BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 State Of The Art No Judul Penelitian Teori Metodelogi 1. STRATEGI KREATIF - Tugas produser Deskriptif Hasil Strategi yang diterapkan oleh PRODUSER dalam produksi Kualitatif produser merupakan hasil PROGRAM TAMU siaran televise dari berbagai evaluasi. Di ISTIMEWA DALAM - Strategi kreatif samping menerapkan MEMPERTAHANKA produksi kriteria strategi kreatif N EKSISTENSI (Naratama) menurut Naratama yang PROGRAM DI terdiri dari 13 item, produser STASIUN ADITV juga berinovasi dengan menambahkan unsur Oleh : Canggih Bekti pemilihan host, penempatan Pertiwi - UIN SUNAN slot / waktu tayang, tema, KALIJAGA penataan artistik, dan karakteristik siaran. 2. STRATEGI Head strategi Kualitatif Hasil dari penelitian dan PROGRAMMING programming deskriptif analisis yang dilakukan MNCTV DALAM mencakup lima menunjukan bahwa MNCTV MEMPERTAHANKA elemen (Sydney sudah menerapkan teori N PROGRAM W) yaitu: tentang strategi programming DAKWAH compatibility menurut Sydney W. Head (kesesuaian), yang mencangkup lima (5) habit formation elemen, meski masih perlu (membangun pembenahan lagi dalam kebiasan), control perencanaan program of audience flow dakwah dan pemilihan acara Oleh : Isyana Tungga Dewi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (mengontrol agar program acara yang aliran permirsa), disajikan benar-benar sesuai conservation of dengan kebutuhan permirsa. program resource Namun demikian MNCTV (pemeliharaan sudah berusaha memenuhi sumber daya kebutuhan permirsa program), beadth memperoleh informasi, of appeal (daya hiburan, dan khususnya tarik yang luas). program dakwah melalui program-program yang disajikan, meskipun masih perlu pembenahan lagi. Dan adapun program dakwah di MNCTV yaitu Sarapan Hati dan Tabligh Akbar. 3. STRATEGI METRO - Segmentasi Penelitian - Strategi positioning televisi TV: MENGHADAPI pasar dan kualitatif membuat diferensiasi yang PERSAINGAN DI geografis dengan berhasil membedakannya - Targeting dan pendekatan dengan stasiun TV yang positioning studi kasus lain. INDUSTRI PERTELEVISIAN NASIONAL - Diferensiasi - Melalui positioning (SEBUAH STUDI concept dan positioning KASUS) strategy sebagai stasiun TV berita, Metro TV dapat Oleh : terus menjaga konsistensi R. Ayuningtyas & M. untuk bermain di area G. Alif audience SES AB khususnya kelompok professional dan pengusaha yang merupakan target potensial Metro TV. 4. ISRAELI DRAMA: Penelitian ini CONSTRUCTING berfokus pada empiris yang luas, THE ISRAELI konstruksi sosial mengungkapkan bahwa ‘QUALITY’ definisi kualitas kualitas artistik dan daya TELEVISION SERIES di bidang serial tarik komersial menunjukkan AS AN ART FORM drama televisi di kurangnya ketegangan dari Israel. Dengan pada apa yang telah melakukan itu, disarankan oleh Bourdieu. pekerjaan ini Selanjutnya, temuan ini menantang klaim menunjukkan bahwa Pierre Bourdieu otonomi ideologi seni dapat bahwa sejak dikonfigurasi untuk artefak industri mengakomodasi 'budaya populer' pertimbangan komersial tidak dianggap (misalnya kapitalis). Dalam sebagai 'otonom', konfigurasi ulang ini, menurut otonomi 'kualitas' serial televisi dapat ideologi seni, didefinisikan kembali untuk mereka tidak memasukkan unsur seni dapat ditahbiskan 'otonom', seperti keaslian, sebagai karya inovasi dan masukan dari seni. 'jenius' pencipta, bersama Oleh : Noa Lavie Academic College of Tel Aviv Jaffa, Israel Kualitatif Penelitian ini tentang corpus persyaratan kapitalis seperti profitabilitas. 5. INFOTAINMENT AS Teori Williams kualitatif Banyak rumah berita A COMMERCIAL Stephenson play terpaksa beralih ke program STRATEGY IN theory dan the infotainment sebagai strategi MEDIA PROG Uses and untuk memenangkan RAMMING AND Gratification patronase penonton, dan MANAGEMENT IN theory yang pada gilirannya, menarik NIGERIA berargumen pengiklan. Penelitian ini ENDONG, bahwa, membahas infotainment infotainment sebagai tren kontemporer Oleh : Floribert Patrick hanya dalam pemrograman media Calvain menawarkan dan manajemen di Nigeria. keuntungan Penelitian ini berpendapat Department of Theatre operasional bahwa infotainment adalah, and Media Studies untuk manajer ke mana, cocok untuk siaran University of Calabar - media dan komersial karena dapat Nigeria pemilik karena menarik para pemuda yang melibatkan dana secara teoritis merupakan lebih rendah bagian terbesar dari untuk produksi penonton yang ditargetkan dan oleh pengiklan. Namun pemrograman demikian, infotainment daripada / format memiliki beberapa pemrograman kelemahan: itu menyebabkan klasik biasa. pemisahan penonton ke dalam relung sempit; mendorong sikap pasif dan di atas semua, memberikan pukulan untuk kredibilitas berita dan program-program pendidikan. Kredibilitas ini sangat terancam punah dalam kasus di mana program yang seharusnya murni faktual yang agak dibumbui dengan "paranormal" (hiburan) elemen. 