ARTIKEL PENELITIAN GAMBARAN POTENSI INTERAKSI OBAT DENGAN MAKANAN PADA PASIEN HEPAR YANG DIRAWAT DI SEBUAH RUMAH SAKIT DI KOTA TASIKMALAYA Ilham Alifiar Dosen Program Studi Farmasi STIKes Bakti Tunas Husada Kota Tasikmalaya [email protected] ABSTRAK Interaksi obat adalah salah satu tipe dari permasalahan yang terkait dengan obat.penggunaan obat bersama dengan makanan berpotensi untuk merubah efek dari obat yang bersangkutan, baik meningkatkan efek atau justru menurunkan efek dari obat yang bersangkutan.Penelitian ini bertujuan untuk mencari potensi interaksi obat dengan makanan pada pasien dengan gangguan hepar yang dirawat di salah satu rumah sakit di Kota Tasikmalaya. Penelitian ini merupakan penelitian kohort, dengan pengambilan data dilakukan secara prospektif. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara consecutive sampling.Jumlah pasien didapatkan sebanyak 40 orang pasien dengan gangguan hepar dan pasien kontrol.Pasien dengan gangguan hepar mencakup sirosis hepatic, abses hepar, dan hepatitis.Sebanyak 7 obat berpotensi untuk mengalami interaksi obat dengan makanan.Obat tersebut adalah furosemide, spironolakton, omeprazole, lansoprazole, parasetamol, ondansetron, dan aspirin. Pasien dengan gangguan hepar mempunyai potensi 1,294 kali lebih tinggi untuk mengalami interaksi antara obat dengan makanan (p = 0,040; RR = 1,294; CI = 1,032-1,623) dengan potensi paling tinggi untuk berinteraksi dengan makanan adalah antara furosemide, spironolakton, ondansetron, dan aspirin Kesimpulan dari penelitian ini adalah pasien dengan gangguan hepar mempunyai potensi lebih tinggi untuk mengalami interaksi obat dengan makanan. Kata Kunci: Interaksi Obat Dan Makanan, Pasien Hepar LATAR BELAKANG interaksi obat (Krahenbuhl, 2008). Menurut Penggunaan obat dalam terapi suatu Baxter (2008) interaksi obat adalah suatu penyakit mempunyai dua sisi yang saling kejadian dimana efek terapi dari suatu obat berlawanan, di satu sisi obat mempunyai dapat dipengaruhi oleh obat lain, sediaan efek terapi yang dapat mengobati pasien, herbal, makan, minuman, atau perubahan namun di sisi lain obat mempunyai efek kimia fisika dari lingkungan. Pengaruh yang tidak diharapkan atau disebut juga interaksi obat dengan adverse drug reaction atau ADR, meningkatkan dan salah satu poin dari ADR ini adalah dipengaruhi ini efek atau berpotensi dari obat sebaliknya dapat yang dapat 47 Jurnal Surya Medika Volume 2 No. 1 [2016] Gambaran Potensi Interaksi Obat Dengan Makanan Pada Pasien Hepar Yang Dirawat Di Sebuah Rumah Sakit Di Kota Tasikmalaya menurunkan efek dari obat yang dipilih pasien tanpa kelainan hepar yang dipengaruhi. sesuai Penelitian yang dilakukan umur dan jenis kelamin dan oleh diagnosis utama dari pasien kelompok Ahmad (2014) menunjukan bahwa dari 340 berisiko.Kriteria gangguan hepar ditegakkan pasien yang diteliti, sebanyak 71 pasien secara klinis dan laboratorik. mengalami potensi interaksi obat.penelitian HASIL lain yang dilakukan oleh Chan (2001) Penelitian ini bertujuan untuk menunjukan bahwa 30,4% pasien geriatric mencari gambaran potensi interaksi obat masuk rumah sakit karena permasalahan dengan makanan pada pasien dengan yang terkait dengan obat, termasuk gangguan hepar yang dirawat di salah satu interaksi obat. rumah sakit yang ada di kota tasikmalaya. METODE Pada penelitian ini, didapatkan jumlah Penelitian ini menggunakan desain pasien sebanyak 40 orang dengan jumlah penelitian observasional dilakukan dengan analitik pengamatan yang pasien gangguan hepar sebanyak 18 orang secara dan pasien kontrol sebanyak 22 orang. prospektif dan pengambilan data dilakukan secara kohort.Sampel pasien Dari keseluruhan obat yang diterima diambil pasien, terdapat 7 obat yang mempunyai dengan metode consecutive sampling, yaitu potensi untuk berinteraksi dengan makanan seluruh subyek pasien yang datang dan yaitu memenuhi eksklusi kriteria inklusi dimasukan dalam dan furosemide, kriteria omeprazole, spironolakton, lansoprazole, parasetamol, penelitian. ondansetron, dan aspirin. Data disajikan Pasien dengan risk faktor positif adalah berikut : semua pasien dengan gangguan fungsi hepar. Sebagai kontrol (risk faktor negatif) Tabel I. Obat Berpotensi Interaksi dengan Makanan