BAB2 DATA DAN Al\`ALISA 2.1 Data 2.Ll Sumber Data Untuk

advertisement
BAB2
DATA DAN Al\'ALISA
2.1
Data
2.Ll
Sumber Data
Untuk mencapai hasil yang maksimal dari kampanye ini maka diperlukan data
y<L11g mencukupi dan aiauat, maka dipero!eh data-data pendukung kampanye ini
dari:
Internet
Artike!
Buku dan literatur
Wawancaradengan penderita diabetes, ahli kes'ehatail
2.1.2 Apa itu Diabetes
Diabetes dibagi menjadi dua macam yaitu diabetes insipidus dan diabetes
melitus. Diabetes (kencing) Melitus (madu) atau sering disebut keneing manis,
adalah penyakit di mana tubuh penderitanya tidak bisa menge:: dalikan tingkat
gu!a (glukosa) dalam dara.hnya. Diabetes Melitus (DM) bersHat degeneratif,
yaitu merl!Sak organ tubuh (pankreas), sehingga penderita mengalami gangguan
metaboiisme dati distribusi gula oleh tubuh sehingga tubuh tidak dapat
memproduksi insulin dalamjumlah yang cukup atau tidak mampu menggunakan
insulin seenra efektif. Akibatnya. teijadi kelebihan gula di dalam darah sehingga
18
menjadi racur1 bagi tubuh. Sebagian glukosa yang tertahan dalam darah terscbut
melimpah ke sistem urine.
Gangguan insulin berakibat pada berlebihannya kadar lerr.ak di pembuluh darah
dan berisiko tinggi menimbulkan kecacam:karena bagian tubuh yang luka
mudah terinfeksi. Diabetes juga bisa menimbu1kan pengerasan pembuiuh damh
arteri serta memunculkan komplikasi penyakit lain seperti jantung koroner,
stroke dan gagal ginjaL
2.1.3
Jenis-jenis Diabetes
Secara umum.dikenal ada duajenis diabetes dengan perbedaan menyo!ok, yakni
diabetes tipe I yang tergantung sepenuhnya pada insulin, dan diabetes tipe H
yang masih bisa dibantu dengan obat-obatan lairL Tipe II mencakup 90 perscn
dari seluruh kasus diabetes dan umumnya penderita kelebihan bemt badan
Penderita DM (Diabetes Melitus) tipe I rrrengalami gejala antara lain, sering
buang air kecil, terns lapar dan haus, berat badan tururr, kele!ahan, penglihatan
kabur, infeksi pada kulit yang berulang, meningkatnya kadar gula dalam darah
dan air seni. Diabetes jenis ini cenderung teljadi pada mereka yang berusia di
baw-ah 20 tahun. Gejala ini mirip dengan tahap awal J)M tipe IIyang biasanya
terjadi pada usia di atas 40 tahun, tetapi kini prevalensinya makin tinggi pada
golongan anak-anak dan remaja. DM tipe lain disebabkan oleh kelainan genetis
19
fungsi sel beta, penyakit eksokrin pankreas, endokrinopati, akibat obat, infeksi,
imuno!ogi dan sindroma genetik.
Karakteristik DM tipe I dan ll
,·-·-··;
DM tipe I
·,
i
I 2:
I
l
I
Mudah tetjadi keroasidos is-Pengobatan ha.rus dengan
-h-Tida.
I ,.
I
insulin
- -- -·----
..
1
DM tipe II
mudah terjadi
···
ketoasidosis
2. Tidak harus dengan insulin
I
3. Onsetakut
3. Onset larnbat
I
4. Biasnnya kurus
4. Gemuk atau tidak gemuk
I
5. Biasanya pada u.1r.ur muda
5. Biasanya >45 tahun
I
l
I 6. Berhubungan dengan HLADRJ&DR4
7. Didapatkan islet eel! antibodi
(!CA)
8. Riwayat keiuarga diabetes
positif l 0"/o
9. 30-50% kembar identik terkena
II.