2.2 Komunikasi Massa Komunikasi massa, atau dalam bahasa inggris lebih dikenal dengan sebutan mass communication, secara singkat dapat diartikan sebagai komunikasi melalui media massa. Komunikasi sendiri dapat dipahami sebagai proses penyampaian pesan, ide, atau informasi kepada orang lain dengan menggunakan sarana tertentu yang berfungsi untuk mempengaruhi atau mengubah perilaku penerima pesan. Harold D. Laswell mengatakan komunikasi yaitu“In Which Chaneel To Whom With What Effect?, yang diartikan Siapa mengatakan apa dengan saluran apa kepada siapa dengan efek bagaimana? Dari pengertian komunikasi tersebut dapat dilihat unsur - unsur komunikasi yaitu Who (komunikator ; lembaga atau organisasi), say what (Pesan-pesan, berupa berita, pendapat, lagu, iklan, dan sebagainya), which channel (menyangkut semua peralatan yang digunakan untuk menyebarluaskan pesan-pesan komunikasi massa. Seperti ; surat kabar, majalah, radio, televisi, internet, dan sebagainya), to whom (Penerima pesan-pesan/ komunikan, yang biasa disebut audien atau khalayak), dan with what effect (dampak atau perubahan yang dikategorikan oleh David Berlo mejadi tiga, yaitu : perubahan dalam ranah pengetahuan; sikap; dan perilaku nyata.). Sedangkan massa dapat diartikan sebagai "orang banyak", atau "sekumpulan orang". Maka dari perngertian tersebut Komunikasi Massa dapat di pahami sebagai proses penyampaian pesan, ide, atau informasi kepada banyak orang pada satu waktu, dengan menggunakan sarana media massa yang berfungsi untuk mengubah dan mempengaruhi perilaku. Definisi komunikasi massa sendiri banyak dijabarkan oleh para ahli, salah satunya menurut Gebner (1967) yang mengatakan bahwa komunikasi adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan terlembaga dari arus pesan yang kontinyu seta luas dimiliki orang dalam masyarakat industri; atau dalam bahasa inggrisnya dikatakan “mass communication is the technology and instituitionally based production and distribution societies” (Ardianto, Komala Karlinah, 2007). Sedangkan oleh Joseph A. DeVito merumuskan definisi komunikasi massa dengan penjelasan mengenai pengertian massa dan mengenai media yang digunakannya. Joseph A. DeVito mengemukakan bahwa komunikasi dibagi dalam dua item yakni: ”Pertama, komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang menonton televisi, tetapi ini berarti bahwa khalayak itu besar dan pada umumnya agak sukar untuk didefinisikan. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang audio dan/atau visual. Komunikasi massa barangkali akan lebih mudah dan lebih logis bila didefinisikan menurut bentuknya: televisi, radio siaran, surat kabar, majalah dan film” (Ardianto, Komala, Karlinah, 2007). Bitner secara sederhana menjelaskan arti komunikasi massa sebagai pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang. "mass communication is messages communicated through a mass medium to large number of people." (Ardianto, Komala, Karlinah, 2007). 2.2.1 Karakteristik Komunikasi Massa Komunikasi massa memiliki beberapa karakteristik, yaitu diantaranya sebagai berikut: a. Komunikator terlembaga Penyusunan pesan dari komunikator pada komunikan memerlukan proses penyusunan yang kronologis. Diperlukannya jumlah orang yang banyak oleh suatu organisasi media agar pesan yang terbentuk dapat disampaikan pada khalayak melalui media cetak atau elektronik. b. Pesan bersifat umum Sifat dari komunikasi massa itu sendiri adalah terbuka, dan ditujukan pada jumlah orang yang banyak dan berbeda-beda. Oleh sebab itu, komunikasi massa menjadi bersifat umum. Setiap pesan komunikasi massa harus memiliki kriteria, yaitu yang penting atau menarik, atau bahkan penting dan juga menarik. Hal ini dikarenakan setiap audiens memiliki alasan untuk menyaksikan acara yang ditayangkan. c. Komunikan anonim dan heterogen Komunikasi antarpersonal dengan komunikasi massa adalah sangat berbeda. Dalam komunikasi antarpersonal seorang akan saling bertatap muka, komunikator mengetahui atau mengenal komunikannya, begitu juga sebaliknya. Berbeda dengan komunikasi massa, komunikator tidak bertatap muka secara langsung, bahkan tidak mengenal komunikannya, oleh karena itu komunikasi massa bersifat anonim. Selain itu komunikasi massa juga bersifat heterogen karena audiens yang dituju memiliki lapisan masyarakat yang berbeda dan dikelompokkan berdasarkan faktor seperti usia, jenis kelamin, pekerjaan, tingkat ekonomi, agama, budaya, dan pendidikan. d. Pesan serempak Salah satu kelebihan komunikasi massa adalah penyampaian pesannya yang memiliki sasaran khalayak atau komunikan yang dicapainya banyak dan tidak terbatas. Selain sasaran khalayaknya yang luas, pesan diantar secara serempak pada waktu yang bersamaan, sehingga jumlah orang yang menerima pesan banyak dan pada waktu yang sama. e. Mengutamakan isi ketimbang hubungan Ketika komunikasi dilakukan, dua hal yang diperhatikan adalah isi dan hubungan. Pada komunikasi antarpersonal, hubungan akan lebih diutamakan dibandingkan dengan isi pesannya. Berbeda dengan komunikasi massa di mana yang diutamakan adalah isi pesannya daripada hubungannya, karena komunikasi massa melibatkan banyak orang, sehingga hal yang lebih menarik untuk jumlah orang-orang yang tidak kita kenal adalah isi dari pesan yang ingin kita sampaikan. f. Bersifat satu arah Komunikasi massa adalah komunikasi yang dilakukan dengan bantuan media massa. Karena menggunakan media massa, maka komunikator dan komunikan tidak dapat melakukan kontak secara langsung. Komunikator dapat menyampaikan pesan kepada komunikan, dan komunikan menerima pesan dari komunikator. Tetapi ketika komunikan menerima pesan dari komunikator, komunikan tidak bisa memberikan respons