BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prevalensi berat badan lahir rendah (BBLR) diperkirakan 15% dari seluruh kelahiran di dunia dengan batasan 3,3%-38% dan lebih sering terjadi di negara-negara berkembang atau sosioekonomi rendah (WHO, 2004). Tingkat prevalensi pengguna pelayanan kesehatan gigi selama kehamilan dilaporkan berkisar 23-43% dari ibu hamil, dan 58% tidak melakukan perawatan gigi selama masa kehamilan (Sumidarti, 2011). Kebersihan mulut pada ibu hamil mempengaruhi kejadian bayi berat badan lahir rendah (BBLR). Kebersihan mulut yang buruk dapat mengakibatkan berbagai macam penyakit baik lokal maupun sistemik (Raharjanto, 2006). Faktor sistemik yang dapat mempengaruhi kebersihan mulut yaitu meningkatnya hormon estrogen dan progesteron, serta perubahan fisiologi anatomi dan metabolisme, perubahan dalam rongga mulut dan menurunnya immunocompetence host juga dapat meningkatkan kerentanan terhadap infeksi oral pada ibu hamil. Kebersihan mulut yang buruk dapat bermula dari meningkatnya frekuensi dan waktu makan, berkurangnya frekuensi kebersihan gigi dan mulut karena kelelahan, mual pada saat menyikat gigi dan terjadinya perdarahan gingiva. Akibatnya adanya infeksi oral seperti gingivitis dan periodontitis yang merupakan sumber infeksi 1 2 dan inflamasi yang signifikan selama kehamilan (Sumidarti, 2011). Hormon human chorionic gonadotrophin (hCG) pada wanita hamil dapat menyebabkan penurunan respon imun. Kadar IgG, IgA, dan IgM serum menurun mulai dari minggu ke 10 kehamilan, hingga mencapai kadar terendah pada minggu ke 30 dan tetap berada pada kadar ini hingga melahirkan. Perubahan-perubahan ini dapat meningkatkan resiko infeksi yang masuk pada wanita hamil (Llewellyn, 2001). Faktor lokal yang dapat mempengaruhi kebersihan rongga mulut yaitu adanya debris dan kalkulus. Debris merupakan sisa makanan yang tertinggal di dalam mulut pada gigi geligi dan gingiva setelah makan yang tidak dibersihkan. Kalkulus merupakan deposit plak yang termineralisasi, yang keras menempel pada gigi. Secara klinis tingkat kebersihan mulut dinilai dalam suatu kriteria penilaian khusus yaitu Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S) dari Greene dan Vermillion. Kriteria ini dinilai berdasarkan keadaan endapan debris dan kalkulus. Parameter tersebut dipengaruhi oleh pola makan dan kebiasaan menggosok gigi secara benar dan teratur, serta faktor susunan gigi geligi maupun komposisi dan sekresi saliva (Raharjanto, 2006). Perubahan-perubahan dalam tubuh perempuan hamil akan mempengaruhi kondisi dalam rongga mulut termasuk perubahan saliva, pH cairan gingiva akan mempengaruhi perkembangan plak dengan dominasi bakteri anaerob. Peningkatan konsentrasi sitokin pada cairan gingiva pada ibu hamil yang kesehatan periodontalnya jelek akan merangsang produksi prostaglandin sehingga akan timbul kontraksi uterus yang menyebabkan 3 kelahiran prematur. Adanya produk inflamasi dapat berperan dalam gangguan perkembangan dan pertumbuahan berat fetus melalui jalan hematogeneus. Hal ini dapat mempengaruhi plasenta fetus yang dapat menyebabkan kelahiran prematur dengan berat lahir yang rendah (Proverawati dkk., 2010). Infeksi pada jaringan periodontium, secara langsung melalui aliran darah (hematogen) ke cairan amnion dapat menginfeksi plasenta dan secara tidak langsung bakteri mengeluarkan endotoksin dan mediator proinflamasi yang mempengaruhi perkembangan janin. Peningkatan mediator inflamasi secara imunologik dianggap berhubungan dengan terjadinya kelahiran bayi BBLR kurang bulan (Raharjanto, 2006). Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) merupakan bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2500 gram. Bayi berat badan lahir rendah dibedakan dalam dua kategori, yaitu bayi berat badan rendah karena prematur (usia kandungan kurang dari 37 minggu) atau berat badan lahir rendah karena intrauterine growth retardation (IUGR) yaitu bayi cukup bulan tetapi berat badan kurang untuk usianya (Simanjuntak, 2009). Rasulullah bersabda : “Bunuhlah dzu thufyatain, karna dia dapat membutakan mata dan menggugurkan janin.” (Shahih, HR. Al-Imam, AlBukhari.) Perintah Rasulullah ini menunjukan wajibnya menjaga dan menjauhkan hal-hal yang dapat membahayakan janin, ini merupakan salah satu pintu penjagaan dan perhatian syariat terhadap janin dan keadaannya. 