TIPS PRAKTIS Menyejukan Relung Hati “Tempe bisa mengobati penyakit maag karena mengandung protein (yang sudah siap diserap tubuh karena terlebih dulu dicerna oleh jamur) dan senyawa anti inflamasi.” “Saat musim panas dengan suhu udara yang tinggi biasanya daya tahan tubuh akan mudah drop. Jaga asupan air minum tapi hindari minuman yang sangat dingin karena saat udara terlalu panas dapat menyebabkan kram perut jika suhu tubuh sedang tinggi.” BULETIN BINROH ISLAM RSUD DR. SOETOMO Jumat, 5 Oktober 2012 / 19 Dzulqo’dah 1433 “Berhenti merokok bisa bantu memperbesar otot. Merokok dapat mengganggu metabolisme vitamin D, sehingga fungsi otot terganggu.” “Tekstur apel yang keras dapat menghilangkan plak di gigi, juga kandungan airnya memberikan kelembaban mulut untuk menghilangkan bakteri, sehingga apel bisa mencegah bau mulut yang tak sedap.” Meraih Keberkahan Hidup “Jangan sering-sering menyentuh wajah jika ingin menghindari flu. Orang yang punya kebiasaan buruk sering memegang wajah lebih gampang terserang influenza.” “Saat lapar dan stres, tubuh akan meresponsnya dengan melepas lebih banyak kolesterol. Karena minim glukosa, lemak dijadikan sebagai sumber bahan bakar yang akan mengurangi jumlah selsel lemak dalam tubuh. Berkurangnya lemak akan membuat tubuh lebih mudah memproduksi insulin dan menjauhi risiko diabetes.” “Tertawa adalah obat terbaik untuk mengusir menyegarkan pikiran. Olahraga, tawa dan humor dapat melepaskan endorphin yang meningkatkan mood dan perasaan bahagia namun jangan berlebihan.” “Hindari minum teh setelah makan karena bisa membuat protein yang terkandung di dalam makanan menjadi sulit untuk dicerna. Zat-zat yang sulit dicerna ini bisa mencapai 80 persen.” INFO SASETA Belajar Senyum dari Rasulullah Rasulullah, amat pemurah akan senyum. Seorang sahabat mengatakan bahwa tak pernah Rasulullah memandang atau mendatanginya, melainkan senantiasa dengan tersenyum. Bibir tipisnya senantiasa menyungging indah, lahir dari keinginan tulus membahagiakan orang lain. mengenal Rosululloh, adalah kekayaan yang tak ternilai harganya bagi kita. Rosululloh sungguh-sungguh dicipta oleh Allah untuk menjadi tauladan. Diamnya, pem- bicaraannya pula tindakan-tindakannya, dari ujung rambut sampai pangkal kakinya, semuanya pelajaran, seluruhnya adalah referensi berharga pembawa jalan keselamatan bagi yang mengikutinya. Program SASETA yang digulirkan adalah untuk meneladani apa yang rosul contohkan. Dengan SASETA (Salam Senyum Tanya) diharapkan pengabdian di RSUD Dr. Soetomo bisa memberikan warna yang ceriah, yaitu warna kebahagiaan. Senyumlah untuk mereka. S etiap orang tentu saja ingin memperoleh keberkahan dalam hidupnya di dunia ini. Karena itu kita selalu berdo'a dan meminta orang lain mendo'akan kita agar segala sesuatu yang kita miliki dan kita upayakan memperoleh keberkahan dari Allah Swt. Secara harfiyah, berkah berarti an nama' waz ziyadah yakni tumbuh dan bertambah, ini berarti Berkah adalah kebaikan yang bersumber dari Allah yang ditetapkan terhadap sesuatu sebagaimana mestinya sehingga apa yang diperoleh dan dimiliki akan selalu berkembang dan bertambah besar manfaat kebaikannya. Namun, Allah hanya akan memberi keberkahan itu kepada orang yang beriman dan bertaqwa kepada-Nya. Janji Allah untuk memberikan keberkahan kepada orang yang beriman dan bertaqwa dikemukakan dalam firman-Nya yang artinya: Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya (QS 7:96). Apabila manusia, baik secara pribadi maupun kelompok atau masyarakat memperoleh keberkahan dari Allah Swt, maka kehidupannya akan selalu berjalan dengan baik, rizki yang diperolehnya cukup bahkan melimpah, sedang ilmu dan amalnya selalu memberi manfaat yang besar dalam kehidupan. Disilah letak pentingnya bagi kita memahami apa sebenarnya keberkahan itu agar kita bisa berusaha semaksimal mungkin untuk meraihnya. Bentuk Keberkahan Secara umum, keberkahan yang diberikan Allah kepada orang-orang yang beriman bisa kita bagi kedalam tiga bentuk. Pertama, berkah dalam keturunan, yakni dengan lahirnya generasi yang shaleh. Generasi yang shaleh adalah yang kuat imannya, luas ilmunya dan banyak amal shalehnya, ini merupakan sesuatu yang amat penting, apalagi terwujudnya generasi yang berkualitas memang dambaan setiap manusia. Kelangsungan Islam dan umat Islam salah satu faktornya adalah adanya topangan dari generasi yang shaleh. Generasi semacam itu juga memiliki jasmani yang kuat, memiliki kemandirian termasuk dalam soal harta dan bisa menjalani kehidupan dengan sebaikbaiknya. Keberkahan semacam ini telah diperoleh Nabi Ibrahim as dan keluarganya yang ketika usia mereka sudah begitu tua ternyata masih dikaruniai anak, bahkan siang maupun malam dalam jumlah yang sama, yakni 24 jam setiap harinya, tapi bagi orang yang diberkahi Allah maka dia bisa memanfaatkan waktu yang 24 jam itu semaksimal mungkin sehingga pencapaian sesuatu yang baik ditempuh dengan penggunaan waktu yang efisien. Sudah begitu banyak manusia yang mengalami kerugian dalam hidup ini