pelaksanaan metode diskusi kelompok kecil dalam

advertisement
PELAKSANAAN METODE DISKUSI KELOMPOK KECIL
DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS
X-4 PADA MATERI MASALAH-MASALAH YANG DIHADAPI
PEMERINTAH DI BIDANG EKONOMI DI SMA NEGERI
BANDARKEDUNGMULYO JOMBANG
Aulia Febri Anggrani dan Dr. H. Yoyok Soesatyo, SH, MM
Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang, Surabaya
ABSTRACT
The background of this research is student class X-4 is less active in following teaching and
learning activities. Partly student class X-4 more shut up in receiving material without offset ask if
less obvious from material submitted by teacher. The purpose of this research is to know the
activities of students, teachers, and activities increased student learning outcomes grade X-4 SMA
Negeri Bandarkedungmulyo Jombang during the process of teaching and learning by using the
method of small-group discussion. This research was done 2 cycles. This research method using
small group discussion. Students are divided into several small groups consisting of 4 children
every group. Each group was asked to solve a problem, discuss in small groups and appoint a
representative to present the results of the discussion. The results showed an increase in activities
and student learning outcomes at each cycle. From cycle I to cycle II activities teachers
experienced an increase of 1.27%, students activity experienced an increase of 1.07%. The
application of small group discussion method can improve student learning outcomes and students
became active in the class.
Keywords: method discussion small group, the results of study.
ABSTRAK
Latar belakang penelitian ini adalah siswa kelas X terutama kelas X-4, masih kurang aktif dalam
mengikuti kegiatan belajar mengajar. Sebagian siswa X-4 lebih banyak diam dalam menerima
materi tanpa di imbangi bertanya apabila kurang jelas dari materi yang disampaikan oleh guru
tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas siswa, aktivitas guru, dan
peningkatan hasil belajar siswa kelas X-4 SMA Negeri Bandarkedungmulyo Jombang selama
proses belajar mengajar dengan menggunakan metode diskusi kelompok kecil. Penelitian ini
dilakukan 2 siklus. Penelitian ini menggunakan metode diskusi kelompok kecil. Siswa dibagi
menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 4 anak setiap kelompok. Setiap kelompok
diminta untuk memecahkan suatu masalah, berdiskusi dalam kelompok kecil dan menunjuk satu
perwakilan untuk mempresentasikan hasil diskusi.
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa pada setiap
siklusnya. Dari siklus I ke siklus II aktivitas guru mengalami peningkatan sebesar 1,27 %,
aktivitas siswa mengalami peningkatan sebesar 1,07 %. Dengan demikian penerapan metode
diskusi kelompok kecil dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan siswa menjadi aktif didalam
kelas.
Kata Kunci
: metode diskusi kelompok kecil, hasil belajar.
Semua sekolah pada dasarnya
pekerti yang luhur, pengetahuan
mempunyai tujuan yang sama, baik
dan keterampilan, sehat jasmani
SMA maupun SMK dan sekolah-
dan
sekolah lainnya. Adapun tujuan
mantap dan mandiri serta memiliki
tersebut adalah mendidik anak agar
rasa
lebih
kemasyarakatan dan kebangsaan
mandiri
dan
mempunyai
wawasan
yang
luas
menjadikan
siswa-siswi
rohani,
kepribadian
tanggung
yang
jawab
serta
(Yahya, 2003:36). Oleh karena itu
tersebut
pemerintah melakukan pemerataan
menjadi cerdas dan berprestasi.
dan peningkatan mutu pendidikan.
SMA (Sekolah Menengah Atas)
peserta didiknya lebih di persiapkan
untuk
melanjutkan
ke
jenjang
pendidikan yang lebih tinggi yaitu
Perguruan Tinggi. Lain halnya
dengan
SMK
peserta
didiknya
sebagian besar di persiapkan terjun
di dunia kerja dengan skill dan
kemampuan
yang
dimilikinya
sesuai bidangnya. Salah satu usaha
yang digunakan untuk mewujudkan
tujuan
tersebut
meningkatkan
adalah
prestasi
belajar
Proses
merupakan
belajar
proses
secara
mengajar
pendidikan
keseluruhan.
pernyataan
tidaknya
ini
berarti
pencapaian
bergantung
Dari
berhasil
pendidikan
bagaimana
proses
belajar mengajar berjalan. Dalam
proses belajar mengajar tidak hanya
guru yang dituntut untuk aktif,
tetapi siswa juga harus aktif sebagai
bentuk
komunikasi
yang
baik
antara guru dengan siswa, siswa
dengan kelompok. Hal ini selalu
siswa.