langsung terhadap pesan tersebut kepada komunikator. g. Stimulasi alat indera yang terbatas Pada komunikasi massa, stimulasi indera sangat berguna. Setiap jenis media massa memerlukan stimulasi indera yang berbeda-beda. Misalnya, dalam media cetak, indera yang kita gunakan adalah hanya melihat, sedangkan media elektronik seperti radio, indera yang kita gunakan adalah mendengar. h. Umpan balik tertunda Berhubungan juga dengan karakteristik komunikasi massa yang bersifat satu arah. Umpan balik atau feedback merupakan salah satu faktor yang penting dalam komunikasi. Karena kita dapat memperoleh lebih banyak informasi melalui feedback yang diberikan oleh komunikan. Tetapi karena komunikasi menggunakan bantuan media massa dan bersifat satu arah, maka waktu yang diperlukan untuk mendapatkan feedback atau umpan balik dari komunikan lebih lama dibandingkan dengan komunikasi antarpersonal. 2.2.2 Fungsi Komunikasi Massa Komunikasi massa memiliki beberapa fungsi-fungsi yang tidak bisa terlepas dengan media massa. Effendy (1993) menjabarkan fungsi komunikasi sebagai berikut: 1. Fungsi informasi Fungsi ini diartikan bahwa media massa adalah penyebar informasi bagi pembaca, pendengar atau pemirsa. Berbagai informasi dibutuhkan oleh khalayak media massa yang bersangkutan sesuai dengan kepentingannya. Khalayak sebagai makhluk sosial akan selalu merasa haus akan informasi yang terjadi. 2. Fungsi pendidikan Media massa merupakan sarana pendidikan bagi khalayaknya (mass education). Karena media massa banyak menyajikan hal-hal yang sifatnya mendidik. Salah satu cara mendidik yang dilakukan media massa adalah melalui pengajaran nilai, etika, serta aturan-aturan yang berlaku kepada pemirsa atau pembaca. Media massa melakukannya melalui drama, cerita, diskusi dan artikel. 3. Fungsi mempengaruhi Fungsi mempengaruhi dari media massa secara implisit terdapat pada tajuk/editorial, features, iklan dan artikel. Khalayak dapat terpengaruh oleh iklaniklan yang ditayangkan televisi ataupun surat kabar. 4. Fungsi menghibur Fungsi dari media massa sebagai fungsi menghibur tiada lain tujuannya adalah untuk megurangi ketegangan pikiran khalayak, karena dengan membaca beritaberita ringan atau melihat tayangan hiburan di televisi dapat membuat pikiran khalayak segar kembali (Ardianto, Komala, Karlinah, 2007: 17-19). 2.2.3 Elemen-elemen Komunikasi Massa Elemen komunikasi pada komunikasi secara umum juga berlaku bagi komunikasi massa. Secara ringkas proses sederhana komunikasi meliputi komunikator mengirimkan pesan melalui saluran kepada komunikan (penerima). Perbedaan komunikasi massa dengan komunikasi pada umumnya lebih berdasarkan pada jumlah pesan berlipat-lipat yang sampai pada penerima. Dalam komunikasi massa pengirim sering disebut sebagai sumber (source) atau komunikator, sedangkan penerima pesan yang berjumlah banyak disebut audiens atau komunikan. Sementara itu saluran dalam komunikasi massa yang dimaksud antara lain televisi, radio, surat kabar, film, internet dan lain-lain. Ada beberapa elemen dalam komunikasi massa antara lain: 1. Komunikator Komunikasi dalam komunikasi massa meliputi jaringan, stasiun lokal, direktur dan staf teknis yang berkaitan dengan sebuah acara televisi. Jadi komunikator yang dimaksud disini yaitu gabungan dari berbagai individu dalam sebuah lembaga media massa. 2. Isi Bagi Ray Eldon Hiebert dkk (1985) isi media setidak-tidaknya bisa dibagi ke dalam lima kategori yakni: a. Berita dan Informasi b. Analisis dan Interpretasi c. Pendidikan dan Sosialisasi d. Hubungan masyarakat dan Persuasif e. Iklan dan bentuk penjualan lain f. Hiburan 3. Audiens Audiens dalam komunikasi massa sangat beragam, dari jutaan penonton televisi, ribuan pembaca buku, majalah, koran atau jurnal ilmiah. Masing-masing berbeda satu sama lain di antaranya dalam hal berpakaian, berpikir, menanggapi pesan yang diterimanya, pengalaman dan orientasi hidupnya. Akan tetapi, masingmasing individu bisa saling mereaksi pesan yang diterimanya. 4. Umpan Balik Ada dua umpan balik (feedback) dalam komunikasi, yaitu umpan balik langsung (immediate feedback) dan tidak langusng (delayed feedback). Umpan balik langsung terjadi jika komunikator dan komunikan berhadapan langsung atau ada kemungkinan bisa berbicara langsung. Sedangkan umpan balik tidak langsung misalnya bisa ditunjukkan dalam letter to editor/surat pembaca/pembaca menulis. Umpan balik ini dalam bentuk kritikan yang ditujukan pada pihak lain berdasarkan berita yang pernah dimuat juga merupakan salah satu umpan balik tidak langsung yang dimaksud. 5. Gangguan Ada dua tipe gangguan dalam komunikasi massa yaitu: a. Gangguan Saluran Gangguan saluran dalam media berupa kesalahan cetak, kata yang hilang, atau paragraf yang dihilangkan dari surat kabar, gelombang dan gambar yang tidak jelas dalam pesawat televisi. b. Gangguan Semantik Sedangkan gangguan semantik yaitu gangguan yang berhubungan dengan bahasa yang diakibatkan oleh pengirim dan penerima pesan itu sendiri. 6. Gatekeeper Jhon R Bittner (1996) mendefinisikan istilah gatekeeper sebagai individu-individu atau kelompok orang yang memantau arus informasi dalam sebuah saluran komunikasi massa. Mereka yang disebut sebagai gatekeeper adalah reporter, editor berita atau editor film yang dapat menentukan arus informasi yang disebarkan. 