BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa kini teknologi

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dewasa kini teknologi semakin berkembang. Pesatnya perkembangan
teknologi informasi membuat hubungan dunia menjadi tidak terbatas. Dengan
adanya teknologi informasi ini semakin memudahkan setiap orang untuk mencari
dan mendapatkan informasi yang diinginkan tanpa adanya batasan. Dengan
kemudahan mengakses, setiap individu mampu menggunakan internet untuk
keperluan apapun dan di manapun berada. Melalui internet, banyak dikenal
berbagai hal, mulai dari jejaring sosial, aplikasi, berita, video, foto hingga
berbelanja melalui internet.
Penggunaan internet memiliki banyak manfaat, internet dapat digunakan
untuk urusan pekerjaan, mencari informasi dan komunikasi hingga hanya sebagai
media untuk mencari hiburan. Sehubungan dengan penggunaan internet ini,
semakin banyak perubahan yang terjadi dalam bidang-bidang pekerjan, seperti
bidang ekonomi, sosial, dan budaya. Namun, perubahan yang sangat signifikan
terjadi pada bidang ekonomi, terutama dalam aspek bisnisnya.
Salah satu manfaat Internet yang digunakan oleh konsumen adalah preshopping, di mana konsumen melakukan pencarian informasi mengenai produk
yang akan dibeli yaitu searching melalui google. Hal ini untuk mendapatkan
kebenaran informasi tentang produk yang akan dibeli, ini sering disebut dengan
ZMOT. ZMOT merupakan bagian dari model mental pemasaran yang baru.
1
ZMOT meyakinkan konsumen tentang kebenaran produk dari stimulus yang
diterima. Selain itu juga lewat internet konsumen dapat mencari barang yang
diinginkan dan bisa mendapatkan barang tersebut tanpa harus pergi dari rumah
bahkan bisa melakukannya selagi melakukan sebuah aktivitas. Guna menghemat
waktu dan mempertimbangkan faktor kepraktisan, berbelanja melalui internet
yang dikenal dengan istilah berbelanja secara online atau yang lebih dikenal
online shopping menjadi salah satu pilihan berbelanja yang telah akrab bagi
masyarakat.
Saat ini hampir setiap orang memiliki gadget seperti smartphone yang
dilengkapi oleh internet acces, layanan email, facebook, twittwer dan sebagainya,
sehingga memungkinkan para pebisnis dan konsumen bertransaksi melalui
smartphone. Keinginan berbelanja secara online pun akan timbul karena
kemudahan dari teknologi yang dirasa oleh konsumen.
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) bersama Badan
Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan jumlah pengguna internet di Indonesia
mencapai 71,19 juta orang hingga akhir tahun lalu (2013). Jumlah tersebut berarti
tumbuh 13 persen dibandingkan catatan akhir 2012 yang sebanyak 63 juta orang
Dengan jumlah tersebut, dan bila dibandingkan dengan total populasi jumlah
penduduk Indonesia, maka menurut Sammy (Ketua Umum APJII), penetrasi
internet di Indonesia adalah sekitar 28 persen, dan diperkirakan akan terus
meningkat hingga 50 persen total populai Indonesia pada 2015 (merdeka.com).
Dilihat dari pola penggunaan internet di Indonesia menunjukkan bahwa di
posisi pertama 95,75% pengguna memanfaatkan internet untuk surat elektronik,
2
menggeser posisi akses layanana media sosial yang mencapai 61,23%. Pada
peringkat selanjutnya pemanfaatan tertinggi internet adalah untuk mencari
berita/informasi (74,49%), mencari barang/jasa (77,81%), informasi lembaga
pemerintahan (65,07%), sosial media (61,23%). Gambar 1.1 menunjukkan pola
penggunaan internet di Indonesia.
Sumber : www.apjii.or.id
Gambar 1.1: Pola Penggunaan Internet di Indonesia
Dari Gambar 1.1 dapat dilihat dari total penggunaan internet sebesar
45,07% melakukan pembelian barang atau jasa secara online. Hal ini menjelaskan
bahwa perilaku pembelian masyarakat mulai mengalami perubahan dari
pembelian secara konvensional sedikit mulai sedikit masyarakat tertarik
melakukan pembelian secara online.
