BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proyek konstruksi dapat diartikan sebagai proyek yang melibatkan banyak pihak dan terjadi banyak proses yang kompleks sehingga setiap proyek unik adanya (Santoso, 2004). Dalam pelaksanaan proyek konstruksi perlu diperhatikan penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), yang merupakan salah satu upaya dalam pencegahan kecelakaan kerja di dalam lingkungan kerja. Tujuan dari K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja dan juga melindungi rekan kerja, keluarga pekerja, konsumen, dan orang lain yang juga mungkin terpengaruh kondisi lingkungan kerja. Dalam UU No. 18 Tahun 1999 Pasal 22 dan Pasal 23, telah disebutkan, bahwa kesehatan dan keselamatan kerja serta perlindungan tenaga kerja merupakan kewajiban dan tanggung jawab pihak Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa yang harus menjadi persyaratan pengikatan antara kedua pihak dalam penyelenggaraan jasa konstruksi. Sedangkan berdasarkan UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, bahwa Ahli K3 telah memiliki eksistensi untuk mengawasi penerapan kegiatan K3 di tempat kerja, sedangkan menurut UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenaga-kerjaan mengatakan, bahwa Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan bagian dari hak asasi manusia yang harus disediakan oleh pengusaha kepada pekerjanya. Upaya Pemerintah untuk menurunkan angka kecelakaan kerja nasional yang masih tinggi diperkuat dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 09/PRT/M/2008 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum yang ditetapkan pada tanggal 1 Juli 2008, yang menyebutkan bahwa di setiap penyelenggaraan proyek konstruksi yang berisiko tinggi harus menempatkan seorang Ahli K3 Konstruksi, baik oleh Pengguna Jasa maupun Penyedia Jasa. Para Ahli K3 Konstruksi tersebut harus mampu menyusun, memonitor, mengawasi pelaksanaan dan menganalisis Rencana dan Program K3 Konstruksi suatu proyek konstruksi 1 dalam rangka membantu tugas Pejabat Pembuat Komitmen dan Kepala Satuan Kerja Proyek Konstruksi. Pengelolaan proyek konstruksi yang baik, akan memperhatikan penerapan K3 ini, sehingga akan mengurangi potensi terjadinya kecelakaan kerja yang melibatkan tenaga kerja. Keselamatan dan kesehatan tenaga kerja proyek konstruksi hendaknya menjadi salah satu prioritas yang harus selalu diperhatikan. Untuk mengutamakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja maka PT. Waskita Karya menerapkan sistem OHSAS 18001 (Occupational Health and Safety Assesment Series-18001) yang merupakan standar internasional untuk penerapan Sistem Manajemen K3 pada proyek pembangunan Fave Hotel Kartika Plaza Kuta yang berlokasi di Jl. Kartika Plaza, Kuta, Badung. Proyek pembangunan Fave Hotel Kartika Plaza Kuta adalah proyek hotel yang dibangun dipinggir jalan dengan lokasi yang strategis, berada didaerah pariwisata Kuta. Oleh sebab itu, proyek konstruksi tersebut digunakan sebagai objek studi untuk mengetahui penerapan sistem K3 dalam pelaksanaannya. 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang dapat diangkat dari penelitian ini adalah : 1. Bagaimanakah penerapan sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada proyek pembangunan Fave Hotel Kartika Plaza Kuta 2. Faktor-faktor dominan apakah yang berpengaruh terhadap penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada proyek pembangunan Fave Hotel Kartika Plaza Kuta 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui penerapan sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada proyek proyek pembangunan Fave Hotel Kartika Plaza Kuta 2. Untuk mengetahui faktor-faktor dominan yang berpengaruh terhadap penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada proyek pembangunan Fave Hotel Kartika Plaza Kuta 2 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang dilakukan oleh pihakpihak yang terkait di dalam suatu proyek konstruksi. 1.5 Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas, maka di perlukannya batasan masalah agar tujuan yang diinginkan dapat sesuai dengan penelitian ini. Adapun batasan-batasan masalah sebagai berikut : 1. Penelitian dilakukan pada PT. Waskita Karya, dengan mengambil studi kasus pada salah satu proyek yang sedang berjalan 2. Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang ditinjau khususnya elemen 4 tentang Elemen-elemen Sistem Manajemen K3 (SMK3) OHSAS 18001:2007, yaitu : Peryaratan umum K3 Kebijakan K3 Perencanaan Implementasi dan operasi Pemeriksaan Tinjau Manajemen 3. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menentukan persentase skor per elemen dan metode analisis statistik menggunakan analisis faktor dengan Statistical Program For Social Science (SPSS). 3