No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Nama Obat Furosemide Spironolakton Omeprazole Lansoprazole Parasetamol Ondansetron Aspirin Total Gangguan Hepar 15 14 3 1 1 0 1 35 Kontrol 6 0 1 0 8 8 6 29 Nilai p 0,000 0,000 0,402 0,450 0,023 0,004 0,081 48 Jurnal Surya Medika Volume 2 No. 1 [2016] Ilham Alifiar Dari data pada tabel 1 dapat dilihat pasien bahwa furosemide merupakan dan obat yang sirosis hepatik, terutama pada spironolakton pasien yang mengalami udema (Dodds, paling tinggi 2010).Lansoprazole berpotensi interaksi dengan makanan pada digunakan pada pasien dengan gangguan hepar, potensi ini hiperasiditas, obat terjadi pada 15 orang pasien dan 14 orang menghambat dan omeprazle pasien ini dengan berperan dalam proton yang pompa pasien dengan gangguan hepar, sedangkan bertanggungjawab terhadap meningkatnya pada pasien ondansetron kontrol, parasetamol merupakan mempunyai potensi paling berinteraksi dengan dan asam lambung.Sedangkan obat yang digunakan tingg untuk digunakan makanan. pada pasien parasetamol demam pula Potensi analgetika.ondansetron dan sebagai digunakan pada interaksinya terdapat pada masing-masing gangguan mual muntah ( Hui, 2005). 8 pasien. Mekanisme Furosemide merupakan obat dan terjadinya interaksi spironolakton disajikan berikut : diuretika yang luas digunakan pada berbagai kondisi klinis pasien.Pada pasien dengan gangguan hepar, obat ini digunakan secara luas pada Tabel II. Mekanisme Interaksi Obat-Makanan No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Interaksi Obat Fase Efek Monitoring Makanan vs Belum diketahui Furosemide menurun Diuresis furosemide Makanan vs Belum diketahui Spironolakton Diuresis spironolakton meningkat Makanan vs Farmakokinetika Omeprazole menurun omeprazole Makanan vs Farmakokinetika Lansoprazole menurun lansoprazole Makanan vs Farmakokinetika Parasetamol menurun parasetamol Makanan vs Belum diketahui Ondansetron ondansetron meningkat Makanan vs Farmakokinetika Aspirin menurun aspirin Adanya makanan dapat menurunkan furosemide sampai 30% dan kadar puncak ketersediaan dari furosemide. Dalam plasma sampai 55%. Namun hal ini tidak sebuah penelitian yang dilakukan, adanya ditemukan pada pasien yang mendapatkan makanan menurukan ketersediaan hayati terapi furosemide dengan kondisi berpuasa 49 Jurnal Surya Medika Volume 2 No. 1 [2016] Gambaran Potensi Interaksi Obat Dengan Makanan Pada Pasien Hepar Yang Dirawat Di Sebuah Rumah Sakit Di Kota Tasikmalaya atau tidak mendapatkan asupan makanan. penelitian menunjukan Hal yang berbeda didapatkan juga pada adanya makanan bahwa dapat dengan menurunkan furosemide dengan sediaan tablet lepas ketersediaan hayati lansoprazole sampai lambat karena ketersediaan hayati obat ini 70%, sehingga menurunan efek dari tidak dipengaruhi oleh adanya makan, lansoprazole itu sendiri.Adanya makanan sehingga peneliti berasumsi bahwa efek ini dapat menghambat absorbsi dari bergantung kepada bentuk sediaan obat lasoprazole (Ismail, 2009). yang bersangkutan. Efek klinis penurunan efek diuresis mekanisme tidak ditemukan, terjadinya efek ini dan terjadi pada dua fase, yaitu pada fase belum absorbsi dan pada fase metabolisme. Pada sepenuhnya diketahui (Garrido, 2012). Makanan dapat fase absorbsi, makanan dapat menurunkan meningkatkan kecepatan ketersediaan hayati dari spironolakton. Efek jangka Efek makanan terhadap parasetamol pendek absorbsi dari parasetamol sehingga level parasetamol tertinggi lambat dapat tercapai, dan efek mungkin akan lebih lama meningkatkan efek diuresis, namun pada didapatkan. Mekanisme terjadinya jangka panjang tidak terlihat peningkatkan penundaan absorbsi ini karena adanya efek diuresis akibat peningkatan makanan dapat menurunkan waktu ketersediaan hayati ini.Mekanisme kerja pengosongan lambung, sehingga menunda dari efek ini belum sepenuhnya diketahui absorbsi dari parasetamol.Makanan tinggi (Garrido, 2012). karbohidrat, tinggi lemak, dan tinggi protein Interaksi obat makanan dengan dapat menunda waktu pengosongan omeprazole terjadi pada bentuk sediaan lambung (Bushra, 2011). obat kapsul dan bukan bentuk sediaan Selain berpengaruh pada fase lepas lambat.Pada bentuk sediaan kapsul absorbsi, makanan juga dapat berpengaruh bisa, terjadi perlambatan dalam absorbsi pada dari omeprazole