fungsi lembaga sosial dalam pengendalian perilaku menyimpang

advertisement
Sosiologi SMA Kelas XII
Disusun oleh Mulyono
SMAN 1 Jogoroto Jombang
SMA Darul Ulum Jombang
IDENTITAS PROGRAM
• Standar Kompetensi :
Memahami lembaga sosial
Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan peran dan fungsi lembaga sosial
INDIKATOR
• Menguraikan peran dan fungsi lembaga
keluarga, agama, pendidikan, politik-ekonomi
PETA KONSEP
PERAN
PENGENDALIAN
SOSIAL
1. Fungsi dalam Pengendalian
Perilaku Menyimpang
2. Peran Aparat Lembaga
Sosial dalam Mengendalikan
Perilaku Menyimpang
PERAN DAN FUNGSI
LEMBAGA SOSIAL
JENIS
DAN
FUNGSI
1.
2.
3.
4.
5.
Lembaga Keluarga
Lembaga Ekonomi
Lembaga Politik
Lembaga Pendidikan
Lembaga Agama
FUNGSI LEMBAGA SOSIAL
DALAM PENGENDALIAN PERILAKU MENYIMPANG
(Menurut Koentjaraningrat)
INSTITUTIONS
KEBUTUHAN
EDUCATIONAL
Kebutuhan Pendidikan dan Penerangan : TK, SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi,
Kursus
SCIENTIFIC
Keperluan Ilmiah : Metodologi Ilmiah, Lembaga Penelitian, Pendidikan Ilmiah
ECONOMIC
Kebutuhan Ekonomi : Poduksi, Distribusi, Konsumsi, Jual-beli, Koperasi
Kehidupan Kekerabatan : Nilai-nilai kekeluargaan, sopan santun, pergaulan
KINSHIP / DOMESTIC antar kerabat, perkawinan, pengasuhan anak, perceraian
POLITICAL
AESTETIC / RECREATIONAL
SOMATIC
RELIGIOUS
Mengatur kekuasaan dan kehidupan masyarakat : Pemerintah, kehakiman,
kepolisian, kepartaian, demokrasi
Kebutuhan rasa keindahan dan rekreasi : Seni suara, seni tari, rekreasi
Memenuhi kebutuhan fisik : Pemeliharaan kesehatan, kedokteran, kosmetik
atau perawatan kecantikan
Memenuhi kebutuhan berhubungan dengan ibadah terhadap Tuhan : Penyiaran
agama, doa, kenduri, ritual agama
FUNGSI LEMBAGA SOSIAL
DALAM PENGENDALIAN PERILAKU MENYIMPANG
(Menurut Koentjaraningrat)
Tujuan Pengendalian Sosial
1. Eksploratif
Karena adanya motivasi kepentingan diri, baik secara
langsung maupun tidak
2. Regulatif
Karena dilandasi kebiasaan atau adat istiadat
3. Kreatif dan Konstruktif
Diarahkan pada perubahan sosial yang dianggap bermanfaat
FUNGSI LEMBAGA SOSIAL
DALAM PENGENDALIAN PERILAKU MENYIMPANG
(Menurut Koentjaraningrat)
Aparat Pengendalian Sosial dapat berbentuk
badan yang bersifat :
1. Non Institusional / Informal
Pengendalan ini berlaku di keluarga (kelompok primer). Karena
penerimaan kelompok sangat penting bagi tiap individu, maka
kekhawatiran ditolak oleh kelompok merupakan pengendalian
sosial yang efektif
2. Institusional / Formal
Pengendalian sosial secara formal dilaksanakan melalui
sejumlah besar organisasi dan pranata di dalam masyarakat.
Organisasi tersebut meliputi kepolisian, penjara, rumah
tahanan, pengadilan, adat dan agama.
