binroh oktober 2012

advertisement
TIPS PRAKTIS
Menyejukan Relung Hati
“Tempe bisa mengobati penyakit maag
karena mengandung protein (yang sudah
siap diserap tubuh karena terlebih dulu
dicerna oleh jamur) dan senyawa anti
inflamasi.”
“Saat musim panas dengan suhu udara yang
tinggi biasanya daya tahan tubuh akan mudah
drop. Jaga asupan air minum tapi hindari
minuman yang sangat dingin karena saat udara
terlalu panas dapat menyebabkan kram perut jika
suhu tubuh sedang tinggi.”
BULETIN BINROH ISLAM RSUD DR. SOETOMO
Jumat, 5 Oktober 2012 / 19 Dzulqo’dah 1433
“Berhenti merokok bisa bantu
memperbesar otot. Merokok dapat
mengganggu metabolisme vitamin D,
sehingga fungsi otot terganggu.”
“Tekstur apel yang keras dapat
menghilangkan plak di gigi, juga
kandungan airnya memberikan
kelembaban mulut untuk menghilangkan
bakteri, sehingga apel bisa mencegah bau
mulut yang tak sedap.”
Meraih Keberkahan Hidup
“Jangan sering-sering menyentuh wajah jika
ingin menghindari flu. Orang yang punya
kebiasaan buruk sering memegang wajah lebih
gampang terserang influenza.”
“Saat lapar dan stres, tubuh akan meresponsnya
dengan melepas lebih banyak kolesterol. Karena
minim glukosa, lemak dijadikan sebagai sumber
bahan bakar yang akan mengurangi jumlah selsel lemak dalam tubuh. Berkurangnya lemak
akan membuat tubuh lebih mudah memproduksi
insulin dan menjauhi risiko diabetes.”
“Tertawa adalah obat terbaik untuk
mengusir menyegarkan pikiran. Olahraga,
tawa dan humor dapat melepaskan
endorphin yang meningkatkan mood dan
perasaan bahagia namun jangan
berlebihan.”
“Hindari minum teh setelah makan karena bisa
membuat protein yang terkandung di dalam
makanan menjadi sulit untuk dicerna. Zat-zat
yang sulit dicerna ini bisa mencapai 80 persen.”
INFO SASETA
Belajar Senyum dari Rasulullah
Rasulullah, amat pemurah akan senyum. Seorang sahabat mengatakan bahwa tak pernah
Rasulullah memandang atau mendatanginya,
melainkan senantiasa dengan tersenyum.
Bibir tipisnya senantiasa menyungging indah,
lahir dari keinginan tulus membahagiakan
orang lain. mengenal Rosululloh, adalah kekayaan yang tak ternilai harganya bagi kita.
Rosululloh sungguh-sungguh dicipta oleh
Allah untuk menjadi tauladan. Diamnya, pem-
bicaraannya pula tindakan-tindakannya, dari ujung
rambut sampai pangkal kakinya, semuanya
pelajaran, seluruhnya adalah referensi berharga
pembawa jalan keselamatan bagi yang mengikutinya. Program SASETA yang digulirkan adalah
untuk meneladani apa yang rosul contohkan.
Dengan SASETA (Salam Senyum Tanya) diharapkan
pengabdian di RSUD Dr. Soetomo bisa memberikan warna yang ceriah, yaitu warna kebahagiaan.
Senyumlah untuk mereka.
S
etiap orang tentu saja ingin
memperoleh keberkahan dalam
hidupnya di dunia ini. Karena itu kita
selalu berdo'a dan meminta orang lain
mendo'akan kita agar segala sesuatu yang
kita miliki dan kita upayakan memperoleh
keberkahan dari Allah Swt. Secara
harfiyah, berkah berarti an nama' waz
ziyadah yakni tumbuh dan bertambah, ini
berarti Berkah adalah kebaikan yang
bersumber dari Allah yang ditetapkan
terhadap sesuatu sebagaimana mestinya
sehingga apa yang diperoleh dan dimiliki
akan selalu berkembang dan bertambah
besar manfaat kebaikannya.
Namun, Allah hanya akan memberi
keberkahan itu kepada orang yang beriman
dan bertaqwa kepada-Nya. Janji Allah
untuk memberikan keberkahan kepada
orang yang beriman dan bertaqwa
dikemukakan dalam firman-Nya yang
artinya: Jikalau sekiranya penduduk
negeri-negeri beriman dan bertaqwa,
pastilah Kami akan melimpahkan kepada
mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi
mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu,
maka Kami siksa mereka disebabkan
perbuatannya (QS 7:96). Apabila manusia,
baik secara pribadi maupun kelompok atau
masyarakat memperoleh keberkahan dari
Allah Swt, maka kehidupannya akan selalu
berjalan dengan baik, rizki yang
diperolehnya cukup bahkan melimpah,
sedang ilmu dan amalnya selalu memberi
manfaat yang besar dalam kehidupan.
Disilah letak pentingnya bagi kita
memahami apa sebenarnya keberkahan itu
agar kita bisa berusaha semaksimal
mungkin untuk meraihnya.
Bentuk Keberkahan
Secara umum, keberkahan yang
diberikan Allah kepada orang-orang yang
beriman bisa kita bagi kedalam tiga bentuk.
Pertama, berkah dalam keturunan, yakni
dengan lahirnya generasi yang shaleh.
Generasi yang shaleh adalah yang kuat
imannya, luas ilmunya dan banyak amal
shalehnya, ini merupakan sesuatu yang
amat penting, apalagi terwujudnya generasi
yang berkualitas memang dambaan setiap
manusia. Kelangsungan Islam dan umat
Islam salah satu faktornya adalah adanya
topangan dari generasi yang shaleh.
Generasi semacam itu juga memiliki
jasmani yang kuat, memiliki kemandirian
termasuk dalam soal harta dan bisa
menjalani kehidupan dengan sebaikbaiknya. Keberkahan semacam ini telah
diperoleh Nabi Ibrahim as dan keluarganya
yang ketika usia mereka sudah begitu tua
ternyata masih dikaruniai anak, bahkan
siang maupun malam dalam jumlah yang
sama, yakni 24 jam setiap harinya, tapi bagi
orang yang diberkahi Allah maka dia bisa
memanfaatkan waktu yang 24 jam itu
semaksimal mungkin sehingga pencapaian
sesuatu yang baik ditempuh dengan
penggunaan waktu yang efisien. Sudah
begitu banyak manusia yang mengalami
kerugian dalam hidup ini karena tidak bisa
memanfaatkan waktu dengan baik,
sementara salah satu karakteristik waktu
adalah tidak akan bisa kembali lagi bila
sudah berlalu, Allah berfirman yang artinya:
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu
benar-benar dalam kerugian, kecuali
orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal shaleh dan nasihat
menasihati supaya mentaati kebenaran dan
nasihat menasihati supaya menetapi
kesabaran (QS 103:1-3).