6. Tidak berhubungan dengan
HLA
7. Tidak ada islet eel! antibodi
(ICA)
8. Riwayat ketuarga diabetes
positif30%
9. 100% kembar identik terkena
Kemudian ada juga yang disebut gestasiumil diabetes. Wanita hamil yang tidak
pernah mengalami diabetes sebelumnya namun memiliki kadar glukosa (gula
darah) yang tinggi daiam masa kehami!an dikatakan mengidap gestational
20
diabetes. Penyebabnya kurang diketahui, munun diperkirakan karena plasenta
yang menyokong pertumbuhan bayi memproduksi semacam hormon. Hormon ini
membantu perkembangan bayi, namunjuga menghalangi kelja insulin dari sang
ibu. Problem ini disebut irrsulin resistance, yang mengakibatkan tubuh sang ibn
kesu!itan menggunakan insuiin. Sang ibu dapat mernbutuhkan kadar insulin tiga
kali lebih banyak d;iri seharusnya.
Seseorang dikatakan mengidap Gestasional Diabetes jika tubulmya tidak dapat
memproduksi dan menggunakan insulin yang dibutuhkan se!ama kehamilarr.
Tanpa insulin yang cuku?. glukosa tidak dapat terpisah dari darah dan dirubah
menjadi energi. G!ukosa kemudian menumpuk di darah dalam konsentrasi yang
tinggi. Hal ini disebut hiperglikemia.
Gestasional diabetes mempengaruhi sang ibu pada usia kehami!an tua, sete!ah
tubuh bayi terbentuk dan sedang berkembang. Karena itu gestasional diabetes
sebenarnya tidak menyebabkan caeat lahir yang kadang terlihat pada ibu yang
menderita diabetes waktu hamil. Namun gestational diabetes yang tidak
ditangani dengan baik dapat membahayakan sang bayi. Bagi penderita
gestational diabetes, pankreas bekelja lebih keras untuk memproduksi insuiin,
namun insulin tersebut tidak mengurcngi tingkat glukosa da!am darah. Walaupun
insulin tidak dapat menembus plasenta, glukosa dan nutrisi !ainnya bisa. Sehingga
gula darah yailg ekstra me!ewati p!asenta memberi sang bayi kadar gluk:osa yang
tinggi dan menyebabkan pankreas bayi membuat insulinlebih banyak untuk
mencema glukosa tadi. Karena bayi tersebut membutuhkan energi
21
lebib banyak da.ri yang ia butuhkan untuk tumbuh dan berkembang, kelebihan
energi ini d'simpan sebagai lemak.
Hal ini dapat bemjung pada makrosomia, atau bayi gemuk. Bayi dengan
makrosomia memiliki masalah, seperti kemungkinan cedera bahu pada saat
persaiinan,kadar glukosa rendah saat lahir yang disebabkan kelebihan produksi
insulin oleh pankreas bayi, dan memperbesar resiko kesu!itan bemafas. Bayi
dengan ke!ebihan insulin aka.'1 tumbuh menjadi anak dengan resiko obesitas dan
dapat menderita diabetes tipe H saat beranjak dewasa.
Menurut Dr Sidartawaa Soegondo SpPD KE, dari Pusat Diabetes Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia!Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, biasanya
penderita tidak menyadari datangnya ancaman peayakit itu saat mengala.'lli geja!a
pre-diabetes. yakni kondisi pendahuluan dari muncu!nya diabetes tipe H. Ini
iantaran penderita belum mengalami gejala fisik diabetes, tetapi kadar gula darah
puasa dalam tubuhnya sudah di atas normaL
Maka, kita perlu mewaspadai gejala lain yang kbas dijumpai pada penderita
diabetes meEtus:
Sering buang air keci\
Hausllapar yang berlebihan
Kehilangan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
22
Infeksi salurili'l kencbg
Ruam merah dan gatal-gatal di kuHt, yat>g biasa disebabkan o!ehjamur
Gejaia umum laiunya yang mungkin nmncui secara terpisah atau berbarengan :
Air seni perrderita akan dikerubungi semut jika glukosa darah sudah
tumbuh ke saluran urine
penglihatan kabur hingga rnengakibatka.'l kebutmul
luka yang lama sernbuh
kaki terdSa keba.s, geli atau merasa terbakar
sering rnengantuk I te!ah
mulut kering
impotensi pada pria
infeksi jamur pada saluran reproduksi perempuan
Gejala-geja!a ird adalah geja!a neuropathi yang menat1dakan bahwa diabetes
sudah mempengaruhi saraf periferi. Jika gejala diabetes itu tidak eepat diatasi,
kemungkinan gangguan fisik yang diderita pasien akan makin parah. Dengan
muneulnya gejala itu, penyakit ini sebenarnya sudah berada pada stadium lanjut
Karena diabetes sudah berkembang sejak lama, sekitar 12 tahun, sebelum sempat
menunjukkan gejala-gejala yang dapat dideteksi melalui pemeriksaan
lahoratorium.