4 Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis ingin melakukan penelitian mengenai hubungan kebersihan mulut ibu hamil trimester ke tiga terhadap kejadian bayi berat badan lahir rendah. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dirumuskan di atas, maka timbul permasalahan yaitu : Apakah terdapat hubungan kebersihan mulut pada ibu hamil trimester ke-3 dengan berat badan lahir rendah? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui hubungan kebersihan mulut pada ibu hamil trimester ke-3 terhadap kejadian berat badan lahir rendah. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui status sosial-ekonomi, status pendidikan, dan past dental history pada ibu hamil trimester ke -3. b. Untuk mengetahui status kebersihan mulut pada ibu hamil trimester ke-3. c. Untuk mengetahui status sosial-ekonomi, status pendidikan, dan past dental history dengan status kebersihan mulut ibu hamil trimester ke3. d. Untuk mengetahui status kebersihan mulut ibu hamil trimester ke-3 dengan berat badan lahir rendah (BBLR). 5 D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Peneliti mendapatkan pengalaman dan pengetahuan yang berharga dalam menyusun rancangan ini. Sebagai suatu karya yang dapat bermanfaat bagi orang lain, serta hasil penelitian ini dapat digunakan dalam penelitian yang lebih lanjut. 2. Bagi Ilmu Pengetahuan dalam Kedokteran Gigi Sebagai bahan masukan dan kajian bagi perkembangan ilmu kedokteran gigi untuk senantiasa memberikan pendidikan kepada masyarakat khususnya ibu hamil bahwa menjaga kesehatan mulut dan gigi sangatlah penting baik bagi dirinya sendiri maupun janin yang dikandungnya. E. Keaslian Penelitian Penelitian tentang pengaruh kebersihan mulut ibu bayi terhadap kejadian berat bayi lahir rendah trimester ke tiga belum pernah dilakukan sebelumnya. Beberapa penelitian yang pernah dilakukan dan berhubungan dengan penelitian ini antara lain : 6 Tabel 1. Keaslian Penelitian JUDUL Hubungan Kebersihan Mulut dan Gingivitis Ibu Hamil Terhadap Kejadian Bayi Berat Badan Lahir Rendah Kurang Bulan di RSUP Dr. Kariadi Semarang dan Jejaringnya (Oedijani Santoso, Wildam Aditya SR, Dwi Retnoningrum, 2009) PERSAMAAN PERBEDAAN Pengaruh Kebersihan Mulut Ibu Terhadap Kejadian Bayi Berat Badan Lahir Rendah Kurang Bulan (Wildam Aditya Surya Raharjanto, 2006) Penelitian yang akan dilakukan Usia ibu hamil Usia ibu hamil Usia ibu hamil 20-35 tahun 20-35 tahun 20-35 tahun Pengolahan Pengolahan Pengolahan data data data menggunakan menggunakan menggunakan SPSS 13,0 for SPSS 13,0 for SPSS 13,0 for windows windows windows dengan uji chi dengan uji chi dengan uji chi square square square Pengumpulan Pengumpulan Pengumpulan data dengan data dengan data dengan pengukuran pengukuran pengukuran Indeks Indeks Indeks kebersihan kebersihan kebersihan mulut dinilai mulut dinilai mulut dinilai dengan Oral dengan Oral dengan Oral Hygiene Index Hygiene Hygiene Index (OHI-S) Greene Index (OHI(OHI-S) and Vermillion S) Greene Greene and (1964) dan and Vermillion pengisian Vermillion (1964) dan kuisioner (1964) dan pengisian melalui pengisian kuisioner wawancara kuisioner melalui melalui wawancara wawancara Meneliti Meneliti Meneliti tentang tentang tentang hubungan pengaruh hubungan kebersihan kebersihan kebersihan mulut dan mulut ibu mulut ibu 7 gingivitis ibu hamil Jenis penelitian observasional analitik dengan rancangan belah lintang Subjek penelitian adalah ibu hamil yang 3 bulan setelah melahirkan Besar sampel adalah 57 ibu hamil Jenis penelitian observasional analitik dengan rancangan belah lintang Subjek penelitian adalah ibu hamil yang 3 bulan setelah melahirkan Besar sampel adalah 57 ibu hamil trimester ke-3 Jenis penelitian Observasional dengan desain kohort prospektif Subjek penelitian adalah ibu hamil trimester ke-3 Besar sampel adalah 43 ibu hamil