berkaitan dengan materi pelajaran,
Seperti
halnya
pada
media, dan metode yang digunakan
nasional
memiliki
Seorang guru sebaiknya memiliki
mencerdaskan
kehidupan
kemampuan dalam memilih metode
mengambangkan
dalam pembelajaran dengan tepat.
manusia Indonesia seutuhnya, yaitu
Ketidak tepatan dalam pemilihan
manusia
yang
metode
bertaqwa
kepada
pendidikan
tujuan
bangsa
dan
beriman
Tuhan
dan
Yang
kejenuhan
Maha Esa dan memiliki budi
menerima
akan
menimbulkan
bagi
siswa
materi
dalam
yang
disampaikan,
kurang
sehingga
dipahami
mengakibatkan
siswa
materi
proses belajar mengajar disebabkan
dan
oleh cara guru dalam penyampaian
menjadi
kurang aktif.
guru
di
dalam
kelas
sangat
membosankan, akibatnya sebagian
siswa ada yang kesulitan dalam
Dapat
bahwa
dilihat
siswa
kenyataannya
SMA
Bandarkedungmulyo
Negeri
Jombang
terutama siswa kelas X-4 kurang
aktif dalam pembelajaran ekonomi
khususnya pada materi masalahmasalah
yang
pemerintah,
metode
dihadapi
disebabkan
karena
pembelajarannya
ceramah
tanpa
oleh
hanya
didukung
metodologi pengajaran yang lain
menerima penjelasan dari guru
tersebut. Sedangkan di kelas lain
yang di ajar guru yang berbeda,
siswa
mengungkapkan
metode
pembelajaran yang menarik seperti
diskusi kelompok kecil yaitu siswa
di bagi menjadi beberapa kelompok
kecil,
dengan
kelompok
adanya
diskusi
siswa
merasa
kecil
mudah untuk memahami pelajaran
yang diberikan.
dan pendekatan yang digunakan
guru kurang mendorong kondisi
Sedangkan
berdasarkan
belajar siswa secara maksimal.
wawancara yang dilakukan dengan
Guru
ibu Yuli Astutik, S.Pd, M.Si guru
cenderung
lebih
banyak
berceramah dan kurang variatif
Ekonomi
dalam menggunakan metodologi
Bandarkedungmulyo
pembelajaran yang lain. Sehingga
mengungkapkan bahwa siswa kelas
didalam kelas akan menimbulkan
X terutama kelas X-4, masih kurang
kejenuhan dan kebosanan.
aktif
dalam
belajar
Berdasarkan
wawancara
yang telah dilakukan dengan siswasiswi
kelas
di
Bandarkedungmulyo
mengungkapkan
SMA
Negeri
Jombang,
bahwa
permasalahan yang sering terjadi
selama
mereka
melaksanakan
di
SMA
Jombang,
mengikuti
mengajar.
tersebut
Negeri
cenderung
Siswa
pasif
kegiatan
dikelas
dalam
mengikuti proses belajar mengajar,
sebagian siswa X-4 lebih banyak
diam dalam menerima materi tanpa
di imbangi bertanya apabila kurang
jelas dari materi yang disampaikan
oleh
guru tersebut. Hal ini bisa
dilihat dari hasil belajar mereka yang
apabila belum paham dalam proses
masih banyak siswa mendapat nilai
belajar mengajar.
rendah dibawah 75 atau dibawah
Untuk
standar KKM ( Kriteria Ketuntasan
Minimal).
Sedangkan
standart
ketuntasan belajar yang harus dicapai
siswa
di
SMA
Bandarkedungmulyo
Negeri
Jombang
ini
adalah 75 KKM ( Kriteria Ketuntasan
belajar
meningkatkan
hasil
siswa-siswi
yang
mendapatkan nilai dibawah KKM
guru
harus
memilih
pembelajaran
model
yang
meningkatkan
mampu
keaktifan
siswa
dalam proses belajar mengajar serta
Minimal).
meningkatkan hasil belajarnya juga.
