sambutan menteri keuangan raker pemerintah dengan komisi i dpr

advertisement
SAMBUTAN MENTERI KEUANGAN
RAKER PEMERINTAH DENGAN KOMISI I DPR TENTANG ALUTSISTA
GD. DPR/MPR
30 JANUARI 2012
Yang kami hormati Ketua, Bapak-Bapak Wakil Ketua, Bapak-Ibu anggota Komisi I DPR RI, yang kami
hormati rekan Menteri dan seluruh jajaran yang mendampingi, yang kami hormati Panglima TNI dan
Kepala Staf dan seluruh hadirin sekalian.
Assalamualaikum,wrwb.
Selamat pagi, salam sejahtera untuk kita semua.
Bapak-ibu yang kami hormati,
Terimakasih untuk undangan yang disampaikan kepada kami untuk dapat hadir bersama-sama
dengan Bapak-Ibu yang mewakili Pemerintah. Kami dalam kesempatan pagi hari ini, ingin
menambahkan dan meng-confirm apa yang telah disampaikan oleh Bapak Menteri Pertahanan &
Keamanan, dan ini terlihat dalam slide kami di halaman 3.
Di sini kita melihat bahwa anggaran alutsista minimumessential forces Tahap I tahun 2010-2014 itu
telah teranggarkan Rp 156 triliun, dan Rp 156 triliun rupiah itu apabila di-breakdown adalah:
-
dari RPJM 2010-2014 sebesar Rp 99 triliun
-
dan arahan dari Rapat Kabinet Terbatas 4 Oktober 2010, yang juga ditegaskan di dalam
Sidang Kabinet Terbatas 19 September 2011, alokasi on top Rp 57 triliun
Sehingga totalnya adalah Rp 156 triliun.
Adapun rincian dari Rp 156 triliun itu, adalah dalam bentuk:
-
Belanja barang, khususnya pemeliharaan Rp 32,5 triliun
-
Belanja modal yang berasal dari pinjaman dalam negeri dan pinjaman luar negeri, pengadaan
sebesar Rp 66,6 triliun
-
Dan sisanya belanja modal
Total anggaran Alutsista minimum essential forces Tahap I Rp 156 triliun
Di halaman berikutnya, di halaman 4, ini terlihat bahwa rencana alokasi dana untuk pemenuhan
minimun essential forces tahun anggaran 2010-2014.
Apabila kita simak chart ini, terbagi 2, yaitu:
-
Kolom yang paling kanan, adalah cerminan daripada tambahanon top sesuai dengan
Keputusan Sidang Kabinet Terbatas 19 September 2011, yaitu Rp 57 triliun.
Sehingga total adalah seperti yang telah kami sampaikan sebelumnya Rp 156 triliun.
Namun apabila kita rinci rencana alokasi Rupiah murni dan pinjaman, di slide dapat dijelaskan untuk
Rupiah murni jumlah adalah Rp 42,3 triliun dan pinjaman Rp 56,7 triliun.
1
Rupiah murni terdiri dari:
-
Rupiah murni untuk harwat
-
Rupiah murni pendamping
Rupiah murni jumlah itu Rp 32,5 triliun dan Rupiah murni pendamping Rp 9,8 triliun. Totalnya Rp 42,3
triliun.
Untuk pinjaman, pinjaman totalnya Rp 56,7 triliun, dan terdiri dari:
-
Pinjaman luar negeri Rp 52,7 triliun
-
Dan pinjaman dalam negeri Rp 4 triliun.
Total Rp 56,7 triliun
Apabila kita jumlahkan rupiah murni dan pinjaman, jumlahnya adalah Rp 99 triliun, dan ini adalah
sesuai dengan APBN 2010-2014. Kemudian ditambah dengan Rp 57 triliun anggaran tambahan
untuk mencapai minimum essential forces, jumlah menjadi Rp 156 triliun.
Ibu, Bapak yang kami hormati, pengadaan Alutsista mempunyai ciri khas belanja modal dan tentu
sangat diperlukan satu perencanaan, satu pengadaan dan satu eksekusi pencairan yang
terkoordinasi, sistematis dan terarah dengan baik.
Kami dapat jelaskan apabila kita sudah punya alokasi dana berdasarkan kajian yang dilakukan,
diperkirakan realisasi disbursement adalah seperti di halaman 5. Dimana pengadaan, pemeliharaan
dan perawatan Alutsista minimum essential forces realisasi dan rencana penyerapannya adalah sbb:
Kita bagi 2:
-
Dimana kolom yang paling kanan adalah khusus untuk anggaran on top yang dipagu Rp 57
triliun
-
Sedangkan yang di sebelah kirinya adalah total berdasarkan baseline 2010 - 2014
Total realisasi untuk 2010-2014 dari baseline adalah Rp 95,5 yang kita perkirakan akan didisburse dan untuk yang Rp 57 triliun on topdiperkirakan hanya akan dapat terealisir Rp 54,6
triliun.
Ini dikaitkan dengan proses pengadaan, realisasi dan penyerapan.