Karena itu, bagi seorang muslim yang
diberkahi Allah, waktu digunakan untuk
bisa membuktikan pengabdiannya kepada
Allah Swt, meskipun dalam berbagai
bentuk usaha yang berbeda, Allah
berfirman yang artinya: Demi malam
apabila menutupi, dan siang apabila terang
benderang, dan penciptaan laki-laki dan
perempuan. Sesungguhnya usaha kamu
memang berbeda-beda. Adapun orang
yang memberikan (harta di jalan Allah) dan
bertaqwa dan membenarkan adanya
pahala yang terbaik (syurga), maka Kami
kelak akan menyiapkan baginya jalan yang
mudah (92:1-7).
BULETIN EMBUN
Diterbitkan oleh Binroh Islam RSUD Dr. Soetomo
Penasehat : 1. Direktur - Dr. Dodo Anondo MPH.
2. Dekan FK UNAIR - Prof. Dr. Agung Pranoto, dr. M.Kes, Sp.PD KEMD FINASIM
Penanggung Jawab : Dr. H. Imam. Susilo, dr. Sp. PA.
Pimpinan Redaksi : dr. H. Wijoto, Sp.S (K)
Dewan Redaksi : Tim Kreatif
Alamat : Jl. Prof. Moestopo 6-8 Surabaya telp. (031) 5501173
KISAH TELADAN
tidak hanya Ismail yang shaleh, sehat dan
cerdas, tapi juga Ishak dan Ya'kub.
Kedua, keberkahan dalam soal makanan
yakni makanan yang halal dan thayyib, hal
ini karena ulama Ibnu Katsir menjelaskan
bahwa keberkahan dari langit dan bumi
sebagaimana yang disebutkan dalam firman
surat Al A'raf: 96 di atas adalah rizki yang
diantara rizki itu adalah makanan. Yang
dimaksud makanan yang halal adalah
disamping halal jenisnya juga halal dalam
mendapatkannya, sehingga bagi orang yang
diberkahi Allah, dia tidak akan
menghalalkan segala cara dalam
memperoleh nafkah. Disamping itu,
makanan yang diberkahi juga adalah yang
thayyib, yakni yang sehat dan bergizi
sehingga makanan yang halal dan tayyib itu
tidak hanya mengenyangkan tapi juga dapat
menghasilkan tenaga yang kuat untuk
selanjutnya dengan tenaga yang kuat itu
digunakan untuk melaksanakan dan
menegakkan nilai-nilai kebaikan sebagai
bukti dari ketaqwaannya kepada Allah Swt,
Allah berfirman yang artinya: Dan
makanlah makanan yang halal lagi baik
dari apa yang telah Allah rizkikan
kepadamu, dan bertaqwalah kepada Allah
yang kamu beriman kepada-Nya (QS 5:88).
Ketiga, berkah dalam soal waktu yang
cukup tersedia dan dimanfaatkannya untuk
kebaikan, baik dalam bentuk mencari harta,
memperluas ilmu maupun memperbanyak
amal yang shaleh, karena itu Allah
menganugerahi kepada kita waktu, baik
Kecil Yang Membawa Berkah
S
esuatu yang kecil, bisa menjadi awal
perubahan besar, seringkali, sebuah
peristiwa besar di dunia ini, bermula
dari hal-hal kecil. Perubahan besar dalam
sebuah disiplin ilmu, tradisi hidup atau bahkan
dalam tata dunia, tidak jarang bermula dari
sesuatu yang kecil.
Adalah salah satu contoh apa yang
dilakukan Abdul Aswad Ad-Duali, seorang
pria yang lahir setahun sebelum Rasulullah
SAW hijrah ini, punya andil besar bagi
penemuan penting pada dunia baca tulis Al
Qur'an, bahkan bagi gramatika bahasa Arab di
kemudian hari. Di zaman Ali bin Abi Thalib,
orang mulai banyak yang salah membaca Al
Qur'an, yang akibatnya sangat fatal. Karena
bacaan yang salah menyebabkan artipun
menjadi berubah. Ali pun meminta stafnya
untuk mencari penulis handal untuk membantu memecahkan masalah tersebut. Dan dipilihlah Abul Aswad.
Abul Aswad lantas membaca ayat-ayat Al
Qur'an. Sebelum memulai ia berkata kepada
utusan Ali, “jika aku membuka mulut, maka
tulislah titik di atas huruf tersebut, jika aku
mengumpulkannya (mendommahkan) maka
tulislah titik di depan huruf tersebut, jika aku
mengkasrohkannya maka tulislah titik
dibawahnya, tetapi jika aku mendengungkannya maka jadilanlah titik tersebut menjadi
dua. Begitulah revolusi tanda baca Al Qur'an
dimulai dari titik-titik. Lantas berkembang
menjadi tanda baca seperti sekarang. Ini tentu
bagian dari kebenaran janji ALLAH SWT,
bahwa Dia akan menjaga Al Qur'an. Di sisi
lain juga menjelaskan betapa besar peran titiktitik itu bagi generasi-generasi selanjutnya.
Terlebih mereka yang tidak berbahasa ibu
bahasa Arab.
Kekuatan yang besar apapun, sesungguhnya bertumpu pada unsur-unsur kecil.
Pada hal-hal yang sederhana sampai hal-hal
yang rumit. Mengapa seekor cecak, tokek
mampu merayap, hinggap di kaca, dinding?.
Rahasianya adalah pada kaki-kakinya ada
ribuan bulu-bulu yang sangat kecil yang
seolah-olah cecak atau tokek itu kakinya mempunyai semacam lem padahal itu bukan lem.
Sebatang lidi mudah dipatahkan dan tidak
dapat bermanfaat untuk menyapu, tetapi bila
lidi banyak dan menyatu dalam satu ikatan
yang kokoh maka akan sulit untuk dipatahkan
dan menjadi bermanfaat untuk menyapu
halaman. Jadi betapa kokohnya persatuan dan
betapa lemahnya perceraian. Tidak mengabaikan hal-hal kecil, ibarat menabung. Kita punya
banyak keterbatasan untuk berkarya dalam
bidang yang besar, kita tidak boleh putus asa.
Masih ada kesempatan untuk mengumpulkan
yang kecil-kecil selama ikhlas, tulus dan dijalankan didalam naungan, bimbingan Islam,
Insya Alloh akan diterima di sisi NYA.