Berdasarkan nilai ulangan
Pendekatan yang dilakukan oleh
harian semester satu kelas X-4 SMA
guru dalam menyampaikan materi
Bandarkedungmulyo dari 32 siswa
pelajaran
hanya 23 siswa yang hasil belajarnya
kelancaran proses belajar mengajar.
sangat
mempengaruhi
mencapai KKM, masih ada 28%
Untuk memilih satu metode
yang mendapatkan remidi karena
hasil yang dicapai masih jauh di
bawah
standar
KKM
(Kriteria
Ketuntasan Belajar). Akan tetapi
siswa tersebut tuntas dengan nilai
yang sangat pas dengan standarnya
yaitu 75 KKM. Penyebab rendahnya
nilai siswa X-4 yang di bawah
standar KKM ( Kriteria Ketuntasan
Belajar)
di
SMA
Bandarkedungmulyo
dikarenakan
pada
Negeri
Jombang,
saat
guru
menjelaskan materi sebagian siswa
kurang
berpartisipasi
dalam
mengungkapkan pendapatnya tentang
kejelasan materi yang disampaikan
guru serta siswa cenderung diam
pengajaran perlu memperhatikan
beberapa hal seperti materi yang
akan
disampaikan,
waktu
yang
tujuannya,
tersedia,
dan
banyaknya siswa serta hal-hal yang
berkaitan dengan proses belajar
mengajar.
Materi
yang
akan
digunakan dalam penelitian ini
adalah
masalah-masalah
dihadapi
pemerintah
yang
dibidang
ekonomi. Dalam pokok bahasan
permasalahan
pemerintah
membahas
permasalahan
negara
yang
dihadapi
ekonomi
ini,
berbagai
ekonomi
khususnya
di
akan
macam
disuatu
negara
Indonesia,
diantaranya
masalah
adalah
pengangguran,
kemiskinan,
bersifat problematik untuk di bahas
dan di pecahkan bersama.
pemerataan
Alasan pemilihan metode
pendapatan, hutang luar negeri, dan
masih banyak lagi. Selain itu juga
akan dibahas bagaimana upaya
pemerintah atau cara pemerintah
untuk mengatasi masalah-masalah
tersebut. Alasan pemilihan materi
tersebut
dikarenakan
tersebut
lebih
kehidupan
diskusi
dekat
sehari-hari,
lebih
materi
dengan
sehingga
mudah
untuk
dilaksanakan dan pemahaman siswa
mengenai materi masalah-masalah
yang dihadapi pemerintah dibidang
diskusi
kelompok
karena
metode tersebut dapat menekankan
pada
aktivitas
siswa
siswa,
sehingga
diharapkan
dapat
meningkatkan partisipasi keaktifan,
kekritisan,
pengetahuan,
pemahaman,
dan
ketuntasan
belajarnya. Dengan metode diskusi
kecil siswa dapat menyalurkan
pendapatnya secara berkelompok
dan dapat bertukar pendapat apabila
kurang jelas. Dengan demikian
metode diskusi kelompok kecil ini
ekonomi akan lebih konkret.
diharapkan
Untuk
kecil
meningkatkan
dapat
meningkatkan
pencapaian hasil belajar siswa.
hasil belajar, guru dapat memakai
Berdasarkan
metode pengajaran, metode yang
mempunyai pengaruh cukup besar
dalam kegiatan belajar mengajar.
Salah satu metode pembelajaran
yang dirasa sesuai dengan kondisi
diatas
adalah
metode
diskusi
kelompok kecil. Menurut Djamarah
(2002:87) diskusi kelompok kecil
adalah cara penyajian pelajaran,
dimana siswa di hadapkan kepada
suatu masalah yang bisa berupa
pernyataan atau pertanyaan yang
latar
belakang tersebut maka peneliti
berinsiatif
yang
melakukan
penelitian
“Pelaksanaan
berjudul
Metode Diskusi Kelompok Kecil
Dalam
Meningkatkan
Hasil
Belajar Siswa Kelas X-4 Pada
Materi Masalah-Masalah Yang
Dihadapi Pemerintah dibidang
Ekonomi
Di
SMA
Negeri
Bandarkedungmulyo Jombang“.