dibandingkan fase dengan sayuran metabolisme.Beberapa seperti kecambah dan jenis kubis bantuk sediaan lepas lambat.Efek secara menginduksi penurunan AUC parasetamol klinis tidak kemungkinan ditemukan, dipengaruhi mekanisme sampai 16%, dan memacu metabolisme oleh bentuk parasetamol sediaan obat yang bersangkutan (Ismail, seledri 2009). sampai menurunkan 17%. level Sedangkan plasma dari parasetamol, namun menurunkan metabolit Pengaruh ada tidaknya makanan oksidatif dari parasetamol sehingga risiko terhadap lansoprazole sangat tinggi.Sebuah 50 Jurnal Surya Medika Volume 2 No. 1 [2016] Gambaran Potensi Interaksi Obat Dengan Makanan Pada Pasien Hepar Yang Dirawat Di Sebuah Rumah Sakit Di Kota Tasikmalaya toksisitas dari parasetamol meningkat bahwa penurunan absorbsi dari aspirin (Ismail, 2009). karena adanya makanan hingga 18%, Adanya makanan dalam saluran namun efek secara cerna dapat meningkatkan ketersediaan diketahui.Mekanisme hayati dari ondansetron, kemungkinan efek klinis belum terjadinya sehingga penghambatan absorbsi ini diketahui karena antiemetic dari adanya penundaan waktu pengosongan ondansetron dapat meningkat.Mekanisme lambung oleh makanan, yang berefek pada peningkatan ketersediaan hayati dari waktu penundaan absorbsi aspirin oleh ondansetron oleh makan belum diketahui lambung (Ismail, 2009). secara pasti (Baxter, 2008). Penilaian potensi interaksi obat Adanya makanan dalam saluran dengan makanan antara pasien hepar cerna dapat menurunkan absorbsi dari dengan pasien kontrol disajikan berikut : aspirin.Dalam sebuah penelitian ditemukan Tabel III. Potensi Interaksi Obat-Makanan Karakteristik Pasien Interaksi ObatMakanan Ya Tidak 18 0 Gangguan Hepar Kontrol Total 17 35 5 5 Total RR 18 1,294 (CI : 1,033-1,623); p = 0,040 22 40 Dari data tabel II diatas terlihat diatas.Kedua obat ini mempunyai potensi bahwa terdapat perbedaan yang signifikan paling tinggi untuk berinteraksi dengan antara makanan. potensi interaksi obat dengan makanan pada pasien dengan gangguan Factor lain yang mempengaruhi hepar dan pasien kontrol (p=0,040) dengan tingginya interaksi dengan furosemide dan potensi resiko lebih tinggi pada pasien spironolakton dengan gangguan hepar adalah banyaknya dibandingkan penggunaan obat ini pada berbagai kondisi dengan pasien kontrol (RR = 1,294 ; CI = penyakit, tidak hanya terbatas pada pasien 1,032-1,623). sirosis dengan udema. Potensi yang lebih tinggi salah satunya karena tingginya pasien yang menggunakan diuretik furosemide dan spironolakton seperti tertera pada tabel II 51 Jurnal Surya Medika Volume 2 No. 1 [2016] Ilham Alifiar KESIMPULAN mengalami interaksi Pasien dengan gangguan hepar dibandingkan mempunyai potensi lebih tinggi obat-makanan dengan pasien bila kontrol. untuk Pustaka Krahenbuhl, Jean Marc., Bertha Kremer., Bertrand Guignard.,Olivier Dodds, Linda. J (Ed)., 2010., Drugs In Use Bugnon.,2008., Practical Evaluation Fourth Ed. Pharmaceutical Press. of The Drug Related Problem London pp 289-309 Management Process in Swiss Community Pharmacy “ Springer Hui, D., P. Hamilton., 2006., Drugs and Pharmaceutical World Science Vol Drugs A Practical Guide to The Safe 10 : 1001 – 1017 Use of Common Drugs in Adults. Pharmacy Department University of Baxter, Karen ( Ed )., 2008., Stockley’s Drug Alberta Hospital pp 20-28 Interaction. Pharmaceutical Press., London pp 1 – 13 Garrido, Jauregui., Jauregui Lobera., 2012., “ Interactions Between Antihypertensive Drugs And Foods “ Ahmad, Abeer., Ruth Mass., Giel Nijpels., Nutricion Hospitalaria Vol 27. No Petra JM Elders., Jacqueline M 5:1866-1875 Dekker., Jacqueline G Hugtegberg., 2014 “ Identification of Drug Related Ismail, Mohammed Yahya Mohammed., Problems of Elderly Patients 2009, “ Drug – Food Interactions Discharged from Hospital “., Patient And Role Of Pharmacists “ Asian Preference And Adherence Journal Of Pharmaceutical And DovePress Vol 8:156-165 Clinical Research vol 2 No 4 Chan, M., Nicklason, F., Vial, H.J., 2011., “ Bushra, Rabia., Nousheen Aslam., Arshad Adverse Drug Events as a Cause of Yar Khan., 2011., “ Food Drug Hospital Admission in The Elderly “ Interactions “, Oman Medical Internal Medicine Journals Vol Journals, Vol. 26 No. 2:77-83 31:199-205 52 Jurnal Surya Medika Volume 2 No. 1 [2016]