9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Komunikasi Komunikasi merupakan sebuah kebutuhan hidup manusia. Kehidupan manusia akan hampa jika tidak ada komunikasi, karena tanpa komunikasi interaksi antar manusia tidak akan mungkin terjadi. Interaksi dilakukan jika ada dua orang melakukan tindakan aksi dan reaksi, dalam ilmu komunikasi disebut sebagai tindakan komunikasi. Komunikasi adalah usaha manusia dalam menyampaikan pesan kepada manusia lain. Pada dasarnya komunikasi adalah kegiatan penyampaian pesan dari satu orang kepada orang lain. Melalui komunikasi seeorang dapat menyampaikan apa yang dia rasakan, dia pikirkan kepada orang lain sehingga mampu mengetahui dan mempelajari diri orang lain bahkan dirinya sendiri karena proses interaksi dengan sesamanya berlangsung secara terus-menerus. II.2Pengertian Komunikasi Pengertian komunikasi secara etimologis, berasala dari bahasa latin communication. Istilah ini bersumber dari kata communis yang berarti sama. Jadi komunikasi bisa terjadi bila terdapat kesamaan makna atau artian mengenai suatu 10 pesan yang disampaikan. Jika dua orang berkomunikasi maka salah satunya di sebut si pengirim pesan (komunikator) dan si penerima pesan (komunikan). Pengertian komunikasi menurut Hoveland (1948) “The process by which an individual (the communicator) transmits stimuli (usually verbal symbol) to modify the behavior of other individual”. Komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya lambang-lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain. Menurut Berelson & Steiner (1964) “ komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka, dan lain-lain “. Pengertian komunikasi menurut Vardiansyah (2008:29) “ Komunikasi adalah usaha penyampaian pesan antar manusia “, sedangkan menurut West&Turner (2007:5) “ Komunikasi adalah komunikasi adalah proses sosial dimana individuindividu menggunakan smbol-simbol untuk menciptakan dan menginterpretasikan makna dalam lingkungan mereka “. Kesimpulan penulis adalah komunikasi merupakan kegiatan penyampaian pesan seperti keinginan, maksud dan ide dari seorang pengirim pesan (komunikator) kepada penerima pesan (komunikan) dimana diharapkan terjadinya timbal balik atau feedback dari si penerima pesan. Komunikasi terjadi bila ada motif komunikasi yang mendorong manusia melakukan tindak komunikasi. 11 II.3Komunikasi Massa Komunikasi massa mencakup hal-hal seperti pesan, teknologi, khalayak/audience dan pengaruhnya. Komunikasi massa merupakan tipe komunikasi yang digunakan dalam penyampaian pesan dari komunikator kepada khalayak yang bersifat heterogen, tersebar dan luas. II.4 Pengertian Komunikasi Massa Komunikasi massa berguna dalam penyampaian pesan dari komunikator kepada masyarakat luas, maka itu komunikasi massa menggunakan media dalam upaya penyampaian pesannya seperti media cetak (majalah, surat kabar) elektronik (televisi, radio dan internet). Pengertian komunikasi massa menurut Bitner (1980), “ Komunikasi massa adalah pesan-pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang “. Sedangkan menurut Defleur dan Dennis (1985), “ Komunikasi massa adalah suatu proses dimana komunikator menggunakan media untuk menyebarkan pesanpesan secara luas, dan secara terus menerus menciptakan makna-makna yang diharapkan dapat mempengaruhi khalayak yang besar dan berbeda-beda melalui berbagai cara “. 