PELAKSANAAN METODE DISKUSI KELOMPOK KECIL DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X-4 PADA MATERI MASALAH-MASALAH YANG DIHADAPI PEMERINTAH DI BIDANG EKONOMI DI SMA NEGERI BANDARKEDUNGMULYO JOMBANG Aulia Febri Anggrani dan Dr. H. Yoyok Soesatyo, SH, MM Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang, Surabaya ABSTRACT The background of this research is student class X-4 is less active in following teaching and learning activities. Partly student class X-4 more shut up in receiving material without offset ask if less obvious from material submitted by teacher. The purpose of this research is to know the activities of students, teachers, and activities increased student learning outcomes grade X-4 SMA Negeri Bandarkedungmulyo Jombang during the process of teaching and learning by using the method of small-group discussion. This research was done 2 cycles. This research method using small group discussion. Students are divided into several small groups consisting of 4 children every group. Each group was asked to solve a problem, discuss in small groups and appoint a representative to present the results of the discussion. The results showed an increase in activities and student learning outcomes at each cycle. From cycle I to cycle II activities teachers experienced an increase of 1.27%, students activity experienced an increase of 1.07%. The application of small group discussion method can improve student learning outcomes and students became active in the class. Keywords: method discussion small group, the results of study. ABSTRAK Latar belakang penelitian ini adalah siswa kelas X terutama kelas X-4, masih kurang aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Sebagian siswa X-4 lebih banyak diam dalam menerima materi tanpa di imbangi bertanya apabila kurang jelas dari materi yang disampaikan oleh guru tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas siswa, aktivitas guru, dan peningkatan hasil belajar siswa kelas X-4 SMA Negeri Bandarkedungmulyo Jombang selama proses belajar mengajar dengan menggunakan metode diskusi kelompok kecil. Penelitian ini dilakukan 2 siklus. Penelitian ini menggunakan metode diskusi kelompok kecil. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 4 anak setiap kelompok. Setiap kelompok diminta untuk memecahkan suatu masalah, berdiskusi dalam kelompok kecil dan menunjuk satu perwakilan untuk mempresentasikan hasil diskusi. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa pada setiap siklusnya. Dari siklus I ke siklus II aktivitas guru mengalami peningkatan sebesar 1,27 %, aktivitas siswa mengalami peningkatan sebesar 1,07 %. Dengan demikian penerapan metode diskusi kelompok kecil dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan siswa menjadi aktif didalam kelas. Kata Kunci : metode diskusi kelompok kecil, hasil belajar. Semua sekolah pada dasarnya pekerti yang luhur, pengetahuan mempunyai tujuan yang sama, baik dan keterampilan, sehat jasmani SMA maupun SMK dan sekolah- dan sekolah lainnya. Adapun tujuan mantap dan mandiri serta memiliki tersebut adalah mendidik anak agar rasa lebih kemasyarakatan dan kebangsaan mandiri dan mempunyai wawasan yang luas menjadikan siswa-siswi rohani, kepribadian tanggung yang jawab serta (Yahya, 2003:36). Oleh karena itu tersebut pemerintah melakukan pemerataan menjadi cerdas dan berprestasi. dan peningkatan mutu pendidikan. SMA (Sekolah Menengah Atas) peserta didiknya lebih di persiapkan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu Perguruan Tinggi. Lain halnya dengan SMK peserta didiknya sebagian besar di persiapkan terjun di dunia kerja dengan skill dan kemampuan yang dimilikinya sesuai bidangnya. Salah satu usaha yang digunakan untuk mewujudkan tujuan tersebut meningkatkan adalah prestasi belajar Proses merupakan belajar proses secara mengajar pendidikan keseluruhan. pernyataan