47 artikel penelitian gambaran potensi interaksi obat dengan

advertisement
ARTIKEL PENELITIAN
GAMBARAN POTENSI INTERAKSI OBAT DENGAN MAKANAN PADA PASIEN
HEPAR YANG DIRAWAT DI SEBUAH RUMAH SAKIT DI KOTA TASIKMALAYA
Ilham Alifiar
Dosen Program Studi Farmasi STIKes Bakti Tunas Husada Kota Tasikmalaya
[email protected]
ABSTRAK
Interaksi obat adalah salah satu tipe dari permasalahan yang terkait dengan
obat.penggunaan obat bersama dengan makanan berpotensi untuk merubah efek dari
obat yang bersangkutan, baik meningkatkan efek atau justru menurunkan efek dari obat
yang bersangkutan.Penelitian ini bertujuan untuk mencari potensi interaksi obat dengan
makanan pada pasien dengan gangguan hepar yang dirawat di salah satu rumah sakit di
Kota Tasikmalaya.
Penelitian ini merupakan penelitian kohort, dengan pengambilan data dilakukan
secara prospektif. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara consecutive
sampling.Jumlah pasien didapatkan sebanyak 40 orang pasien dengan gangguan hepar
dan pasien kontrol.Pasien dengan gangguan hepar mencakup sirosis hepatic, abses
hepar, dan hepatitis.Sebanyak 7 obat berpotensi untuk mengalami interaksi obat dengan
makanan.Obat tersebut adalah furosemide, spironolakton, omeprazole, lansoprazole,
parasetamol, ondansetron, dan aspirin. Pasien dengan gangguan hepar mempunyai
potensi 1,294 kali lebih tinggi untuk mengalami interaksi antara obat dengan makanan (p =
0,040; RR = 1,294; CI = 1,032-1,623) dengan potensi paling tinggi untuk berinteraksi
dengan makanan adalah antara furosemide, spironolakton, ondansetron, dan aspirin
Kesimpulan dari penelitian ini adalah pasien dengan gangguan hepar mempunyai potensi
lebih tinggi untuk mengalami interaksi obat dengan makanan.
Kata Kunci: Interaksi Obat Dan Makanan, Pasien Hepar
LATAR BELAKANG
interaksi obat (Krahenbuhl, 2008). Menurut
Penggunaan obat dalam terapi suatu Baxter (2008) interaksi obat adalah suatu
penyakit mempunyai dua sisi yang saling kejadian dimana efek terapi dari suatu obat
berlawanan, di satu sisi obat mempunyai dapat dipengaruhi oleh obat lain, sediaan
efek terapi yang dapat mengobati pasien, herbal, makan, minuman, atau perubahan
namun di sisi lain obat mempunyai efek kimia fisika dari lingkungan. Pengaruh
yang tidak diharapkan atau disebut juga interaksi
obat
dengan adverse drug reaction atau ADR, meningkatkan
dan salah satu poin dari ADR ini adalah dipengaruhi
ini
efek
atau
berpotensi
dari
obat
sebaliknya
dapat
yang
dapat
47
Jurnal Surya Medika Volume 2 No. 1 [2016]
Gambaran Potensi Interaksi Obat Dengan Makanan Pada Pasien Hepar Yang Dirawat Di
Sebuah Rumah Sakit Di Kota Tasikmalaya
menurunkan
efek
dari
obat
yang dipilih pasien tanpa kelainan hepar yang
dipengaruhi.
sesuai
Penelitian
yang
dilakukan
umur
dan
jenis
kelamin
dan
oleh diagnosis utama dari pasien kelompok
Ahmad (2014) menunjukan bahwa dari 340 berisiko.Kriteria gangguan hepar ditegakkan
pasien yang diteliti, sebanyak 71 pasien secara klinis dan laboratorik.
mengalami potensi interaksi obat.penelitian HASIL
lain yang dilakukan oleh Chan (2001)
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
menunjukan bahwa 30,4% pasien geriatric mencari gambaran potensi interaksi obat
masuk rumah sakit karena permasalahan dengan makanan pada pasien dengan
yang
terkait
dengan
obat,
termasuk gangguan hepar yang dirawat di salah satu
interaksi obat.
rumah sakit yang ada di kota tasikmalaya.