12 Pengertian komunikasi massa menurut Mulyana (2001:75) “ pesan-pesannya bersifat umum disampaikan secara cepat, serentak dan selintas (khusus media elektronik) “, sedangkan menurut Sendjaja (2003:73) “ Media massa mengemas dan menyajikan isi pesan dengan cara dan gaya tertentu yang dapat menciptakan makna sehingga dapat mempengaruhi khalayak “ Kesimpulan penulis adalah komunikasi massa sebagai proses penyampaian pesan yang ditujukan kepada khalayak dengan menggunakan media massa sebagai sarana penyampaian. Media massa secara garis besar dibagi kedalam dua kelompok, yaitu cetak dan elektronik. Peran seorang komunikator sangat besar dalam mempengaruhi khalayak melalui pesan-pesan yang disampaikan karena komunikasi ini berlangsung satu arah. II.5 Media Komunikasi Media komunikasi dapat didefinisikan sebagai alat yang digunakan untuk komunikasi. Alat bantu untuk memindahkan pesan dari sumber ke penerima agar proses komunikasi menjadi lancar. Media komunikasi bisa bermacam-macam bentuknya , ada beberapa bentuk komunikasi yang memerlukan media komunikasi dan ada juga yang tidak seperti komunikasi yang bersifat langsung atau tatap muka. Pengertian media menurut Cangara (2003:134) “ media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak, sedangkan media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari 13 sumber kepada khalayak dengan menggunakan alat-alat komunikasi seperti surat kabar, film, radio, dan televisi “. Sedangkan menurut Vardiansyah (2004:24) “ media komunikasi sebagai alat atau sarana perantara yang sengaja dipilih komunikator unttuk menghantarkan pesannya kepada komunikan”. Berdasarkan definisi diatas penulis menarik kesimpulan bahwa media adalah alat yang digunakan komunikator kepada khalayak dengan menggunakan media sebagai temuan teknologi yang membawa informasi dan pesan kepada khalayak ramai. II.6Televisi Televisi merupakan media telekomunikasi terkenal yang berfungsi sebagai penerima siaran dan gambar bergerak serta suara. Seperti halnya dengan radio yang sama-sama merupakan media massa elektronik, televisi begitu besar manfaatnya bagi kehidupan manusia sekarang. Menurut Effendi (1993 : 21) televisi siaran (television broadcast) merupakan media dari jaringan komunikasi dengan ciri-ciri berlangsung satu arah, komunikatornya melembaga, pesannya bersifat umum, sasarannya menimbulkan keserempakan dan komunikannya heterogen. II.7Pengertian Televisi Kata “televisi” merupakan gabungan dari kata tele ( jauh ) dari bahasa Yunani dan visio ( penglihatan ) dari bahasa Latin, sehingga televisi dapat diartikan sebagai 14 alat komunikasi jarak jauh yang menggunakan media visual/penglihatan.Televisi merupakan media komunikasi yang menyediakan berbagai informasi yang update, dan menyebarkannya kepada khalayak umum. Menurut Baksin (2006: 16) Televisi merupakan hasil produk teknologi tinggi (hi-tech) yang menyampaikan isi pesan dalam bentuk audiovisual gerak. Isi pesan audiovisual gerak memiliki kekuatan yang sangat tinggi untuk mempengaruhi mental, pola pikir, dan tindak individu. Sedangkan menurut ensiklopedia Indonesia dalam Parwadi (2004: 28) lebih luas lagi dinyatakan bahwa Televisi adalah sistem pengambilan gambar, penyampaian, dan penyuguhan kembali gambar melalui tenaga listrik. Gambar tersebut ditangkap dengan kamera televisi, diubah menjadi sinyal listrik, dan dikirim langsung lewat kabel listrik kepada pesawat penerima. Berdasarkan kedua pendapat di atas menjelaskan bahwa televisi adalah sistem elektronis yang menyampaikan suatu isi pesan dalam bentuk audiovisual gerak dan merupakan sistem pengambilan gambar, penyampaian, dan penyuguhan kembali gambar melalui tenaga listrik. Dengan demikian, televisi sangat berperan dalam mempengaruhi mental, pola pikir khalayak umum. Televisi karena sifatnya yang audiovisual merupakan media yang dianggap paling efektif dalam menyebarkan nilainilai yang konsumtif dan permisif. II.8 Fungsi Televisi Televisi saat ini adalah sarana elektronik yang paling digemari dan dicari orang. Untuk mendapatkan televisi tidak lagi sesusah zaman