7. Pengatur Yang dimaksud pengatur dalam komunikasi massa yaitu mereka yang secara tidak langsung ikut mempengaruhi proses aliran pesan media massa. Pengatur tersebut antara lain yaitu pengadilan, pemerintah, konsumen, organisasi professional, dan kelompok penekan, termasuk narasumber dan pengiklan. Mereka berfungsi sebagai pengatur karena dianggap kelompok tersebut dapat menentukan kebijakan redaksional. 8. Filter Filter adalah kerangka pikir melalui mana audiens menerima pesan. Filter ibarat sebuah bingkai kacamata tempat audiens bisa melihat dunia. Hal ini berarti dunia riil yang diterima dalam memori sangat tergantung dari bingkai tersebut. Ada beberapa filter antara lain fisik, psikologis, budaya dan berkaitan dengan informasi (Nurudin, 2007: 96-133). 2.3 Media Massa Media massa merupakan channel, media/medium, saluran, sarana, atau alat yang dipergunakan dalam proses komunikasi massa. Istilah media massa sendiri mulai digunakan pada tahun 1920-an untuk mengistilahkan jenis media yang khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas. Media massa digunakan dalam komunikasi ketika khalayak yang ingin dicapai berjumlah banyak dan berada pada jangkauan yang berbeda-beda. Media massa dibagi menjadi tiga jenis, yaitu (1.) Media Massa Cetak (Printed Media) yang berarti media massa yang dicetak dalam lembaran kertas, Isi dari media massa umumnya terbagi atas tiga jenis tulisan, yaitu: berita, opini, dan feature. Media massa cetak meliputi (a) koran, (b) tabloid, (c) majalah, (d) buku, (e) newsletter, dan (f) bulletin. (2.) Media Massa Elektronik (Electronic Media) merupakan jenis media massa yang isinya disebarluaskan melalui audio visual atau suara dengan menggunakan teknologi elektro, seperti radio, televisi, dan film. (3.) Media Online (Online Media, Cybermedia), yakni media massa yang dapat kita temukan di internet (situs web). Apa bila dijabarkan ada delapan tipe media massa, diantaranya adalah (Biagi, 2007): a. Surat Kabar : Surat kabar atau koran merupakan publikasi yang mengandung berita dan informasi yang sedang update serta iklan, yang dicetak dengan menggunakan kertas dengan biaya murah. Konten yang terdapat di dalamnya adalah umum maupun spesifik sesuai dengan kepentingan masing-masing pembacanya dan biasanya dicetak mingguan dan harian. Topik yang dicantumkan dalam surat kabar biasanya berbasis pada politik, kriminalitas, olahraga, tajuk rencana dan cuaca. Serta terdapat beberapa karikatur dan komik yang digunakan sebagai cara menyindir berita yang dicantumkan. Teka-teki juga digunakan sebagai icebreaker dalam surat kabar. Terdapat berbagai jenis surat kabar, ada surat kabar yang hanya fokus pada satu topik seperti ekonomi, seni atau olahraga. b. Majalah : Majalah merupakan sebuah publikasi berkala yang berisi berbagai artikel, umumnya dibiaya oleh iklan dan juga pembelian dari pembacanya. Majalah biasanya diterbitkan mingguan, bulanan atau bahkan kuartalan, dengan disebutkannya tanggal terbitnya pada halaman depan. Majalah sering dicetak dengan warna dan terikat dengan soft cover. c. Buku : Buku merupakan informasi yang tercetak dalam kertas, dan biasanya tebal sebab memiliki banyak informasi di dalamnya. Buku sekarang sudah berkembang menjadi e-book yaitu buku yang tersedia online, sehingga akses terhadap buku sekarang lebih mudah. d. Rekaman : Rekaman yang dimaksud disini adalah proses menyimpan suatu pesan atau informasi dalam bentuk rekaman suara dan disimpan dalam sebuah media. e. Radio : Radio merupakan media elektronik yang mengirim sinyal melalui gelombang suara. Sehingga informasi yang diberikan melalui radio hanya bersifat auditif. Radio dahulu sering digunakan sebagai alat komunikasi, kini radio dapat digunakan untuk mendapatkan informasi dan hiburan. f. Televisi : Televisi adalah media elektronik yang menggunakan visual dan audio sehingga dapat memberikan kemudahan bagi audiens. Karakteristik televisi yang memiliki audio dan visual tersebut yang membuatnya menang diantara media elektronik lainnya. g. Film : Film merupakan historis media utama untuk merekam dan menampilkan gambar yang bergerak. Film diproduksi untuk merekam pergerakan orang dan objek dengan menggunakan kamera atau dengan menggunakan teknik animasi atau efek khusus. Film terdiri dari serangkaian frame, namun ketika gambar ditunjukan dengan cepat dapat memberikan ilusi bahwa gambar bergerak kepada audiens. Film dianggap sebagai salah satu seni penting, menghibur, mendidik, mencerahkan dan menginsipirasikan penonton. Setiap film dapat menjadi daya tarik di seluruh dunia terutama ketika terciptanya dubbing atau subtitle yang menerjemahkan pesan yang terdapat di dalam filmnya. h. Internet : Internet adalah media yang lebih interaktif dari media massa. Secara khusus internet adalah seluruh dunia dan dapat diakses jaringan publik dari jaringan komputer yang saling berhubungan yang mengirimkan data. Internet dengan cepat menjadi pusat media massa. Semua hal dapat diakses melalui internet, orang dapat mencari berita yang mereka inginkan melalui internet. Sebagai contoh, seseorang dapat mendengarkan stasiun radio kesayangannya melalui internet. Bahkan sistem edukasipun bergantung pada internet. Media massa diterangkan oleh Denis McQuail (1987) memiliki sejumlah peran yang dimainkan, yakni sebagai (1.)Industri pencipta lapangan kerja, barang, dan jasa serta menghidupkan industri lain utamanya dalam periklanan/promosi. (2.)Sumber kekuatan alat kontrol, manajemen, dan inovasi masyarakat. (3.) Lokasi atau forum untuk menampilkan peristiwa masyarakat. (4.)Wahana pengembangan kebudayaan tatacara, mode, gaya hidup, dan norma. (5.)Sumber dominan pencipta citra individu, kelompok, dan masyarakat. 