karena tidak bisa memanfaatkan waktu dengan baik, sementara salah satu karakteristik waktu adalah tidak akan bisa kembali lagi bila sudah berlalu, Allah berfirman yang artinya: Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasihat menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran (QS 103:1-3). Karena itu, bagi seorang muslim yang diberkahi Allah, waktu digunakan untuk bisa membuktikan pengabdiannya kepada Allah Swt, meskipun dalam berbagai bentuk usaha yang berbeda, Allah berfirman yang artinya: Demi malam apabila menutupi, dan siang apabila terang benderang, dan penciptaan laki-laki dan perempuan. Sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda. Adapun orang yang memberikan (harta di jalan Allah) dan bertaqwa dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (syurga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah (92:1-7). BULETIN EMBUN Diterbitkan oleh Binroh Islam RSUD Dr. Soetomo Penasehat : 1. Direktur - Dr. Dodo Anondo MPH. 2. Dekan FK UNAIR - Prof. Dr. Agung Pranoto, dr. M.Kes, Sp.PD KEMD FINASIM Penanggung Jawab : Dr. H. Imam. Susilo, dr. Sp. PA. Pimpinan Redaksi : dr. H. Wijoto, Sp.S (K) Dewan Redaksi : Tim Kreatif Alamat : Jl. Prof. Moestopo 6-8 Surabaya telp. (031) 5501173 KISAH TELADAN tidak hanya Ismail yang shaleh, sehat dan cerdas, tapi juga Ishak dan Ya'kub. Kedua, keberkahan dalam soal makanan yakni makanan yang halal dan thayyib, hal ini karena ulama Ibnu Katsir menjelaskan bahwa keberkahan dari langit dan bumi sebagaimana yang disebutkan dalam firman surat Al A'raf: 96 di atas adalah rizki yang diantara rizki itu adalah makanan. Yang dimaksud makanan yang halal adalah disamping halal jenisnya juga halal dalam mendapatkannya, sehingga bagi orang yang diberkahi Allah, dia tidak akan menghalalkan segala cara dalam memperoleh nafkah. Disamping itu, makanan yang diberkahi juga adalah yang thayyib, yakni yang sehat dan bergizi sehingga makanan yang halal dan tayyib itu tidak hanya mengenyangkan tapi juga dapat menghasilkan tenaga yang kuat untuk selanjutnya dengan tenaga yang kuat itu digunakan untuk melaksanakan dan menegakkan nilai-nilai kebaikan sebagai bukti dari ketaqwaannya kepada Allah Swt, Allah berfirman yang artinya: Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang telah Allah rizkikan kepadamu, dan bertaqwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya (QS 5:88). Ketiga, berkah dalam soal waktu yang cukup tersedia dan dimanfaatkannya untuk kebaikan, baik dalam bentuk mencari harta, memperluas ilmu maupun memperbanyak amal yang shaleh, karena itu Allah menganugerahi kepada kita waktu, baik Kecil Yang Membawa Berkah S esuatu yang kecil, bisa menjadi awal perubahan besar, seringkali, sebuah peristiwa besar di dunia ini, bermula dari hal-hal kecil. Perubahan besar dalam sebuah disiplin ilmu, tradisi hidup atau bahkan dalam tata dunia, tidak jarang bermula dari sesuatu yang kecil. Adalah salah satu contoh apa yang dilakukan Abdul Aswad Ad-Duali, seorang pria yang lahir setahun sebelum Rasulullah SAW hijrah ini, punya andil besar bagi penemuan penting pada dunia baca tulis Al Qur'an, bahkan bagi gramatika bahasa Arab di kemudian hari. Di zaman Ali bin Abi Thalib, orang mulai banyak yang salah membaca Al Qur'an, yang akibatnya sangat fatal. Karena bacaan yang salah menyebabkan artipun menjadi berubah. Ali pun meminta stafnya untuk mencari penulis handal untuk membantu memecahkan masalah tersebut. Dan dipilihlah Abul Aswad. Abul Aswad lantas membaca ayat-ayat Al Qur'an. Sebelum memulai ia berkata kepada utusan Ali, “jika aku membuka mulut, maka tulislah titik di atas huruf tersebut, jika aku mengumpulkannya (mendommahkan) maka tulislah titik di depan huruf tersebut, jika aku mengkasrohkannya maka tulislah titik dibawahnya, tetapi jika aku mendengungkannya maka jadilanlah titik tersebut menjadi dua. Begitulah revolusi tanda baca Al Qur'an dimulai dari titik-titik. Lantas berkembang menjadi tanda baca seperti sekarang. Ini tentu bagian dari kebenaran janji ALLAH SWT, bahwa Dia akan menjaga Al Qur'an. Di sisi lain juga menjelaskan betapa besar peran titiktitik itu bagi generasi-generasi selanjutnya. Terlebih mereka yang tidak berbahasa ibu bahasa Arab. Kekuatan yang besar apapun, sesungguhnya bertumpu pada unsur-unsur kecil. Pada hal-hal yang sederhana sampai hal-hal yang rumit. Mengapa seekor cecak, tokek mampu merayap, hinggap di kaca, dinding?. Rahasianya adalah pada kaki-kakinya ada ribuan bulu-bulu yang sangat kecil yang seolah-olah cecak atau tokek itu kakinya mempunyai semacam lem padahal itu bukan lem. Sebatang lidi mudah dipatahkan dan tidak dapat bermanfaat untuk menyapu, tetapi bila lidi banyak dan menyatu dalam satu ikatan yang kokoh maka akan sulit untuk dipatahkan dan menjadi bermanfaat untuk menyapu halaman. Jadi betapa kokohnya persatuan dan betapa lemahnya perceraian. Tidak mengabaikan hal-hal kecil, ibarat menabung. Kita punya banyak keterbatasan untuk berkarya dalam bidang yang besar, kita tidak boleh putus asa. Masih ada