PERAWATAN DIABETES MELITUS DALAM KELUARGA : Pengaturan Diet Margaretha Teli, S.Kep, Ns, MSc Latar Belakang Diabetes merupakan suatu penyakit yang mempengaruhi seluruh anggota keluarga. Penderita Diabetes dibekali dengan liefled atau kertas informasi tentang penanganan Dabetes. Tetapi informasi-informasi tersebut tidak diinformasikan pada keluarga. Akibatnya keluarga malah melakukan hal-hal yang bertentangan dengan saran Dokter atau perawat. Dukungan Keluarga!!!! Pengaturan jenis, jumlah dan jadwal makan, Memberikan dorongan kepada penderita diabetes melitus untuk selalu mengkonsumsi obat dan mengontrol gula darah, Menemani penderita diabetes melitus untuk berolahraga minimal 5 kali dalam seminggu selama 30 menit. Jika tidak ada peran dan dukungan dari keluarga maka penyakit diabetes melitus tidak terkendali dan terjadi komplikasi KELUARGA HARUS MAMPU : Mengenal masalah diabetes melitus Mengambil keputusan terkait pengelolaan diabetes melitus Merawat anggota keluarga dengan diabetes melitus Memodifikasi lingkungan terkait pengelolaan diabetes melitus Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan dalam pengelolaan diabetes melitus MENGENAL DIABETES MELITUS Apa Itu Penyakit Diabetes Melitus? ◦ Diabetes Melitus adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan ciri khas hiperglikemia (meningkatnya kadar gula dalam darah) akibat kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduaduanya. Insulin adalah hormon yang dihasilkan oleh pankreas yang membuka sel-sel tubuh dan membawa glukosa masuk kedalam sel dan menghasikan energi. Pankreas adalah sebuah organ dekat lambung yang menghasilkan insulin. Makanan yang kita dimakan akan dirubah menjadi glukosa atau gula; yang dibutuhkan sebagai sumber energi untuk bekerja. Glukosa diserap kedalam aliran darah, dengan bantuan insulin Glukosa dihantar kedalam sel sehingga gula darah menurun normal. Ketika tubuh tidak memiliki kadar insulin yang cukup atau ketika insulin tidak digunakan sesuai kebutuhan, gula tetap ada dalam sistem peredaran darah yang menjadi penyebab tingginya kadar glukosa dalam darah. Tingginya kadar glukosa dalam darah merupakan tanda diabetes. Apa saja Tanda Dan Gejala Diabetes Melitus Keluhan Klasik DM : Poliuria (sering kencing), Polidipsi (haus berlebihan), Polifagia (merasa lapar terus) dan Penurunan Berat Badan tanpa diketahui jelas penyebabnya. Keluhan lain berupa : Lemah badan, Seringkali merasa capeh, kesemutan, gatal , pandangan mata kabur /mata kabur, dan disfungsi ereksi pada pria dan gatal-gatal pada daerah kemaluan wanita, Hiangnya rasa (baal) pada kaki dan tangan dan bila luka sulit sembuh. APA SAJA KLASIFIKASI DIABETES MELITUS ?? Pre-Diabetes. Seorang didignosa pre-diabetes biasanya memiliki kadar glukosa darah puasa 100 – 125 mg/dl. Diabetes Tipe 1. Ini merupakan suatu penyakit autoimune dimana sel beta pankreas rusak secara perlahan dan akhirnya gagal memproduksi insulin. Orang dengan insulin tipe 1 membutuhkan insulin karena pankreas berhenti membuat insulin. Diabetes Tipe 2. Diabetes tipe 2 terjadi akibat tubuh tidak mampu menghasilkan insulin yang cukup atau menghasilkan insulin kurang dari kebutuhan tubuh. Kadangkadang tubuh tidak menggunakan insulin dengan baik, yang disebut resistensi insulin. Diabetes Gestational. Diabetes gestational