2.4 Televisi Televisi merupakan media massa elektronik yang menangkap siaran berupa audio dan visual, atau pesan berupa gambar dan suara. Kata televisi sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu tele (jauh) dan vision (melihat), jadi secara harfiah televisi berarti “melihat jauh”. Dari arti harfiah televisi tersebut, dapat dipahami bahwa konsep awal televisi yaitu sebagai komunikasi jarak jauh dengan menggunakan media gambar bergerak dan suara. Perkembangan televise pada awalnya menggunakan gabungan teknologi optik, mekanik, dan elektronik untuk merekam, menampilkan, dan menyiarkan gambar visual. Bagaimanapun, pada akhir 1920-an, sistem pertelevisian hanya menggunakan teknologi optik dan elektronik, namun kemudian disepanjang tahun 1920-an penemuan mengenai televisi terus berkembang, diawali dengan penemuan John Logie Baird yang berhasil menunjukan cara pemancaran gambar-bayangan bergerak dan gambar bergerak monokrom di London. Penyiaran televisi pertama kali yaitu pada tahun 1936, disiarkan secara langsung olimpiade Berlin ke stasiun televisi di Berlin dan Leipzig di mana masyarakat umum dapat menyaksikan setiap perlombaan secara langsung. Masyarakat mulai mengetahui keuntungan menggunakan televise saat itu, sehingga mulai terjual unit-unit televisi, walaupun sempat terhenti karena Perang dunia II, namun setelah itu penjualan dan penggunaan televisi terus meningkat pesat. 2.4.1 Karakterisitik Televisi (Elvinaro, 2007:137-139) Televisi memiliki tiga karakteristik yang dibagi menjadi : a. Audio visual Televisi memiliki kelebihan dibandingkan dengan media penyiaran lainnya, yakni dapat didengar sekaligus dilihat. Jadi apabila khalayak radio siaran hanya mendengar kata-kata, musik dan efek suara, maka khalayak televisi dapat melihat gambar yang bergerak. Maka dari itu televisi disebut sebagai media massa elektronik audio visual. Namun demikian, tidak berarti gambar lebih penting dari kata-kata, keduanya harus ada kesesuaian secara harmonis. b. Berpikir dalam gambar Ada dua tahap yang dilakukan proses berpikir dalam gambar. Pertama adalah visualisasi (visualization) yakni menerjemahkan kata-kata yang mengandung gagasan yang menjadi gambar secara individual. Kedua, penggambaran (picturization) yakni kegiatan merangkai gambar-gambar individual sedemikian rupa sehingga kontinuitasnya mengandung makna tertentu. c. Pengoprasian lebih kompleks Dibandingkan dengan radio siaran, pengoperasian televisi siaran jauh lebih kompleks, dan lebih banyak melibatkan orang. Peralatan yang digunakan pun lebih banyak dan untuk mengoprasikannya lebih rumit dan harus dilakukan oleh orangorang yang terampil dan terlatih. 2.4.2 Program Televisi Kata program berasal dari bahasa inggris programme atau Amerika program, yang berarti acara atau rencana. Menurut Naratama dalam buku “Sutradara Televisi: Dengan Angle Dan Multi Camera” (2004:63), menjabarkan pengertian dari program televisi sebagai sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreatifitas dan desain produksi yang akan terbagi dalam berbagai kriteria utama yang disesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa acara tersebut. Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai jenis program yang jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beragam. Pengelola stasiun penyiaran dituntut untuk memiliki kreativitas seluas mungkin untuk menghasilkan berbagai program yang menarik. Pada dasarnya apa saja dapat dijadikan program, selama memperhatikan unsur penting dan menarik. Program televisi perlu untuk memperhatikam informasi apa yang dibutuhkan oleh khalayak, dan yang menarik keingintahuan dari kahlayak, lalu kirakira siaran seperti apa yang dapat menghibur, dan mengisi waktu luang dari khalayak. Berbagai jenis program dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar berdasarkan jenisnya yaitu: 1) program informasi (berita) dan; 2) program hiburan (entertainment). Program informasi kemudian dibagi lagi menjadi dua jenis yaitu berita keras (hard news) yang merupakan laporan berita terkini yang harus segera disiarkan dan berita lunak (soft news) yang merupakan kombinasi dari fakta, gosip dan opini. Sementara program hiburan terbagi atas tiga kelompok besar yaitu musik, drama, permainan (game show) dan pertunjukan. Menurut Vane-Gross (1994) menentukan jenis program berarti menentukan atau memilih daya tarik dari suatu program. Adapun yang dimaksud dengan daya tarik di sini adalah bagaimana suatu program mampu menarik audiensnya. Menurut VaneGross: the programmers must select the appeal through which the audience will be reached, yang berarti programer harus memilih daya tarik yang merupakan cara untuk meraih audien. Selain pembagian jenis program, terdapat pula pembagian program berdasarkan apakah suatu program itu bersifat faktual atau fiktif (fictional). Program faktual antara lain