METODE
Pada penelitian ini, didapatkan jumlah
Penelitian ini menggunakan desain pasien sebanyak 40 orang dengan jumlah
penelitian
observasional
dilakukan
dengan
analitik
pengamatan
yang pasien gangguan hepar sebanyak 18 orang
secara dan pasien kontrol sebanyak 22 orang.
prospektif dan pengambilan data dilakukan
secara
kohort.Sampel
pasien
Dari keseluruhan obat yang diterima
diambil pasien, terdapat 7 obat yang mempunyai
dengan metode consecutive sampling, yaitu potensi untuk berinteraksi dengan makanan
seluruh subyek pasien yang datang dan yaitu
memenuhi
eksklusi
kriteria
inklusi
dimasukan
dalam
dan
furosemide,
kriteria omeprazole,
spironolakton,
lansoprazole,
parasetamol,
penelitian. ondansetron, dan aspirin. Data disajikan
Pasien dengan risk faktor positif adalah berikut :
semua pasien dengan gangguan fungsi
hepar. Sebagai kontrol (risk faktor negatif)
Tabel I. Obat Berpotensi Interaksi dengan Makanan
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Nama Obat
Furosemide
Spironolakton
Omeprazole
Lansoprazole
Parasetamol
Ondansetron
Aspirin
Total
Gangguan Hepar
15
14
3
1
1
0
1
35
Kontrol
6
0
1
0
8
8
6
29
Nilai p
0,000
0,000
0,402
0,450
0,023
0,004
0,081
48
Jurnal Surya Medika Volume 2 No. 1 [2016]
Ilham Alifiar
Dari data pada tabel 1 dapat dilihat pasien
bahwa
furosemide
merupakan
dan
obat
yang
sirosis
hepatik,
terutama
pada
spironolakton pasien yang mengalami udema (Dodds,
paling
tinggi 2010).Lansoprazole
berpotensi interaksi dengan makanan pada digunakan
pada
pasien dengan gangguan hepar, potensi ini hiperasiditas,
obat
terjadi pada 15 orang pasien dan 14 orang menghambat
dan
omeprazle
pasien
ini
dengan
berperan
dalam
proton
yang
pompa
pasien dengan gangguan hepar, sedangkan bertanggungjawab terhadap meningkatnya
pada
pasien
ondansetron
kontrol,
parasetamol
merupakan
mempunyai potensi paling
berinteraksi
dengan
dan asam
lambung.Sedangkan
obat
yang digunakan
tingg
untuk digunakan
makanan.
pada
pasien
parasetamol
demam
pula
Potensi analgetika.ondansetron
dan
sebagai
digunakan
pada
interaksinya terdapat pada masing-masing gangguan mual muntah ( Hui, 2005).
8 pasien.
Mekanisme
Furosemide
merupakan
obat
dan
terjadinya
interaksi
spironolakton disajikan berikut :
diuretika
yang
luas
digunakan pada berbagai kondisi klinis
pasien.Pada
pasien
dengan
gangguan
hepar, obat ini digunakan secara luas pada
Tabel II. Mekanisme Interaksi Obat-Makanan
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Interaksi Obat
Fase
Efek
Monitoring
Makanan
vs Belum diketahui
Furosemide menurun
Diuresis
furosemide
Makanan
vs Belum diketahui
Spironolakton
Diuresis
spironolakton
meningkat
Makanan
vs Farmakokinetika
Omeprazole menurun
omeprazole
Makanan
vs Farmakokinetika
Lansoprazole menurun
lansoprazole
Makanan
vs Farmakokinetika
Parasetamol menurun
parasetamol
Makanan
vs Belum diketahui
Ondansetron
ondansetron
meningkat
Makanan
vs Farmakokinetika
Aspirin menurun
aspirin
Adanya makanan dapat menurunkan furosemide sampai 30% dan kadar puncak
ketersediaan
dari
furosemide.
