Seorang perempuan 54 tahun dengan Angina Pektoris Stabil dan Hipertensi Stage II • Kasus ini merupakan kasus asli yang terjadi pada 06 November 2014 di Poli Umum RSU Aisyiyah dr. Sutomo Ponorogo. • Kasus ini diajukan karena perlunya kecermatan penegakan diagnosa Angina Pectoris Stabil yang disajikan dengan keluhan awal badan nyeri dada kiri yang merupakan kesakitan yang patut diwaspadai pada sebagian besar pasien. Kasus Angina Pectoris •Yang menarik dari kasus ini adalah Penanganan dan Diagnosa Angina Pectoris akan baik bila diketahui dan ditangani secara tepat, namun akan sangat berbahaya bila tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Masalah •Fokus pembicaran pada kasus ini adalah keterampilan diagnosa dan penanganan secara dini pada kasus Angina Pectoris Fokus Pembicaraan •Masalah pada kasus ini adalah nyeri dada kiri yang disertai ampek dan panas, serta terdapat keluhan pusing dan kaku leher belakang / cengeng •Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan diagnosa dan penanganan secara dini dan tepat kasus Angina Pectoris Tujuan Identitas Nama Umur Jenis kel Agama Identitas : Ny. K : 54 tahun : Perempuan : Islam Pekerjaan : Petani Alamat : Braten RT/RW 01/02 Suman Ponorogo No. CM : 3555** Keluhan Utama Riwayat Penyakit Sekarang Satu hari sebelum masuk rumah sakit pasien merasa nyeri dada kiri. Nyeri sedikit berkurang jika istirahat dan tidak berkurang oleh karena perubahan posisi dan cuaca. Pasien juga merasa pusing dan kaku leher belakang (cengeng) 2 jam sebelum masuk rumah sakit, pasien merasa nyeri dada lagi. Pasien datang ke Rumah Sakit dengan keluhan nyeri dada kiri, yang mana sulit dilokalisasi dan dalam. Pasien tampak gelisah dan merasakan dada panas dan ampek seperti terindih beban berat. Nyeri dada dan ampek dirasakan terus menerus bertambah dengan aktivitas berat tetapi sedikit berkurang dengan istirahat. Nyeri biasanya hanya sekitar kurang lebih 5 menit dan kambuh lagi jika aktifitas berat dan banyak pikiran Riwayat Penyakit Sekarang Saat nyeri dada, pasien merasa jantungnya berdebar-debar, dan cepat lelah. Pasien juga merasa kebas kesemutan pada lengan kiri hingga jari-jari saat nyeri dada berat. Selain itu, pasien juga merasa pusing dan cengeng. Tidak didapatkan nyeri perut ulu hati, tenggorokan panas, batuk, pilek, nyeri telan dan demam. Pasien biasa tidur dengan satu bantal dan tidak bangun pada malam hari dikarenakan sesak dan nyerinya. BAK dan BAB normal. Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat tekanan darah tinggi : (+) diketahui sejak tiga tahun yang lalu dan tidak kontrol Riwayat kencing manis Riwayat sakit jantung Riwayat sakit ginjal : (-) : (-) : (-) Riwayat Kebiasaan Riwayat olahraga teratur : disangkal Riwayat makan berlemak : (+) jerohan gorengan Riwayat konsumsi obat-obatan : disangkal Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat tekanan darah tinggi : disangkal Riwayat penyakit gula : disangkal Riwayat sakit liver : disangkal Riwayat penyakit serupa : disangkal Riwayat Asupan Gizi Pasien makan 2-3 kali sehari, porsinya empat sendok makan dengan nasi, lauk pauk (jerohan dan gorengan) dan sayur Riwayat Sosial Ekonomi Pasien adalah seorang perempuan berusia 54 tahun yang bekerja sebagai petani. Saat pemeriksaan, pasien baru terkendala banyak pikiran mengenai pekerjaannya. Status Interna Keadaan Umum : Tampak sakit ringan, compos mentis, E4V5M6 Tanda Vital Tekanan darah : 170/100 mmHg Nadi : 104 x/ menit, irama reg,isi &tegangan cukup Pernafasan : 18x/menit Suhu : 36,70C per axiller Kepala : bentuk mesocephal, rambut warna hitam Mata : konjungtiva pucat(-/-),sklera ikterik (-/-), pupil isokor dengan diameter (3mm/3mm), reflek cahaya(+/+) Leher : JVP R+3 cm, trakhea di tengah, simetris, pembesaran kelenjar tiroid (-), pembesaran limfonodi cervical(-), Status Neurologis GCS : 456 Meningeal Sign : kaku kuduk -, B I -/-, B II -/Motoris : Tonus : N N Kekuatan : 5 5 N N 5 5 Sensoris : DBN Refleks Fisiologis: BPR +2/+2 TPR +2/+2 KPR +2/+2 APR +2/+2 Refleks Patologis B -/- O-/- C-/- G-/- S-/- Status Interna Thorax : Bentuk normochest, tidak simetris, pengembangan dada kanan ≠ kiri, retraksi intercostal(-), Kesan : batas jantung kiri kesan melebar ke caudo lateral Auskultasi: Heart Rate 104 kali/menit, reguler. Bunyi jantung I-II intensitas normal,reguler, bising (-), gallop (-). Abdomen : flat, soefl, BU (+) N