dahulu dimana perangkat 15 komunikasi ini adalah barang yang langka dan hanya kalangan tertentu yang sanggup memilikinya. Saat ini televisi telah menjangkau lebih dari 90 persen penduduk di negara berkembang. Televisi yang dulu mungkin hanya menjadi konsumsi kalangan dan umur tertentu saat ini bisa dinikmati dan sangat mudah dijangkau oleh semua kalangan tanpa batasan usia. Siaran-siaran televisi akan memanjakan orang-orang pada saat-saat luang seperti saat liburan, sehabis bekerja bahkan dalam suasana sedang bekerjapun orang-orang masih menyempatkan diri untuk menonton televisi. Menurut Black & Whitney (1988:55) televisi merupakan media massa era modern yang memiliki fungsi : • To infrom • To entertain • To persuade To inform, artinya untuk menginformasikan, maka televisi memiliki fungsi sebagai penyampai informasi, jurnalisme mengambil peran penting disini karena tugasnya adalah mencari, mengumpulkan dan menyiarkan berita yang layak disampaikan kepada khalayak ramai. To entertain, artinya adalah untuk menghibur. Televisi dalam perkembangannya memang memenuhi berbagai macam hiburan, misalnya konser music, komedi, film ataupun acara lainnya yang menghibur. To persuade artinya adalah untuk membujuk. Televisi sebagai media komunikasi juga memiliki fungsi untuk membujuk khalayak misalnya adanya iklan komersil denagn tujuan agar khalayak mau membeli produk yang ditawarkan pada iklan tersebut. 16 Sedangkan menurut Effendy (1993 : 24) televisi memiliki tiga fungsi pokok, yakni fungsi penerangan, pendidikan, dan hiburan. 1. Fungsi Penerangan a. Immediacy, mencakup pengertian langsung dan dekat. Peristiwa yang disiarkan oleh stasiun televisi dapat dilihat dan didengar oleh para pemirsa pada saat peristiwa itu berlangsung. b. Realism, mengandung makna kenyataan. Ini berarti bahwa stasiun televisi menyiarkan informasinya secara audio dan visual dengan perantara mikrofon dan kamera apa adanya sesuai dengan kenyataan, tidak dibuat-buat atau direkayasa. 2. Fungsi Pendidikan Sebagai media komunikasi massa, televisi merupakan sarana yang ampuh untuk menyiarkan acara pendidikan kepada khalayak yang jumlahnya begitu banyak. Sesuai dengan makna pendidikan, yaitu meningkatkan pengetahuan dan penalaran masyarakat stasiun televisi menyiarkan acara-acara tertentu secara teratur, misalnya pelajaran bahasa, matematika, dan lain-lain. Selain acara pendidikan yang berkesinambungan, stasiun televisi juga menyiarkan acara yang secara implisit mengandung pendidikan seperti sandiwara, ceramah, film dan sebagainya. 3. Fungsi Hiburan 17 Sebagian besar waktu siaran diisi oleh acara-acara hiburan, karena pada layar televisi dapat ditampilkan gambar hidup beserta suaranya seperti nyata dan dapat dinikmati di rumah oleh keluarga. Acara-acara televisi baik yang informatif, edukatif, maupun kreatif semakin dapat dinikmati secara memuaskan tetapi ada efek negatifnya, terutama dalam kaitannya dengan kekerasan (violence) yang berpengaruh pada perilaku anak-anak. II.9Program Acara Televisi Di Indonesia program siaran akan mengisi siaran televisi sampai 24 jam setiap harinya, terdiri dari berbagai macam program acara baik yang dibuat sendiri oleh stasiun televisi (in house production)atau dibeli dari luar melalui production house serta distributor film asing. Menurut Soenarto (2006 : 2) maju mundurnya perusahaan jasa penyiaran televisi ada pada program acara. Secara bisnis program itu bisa dijual sehingga menghasilkan pemasukan keuntungan bagi perusahaan. Menurut Naratama (2004 : 63) program acara televisi merupakan sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreatifitas dan desain produksi yang akan terbagi dalam berbagai kriteria utamanya yang disesuaikan dengan tujuan