HASIL PENELITIAN TERDAHULU
SEBAGAI BERIKUT :
Menurut penelitian Umi Mukarromah
kelompok kecil yang dibentuk
dengan
dari
judul
Penerapan
siswa
yang
memiliki
PenerapanPembelajaran Metode Diskusi
tingkat
Kelas Tipe Buz Group Dalam Mencapai
penerimaan yang luas terhadap
Ketuntasan Belajar Siswa Pada Mata
orang yang berbeda menurut
Pelajaran Ekonomi Di Kelas VIII SMPN
ras, budaya, kelas sosial, jenis
2 Buduran Sidoarajo, subjek yang
kelamin yang berbeda, dan
diteliti yaitu kelas VIII-B,dengan jumlah
kemampuan
40 orang siswa dan objek yang diteliti di
untuk
SMPN 2 Bududran Sidoarjo.Perbedaan
menuntaskan
penelitian
belajarnya.
ini
adalah
mendeskripsikan
aktifitas
untuk
guru
kemampuan
yang
saling
atau
berbeda
membantu
materi
dan
Dengan demikian siswa
siswa selama penerapan pembelajaran
lebih banyak belajar dari satu
dengan diskusi kelas tipe buzzz group
teman yang lain baik pada
sedangakan persamaannnya yaitu sama-
siswa
sama Penelitian Tindakan Kelas
maupun kelompok atas yang
kelompok
bawah
bekerja sama menyelesaikan
( PTK). Dapat dilihat kesimpulannya
yaitu ketuntasan beajar dalam penerapan
pembelajaran metode diskusi kelas tipe
buzz group selalu meningkat yaitu
putaran I sebesar 68 %, putaran II
sebesar 77, 5% dan putaran III mencapai
90%.
akademik,
dari
pada belajar dari guru, metode
kooperatif
cenderung
memanfaatklan kecenderungan
siswa untuk berinteraksi. Di
dalam belajar kooperatif siswa
bersama kelompok-kelompok
kecil saling membvantu satu
A. Pembelajaran Kooperatif
1.
tugas-tugas
Pengertian
pembelajaran
sama
lain.
Kelas
disusun
dalam kelompok kecil yang
kooperatif
Menurut
Ibrahim
terdiri
dari
yang
dkk (2006:9), pembelajaran
berkemampuan
tinggi
kooperatif merupakan suatu
rendah.
model pembelajaran dimana
kelompok,
tugas
anggota
siswa bekerja dalam suatu
kelompok
adalah
mencapai
Selama
dan
kerja
ketuntasan yang disajikan guru
b.
Penghargaan
lebih
dan saling membantu teman
menekankan pada kerja
sekelompok.
kelompok
Dengan
demikian,
belajar kooperatif diharapkan
dapat
siswa
c.
terhadap
bekerjasama,
Kelompok dibentuk dari
siswa
yang
memiliki
kemampuan
materi yang diajarkan, belajar
untuk
pada
individu.
meningkatkan
pemahaman
dari
tinggi,
sedang, rendah.
d.
Apabila
anggota
menghargai pendapat orang
kelompok
lain dan tanggung jawab antara
dari ras, suku, budaya,
sesama siswa dan terhadap
dan jenis kelamin, maka
kelompoknya
diupayakan
untuk
juga
berasal
agar
tiap
memperoleh yang terbaik bagi
kelompok
kelompoknya
keheterogenan tersebut.
dalam
proses
terdapat
belajar mengajar.
Dari
2.
yang diuraikan di atas
Ciri-ciri model pembelajaran
dapat disimpulkan bahwa
kooperatif
Untuk
mencapai
pembelajaran
tujuan
berikut :
memiliki ciri-ciri diantaranya
a.
Siswa
belajar
Menurut Ibrahim dkk (2006:6),
kelompok,
pembelajaran
mendengar,
memiliki
kooperatif
ciri-ciri
sebagai
Siswa
dalam
produktif
mengemukakan pendapat,
berikut :
a.
kooperatif
memiliki ciri-ciri sebagai
pembelajaran yang diinginkan
sebagai berikut :
pendapat
dan membuat keputusan
bekerja
dalam
secara bersama.
kelompok
secara
kooperatif
untuk
merupakan percampuran
menyelesaikan
materi
yang ditinjau dari latar
belajarnya.
b.
Kelompok yang dibentuk
belakang, jenis kelamin,
b.
dan kemampuan belajar.
Pembelajaran
kooperatif
bertujuan
untuk
mengajarkan kepada sisa
3.
Tujuan
tentang
pembelajaran
keterampilan
kooperatif
kerjasama dan kolaborasi.
Menurut Nur (2001 :4), bahwa
Keterampilan ini sangat
tujuan pembelajaran kooperatif
penting untuk dimiliki di
dikembangkan untuk mencapai
dalam masyarakat.
tiga
tujuan
pembelajaran
penting yaitu :
a.
Hasil belajar akademik.
b.