terjadi pada wanita hamil yang tidak mempunyai riwayat DM sebelumnya KAPAN SESEORANG DIDIAGNOSA DIABETES?? Gejala Klasik DM + Glukosa Plasma Sewaktu ≥200 mg/dl Gejala Klasik DM + kadar glukosa plasma puasa ≥126 mg/dl SIAPA SAJA YANG BERESIKO TERKENA DIABETES ? Faktor yang tidak dapat dimodifikasi (unmodifiable) ◦ Ras dan etnik ◦ Riwayat keluarga dengan Diabetes (anak penyandang diabetes). Orang-orang dengan riwayat keluarga diabetes sangat beresiko terhadap penyakit diabetes daripada orang lain. ◦ Umur (resiko tidak toleransi terhadap glukosa meningkat seiring dengan bertambahnya usia) ◦ Riwayat melahirkan bayi dengan BB lahir > 4000 gram atau pernah DM gestational (DM pada masa kehamilan) SIAPA SAJA YANG BERESIKO TERKENA DIABETES ? Faktor yang bisa dimodifikasi (modifiable) ◦ Berat badan berlebihan (IMT > 23 kg/m 2). ◦ Kegemukan/obesitas adalah faktor resiko utama dibetes tipe 2. ◦ Kurangnya aktifitas fisik ◦ Hipertensi (≥ 140/90mmHg) ◦ Kadar Kolesterol yang tinggi ◦ Diet yang tidak sehat seperti tinggi gula dan rendah serat. Orang-orang yang memgkonsumsi lemak yang berlebihan, karbohidrat, tetapi rendah serat dan kurang beraktifitas memiliki resiko yang besar terhadap Diabetes tipe 2. Faktor lain yang terkait Diabetes ◦ Penderita polycystic Ovary Syndrome (PCOS) (sel telur yang kecil-kecil pada wanita) ◦ Penderita sindrome metabolik Dalam keluarga terutama orang-orang dalam satu rumah seringkali memiliki kebiasaan yang sama. Mereka makan makanan yang sama, dan seringkali memiliki pola aktifitas yang sama sehingga bisa beresiko terhadap masalah kesehatan jika mempraktekkan gaya hidup beresiko. APA SAJA AKIBAT BILA DIABETES TIDAK DIKENDALIKAN? 1. Hipertensi (peningkatan tekanan darah) 2. Penyakit stroke 3. Penyakit jantung koroner/penyumbatan pembuluh darah koroner 4. Gagal Ginjal/cuci darah 5. Ulkus Diabetic (luka kaki/borok) 6. Kebutaan (diabetic retinopathy) PENYULIT DIABETES MELITUS Salah satu penyulit yang paling sering dialami adalah HIPOGLIKEMIA (Glukosa darah rendah). Hipoglikemia terjadi bila Penderita mengkonsumsi insulin atau obat penurun gula darah dan melakukan hal-hal sebagai berikut : 1. Makan sedikit karbohidrat 2. Makan terlalu lambat atau tidak makan 3. Latihan jasmani yang terlalu lama dan keras 4. Minum obat diabetes terlalu banyak 5. Dalam keadaan sakit 6. Minum alkohol pada saat perut kosong Bagaimana Menanganinya? Makan dan minum sesuatu yang mengandung 15 gram karbohidrat seperti 2 sendok makan gula pasir, 3 buah krekers, ½ gelas juice buah atau makanan pengganti Bila waktu makan masih lebih dari 1 jam, makanlah camilan yang mengandung karbohidrat dan protein, seperti 2 lembar roti. Bagaimana Pencegahan Diabetes? Jika seseorang dengan diabetes memiliki gaya hidup yang sehat dapat membantu mencegah atau mengurangi atau memperlambat kondisi-kondisi yang serius tersebut. Diabetes tipe 2 dapat dicegah dengan perubahan gaya hidup. PENGELOLAAN DAN PERAWATAN DIABETES MELITUS DIDALAM KELUARGA Penderita Diabetes ataupun anggota keluarga lain yang beresiko perlu merubah perilaku yang beresiko. Perubahan dari perilaku hidup yang tidak sehat menjadi perilaku sehat bukanlah sesuatu yang mudah. Orang-orang sudah merasa nyaman dengan kebiasaannya. Oleh karena itu, keluarga dibutuhkan dalam upaya mendukung perubahan perilaku. KITA