dan target pemirsanya. Dari uraian kedua ahli diatas penulis menarik kesimpulan bahwa program acara menduduki posisi yang penting dalam perkembangan sebuah stasiun televisi, karena 18 program acara yang dibuat dengan tingkat kreatifitas dan kejelian yang tinggi maka akan disukai oleh pemirsanya, dan secara otomatis akan menaikkan image positif bagi perusahaan televisi tersebut sekaligus mendatangkan keuntungan. II.10Jenis Program Acara Televisi 1. Program Siaran Berita Ciri – ciri dari program siaran berita adalah aktual dan fakta, disusun menurut kaidah jurnalistik dan berita yang disampaikan berimbang. Program siaran berita terbagi menjadi dua, yaitu hard news dan soft news. • Berita Hard News adalah adalah berita penting yang harus disampaikan langsung ke publik. Berita jenis ini tidak bisa ditunda pemberitaanya karena akan cepat basi. Kadang penulisan berita macam ini juga disebut breaking news, spot news, atau straight news. • Berita Soft News adalah berita yang dari segi struktur penulisan relatif lebih luwes, dan dari segi isi tidak terlalu berat. Soft news umumnya tidak terlalu lugas, tidak kaku, atau ketat, khususnya dalam soal waktunya contohnya news feature dan magazine. “ News feature adalah liputan light / ringan tapi masih memiliki unsur news dan memberikan informasi tetap ada sedangkan Magazinebentuknya lebih panjang dari feature, memperbolehkan dramatisasi, directing agar cerita yang dibangun dapat dipahami oleh penonton, liputannya tidak kaku dalam menggunakan variable penguat 19 seperti grafis, footage, dokumentasi “ (Agus Cahyadi – Associate Producer News Trans 7 ). 2. Program Hiburan Program hiburan bertujuan untuk menghibur pemirsa di rumah dengan bentuk drama, music dan permainan a) Musik Program siaran musik adalah salah satu acara yang fleksibel, dapat ditempatkan dimana saja bisa pagi, siang, sore ataupun malam hari. Terlebih lagi yang berformat video klip yang dapat dijadikan acara sisipan menjelang acara berita atau saat menunggu acara selanjutnya. Program musik dapat ditampilkan dalam dua bentuk, yaitu konser dan video klip. b) Drama Program siaran drama berisi cerita fiksi, istilah ini disebut juga sinetron cerita. Menurut Soenarto (2006 : 62) sinetron cerita terdiri dari beberapa jenis, yaitu drama modern, sinetron drama legenda, sinetron drama komedi, dan sinetron drama yang dikembangkan dari buku novel dan cerita pendek. c) Permainan(game show) 20 Program permainan atau biasa disebut game show adala sebuah program yang terdiri dari beberapa orang atau kelompok dan individu, yang melakukan persaingan dalam memperebutkan hadiah. Program permainan dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu : • Kuis Kuis adalah acara hiburan yang berupa perlombaan adu cepat menjawab pertanyaan. Permainan ini melibatkan peserta dari kalangan masyarakat biasa tetapi juga bisa dari orang – orang terkenal. Partisipasi penonton di studio sangat diharapkan untuk membuat acara menjadi semarak. • Ketangkasan Dalam permainan ini dibutuhkan kemampuan fisik, strategi dan perhitungan yang tepat dari para peserta agar dapat melewati tantangan dan rintangan selama mengikuti permainan ini. • Reality Show Reality showadalah acara yang menampilkan realitaskehidupan seseorang yang bukan selebriti (orang awam), lalu disiarkan melalui jaringan TV, sehingga bisa dilihat oleh masyarakat. Reality showtidak sekedar mengekspose kehidupan orang, tetapi juga menjadi ajang kompetisi, bahkan menjahili orang. Dalam penyajiannya acara reality show terbagi menjadi 3 jenis : 21 1. Docusoap (Documenter dan Soap Opera) Yaitu gabungan dari rekaman asli dan plot. Disini penonton dan kamera menjadi pengamat pasif dalam mengikuti orang-orang yang sedang menjalani kehidupan sehari-hari mereka. Baik yang professional maupun pribadi. Dalam hal ini produser menciptakan plot sehingga enak ditonton oleh pemirsa. Para kru dalam proses editing menggabungkan setiap kejadian sesuai dengan yang mereka inginkan. Sehingga akhirnya terbentuk cerita 30 menit tiap episode. 