meliputi: program berita, dokumenter atau reality show. Sementara program yang bersifat fiktif antara lain program drama atau komedi. Apabila dijabarkan jenis - jenis Program Televisi, maka sebagai berikut: 1. Program Informasi Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya menambah pengetahuan (informasi) kepada khalayak audien. Dalam hal ini program informasi terbagi menjadi dua bagian yaitu berita keras (hard news) dan berita lunak (soft news). a. Berita keras (Hard news) Sebuah berita yang sajiannya berisi tentang segala informasi penting dan menarik yang harus disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang segera untuk diketahui khalayak. Hard news dapat dibagi menjadi tiga jenis, yakni: - Straight News Suatu berita singkat yang hanya menyajikan hal-hal penting saja, mencakup 5W + 1H (who, what, where, when, why, dan how). Straight news sangat terikat akan waktu karena informasinya bersifat segera, dan akan menjadi tidak menarik jika terlambat disampaikan kepada audiens - Feature Berita ringan yang memiliki sisi menarik tersendiri, yang dimaksud disini yaitu berita yang memiliki informasi yang unik, lucu, aneh, dan menimbulkan kekaguman. Pada dasarnya, berita semacam ini dapat dikategorikan sebagai berita soft news karena tidak terikat waktu penayangan. Namun karena durasi penyangan feature yang relatif singkat dan menjadi bagian dari program berita maka feature masuk dalam kategori hard news, selain itu ada kalanya suatu feature terkait dengan suatu peristiwa penting dan terikat dengan waktu sehingga harus segera disiarkan, namun dalam feature berita menunjukan sisi lain dari suatu berita straight news yang biasanya lebih menekankan sisi human interest dari suatu berita. - Infotainment Infotainment biasanya menyajikan informasi mengenai kehidupan orang-orang terkenal. Infotainment masuk dalam kategori hard news karena memuat informasi yang sifatnya segera dan harus ditayangkan. b. Berita lunak (Soft news) Sebuah program berita yang menyajikan informasi penting dan menarik ysng disampaikan secara mendalam (indepth) namun tidak bersifat harus segera ditayangkan. Berita yang masuk kategori ini ditayangkan pada satu program tersendiri di luar program berita. Program yang teremasuk ke dalam soft news antara lain: - Current Affair Program yang menyajikan informasi yang terkait dengan suatu berita penting yang sudah ditayangkan sebelumnya namun dibahas secara lebih mendalam. Selama isu yang dibahas masih mendapat perhatian dari masyarakat maka current affair masih dapat ditayangkan. - Magazine Program yang menampilkan informasi ringan namun dibahas secara mendalam atau dengan kata lain magazine merupakan feature dengan durasi yang lebih panjang. Program ini diberi nama magazine karena isinya mirip dengan topiktopik yang dibahas dalam sebuah majalah. Magazine ditayangkan pada program tersendiri dan tidak masuk ke dalam suatu program berita dan lebih menekankan kepada aspek menarik suatu informasi dibanding aspek pentingnya. - Dokumenter Program yang menayangkan informasi dengan tujuan untuk bahan pembelajaran dan bahan pendidikan yang disajikan dengan cara yang lebih menarik. Cara penyajian dokumenter sangat beragam mulai dari teknik pengambilan gambar, teknik editing, dan teknik narasinya. - Talk Show Program yang menampilkan satu atau beberapa orang untuk membahas topik tertentu yang dipandu oleh seorang pembawa acara. Narasumber dalam sebuah program talk show merupakan mereka yang ahli pada bidangnya atau memiliki pengalaman langsung mengenai topik yang sedang dibahas. 2. Program Hiburan Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang dibertujuan untuk menghibur audien dalam bentuk music, lagu, cerita dan permainan. Di mana program yang ditayangkan lebih fokus pada aspek seni dan estetik yang diberikan dibandingkan dengan informasi yang diberikan Program yang termasuk dalam kategori ini, antara lain: - Program musik Program musik untuk televisi dapat ditampilkan dalam dua bentuk, yaitu video klip dan konser. - Drama Drama merupakan sebuah acara televisi yang berbentuk cerita kehidupan. Adegannya menggabungkan antara realitas kenyataan hidup dengan fiksi atau imajinasi khayalan pembuatnya. Dara menampilkan cerita mengenai kehidupan atau karakter suatu tokoh atau beberapa orang tokoh yang diperanakan oleh pemain drama dan melibatkan emosi - Permainan (games show) Program yang melibatkan seseorang atau sekelompok orang yang saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu sebagai hadiahnya. - Reality show Program yang menyajikan suatu situasi seperti konflik, persaingan, atau hubungan berdasarkan realita. Jenis program ini berusaha menyajikan tayangan yang nyata dengan cara yang sealami mungkin tanpa adanya rekayasa - Pertunjukan Tayangan program yang menayangan kemampuan seseorang atau beberapa orang pada suatu lokasi baik di dalam suatu studio maupun diluar studio. Jika yang ditampilkan adalah musisi, maka pertunjukan ini menjadi pertunjukan musik. Jika yang tampil merupakan juru masak, maka pertunjukan tersebut menjadi pertunjukan memasak. Begitu pula dengan pertunjukan lawak, sulap, lenong, wayang, dan ceramah agama. 