PERAN APARAT LEMBAGA SOSIAL
DALAM MENGENDALIKAN PERILAKU MENYIMPANG
A. LEMBAGA PENEGAK HUKUM
1. Kepolisian : bertugas dan bertanggung jawab untuk memelihara keamanan dan ketertiban
masyarakat
2. Pengadilan : berperan sebagai pengendali sosial dari anggota masyarakat yang melakukan
perilaku menyimpang dengan menentukan sanksi hukuman
3. Kejaksaan : mempunyai tugas dan wewenang melakukan penuntutan umum serta
melaksanakan putusan pengadilan
B. ADAT ISTIADAT
Merupakan norma-norma kebiasaan yang tumbuh dan berkembang serta dijunjung
tinggi kebenarannya oleh masyarakat pendukungnya. Ketika terjadi pelanggaran
secara otomatis akan timbul reaksi masyarakat untuk menghukum pelakunya
C. TOKOH AGAMA
Adalah orang yang telah mempunyai pengetahuan dan pemahaman luas tentang
agama dan menjalankan pengaruhnya sesuai dengan pemahaman tersebut : Ulama,
Kyai, Ustadz, pendeta, bhiksu
D. TOKOH MASYARAKAT
Adalah orang yang dituakan, atau setiap orang yang dianggap berpengaruh dalam
kehidupan sosial suatu kelompok masyarakat : cendekiawan, ketua adat, pengusaha
LEMBAGA KELUARGA
A. Pengertian
Menurut Emory dan Bogardus, merupakan bentuk
kelompok sosial yang memiliki karakteristik :
1. Terdiri dari ayah, ibu dan anak
2. Terbentuk melalui ikatan perkawinan yang sah menurut
agama dan negara
3. Hubungan antar anggotanya dijiwai rasa tanggung jawab
bersama
4. Berfungsi memelihara, merawat dan melindungi dalam proses
sosialisasi
5. Keluarga perlu dipelihara demi kelangsungannya
LEMBAGA KELUARGA
B. Karakteristik atau Ciri-ciri
Menurut Robert Mac Iver dan Charles Horton :
1. Keluarga merupakan hubungan perkawinan
2. Melalui hubungan perkawinan yang sengaja dibentuk dan
dipelihara
3. Mempunyai suatu sistem tata nama (nomen clatur), termasuk
perhitungan garis keturunan
4. Mempunyai fungsi ekonomi yang dibentuk oleh anggotanya
berkaitan dengan kemampuan untuk mempunyai keturunan
dan membesarkan anak
5. Merupakan tempat tinggal bersama, rumah atau rumah
tangga
LEMBAGA KELUARGA
B. Karakteristik atau Ciri-ciri
Menurut Bugers dan Locke :
1. Merupakan susunan yang disatukan oleh ikatan perkawinan,
darah dan adopsi
2. Pemelihara suatu kebudayaan bersama, yang pada dasarnya
diperoleh dari masyarakat
3. Ditandai dengan hidup bersama di bawah satu atap yang
merupakan satu susunan rumah tangga atau household
4. Merupakan satuan sosial yang terdiri atas orang yang
berinteraksi dan berkomunikasi sehingga menciptakan
peranan sosial bagi suami, istri, ayah, ibu, putra, putri, kakak
laki-laki, kakak perempuan, adik laki-laki, adik perempuan
LEMBAGA KELUARGA
C. Tahap Terbentuknya Keluarga
1. Pre-Nuptual (tahap formatif) : meningkatnya keintiman antara
pria dan wanita dengan disertai pertimbangan-pertimbagan
sosial dan ekonomi ; peminangan (lamaran), pertunangan
2. Nuptual Stage (tahap perkawinan) : masa ketika
dilangsungkannya perkawinan dan sesudahnya ; hidup
bersama, penciptaan suasana rumah, pembangkitan
pengalaman baru, penciptaan sikap baru, pendirian tempat
tinggal baru
3. Child Rearing Stage (tahap pemeliharaan anak) : dengan
kelahiran anak yang merupakan buah ikatan perkawinan
4. Maturity Stage (tahap keluarga matang) : berhasil menyiapkan
anak yang dilahirkan, hingga mampu berdiri sendiri dan
membentuk keluarga baru
LEMBAGA KELUARGA
D.Tipe-tipe Keluarga
1. Menurut Clayton :
1. Keluarga kosangiunal, yaitu menekankan pada pentingya
ikatan darah
2. Keluarga konjuga, yaitu lebih menekankan pentingnya
hubungan perkawinan
2. Menurut Wiliam Goode :
1. Nuclear family, keluarga batih, yaitu keluarga inti/kecil yang
terdiri dari ayah, ibu dan anak
2. Extended familiy, keluarga luas, yaitu salah satu keluarga
inti merupakan bagian dari keluarga/kekerabatan luas