kesempatan untuk mengumpulkan yang kecil-kecil selama ikhlas, tulus dan dijalankan didalam naungan, bimbingan Islam, Insya Alloh akan diterima di sisi NYA. Tidak pernah merugi, siapa yang punya perhatian pada hal-hal kecil. Tidak pernah panik, orang yang telah menabung dari masa lapangnya, meski sedikit demi sedikit, untuk masa sulitnya. Tidak ada yang lebih membahagiakan, dari menikmati kebesaran yang terkumpul dari yang kecil-kecil saat demi saat. Kita mengawali hidup ini dari kecil, dari nol ….!!! Alloh SWT berfirman,” Dan ALLAH SWT mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.” ( QS An-Nahl : 16 ) TIPS PRAKTIS Menyejukan Relung Hati “Kencur bisa untuk obat batuk, mengendalikan rasa sakit, antihipertensi dan obat influenza. Caranya cukup mudah dengan dicuci, dikupas kemudian dikunyah.“ “Biasakan diri sewaktu bangun tidur pagi sebelum gosok gigi untuk meminum air putih biasa ( yang sudah di masak/steril) sebanyak satu gelas. Usahakan kebiasaan ini di lakukan sepanjang hari, insyaAllah badan anda akan sehat dan bugar. Tetap fit sepanjang hari dan Tidak Mudah Terserang Penyakit." BULETIN BINROH ISLAM RSUD DR. SOETOMO Jumat, 12 Oktober 2012 / 26 Dzulqo’dah 1433 Keutamaan 10 Hari Awal Dzulhijjah “TERLALU banyak makan daging dan produk daging dan telur dapat meningkatkan produksi kelenjar minyak meningkat, sehingga mengundang bakteri dan timbul jerawat." "Gigi berlubang, gigi tanggal, pembentukan plak gigi, sakit gigi, dan pendarahan gusi bisa dicegah dengan mengkonsumsi jeruk limau. Jeruk limau, sebagai sumber yang kaya vitamin C, sangat bermanfaat dalam mempertahankan kesehatan gigi dan tulang di bagian tubuh lainnya." “Strawberi banyak terdapat vitamin C, yaitu suatu zat yang kuat untuk meningkatkan serat kolegen. Kolegen sendiri berfungsi untuk membantu kulit tetap stabil dan lembut. Semakin banyak vitamin c yang di konsumsi maka semakin sedikit garis-garis yang muncul di kulit.” MACAM-MACAM AMALAN YANG DISYARIATKAN 1. Melaksanakan Ibadah Haji Dan Umrah. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda (artinya): "Dari umrah ke umrah adalah tebusan (dosa-dosa yang dikerjakan) di antara keduanya, dan haji yang mabrur tidak ada balasanyang pantas selain Al Jannah (surga)". (HR. Bukhari dan Muslim) INFO SASETA Sebarkan Salam Nabi Muhammad SAW bersabda, ''Kalian tak akan masuk surga sampai kalian beriman dan saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan satu amalan bila dilakukan akan membuat kalian saling mencintai? Yaitu, sebarkanlah salam di antara kalian.'' (HR Muslim dari Abi Hurairah). Menyebarkan salam berarti menyebarkan kedamaian. Sebab, kata salam mengandung makna kedamaian, keselamatan, dan keamanan. Karena itu, orang yang mengucapkan salam pada hakikatnya mengucapkan “Tidak ada satu amal sholeh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal shalih yang dilakukan selama 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah.” Para sahabat bertanya: “Tidak pula jihad?” Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: “Tidak pula jihad, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun.” (HR. Abu Daud dan dishahihkan Syaikh Al Albani) doa terhadap orang yang diberi salam agar senantiasa mendapat kedamaian, kasih sayang, dan berkah dari Allah SWT. Usahakanlah setiap bertemu dengan para pasien ucapkanlah salam. Salam yang kita ucapkan akan menghilangkan jarak antara petugas dengan penderita yang pada akhirnya mampu memberikan motivasi sembuh kepada pasien. Maka sebarkanlah salam berikanlah kedamaian kepada para penderita dengan melaksanakan SASETA (Salam, Senyum, Tanya) 2. Berpuasa selama hari-hari tersebut, atau pada sebagiannya, terutama pada hari Arafah. Disebutkan dalam hadist Qudsy : “Semua amal perbuatan anak Adam adalah untuk kepentingannya sendiri. Kecuali puasa; sungguh puasa itu adalah untuk-Ku, dan Aku lah yang akan membalasnya. Ia menjauhi syahwat, makan dan minum semata-mata karena Aku. Puasa itu adalah perisai, Bagi orang yang berpuasa, ada dua saat yang membuat dia gembira, yaitu ketika berbuka, dan ketika bertemu dengan Rabb nya, sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kesturi.”. (HR. Bukhari) 3. Takbir Dan Dzikir Pada Hari-Hari Tersebut. Sebagaimana firman Allah Ta'ala. ".... dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan ...". [Al Hajj : 28]. Dari Umar Radhiyallahu 'Anhuma, bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : “Tidak ada hari yang paling agung dan amat dicintai Allah untuk berbuat kebajikan di dalamnya daripada sepuluh hari (Dzulhijjah) ini. Maka perbanyaklah pada saat itu tahlil, takbir dan tahmid". (HR. Ahmad, dinyatakan Shahih oleh Syaikh Syu'aib Al Arna'uth) Imam Bukhari Rahimahullah menuturkan bahwa Ibnu Umar dan Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhuma keluar ke pasar pada sepuluh hari tersebut seraya mengumandangkan takbir lalu orang-orang pun mengikuti takbirnya. 