Memrrut catatan WHO, diperkirakan lebih dari 50 persen pengidap diabetes tipe
II tidak terdiagnosis. Mereka umumnya barn ketahuan saat berobat untuk
penyakit lain. Ini mengakibatkan komplikasi diabetes serius yang antara lain
23
ditandai hilangnya kesadaran, tekanan darah tinggi, penyakit janttL'lg, gangguan
ketajaman penglihatan sampai buta, kerusakan jaringan (gangren) sehingga hams
ciamputasi agar tidak menjalar ke jaringan lain.
2.1.4 Akibat diabetes
Komplikasi diabetes antara lain ke jaringan otak (stroke), mata (katarak dan
kebutaan),jantung (serangan mendadak dan kegawatan), ginjal (penurunan
fungsi sampai gaga!ginjal tennina!yang membutuhkan cuci darah seumur
hidup), impoteasi pada pria, serta pembusukan kaki (gangren) yang sering kali
hans diamputasi.
2.L5
Penyebab Diabetes
a. Pembahan g:tya hidup
Tingginya angka kasus diabetes terutama dipicu pergeseran gaya hidup
masyarakat di era globalisasi ini, khususnya yang bem111kim di kawasan
perkotaan di berbagai negara di Asia.
Menurut buku Diabetes (2004), salah satu aspek paling menonjol adalah
tingginya konsumsi n:akanan gaya barat. Komersia!isasi yarrg canggih dati
jaringan cepat saji alat Barat menarik minat konsumen, terutama remaja dan
24
anak-anak, serta paling nikmat bila dibarengi dengan minuman ringan yang
kadar gulanya tinggi.
Namun yang perlu diingat adalah diabetes bukan disebabkan karena terlalu
banyak mengkonsumsi gula, ilmuwan telah rnenemukan bahwa penderita
dinbetes tetap dapat mengkonsurnsi gu!a selama hal itu menjadi bagian dari
susunan menu mer-eka.
Perubahan gaya hidup ini juga membuat banyak orang minim gerak !antaran
ti.'1gga1 di dalam ruangan. B&'1yak anak lebih su..ka duduk di depan televisi
dan komputer daripada menghabiskan waktu di luar rumah. Padatnya
kesibukan kerja dan tingginya pemakaian kendaraan pribadi mengakibatkan
orang dewasa kian minim gerak dan malas ero!ahraga.
b. i<'aktor genetika
Ada beberapa faktor yang mempertinggi risiko diabetes, antara lain kelail1lh'1
genetika di mana penyakit ini menunm menurut silsilah keluarga yang
mengidap diabetes karena ke!ainan gen. Di beberapa daerah khusunya di
Indonesia, faktor keturunan merupakan faktor dominan terjadinya penyakit
diabetes. Tingginya angka penderita diabetes di Pekalongan misalrrya,
riisebabkan banyaknya perkawinan antarkeluarga yang bertujuan melestarikan
kekayaan ke!uarga. Aklbatnya, jika dua orang yang berasal dari satu keluarga
yang mempunyai rhvayat penyakit diabates menikah, anak-
25
anaknya akan mengidap atau paling tidak sebagai pembawa (carrier)
diabetes.
c. Penyebmb l&in
Diabetes juga sering muncul setelah seseorang memasuki usia di atas 40
tahun, temtama pada mereka yang kelebihan berat badan sehingga tubul:-illya
tidak peka lagi terhadap insulin. Penyakit hipertensi, kegemukan., kurang
olahraga, makan teria!u banyak, sering mengaiami stres da!am kehidupan
(stres kronis) ya.'"lg membuat seseorang mencari makanan berasa manis dan
mengandung kadar lemak tinggi.
Pola makan yang satah juga meningkatkan risiko terkena diabetes. Kurang
gizi (malnutrisi) dapat men1sak pankreas, sedangkan obesitas (gemuk
ber!ebihan) mengakibatkan gangguan ke ia insulin. Kurang gizi dapat teljadi
pada janin !antaran ibunya merokok atau mengonsumsi alkohol, masa anakanak, dan pada usia dewasa akibat diet ketal ber!ebihan.