tidaknya ini berarti pencapaian bergantung Dari berhasil pendidikan bagaimana proses belajar mengajar berjalan. Dalam proses belajar mengajar tidak hanya guru yang dituntut untuk aktif, tetapi siswa juga harus aktif sebagai bentuk komunikasi yang baik antara guru dengan siswa, siswa dengan kelompok. Hal ini selalu siswa. berkaitan dengan materi pelajaran, Seperti halnya pada media, dan metode yang digunakan nasional memiliki Seorang guru sebaiknya memiliki mencerdaskan kehidupan kemampuan dalam memilih metode mengambangkan dalam pembelajaran dengan tepat. manusia Indonesia seutuhnya, yaitu Ketidak tepatan dalam pemilihan manusia yang metode bertaqwa kepada pendidikan tujuan bangsa dan beriman Tuhan dan Yang kejenuhan Maha Esa dan memiliki budi menerima akan menimbulkan bagi siswa materi dalam yang disampaikan, kurang sehingga dipahami mengakibatkan siswa materi proses belajar mengajar disebabkan dan oleh cara guru dalam penyampaian menjadi kurang aktif. guru di dalam kelas sangat membosankan, akibatnya sebagian siswa ada yang kesulitan dalam Dapat bahwa dilihat siswa kenyataannya SMA Bandarkedungmulyo Negeri Jombang terutama siswa kelas X-4 kurang aktif dalam pembelajaran ekonomi khususnya pada materi masalahmasalah yang pemerintah, metode dihadapi disebabkan karena pembelajarannya ceramah tanpa oleh hanya didukung metodologi pengajaran yang lain menerima penjelasan dari guru tersebut. Sedangkan di kelas lain yang di ajar guru yang berbeda, siswa mengungkapkan metode pembelajaran yang menarik seperti diskusi kelompok kecil yaitu siswa di bagi menjadi beberapa kelompok kecil, dengan kelompok adanya diskusi siswa merasa kecil mudah untuk memahami pelajaran yang diberikan. dan pendekatan yang digunakan guru kurang mendorong kondisi Sedangkan berdasarkan belajar siswa secara maksimal. wawancara yang dilakukan dengan Guru ibu Yuli Astutik, S.Pd, M.Si guru cenderung lebih banyak berceramah dan kurang variatif Ekonomi dalam menggunakan metodologi Bandarkedungmulyo pembelajaran yang lain. Sehingga mengungkapkan bahwa siswa kelas didalam kelas akan menimbulkan X terutama kelas X-4, masih kurang kejenuhan dan kebosanan. aktif dalam belajar Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan dengan siswasiswi kelas di Bandarkedungmulyo mengungkapkan SMA Negeri Jombang, bahwa permasalahan yang sering terjadi selama mereka melaksanakan di SMA Jombang, mengikuti mengajar. tersebut Negeri cenderung Siswa pasif kegiatan dikelas dalam mengikuti proses belajar mengajar, sebagian siswa X-4 lebih banyak diam dalam menerima materi tanpa di imbangi bertanya apabila kurang jelas dari materi yang disampaikan oleh guru tersebut. Hal ini bisa dilihat dari hasil belajar mereka yang apabila belum paham dalam proses masih banyak siswa mendapat nilai belajar mengajar. rendah dibawah 75 atau dibawah Untuk standar KKM ( Kriteria Ketuntasan Minimal). Sedangkan standart ketuntasan belajar yang harus dicapai siswa di SMA Bandarkedungmulyo Negeri Jombang ini adalah 75 KKM ( Kriteria Ketuntasan belajar meningkatkan hasil siswa-siswi yang mendapatkan nilai dibawah KKM guru harus memilih pembelajaran model yang meningkatkan mampu keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar serta Minimal). meningkatkan hasil belajarnya juga. Berdasarkan nilai ulangan Pendekatan yang dilakukan oleh harian semester satu kelas X-4 SMA guru dalam menyampaikan materi Bandarkedungmulyo dari 32 siswa pelajaran hanya 23 siswa yang hasil belajarnya kelancaran proses belajar mengajar. sangat mempengaruhi mencapai KKM, masih ada 28% Untuk memilih satu metode yang mendapatkan remidi karena hasil yang dicapai masih jauh di bawah standar KKM (Kriteria Ketuntasan Belajar). Akan tetapi siswa tersebut tuntas dengan nilai yang sangat pas dengan standarnya yaitu 75 KKM. Penyebab rendahnya nilai siswa X-4 yang di bawah standar KKM ( Kriteria Ketuntasan Belajar) di SMA Bandarkedungmulyo dikarenakan pada Negeri Jombang, saat guru menjelaskan materi sebagian siswa kurang berpartisipasi dalam mengungkapkan pendapatnya tentang kejelasan materi yang disampaikan guru serta siswa cenderung diam pengajaran perlu memperhatikan beberapa hal seperti materi yang akan disampaikan, waktu yang tujuannya, tersedia, dan banyaknya siswa serta hal-hal yang berkaitan dengan proses belajar mengajar. Materi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah masalah-masalah dihadapi pemerintah yang dibidang ekonomi. Dalam pokok bahasan permasalahan pemerintah membahas permasalahan negara yang dihadapi ekonomi ini, berbagai ekonomi khususnya di akan macam disuatu negara Indonesia, diantaranya masalah adalah pengangguran, kemiskinan, bersifat problematik untuk di bahas dan di pecahkan bersama. pemerataan Alasan pemilihan metode pendapatan, hutang luar negeri, dan masih banyak lagi. Selain itu juga akan dibahas bagaimana upaya pemerintah atau cara pemerintah untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Alasan pemilihan materi tersebut dikarenakan tersebut lebih kehidupan diskusi dekat sehari-hari, lebih materi dengan sehingga mudah untuk dilaksanakan dan pemahaman siswa mengenai materi masalah-masalah yang dihadapi pemerintah dibidang diskusi kelompok karena metode tersebut dapat menekankan pada aktivitas siswa siswa, sehingga diharapkan dapat meningkatkan partisipasi keaktifan, kekritisan, pengetahuan, pemahaman, dan ketuntasan belajarnya. Dengan metode diskusi kecil siswa dapat menyalurkan pendapatnya secara berkelompok dan dapat bertukar pendapat apabila kurang jelas. Dengan demikian metode diskusi kelompok kecil ini ekonomi akan lebih konkret. diharapkan Untuk kecil meningkatkan dapat meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa. hasil belajar, guru dapat memakai Berdasarkan metode pengajaran, metode yang mempunyai pengaruh cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar. Salah satu metode pembelajaran yang dirasa sesuai dengan kondisi diatas adalah metode diskusi kelompok kecil. Menurut Djamarah (2002:87) diskusi kelompok kecil adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa di hadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang latar belakang tersebut maka peneliti berinsiatif yang melakukan penelitian “Pelaksanaan berjudul Metode Diskusi Kelompok Kecil Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X-4 Pada Materi Masalah-Masalah Yang Dihadapi Pemerintah dibidang Ekonomi Di SMA Negeri Bandarkedungmulyo Jombang“. HASIL PENELITIAN TERDAHULU SEBAGAI BERIKUT : Menurut penelitian Umi Mukarromah kelompok kecil yang dibentuk dengan dari judul Penerapan siswa yang memiliki PenerapanPembelajaran Metode Diskusi tingkat Kelas Tipe Buz Group Dalam Mencapai penerimaan yang luas terhadap Ketuntasan Belajar Siswa Pada Mata orang yang berbeda menurut Pelajaran Ekonomi Di Kelas VIII SMPN ras, budaya, kelas sosial, jenis 2 Buduran Sidoarajo, subjek yang kelamin yang berbeda, dan diteliti yaitu kelas VIII-B,dengan jumlah kemampuan 40 orang siswa dan objek yang diteliti di untuk SMPN 2 Bududran Sidoarjo.Perbedaan menuntaskan penelitian belajarnya. ini adalah mendeskripsikan aktifitas untuk guru kemampuan yang saling atau berbeda membantu materi dan Dengan demikian siswa siswa selama penerapan pembelajaran lebih banyak belajar dari satu dengan diskusi kelas tipe buzzz group teman yang lain baik pada sedangakan persamaannnya yaitu sama- siswa sama Penelitian Tindakan Kelas maupun kelompok atas yang kelompok bawah bekerja sama menyelesaikan ( PTK). Dapat dilihat kesimpulannya yaitu ketuntasan beajar dalam penerapan pembelajaran metode diskusi kelas tipe buzz group selalu meningkat yaitu putaran I sebesar 68 %, putaran II sebesar 77, 5% dan putaran III mencapai 90%. akademik, dari pada belajar dari guru, metode