Penerimaan
B.
terhadap
Metode Diskusi Kelompok Kecil
1. Metode Diskusi
keragaman.
c.
Menurut Suryosubroto (2002),
Pengembangan
metode diskusi adalah suatu
ketrampilan sosial.
cara penyajian bahan pelajaran
Berdasarkan
penting
tiga
di
atas
tujuan
dapat
di
jabarkan sebagai berikut :
a.
untuk
meningkatkan
kinerja
siswa dalam tugas-tugas
akademik.
Pembelajaran
kooperatif dapat memberi
keuntungan
baik
pada
siswa kelompok bawah
maupun kelompok atas
yang
bekerja
menyelesaikan
akademik.
mana
guru
memberi
kesempatan kepada para siswa
(kelompok-kelompok
Pengembangan kooperatif
bertujuan
di
sama
tugas
untuk
siswa)
mengadakan
perbincangan
ilmiah
mengumpulkan
membuat
guna
pendapat,
kesimpulan
atau
menyusun berbagai alternatif
pemecahan
atas
susatu
masalah. Sedangkan menurut
Sutikno (2007), metode diskusi
adalah suatu cara penyampaian
pelajaran
di
mana
guru
bersama-sama siswa mencari
jalan
pemecahan
persoalan yang dihadapi.
atas
Forum diskusi dapat
apakah tujuan yang sudah
diikuti oleh semua siswa di
dirumuskan telah tercapai.
dalam
kelas
dapat
pula
d.
Membantu
para
siswa
dibentuk kelompok-kelompok
menyadari dan mampu
yang lebih kecil. Yang perlu
merumuskan
diperhatikan dalam berdiskusi
masalah yang dilihat baik
adalah hendaknya para siswa
dari pengalaman sendiri
dapat
secara
maupun
aktif di dalam setiap forum
sekolah.
berpartisipasi
diskusi. Semakin banyak siswa
terlibat dan menyumbangkan
3.
Peranan
berbagai
dari
pelajaran
Guru
Dalam
Berdiskusi
pikirannya, semakin banyak
pula
yang
dapat
mereka
Menurut
Suryosubroto
(2007:183),
pelajari.
peranan
guru
dalam berdiskusi antara lain :
2.
Syarat metode diskusi
Menurut
Suryosubroto
(2002:181)
menyebutkan
a.
Guru sebagai ahli
Dalam
guru
bahwa metode diskusi dalam
bertindak
seorang
proses belajar mengajar lebih
berdiskusi
sebagai
ahli
yang
mengetahui lebih banyak
cocok dan diperlukan apabila
pengetahuan
guru hendak :
mengenai
berbagai hal dari pada
a.
Memanfaatkan
berbagai
kemampuan yang ada (
b.
b.
Guru sebagai pengawas
dimiliki ) oleh para siswa.
Agar diskusi dalam
Memberikan kesempatan
masing-masing kelompok
kepada para siswa untuk
kecil berjalan lancar dan
menyalurkan
benar
kemampuannya
c.
siswanya.
masing-
serta
tujuannya,
mencapai
maka
guru
masing.
harus bertindak sebagai
Memperoleh umpan balik
pengawas dan penilai di
dari para siswa tentang,
dalam
proses
belajar
mengajar lewat formasi
Dimulai
dengan
guru
diskusi.
menyajikan suatu masalah
kepada kelas, kemudian
c.
Guru sebagai penghubung
para
kemasyarakatan
menanggapinya. Diskusi
Dalam hal ini guru dapat
ini formal, karena itu
memperjelas
dan
disebut
menunjukkan
jalan
formal.
pemecahan sesuai dengan
2.
diskusi
Diskusi
ini
hidup dalam masyarakat.
dilakukan
Guru sebagai pendorong
membagi siswa kedalam
Agar
formasi
diskusi
dengan
kelompok-kelompok
dapat
kecil, yang terdiri atas 4
dengan
sampai 5 orang. Proses
baik, guru masih perlu
pelaksanaan diskusi ini
membantu
dimulai
diselenggarakan
dan
dari
guru
mendorong setiap anggota
menyajikan
masalah
kelompok
dengan
masalah.
untuk
menciptakan
dan
sub
Setiap
kelompok
mengembangkan
memecahkan sub masalah
kreativitas setiap siswa
yang disampaikan guru.
seoptimal mungkin.
Proses
dengan
4.
juga
Diskusi Kelompok Kecil
kriteria yang ada dan
d.
siswa
(1989)
Sudirman
terdapat
bermacam-
macam jenis diskusi
yang
laporan
diakhiri
setiap
kelompok.