BISA MERUBAH SESUATU YANG KECIL DALAM POLA HIDUP KITA DAN MENDAPATKAN HASIL YANG BESAR. DUA HAL PENTING UNTUK MEMBANTU MENGURANGI BERBAGAI FAKTOR RESIKO ATAUPUN HIDUP SEHAT ADALAH MAKAN MAKANAN YANG SEHAT DAN TINGKATKAN AKTIFITAS FISIK. PERUBAHAN KECIL DALAM HIDUP AKAN MEMBAWA DAMPAK YANG BESAR!!!!! PERENCANAAN MAKAN SEHAT BAGI PENDERITA DIABETES Makan sesuai dengan kebutuhan Kalori dan Taatilah aturan 3 J (Jumlah makanan yang dimakan, Jenis makanan yang dipilih dan Jadwal makan atau selang waktu antara makan dan makanan ringan saat istirahat Hitung Porsi Makan!!!! Inilah waktu atau saat yang tepat bagi kita untuk belajar bahwa besar tidak selalu lebih baik. Jalan yang terbaik untuk mengatur berat badan adalah dengan mengatur porsi makan!!! Cara terbaik untuk mengontrol porsi makan adalah dengan menggunakan piring kecil atau porsi tunggal. Perencanaan makan yang sehat!!! 1. Makan kalori sesuai dengan kebutuhan 2. Makan buah dan sayuran setiap hari 3. Konsumi makanan atau roti yang mengandung serat seperti gandum 4. Minum susu bebas atau rendah lemak 5. Tidak mengkomsi daging berlemak 6. Hindari trans lemak 7. Rebus dan bakar daripada menggoreng 8. Batasi garam dan gula 9. Pilihlah ikan atau unggas 10. Kacang, telur dapat menggantikan daging Keluarga yang makan makanan yang sehat secara bersama akan selalu sehat Jumlah Makanan Ada delapan standard diet menurut kandungan energi yaitu 1. Standard diet 1100 – 1500 kkal untuk penyandang Diabetes yang gemuk 2. Standard diet 1700 – 1900 Kkal untuk pendanyang diabetes dengan berat badan normal 3. Standard diet 2100 – 2500 Kkal untuk penyandang diabetes yang kurus. Cara hitung kebutuhan kalori Hitung berat badan ideal BBI= 90% x (TB dalam cm-100) x 1 kg (bagi pria dengan TB kurang dari 160 cm dan wanita dibawah 150 cm, rumus dimodifikasi menjadi BB ideal = (TB-100) x 1 kg BB = Normal bila BB ideal ± 10% Kurus = < BBI-10% Gemuk = > BBI + 10% ◦ Menentukkan kalori Basal sesuai dengan jenis kelamin untuk lakilaki 30 kcal/kg BB dan Wanita 25 Kcal/kg BB ◦ Hitung kebutuhan kalori basal yaitu BB ideal x kalori Basal (1 X 2) Koreksi kebutuhan Usia Kebutuhan Kalori 40 – 59 tahun Di Kurangi 5% dari Kebutuhan kalori basal (3) 60 – 69 tahun Dikurangi 10% dari Kebutuhan Kalori Basal (3) Diatas 70% Dikurangi 20% dari Kebutuhan Kalori Basal (3) Kriteria BB Kebutuhan Kalori Kurus Gemuk Obesitas + 20% x Kebutuhan Kalori Basal (3) - 20% x Kebutuhan Kalori Basal (3) - 30% x Kebutuhan Kalori Basal (3) Kriteria BB Bedrest/istirahat Aktifitas ringan Kebutuhan Kalori + 10% x Kebutuhan Kalori Basal (3) + 20% x Kebutuhan Kalori Basal (3) Pegawai kantor, pegawai toko, guru, ahli hukum, IRT dengan asisten + 30% x Kebutuhan Kalori Basal (3) Pegawai industri ringan, mahasiswa, militer + 50% x Kebutuhan Kalori Basal (3) Petani, buruh, penari, atlit, tukang becak, tukang gali Sedang Berat Koreksi kebutuhan 1.Umur 2.Kriteria BB 3.Aktifitas Contoh : Seorang Bapak 70 tahun menderita Diabetes Melitus tipe 2, TB 162 cm, BB 55 kg. BB Ideal = 90% (162-100) x 1 Kg = 58,5 (BB Ideal) Kebutuhan Kebutuhan kalori Koreksi Kebutuhan Usia (70 tahun) Kriteria BB Aktifitas 58,5 x 30 1755 Kcal Kurangi 20% X 1755 Kcal Di Kurangi 350 Kcal Ideal Ringan + 20% x 1755 Kcal TOTAL Kebutuhan Energi 1. Kcal Ditambahkan 350 Kcal 2100 Kcal Jenis Bahan Makanan