Selanjutnya di halaman berikutnya, di sini kami ingin menjelaskan tentang alokasi anggaran
Kementerian Pertahanan TNI tahun anggaran 2012, tadi sudah dijelaskan di mana totalnya adalah
Rp 72,5 triliun terdiri dari:
-
Rupiah murni Rp 56,2 triliun
-
Rupiah murni pendamping Rp 4,2 triliun
-
Dan pinjaman luar negeri-pinjaman dalam negeri Rp 11,9 triliun
Yang kami dapat simpulkan di sini adalah bahwa alokasi pagu Blue Book yang tadi dijelaskan oleh
Bapak Menteri Pertahanan adalah 6,56 miliar USD. Dan dari alokasi Blue Book itu, telah diterbitkan
2
PSP-nya, yaitu Penetapan Sumber Pembiayaan oleh Menteri Keuangan 5,63 miliar USD, dengan
rincian:
-
Dijamin oleh kredit eksport 1,59 miliar USD
-
Dan tidak dijamin oleh kredit eksport 4 miliar USD
Kalau kita baru keluarkan 5,63 miliar USD, adalah karena sisa dari Blue Book sebesar 0,79 miliar
USD masih dalam proses pengkajian dan nantinya akan diterbitkan Daftar Kegiatan dari Bappenas,
Menteri PPN. Selanjutnya nanti kita akan kaji untuk diterbitkan PSP-nya, Penetapan Sumber
Pembiayaan.
Kami juga ingin mencatat di forum ini, bahwa sungguh pun kita sudah mengeluarkan PSP atau yang
sebelum ini dikenal dengan APP sebesar 5,6 miliar USD, tetapi kita harus mencatat bahwa masih ada
APP dari periode 2005-2009 yang belum terealisir dan itu masih tersisa sebesar 0,82 miliar USD.
Bapak/Ibu yang kami hormati,
Itu adalah penjelasan kami terkait dengan anggaran minimum essential forces. Terkait dengan
anggaran sertifikasi tanah, kami sampaikan di halaman 8; total luas tanah yang dimiliki oleh dan yang
dikuasai oleh Kementerian Pertahanan dan TNI adalah 3,2 miliar meter persegi. Dari 3,2 miliar meter
persegi itu, nilainya diperkirakan Rp 117,3 triliun dan tanah yang 3,2 miliar meter persegi itu statusnya
15,4% sudah disertifikasi, sudah dalam bentuk sertifikat, dan 84,5% masih belum disertifikatkan.
Di halaman berikutnya, rencana kebutuhan dana untuk sertifikasi tanah Kementerian Pertahanan dan
TNI adalah seperti yang kami paparkan di sini jumlah 2010-2014 adalah Rp 165 miliar. Dan Rp 165
miliar ini dirinci atas tahun anggaran 2010-2011 sampai dengan 2014. Tentu anggaran ini akan terus
kita pertajam, sampai nanti akan betul-betul bisa mendukung proses pensertifikasian daripada tanahtanah milik Kementerian Pertahanan dan TNI. Alokasi dana untuk 2010-2012 yang sekarang ini
tampak sudah 51,8 miliar USD.
Hal yang lain yang juga kami ingin sampaikan dalam forum ini adalah terkait dengan pencabutan
tanda bintang. Sebagai catatan hasil kesimpulan Rapat Kerja antara Komisi I DPR RI dengan Wakil
Menteri Pertahanan tanggal 25 Oktober 2011, Komisi I DPR RI meminta Kementerian Pertahanan
untuk menyampaikan rencana pencabutan tanda bintang PHLN dan KE 2005-2009 yang masih
belum terselesaikan untuk dapat dilaksanakan sekaligus. Menanggapi hasil rapat tersebut,
Kementerian Pertahanan melalui surat tertanggal 4 Nopember 2011, mengajukan permohonan
penghapusan tanda bintang dalam rangka memenuhi persyaratan efektifnya kontrak pengadaan
barang dan jasa melalui fasilitas kredit eksport berdasarkan alokasi pinjaman pemerintah dan
RENSTRA tahun anggaran 2010-2014 sebesar 1,6 miliar USD dan Swiss Franc 13 juta USD.
Wakil Ketua DPR RI tanggal 17 Mei 2006 menyebutkan bahwa Komisi I DPR RI meminta kepada
Kementerian Keuangan dan Dirjen Anggaran, Dirjen Perimbangan Keuangan agar dalam pencairan
alokasi kredit ekspor harus dengan persetujuan DPR RI. Menindaklanjuti permohonan tersebut,
menindaklanjuti permohonan Kementerian Pertahanan dimaksud, Menteri Keuangan mengeluarkan
surat tanggal 24 Nopermber untuk mengajukan ijin penghapusan tanda bintang kepada DPR RI, dan
3
kami juga dapat menyampaikan bahwa kalau nanti ini dicairkan, ini akan menjadi beban pada tahun
angggaran 2011, dan tahun anggaran berikutnya sesuai rencana penarikan.
Pertanyaan dari Ketua yang terkait dengan melibatkan perusahaan-perusahaan khususnya
perusahaan Badan Usaha Milik Negara untuk dilibatkan dalam pengadaan belanja modal daripada
Kementerian Pertahanan dan TNI, telah kami tindaklanjuti bersama-sama dengan Kementerian
Pertahanan dan juga Kementerian BUMN, dan pada saat sekarang ini sedang dilakukan finalisasi
oleh Kementerian BUMN upaya-upaya untuk melakukan revitalisasi dan penyehatan beberapa BUMN
yang bergerak di bidang industri strategispertahanan dankeamanan, untuk dilakukan penyehatan
sehingga dapat berperan dalam melakukan penyerapan di dalam negeri sebesar-besarnya dari
alokasi anggaran bagi Kementerian Pertahanan dan TNI.
Wassalamualaikum wr.wb.
4
Download