Dalam plasma sampai 55%. Namun hal ini tidak
sebuah penelitian yang dilakukan, adanya ditemukan pada pasien yang mendapatkan
makanan menurukan ketersediaan hayati terapi furosemide dengan kondisi berpuasa
49
Jurnal Surya Medika Volume 2 No. 1 [2016]
Gambaran Potensi Interaksi Obat Dengan Makanan Pada Pasien Hepar Yang Dirawat Di
Sebuah Rumah Sakit Di Kota Tasikmalaya
atau tidak mendapatkan asupan makanan. penelitian
menunjukan
Hal yang berbeda didapatkan juga pada adanya
makanan
bahwa
dapat
dengan
menurunkan
furosemide dengan sediaan tablet lepas ketersediaan hayati lansoprazole sampai
lambat karena ketersediaan hayati obat ini 70%,
sehingga
menurunan
efek
dari
tidak dipengaruhi oleh adanya makan, lansoprazole itu sendiri.Adanya makanan
sehingga peneliti berasumsi bahwa efek ini dapat
menghambat
absorbsi
dari
bergantung kepada bentuk sediaan obat lasoprazole (Ismail, 2009).
yang bersangkutan. Efek klinis penurunan
efek
diuresis
mekanisme
tidak
ditemukan,
terjadinya
efek
ini
dan terjadi pada dua fase, yaitu pada fase
belum absorbsi dan pada fase metabolisme. Pada
sepenuhnya diketahui (Garrido, 2012).
Makanan
dapat
fase absorbsi, makanan dapat menurunkan
meningkatkan kecepatan
ketersediaan hayati dari spironolakton.
Efek
jangka
Efek makanan terhadap parasetamol
pendek
absorbsi
dari
parasetamol
sehingga level parasetamol tertinggi lambat
dapat tercapai, dan efek mungkin akan lebih lama
meningkatkan efek diuresis, namun pada didapatkan.
Mekanisme
terjadinya
jangka panjang tidak terlihat peningkatkan penundaan absorbsi ini karena adanya
efek
diuresis
akibat
peningkatan makanan
dapat
menurunkan
waktu
ketersediaan hayati ini.Mekanisme kerja pengosongan lambung, sehingga menunda
dari efek ini belum sepenuhnya diketahui absorbsi dari parasetamol.Makanan tinggi
(Garrido, 2012).
karbohidrat, tinggi lemak, dan tinggi protein
Interaksi
obat
makanan
dengan dapat
menunda
waktu
pengosongan
omeprazole terjadi pada bentuk sediaan lambung (Bushra, 2011).
obat kapsul dan bukan bentuk sediaan
Selain
berpengaruh
pada
fase
lepas lambat.Pada bentuk sediaan kapsul absorbsi, makanan juga dapat berpengaruh
bisa, terjadi perlambatan dalam absorbsi pada
dari
omeprazole
dibandingkan
fase
dengan sayuran
metabolisme.Beberapa
seperti
kecambah
dan
jenis
kubis
bantuk sediaan lepas lambat.Efek secara menginduksi penurunan AUC parasetamol
klinis
tidak
kemungkinan
ditemukan,
dipengaruhi
mekanisme sampai 16%, dan memacu metabolisme
oleh
bentuk parasetamol
sediaan obat yang bersangkutan (Ismail, seledri
2009).
sampai
menurunkan
17%.
level
Sedangkan
plasma
dari
parasetamol, namun menurunkan metabolit
Pengaruh ada tidaknya makanan oksidatif dari parasetamol sehingga risiko
terhadap lansoprazole sangat tinggi.Sebuah
50
Jurnal Surya Medika Volume 2 No. 1 [2016]
Gambaran Potensi Interaksi Obat Dengan Makanan Pada Pasien Hepar Yang Dirawat Di
Sebuah Rumah Sakit Di Kota Tasikmalaya
toksisitas
dari
parasetamol
meningkat bahwa penurunan absorbsi dari aspirin
(Ismail, 2009).
karena adanya makanan hingga 18%,
Adanya makanan dalam saluran namun
efek
secara
cerna dapat meningkatkan ketersediaan diketahui.Mekanisme
hayati
dari
ondansetron,
kemungkinan
efek
klinis
belum
terjadinya
sehingga penghambatan absorbsi ini diketahui karena
antiemetic
dari adanya penundaan waktu pengosongan
ondansetron dapat meningkat.Mekanisme lambung oleh makanan, yang berefek pada
peningkatan
ketersediaan
hayati
dari waktu penundaan absorbsi aspirin oleh
ondansetron oleh makan belum diketahui lambung (Ismail, 2009).
secara pasti (Baxter, 2008).