Tidak pernah merugi, siapa yang punya
perhatian pada hal-hal kecil. Tidak pernah
panik, orang yang telah menabung dari masa
lapangnya, meski sedikit demi sedikit, untuk
masa sulitnya. Tidak ada yang lebih membahagiakan, dari menikmati kebesaran yang
terkumpul dari yang kecil-kecil saat demi saat.
Kita mengawali hidup ini dari kecil, dari
nol ….!!! Alloh SWT berfirman,” Dan
ALLAH SWT mengeluarkan kamu dari perut
ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu
bersyukur.” ( QS An-Nahl : 16 )
TIPS PRAKTIS
Menyejukan Relung Hati
“Kencur bisa untuk obat batuk,
mengendalikan rasa sakit, antihipertensi dan
obat influenza. Caranya cukup mudah dengan
dicuci, dikupas kemudian dikunyah.“
“Biasakan diri sewaktu bangun tidur pagi
sebelum gosok gigi untuk meminum air putih
biasa ( yang sudah di masak/steril) sebanyak
satu gelas. Usahakan kebiasaan ini di lakukan
sepanjang hari, insyaAllah badan anda akan
sehat dan bugar. Tetap fit sepanjang hari dan
Tidak Mudah Terserang Penyakit."
BULETIN BINROH ISLAM RSUD DR. SOETOMO
Jumat, 12 Oktober 2012 / 26 Dzulqo’dah 1433
Keutamaan 10 Hari Awal Dzulhijjah
“TERLALU banyak makan daging dan
produk daging dan telur dapat meningkatkan
produksi kelenjar minyak meningkat,
sehingga mengundang bakteri dan timbul
jerawat."
"Gigi berlubang, gigi tanggal, pembentukan
plak gigi, sakit gigi, dan pendarahan gusi bisa
dicegah dengan mengkonsumsi jeruk limau.
Jeruk limau, sebagai sumber yang kaya vitamin
C, sangat bermanfaat dalam mempertahankan
kesehatan gigi dan tulang di bagian tubuh
lainnya."
“Strawberi banyak terdapat vitamin C, yaitu
suatu zat yang kuat untuk meningkatkan serat
kolegen. Kolegen sendiri berfungsi untuk
membantu kulit tetap stabil dan lembut.
Semakin banyak vitamin c yang di konsumsi
maka semakin sedikit garis-garis yang
muncul di kulit.”
MACAM-MACAM AMALAN YANG
DISYARIATKAN
1. Melaksanakan Ibadah Haji Dan
Umrah. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda (artinya): "Dari umrah ke umrah
adalah tebusan (dosa-dosa yang dikerjakan)
di antara keduanya, dan haji yang mabrur
tidak ada balasanyang pantas selain Al
Jannah (surga)". (HR. Bukhari dan Muslim)
INFO SASETA
Sebarkan Salam
Nabi Muhammad SAW bersabda, ''Kalian tak
akan masuk surga sampai kalian beriman dan
saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan satu amalan bila dilakukan akan membuat
kalian saling mencintai? Yaitu, sebarkanlah
salam di antara kalian.'' (HR Muslim dari Abi
Hurairah). Menyebarkan salam berarti menyebarkan kedamaian. Sebab, kata salam mengandung makna kedamaian, keselamatan,
dan keamanan. Karena itu, orang yang mengucapkan salam pada hakikatnya mengucapkan
“Tidak ada satu amal sholeh yang lebih
dicintai oleh Allah melebihi amal shalih
yang dilakukan selama 10 hari pertama
bulan Dzul Hijjah.” Para sahabat bertanya:
“Tidak pula jihad?” Nabi shallallahu 'alaihi
wa sallam menjawab: “Tidak pula jihad,
kecuali orang yang berangkat jihad dengan
jiwa dan hartanya namun tidak ada yang
kembali satupun.” (HR. Abu Daud dan
dishahihkan Syaikh Al Albani)
doa terhadap orang yang diberi salam agar senantiasa mendapat kedamaian, kasih sayang, dan berkah dari Allah SWT. Usahakanlah setiap bertemu
dengan para pasien ucapkanlah salam. Salam yang
kita ucapkan akan menghilangkan jarak antara petugas dengan penderita yang pada akhirnya mampu
memberikan motivasi sembuh kepada pasien. Maka
sebarkanlah salam berikanlah kedamaian kepada
para penderita dengan melaksanakan SASETA
(Salam, Senyum, Tanya)
2. Berpuasa selama hari-hari tersebut,
atau pada sebagiannya, terutama pada hari
Arafah. Disebutkan dalam hadist Qudsy :
“Semua amal perbuatan anak Adam adalah
untuk kepentingannya sendiri. Kecuali
puasa; sungguh puasa itu adalah untuk-Ku,
dan Aku lah yang akan membalasnya. Ia
menjauhi syahwat, makan dan minum
semata-mata karena Aku. Puasa itu adalah
perisai, Bagi orang yang berpuasa, ada dua
saat yang membuat dia gembira, yaitu
ketika berbuka, dan ketika bertemu dengan
Rabb nya, sungguh bau mulut orang yang
berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada
bau minyak kesturi.”. (HR. Bukhari)
3. Takbir Dan Dzikir Pada Hari-Hari
Tersebut. Sebagaimana firman Allah Ta'ala.
".... dan supaya mereka menyebut nama
Allah pada hari-hari yang telah ditentukan
...". [Al Hajj : 28].
Dari Umar Radhiyallahu 'Anhuma,
bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda : “Tidak ada hari yang paling
agung dan amat dicintai Allah untuk berbuat kebajikan di dalamnya daripada sepuluh hari (Dzulhijjah) ini. Maka perbanyaklah pada saat itu tahlil, takbir dan tahmid".
(HR. Ahmad, dinyatakan Shahih oleh
Syaikh Syu'aib Al Arna'uth)
Imam Bukhari Rahimahullah menuturkan bahwa Ibnu Umar dan Abu Hurairah
Radhiyallahu 'Anhuma keluar ke pasar
pada sepuluh hari tersebut seraya mengumandangkan takbir lalu orang-orang pun
mengikuti takbirnya.
4. Taubat Serta Meninggalkan Segala
Maksiat Dan Dosa.
“Hai orang-orang yang beriman,
bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan
nasuhaa (taubat yang semurni-murninya).
Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi
5. Banyak Beramal Shalih. Berupa
ibadah-ibadah sunnah seperti : shalat, sedekah, infaq fi sabilillah, membaca Al Qur'an,
amar ma'ruf nahi munkar dan lain sebagainya. Sebab amalan-amalan tersebut pada
hari itu dilipat gandakan pahalanya. Bahkan
amal ibadah yang tidak utama bila
dilakukan pada hari itu akan menjadi lebih
utama dan dicintai Allah daripada amal ibadah pada hari lainnya meskipun merupakan
amal ibadah yang utama, sekalipun jihad
yang merupakan amal ibadah yang amat
utama, kecuali jihad orang yang tidak
kembali dengan harta dan jiwanya.
7. Berkurban Pada Hari Raya Qurban
Dan Hari-hari Tasyriq.
“Dan telah Kami jadikan untuk kamu
unta-unta itu sebagian dari syiar Allah,
kamu memperoleh kebaikan yang banyak
padanya, maka sebutlah olehmu nama
Allah ketika kamu menyembelihnya dalam
keadaan berdiri (dan telah terikat). Kemudian apabila telah roboh (mati), maka
makanlah sebagiannya dan beri makanlah
orang yang rela dengan apa yang ada
padanya (yang tidak meminta-minta) dan
orang yang meminta.” (Al Hajj : 36)
"Rasulullah SAW. berkurban dengan
menyembelih dua ekor domba jantan berwarna putih dan bertanduk. Beliau sendiri
yang menyembelihnya dengan menyebut
nama Allah dan bertakbir, serta meletakkan
kaki beliau di sisi tubuh domba itu".
[Muttafaq 'Alaihi].
8. Dilarang Mencabut Atau Memotong
Rambut Dan Kuku Bagi Orang Yang
Hendak Berkurban.
"Jika kamu melihat hilal bulan Dzul
Hijjah dan salah seorang di antara kamu
ingin berkurban, maka hendaklah ia
menahan diri dari (memotong) rambut dan
kukunya". (HR. Muslim)
Larangan ini, menurut zhahirnya, hanya
dikhususkan bagi orang yang berkurban
saja. Namun demikian ini bukan berarti haram, hanya merupakan sebuah keutamaan.
9. Melaksanakan Shalat Iedul Adha Dan
Mendengarkan Khutbahnya. Rasulullah
SAW. memerintahkan kami mengeluarkan
para wanita gadis, haidh, dan yang dipingit
(karena masa iddah). Adapun yang haidh ,
maka mereka menjauhi sholat, dan
menyaksikan kebaikan dan dakwah/doanya
kaum muslimin. Aku berkata: "Ya
Rasulullah, seorang di antara kami ada yang
tak punya jilbab". Beliau menjawab:
"Hendaknya saudaranya memakaikan
(meminjamkan) jilbabnya kepada
saudaranya". [HR. Bukhari dan Muslim] .
BULETIN EMBUN
Diterbitkan oleh Binroh Islam RSUD Dr. Soetomo
Penasehat : 1. Direktur - Dr. Dodo Anondo MPH.
2. Dekan FK UNAIR - Prof. Dr. Agung Pranoto, dr. M.Kes, Sp.PD KEMD FINASIM
Penanggung Jawab : Dr. H. Imam. Susilo, dr. Sp. PA.
Pimpinan Redaksi : dr. H. Wijoto, Sp.S (K)
Dewan Redaksi : Tim Kreatif
Alamat : Jl. Prof. Moestopo 6-8 Surabaya telp. (031) 5501173
KISAH TELADAN
kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika
Allah tidak menghinakan Nabi dan orangorang mukmin yang bersama dia; sedang
cahaya mereka memancar di hadapan dan di
sebelah kanan mereka, sambil mereka
mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS At Tahrim 8)
Abbad bin Bisyir r.a.
S
uatu saat Rasulullah saw. bersabda
kepada orang-orang Anshar, “Wahai
golongan Anshar, kalian adalah inti,
sedangkan golongan lain adalah bagai kulit
ari. Maka tak mungkin aku diciderai kalian.”
Semenjak itu, yakni semenjak Abbad bin
Bisyir mendengar ucapan ini dari Rasulullah,
ia pun rela menyerahkan harta dan nyawanya
di jalan Allah. Maka kita temui, di arena
pengorbanan, ia adalah orang pertama. Tapi
di arena pembagian harta rampasan, ia sulit
ditemukan. Di samping itu ia adalah seorang
ahli ibadah yang tekun, seorang pahlawan
yang gigih dalam berjuang, seorang dermawan yang rela berkurban, dan seorang mukmin sejati yang telah membaktikan hidupnya
untuk keimanan ini. Keimanannya telah
dikenal luas di kalangan sahabat. Aisyah ra.
pernah berkata, ada tiga orang Anshar yang
keutamaannya tak dapat diatasi oleh
seorangpun juga, yaitu Saab bin Muadz,
Useid bin Hudlair dan Abbad bin Bisyir.
Dalam peperangan untuk memerangi kaum murtad di bawah pimpinan Musailamah
Al-Kadzab, Abbad bin Bisyir mendapat amanah untuk menjadi komandan pasukan. Dalam peperangan ini, ia harus berhadapan dengan tentara Musailamah yang kejam berpengalaman. Sehari sebelum perang Yamamah dimulai, Abbad bermimpi yang takwil
mimpinya ia ketahui tak lama setelah mimpinya itu
Abu Sa'id al-Khudri berkata, “Abbad bin
Bisyir berkata kepadaku, wahai Abu Said,
tadi malam saya bermimpi, saya melihat langit terbuka untukku, kemudian tertutup lagi.” Saya meyakini, takwil mimpi itu adalah
saya akan mengalami syahid. Abu Said berkata, sungguh itu adalah mimpi yang baik.
Lalu meletuslah perang Yamamah. Ketika ia melihat kemenangan seakan di tangan
musuh, ia teringat oleh sabda Rasulullah
kepaa golongan Anshar, “Kalian adalah inti,
tak mungkin aku diciderai kalian.” Ucapan
ini memenuhi rongga dada dan hatinya,
hingga seolah-olah sekarang ini Rasulullah
masih berdiri dan mengulang-ulang perkataannya. Abbad merasa bahwa tanggung
jawab itu terpikul hanya di atas bahu orangorang Anshar saja, atau di atas bahu mereka
sebelum golongan lain. Ia kemudian naik ke
atas bukit dan berseru, “Hai golongan
Anshar, pecahkanlah sarung pedangmu dan
tunjukkanlah kemampuan kalian.”