kooperatif cenderung memanfaatklan kecenderungan siswa untuk berinteraksi. Di dalam belajar kooperatif siswa bersama kelompok-kelompok kecil saling membvantu satu A. Pembelajaran Kooperatif 1. tugas-tugas Pengertian pembelajaran sama lain. Kelas disusun dalam kelompok kecil yang kooperatif Menurut Ibrahim terdiri dari yang dkk (2006:9), pembelajaran berkemampuan tinggi kooperatif merupakan suatu rendah. model pembelajaran dimana kelompok, tugas anggota siswa bekerja dalam suatu kelompok adalah mencapai Selama dan kerja ketuntasan yang disajikan guru b. Penghargaan lebih dan saling membantu teman menekankan pada kerja sekelompok. kelompok Dengan demikian, belajar kooperatif diharapkan dapat siswa c. terhadap bekerjasama, Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan materi yang diajarkan, belajar untuk pada individu. meningkatkan pemahaman dari tinggi, sedang, rendah. d. Apabila anggota menghargai pendapat orang kelompok lain dan tanggung jawab antara dari ras, suku, budaya, sesama siswa dan terhadap dan jenis kelamin, maka kelompoknya diupayakan untuk juga berasal agar tiap memperoleh yang terbaik bagi kelompok kelompoknya keheterogenan tersebut. dalam proses terdapat belajar mengajar. Dari 2. yang diuraikan di atas Ciri-ciri model pembelajaran dapat disimpulkan bahwa kooperatif Untuk mencapai pembelajaran tujuan berikut : memiliki ciri-ciri diantaranya a. Siswa belajar Menurut Ibrahim dkk (2006:6), kelompok, pembelajaran mendengar, memiliki kooperatif ciri-ciri sebagai Siswa dalam produktif mengemukakan pendapat, berikut : a. kooperatif memiliki ciri-ciri sebagai pembelajaran yang diinginkan sebagai berikut : pendapat dan membuat keputusan bekerja dalam secara bersama. kelompok secara kooperatif untuk merupakan percampuran menyelesaikan materi yang ditinjau dari latar belajarnya. b. Kelompok yang dibentuk belakang, jenis kelamin, b. dan kemampuan belajar. Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk mengajarkan kepada sisa 3. Tujuan tentang pembelajaran keterampilan kooperatif kerjasama dan kolaborasi. Menurut Nur (2001 :4), bahwa Keterampilan ini sangat tujuan pembelajaran kooperatif penting untuk dimiliki di dikembangkan untuk mencapai dalam masyarakat. tiga tujuan pembelajaran penting yaitu : a. Hasil belajar akademik. b. Penerimaan B. terhadap Metode Diskusi Kelompok Kecil 1. Metode Diskusi keragaman. c. Menurut Suryosubroto (2002), Pengembangan metode diskusi adalah suatu ketrampilan sosial. cara penyajian bahan pelajaran Berdasarkan penting tiga di atas tujuan dapat di jabarkan sebagai berikut : a. untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. Pembelajaran kooperatif dapat memberi keuntungan baik pada siswa kelompok bawah maupun kelompok atas yang bekerja menyelesaikan akademik. mana guru memberi kesempatan kepada para siswa (kelompok-kelompok Pengembangan kooperatif bertujuan di sama tugas untuk siswa) mengadakan perbincangan ilmiah mengumpulkan membuat guna pendapat, kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif pemecahan atas susatu masalah. Sedangkan menurut Sutikno (2007), metode diskusi adalah suatu cara penyampaian pelajaran di mana guru bersama-sama siswa mencari jalan pemecahan persoalan yang dihadapi. atas Forum diskusi dapat apakah tujuan yang sudah diikuti oleh semua siswa di dirumuskan telah tercapai. dalam kelas dapat pula d. Membantu para siswa dibentuk kelompok-kelompok menyadari dan mampu yang lebih kecil. Yang perlu merumuskan diperhatikan dalam berdiskusi masalah yang dilihat baik adalah hendaknya para siswa dari pengalaman sendiri dapat secara maupun aktif di dalam setiap forum sekolah. berpartisipasi diskusi. Semakin banyak siswa terlibat dan menyumbangkan 3. Peranan berbagai dari pelajaran Guru Dalam Berdiskusi pikirannya, semakin banyak pula yang dapat mereka Menurut Suryosubroto (2007:183), pelajari. peranan guru