4. Taubat Serta Meninggalkan Segala Maksiat Dan Dosa. “Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi 5. Banyak Beramal Shalih. Berupa ibadah-ibadah sunnah seperti : shalat, sedekah, infaq fi sabilillah, membaca Al Qur'an, amar ma'ruf nahi munkar dan lain sebagainya. Sebab amalan-amalan tersebut pada hari itu dilipat gandakan pahalanya. Bahkan amal ibadah yang tidak utama bila dilakukan pada hari itu akan menjadi lebih utama dan dicintai Allah daripada amal ibadah pada hari lainnya meskipun merupakan amal ibadah yang utama, sekalipun jihad yang merupakan amal ibadah yang amat utama, kecuali jihad orang yang tidak kembali dengan harta dan jiwanya. 7. Berkurban Pada Hari Raya Qurban Dan Hari-hari Tasyriq. “Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebagian dari syiar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat). Kemudian apabila telah roboh (mati), maka makanlah sebagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta.” (Al Hajj : 36) "Rasulullah SAW. berkurban dengan menyembelih dua ekor domba jantan berwarna putih dan bertanduk. Beliau sendiri yang menyembelihnya dengan menyebut nama Allah dan bertakbir, serta meletakkan kaki beliau di sisi tubuh domba itu". [Muttafaq 'Alaihi]. 8. Dilarang Mencabut Atau Memotong Rambut Dan Kuku Bagi Orang Yang Hendak Berkurban. "Jika kamu melihat hilal bulan Dzul Hijjah dan salah seorang di antara kamu ingin berkurban, maka hendaklah ia menahan diri dari (memotong) rambut dan kukunya". (HR. Muslim) Larangan ini, menurut zhahirnya, hanya dikhususkan bagi orang yang berkurban saja. Namun demikian ini bukan berarti haram, hanya merupakan sebuah keutamaan. 9. Melaksanakan Shalat Iedul Adha Dan Mendengarkan Khutbahnya. Rasulullah SAW. memerintahkan kami mengeluarkan para wanita gadis, haidh, dan yang dipingit (karena masa iddah). Adapun yang haidh , maka mereka menjauhi sholat, dan menyaksikan kebaikan dan dakwah/doanya kaum muslimin. Aku berkata: "Ya Rasulullah, seorang di antara kami ada yang tak punya jilbab". Beliau menjawab: "Hendaknya saudaranya memakaikan (meminjamkan) jilbabnya kepada saudaranya". [HR. Bukhari dan Muslim] . BULETIN EMBUN Diterbitkan oleh Binroh Islam RSUD Dr. Soetomo Penasehat : 1. Direktur - Dr. Dodo Anondo MPH. 2. Dekan FK UNAIR - Prof. Dr. Agung Pranoto, dr. M.Kes, Sp.PD KEMD FINASIM Penanggung Jawab : Dr. H. Imam. Susilo, dr. Sp. PA. Pimpinan Redaksi : dr. H. Wijoto, Sp.S (K) Dewan Redaksi : Tim Kreatif Alamat : Jl. Prof. Moestopo 6-8 Surabaya telp. (031) 5501173 KISAH TELADAN kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orangorang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS At Tahrim 8) Abbad bin Bisyir r.a. S uatu saat Rasulullah saw. bersabda kepada orang-orang Anshar, “Wahai golongan Anshar, kalian adalah inti, sedangkan golongan lain adalah bagai kulit ari. Maka tak mungkin aku diciderai kalian.” Semenjak itu, yakni semenjak Abbad bin Bisyir mendengar ucapan ini dari Rasulullah, ia pun rela menyerahkan harta dan nyawanya di jalan Allah. Maka kita temui, di arena pengorbanan, ia adalah orang pertama. Tapi di arena pembagian harta rampasan, ia sulit ditemukan. Di samping itu ia adalah seorang ahli ibadah yang tekun, seorang pahlawan yang gigih dalam berjuang, seorang dermawan yang rela berkurban, dan seorang mukmin sejati yang telah membaktikan hidupnya untuk keimanan ini. Keimanannya telah dikenal luas di kalangan sahabat. Aisyah ra. pernah berkata, ada tiga orang Anshar yang keutamaannya tak dapat diatasi oleh seorangpun juga, yaitu Saab bin Muadz, Useid bin Hudlair dan Abbad bin Bisyir. Dalam peperangan untuk memerangi kaum murtad di bawah pimpinan Musailamah Al-Kadzab, Abbad bin Bisyir mendapat amanah untuk menjadi komandan pasukan. Dalam peperangan ini, ia harus berhadapan dengan tentara Musailamah yang kejam berpengalaman. Sehari sebelum perang Yamamah dimulai, Abbad bermimpi yang takwil mimpinya ia ketahui tak lama setelah mimpinya itu Abu Sa'id al-Khudri berkata, “Abbad bin Bisyir berkata kepadaku, wahai Abu Said, tadi malam saya bermimpi, saya melihat langit terbuka untukku, kemudian tertutup lagi.” Saya meyakini, takwil mimpi itu adalah saya akan mengalami syahid. Abu Said berkata, sungguh itu adalah mimpi yang baik. Lalu meletuslah perang Yamamah. Ketika ia melihat kemenangan seakan di tangan musuh, ia teringat oleh sabda Rasulullah kepaa golongan Anshar, “Kalian adalah inti, tak mungkin aku diciderai kalian.” Ucapan ini memenuhi rongga dada dan hatinya, hingga seolah-olah sekarang ini Rasulullah masih berdiri dan mengulang-ulang perkataannya. Abbad merasa bahwa tanggung jawab itu terpikul hanya di atas bahu orangorang Anshar saja, atau di atas bahu mereka sebelum golongan lain. Ia kemudian naik ke atas bukit dan berseru, “Hai golongan Anshar, pecahkanlah sarung pedangmu dan tunjukkanlah kemampuan kalian.” Dan ketika seruannya ini dijawab oleh 400 orang pejuang, Abbad bersama Abu Dujanah dan Barra' bin Malik membawa mereka hingga taman maut, sebuah taman yang dijadikan Musailamah sebagai benteng pertahanan. Pahlawan besar itupun berjuang layaknya seorang laki-laki, mukmin dan warga