Dan ketika seruannya ini dijawab oleh
400 orang pejuang, Abbad bersama Abu
Dujanah dan Barra' bin Malik membawa
mereka hingga taman maut, sebuah taman
yang dijadikan Musailamah sebagai benteng
pertahanan. Pahlawan besar itupun berjuang
layaknya seorang laki-laki, mukmin dan
warga Anshar. Pada hari yang mulia ini,
pergilah Abbad menjumpai syahidnya. Dan
benarlah mimpi yang dialaminya semalam,
pintu langit terbuka untuk dirinya kemudian
tertutup kembali. Wallahu A'lam.
TIPS PRAKTIS
Menyejukan Relung Hati
"Tidak hanya mandi air hangat yang
menyehatkan. Mandi air dingin juga dapat
menghilangkan stress karena meredakan
ketegangan dan dianjurkan dengan temperatur
sekitar 12-18 derajat celcius. Maka dari itu,
jangan takut mandi air dingin.”
“Jamur lingzhi dipercaya dapat
meningkatkan proses metabolisme dan
menunda penuaan dini. Dari hasil riset
peneliti Jepang, terbukti bahwa ganoderma
mengandung 800 – 2000 ppm germanium
organik, dimana 4 – 6 kali lebih kuat dari
ginseng, selain itu Ganoderma Lucidum
juga mengandung polisakarida yang bisa
memperkuat system imun. Orang-orang
Jepang dan Cina telah membuktikan hal
ini, mereka telah mengkonsumsi Jamur
ribuan tahun yang lampau."
“Waktu terbaik untuk sarapan adalah sebelum
melakukan olahraga pagi. Banyak orang yang
olahraga dengan perut kosong, padahal hal itu
dapat mengganggu kinerja dan menurunkan
kadar gula darah. "
“Daun salam bisa untuk mengatasi asam urat,
caranya ambil 10 lembar daun salam direbus
dengan 700 cc air hingga tersisa 200 cc,
kemudian airnya diminum selagi hangat.”
“Sakit kepala mudah terjadi akibat
ketegangan atau stres. Jika ini yang Anda
alami, usahakan tubuh rileks. Bisa dengan
melakukan pemijatan di tengkuk, bahu,
pelipis, atau tangan.”
“Kurang tidur bisa juga menyebabkan sakit
kepala. Apalagi jika seharian Anda bekerja
yang membuat mata tegang, mudah
memicu sakit kepala. Jadi cobalah istirahat
sejenak."
INFO SASETA
Tetap Salam, Senyum, Tanya
Kita tidak pernah bisa menduga apa yang akan
terjadi di akhir hari. Mengawali hari dengan
hati riang dan semangat menjulang, kadang
bisa diakhiri dengan bersungut-sungut atau
marah oleh sebab berbagai macam hal. Semangat dan keriangan yang tadinya dirasakan
penuh, seolah-olah terkikis habis oleh satu
atau dua kejadian yang dialami. Rasanya,
keseluruhan hari itu menjadi begitu buruk
oleh sebab peristiwa yang dialami di ujung
hari.Namun kita harus senantiasa sadar dan
ingat, bahwa kita memiliki tugas yang mulia.
Pelayanan maksimal yang kita berikan kepada
pasien akan memberi dorongan motivasi mereka
untuk sembuh. Kekuatan motivasi ini mampu
merubah yang pesimis jadi optimis. Senantiasa kita
mengingatkan bahwa SASETA (Salam, Senyum,
Tanya) bertujuan menjembatani komunikasi antara
petugas dan penderita. Jangan sampai perasaan
kesal kita menjadikan keikhlasan kita menguap
begitu saja. Lakukan SASETA untuk mencapai
Layanan Sepenuh Hati (LSH).
BULETIN BINROH ISLAM RSUD DR. SOETOMO
Jumat, 26 Oktober 2012 / 10 Dzulhijjah 1433
Tawadhu' : Hikmah Yang Hilang
dari Para Penuntut Ilmu
“Maka disebabkan rahmat dari Allahlah kamu berlaku lemah lembut terhadap
mereka. sekiranya kamu bersikap keras lagi
berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan
diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang bertawakkal
kepada-Nya”. (QS Ali Imron 159)
Sudahkah kita menenggang rasa pada
teman kita, memintakan ampun kepada
Allah atas kekhilafannya ataukah kita lebih
suka menempelkan predikat-predikat
“fasik, jahil, bodoh, keras kepala, hanya bisa
omong doang” dsb. Bahkan celaan atau
stempel yang konsekwensinya sangat berat
pun dengan sangat ceroboh sering
dilontarkan seolah-oleh mulut ini tidak akan
ditanya pertanggung jawabannya di hari
kiamat kelak. Padahal seandainya pun kita
lebih baik dari teman kita itu, kebaikan itu
justru akan hiang karena sikap kita
merendahkan saudara kita sesama muslim.
Kita ternyata lebih suka mencari-cari
puluhan kekhilafan saudara kita sampai
sedetail-detailnya sementara kebaikan nya
yang di depan mata justeru tidak pernah
terlihat. Padahal Imam Malik-rahimahullah-
manakala ada seorang muridnya yang dikabarkan melakukan keburukan atau kekhilafan, beliau akan mencarikan sedikitnya 40
udzur syar'i sebelum menyatakan bahwa dia
bersalah atas kekhilafannya.
Atau mari kita lihat contoh dari Salafuna
Ash Sholih, Ketika Ibnu Abbas Radhiyallohu 'anhuma- (adik sepupu Nabi)
sedang melakukan perjalanan bersama
dengan Abu Hurairah -Radhiyallohu 'anhu-,
mereka hanya membawa seekor unta. Maka
Ibnu Abbas mempersilahkan Abu Hurairah
untuk naik di atas untanya, namun Abu
Hurairah menolaknya. Serta merta Ibnu
Abbas berkata : "Seperti ini Rasul mengajarkan kepada kita, yang muda harus menghormati yang lebih tua". Maka Abu Hurairah
pun terdiam dan beliau naik unta.
Namun hanya beberapa detik di atas
unta, beliau tiba-tiba melompat turun seraya
berkata : "Wahai anak paman Rasul, engkau
yang lebih berhak naik, karena seperti ini
Rasul mengajarkan kepadaku, agar kaum
mukminin menghormati keluarga dan ahli
bayt Rasulullah". Subhaanallah ....... sebuah
keteladanan yang luar biasa.