dalam berdiskusi antara lain : 2. Syarat metode diskusi Menurut Suryosubroto (2002:181) menyebutkan a. Guru sebagai ahli Dalam guru bahwa metode diskusi dalam bertindak seorang proses belajar mengajar lebih berdiskusi sebagai ahli yang mengetahui lebih banyak cocok dan diperlukan apabila pengetahuan guru hendak : mengenai berbagai hal dari pada a. Memanfaatkan berbagai kemampuan yang ada ( b. b. Guru sebagai pengawas dimiliki ) oleh para siswa. Agar diskusi dalam Memberikan kesempatan masing-masing kelompok kepada para siswa untuk kecil berjalan lancar dan menyalurkan benar kemampuannya c. siswanya. masing- serta tujuannya, mencapai maka guru masing. harus bertindak sebagai Memperoleh umpan balik pengawas dan penilai di dari para siswa tentang, dalam proses belajar mengajar lewat formasi Dimulai dengan guru diskusi. menyajikan suatu masalah kepada kelas, kemudian c. Guru sebagai penghubung para kemasyarakatan menanggapinya. Diskusi Dalam hal ini guru dapat ini formal, karena itu memperjelas dan disebut menunjukkan jalan formal. pemecahan sesuai dengan 2. diskusi Diskusi ini hidup dalam masyarakat. dilakukan Guru sebagai pendorong membagi siswa kedalam Agar formasi diskusi dengan kelompok-kelompok dapat kecil, yang terdiri atas 4 dengan sampai 5 orang. Proses baik, guru masih perlu pelaksanaan diskusi ini membantu dimulai diselenggarakan dan dari guru mendorong setiap anggota menyajikan masalah kelompok dengan masalah. untuk menciptakan dan sub Setiap kelompok mengembangkan memecahkan sub masalah kreativitas setiap siswa yang disampaikan guru. seoptimal mungkin. Proses dengan 4. juga Diskusi Kelompok Kecil kriteria yang ada dan d. siswa (1989) Sudirman terdapat bermacam- macam jenis diskusi yang laporan diakhiri setiap kelompok. Jenis-Jenis Metode Diskusi Menurut diskusi 3. Simposium Simposium dimulai dengan dapat digunakan oleh guru, membahas suatu masalah antara lain: dari berbagai segi secara luas, yang disiapkan dan 1. Diskusi Kelas diarahkan oleh beberapa orang pembicara atau yang dikemukakan oleh pengarah yang berbeda seorang guru, ahli tertentu pandangan. dari Setelah dilanjutkan 4. dengan luar, sampai antara Kemudian para atau siswa dalam waktu sekitar 20 diskusi atau tanya jawab penyaji 30 menit. diadakan (pengarah) dengan para tanya-jawab dalam rangka peserta (dalam hal ini para pengkajian secara peserta mendalam terhadap adalah para siswa). masalah tersebut. Diskusi Panel Dari Diskusi 5. itu panel berbagai jenis hampir metode diskusi tersebut sama dengan simposium. diatas, dalam prakteknya Dimulai dengan yang membahas suatu masalah oleh guru dalam oleh pengajarannya adalah selanjutnya diskusi atau diskusi kelas, diskusi tanya jawab terjadi antara kuliah, dan diskusi panelis. kelompok Seminar Sedangkan jenis diskusi beberapa orang Diskusi dalam seminar ini membahas digunakan permasalahan yang dan rumit. dimulai pengarahan bentuk yang biasa digunakan kecil. lainnya jarang karena sulit dengan dari pihak tertentu yang kompeten 5. Metode Diskusi Kelompok Kecil dan yang mengarahkan garis besar pembahasan dalam diskusi. 6. Diskusi Kuliah Metode merupakan suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam kegiatan Diskusi dimulai dengan pembelajaran. Metode diskusi penyajian kelompok kecil adalah suatu (penjelasan) cara pengajaran menggunakan diskusi dengan diskusi, kelompok pembelajaran dengan baik menggunakan metode diskusi maupun kelompok kecil, agar diskusi diskusi kelas. kelompok kecil berjalan lancar dibutuhkan tahap-tahap dalam Menurut Djamarah (2002:87), menjalankannya. metode diskusi kelompok kecil adalah cara penyajian 2. Aktivitas Guru Dalam Kelas pelajaran, dimana siswa di Menurut Gunawan (2007 : hadapkan 154), masalah kepada suatu yang bisa berupa membawakan materi sangat pertanyaan berpengaruh terhadap siswa. problematik Seringkali terdapat murid yang pernyataan atau