Anshar. Pada hari yang mulia ini, pergilah Abbad menjumpai syahidnya. Dan benarlah mimpi yang dialaminya semalam, pintu langit terbuka untuk dirinya kemudian tertutup kembali. Wallahu A'lam. TIPS PRAKTIS Menyejukan Relung Hati "Tidak hanya mandi air hangat yang menyehatkan. Mandi air dingin juga dapat menghilangkan stress karena meredakan ketegangan dan dianjurkan dengan temperatur sekitar 12-18 derajat celcius. Maka dari itu, jangan takut mandi air dingin.” “Jamur lingzhi dipercaya dapat meningkatkan proses metabolisme dan menunda penuaan dini. Dari hasil riset peneliti Jepang, terbukti bahwa ganoderma mengandung 800 – 2000 ppm germanium organik, dimana 4 – 6 kali lebih kuat dari ginseng, selain itu Ganoderma Lucidum juga mengandung polisakarida yang bisa memperkuat system imun. Orang-orang Jepang dan Cina telah membuktikan hal ini, mereka telah mengkonsumsi Jamur ribuan tahun yang lampau." “Waktu terbaik untuk sarapan adalah sebelum melakukan olahraga pagi. Banyak orang yang olahraga dengan perut kosong, padahal hal itu dapat mengganggu kinerja dan menurunkan kadar gula darah. " “Daun salam bisa untuk mengatasi asam urat, caranya ambil 10 lembar daun salam direbus dengan 700 cc air hingga tersisa 200 cc, kemudian airnya diminum selagi hangat.” “Sakit kepala mudah terjadi akibat ketegangan atau stres. Jika ini yang Anda alami, usahakan tubuh rileks. Bisa dengan melakukan pemijatan di tengkuk, bahu, pelipis, atau tangan.” “Kurang tidur bisa juga menyebabkan sakit kepala. Apalagi jika seharian Anda bekerja yang membuat mata tegang, mudah memicu sakit kepala. Jadi cobalah istirahat sejenak." INFO SASETA Tetap Salam, Senyum, Tanya Kita tidak pernah bisa menduga apa yang akan terjadi di akhir hari. Mengawali hari dengan hati riang dan semangat menjulang, kadang bisa diakhiri dengan bersungut-sungut atau marah oleh sebab berbagai macam hal. Semangat dan keriangan yang tadinya dirasakan penuh, seolah-olah terkikis habis oleh satu atau dua kejadian yang dialami. Rasanya, keseluruhan hari itu menjadi begitu buruk oleh sebab peristiwa yang dialami di ujung hari.Namun kita harus senantiasa sadar dan ingat, bahwa kita memiliki tugas yang mulia. Pelayanan maksimal yang kita berikan kepada pasien akan memberi dorongan motivasi mereka untuk sembuh. Kekuatan motivasi ini mampu merubah yang pesimis jadi optimis. Senantiasa kita mengingatkan bahwa SASETA (Salam, Senyum, Tanya) bertujuan menjembatani komunikasi antara petugas dan penderita. Jangan sampai perasaan kesal kita menjadikan keikhlasan kita menguap begitu saja. Lakukan SASETA untuk mencapai Layanan Sepenuh Hati (LSH). BULETIN BINROH ISLAM RSUD DR. SOETOMO Jumat, 26 Oktober 2012 / 10 Dzulhijjah 1433 Tawadhu' : Hikmah Yang Hilang dari Para Penuntut Ilmu “Maka disebabkan rahmat dari Allahlah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya”. (QS Ali Imron 159) Sudahkah kita menenggang rasa pada teman kita, memintakan ampun kepada Allah atas kekhilafannya ataukah kita lebih suka menempelkan predikat-predikat “fasik, jahil, bodoh, keras kepala, hanya bisa omong doang” dsb. Bahkan celaan atau stempel yang konsekwensinya sangat berat pun dengan sangat ceroboh sering dilontarkan seolah-oleh mulut ini tidak akan ditanya pertanggung jawabannya di hari kiamat kelak. Padahal seandainya pun kita lebih baik dari teman kita itu, kebaikan itu justru akan hiang karena sikap kita merendahkan saudara kita sesama muslim. Kita ternyata lebih suka mencari-cari puluhan kekhilafan saudara kita sampai sedetail-detailnya sementara kebaikan nya yang di depan mata justeru tidak pernah terlihat. Padahal Imam Malik-rahimahullah- manakala ada seorang muridnya yang dikabarkan melakukan keburukan atau kekhilafan, beliau akan mencarikan sedikitnya 40 udzur syar'i sebelum menyatakan bahwa dia bersalah atas kekhilafannya. Atau mari kita lihat contoh dari Salafuna Ash Sholih, Ketika Ibnu Abbas Radhiyallohu 'anhuma- (adik sepupu Nabi) sedang melakukan perjalanan bersama dengan Abu Hurairah -Radhiyallohu 'anhu-, mereka hanya membawa seekor unta. Maka Ibnu Abbas mempersilahkan Abu Hurairah untuk naik di atas untanya, namun Abu Hurairah menolaknya. Serta merta Ibnu Abbas berkata : "Seperti ini Rasul mengajarkan kepada kita, yang muda harus menghormati yang lebih tua". Maka Abu Hurairah pun terdiam dan beliau naik unta. Namun hanya beberapa detik di atas unta, beliau tiba-tiba melompat turun seraya berkata : "Wahai anak paman Rasul, engkau yang lebih berhak naik, karena seperti ini Rasul mengajarkan kepadaku, agar kaum mukminin menghormati keluarga dan ahli bayt Rasulullah". Subhaanallah ....... sebuah keteladanan yang luar biasa. Tidak usah jauh-jauh, lihatlah Rasulullah SAW. yang justeru mencarikan udzur bagi seorang Maiz bin Malik -Radhiyallohu 'anhu- yang meminta beliau untuk merajamnya karena telah berzina. Sebagaimana Bahkan dalam memuji pun Rasulullah SAW. menjelaskan hukumnya : "Jauhilah olehmu suka memuji-muji, karena itu sama saja dengan menyembelihnya" (HR Ahmad, dinyatakan Shahih oleh