Ischemic heart disease (IHD) Penyakit jantung iskemik (IHD) didefinisikan sebagai kekurangan oksigen dan berkurang atau tidak ada aliran darah ke miokardium akibat penyempitan atau penyumbatan arteri koroner. Ini dapat muncul sebagai sindrom koroner akut (ACS), yang meliputi angina tidak stabil dan elevasi segmen non-ST (NSTE) atau peningkatan segmen ST (STE) infark miokard (MI), angina aktivitas kronis yang stabil, iskemia kronis tanpa gejala, atau iskemia karena vasospasme arteri koroner (varian atau Prinzmetal angina). Iskemik → ada plak → ketika darah lewat maka akan membentuk proses pembekuan darah / koagulasi → akan ada aktivasi dari platelet / trombosit → menyebabkan clotting (yang menghasilkan benang-benang fibrin yang keras) → ketika clotting terbentuk di jembatan fibrinigen maka inilah yang disebut : Unstable angina & Nstemi → ketika udah jadi fibrin maka disebut udah : STEMI (keras, udah susah di lepas ikatannya) Iskemik → kondisi lack of oxygen (tidak tercukupinya kebutuhan oksigen) → oxygen demand tidak sama dengan oxygen supply Terapi Farmakologi Dengan menurunkan kebutuhan oksigen (kebutuhan oksigen miokard (MVo2)) dengan menurunkan heart rate 1. Dengan menurunkan heart rate (detak jantung): Beta blocker (hati-hati beta blocker yang non selektif pada pasien asma → diberi beta blocker yang selektif) CCB (verapami, nifedipin) Kombinasi 2. Dengan Vasodilatasi → sehingga bisa memperlebar pembuluh darahnya: (golongan nitrat) Nitrogliserin ISDN ISMN 3. Antiplatelet agar tidak ada clotting Cox 2 inhibitor (aspirin) ADP Antagonis (clopidogrel, ticlopidin) Glikoprotein IIB & IIIA inhibitor (abciximab) → glikoprotein ini adalah reseptor yang menghubungkan antar platelet (sehingga jika dihambat maka tidak ada hubungan antar platelet) 4. Antikoagulan UFH (Unfraction Heparin) → bentuk konvensional, ESO: bleeding (karena dosisnya ketinggian biasanya) → bisa diatasi dengan penambahan protamin sulfate NB : tanda bleeding adalah gusi berdarah tanpa sebab, kencing berwarna merah LMWH (Low Molecular Weight Heparin) → heparin yang BM nya rendah, yaitu heparin yang di potong-potong dengan enzim sehingga BM nya rendah → jika dari enzim sapi motongnya itu namanya : Fondaparinux NB: UFH dan LMWH bentuknya injeksi Sehingga jika butuh oral anticoagulant Cuma ada satu yaitu : warfarin Fibrinolitik → melisis dari benang-benang fibrin → ini hanya untuk ketika STEMI. Kalau belum STEMI jangan dikasih ini karena nanti bisa bleeding Spesifik → contohnya adalah alteplase Non spesifik (semua fibrin di lisis dan pasti efek bleedingnya > yang spesifik) → contohnya adalah streptokinase NB : penggunaan fibrinolitik untuk STEMI ada golden period (jangka waktu untuk memakai fibrinolitik untuk terapi STEMI) : ada yang bilang 6-9 jam (tergantung acuan guidelinenya). Kalau udah > golden period maka kemungkinan kerja fibrinolitik akan menurun karena semakin lama benang fibrin itu akan semakin kuat jadi potensi fibrinolitik untuk melisis benang fibrinnya akan menurun Terapi Non Farmakologi: 1. PCI → pasang sten / ring : dipakai ketika pembuluh darahnya sudah buntu > 70 % Sten bisa ada kemungkinan untuk tetap memblok lagi → harus di jaga pola makan dan kesehatannya 2. CABG → operasi bypass : yaitu membuat saluran baru arteri koroner baru, karena yang lama sudah ke blok / ada sumbatan, untuk menghubungkan dari aorta ke jantung Tetap dijaga pola makannya (jangan makan yang berlemak atau berminyak), tensi tetap dijaga, makan makanan yang sehat Aorta → pembuluh darah besar yang menyalurkan darah bersih kaya oksigen dan nutrisi keluar dari jantung→ cabangnya yaitu arteri coronaria → fungsinya menyalurkan oksigen dan nutrisi ke otot-otot jantung sehingga jantung bisa tetap berfungsi Jika arteri coronaria tertutup maka tidak ada asupan oksigen dan nutrisi ke dalam otot-otot jantung → dan bisa menyebabkan otot jantung bisa iskemik → kondisi tidak tercukupinya supply oksigen untuk otot-otot jangtung → iskemik ini lama kelamaan akan menyebabkan infark → matinya atau nekrosisnya dari sel otot jantung Penyebab terbesar terbloknya arteri coronia atau IHD adalah atherosclerosis → penumpukan plak yang keras di saluran darah (karena rokok, hipertensi, diabetes, pertambahan usia) → kalau udah buntu total maka disebut STEMI Jenis IHD ada 4 1. Cronic stable angina pectoris Pembuntuan plak masih stabil dimana plaknya belum pecah (belum ada proses koagulasi darah) Nanti di saluran darah kan ada darah yang lewat (di dalamnya ada keping darah, trombosit) yang bisa menabrak plaknya dan ke gores → nanti trombosit akan datang dan membentuk sistem atau kaskade koagulasi darah atau pembekuan darah. Jika ada darah yang ketabrak oleh plak dan akan mengaktifasi sistem kaskade trombosit → maka akan ditutup dan plaknya dapat pecah→ membuntu saluran darah 2. Unstable angina Angina tidak stabil, Ada plak pecah tapi tidak membuntu total, belum ada infark 3. Non STEMI Plaknya sudah pecah dan bisa berinteraksi, plaknya membuntu tapi tidak seluruhnya (membuntunya parsial), sudah ada infark 4. STEMI Kalau sudah buntu total (karena proses koagulasi), darah tidak ada yang bisa lewat, dan ada infark miokrad (kematian otot jantung) Buntu total → akan mengalami Ventrikel vibrilation Proses aterosklerosisnya kronis Tapi untuk proses clottingnya atau menutupnya itu akut atau mendadak Gejala IHD → Nyeri dada menjalar dan sangat menusuk Penyebab IHD: Aterosklerosis Spasm, adalah kram dari pembuluh darah → menyebabkan vasokonstriksi dan mengurangi pasokan oksigen yang masuk ke arteri coronaria Emboli, adalah benda asing yang membuntu / memblok pembuluh darah