2. Hidden camera Yaitu sebuah kamera tersembunyi merekam orang-orang dalam situasi yang sudah diatur. 3. Reality game show Yaitu sejumlah kontestan yang direkam secara intensif dalam suatu lingkungan khusus guna memperebutkan hadiah. Fokus dari acara ini para kontestan menjalani kontes dengan tipu muslihat sampai reaksi yang menang dan kalah. II.11 Talkshow Salah satu format yang sering digunakan televisi dalam menampilkan wacana ”serius” adalah talk show. Pengertian Talkshow adalah sebuah program televisi atau radio dimana seseorang ataupun group berkumpul bersama untuk 22 mendiskusikan berbagai hal topik dengan suasana santai tapi serius, yang dipandu oleh seorang moderator. Definisi talk show menurut Farlex (2005) dalam The Free Dictionary : A television or radio show in which noted people, such us authorities in a particular field, participate in discussion or are interviewed and often answer question from viewers or listeners.(Sebuah acara televisi atau radio, yang mana orang terkemuka, seperti seorang ahli dalam bidang tertentu, berpartisipasi dalam diskusi atau diwawancarai dan kadangkala menjawab pertanyaan dari pemirsa atau pendengar.) Talk show mempunyai ciri tipikal: menggunakan percakapan sederhana (casual conversation) dengan bahasa yang universal (untuk menghadapi heterogenitas khalayak). Tema yang diangkat mestilah benar-benar penting (atau dianggap penting) untuk diketahui khalayak atau setidaknya menarik bagi pemirsanya. Wacana yang diketengahkan merupakan isu atau trend yang sedang berkembang dan hangat di masyarakat. Berdasarkan Keputusan Komisi Penyiaran Indonesia Nomor 009/SK/KPI/8/2004 Tentang Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran Komisi Penyiaran Indonesia pada Pasal 8 disebutkan bila program talk show termasuk di dalam program faktual. Adapun pengertian program faktual merujuk pada program siaran yang menyajikan fakta non-fiksi. II.12 Tahapan Produksi Acara Televisi 23 Produksi televisi merupakan proses pembuatan acara untuk ditayangkan ditelevisi. Proses produksi ini merupakan perjalanan panjang yang melewati berbagai tahapan, melibatkan banyak sumber daya manusia dengan berbagai keahlian dan berbagai peralatan serta dukungan biaya. Acara televisi tersebut diproduksi oleh stasiun televisi (in house production) atau pihak luar yang biasa disebut sebagai rumah produksi (production house). Tahapan produksi terdiri dari tiga bagian yang biasa disebut SOP (standard operation procedure), yaitu sebagai berikut : 1) Pra Produksi 2) Produksi 3) Pasca Produksi II.12.1 Pra Produksi Pada tahap ini dilakukan pencarian ide dan perencanaan program apa yang akan dibuat, kemudian dituangkan kedalam konsep dasar program. Ketika konsep dasar tersebut telah matang dan siap untuk dikerjakan maka mulailah menyusun rencana keuangan (budgeting).Menurut Wibowo (2007 : 40) Kunci keberhasilan produksi program televisi sangat ditentukan oleh keberesan tahap perencanaan dan persiapannya. II.12.2Produksi 24 Setelah perencanaan di tahap produksi selesai, maka proses produksi dilakukan. Tahap ini biasanya dilakukan pengambilan gambar / shooting baik itu siaran langsung (live) atau rekaman (taping). Semua crew yang bertugas mulai dari produser, tim kreatif, tim teknis (fasilities), dan talent bekerja sama dengan mengacu pada naskah acara (rundown) yang telah dibuat dan disepakati. II.12.3Pasca Produksi Tahap pasca produksi