Jenis-Jenis Metode Diskusi
Menurut
diskusi
3.
Simposium
Simposium
dimulai
dengan
dapat digunakan oleh guru,
membahas suatu masalah
antara lain:
dari berbagai segi secara
luas, yang disiapkan dan
1.
Diskusi Kelas
diarahkan oleh beberapa
orang
pembicara
atau
yang dikemukakan oleh
pengarah yang berbeda
seorang guru, ahli tertentu
pandangan.
dari
Setelah
dilanjutkan
4.
dengan
luar,
sampai
antara
Kemudian
para
atau
siswa
dalam waktu sekitar 20
diskusi atau tanya jawab
penyaji
30
menit.
diadakan
(pengarah) dengan para
tanya-jawab dalam rangka
peserta (dalam hal ini para
pengkajian
secara
peserta
mendalam
terhadap
adalah
para
siswa).
masalah tersebut.
Diskusi Panel
Dari
Diskusi
5.
itu
panel
berbagai
jenis
hampir
metode diskusi tersebut
sama dengan simposium.
diatas, dalam prakteknya
Dimulai
dengan
yang
membahas suatu masalah
oleh
guru
dalam
oleh
pengajarannya
adalah
selanjutnya diskusi atau
diskusi
kelas,
diskusi
tanya jawab terjadi antara
kuliah,
dan
diskusi
panelis.
kelompok
Seminar
Sedangkan jenis diskusi
beberapa
orang
Diskusi
dalam
seminar
ini
membahas
digunakan
permasalahan
yang
dan rumit.
dimulai
pengarahan
bentuk
yang
biasa
digunakan
kecil.
lainnya
jarang
karena
sulit
dengan
dari
pihak
tertentu yang kompeten
5.
Metode Diskusi Kelompok
Kecil
dan yang mengarahkan
garis besar pembahasan
dalam diskusi.
6.
Diskusi Kuliah
Metode merupakan suatu cara
yang
dipergunakan
untuk
mencapai tujuan yang telah
ditetapkan
dalam
kegiatan
Diskusi dimulai dengan
pembelajaran. Metode diskusi
penyajian
kelompok kecil adalah suatu
(penjelasan)
cara
pengajaran
menggunakan
diskusi
dengan
diskusi,
kelompok
pembelajaran
dengan
baik
menggunakan metode diskusi
maupun
kelompok kecil, agar diskusi
diskusi kelas.
kelompok kecil berjalan lancar
dibutuhkan tahap-tahap dalam
Menurut Djamarah (2002:87),
menjalankannya.
metode diskusi kelompok kecil
adalah
cara
penyajian
2. Aktivitas Guru Dalam Kelas
pelajaran, dimana siswa di
Menurut Gunawan (2007 :
hadapkan
154),
masalah
kepada
suatu
yang bisa
berupa
membawakan materi sangat
pertanyaan
berpengaruh terhadap siswa.
problematik
Seringkali terdapat murid yang
pernyataan
atau
yang
bersifat
untuk
di
bahas
dan
di
tidak
peranan
tertarik
guru dalam
mengikuti
pecahkan bersama. (Djamarah,
pelajaran karena merasa bosan
2002 :87).
dan mengantuk. Sebenarnya
tidak
Sedangkan menurut Sudirman
(1989),
metode
kelompok
kecil
diskusi
adalah
di
dalam diskusi ini dilakukan
dengan
membagi
siswa
kedalam kelompok-kelompok
kecil, yang terdiri atas 4-5
orang.
Proses
ada
pelajaran
yang
membosankan,
tetapi
yang
benar
guru
yang
adalah
membosankan. Hal itu karena
mereka tidak mengerti cara
dalam menyajikan materi yang
menyenangkan, menarik minat
siswa.
pelaksanaan
diskusi ini dimulai dari guru
Aktivitas
guru
menyajikan masalah dengan
merupakan
sub masalah. Setiap kelompok
dilakukan oleh guru selama
memecahkan
proses
sub
masalah
kegiatan
belajar
yang
mengajar.
yang disampaikan guru. Proses
Dalam penelitian ini yang
diskusi
diakhiri
dengan
termasuk dalam aktivitas guru
laporan
setiap
kelompok.