yang bersifat untuk di bahas dan di tidak peranan tertarik guru dalam mengikuti pecahkan bersama. (Djamarah, pelajaran karena merasa bosan 2002 :87). dan mengantuk. Sebenarnya tidak Sedangkan menurut Sudirman (1989), metode kelompok kecil diskusi adalah di dalam diskusi ini dilakukan dengan membagi siswa kedalam kelompok-kelompok kecil, yang terdiri atas 4-5 orang. Proses ada pelajaran yang membosankan, tetapi yang benar guru yang adalah membosankan. Hal itu karena mereka tidak mengerti cara dalam menyajikan materi yang menyenangkan, menarik minat siswa. pelaksanaan diskusi ini dimulai dari guru Aktivitas guru menyajikan masalah dengan merupakan sub masalah. Setiap kelompok dilakukan oleh guru selama memecahkan proses sub masalah kegiatan belajar yang mengajar. yang disampaikan guru. Proses Dalam penelitian ini yang diskusi diakhiri dengan termasuk dalam aktivitas guru laporan setiap kelompok. menurut Tjokrodharjo ( 2005 : Dalam menjalankan kegiatan 5 ) adalah semua aktivitas yang ada pada tiap fase di mengasimilasi dalam dengan stimulus baru dan menentukan menggunakan metode hubungan pembelajaran diskusi diantara pengajaran stimulus- didalam dan kategori-kategori. kelompok kecil diantaranya Menurut Djamarah (1994:21), adalah menyampaikan tujuan hasil belajar adalah penilaian pembelajaran dan mengatur pendidikan kelas, mengarahkan diskusi, perkembangan dan kemajuan menyelenggarakan diskusi, siswa yang berkenaan dengan mengakhiri diskusi, melakukan penguasaan bahan pengajaran tanya jawab singkat tentang yang diberikan kepada siswa proses serta nilai-nilai yang terdapat diskusi. Dalam penelitian ini aktivitas guru yang dimaksud Sedangkan siswa, menerangkan materi, membimbing diskusi, mengamati pada kurikulum. adalah memotivasi mengevaluasi tentang hasil diskusi, aktivitas siswa, serta memberi tes berupa pre Sudjana menjelaskan menurut (2001:22), hasil belajar adalah suatu hal yang telah dicapai siswa sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya melalui suatu usaha belajar tes dan post tes. yang dikerjakan pada saat tertentu. C. Hasil Belajar 1. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar (Slameto:2003), Menurut Dahar ( 1998 : 95 ), hasil belajar terbentuknya seharusnya berfungsi : adalah konsep, yaitu 1. belajar. kategori yang kita berikan pada stimulus yang dilingkungan, menyediakan terorganisasi ada 2. yang untuk Indikator daya serap anak didik. yang skema Informasi dalam inovasi 3. Indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik. Berdasarkan diatas, dapat uraian menurut disimpulkan Montessori (dalam Sardiman, bahwa hasil belajar merupakan 2003:96) menegaskan bahwa hasil yang dicapai oleh siswa anak-anak itu memiliki tenaga- setelah tenaga melakukan belajar. Untuk kegiatan mengetahui keberhasilan tujuan untuk berkembang sendiri, membentuk sendiri. Pendidik pembelajaran dan hasil belajar sebagai mengajar melalui hanya berperan pembimbing dan dapat diketahui mengamati bagaimana evaluasi. Evaluasi perkembangan anak-anak adalah alat untuk mengetahui didiknya. tercapainya Montessori ini tujuan Pernyataan memberikan pembelajaran dan cara untuk petunjuk bahwa yang lebih mengetahui hasil belajar. banyak melakukan aktivitas di D. Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran 1. Sedangkan dalam pembentukan adalah anak itu sedangkan Aktivitas Belajar diri sendiri, pendidik memberikan bimbingan dan Sardiman merencanakan segala kegiatan (2004), aktivitas siswa adalah yang akan diperbuat oleh anak rangkaian didik. Menurut kegiatan yang dilakukan oleh siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung yang meliputi keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran, bertanya hal yang belum jelas, mencatat, mendengar, berfikir, membaca dan segala kegiatan yang dilakukan yang dapat menunjang prestasi belajar. Dari berbagai pendapat dapat diambil