LEMBAGA KELUARGA
D.Tipe-tipe Keluarga
Sedangkan sistem kekerabatan yang berlaku dalam
masyarakat dapat dibagi menjadi :
1. Unilateral, yaitu sistem kekerabatan melalui satu
garis keturunan :
a. Patrilineal, sistem kekerabatan melalui garis ayah :
masyarakat suku Batak
b. Matrilineal, sistem kekerabatan melalui garis ibu :
masyarakat suku Minangkabau
2. Bilateral, yaitu sistem kekerabatan melalui dua garis
keturunan baik melalui ayah maupun ibu
LEMBAGA KELUARGA
C.Fungsi Lembaga Keluarga
1. Biologis atau Reproduksi, yakni mempertahankan kelangsungan hidup
manusia. Berkaitan erat dengan aktivitas seksual antara suami istri yang dipenuhi
secara tepat, wajar, teratur dilihat dari segi moral, kultural, sosial, kesehatan
maupun agama
2. Proteksi,
yakni melindungi anggotanya untuk memperoleh ketentraman dan
kenyamanan lahir batin
3. Ekonomi, yakni pengaturan ekonomi keluarga ; keterlibatan dalam pengolahan
tanah, berdagang
4. Edukatif, yakni nampak dalam upaya penanaman nilai-nilai dan norma-norma
yang dilakukan keluarga terhadap anggotanya
5. Sosialisasi, yakni merujuk pada proses pembentukan kepribadian anak,
melalui interaksi dalam keluarga, dengan mempelajari pola tingkah laku, sikap,
keyakinan, cinta, cita-cita, dan nilai-nilai masyarakat
6. Religius, yakni dengan mendidik dan memperkenalkan pada kehidupan
beragama dengan melaksanakan ibadah
7. Afeksi, yakni dengan pemenuhan psikologis ; cinta, kasih sayang,
persahabatan, persaudaraan
LEMBAGA EKONOMI
A. Pengertian
Adalah lembaga yang menangani masalah
kesejahteraan material, yaitu dengan mengatur
kegiatan :
1. Produksi, proses untuk menghasilkan sejumlah barang dan
jasa
2. Distribusi, penyaluran hasil produksi barang dan jasa dari
kegiatan industri
3. Konsumsi, pemakaian terhadap hasil produksi barang dan
jasa oleh konsumen
LEMBAGA EKONOMI
B. Tipe-tipe Sistem Ekonomi
Menurut Paul Horton dan Chester L. Hunt :
1. Tipe Ekonomis Komunis, rakyat tidak memiliki sarana pengendalian
yang efektif dalam kegiatan ekonomi. Koordinasi ekonomi seperti tingkat
harga, tingkat gaji, jenis barang yang diproduksi ditentukan oleh sebuah
badan yang berfungsi sebagai pusat perencanaan
2. Sistem Ekonomi Masyarakat Fasis, dikendalikan oleh suatu partai
diktator yang diorganisir oleh seorang pemimpin yang kharismatik. Rakyat
tidak memiliki peranan dalam setiap kegiatan pemerintahan. Kepemilikan
perusahaan dibatasi dan dikendalikan.
3. Tipe Ekonomi Campuran, Masyarakat yang dikenal dengan sistem
kapitalis sebenarnya adalah merupakan masyarakat campuran. Harta pribadi
dan sistem keuntungan digabung dengan sejumlah campur tangan dan
pengaturan pemerintah
LEMBAGA EKONOMI
C. Perkembangan Aktivitas Lembaga Ekonomi
Perkembangan aktivitas dalam lembaga ekonomi masyarakat
selalu bersifat dinamis, artinya sangat ditentukan oleh kemampuan
sumber daya manusia dan Iptek, sehingga perkembangannya sbb :
1. Masyarakat Primitif; dengan lembaga yang sangat sederhana,
2.
3.
organisasi ekonomi, pusat kegiatan industri belum berkembang
Masyarakat Berkembang; ditandai dengan adanya pembagian
kerja, karena telah mulai menerima pendidikan yang berhubungan
dengan ilmu pengetahuan dalam kegiatan mata pencaharian hidup.
Pertanian, peternakan, perkebunan, manufaktur dan industri rumah
tangga sudah ada
Masyarakat Modern; ditandai adanya spesialisasi di berbagai
bidang kegiatan, pembagian tugas dan distribusimenurut bidang
keahlian. Semua kegiatan dilaksanakan secara profesional dengan
penerapan Iptek dibidang kedokteran, industri, otomotif, elektronika
dll
LEMBAGA EKONOMI
D. Fungsi Lembaga Ekonomi
Lembaga ekonomi berisikan norma-norma khusus, atau
aturan-aturan dalam kegiatan ekonomi.