Syaikh Al Albany) Kalau memuji-muji saja ada aturannya, bahkan dilarang Rasul jika berlebihan, bagaimana pula dengan orang yang dengan mudah melecehkan, mengejek, merendahkan bahkan menfitnah dan menghina orang lain ? “Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah SAW. bertanya : Tahukah kalian siapakah orang yang bangkrut (pailit) itu? Maka mereka (para sahabat) menjawab: orang yang pailit di antara kita adalah orang yang tidak mempunyai uang dan harta. Maka Rasulullah SAW. menerangkan: orang yang pailit dari ummatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan (pahala) shalat, puasa dan zakatnya, namun dia datang dan (dahulu di dunianya) dia telah mencela si ini, menuduh (berzina) si itu, memakan harta si ini, menumpahkan darah si itu dan telah memukul orang lain (dengan tidak hak), maka si ini diberikan kepadanya kebaikan orang yang membawa banyak pahala ini, dan si itu diberikan sedemikian juga, maka apabila kebaikannya sudah habis sebelum dia melunasi segala dosanya (kepada orang lain), maka kesalahan orang yang didzalimi di dunia itu dibebankan kepadanya, kemudian dia dilemparkan ke api neraka. (HR. Muslim) BULETIN EMBUN Diterbitkan oleh Binroh Islam RSUD Dr. Soetomo Penasehat : 1. Direktur - Dr. Dodo Anondo MPH. 2. Dekan FK UNAIR - Prof. Dr. Agung Pranoto, dr. M.Kes, Sp.PD KEMD FINASIM Penanggung Jawab : Dr. H. Imam. Susilo, dr. Sp. PA. Pimpinan Redaksi : dr. H. Wijoto, Sp.S (K) Dewan Redaksi : Tim Kreatif Alamat : Jl. Prof. Moestopo 6-8 Surabaya telp. (031) 5501173 KISAH TELADAN diriwayatkan dalam shahih Muslim, Rasulullah bukannya mencari-cari kesalahan Maiz bin Malik, tetapi justru bertanya kepada shahabat dekat Maiz : "Apakah Maiz telah gila ?", dijawab oleh sahabatnya : "Tidak ya Rasulullah". Rasul tidak berhenti mencarikan udzur bagi Maiz : "Cobalah kau dekati Maiz, apakah mulutnya berbau khamr ?". "Tidak ya Rasulullah". Siapakah kita ini yang begitu cepat menudingkan telunjuk kita kepada orang lain sementara secara fithrah allah arahkan tiga jari kita yang lain kepada kita. Lihatlah teladan betapa tawadhu'nya Rasulullah SAW. makhluk terbaik dan terpilih “Dari Aisyah Radhiyallohu 'Anha beliau berkata: “Rasulullah SAW bersabda: “Suatu hari malaikat turun menemuiku seraya berkata : “Ya Muhammad sesungguhnya Rabb mu menyampaikan salam kepadamudan berfirman kepadamu : “Seandainya engkau mau, Aku akan jadikan engkau seorang Nabi sekaligus hamba atau seorang Nabi sekaligus Raja”. “Maka aku (Rasulullah) menoleh kepada Jibril”. Jibril berkata : “Wahai Muhammad, rendahkan dirimu”. Maka aku menjawab : “Aku ingin menjadi Nabi sekaligus hamba”. Maka kemudian Aisyah Radhiyallohu 'Anha berkata : “Maka sejak saat itu Rasulullah SAW. tidak makan sambil menyenderkan badannya”. Beliau bersabda : “Aku akan makan sebagaimana seorang hamba makan dan aku akan duduk sebagaimana seorang hamba duduk”. (HR. Abu Ya'la dengan sanad Hasan) Bisyr Al-Hafiy B isyr Al-Hafiy rahimahullah adalah seorang aabid, zaahid dan wara' bahkan beliau adalah salah satu tokohnya. Sebelum itu beliau adalah orang kaya yang hobi menggelar pesta dan berbuat maksiat, tentang penyebab taubatnya inilah kisahnya: "Suatu malam Bisyr berada di istananya dan didepan pintu berdiri seorang budaknya pada saat itu ia sedang berpesta maksiat. Pada malam itu datang seorang laki-laki dan bertanya kepada budaknya: "Apakah pemilik istana ini orang merdeka atau hamba sahaya?”. Budaknya menjawab: "Tuanku Bisyr adalah orang merdeka". Orang itu berkata: "Engkau benar, jika sekiranya ia seorang hamba maka ia akan memelihara posisinya sebagai hamba, seorang hamba tidak pantas bermaksiat kepada Pemiliknya". Bisyr mendengar apa yang dikatakan oleh orang tsb maka ia keluar menjumpainya dalam kondisi tidak memakai alas kaki seraya berkata kepadanya: "Apa yang anda ucapkan?". Maka orang itu mengulangi apa yang dikatakannya kepada budaknya. Setelah peristiwa ini maka Bisyr Al-Hafiy bertaubat kepada Allah dan mulai menuntut ilmu, mulai beribadah dan memperbaiki dirinya, dan ia selalu bertelanjang kaki (nyeker) sepanjang hidupnya. Saat ditanya kenapa ia melakukan hal itu, beliau mengatakan: "Allah memperbaiki diriku dalam kondisi aku betelanjang kaki maka aku tetap akan bertelanjang kaki". Maka beliau mendapat sebutan Bisyr Al-Hafiy... Al-hafiy artinya yang telanjang kaki atau nyeker ... Karena Bisyr selalu berjalan tanpa alas kaki dalam sebuah riwayat disebutkan selama beliau hidup, di kota Baghdad tidak ada seekor hewanpun yang buang kotoran di jalanan. Suatu saat pemilik delman mendapatkan kudanya buang kotoran di jalan, dia mengatakan Bisyr telah wafat, karena kudanya sudah berani buang kotoran di jalanan kota Baghdad dan ternyata orang itu benar hari itu Bisyr Al-Hafiy telah meninggal dunia, bukti kemuliaan yang Allah berikan kepada ham ba -Nya yang shalih ini .. TIPS PRAKTIS Menyejukan Relung Hati “Batasi waktu Anda menonton TV. Kebiasaan berlama-lama menonton TV dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2, obesitas dan penyakit