2.5 Rating and Share Rating dan Share merupakan alat ukur yang digunakan televisi untuk mengetahui jumlah penonton. Ada pun cara menghitung ranting dan share yaitu sebagai berikut : - Rating = Jumlah penonton suatu program / Jumlah televisi x 100% - Share = Jumlah penonton suatu program / Total penonton televisi disaat bersamaan x 100% 2.6 Program Infotainment Infotainment merupakan sebutan yang beradaptasi dari bahasa inggris yang menggabungan kata information dan entertainment. Secara harfiah infotainment dapat di definisikan sebagai penyampaian sebuah berita yang dikemas dalam bentuk yang menghibur. Morissan mendefinisikan bahwa infotainment merupakan kombinasi sajian siaran informasi dan hiburan atau sajian informasi yang bersifat menghibur, yang menyajikan informasi mengenai kehidupan orang-orang yang dikenal masyarakat (selebriti). Kata infotainment sendiri berawal dari John Hopkins University, Baltimore, Amerika Serikat, yang berasumsi bahwa perlu semacam pancingan khusus untuk menarik perhatian masyarakat, yaitu dengan menyisipkan unsur hiburan (entertaiment) yang menarik perhatian masyarakat di tengah penyampaian informasi. Dari sinilah muncul istilah infotainment, yaitu kemasan acara yang bersifat informatif namun dikemas dan disisipi dengan hiburan untuk menarik perhatian khalayak sehingga informasi sebagai utamanya dapat diterima dengan mudah oleh khalayak.(Syahputra, 2006). Infotainment merupakan jenis soft journalism atau soft news yang berkembang di Amerika Serikat. Pada dasarnya program infotaiment bukan hanya menampilkan informasi dunia hiburan semata, tapi beraneka ragam berita dari olahraga, politik, sosial budaya, dan kriminal, yang dikemas menjadi lebih lunak dan menghibur. Namun kini isinya lebih banyak menuju pada informasi berita sensasional dari kehidupan selebritas dan tokoh publik. 2.7 Strategi Programming Strategi program merupakan segala upaya yang dilakukan untuk menarik audiens sebanyak dan selama mungkin untuk menyaksikan program yang ditayangkan. Strategi program berhubungan dengan pengadaan, penyusunan dan penjadwal-an program, juga mencakup persiapan rencana jangka pendek, menengah, dan jangka panjang yang memungkinkan stasiun penyiaran untuk mendapatkan tujuan progran dan tujuan keuangannya. Di buku karya Eastman & Ferguson, programming didefinisikan sebagai proses pemilihan, penjadwalan, promosi, dan evaluasi, yaitu diawali dengan memilih kembali bagaimana tujuan dasar program, setelah itu merancang penjadwalan program berdasarkan pertimbangan penonton yang tersegmentasi apa yang sebenarnya yang diinginkan penonton, selanjutnya harus mempromosikannya untuk menarik perhatian kepada penonton dimana mereka menemukan sebuah acara baru atau dengan episode acara terbaru, sampai pada akhirnya terus melakukan evaluasi hasil dari keputusan mereka(Eastman & Ferguson, 2009:2-24). Sedangkan Morissan dalam bukunya “Manajemen Media Penyiaran; Strategi Mengelola Radio dan Televisi” menjabarkan strategi program yang ditinjau dari berbagai aspek management atau sering juga disebut dengan management strategis program siaran yang terdiri dari, (1.) Perencanaan program, (2.) Produksi dan pembelian program, (3.) Eksekusi program, (4.) Pengawasan dan evaluasi program. Perencanaan program biasanya menjadi tanggung jawab manajemen puncak pada stasiun penyiaran, manajer program akan terlebih dahulu berkonsultasi dengan manajer pemasaran dan juga manajer umum. Hal ini disebabkan program merupakan unsur sangat penting untuk menarik perhatian audien. Merencanakan dan memilih program merupakan keputusan bersama antara departemen program dan departemen pemasaran. Departemen program akan terlebih dahulu melakukan riset penelitian terhadap audien. Berdasarkan pengertian diatas, dapat dilihat bahwa teori Eastman dan Ferguson lebih terfokuskan kepada program dengan in house production dibandingkan dengan Morissan. Apabila dijabarkan maka strategi program dalam buku Eastman & Ferguson dapat dibagi menjadi empat tahap, antara lain: a. Selecting Selecting merupakan proses perencanaan awal, mengenai perencanaan penyeleksian program. Jenis program apa yang dibutuhkan audien, yaitu dengan melakukan analisis situasi, studi terinci mengenai pasar audien yang dihadapi stasiun penyiaran beserta kondisi program yg tersedia.. Ada beberapa komponen yang dapat mempengaruhi tahap selection, antara lain: - Audience habits atau kebiasaan audiens perlu menjadi pertimbangan untuk menjaga kesesuaian karakteristik program dengan kebiasan audiens sehingga program dapat lebih diterima oleh audiens. - Cost atau biaya menjadi pertimbangan krusial karena biaya yang dikeluarkan dalam memproduksi dan menayangkan suatu program harus lebih kecil dari biaya yang didapat atas program yang ditayangkan. - Compatibility atau kecocokan menjadi pertimbangan karena programmer harus mencocokkan antara program yang akan ditayangkan dan yang menjadi target audiens. - Talent availability atau keberadaan talent harus dipertimbangan karena talent merupakan salah satu aspek penting yang ada di dalam suatu program. Jika talent merupakan orang yang mendapat simpati dan disukai oleh audiens maka kecenderungan program akan berhasil semakin meningkat. - Differentiation atau perbedaan harus dipertimbangkan karena jika sudah banyak program serupa dengan program yang akan ditayangkan maka audiens akan merasa bosan untuk menonton program