Aturan dalam kegiatan produksi :
1. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia, barang
yang diproduksi harus halal menurut agama
2. Barang/jasa yang diproduksi harus mengikuti selera dan
kebutuhan masyarakat umum
3. Harga barang/jasa yang diproduksi harus sesuai dengan daya
beli masyarakat
4. Dilarang menjelekkan hasil produksi perusahaan lain
5. Tidak boleh menimbun barang hasil produksi
LEMBAGA EKONOMI
D. Fungsi Lembaga Ekonomi
Lembaga ekonomi berisikan norma-norma khusus, atau
aturan-aturan dalam kegiatan ekonomi.
Aturan dalam kegiatan distribusi barang/jasa tentunya
harus dilaksanakan oleh para pelakunya agar proses
kegiatan penyaluran berjalan lancar dan tertib.
Dengan demikian lembaga ekonomi sebagai bagian
dari lembaga sosial dapat berperan untuk mengatur
kegiatan pedistribusian barang dan jasa dari pihak
produsen kepada konsumen
LEMBAGA EKONOMI
D. Fungsi Lembaga Ekonomi
Lembaga ekonomi berisikan norma-norma khusus, atau
aturan-aturan dalam kegiatan ekonomi.
Aturan dalam kegiatan konsumsi :
1. Membeli barang atau jasa harus sesuai dengan kemampuan
daya beli dan prioritas kebutuhan
2. Pengaturan anggaran belanja rumah tangga
3. Barang dan jasa yang dibeli serta dikonsumsi harus sesuai
dengan ketentuan agama, halal, bersih dan sehat
4. Pemborosan dan konsumerisme bertentangan dengan sifat
masyarakat Indonesia
LEMBAGA POLITIK
A. Pengertian
Menurut Kumanto Soenarto, lembaga politik
merupakan badan yang mengkhususkan diri pada
pelaksanaan kekuasaan dan wewenang. Dengan
demikian lembaga politik meliputi eksekutif, yudikatif,
legislatif :
Menurut Prof. Dr. J.W. Schoerl, lembaga politik
adalah badan yang mengatur dan memelihara tata
tertib untuk mendamaikan pertentangan dan untuk
memiliki pemimpin yang berwibawa.
LEMBAGA POLITIK
B. Proses Pembentukan
Proses pembentukan lembaga politik dalam kerangka
suatu negara (dalam arti terbentuknya bangsa), yaitu :
1. Menekankan adanya persamaan nilai, norma atau sejarah
melalui pengajaran di sekolah atau media massa
2. Mengadakan kegiatan dan proyek yang dapat menjawab
keinginan warga masyarakat; pembangunan pabrik,
bendungan, irigasi, sarana ibadah, dll
3. Mengadakan upacara pada kesempatan tertentu ; upacara di
sekolah
4. Pembentukan tentara nasional dari suatu negara merdeka
dengan partisipasi semua golongan yang ada dalam
masyarakat
LEMBAGA POLITIK
B. Proses Pembentukan
Beberapa cara untuk mempertahankan kekuasaan atau
wewenang yang telah dimiliki :
1. Membangun sistem kepercayaan yang dapat memperkokoh
kedudukan penguasa
2. Mengadakan konsolidasi secara horisontal dan vertikal
3. Menghilangkan peraturan-peraturan lama, terutama yang
merugikan kedudukan penguasa, diganti dengan peraturan
baru yang menguntungkan penguasa baru
4. Pelaksanaan administrasi dan birokrasi yang lebih baik
LEMBAGA POLITIK
C. Karakteristik/Ciri
1. Adanya lembaga politik resmi yang disebut
pemerintah yang aktif
2. Melaksanakan fungsi-fungsi untuk
kepentinganmasyarakat
3. Adanya bentuk komunitas manusia yang hidup
bersama-sama atas dasar nilai-nilai dan norma
yang telah disepakati bersama
4. Memiliki wewenang pada bidang tertentu
LEMBAGA POLITIK
D. Tipe-tipe
Weber membagi kekuasaan yang dihubungkan dengan
sifat kepemimpinan menjadi :
1.
2.
3.
Dominasi kekuasaan kharismatik, ialah kekuasaan yang
didasarkan pada kewibawaan seseorang. Dia berwibawa karena
ada kepercayaan yang besar dari masyarakat ; Nabi, tokoh
agama, Kyai, Raja yang adil, pahlawan, dan ilmuwan
Dominasi kekuasaan tradisional, merupakan kekuasaan yang
didasarkan pada tradisi, yang dengan cara melanjutkan tradisitradisi yang telah ditegakkan oleh pemimpin sebelumnya.