jantung. " BULETIN BINROH ISLAM RSUD DR. SOETOMO Jumat, 19 Oktober 2012 / 3 Dzulhijjah 1433 "Bagi wanita yang memiliki bayi, selain bermanfaat pada bayi menyusui ampuh mengurangi risiko kanker payudara. " “Jamur Merang berguna sebagai pencegah anemia/ kurang darah, kanker dan darah tinggi. Jamur merang juga merupakan sumber dari beberapa macam enzim terutama tripsin yang berperan penting untuk membantu proses pencernaan. Jamur merang dapat juga dijadikan sebagai makanan pelindung karena kandungan vitamin Bkompleks yang lengkap termasuk riboflavin serta memiliki asam amino esensial yang cukup lengkap.” “Jangan langsung tidur usai makan malam bila ingin tidur nyenyak. Beri jeda waktu beberapa jam setelah makan malam sebelum beranjak ke tempat tidur. " “Jangan terlalu banyak buang lemak dalam tubuh karena berhubungan dengan estrogen. Wanita yang terlalu kurus akan mengalami siklus haid yang tidak normal dan dapat menganggu kesuburan. " "Jika Anda memiliki diabetes, berjalan kaki selama 30 menit atau lebih di malam hari dapat membantu dalam mengendalikan kadar gula darah.” "Mengerjakan pekerjaan rumah sama artinya dengan olahraga secara teratur karena beberapa posisi saat melakukan pekerjaan rumah mirip kegiatan yang dilakukan di pusat kebugaran. " INFO SASETA Shodaqoh Lisan Shodaqoh tidaklah harus dengan uang/harta. Kita bisa shodaqoh dengan lisan kita. Lisan adalah perangkat tubuh kita yang sangat sulit dikendalikan. Lisan bisa menjadi sangat manis semanis madu tapi bisa juga tajam setajam sembilu. Lisan bisa mendekatkan orang yang baru kenal tetapi juga bisa mencerai beraikan dua orang yang bersaudara. Ketika kita bertanya kepada penderita yang kita layani tentang kabarnya atau masalahnya hari ini, itu sudah shodaqoh. Walaupun kita tahu hari ini mereka masih sakit. Pertanyaan dengan senyum lembut akan menyambung hubungan kekrabatan dan keakraban, itulah pelaksanaan SASETA. Tujuan utama SASETA (Salam, Senyum, Tanya) untuk menjalin komunikasi antara petugas dan penderita sehingga tercapainya Layanan Sepenuh Hati. Negeri yang Aman S etiap musim haji tiba, kita teringat akan seorang manusia bernama Ibrahim. Karena berliaulah yang merintis ibadah haji dengan segala rangkaiannya. Bahkan beliaulah yang membangun Ka'bah dan kota Mekkah yang sekarang sudah menjadi kota metropolis dunia. Nabi Ibrahim terkenal dengan sebutan Abul Anbiya' atau juga Bapak Tauhid. Lahir di Selatan Irak di zaman seorang raja zhalim bernama Namrud. Ayahnya bernama Azar adalah ahli pembuat patungpatung yang disembah masyarakat saat itu sebagai tuhan yang diyakini memberi manfaat dan mudarat. Setelah masyarakat dan penguasa tempat kelahirannya menolak dakwah Tauhid, maka Allah memerintahkan Ibrahim hijrah ke Palestin dan tinggal di sana beberapa waktu. Kemudian Allah perintahkan Hijrah kembali ke sebuah lembah bebatuan yang tidak ada sama sekali air, pepohonan dan sumber kehidupan lainnya. Kawasan tersebut kemudian terkenal dengan sebutan Bakkah atau Mekkah seperti yang kita kenal sekarang. Di sanalah Ibrahim merancang sebuah masyarakat dan kominitas baru yang bertauhid. Di sanalah Ibrahim membangun sebuhah negeri dan peradaban baru yang yang mentauhidkan Tuhan Pencipta dan Pencipta alam jagad raya. Di sana pulalah Allah takdirkan sebuah negeri yang menjadi pusat peradaban Tauhid sampai hari kiamat nanti; sebuah negeri yang paling aman di dunia dan melimpah dengan buahbuahan kendati kawasannya dikelilingi bukit-bukit bebatuan. Dari sana pulalah memancar mata air zamzam yang tidak pernah kering kendati diminum dan dimanfaatkan oleh milyaran manusia sepanjang zaman. Sebuah negeri yang penuh berkah sebagai hasil perencanaan Ibrahim yang mengikuti petunjuk dan skenario Allah; Tuhan Pencipta alam semesta. Ya Robbana… Sesungguhnya aku membangun tempat tinggal anak cucuku di sebuah lembah yang tidak memiliki pepohonan, di samping rumah-Mu yang terhormat itu… (QS. Ibrahim : 37) Nabi Ibrahim sadar untuk membangun sebuah negeri yang baru, apalagi tidak ada sumber kehidupan seperti air dan tumbuhtumbuhan, bukanlah perkara mudah. Bahkan kalau ditinjau dengan akal manusia biasa adalah hal yang mustahil. Bisa saja dalam pandangan manusia biasa bahwa menyebarkan dakwah tauhid di tengah masyarakat yang sudah ada, kendati keranjingan menganut syirik mungkin lebih mudah. Ternyata yang terjadi adalah sebaliknya. Bila syirik telah menjadi budaya dan sistem sebuah kekuasaan dan pemerintahan seperti yang terjadi pada negeri tempat Di negeri yang tidak bertauhid, semua neraca menjadi terbalik. Yang hak dianggap batil dan yang batil dianggap hak. Yang baik dianggap buruk dan buruk dianggap baik dan hamba bisa bertingkah laku bagaikan tuhan. Bahkan mengklaim diri sebagai tuhan seperti yang dilakukan Fir'aun di Mesir. Kesesatan menjadi jalan hidup. Sedangkan petunjuk Allah dijauhi dan diperangi, termasuk Ibrahim sebagai Rasul Allah, tak luput dari konspirasi para pembangkang Allah itu. Berdasarkan fakta tersebut, Nabi Ibrahim meminta kepada Allah agar Allah berikan