Online shopping adalah kegiatan jual beli atau perdagangan elektronik
yang memungkinkan konsumen untuk dapat langsung membeli barang atau jasa
dari penjual melalui media internet menggunakan sebuah web browser
3
(en.wikipedia.org). Online shopping menjadikan berbelanja semakin mudah tanpa
menghabiskan waktu dan tenaga. Karena kemudahan inilah membuat online
shopping semakin diminati. Online shopping memungkinkan kedua pembeli dan
penjual untuk tidak bertatap muka secara langsung, sehingga hal ini
memungkinkan penjual memiliki kesempatan mendapatkan pembeli dari luar
daerah atau luar kota.
Walaupun terdapat banyak kemudahan yang dirasa dengan menggunakan
situs belanja online, tetapi masih terdapat kekurangan dimana konsumen tidak
berhadapan
secara
langsung
yang
kemungkinan
akan
menimbulkan
kesalahpahaman, ketidakjelasan informasi berkaitan transaksi yang dilakukan
secara tidak langsung, oleh sebab itu pada sistem transaksi jual beli online
dibutuhkan kepercayaaan (trust) antara pembeli dan penjual. Menumbukan
kepercayaan merupakan suatu kewajiban bagi setiap korporasi. Tumbuhnya rasa
percaya terhadap konsumen bukan hal yang mudah.
Dari sisi pemasaran, kepercayaan merupakan sesuatu yang mutlak ada
karena kepercayaan adalah fondamen dari pemasaran. Hubungan dalam
pemasaran mensyaratkan adanya kepercayaan. Artinya, tanpa kepercayaan berarti
tidak akan terjadi suatu hubungan. Hanya pelanggan yang memiliki kepercayaan
yang akan berani melakukan transaksi melaui media internet.
Kepercayaan adalah keyakinan bahwa di suatu produk ada atribut tertentu
(Amir, 2005:62). Keyakinan ini muncul dari persepsi yang berulang dan adanya
pembelajaran serta pengalaman. Begitu pula dengan sikap, sikap adalah penilaian
kognitif seseorang terhadap suka atau tidak suka, perasaan emosional yang
4
tindakannya cenderung kearah berbagai objek atau ide (Mangkunegara, 2009:47).
Sikap sudah termasuk di dalam kepercayaan karena di dalamnya sudah terdapat
afeksi, yaitu perasaan suka atau tidak. Seseorang bisa saja percaya terhadap atribut
merek tertentu tetapi belum tentu orang tersebut suka. Saat ini cukup banyak situs
online shopping yang ada di Indonesia, dan tentu saja ini menjadi perhatian bagi
konsumen dalam memilih dan memutuskan membeli secara online berdasarkan
kepercayaan serta sikap konsumen.
Selain kepercayaan gaya hidup juga merupakan salah satu faktor yang
memengaruhi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian. Seperti yang di
kemukakan oleh Supranto dan limakrisna (2007:145) bahwa gaya hidup
menunjukkan bagaimana orang hidup, bagaimana orang membelanjakan uangnya,
dan bagaimana mengalokasikan waktunya. Menurut Supranto dan limakrisna gaya
hidup mempengaruhi segala aspek perilaku konsumsi sesorang (konsumen) gaya
hidup sesorang merupakan fungsi karakteristik atau sifat individu yang sudah
dibentuk melalui interaksi lingkungan. Gaya hidup seseorang mempengaruhi
perilaku pembelian, yang bisa menentukan banyak keputusan konsumsi
perorangan, jadi gaya hidup bisa berubah karena pengaruh lingkungan. Semakin
berkembangnya teknologi, diikuti pula oleh perkembangan trend, seperti fashion.