Diabetes dapat pula akibat konsumsi jangka panjang obat- obatan alergi yang
mengandung hormon kortikosteroid, riwayat abortus berulang-ulang,
melal1irkan bayi dengan berat badan di atas empat kilogram, serta kadar
!emak daiam darah tinggi (ko[esterol, trigliserid).
26
):.1.6 Pem:egahan Diabetes
'"" Pem:egahan primer di!a. ukan pada individu yang beresiko terkena diabetes.
Karena diabetes su!it disembuhkan sepenuhnya, tindakan pencegahan sangat
penting dilakukan. Canmya antara lain, menurunkan berat badan jika
kegemukan, bero!ahraga, dan mengonsumsi gula sesedikit mungkin.
Melewati usia 40 tahun, pemeriksaan kadar gu!a urine perlu dilakukan
berkala, minimal setiap tahun, teruta.'1la bila ada penderita diabetes dalam
riwayat keluarga.
O!ahraga dapat secara efektif mengontro!diabetes, antara lain dengan
melakukan senar.:t !J.usus diabetes, berjalan kaki, jogging, bersepeda, dan
berenang. Diet dipadu dengan olahraga merupakan cara efektif mengurangi
berat badan, menurunkan kadar gula darah, dan mengurangi stres.
Latihan teratur dapat menurunka,'1 tekanan darah, kolesterol, dan risiko
terkel1ll serangan jantung, serta memacu pengaktifac'l produksi insulin dan
membuatnya beketja lebih efisien.
b. Pencegahan sekunder dilakukan pada penderita diabetes, dan merupakan
tindakan pencegahan terjadinya komplikai akut maupun jangka panjang.
Programnya meliputi pemeriksaan dan pengobatan tekanan darah, perawatan
kaki diabetes, pemeriksaan mata secara mtin, pemeriksaan protein dalam
mine program menurunkan atau menghentikan kebiasaan merokok. Bagi
penderita diabetes, konsultasi secara berkala dengan dokter perlu di!akukan
27
diimbangi dengan disiplin dalam menja!ani pengobatan, baik dengan
mengonsumsi obat maupun suntik insulin. Sekalipun tidak dapat sepenuhnya
mencegah atau menyembuhkan penyakit, setidaknya hal itu dapat
mengh '11bat perkembangan negatifuya agar tidak makin para.h. Tanpa
disadari, penyakit ini jadi !ebih gav.at karena penderita merasa sudah sembuh
dan kembali ke pola makan lama.
Untuk mengenda!ikan diabetes agar tidak sampai teljadi komplikasi penyakit
memang dituntut kepatuhan dari pasien dalam menjalani pengobatan maupun
terapi nutrisi. Diet rendah gula sesuai anjuran dokter atau al1Ji gizi merupakan
langkah awal ua.tuk mengenda!ikan diabetes. Terapi nutrisi ini harus dapat
memenuhi kebutuhan gula tubuh, tetapi tidak boieh berlebihan, dan memilih
karbohidrat yang aman.
Idealnya penanganan diabetes dilakukan terpadu, me!ibatkan dokter ah!i
metabo!ik-endokrin, ahli gizi, petugas laboratorium d 'l perawat yang diberi
keterampi!an merawat diabetes serta melakukan edukasi. Pusat pelayanan
diabetes perlu di!eng.kapi der,gan obat-obatar. standar. Karena diabetes
memiliki beberapa komp!ikasi penyakit, maka penanganannya tidak bisa
dilakukan secara terpisah.
28
']..!.7 Data Statistik Penderita Diabetes
Jumiah pengidap diabetes atau penyakit kencing manis meningkat setiap tahun. Di
dunia, jumlah penderita penyakit gula ini ada 37 juta pada tahu11 !987, naik
mef\iadi 100 jnta (1994), dan pada tahun 2000 meneapai 150 juta orang. Asia
memiliki tima negara dengan jumlah penderita terbesar di dunia. India dengan 33
juta kasus, Cina dengan 23 juta kasus, Pakistan dengar1 9 juta penderita
sedangkan Jepang memiliki 7 juta penderita. Pulau Nauru adalah negara dengan
jumlah penderita diabetes terba.11yak di dunia. Di sebagian negara termiskin di
Asia, angka penderita diabetes bahkan dna kali lipat dari jumlah di banyak
negara Eropa. Misalnya, jumlah penrlerita di kaV>'Hsan perkotaau Kamboja, yang
sebesar 7%, kurang lebih sama dengan negara maju Australia.
