Referat Sindrom Koroner Akut By : Vinsensius Thomas 406151086 Sindrome koroner akut Manifestasi akut dari plak ateroma pembuluh darah koroner yang koyak/pecah Diikuti dengan agregasi trombosit dan aktivasi jalur koagulasi Kemudian terbentuk trombus menyumbat (total,subtotal,bag yg lebih distal) Pelepasan zat vasoaktif vasokontriksi pembuluh darah koroner Pasokan Oksigen berkurang iskemik miokardium 20 menit Infark Sindrome koroner akut Obstruksi dinamis akibat spasme lokal dari arteri koronaria epikardial Faktor ekstrinsik : 1. Demam 2. Anemia Dapat memicu SKA pada penderita yg sudah memiliki plak aterosklerosis 3. Tirotoksikosi 4. Hipotensi 5. Takikardi Sindrom koroner akut Unstable Angina NSTEMI STEMI STEMI EKG : ST elevasi pada 2 sadapan lead yang berhubungan Oklusi total pembuluh darah arteri koroner Perlu revaskularisasi mengembalikan aliran darah dan reperfusi miokard SECEPATNYA NSTEMI dan Unstable Angina EKG : tidak terdapat ST elevasi, tapi ST depresi, T inverted, T flat, T pseudonormalization NSTEMI : Enzim jantung / jantung markernya (+) Unstable Angina : Enzim jantung / jantung markernya (-) Unstable Angina • Pasien dengan angina yang masih baru dalam 2 bulan, dimana angina tersebut cukup berat dan frekuensi nya cukup sering lebih dari 3 kali sehari, • Pasien dengan angina yang makin bertambah berat, sebelumnya angina stabil lalu serangan angina timbul lebih sering dan lebih berat sakit dadanya sedangkan faktor presipitasinya lebih ringan. • Pasien dengan serangan angina pada waktu istirahat. Patogenesis • Ruptur Plak • Trombosis dan agregasi trombosit • Vasospasme Dagnosis • • • • Anamesis Pemeriksaan fisik EKG Tes marka jantung Anamesis. • Nyeri dada : tipikal dan atipikal Nyeri pleuritik Nyeri abdomen tengah / bawah Nyeri dada yang dapat ditunjuk 1 jari Nyeri dada Non Nyeri dada akibat gerakan Kardiak Nyeri dada dengan durasi beberapa detik Nyeri dada yang menjalar ke ekstermitas bawah Diagnosis SKA diperkuat bila : 1. Pria 2. Memiliki penyakit aterosklerosis non koroner 3. Memiliki riwayat PJK 4. Faktor resiko : umur, hipertensi, merokok, dislipidemia, DM Pemeriksaan fisik • • • • • • Regurgitasi katup mitral Suara jantung tiga Ronkhi basah halus Hipotensi Diaphoresis Edem paru EKG Segmen ST elevasi : STEMI Segmen ST non- elevasi : NSTEMI dan Unstable Angina Tes Marka Jantung CKMB dan Troponin I/T : marka nekrosis miosit jantung dan menjadi marka untuk diagnosis infark miokard Sensitivitas Troponin I/T > CKMB waktu paruh marka jantung • CK MB akan menghilang pada hari ke 2-3 • Troponin I akan menghilang pada hari ke 5-10 hari • Troponin T akan menghilang pada hari ke 5-14 hari CKMB karena memiliki waktu paruh singkat digunakan sebagai diagnosis ekstensi infark maupun infark periprosedural Troponin I/T bisa meningkat pada kondisi : Takiaritmia, Trauma kardiak, Gagal jantung, LVH, Miokarditis Sepsis, luka bakar, gagal napas, emboli paru, hipertensi pulmoner, kemoterapi Kardiak Non-Kardiak Laboratorium • • • • • • Tes darah rutin, Gula darah sewaktu, Status elektrolit, Koagulasi darah, Tes fungsi ginjal, Lipid. Tatalaksana Tirah baring Oksigen 4 L Aspirin 160-320 mg : menghambat Tromboksan A2 dan Prostasiklin Clopidogrel 300 mg Nitroglserin/ ISDN Morfin sulfat 1-5 mg (IV)