Penilaian
potensi
interaksi
obat
Adanya makanan dalam saluran dengan makanan antara pasien hepar
cerna dapat menurunkan absorbsi dari dengan pasien kontrol disajikan berikut :
aspirin.Dalam sebuah penelitian ditemukan
Tabel III. Potensi Interaksi Obat-Makanan
Karakteristik
Pasien
Interaksi ObatMakanan
Ya
Tidak
18
0
Gangguan
Hepar
Kontrol
Total
17
35
5
5
Total
RR
18
1,294 (CI : 1,033-1,623);
p = 0,040
22
40
Dari data tabel II diatas terlihat
diatas.Kedua obat ini mempunyai potensi
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
paling tinggi untuk berinteraksi dengan
antara
makanan.
potensi
interaksi
obat
dengan
makanan pada pasien dengan gangguan
Factor
lain
yang
mempengaruhi
hepar dan pasien kontrol (p=0,040) dengan tingginya interaksi dengan furosemide dan
potensi resiko lebih tinggi pada pasien spironolakton
dengan
gangguan
hepar
adalah
banyaknya
dibandingkan penggunaan obat ini pada berbagai kondisi
dengan pasien kontrol (RR = 1,294 ; CI = penyakit, tidak hanya terbatas pada pasien
1,032-1,623).
sirosis dengan udema.
Potensi yang lebih tinggi salah
satunya karena tingginya pasien yang
menggunakan diuretik furosemide dan
spironolakton seperti tertera pada tabel II
51
Jurnal Surya Medika Volume 2 No. 1 [2016]
Ilham Alifiar
KESIMPULAN
mengalami
interaksi
Pasien dengan gangguan hepar dibandingkan
mempunyai
potensi
lebih
tinggi
obat-makanan
dengan
pasien
bila
kontrol.
untuk
Pustaka
Krahenbuhl, Jean Marc., Bertha Kremer.,
Bertrand
Guignard.,Olivier Dodds, Linda. J (Ed)., 2010., Drugs In Use
Bugnon.,2008., Practical Evaluation
Fourth Ed. Pharmaceutical Press.
of The Drug Related Problem
London pp 289-309
Management Process in Swiss
Community Pharmacy “ Springer Hui, D., P. Hamilton., 2006., Drugs and
Pharmaceutical World Science Vol
Drugs A Practical Guide to The Safe
10 : 1001 – 1017
Use of Common Drugs in Adults.
Pharmacy Department University of
Baxter, Karen ( Ed )., 2008., Stockley’s Drug
Alberta Hospital pp 20-28
Interaction. Pharmaceutical Press.,
London pp 1 – 13
Garrido, Jauregui., Jauregui Lobera., 2012.,
“
Interactions
Between
Antihypertensive Drugs And Foods “
Ahmad, Abeer., Ruth Mass., Giel Nijpels.,
Nutricion Hospitalaria Vol 27. No
Petra JM Elders., Jacqueline M
5:1866-1875
Dekker., Jacqueline G Hugtegberg.,
2014 “ Identification of Drug Related
Ismail, Mohammed Yahya Mohammed.,
Problems
of
Elderly
Patients
2009, “ Drug – Food Interactions
Discharged from Hospital “., Patient
And Role Of Pharmacists “ Asian
Preference
And
Adherence
Journal Of Pharmaceutical And
DovePress Vol 8:156-165
Clinical Research vol 2 No 4
Chan, M., Nicklason, F., Vial, H.J., 2011., “
Bushra, Rabia., Nousheen Aslam., Arshad
Adverse Drug Events as a Cause of
Yar Khan., 2011., “ Food Drug
Hospital Admission in The Elderly “
Interactions “, Oman Medical
Internal Medicine Journals Vol
Journals, Vol. 26 No. 2:77-83
31:199-205
52
Jurnal Surya Medika Volume 2 No. 1 [2016]
Download