menurut Tjokrodharjo ( 2005 :
Dalam menjalankan kegiatan
5 ) adalah semua aktivitas
yang ada pada tiap fase di
mengasimilasi
dalam
dengan
stimulus baru dan menentukan
menggunakan
metode
hubungan
pembelajaran
diskusi
diantara
pengajaran
stimulus-
didalam
dan
kategori-kategori.
kelompok kecil diantaranya
Menurut Djamarah (1994:21),
adalah menyampaikan tujuan
hasil belajar adalah penilaian
pembelajaran dan mengatur
pendidikan
kelas, mengarahkan diskusi,
perkembangan dan kemajuan
menyelenggarakan
diskusi,
siswa yang berkenaan dengan
mengakhiri diskusi, melakukan
penguasaan bahan pengajaran
tanya jawab singkat tentang
yang diberikan kepada siswa
proses
serta nilai-nilai yang terdapat
diskusi.
Dalam
penelitian ini aktivitas guru
yang
dimaksud
Sedangkan
siswa,
menerangkan
materi,
membimbing
diskusi,
mengamati
pada kurikulum.
adalah
memotivasi
mengevaluasi
tentang
hasil
diskusi,
aktivitas
siswa,
serta memberi tes berupa pre
Sudjana
menjelaskan
menurut
(2001:22),
hasil
belajar
adalah suatu hal yang telah
dicapai siswa sesuai dengan
kemampuan yang dimilikinya
melalui suatu usaha belajar
tes dan post tes.
yang dikerjakan pada saat
tertentu.
C. Hasil Belajar
1.
Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar (Slameto:2003),
Menurut Dahar ( 1998 : 95 ),
hasil
belajar
terbentuknya
seharusnya berfungsi :
adalah
konsep,
yaitu
1.
belajar.
kategori yang kita berikan
pada
stimulus
yang
dilingkungan,
menyediakan
terorganisasi
ada
2.
yang
untuk
Indikator daya serap anak
didik.
yang
skema
Informasi dalam inovasi
3.
Indikator kualitas dan
kuantitas pengetahuan yang
telah dikuasai anak didik.
Berdasarkan
diatas,
dapat
uraian
menurut
disimpulkan
Montessori (dalam Sardiman,
bahwa hasil belajar merupakan
2003:96) menegaskan bahwa
hasil yang dicapai oleh siswa
anak-anak itu memiliki tenaga-
setelah
tenaga
melakukan
belajar.
Untuk
kegiatan
mengetahui
keberhasilan
tujuan
untuk
berkembang
sendiri, membentuk sendiri.
Pendidik
pembelajaran dan hasil belajar
sebagai
mengajar
melalui
hanya
berperan
pembimbing
dan
dapat
diketahui
mengamati
bagaimana
evaluasi.
Evaluasi
perkembangan
anak-anak
adalah alat untuk mengetahui
didiknya.
tercapainya
Montessori ini
tujuan
Pernyataan
memberikan
pembelajaran dan cara untuk
petunjuk bahwa yang lebih
mengetahui hasil belajar.
banyak melakukan aktivitas di
D. Aktivitas Siswa Dalam
Pembelajaran
1.
Sedangkan
dalam
pembentukan
adalah
anak
itu
sedangkan
Aktivitas Belajar
diri
sendiri,
pendidik
memberikan bimbingan dan
Sardiman
merencanakan segala kegiatan
(2004), aktivitas siswa adalah
yang akan diperbuat oleh anak
rangkaian
didik.
Menurut
kegiatan
yang
dilakukan oleh siswa selama
kegiatan
belajar
mengajar
berlangsung
yang
meliputi
keaktifan
siswa
dalam
mengikuti pelajaran, bertanya
hal
yang
belum
jelas,
mencatat, mendengar, berfikir,
membaca dan segala kegiatan
yang dilakukan yang dapat
menunjang prestasi belajar.
Dari berbagai pendapat
dapat
diambil
kesimpulan
bahwa aktivitas belajar adalah
segala kegiatan yang dilakukan
ketika proses belajar mengajar
berlangsung
dengan
tujuan
untuk mencapai hasil belajar
yang
maksimal,
sehingga
tercipta situasi belajar yang
aktif. Dalam kegiatan belajar
mengajar siswa juga dapat
belajar
mendengarkan
atau
menyelesaikan
menyatakan ide atau pendapat
kegiatan
belajar
siswa
mengajar
sampai
yang
pandai
dapat
memperkuat belajar dengan
memcapai
ikut menjelaskan kepada siswa
keberhasilan.
lainnya.