ia kesempatan membangun sebuah negeri visioner. Negeri yang aman yang akan menjadi pusat lambang Tauhid hingga akhir zaman. Beliaupun berkata sambil berdoa' : Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata : Ya Robb (Tuhan Pencipta).. Jadikanlah negeri ini (Mekkah) sebuah negeri yang aman. Sebuah negeri yang aman, bukan negeri yang makmur, atau maju dan sebagainya… Sebab, kemakmuran, kemajuan ekonomi dan teknologi tidak akan banyak manfaatnya bagi masyarakat luas jika negeri itu tidak aman. Kemajuan dan kemakmuran itu hanya akan menjadi alat sapi perah dan ajang korupsi dan kejahatan bagi para politisi, pengusaha, penguasa dan pejabatnya jika negeri tersebut belum sampai ke peringkat aman, sebagaiman yang kita lihat sepanjang sejarah manusia sampai hari ini di negaranegara maju di dunia ini, terlbih lagi di Indonesia, negeri yang didiami myoritas Muslim ini. Tentulah yang menjadi korban adalah masyarakatnya. BULETIN EMBUN Diterbitkan oleh Binroh Islam RSUD Dr. Soetomo Penasehat : 1. Direktur - Dr. Dodo Anondo MPH. 2. Dekan FK UNAIR - Prof. Dr. Agung Pranoto, dr. M.Kes, Sp.PD KEMD FINASIM Penanggung Jawab : Dr. H. Imam. Susilo, dr. Sp. PA. Pimpinan Redaksi : dr. H. Wijoto, Sp.S (K) Dewan Redaksi : Tim Kreatif Alamat : Jl. Prof. Moestopo 6-8 Surabaya telp. (031) 5501173 KISAH TELADAN kelahiran Ibrahim yakni Selatan Irak, maka menyebarkan dan menanamkan nilai-nilai Tauhid jauh lebih sulit. Namun demikian, kedua pilihan tersebut adalah sama-sama sulit. Karena hijrah ke Mekkah itu adalah petunjuk dan perintah Allah, maka Ibrahim tidak ragu sedikitpun dan bahkan jauh lebih optimis dakwahnya berhasil ketimbang di negeri tempat kelahirannya sendiri, kendati harus melewati perjalanan di atas padang pasir sekitar 2000 km. Ibrahim meyakini betul, selama dalam perintah dan petunjuk Allah, tidak ada yang mustahil. Sebelum menjalankan berbagai syari'at Islam, sebelum anak cucunya menyebar dan sebelum masyarakat terbentuk, nabi Ibrahim terlebih dahulu menetapkan visi pembangunan negeri Mekkah. Visi tersebut ialah bagaimana Mekkah menjadi “NEGERI YANG AMAN”. Negeri yang Aman. Itulah visi yang dirancang Ibrahim 'alaihissalam sebelum memulai berbagai aktivitas kehidupan di Mekkah. Sebab itu, untuk mewujudkan sebuah negeri yang aman, landasannya tidak mungkin dengan materi atau dimulai dari pembangunan ekonomi dan teknologi canggih. Sebuah negeri yang aman hanya akan terwujud jika dibangun sejak hari-hari pertama berdirinya dengan di atas landasan TAUHIDULLAH; mentauhidkan Allah. Ya, mentauhidkan atau mengesakan Allah dalam rububiyyah-Nya, dalam semua sistem hidup (uluhiyyah/ubudiyyah) dan dalam segala bentuk simbol, nama dan ornamen yang digunakan (Tauhid asma' dan sifat-Nya). Abdullah bin Mubarak A bdullah bin Mubarak sedemikian tergila-gila kepada seorang gadis dan membuat ia terus-menerus dalam kegundahan. Suatu malam di musim dingin ia berdiri di bawah jendela kamar kekasihnya sampai pagi hari hanya karena ingin melihat kekasihnya itu walau untuk sekilas saja. Salju turun sepanjang malam itu. Ketika adzan Shubuh terdengar, ia masih mengira bahwa itu adalah adzan untuk shalat 'Isya. Sewaktu fajar menyingsing, barulah ia sadar betapa ia sedemikian terlena dalam merindukan kekasihnya itu. “Wahai putera Mubarak yang tak tahu malu!”, katanya kepada dirinya sendiri. “Di malam yang indah seperti ini engkau dapat tegak terpaku sampai pagi hari karena hasrat pribadimu. tetapi apabila seorang imam shalat membaca surah yang panjang engkau menjadi sangat gelisah.” Di kota ini ia mengisi tahun-tahun kehidupannya secara berselang-selang. Tahun pertama ia menunaikan ibadah haji dan pada tahun kedua ia pergi berperang, tahun ketiga ia berdagang. Keuntungan dari perdagangannya itu dibagikannya kepada para pengikutnya. la biasa membagi-bagikan kurma kepada orang-orang miskin kemudian menghitung biji buah kurma yang mereka makan, dan memberikan hadiah satu dirham untuk setiap biji kepada siapa di antara mereka yang paling banyak memakannya. Abdullah sangat teliti dalam kesalehannya. Suatu ketika ia mampir di sebuah warung kemudian pergi shalat. Sementara itu kudanya yang berharga mahal menerobos ke dalam sebuah ladang gandum. Kuda itu lalu ditinggalkannya dan meneruskan perjalanan-nya dengan berjalan kaki. Mengenai hal ini Abdullah berkata: “Kudaku itu telah mengganyang gandumgandum yang ada pemiliknya”. Pada peristiwa lain, Abdullah melakukan perjalanan dari Merv ke Damaskus untuk mengembalikan sebuah pena yang dipinjamnya dan lupa mengembalikannya. Suatu hari Abdullah melalui suatu tempat. Orang-orang mengatakan kepada seorang buta yang ada di situ bahwa Abdullah sedang melewati tempat itu. “Mintalah kepadanya segala sesuatu yang engkau butuhkan!” “Abdullah berhentilah!”, orang buta itu berseru. Abdullah lalu berhenti. ” Doakanlah kepada Allah untuk mengembalikan penglihatanku ini!”, ia memohon kepada Abdullah. Abdullah menundukkan kepala lalu berdoa. Seketika itu juga orang buta itu dapat melihat kembali. Wallahu a'lam