tersebut. Maka dari itu perbedaan atau keragaman dalam program terutama program baru penting untuk dipertimbangkan. - Trendiness penting karena audiens akan cenderung menonton acara yang berisi konten-konten yang sedang trend atau sedang digemari di masyarkat. - Novelty yakni pengetahuan terhadap sesuatu hal yang baru yang muncul dalam lingkungan masyarakat juga harus dipertimbangakan. Seringkali hal-hal baru ini menjadi fenomena yang dapat diangkat menjadi sebuah program televisi yang dapat dijual. b. Scheduling Perencanaan siaran secara umum melahirkan kebijakan umum tentang bagaimana mengatur alokasi waktu dan materi siaran dalam sehari, seminggu, hingga setahun. Bagian program bertanggung jawab untuk mendapatkan program serta menentukan waktu atau jam penayangan program. Setiap jam memiliki komposisi audiens yang berbeda, pengelola harus mengetahui siapa penonton televisi pada waktu-waktu tertentu untuk mengarahkan programnya agar menarik perhatian audiens yang spesifik di antara sejumlah besar audiens umum. Beberapa komponen strategi penjadwalan yang biasa digunakan yaitu sebagai berikut: - Strategi Buaian (Hammocking), yaitu menempatkan acara bersangkutan di tengahtengah di antara dua program unggulan. - Strategi Bloking program (Blocking), yaitu audien dipertahankan untuk tidak pindah saluran dengan menyajikan acara sejenis selama waktu siaran tertentu. - Strategi Peringkat (Ranking) yaitu tetap mempertahankan program-program berhasil pada posisinya yang sekarang. - Strategi Warisan atau pendahuluan yang kuat (Inherited viewing) yaitu strategi untuk mendapatkan sebanyak mungkin audien dengan menyajikan program yang kuat pada permulaan segmen waktu siaran sebagai penghantar menuju program yang inginkan. Strategi Tandingan (Competition) yaitu strategi untuk merebut perhatian audien - yang berbada di stasiun saingan untuk pindah ke stasiun sendiri dengan cara menjadwalkan suatu program yang memiliki daya tarik yang berbeda untuk menarik perhatian audien yang belum terpenuhi kebutuhannya. Strategi Keserasian (Compatibility) yaitu penjadwalan menyesuaikan dengan - siklus kehidupan atau aktifitas seseorang. Misalnya waktu disaat seseorang sebelum melakukan aktifitasnya sebelum berangkat sekolah, bekerja dan saat pulang bekerja (Eastman, Ferguson, 2009: 13). Head to Head, yaitu suatu program yang dapat menarik audiens yang sama dengan - audiens stasiun televisi yang lain. Jika terdapat program jenis yang sama pada jam tayang yang sama, maka stasiun televisi harus mempertimbangkan juga apakah program ini cukup kuat untuk bersaing dengan program stasiun yang lain. c. Promoting Promosi merupakan proses bagaimana memberitahu audien mengenai adanya suatu program sehingga mereka tertarik untuk menonton atau mendengarkannya. Promosi program biasanya dimanipulasi untuk menaikkan dan menjaga rating. Media promo pada program dilakukan tidak hanya untuk menarik perhatian penonton tetapi juga bertugas untuk mempromosikan program bersangkutan kepada pemasang iklan. Aspek-aspek yang mempengaruhi efektifitas promosi sebuah program antara lain - Clutter Tingkat seberapa kemeriahan dalam mempromosikan sebuah program. Pengaturan iklan promosi di suatu segmen commercial break. Iklan-iklan ini harus diurutkan dengan baik, apabila tidak maka hal ini akan membawa dampak yang kurang baik untuk iklan-iklan promosi tersebut. - Location Penempatan sebuah iklan selama program berlangsung, misalnya di antara break program, di antara transisi dua program, atau saat credits roll di akhir sebuah program. - Frequency Frekuensi dibagi menjadi tiga yaitu rendah, menengah, dan tinggi. Semakin tinggi frekuensi promosi sebuah program, semakin tinggi kemungkinan penonton mengetahui program tersebut. - Construction Penempatan promosi program di antara iklan-iklan lainnya. Apakah di awal, tengah, atau di akhir. Bagaimana cara untuk membangun promosi sebuah program - Distance Jarak antara promosi program dengan jadwal penayangan program. - Familiarity Promosi yang lebih sering membuat penonton yang tertarik akan semakin penasaran dan akhirnya menonton program yang dipromosikan. Hal ini berdampak baik pada rating program yang dipromosikan. d. Evaluating Evaluasi merupakan pengawasan program yang menentukan seberapa jauh suatu rencana dan tujuan sudah dapat dicapai atau diwujudkan stasiun penyiaran, departemen, dan karyawan. Pengawasan harus dilakukan berdasarkan hasil kerja atau kinerja yang dapat diukur agar fungsi pengawasan dapat berjalan secara efektif. Apabila terjadi ketidak sesuaian antara kinerja sebenernya dengan kinerja yang direncanakan, maka diperlukan langkah – langkah perbaikan. Programming televisi akan melakukan evaluasi berdasarkan aspek-aspek yang akan menentukan kesuksesan program diantaranya yaitu: tentang kemasan program (Design Style), kemampuan teknologi (Technology), nilai sebuah program dilihat dari minat dan kebutuhan program (Stock Value), melihat hal yang sedang populer (Genre Trends), pembagian audiens dengan berbagai kategori (Audiens Share), dan toleransi level yaitu bagaimana menanggapi tingkat kesalahan hingga program belum memberikan tingkat presentasi yang diharapkan program 2.8 Kerangka Berpikir STRATEGI PROGRAMMING SELECTING SCHEDULING PROMOTING INSERT SIANG Rating & Share EVALUATING