Sebaliknya,
siswa
4. Kebebasan
atau
yang lamban dalam belajar
keleluasaan melakukan
dapat diketahui kemajuannya
suatu hal tanpa ada
dan dapat diberikan perhatian
paksaan dari guru atau
lebih, sedangkan guru dapat
pihak
mengetahui
kemandirian belajar ).
kelemahan
dan
kelebihan proses pengajaran,
lainnya
Dalam
aktivitas
(
penelitian
saran dari pengamat dapat
ini,
siswa
digunakan untuk perbaikan.
dimaksud oleh peneliti yaitu
memperhatikan
Keaktifan
siswa
menurut
Sudjana ( 1989 : 21 )
dapat dilihat dalam hal :
1. Keinginan, keberanian
menampilkan
minat,
kebutuhan
dan
permasalahannya.
dan
keberanian
serta
kesempatan
untuk
berpartisipasi
dalam
guru atau siswa, membaca atau
mencermati ( buku siswa),
menanggapi ide / pendapat,
bertanya antar siswa kepada
guru
atau
kepada
siswa
lainnya, berdiskusi antar teman
dalam
kelompok,
mempresentasikan hasil kerja
diskusi bersama kelompoknya,
merangkum hasil diskusi.
persiapan,
proses dan kelanjutan
belajar.
3. Penampilan
penjelasan
/ siswa, memecahkan masalah
2. Keinginan
kegiatan
yang
berbagai
METODE PENELITIAN
Penelitian ini berjudul “Pelaksanaan
usaha atau kekreatifan
Metode Diskusi Kelompok Kecil Dalam
belajar
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
menjalani
dalam
dan
Kelas X-4 Pada Materi Masalah-
Masalah Yang Dihadapi Pemerintah
2.
Obyek Penelitian
dibidang Ekonomi Di SMA Negeri
Obyek
Bandarkedungmulyo Jombang”
penelitian
ini
adalah bagaimana menerapkan
Dalam pelaksanaan penelitian ini,
pembelajaran
dengan
peneliti mengambil penelitian di SMA
menggunakan metode diskusi
Negeri Bandarkedungmulyo Jombang
kelompok kecil pada
yang
masalah-masalah
terletak
di
Jalan
Raya
materi
yang
Bandarkedungmulyo. Waktu penelitian
dihadapi pemerintah dibidang
ini dan pengumpulan data dilakukan
ekonomi.
pada semester genap April sampai
DAFTAR PUSTAKA
selesai tahun 2013/2014.
Arikunto, Suharsimi. 2002. DasarC. Subyek dan Obyek Penelitian
1.
Dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta :
Bumi Aksara.
Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini
adalah siswa kelas X- 4 yang
Abu Ahmadi ,dan Widodo Suproyono.
berjumlah 32 orang dengan
2004. Psikologi Belajar.Jakarta :
tempat penelitian di SMA
Rineka Cipta.
Negeri
Bandarkedungmulyo
Jombang kabupaten Jombang.
Pengambilan
sebagai
kelas X- 4
subyek
penelitian.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
Penelitian
Suatu
Pendekatan
Praktek.. Jakarta : Rineka Cipta.
Karena kelas X-4 ini masih
kurang aktif dalam mengikuti
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-
kegiatan belajar mengajar dan
Dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta :
masih banyak siswa X-4 yang
Bumi Aksara.
mendapatkan
standart
nilai
KKM
Ketruntasan Belajar).
dibawah
(Kriteria
Budi, Heri Sulistio. 2010. Penerapan
Media Foto Dengan Metode Diskusi
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Kelas XI IPS Pada Pelajaran
Ekonomi
Pokok
Ketenagakerjaan
Bahasan
Di
SMA
Muhammadiah 4 Surabaya. Unesa.
Dinas Pendidikan. 2009. Naskah Soal
Try Out Ujian Nasional. Jombang.
Gunawan, Adi W. 2007. Genius
Learning Strategy:Petunjuk praktis
untuk
Menerapkan
Accelerated
Learning. Jakarta:Gramedia Pustaka
Utama.
Ibrahim, Muslimin, dkk. 2006. Model
Pembelajaran
Kooperatif.Surabaya
:University Press.
Mukarromah,
Umi.
2009.
PenerapanPembelajaran
Penerapan
Metode
Diskusi Kelas Tipe Buz Group
Dalam Mencapai Ketuntasan Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi
Di Kelas VIII SMPN 2 Buduran
Sidoarajo. Unesa.
Download