Tidak usah jauh-jauh, lihatlah Rasulullah
SAW. yang justeru mencarikan udzur bagi
seorang Maiz bin Malik -Radhiyallohu
'anhu- yang meminta beliau untuk merajamnya karena telah berzina. Sebagaimana
Bahkan dalam memuji pun Rasulullah
SAW. menjelaskan hukumnya :
"Jauhilah olehmu suka memuji-muji,
karena itu sama saja dengan menyembelihnya" (HR Ahmad, dinyatakan Shahih oleh
Syaikh Al Albany)
Kalau memuji-muji saja ada aturannya,
bahkan dilarang Rasul jika berlebihan,
bagaimana pula dengan orang yang dengan
mudah melecehkan, mengejek, merendahkan bahkan menfitnah dan menghina
orang lain ?
“Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu
bahwa Rasulullah SAW. bertanya : Tahukah
kalian siapakah orang yang bangkrut (pailit)
itu? Maka mereka (para sahabat) menjawab:
orang yang pailit di antara kita adalah orang
yang tidak mempunyai uang dan harta.
Maka Rasulullah SAW. menerangkan:
orang yang pailit dari ummatku adalah
orang yang datang pada hari kiamat dengan
(pahala) shalat, puasa dan zakatnya, namun
dia datang dan (dahulu di dunianya) dia
telah mencela si ini, menuduh (berzina) si
itu, memakan harta si ini, menumpahkan
darah si itu dan telah memukul orang lain
(dengan tidak hak), maka si ini diberikan
kepadanya kebaikan orang yang membawa
banyak pahala ini, dan si itu diberikan
sedemikian juga, maka apabila kebaikannya
sudah habis sebelum dia melunasi segala
dosanya (kepada orang lain), maka
kesalahan orang yang didzalimi di dunia itu
dibebankan kepadanya, kemudian dia
dilemparkan ke api neraka. (HR. Muslim)
BULETIN EMBUN
Diterbitkan oleh Binroh Islam RSUD Dr. Soetomo
Penasehat : 1. Direktur - Dr. Dodo Anondo MPH.
2. Dekan FK UNAIR - Prof. Dr. Agung Pranoto, dr. M.Kes, Sp.PD KEMD FINASIM
Penanggung Jawab : Dr. H. Imam. Susilo, dr. Sp. PA.
Pimpinan Redaksi : dr. H. Wijoto, Sp.S (K)
Dewan Redaksi : Tim Kreatif
Alamat : Jl. Prof. Moestopo 6-8 Surabaya telp. (031) 5501173
KISAH TELADAN
diriwayatkan dalam shahih Muslim,
Rasulullah bukannya mencari-cari kesalahan Maiz bin Malik, tetapi justru bertanya
kepada shahabat dekat Maiz : "Apakah Maiz
telah gila ?", dijawab oleh sahabatnya :
"Tidak ya Rasulullah". Rasul tidak berhenti
mencarikan udzur bagi Maiz : "Cobalah kau
dekati Maiz, apakah mulutnya berbau
khamr ?". "Tidak ya Rasulullah".
Siapakah kita ini yang begitu cepat
menudingkan telunjuk kita kepada orang
lain sementara secara fithrah allah arahkan
tiga jari kita yang lain kepada kita.
Lihatlah teladan betapa tawadhu'nya
Rasulullah SAW. makhluk terbaik dan
terpilih
“Dari Aisyah Radhiyallohu 'Anha beliau
berkata: “Rasulullah SAW bersabda: “Suatu
hari malaikat turun menemuiku seraya berkata : “Ya Muhammad sesungguhnya Rabb
mu menyampaikan salam kepadamudan
berfirman kepadamu : “Seandainya engkau
mau, Aku akan jadikan engkau seorang
Nabi sekaligus hamba atau seorang Nabi
sekaligus Raja”. “Maka aku (Rasulullah)
menoleh kepada Jibril”. Jibril berkata :
“Wahai Muhammad, rendahkan dirimu”.
Maka aku menjawab : “Aku ingin menjadi
Nabi sekaligus hamba”. Maka kemudian
Aisyah Radhiyallohu 'Anha berkata : “Maka
sejak saat itu Rasulullah SAW. tidak makan
sambil menyenderkan badannya”. Beliau
bersabda : “Aku akan makan sebagaimana
seorang hamba makan dan aku akan duduk
sebagaimana seorang hamba duduk”. (HR.
Abu Ya'la dengan sanad Hasan)
Bisyr Al-Hafiy
B
isyr Al-Hafiy rahimahullah
adalah seorang aabid, zaahid dan
wara' bahkan beliau adalah salah
satu tokohnya. Sebelum itu beliau adalah
orang kaya yang hobi menggelar pesta
dan berbuat maksiat, tentang penyebab
taubatnya inilah kisahnya:
"Suatu malam Bisyr berada di istananya dan didepan pintu berdiri seorang
budaknya pada saat itu ia sedang berpesta maksiat. Pada malam itu datang seorang laki-laki dan bertanya kepada
budaknya: "Apakah pemilik istana ini
orang merdeka atau hamba sahaya?”.
Budaknya menjawab: "Tuanku Bisyr
adalah orang merdeka".
Orang itu berkata: "Engkau benar,
jika sekiranya ia seorang hamba maka ia
akan memelihara posisinya sebagai hamba, seorang hamba tidak pantas bermaksiat kepada Pemiliknya".
Bisyr mendengar apa yang dikatakan
oleh orang tsb maka ia keluar menjumpainya dalam kondisi tidak memakai alas
kaki seraya berkata kepadanya: "Apa
yang anda ucapkan?".
Maka orang itu mengulangi apa yang
dikatakannya kepada budaknya. Setelah
peristiwa ini maka Bisyr Al-Hafiy bertaubat kepada Allah dan mulai menuntut
ilmu, mulai beribadah dan memperbaiki
dirinya, dan ia selalu bertelanjang kaki
(nyeker) sepanjang hidupnya. Saat ditanya kenapa ia melakukan hal itu, beliau
mengatakan: "Allah memperbaiki diriku
dalam kondisi aku betelanjang kaki
maka aku tetap akan bertelanjang kaki".
Maka beliau mendapat sebutan Bisyr
Al-Hafiy...
Al-hafiy artinya yang telanjang kaki
atau nyeker ...
Karena Bisyr selalu berjalan tanpa
alas kaki dalam sebuah riwayat disebutkan selama beliau hidup, di kota Baghdad tidak ada seekor hewanpun yang
buang kotoran di jalanan. Suatu saat
pemilik delman mendapatkan kudanya
buang kotoran di jalan, dia mengatakan
Bisyr telah wafat, karena kudanya
sudah berani buang kotoran di
jalanan kota Baghdad dan
ternyata orang itu benar
hari itu Bisyr Al-Hafiy
telah meninggal
dunia, bukti kemuliaan yang Allah
berikan kepada
ham ba -Nya
yang shalih ini ..