Dewasa kini ada banyak situs belanja online yang menyediakan produk-produk
seperti pakaian yang mengikuti perkembangan zaman, seperti baju, celana,
maupun aksesoris dan yang lainnya, yang mengikuti gaya hidup kelompok
tertentu.
5
Dalam belanja online, gender dapat mempengaruhi kegiatan belanja.
Meskipun di jaman globalisasi sekarang ini kesetaraan gender selalu dijunjung
tinggi oleh masyarakat, bahkan pria dan wanita dianggap memiliki kemampuan
yang sama dalam memutuskan berbelanja online, tapi dalam beberapa penelitian
menunjukkan bahwa gender merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi
konsumen dalam perilaku belanja secara online (Prabowo dan Suwarsi, 2009:108)
Gambar 1.2 memperlihatkan sebaran pengguna internet Indonesia berdasarkan
jenis kelamin (pulau Sumatera) untuk tahun 2012.
Sumber: www.apjii.or.id
Gambar 1.2: Sebaran Pengguna Internet Indonesia Berdasarkan Jenis
Kelamin (Pulau Sumatera).
Dari Gambar 1.2 ditunjukkan bahwa penggunaan internet di pulau Sumatera
rata-rata di dominasi oleh pria, khususnya di Sumatera Utara sebesar 52% dari
pengguna internet adalah pria dan sebesar 48% persen pengguna internet adalah
wanita.
6
Seiring dengan perkembangan zaman banyak saat ini wanita yang bekerja dan
memiliki status pekerjaan serta aktifitas yang sama dengan pria. Pria maupun
wanita mungkin saja memiliki aktivitas yang sama tetapi seperti yang diketahui
laki-laki cenderung lebih aktif dibandingkan wanita dengan segala kesibukannya.
Adanya aktifitas yang sama antara pria dengan wanita akan memengaruhi
perubahan gaya hidup yang membawa implikasi pada perubahan selera pria dan
wanita menjadi berbeda.
Belanja Online merupakan cara belanja modern yang saat ini digemari
oleh masyarakat, khususnya masyarakat perkotaan, dimana salah satunya kota
Medan. Ketertarikan masyarakat untuk membeli secara online dapat dibuktikan
oleh prasurvei yang dilakukan oleh peneliti di Kecamatan Medan Baru Kota
medan, dimana dari 30 orang responden 22 diantaranya telah melakukan
pembelian secara online sedangkan 8 diantaranya belum pernah melakukan
pembelian secara online.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Kepercayaan dan Gaya Hidup Terhadap
Keputusan Membeli Produk Secara Online Berbasis Gender Pada
Masyarakat di Kecamatan Medan Baru Kota Medan.
1.2
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya,
maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : “Apakah kepercayaan dan gaya
hidup berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan membeli produk
secara online Berbasis Gender pada masyarakat di kecamatan Medan Baru?”.
7
1.3
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
menganalisis pengaruh kepercayaan dan gaya hidup terhadap keputusan membeli
produk secara online berbasis gender pada Masyarakat di kecamatan Medan baru.
1.4
Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebgai berikut :
1. Bagi Pemilik Usaha Online
Penelitian bermanfaat sebagai informasi dan masukan bagi usaha online agar
pemilik usaha online mengetahui seberapa besar pengaruh kepercayaan, gaya
hidup terhadap keputusan membeli produk secara online berbasis gender dan
untuk
membantu
memutuskan
strategi
yang
akan
diambil
untuk
meningkatkan pembelian konsumen.
2. Bagi Peneliti
Diharapkan penelitian ini dapat memperluas pengetahuan serta dapat
menambah wawasan mengenai manajemen pemasaran pada umumnya serta
pengaruh kepercayaan dan gaya hidup terhadap keputusan membeli produk
secara online khususnya.
3. Bagi Peneliti Lain
Penelitian bermanfaat sebagai bahan referensi dan informasi yang nantinya
dapat memberi perbandingan dalam mengadakan penelitian yang lebih
lanjut tentang pengaruh kepercayaan dan gaya hidup terhadap keputusan
membeli produk secara online berbasis gender.
8
Download