1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Kehamilan merupakan masa kehidupan yang penting. Pada masa itu ibu
harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk menyambut kelahiran bayinya.
Ibu sehat akan melahirkan bayi yang sehat. Salah satu faktor yang berpengaruh
terhadap kesehatan ibu adalah gizi ibu (Depkes RI, 2000).
Gizi memegang peranan penting dalam siklus hidup manusia. Kekurangan
gizi pada ibu hamil dapat berpengaruh terhadap berat bayi lahir (Solihin, 2002).
Status gizi ibu hamil sangat mempengaruhi pertumbuhan janin dalam kandungan,
apabila status gizi ibu buruk sebelum dan selama kehamilan akan menyebabkan
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) (Supariasa, 2003).
Pada tahap trimester ketiga terjadi petumbuhan janin yang sangat cepat
dibanding trimester sebelumnya. Karakteristik utama perkembangan intrauterin
pada trimester ketiga adalah penyempurnaan struktur organ khusus dan
penyempurnaan fungsi berbagai sistem organ. Maka kekurangan makanan dalam
periode ini dapat menghambat pertumbuhannya hingga bayi dilahirkan dengan
berat dan panjang yang kurang daripada seharusnya (Pudjiadi, 2003).
Masalah gizi yang sering dihadapi ibu hamil yaitu Kekurangan Energi
Kronis (KEK) dan anemia gizi. Salah satu cara untuk mengetahui apakah ibu
hamil menderita KEK atau tidak bila ukuran Lingkar Lengan Atas (LLA) kurang
dari 23,5 cm maka ibu hamil tersebut dikatakan KEK atau kurang gizi dan
berisiko melahirkan bayi dengan BBLR. Data menunjukkan bahwa sepertiga
1
2
(35,65%) Wanita Usia Subur (WUS) menderita KEK, masalah ini mengakibatkan
pada saat hamil akan menghambat pertumbuhan janin sehingga menimbulkan
risiko pada bayi dengan BBLR (Depkes RI, 2002).
Jumlah BBLR yang dilaporkan Kabupaten atau Kota Provinsi Jawa Timur
tahun 2008 diketahui dari 558.934 jumlah bayi lahir hidup ada 13.917 bayi yang
BBLR (2,49%). Jumlah BBLR tersebut meningkat dibandingkan tahun 2007
(10.472 kasus) dan tahun 2006 (12.922 kasus). Sedangkan pada kabupaten
Jombang di laporkan BBLR sebanyak 624 (3,16%) dari 21.713 bayi lahir hidup.
Pada Puskesmas Jelakombo jumlah BBLR tahun 2009 mengalami kenaikan 340%
dibandingkan tahun 2007 (Dinkes Kota Jombang).
Berdasarkan latar belakang diatas dan dari hasil pengamatan sementara
masih ditemukan adanya status gizi kurang KEK pada ibu hamil dan BBLR di
wilayah jombang maka peneliti terdorong untuk melakukan penelitian tentang
“Hubungan Parameter Kecukupan Gizi Pada Ibu hamil Trimester III (Lingkar
Lengan Atas dan Hemoglobin) dengan Berat Bayi Lahir di Puskesmas Jelakombo
Kabupaten Jombang Periode 1 Januari – 31 Desember 2010”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dirumuskan masalah sebagai
berikut yaitu Adakah hubungan parameter kecukupan gizi pada ibu hamil
trimester ketiga (lingkar lengan atas dan hemoglobin) dengan berat bayi lahir di
Puskesmas Jelakombo Kabupaten Jombang periode 1 Januari – 31 Desember
2010.
3
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum:
Mengetahui hubungan parameter kecukupan gizi ibu hamil trimester III (lingkar
lengan atas dan hemoglobin) dengan berat bayi lahir di Puskesmas Jelakombo
Kabupaten Jombang periode 1 Januari – 31 Desember 2010.
1.3.2 Tujuan Khusus:
1. Mengetahui lingkar lengan atas pada ibu hamil trimester ketiga di Puskesmas
Jelakombo Kabupaten Jombang.
2. Mengetahui kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester ketiga di Puskesmas
Jelakombo Kabupaten Jombang.
3. Mengetahui berat bayi lahir di Puskesmas Jelakombo Kabupaten Jombang.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Klinis:
Hasil penulisan tugas akhir ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi
untuk tenaga medis dan petugas puskesmas agar lebih meningkatkan pengawasan
terhadap gizi ibu hamil.
1.4.2 Manfaat Akademis:
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber untuk penelitian
selanjutnya. Serta pendorong bagi pihak yang berkepentingan untuk melakukan
penelitian lebih lanjut.
Download