merupakan tahap akhir sebagai penentu terciptanya sebuah tayangan itu baik atau buruk, layak atau tidak layak. Tahap ini dilakukan pada bagian editing, dimana terdapat proses digitize / capture, audio mixing, penambahan sound effect dan sebagai koreksi atas kesalahan – kesalahan tim yang bertugas pada saat produksi. Editor, adalah orang yang melakukan editing, dia harus tepat waktu dalam menyelesaikan pekerjaanya, karena jika tidak akan berakibat fatal terhadap sebuah acara yang sudah dijanjikan pada penonton. Editing merupakan pekerjaan terakhir menjelang acara ditayangkan, tetapi sebelumnya harus melewati proses seleksi lolos atau tidaknya sebuah tayangan. Tim quality control adalah bagian yang menentukan itu semua, apakah materi hasil editing itu layak tayang, tidak layak tayang, atau dikembalikan kepada editor untuk dilakukan revisi. II.13Isi Tayangan(content) 25 Program acara talkshow “Hitam Putih” menyuguhkan perbincangan antarapembawa acara dan narasumbernya, dengan pertanyaan-pertanyaan yang mendalam, bersifat menghibur penonton, kreatif dan terkini (up to date). Narasumber yang dihadirkan memiliki sisi interest yang besar di masyarakat, biasanya dari kalangan artis, tokoh, memiliki bakat unik dan berprestasi, dan sebagainya. Canda tawa yang mengocok perut penonton sering dijumpai disini, ditambah lagi atraksi ilusi dari si pembawa acara yang kebetulan berpfosesi sebgai seorang mentalist dan illusionist menambah semaraknya acara Hitam Putih. Tak jarang ada beberapa adegan berisi candaan yang harus dihilangkan, karena dirasa tidak layak untuk disaksikan oleh penonton di rumah. Misalnya adegan memukul kepala, menyakitilawan main walaupun sebenarnya itu hanya pura-pura saja. Ada juga omongan dengan kata-kata kasar, bersifat menyinggung seseorang, kelompok, golongan, dan instansi itu wajib untuk tidak ditayangkan sesuai pedoman perilaku penyiaran dan standar program siaran KPI pada bab 4, sebagai berikut : BAB IV pasal 6 :“ Lembaga penyiaran wajib menghormati perbedaan suku, agama, ras, antar golongan dan hak pribadi maupun kelompok, yang mencakup keragaman budaya, usia, gender, dan kehidupan social ekonomi. “ BAB IV pasal 7 : “ Lembaga penyiaran dilarang merendahkan suku, agama, ras, antar golongan dan atau melecehkan perbedaan individu atau kelompok yang mencakup usia, gender, dan kehidupan social ekonomi. 26 Contentatau isi tayangan merupakan tanggung jawab dari seorang produser, dia yang menentukan jalannya pembicaraan dalam talkshow dan secara langsung menentukan bagian scene mana yang harus dihilangkan ketika dalam proses editing. II.14 Video Apa yang tersaji dalam gambar bergerak sebenarnya merupakan ilusi, karena video merupakan rangkaian dari banyak frame gambar diam (still image) yang diputar dengan cepat. Mata manusia tidak akan dapat menangkap perubahan antar frame, apabila rangkaian gambar tersebut diputar dengan kecepatan lebih dari 20 frame/detik. Dalam dunia pertelevisian dikenal ada berbagai standar system video, yaitu SECAM, PAL, dan NTSC. Masing-masing standar menerapkan frame rate tersendiri dan dianut region/kawasan tertentu. Saat ini telah berkembang standar baru yaitu SDTV (Standard Definition TV resolusi 480 - 576 - interlaced ) dan HDTV (High Definition TV resolusi 1080 interlaced/non interlaced) STANDAR SYSTEM REGION PAL Indonesia, China, Australia, Uni-Eropa Perancis, Timur Tengah, Afrika Amerika, Jepang, Kanada, Meksiko, Korea Amerika SECAM NTSC DTV PAL : Phase Alternating Line FRAME RATE (frame/detik) 25 25 29,97 30 27 NTSC : National Television Standards Commite SECAM : Sequential Couleur Avec Memoire DTV : Digital Television Dalam video, dikenal sebuah tampilan berupa berbagai warna seperti pelangi