukupan Gizi adalah nilai rata-rata yang menunjukkan jumlah zat gizi yang diperlukan untuk hidup sehat setiap hari bagi hampir semua penduduk menurut kelompok umur, jenis kelamin dan kondisi fisiologis tertentu (WNPG 2004). Tingkat Kecukupan Gizi adalah perbandingan asupan zat gizi aktual terhadap angka kecukupan zat gizi ibu hamil yang dinyatakan dalam persen (%) (WNPG 2004).