Di Indonesia sendiri, menumt data WHO menduduki peringkat ke-4 di dunia
dengan jumlah penderita mencapai 8,4 juta jiwa pada tahun 2000. Tahun ini
diperkirakan jumlalmya akan meningkat llingga Iebih dari 12,4 juta ji wa.
Sehingga rata-mta 2,5% dari penduduk Indonesia menderita diabetes.
Gin,:;
-
.;-.
: ::
Gamba:- i. Tabel
::
;
.-
::.-.
29
Lewat sebuah program pemeriksaan kadar gula dard!gratis ke sejuta orang yang
diselenggarakan atas kerjasama PT Merck Indonesia Tbk bekerja sama dengan
Depkes RI dan organisasi profesi ( PERKEJ\;[) dan organisasi kemasyarakatan
(PERSADIA dan PEDI) yang dilaksanakan pada
Maret 2003 - 3 September
2005 didapat data sebagai berikut;
Hasil pemeriks<'-llil kadar gula damh tersebut menunjukkan, sebanyak 81.696
orang (8,29%) memi!iki kadar glukosa darah sewaktu me!ebil:d 200 mg/dl
sudah dapat didiagnosis sebagai diabetes me!itus. Sebanyak 260.361 orang
(26,42%) memiliki glukosa darah rendah (< ll 0/mg/dl) 489.385 orang
(49,66%) memiliki kadar glukosa darah normal ( !10-139% ) dan 154.029
orang( 15,63%) memiliki kaclar glukosa darah borderline (140-199 mgldl ).
Sesuai dengan konsensus penge!olaan d:abetes melitus di Indonesia, diabetes
melitus ditetapkan pada pemeriksaan kadar glukosa darah sewaktu mencapai 200
mg/dl atau !ebih pada pemeriksaan se\vaktu atau kadar g!ukosa darah puasa
mencapai 126 rngldl.
2.L8
Mandatoris
Perkumpu!an Endokrinoiogi Indonesia.
Subbagian Eru:!okrino!ogi Bagian Hrnu Penyakit Dalar11
RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusurno
Jalan Diponegoro 71, Jakarta 10430
Telp: +6221-392 8658, Fax: +6221-392 8659
Garnbar 2. Logo PERKEN
30
Gagasan untuk membentuk Perkeni dicetuskan sejak tahun 1978, pada Kongres
PAPDI
di Medan. Berbagai usaha di!akukan dan pada tanggaliO Juni 1980
telah dikukuhkan berdirinya PERKENI, sebagai wadah komunikasi dalam
bidang Endokrinologi, untuk menggalang peni.."lgkatan partisipasi anggotanya
dalam mengabdi pada mkyat dan mewujudkan cita-cita perjuangan nusa dan
baJ:gsa, serta meningkatklli< derajat kesehatan :akyat dan ke[estaJ.ian manusia
pada umumnya.
Secara rinci tujuan PERKENI tercantwn dalam anggaran dasar PERKENI dalam
Bab V yaitu; menghimpun dan mempererat hubungan antara para peminat
Endokrinologi di seluruh Indonesia, memupuk persatuan serta kesadaran guna
mengembangkan kemajuan dan memelihara pengetahuan Endokrinclogi untuk
dianta!kan bagi kepentingan kesejahteraan bangsa pada klmsusnya dan
kemanusiaan pada umumnya, dan mengada.lcan dan memelihara hubunga.'l
denga:1 Persatuar1-persatuan ahli di Daiam Negeri dan Persatuan-persatuan
Endokrinologi di Luar Negeri.
?ada tingkat Asean/Asia PERKEN!menjadi anggota APES (Asean Federation of
Endocrine Societies) da'l teiah berhasil menyelenggarakan; kongres AFES !II di
Yogyakarta tahun 1981, dan kongres AFES VI di Jakmta tahun 1992.
Sampai saat in!a.•1ggota PERKENI tersebar di !3 sentra pendidikan di Indonesia
dan terdiri dari; 17 orang Profesor, 30 orang Konsulen Endokrinologi, 300 orang
Anggota biasa.