kesimpulan bahwa aktivitas belajar adalah segala kegiatan yang dilakukan ketika proses belajar mengajar berlangsung dengan tujuan untuk mencapai hasil belajar yang maksimal, sehingga tercipta situasi belajar yang aktif. Dalam kegiatan belajar mengajar siswa juga dapat belajar mendengarkan atau menyelesaikan menyatakan ide atau pendapat kegiatan belajar siswa mengajar sampai yang pandai dapat memperkuat belajar dengan memcapai ikut menjelaskan kepada siswa keberhasilan. lainnya. Sebaliknya, siswa 4. Kebebasan atau yang lamban dalam belajar keleluasaan melakukan dapat diketahui kemajuannya suatu hal tanpa ada dan dapat diberikan perhatian paksaan dari guru atau lebih, sedangkan guru dapat pihak mengetahui kemandirian belajar ). kelemahan dan kelebihan proses pengajaran, lainnya Dalam aktivitas ( penelitian saran dari pengamat dapat ini, siswa digunakan untuk perbaikan. dimaksud oleh peneliti yaitu memperhatikan Keaktifan siswa menurut Sudjana ( 1989 : 21 ) dapat dilihat dalam hal : 1. Keinginan, keberanian menampilkan minat, kebutuhan dan permasalahannya. dan keberanian serta kesempatan untuk berpartisipasi dalam guru atau siswa, membaca atau mencermati ( buku siswa), menanggapi ide / pendapat, bertanya antar siswa kepada guru atau kepada siswa lainnya, berdiskusi antar teman dalam kelompok, mempresentasikan hasil kerja diskusi bersama kelompoknya, merangkum hasil diskusi. persiapan, proses dan kelanjutan belajar. 3. Penampilan penjelasan / siswa, memecahkan masalah 2. Keinginan kegiatan yang berbagai METODE PENELITIAN Penelitian ini berjudul “Pelaksanaan usaha atau kekreatifan Metode Diskusi Kelompok Kecil Dalam belajar Meningkatkan Hasil Belajar Siswa menjalani dalam dan Kelas X-4 Pada Materi Masalah- Masalah Yang Dihadapi Pemerintah 2. Obyek Penelitian dibidang Ekonomi Di SMA Negeri Obyek Bandarkedungmulyo Jombang” penelitian ini adalah bagaimana menerapkan Dalam pelaksanaan penelitian ini, pembelajaran dengan peneliti mengambil penelitian di SMA menggunakan metode diskusi Negeri Bandarkedungmulyo Jombang kelompok kecil pada yang masalah-masalah terletak di Jalan Raya materi yang Bandarkedungmulyo. Waktu penelitian dihadapi pemerintah dibidang ini dan pengumpulan data dilakukan ekonomi. pada semester genap April sampai DAFTAR PUSTAKA selesai tahun 2013/2014. Arikunto, Suharsimi. 2002. DasarC. Subyek dan Obyek Penelitian 1. Dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta : Bumi Aksara. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X- 4 yang Abu Ahmadi ,dan Widodo Suproyono. berjumlah 32 orang dengan 2004. Psikologi Belajar.Jakarta : tempat penelitian di SMA Rineka Cipta. Negeri Bandarkedungmulyo Jombang kabupaten Jombang. Pengambilan sebagai kelas X- 4 subyek penelitian. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.. Jakarta : Rineka Cipta. Karena kelas X-4 ini masih kurang aktif dalam mengikuti Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar- kegiatan belajar mengajar dan Dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta : masih banyak siswa X-4 yang Bumi Aksara. mendapatkan standart nilai KKM Ketruntasan Belajar). dibawah (Kriteria Budi, Heri Sulistio. 2010. Penerapan Media Foto Dengan Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS Pada Pelajaran Ekonomi Pokok Ketenagakerjaan Bahasan Di SMA Muhammadiah 4 Surabaya. Unesa. Dinas Pendidikan. 2009. Naskah Soal Try Out Ujian Nasional. Jombang. Gunawan, Adi W. 2007. Genius Learning Strategy:Petunjuk praktis untuk Menerapkan Accelerated Learning. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama. Ibrahim, Muslimin, dkk. 2006. Model Pembelajaran Kooperatif.Surabaya :University Press. Mukarromah, Umi. 2009. PenerapanPembelajaran Penerapan Metode Diskusi Kelas Tipe Buz Group Dalam Mencapai Ketuntasan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di Kelas VIII SMPN 2 Buduran Sidoarajo. Unesa.