TIPS PRAKTIS
Menyejukan Relung Hati
“Batasi waktu Anda menonton TV. Kebiasaan
berlama-lama menonton TV dapat
meningkatkan risiko diabetes tipe 2, obesitas
dan penyakit jantung. "
BULETIN BINROH ISLAM RSUD DR. SOETOMO
Jumat, 19 Oktober 2012 / 3 Dzulhijjah 1433
"Bagi wanita yang memiliki bayi, selain
bermanfaat pada bayi menyusui ampuh
mengurangi risiko kanker payudara. "
“Jamur Merang berguna sebagai pencegah
anemia/ kurang darah, kanker dan darah
tinggi. Jamur merang juga merupakan
sumber dari beberapa macam enzim
terutama tripsin yang berperan penting untuk
membantu proses pencernaan. Jamur merang
dapat juga dijadikan sebagai makanan
pelindung karena kandungan vitamin Bkompleks yang lengkap termasuk riboflavin
serta memiliki asam amino esensial yang
cukup lengkap.”
“Jangan langsung tidur usai makan malam
bila ingin tidur nyenyak. Beri jeda waktu
beberapa jam setelah makan malam sebelum
beranjak ke tempat tidur. "
“Jangan terlalu banyak buang lemak dalam
tubuh karena berhubungan dengan estrogen.
Wanita yang terlalu kurus akan mengalami
siklus haid yang tidak normal dan dapat
menganggu kesuburan. "
"Jika Anda memiliki diabetes, berjalan kaki
selama 30 menit atau lebih di malam hari
dapat membantu dalam mengendalikan kadar
gula darah.”
"Mengerjakan pekerjaan rumah sama artinya
dengan olahraga secara teratur karena
beberapa posisi saat melakukan pekerjaan
rumah mirip kegiatan yang dilakukan di
pusat kebugaran. "
INFO SASETA
Shodaqoh Lisan
Shodaqoh tidaklah harus dengan uang/harta.
Kita bisa shodaqoh dengan lisan kita. Lisan
adalah perangkat tubuh kita yang sangat sulit
dikendalikan. Lisan bisa menjadi sangat manis
semanis madu tapi bisa juga tajam setajam
sembilu. Lisan bisa mendekatkan orang yang
baru kenal tetapi juga bisa mencerai beraikan
dua orang yang bersaudara. Ketika kita
bertanya kepada penderita yang kita layani
tentang kabarnya atau masalahnya hari ini, itu
sudah shodaqoh. Walaupun kita tahu hari ini
mereka masih sakit. Pertanyaan dengan senyum
lembut akan menyambung hubungan kekrabatan
dan keakraban, itulah pelaksanaan SASETA. Tujuan
utama SASETA (Salam, Senyum, Tanya) untuk
menjalin komunikasi antara petugas dan penderita
sehingga tercapainya Layanan Sepenuh Hati.
Negeri yang Aman
S
etiap musim haji tiba, kita teringat
akan seorang manusia bernama
Ibrahim. Karena berliaulah yang merintis ibadah haji dengan segala rangkaiannya. Bahkan beliaulah yang membangun Ka'bah dan kota Mekkah yang sekarang sudah menjadi kota metropolis dunia.
Nabi Ibrahim terkenal dengan sebutan
Abul Anbiya' atau juga Bapak Tauhid. Lahir di Selatan Irak di zaman seorang raja
zhalim bernama Namrud. Ayahnya bernama Azar adalah ahli pembuat patungpatung yang disembah masyarakat saat itu
sebagai tuhan yang diyakini memberi
manfaat dan mudarat.
Setelah masyarakat dan penguasa tempat kelahirannya menolak dakwah Tauhid,
maka Allah memerintahkan Ibrahim hijrah
ke Palestin dan tinggal di sana beberapa
waktu. Kemudian Allah perintahkan Hijrah
kembali ke sebuah lembah bebatuan yang
tidak ada sama sekali air, pepohonan dan
sumber kehidupan lainnya. Kawasan
tersebut kemudian terkenal dengan sebutan
Bakkah atau Mekkah seperti yang kita
kenal sekarang.
Di sanalah Ibrahim merancang sebuah
masyarakat dan kominitas baru yang
bertauhid. Di sanalah Ibrahim membangun
sebuhah negeri dan peradaban baru yang
yang mentauhidkan Tuhan Pencipta dan
Pencipta alam jagad raya. Di sana pulalah
Allah takdirkan sebuah negeri yang menjadi pusat peradaban Tauhid sampai hari
kiamat nanti; sebuah negeri yang paling
aman di dunia dan melimpah dengan buahbuahan kendati kawasannya dikelilingi
bukit-bukit bebatuan. Dari sana pulalah memancar mata air zamzam yang tidak pernah kering kendati diminum dan dimanfaatkan oleh milyaran manusia sepanjang
zaman. Sebuah negeri yang penuh berkah
sebagai hasil perencanaan Ibrahim yang mengikuti petunjuk dan skenario Allah; Tuhan
Pencipta alam semesta.
Ya Robbana… Sesungguhnya aku
membangun tempat tinggal anak cucuku di
sebuah lembah yang tidak memiliki
pepohonan, di samping rumah-Mu yang
terhormat itu… (QS. Ibrahim : 37)
Nabi Ibrahim sadar untuk membangun
sebuah negeri yang baru, apalagi tidak ada
sumber kehidupan seperti air dan tumbuhtumbuhan, bukanlah perkara mudah. Bahkan kalau ditinjau dengan akal manusia
biasa adalah hal yang mustahil. Bisa saja
dalam pandangan manusia biasa bahwa
menyebarkan dakwah tauhid di tengah masyarakat yang sudah ada, kendati keranjingan menganut syirik mungkin lebih mudah. Ternyata yang terjadi adalah sebaliknya. Bila syirik telah menjadi budaya dan
sistem sebuah kekuasaan dan pemerintahan
seperti yang terjadi pada negeri tempat
Di negeri yang tidak bertauhid, semua
neraca menjadi terbalik. Yang hak dianggap
batil dan yang batil dianggap hak. Yang baik
dianggap buruk dan buruk dianggap baik
dan hamba bisa bertingkah laku bagaikan
tuhan. Bahkan mengklaim diri sebagai tuhan
seperti yang dilakukan Fir'aun di Mesir. Kesesatan menjadi jalan hidup. Sedangkan petunjuk Allah dijauhi dan diperangi, termasuk
Ibrahim sebagai Rasul Allah, tak luput dari
konspirasi para pembangkang Allah itu.