yang disebut Color Bars. Biasanya ditemukan pada awal mula kaset yang digunakan di kamera dan kaset output dari psca produksi (editing). Color bars berguna untuk melihat konsistensi warna, keaslian warna yang benar apa adanya menurut warna yang dilihat pada saat pengambilan gambar. Dan juga untuk menjadi acuan dalam multi kamera, supaya warna kamera 1 dan kamera 2 memiliki warna yang sama, tidak berbeda. Seorang quality control menggunakan color bars untuk melihat kualitas gambar atas keseluruhan kaset materi yang akan ditayangkan, menggunakan alat vectorscope dan waveform monitor . II.15 Audio Seperti halnya video, audio merupakan unsur penting dalam broadcasting televisi. Dua hal ini (audio&video) tidak pernah terpisahkan, karena merupakan 28 bagian dari teleevisi. Audioo Dalam sisstem komun nikasi bercirrikan suara, sinyal elek ktrik u diguunakan unttuk membaawa unsur bunyi. Istillah ini jugga biasa diigunakan untuk mennerangkan sistem s - sisttem yang beerkaitan den ngan prosess perekamaan dan transsmisi yaittu sistem peengambilan / penangkappan suara, sambungan s transmisi ppembawa bu unyi, ampplifier dan laainnya. Manusia mendengarr saat gelom mbang buny yi, yaitu getaaran di udarra atau med dium lainn, sampai kee gendang telinga t mannusia. Batas frekuensi bunyi b yang dapat didengar olehh telingamaanusia kira--kira dari 20 2 Hz sam mpai 20 kH Hz pada am mplitudo um mum dengan berbaggai variasi dalam kurrva responssnya. Suaraa di atas 220 kHz dissebut ultraasonik dan di bawah 200 Hz disebuut infrasonik k. Batas am man level auddio adalah -12dB samp pai 0 dB, jikka audio meelebihi batass tersebut maka dipastikan d k kualitas auddio buruk, dan terdengaar pecah (ovver) dan bilaa kuraang dari -122dB maka suuara terdenggar kecil. Dalam brroadcasting televisi, dikkenal beberrapa istilah dimana suaara/audio saangat berpperan besar dalam sukssesnya sebuuah program m acara, yaittu : 29 • Dialog, yaitu ungkapan-ungkapan yang keluar dari mulut manusia atau pemainnya. Fungsinya untuk menyampaikan informasi dan mencerminkan latar belakang seseorang. • Narasi, yaitu naskah yang dibuat dan dibacakan oleh presenter dan dubber dengan tujuan melengkapi informasi gambar supaya mudah dipahami oleh penonton. • Atsmosphere, yaitu suara-suara asli yang ada di lokasi kejadian yang ikut terekam bersama gambar. • Sound effect, digunakan untuk mendramatisir suatu adegan dan menyampaikan sesuatu yang tidak terlihat penonton di layar kaca • Ilustrasi Musik, untuk membangun suasana dan emosi yang diinginkan. Contohnya music seram dan tegang. (modul diklat editing TVRI, 2006) II.16 Quality Control Setiap stasiun televisi memiliki bagian atau departemen khusus yang menjadi benteng terakhir setiap programnya yang akan disiarkan. Adapun komitmen dan peraturan yang ditetapkan oleh bagian tersebut didasarkan oleh kebijakan yang ditetapkan oleh stasiun televisi tersebut. Istilah yang biasa dipakai oleh stasiun penyiaran televisi untuk melakukan penyensoran terakhir pada setiap program sebelum on air adalah bagian quality kontrol. Menurut Syafei (2010 : 7) Tidak semua semua acara yang dibuat stasiun televisi sudah dipastikan dapat disiarkan atau dengan kata lain program yang layak siar. Ada 30 beberapa persyaratan yang harus diikuti semua petugas yang berada di Stasiun Televisi agar program acara yang layak siar dapat dipertahankan. II.17Tugas Quality Control Tugas dari bagian quality kontrol adalah menjadi penentu terakhir pada setiap program yang akan disiarkan. Apakah layak, harus di revisi ulang, dipotong pada bagian tertentu atau tidak layak untuk disiarkan sama sekali. Adapun petugas bagian quality kontrol atau tim cheking bahan siaran harus memiliki persyaratan