31
Banya.l( sekali pene!itian yang telah dikerjakan oleh anggota PERKENI dart
dilaporkan dalam Kongres Nasional PERKENI dan PAPDI, serta publikasi
ilmiah PAPDI Acta Medica Indonesia dan Jouma!of AFES dan berbagai
kongres intemasiona!lain seperti IDF. Berbagai pertemuan Ilmiah tingkat
International juga terus diikuti oleh para anggota PERKENI antara lain; kongres
International Diabetes federation (IDF), kongres ADA, kongres EASD, kongres
Aterosklerosis d!l.
Dala.rn bidang pe!ayanan, sesuai Anggamn Dasar para anggota PERKENI aktif
bekerja di mmah Sakit Pendidikan baik sebagai staf maupun sebagai pelaksana
pelayanan kesehatan di rumah sakit tersebut. Dalam bidang pelayanan sudah
dapat disusur: suatu konsensus mengenai Pengelo!aan Diabetes Melitus di
Indonesia tahun 1993 yang sudah direstui Menteri Kesehatan Repub!ik Indonesia
pada. tanggal 2 Juli !994, untuk dapat digunakan di se!uruh Indonesia.
Dalam bidang penyu!uhan sudah di!akukan penataran untuk para penyu!uh
Diabetes Melitus, yang dilakukan o!eh Sentral lnforrnasi Diabetes, sebagai orga11
Pusat Diabetes dan Lipid RSCM FKUI. Penyuluhan untuk awam juga banyak
dilakukan ole!: PERSADI (Persatuan Diabetes Indonesia) suatu organisasi
dengan anggota masyarakat awam yang juga berkeeimpung dalam penyuluhan
bagi para pasien Diabetes Melitus.
32
2.2
Aaatisa
2.2.1 Faktor Resiko Diabetes
a. Usia> 30 tahun
b. Kegemukan (Beret Badan >120% BB ideai atau tMT >25kgfm2 )
c. Hipertensi (Tekanan Darah >!40r-:JOmmHg)
d. Riwayat keluarga DM
e. Riwayat melahirkan bayi dengan BB>4000 gram
f. Riwayat DM pada kehamilan (DM gestasional)
g. Riwayat TGT atau GDPT
h. Penderita PJK, TBC, Hipertiroidisme
L
Kadar lipid abnonnal (kolesterol HDL::::; 35mg/dl dan atau Trig!iserida?: 250 .
mg/dl)
Analisa Variabel Profil Sasanm
i Jenis Segmeotasi
Keter:mgan
\ Geografis
I
- Kota Jakarta
'
j Demografis
- Pria & Wanita
II
- 21-30 tahun
- Mahasis\\<a Perguruan Tinggi
- Eksekutif Muda; pegawai bank, insan
!
I
I
I
I
!
I
periklanan, public relation, marketer,
I
akuntan, artis, pilot
j
I Psikografis
I
Go!ongan AB
J
33
bero!al:traga
- Banyak mengkonsumsi makanan yang
mengandung gula dan lemak
Termasuk dalam go!ongan Dewasa Madya I Young Adulthood
Kondisi fisik prima, puncak kekuatan, energi, daya tahan, fungsi motorik dan
sensorik.
Banyak yang mengzJ.ami overweight, kunmg aktif, dan berperilaku beresiko
mcrnbahayakan kesehatan.
Dalam tingkatan pencapaian; menggunakan segala yang dimilikinya untuk
meraih tujuan seperti karir dan keluarga.
Memi!iki eiri-ciri psikologis sebagai berikut:
Shifiing gears
Mampu berpi:cdah dari alasan abstra.lz & praktikal kc kesadaran nyata
(mana yang berhasil daiam teori tapi belum tentu dalam kehidupan nyata)
Banyak penyebab banyak solusi
Kesadaran bahwa kebanyakan masalah disebabkan old:. lebih dari
1 penyebab dan puaya !ebih dari 1 soiusi, & so!usi mana ya1g !ebih ampuh.
Pragmatisme
Kemampuan memilih beberapa sotusi yang memungkinkan & menyadari
kriteria pemilihan ('ir;i" solusi praktisnya, "itu" solusi cepatnya.)
Kesadaran akan paradoks
Kesadaran bahwa problemisolusi melibatkan konf1ik inheren (melakukan ini
34
akan memuaskan keinginam:ya tapi takkan membuatnya bahagia pada akhimya.)