Jenis bahan makanan yang dianjurkan untuk penderita diabetes mellitus adalah: Sumber karbohidrat kompleks seperti nasi, roti, mie, kentang, singkong, ubi dan sagu. Sumber protein rendah lemak seperti ikan, ayam tanpa kulitnya, susu skim, tempe, tahu dan kacang-kacangan. Sumber lemak dalam jumlah terbatas yaitu bentuk makanan yang mudah dicerna. Makanan terutama mudah diolah dengan cara dipanggang, dikukus, disetup, direbus dan dibakar. Jenis bahan makanan yang tidak dianjurkan atau dibatasi untuk penderita diabetes mellitus Mengandung banyak gula sederhana, seperti gula pasir, gula jawa, sirup, jelly, buah-buahan yang diawetkan, susu kental manis, soft drink, es krim, kue-kue manis, dodol, cake dan tarcis. Mengandung banyak lemak seperti cake, makanan siap saji (fast -food), gorenggorengan. Mengandung banyak natrium seperti ikan asin, telur asin dan makanan yang diawetkan (Almatsier, 2006). Jadwal Makan Penderita Diabetes Mellitus Makanlah sebelum lapar karena makan disaat lapar sering tidak terkendali dan berlebihan. Pengaturan jadwal bagi penderita diabetes biasanya adalah 6 kali makan 3 kali makan besar dan 3 kai selingan. Makan Pagi (jam 07.00) Snack I (jam 10.00) Makan siang (13.00) Snack II (jam 16.00) Makan malam (jam 19.00) Snack III (jam 21.00) Manfaat berolahraga/aktif: Menurunkan kadar gula darah secara alamiah Meningkatkan sensitifitas insulin dan memperbaiki gangguan toleransi glukosa Bertambahnya massa otot sehingga semakin banyak gula yang diambil dari peredaran darah Menurunkan tekanan darah Menurunkan kadar kolesterol Mempertahankan berat badan Meningkatkan kesejahteraan Mengurangi obat-obatan Memperbaiki sirkulasi Mengurangi stress TIPS!!!! LUANGKAN WAKTU 30 MENIT SETIAP HARI ATAU 150 MENIT/MINGGU UNTUK MELAKUKAN AKTIFITAS SEDANG SEPERTI BERENANG ATAU JOGGING AJAKLAH ANGGOTA KELUARGA UNTUK BEROLAHRAGA. GUNAKAN SEPATU OLAHRAGA YANG PAS DAN NYAMAN SAAT BEROLAHRGA WAKTU TERBAIK UNTUK OLAHRAGA ADALAH SEKITAR 1 JAM SETELAH MAKAN, KETIKA GULA DARAH ANDA SEDIKIT LEBIH TINGGI KELUARGA YANG SELALU AKTIF BEROLAHRAGA AKAN MENURUNKAN RESIKO DIABETES MELITUS OBAT-OBATAN Obat diberikan pada penderita Diabetes apabila dengan pola makan yang sehat, dan olahraga, kadar gula darah yang diinginkan tidak tercapai. Keteraturan penggunaan obat-obatan, termasuk Insulin sangat penting dalam mengelola diabetes. Obat-obatan mempunyai masa kerja tertentu, sehingga keteraturan dalam mengkonsumsinya juga mempengaruhi naik turunnya gula darah. MASALAH KAKI DIABETES KAKI DIABETIK Merupakan komplikasi kronik DM yang paling ditakuti karena bisa menyebabkan amputasi. Hiperglikemia (peningkatan kadar gula dalam darah tinggi) yang tidak terkontrol menimbulkan komplikasi kronik seperti neuropati perifer (hilangnya sensibilitas terhadap nyeri, tekanan dan suhu). Oleh Karena itu, Kaki perlu selalu diperiksa dan dirawat. Perawatan Kaki Diabetes (kaki normal) Bersihkan Kaki setiap hari dan periksalah apakah ada masalah pada kaki Perawatan kulit secara teratur, oleslah krim ke kulit kering. pembersihan teratur mencegah kulit bersisik Jika ada masalah di kaki (kulit kering, kulit bersisik, kulit pecah, luka kutil) carilah segera bantuan dari Dokter. Periksalah kaki setiap hari akan tanda bahaya seperti bengkak, kalus, perubahan warna, nyeri atau retakan pada