Biasanya didasarkan pada garis keturunan
Dominasi kekuasaan legal rasional, dengan mendasarkan pada
aturan hukum yang dibuat dengan sengaja atas dasar
pertimbangan rasional. Pemimpin ditunjuk atas dasar aturan
hukum dan wajib menjalankan kekuasaan atas bawahannya
berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku
LEMBAGA POLITIK
E. Fungsi
Ditinjau dari sifatnya lembaga politik memiliki dua
fungsi, yaitu :
1. Fungsi manifest/nyata ;
a. Menjaga keamanan masyarakat atau negara dari ancaman yang
berasal dari luar negeri; intervensi asing
b. Memelihara ketertiban wilayah, sehingga masyarakat merasa
terlindungi dari ketidakpastian
c. Melaksanakan kesejahteraan umum, memberikan pelayanan
sosial yang adil dan merata
d. Melembagakan norma melalui undang-undang yang
disampaikan oleh badan legislatif
e. Melaksanakan undang-undang yang telah disetujui
f. Menyelesaikan konflik yang terjadi di antara anggota masyarakat
LEMBAGA POLITIK
E. Fungsi
Ditinjau dari sifatnya lembaga politik memiliki dua
fungsi, yaitu :
2. Fungsi latent/tersembunyi
a. Menimbukan kesenjangan sosial
b. Terjadinya perebutan kekuasaan di lingkugan para elit politik
c. Terjadinya bentuk-bentuk penyalahgunaan wewenang ; korupsi,
kolusi dan nepotisme (KKN)
d. Menimbulkan pelapisan sosial dalam kehidupan masyarakat
LEMBAGA PENDIDIKAN
A. Pengertian
Adalah lembaga yang menangani masalah proses
sosialisasi yang intinya mengantarkan seseorang
kepada suatu kebudayaan. Berdasarkan objeknya
dibedakan menjadi :
1. Pendidikan bersifat makro, yang mempelajari hubungan
antara pendidikan dengan instansi lain di masyarakat ; Mis.
Sejauh mana hubungan antara lembaga pendidikan dengan
ekonomi
2. Pendidikan yang bersifat meso, mempelajari hubungan
pendidikan dengan lembaga lain di masyarakat, sekolah
dipelajari sebagai organisasi
3. Pendidikan bersifat mikro, membahas proses interaksi sosial
yang berlangsung dalam lembaga pendidikan ; Mis. Pola
interaksi siswa di sekolah
LEMBAGA PENDIDIKAN
B. Pentingnya Lembaga Pendidikan
Pada masyarakat primitif/terbelakang belum terdapat
lembaga pendidikan resmi, anak belajar dengan melihat,
meniru hal-hal yang dilakukan orang dewasa secara
praktis
Seiring dengan meningkatnya kebutuhan hidup, semakin
kompleksnya ide, dan aktivitas, ternyata kebutuhan
pengetahuan tidak dapat dipenuhi dalam keluarga saja,
sehingga dibutuhkan lembaga pendidikan
Terlebih beberapa faktor kehidupan manusia menuntut
pendidikan ; meningkatnya kebutuhan hidup, melanjutkan
pertumbuhan penduduk, berubahnya dunia pekerjaan,
tantangan dalam ekonomi
LEMBAGA PENDIDIKAN
C. Fungsi Lembaga Pendidikan
1. Menurut Horton dan Hunt fungsi lembaga pendidikan
terdiri dari :
a. Fungsi Manifest ; mempersiapkan anggota masyarakat
mencari nafkah hidup, mengembangkan profesi seseorang serta
menanamkan ketrampilan di masyarakat. (Terdapat dalam
kurikulum sekolah)
b. Fungsi Latent ; merupakan kurikulum tersembunyi di mana
materi tidak disadari. Meskipun demikian berfungsi untuk
menanamkan pengetahuan dan ketrampilan ; membicarakan
masalah kehidupan remaja, pengendalian sosial, penyimpangan
sosial, masalah flu burung, AIDS dan Narkoba
LEMBAGA PENDIDIKAN
C. Fungsi Lembaga Pendidikan
2. Fungsi nyata lembaga pendidikan sebagai berikut :
a. Menolong mengembangkan potensi anak agar kelak
dapat memenuhi kebutuhan pribadi dan masyarakat
b. Mengantarkan anak agar kelak dapat mencari nafkah
setelah dewasa
c. Melangsungkan kebudayaan
d. Memupuk rasa integritas yang tinggi sehingga
kesatuan bangsa terjaga
e. Meningkatkan cita rasa keindahan dunia para siswa
f. Meningkatkan rasa cinta tanah air (nasionalisme)
g. Menumbuhkan sikap patriotisme
h. Meningkatkan derajat kesehatan melalui olah raga
LEMBAGA PENDIDIKAN
C. Fungsi Lembaga Pendidikan
3. Fungsi tidak nyata lembaga pendidikan adalah :
a. Meningkatkan derajat sosial bangsa terhadap bangsa lain
b. Terjadinya mobilitas sosial bagi seseorang untuk dapat naik
ke lapisan yang lebih tinggi
c. Dapat menunda masa perkawinan yang merupakan masalah
penting dalam kependudukan
d. Dengan menggunakan bahasa Indonesia akan
mempersatukan bangsa Indonesia yang bersifat pluralistik
Fungsi yang tertuang dalam UU RI no. 20 tahun 2003,
tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu :
a.