sebagai berikut : 1. Pengetahuan dasar produksi televisi 2. Pengetahuan dasar teknik televisi 3. Pengetahuan tentang peralatan penyiaran televisi 4. Wawasan yang luas tentang politik dan ideologi bangsa Indonesia 5. Memiliki jiwa seni sebagai dasar penilaian karya seni 6. Mengikuti standar prosedur yang ditetapkan oleh pimpinan stasiun televisi 31 Isi tayangan atau konten yang diterima oleh quality control adalah : • Tidak mengandung pornografi, vulgar • Tidak mengandung sadis • Tidak mengandung SARA • Tidak menampilkan produk iklan komersil Quality control berhak menolak sebuah materi tayang bila terjadi sesuatu pada video dan audio, yaitu : • VIDEO 1. Noise 2. Humming, karena pengaruh listrik yang tidak stabil 3. Scratch, karena head pada VTR/kamera 4. Flicker, Video tidak sync virtual sudio, atas/bawah 5. Ringing, Video camera tidak sync 6. Mozaik, karena head pada VTR /kamera 7. Patah-patah, karena head pada VTR /kamera • AUDIO 1. Noise, mendesis 2. Bromming, mendengung 3. Level rendah 4. Level over, pecah 5. Suara mendem 6. Feedback 32 7. Terbalik fase 8. Putus-putus 9. Level pincang, tidak seimbang antara host dan paket/materi Dalam menjalankan tugasnya bagian quality kontrol harus melakukan pengecekan secara fisik ( dalam bentuk kaset ) pada bahan siaran/iklan. Selanjutnya yang menjadi perhatian untuk dinilai, yakni : 1. Judul bahan siaran harus sesuai dengan slot waktu yang sediakan (wajar, menarik, tidak melanggar etika dan estetika) 2. Kondisi kaset bahan siaran dalam keadaan baik (tidak cacat dan utuh) 3. Data program di depan kaset dan surat keterangannya harus lengkap dan cocok dengan materi yang ada didalamnya. 4. Susunan colour bar, opening tune, program, penutup program telah benar dan sesuai standar penyiaran. 5. Durasi colourbar, opening tune, program, penutup program sesuai dengan stándar penyiaran dan slot waktu yang disiapkan. 6. Kualitas secara keseluruhan program harus memiliki gambar yang baik/focus. 7. Content/isi program tidak melanggar ketentuan yang telah ditetapkan KPI dan stasiun penyiaran yang bersangkutan Setelah melalui pengecekan bagian quality kontrol maka materi bahan siaran/iklan akan mendapatkan tanda bukti telah lolos untuk selanjutnya menuju ruang master kontrol untuk disiarkan (on air). Sistem jam kerja bagian quality kontrol lebih panjang dari jam kerja pada umumnya, bahkan bisa 24 jam kerja bila dibutuhkan 33 pengecekan bahan siaran/iklan yang jumlahnya relatif banyak. Sedangkan bahan siaran yang ditolak atau harus direvisi akan dikembalikan pada bagian program, untuk segera diketahui agar diperbaiki. II.18 Definisi Konsep Agar tidak menimbulkan perbedaan persepsi, maka diperlukan batasan – batasan konsep dari judul penelitian yang terdiri dari : • Televisi : sistem elektronis yang menyampaikan suatu isi pesan dalam bentuk audiovisual gerak yang sangat berperan dalam mempengaruhi pola pikir khalayak umum. Televisi adalah media yang dianggap paling efektif dalam menyebarkan informasi. • Program Acara Televisi :merupakan acara yang ditayangkan oleh pihak stasiun televisi bisa dalam bentuk berita maupun hiburan dengan tujuan menarik minat pemirsa. • Quality Control : sebuah tim yang bertugas menyeleksi program acara yang telah melalui proses editing dalam bentuk kaset, untuk dilihat apakah layak untuk ditayangkan atau harus dikembalikan ke bagian editing untuk dilakukan revisi. • Program Layak Tayang : materi tayang yang sudah melalui proses editing dan uji quality control serta sesuai dengan pedoman Komisi Penyiaran Indonesia. 34 II.19 Kerangka pemikiran ( Menurut teori Harold D. Lasswell ) PRODUSER TALKSHOW QUALITY CONTROL TRANS 7 TEKNIS ISI TAYANGAN (CONTENT) VIDEO DISIARKAN KEPADA PENONTON AUDIO