Ext : an - - ict - - ed - - , --- - JENIS PEMERIKSAAN TANGGAL HEMATOLOGI RUTIN 04 Nov 2014 SATUAN RUJUKAN Hb 12,7 g/dl 13,5-17,5 HCT 33 33-45 AL 10,8 103/l 4,5-11,0 AT 261 103/l 150–450 AE 4,55 106/l 4.5-5,9 Golongan Darah B KIMIA KLINIK 04 Nov 2014 Kolesterol Total 202 mg/dl 50-200 Trigliserida 188 mg/dl <150 Left Ventrikel Hipetrophy Angina Pektoris Stabil Fungsional : Angina Anatomis : LVH Etiologis : PJK Hipertensi stage II Angina Pectoris Stabil DD : UAP, STEMI dan NONSTEMI F : Angina Pectoris A : IHD E : PJK IpDx : Profil Lipid, EKG, Rontgen Thorax PA IpTx : - O2 3 lpm - Diet jantung 1700 kkal, yang mengandung garam < 5 gram/dl - ISDN 1 x 10 mg subling - Atenol 1 x 1 - Mefinal 2 x Ip Mx : Kontrol Tekanan Darah rutin dan profil lipid Ip Ex : Edukasi tentang penyakit dan komplikasinya kepada keluarga, Edukasi pasien untuk mengurangi makanan berlemak, aktivitas berat dan lebih banyak istirahat. Hipertensi Stage II DD IpDx IpTx : Myalgia, TTH : Cek TD, profil lipid : Diet rendah garam < 5 gram/hari Captopril 2 x 25 mg HCT 1 x 25 mg Ip Mx : Kontrol Tekanan Darah rutin dan profil lipi Ip Ex : Edukasi diet makanan rendah garam, latihan fisik ringan, dan istirahat yang cukup.. Diagnosis secara dini dan tepat Penyakit Jantung Koroner Epidemiologi Penyakit Jantung Koroner Pada tahun 2002, WHO memperkirakan bahwa sekitar 17 juta orang meninggal tiap tahun akibat penyakit kardiovaskuler, terutama PJK (7,2 juta) dan dan stroke (5,5 juta). Bagan 1.1. Kematian global akibat penyakit kardiovaskular. Sumber : Mackay & Mensah (2004) Epidemiologi Penyakit Jantung Koroner Sebelum berusia 40 tahun,pria dan wanita 8:1, Setelah usia 70 tahun 1:1. Pada wanita, PJK terjadi sekitar 10-15 tahun lebih lambat daripada pada pria dan risiko meningkat secara drastis setelah menopause Tabel 1.1. Perbandingan prevalensi penyakit jantung antara pria dan wanita. Myocard Aliran koroner mengusahakan agar pasok maupun kebutuhan jaringan otot jantung tetap seimbang agar oksigenasi jaringan terpenuhi, sehingga setiap jaringan mampu melakukan fungsi secara optimal Faktor-faktor yang mempengaruhi supply dan demand oksigen miokard Sumber : Ganz (2001) Angina Pectoris Stabil Keadaan yang ditandai oleh adanya suatu ketidaknyamanan (ada yang digambarkan sebagai nyeri) di dada atau lengan yang sulit dilokalisasi dan dalam, berhubungan dengan aktivitas fisik atau stres emosional dan menghilang dalam 5-15 menit dengan istirahat dan atau nitrogliserin sublingual. Pada EKG sering didapatkan normal Angina Pectoris Non Stabil Angina pektoris (atau jenis ekuivalen ketidaknyamanan iskemik) dengan sekurang-kurangnya satu dari tiga hal berikut (1) timbul saat istirahat ( atau dengan aktivitas minimal) biasanya berakhir setelah lebih dari 20 menit (jika tidak diberikan nitrogliserin); (2) lebih berat dan digambarkan sebagai nyeri yang nyata dan merupakan onset baru (dalam 1 bulan); dan (3) timbul dengan pola crescendo (bertambah berat, bertambah lama, atau lebih sering dari sebelumnya). Pada EKG didapatkan gambaran ST-Elevasi dan NonST Elevasi Myocard Infark (MI) Kriteria klasik diagnostik infark miokard akut (IMA) yang direkomendasikan oleh WHO memerlukan sekurangkurangnya dua dari tiga hal berikut, yaitu : (1) riwayat ketidaknyamanan (nyeri) dada jenis iskemik, (2) perubahan evolusioner pada EKG serial, dan (3) peningkatan petanda jantung serum (CK-Mb dan Troponin I) Pada EKG didapatkan gambaran ST-Elevasi dan NonST Elevasi Myocard Infark (MI) Myocard Infark (MI) Kriteria diagnosis infark miokard akut (IMA) Faktor Resiko PJK Faktor-faktor resiko terjadinya PJK Manifest Klinis Nyeri dada sedikit berkurang dengan istirahat dan < 15 menit Nyeri sulit ditentukan tempatnya Jantung berdebar-debar Badan cepat lelah dan lemas Pusing dan kaku leher belakang Riwayat Hipertensi, Riwayat konsumsi makanan berlemak Teori Angina Pektoris Stabil Nyeri di dada atau lengan yang sulit dilokalisasi dan dalam, berhubungan dengan aktivitas fisik atau stres emosional dan menghilang dalam 5-15 menit dengan istirahat dan atau nitrogliserin sublingual. Salah satu faktor resiko mayor adalah Hipertensi dan Dislipidemia Pemeriksaan Lab Hiperkolestrolemia EKG : LVH, tidak ada tanda iskemia Teori Angina Pektoris Stabil Pada EKG sering didapatkan normal (tidak ada tanda iskemia). Salah satu faktor resiko mayor adalah dislipidemia Atas Kedatangan & Perhatiannya