Berdasarkan fakta tersebut, Nabi Ibrahim
meminta kepada Allah agar Allah berikan ia
kesempatan membangun sebuah negeri
visioner. Negeri yang aman yang akan
menjadi pusat lambang Tauhid hingga akhir
zaman. Beliaupun berkata sambil berdoa' :
Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata : Ya
Robb (Tuhan Pencipta).. Jadikanlah negeri
ini (Mekkah) sebuah negeri yang aman.
Sebuah negeri yang aman, bukan negeri
yang makmur, atau maju dan sebagainya…
Sebab, kemakmuran, kemajuan ekonomi
dan teknologi tidak akan banyak manfaatnya
bagi masyarakat luas jika negeri itu tidak
aman. Kemajuan dan kemakmuran itu hanya
akan menjadi alat sapi perah dan ajang
korupsi dan kejahatan bagi para politisi,
pengusaha, penguasa dan pejabatnya jika
negeri tersebut belum sampai ke peringkat
aman, sebagaiman yang kita lihat sepanjang
sejarah manusia sampai hari ini di negaranegara maju di dunia ini, terlbih lagi di
Indonesia, negeri yang didiami myoritas
Muslim ini. Tentulah yang menjadi korban
adalah masyarakatnya.
BULETIN EMBUN
Diterbitkan oleh Binroh Islam RSUD Dr. Soetomo
Penasehat : 1. Direktur - Dr. Dodo Anondo MPH.
2. Dekan FK UNAIR - Prof. Dr. Agung Pranoto, dr. M.Kes, Sp.PD KEMD FINASIM
Penanggung Jawab : Dr. H. Imam. Susilo, dr. Sp. PA.
Pimpinan Redaksi : dr. H. Wijoto, Sp.S (K)
Dewan Redaksi : Tim Kreatif
Alamat : Jl. Prof. Moestopo 6-8 Surabaya telp. (031) 5501173
KISAH TELADAN
kelahiran Ibrahim yakni Selatan Irak, maka
menyebarkan dan menanamkan nilai-nilai
Tauhid jauh lebih sulit. Namun demikian, kedua pilihan tersebut adalah sama-sama sulit.
Karena hijrah ke Mekkah itu adalah
petunjuk dan perintah Allah, maka Ibrahim
tidak ragu sedikitpun dan bahkan jauh lebih
optimis dakwahnya berhasil ketimbang di
negeri tempat kelahirannya sendiri, kendati
harus melewati perjalanan di atas padang
pasir sekitar 2000 km. Ibrahim meyakini
betul, selama dalam perintah dan petunjuk
Allah, tidak ada yang mustahil.
Sebelum menjalankan berbagai syari'at
Islam, sebelum anak cucunya menyebar dan
sebelum masyarakat terbentuk, nabi Ibrahim
terlebih dahulu menetapkan visi pembangunan negeri Mekkah. Visi tersebut ialah
bagaimana Mekkah menjadi “NEGERI
YANG AMAN”.
Negeri yang Aman. Itulah visi yang
dirancang Ibrahim 'alaihissalam sebelum
memulai berbagai aktivitas kehidupan di
Mekkah. Sebab itu, untuk mewujudkan
sebuah negeri yang aman, landasannya tidak
mungkin dengan materi atau dimulai dari
pembangunan ekonomi dan teknologi canggih. Sebuah negeri yang aman hanya akan
terwujud jika dibangun sejak hari-hari
pertama berdirinya dengan di atas landasan
TAUHIDULLAH; mentauhidkan Allah. Ya,
mentauhidkan atau mengesakan Allah dalam
rububiyyah-Nya, dalam semua sistem hidup
(uluhiyyah/ubudiyyah) dan dalam segala
bentuk simbol, nama dan ornamen yang
digunakan (Tauhid asma' dan sifat-Nya).
Abdullah bin Mubarak
A
bdullah bin Mubarak sedemikian
tergila-gila kepada seorang gadis
dan membuat ia terus-menerus
dalam kegundahan. Suatu malam di
musim dingin ia berdiri di bawah jendela
kamar kekasihnya sampai pagi hari hanya
karena ingin melihat kekasihnya itu walau
untuk sekilas saja. Salju turun sepanjang
malam itu. Ketika adzan Shubuh terdengar, ia masih mengira bahwa itu adalah
adzan untuk shalat 'Isya. Sewaktu fajar
menyingsing, barulah ia sadar betapa ia
sedemikian terlena dalam merindukan
kekasihnya itu. “Wahai putera Mubarak
yang tak tahu malu!”, katanya kepada dirinya sendiri. “Di malam yang indah seperti
ini engkau dapat tegak terpaku sampai
pagi hari karena hasrat pribadimu. tetapi
apabila seorang imam shalat membaca
surah yang panjang engkau menjadi
sangat gelisah.”
Di kota ini ia mengisi tahun-tahun
kehidupannya secara berselang-selang.
Tahun pertama ia menunaikan ibadah haji
dan pada tahun kedua ia pergi berperang,
tahun ketiga ia berdagang. Keuntungan
dari perdagangannya itu dibagikannya
kepada para pengikutnya. la biasa membagi-bagikan kurma kepada orang-orang
miskin kemudian menghitung biji buah
kurma yang mereka makan, dan memberikan hadiah satu dirham untuk setiap biji
kepada siapa di antara mereka yang paling
banyak memakannya.
Abdullah sangat teliti dalam kesalehannya. Suatu ketika ia mampir di sebuah
warung kemudian pergi shalat. Sementara
itu kudanya yang berharga mahal menerobos ke dalam sebuah ladang gandum.
Kuda itu lalu ditinggalkannya dan meneruskan perjalanan-nya dengan berjalan
kaki. Mengenai hal ini Abdullah berkata:
“Kudaku itu telah mengganyang gandumgandum yang ada pemiliknya”. Pada peristiwa lain, Abdullah melakukan perjalanan dari Merv ke Damaskus untuk mengembalikan sebuah pena yang dipinjamnya dan lupa mengembalikannya.
Suatu hari Abdullah melalui suatu
tempat. Orang-orang mengatakan kepada
seorang buta yang ada di situ bahwa
Abdullah sedang melewati tempat itu.
“Mintalah kepadanya segala sesuatu yang
engkau butuhkan!” “Abdullah berhentilah!”, orang buta itu berseru. Abdullah
lalu berhenti. ” Doakanlah kepada Allah
untuk mengembalikan penglihatanku
ini!”, ia memohon kepada Abdullah.
Abdullah menundukkan kepala lalu
berdoa. Seketika itu juga orang buta itu
dapat melihat kembali. Wallahu a'lam
Download