Tabe! perbandingan kondisi kesehatan pria dan wanita :
l
Pria
Wanita
-- -l
-P-r-ia_m_e_m il-ik_i_k_ec_e_r_ld_e_r_u_n_g_an----- r-\\-1a--- i_ta_n-e_t_11_i_liki peluang hid up lebih
psikologikal dan kultural untuk
lebih memi!ih jenis makanan seperti
11
1 k:entang d an daging daripada bua,h
I
, Gail
1
I
1
l Pria lebihjarang sakit bila
I dibandingkan dengan
l
wanita.
·
Pria dirawat lebih lama bila masuk
I rumah
!
j
1
besar daripada pria dan tingkat
kematian _vang lebih rendah karena
I perlindungan genetis dari kromosom
saym.
I
j
I
11
sakii, dan problem
I
x kedua yang tidak dimiliki pria.
i
memiliki pel nang hidup lebih besar
! dan ting.i<at kematian lebih renda.l-r,
l
1
; karena itu umumya b iasanya
j
l membahayakanjiwa.
j panJang.
I
l
.
lebih
iI
Pria mengunjungi dokter hanya bila
I
sakitnya sudah parah.
j iangsung mencari perawatan.
L_-----
I
! Wanita lebih sadar akan kesehata.1, II
i kesehatannya iebih kronis dan
I
I
l
Untuk sakit kecil wanita akan
-- ----------L------,- -----'-'- -------
I
j
35
2.2.3 Aua!isa Kasus
Faktor Penrlukung
a. Banyak informasi yang bididapat mengenai diabetes, melalui situs
internet, buku, artikei dan lain-lain
b. Terdapat banyak lembaga yang menangani masatah ini seperti
International Diabetic Federation (IDF), PERKEN!, PDLT
c. Penyakit diabetes dapat dicegah dan bukan penyakit menular
d. Produk kesehatan sudah mulai rnengkampanyekan tentang rnasalah ini e.
Ada hari diabetes sedunia yangjatuh pada tangga!!4 November, berarti
penyakit ini sudah merupakan masalah serius yang mendunia
f. Diabetes merupakan penyakit yang menyebabkan kematian kedua setelah
jantung.
g. Diabetes !ebih banyak terjadi di negara berkembang dibandingkan di
negaramaju
h. Jumlah penderita diabetes di Indonesia terns meningkat, sehingga dapat
menjadi bahan pertimbangan orang untuk melakukan upaya pencegahan
r.
Masyarakat mu!ai menyadari pentingnya hidup sehat, rnulai muncul tren
yoga, celebrity fitness, dzn tempat kebugaran lainnya. Poin-poin ini dapat
diangkat untuk !ebih mendorong mereka berpola hidup sehat dan
menghindarkan kemungkirum menderita diabetes.
J.
Kecenderungan usia terkena diabetes kini telah bergeser dari >45 tahtL"'
menjadi >30 tahun, dan masa sekitar 10 tahun sebelumnya mernpakan
faktor penentu apakah seseorang dapat terkena diabetes. Sehingga bila
36
diedukasi sejak usia 2 i-30 tahun dapat memperkecil resiko terkena
diabetes.
Faktor Perrghambat:
a. Modernisasi te!ah membah gaya hid up dan pola makat1
b. Orang pada umumnya malas bero!al-u"'aga
c. Orangjarat1g melakukan cek darah apabila tidak menga!ami sakit
sehingga biasanya diabetes disada:i. setelah berada pad a stadium !anjut
atau mengalami komp!ikasi dengan penyakit Jain
d. Sebagian orang cenderung kurang mempedulikan dampakjangka
panjang, mereka lebih takut akan sesuatu yang dampaknya instan
e. Kan1panye kesehatan merupakan sa!ah satu hal yang sulit dilakukan hila
tidak ada kejadian luar biasa yang terjadi sebelumnya. Orang baru takut
dan menaruh perhatian pada flu burung setelahjatuh banyak korbanjiwa,
bahk:an kampanye bahaya merokok yang sudah di!akukan sejak lama oieh
berbagai pihak, dengan iklan-iklan yang brilian, peri.ngatan langsung
pada kemasan produknya, hlngga UU merokok di tempat umum, tidak
meayurutkan jumlah perokok.
Download