kulit Jangan berjalan telanjang kaki Hubungi Dokter jika ada kalus dan jangan coba melepas kalus sendiri Jangan membuat kaki terlalu panas seperti check suhu air kamar mandi Jangan hangatkan kaki depan perapian Buanglah kerikil atau pasir yang mungkin terdapat dalam sepatu Gunakan tangan untuk mendeteksi adanya bagian yang kasar didalam sepatu Bersihkan kaki waktu mandi dengan air dan sabun Gosok kaki dengan sikat lunak dan keringkan dengan handuk Berikan pelembab di kaki yang kering, jangan disela-sela jari Gunting kuku mengikuti bentuk normal jari-jari kaki, jangan terlalu dekat dengan kulit, kikir agar tidak terlalu tajam bila kuku keras dan bila sulit dipotong rendam kuku selama 5 menir di air hangat, memakai alas kaki juga didalam rumah dan Jika kuku nyeri atau sulit dipotong hubungi podiatris (dokter ahli kaki) Gunakan sepatu atau sandal sesuai dengan ukuran dan enak dipakai : ◦ ◦ ◦ ◦ ◦ ◦ Carilah sepatu yang mengikuti bentuk kaki Panjang ½ inchi lebih panjang dati jari kaki terpanjang saat berdiri Ujung tidak runcing Tinggi tumit kurang dari 2 inchi Bagian dalam tidak kasar dan licin, tebal 10 – 12 mm Ruang dalam sepatu longgar SENAM KAKI DIABETES Penyakit Diabetes dapat menyebabkan berbagai komplikasi seperti neuropati perifer dan gangguan aliran darah sehingga muda timbul masalah pada kaki seperti luka. Tujuan senam kaki ◦ ◦ ◦ ◦ ◦ Memperbaiki sirkulasi darah ke kaki Memperkuat otot-otot kecil Mencegah kelainan bentuk kaki Meningkatkan kekuatan otot betis dan paha Mengatasi keterbatasan gerak sendi Langkah-langkah senam Kaki Duduklah tegak diatas sebuah bangku (jangan bersandar) Latihan ke 1 sebanyak 10 kali 1. Gerakkan jari-jari kedua kaki seperti cakar 2. Luruskan kembali Latihan Ke 2 (10 kali) 1. Angkat Ujung kaki, tumit tetap diletakkan diatas lantai 2. Turunkan ujung kaki, kemudian angkat tumitnya dan turunkan kembali Latihan Ke 3 (10 kali ) 1. Angkat kedua ujung kaki anda 2. Putar kaki pada pergelangan kaki, kearah samping 3. Turunkan kembali ke lantai dan Langkah-langkah senam Kaki Latihan ke 4 (10 kali) 1. Angkat kedua tumit anda 2. Putar kedua tumit kearah samping 3. Turunkan kembali kelantai dan gerakkan ke tengah Latihan ke 5 ( masing-masing kaki 10 kali) 1. Angkat salah satu lutut 2. Luruskan kaki anda 3. Gerakkan jari-jari kaki ke depan 4. Turunkan kembali kaki anda, bergantian kiri dan kanan Latihan ke 6 Lakukan 10 kali 1. Luruskan kaki di lantai 2. Angkat kaki tersebut 3. Gerakkkan ujung jari ke muka anda Latihan ke 7 (10 kali) 1. Seperti latihan sebelumnya, 2. Kedua kaki diangkat bersamaan 3. Kemudian di turunkan perlahan Latihan ke 8 (10 kali) 1. Angkat kedua kaki, luruskan dan pertahankan posisi tersebut 2. Gerakkan kaki anda pada pergelangan kaki, kedepan dan ke belakang Langkah-langkah senam Kaki Latihan ke 9 (masing-masing kaki 10 kali) 1. Luruskan salah satu kaki dan angkat 2. Putar kaki anda pada pergelangan kaki 3. Tuliskan di udara dengan kaki anda angka 0 s/d 10 Latihan ke 10 (sekali) 1. Selembar koran dilipat-lipat dengan kaki menjadi bentuk bulat seperti bola. Kemudian dilicinkan kembali menggunakan kedua kaki dan setelah di sobek-sobek 2. Kumpulkan sobekan-sobekan tersebut dengan kedua kaki dan letakkan diatas lembaran koran lainnya. Akhirnya bungkuslah semuanya dengan kedua kaki menjadi bentuk bola