b.
c.
Mengembangkan kemampuan
Membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat
Mencerdaskan kehidupan bangsa
LEMBAGA AGAMA
A. Fungsi Lembaga Agama
Menurut Weber dan Durkheim, agama adalah suatu
sistem terpadu yang terdiri atas kepercayaan. Sistem
tersebut mempersatukan semua orang yang beriman ke
dalam suatu komunitas moral yang dinamakan umat.
Keyakinan bahwa manusia sebagai makhluk ciptaan
Tuhan, sehingga menyadari bahwa kehidupannya itu
ada yang menciptakan dan mengaturnya. Hal ini
mendorong manusia mengembangkan lembaga agama
beserta institus dan aparat-aparatnya sebagai sarana
untuk berbakti kepada Tuhan, melalui kegiatan berdoa,
ritual keagamaan, puasa, penyiaran agama,
mempelajari ilmu agama, dll
LEMBAGA AGAMA
B. Fungsi Lembaga Agama
1.Fungsi Agama bagi umat manusia
a. Sebagai pedoman dan petunjuk bagi kehidupan, yang
mampu memberikan dorongan psikologis dan memberikan
rasa percaya diri dalam menghadapi kehidupan
b. Dapat memberi identitas kepada seseorang yang
melaksanakan sehingga menjadikan pedoman dalam
berperilaku
c. Melalui agama manusia akan dibimbing dengan petunjuk
yang bermakna dalam hidupnya
d. Agama dapat membantu umatnya manakala memiliki
permasalahan yang tidak terjawab oleh dirinya sendiri ;
kematian, rezeki, nasib
LEMBAGA AGAMA
B. Fungsi Lembaga Agama
2. Fungsi Agama bagi masyarakat
a.
b.
c.
d.
Mencegah tindakan yang bersifat amoral
Sebagai benteng diri dari ancaman kelompok luar
Dapat mempersatukan umat
Mencegah terjadinya pelanggaran nilai dan norma di
masyarakat
e. Kegiatan ibadah bersama sebagai penuntun terjadinya
rasa kesatuan di antara sesama umat
LEMBAGA AGAMA
B. Fungsi Lembaga Agama
3. Fungsi nyata dari Lembaga Agama
a. Menyatukan sesama pemeluknya dalam persaudaraan
melalui ibadah bersama
b. Adanya doktrin menyangkut keyakinan dapat menentukan
hubungan antara manusia dengan Tuhan
c. Adanya doktrin menyangkut keyakinan manusia selalu
menyesuaikan diri dalam setiap tindakannya
LEMBAGA AGAMA
B. Fungsi Lembaga Agama
3. Fungsi tersembunyi dari Lembaga Agama
a. Munculnya tempat ibadah masing-masing agama
b. Mewariskan ajaran kebudayaan yang berkaitan dengan
ajaran agama kepada generasi penerusnya ; sejarah para
Rasul, sejarah penyebaran agama
c. Lingkungan agama tidak hanya untuk ibadah, namun juga
sebagai media interaksi sosial yang berkaitan dengan
kebutuhan manusia
Disusun oleh Mulyono
SMAN 1 Jogoroto Jombang
SMA Darul Ulum Jombang
Download