BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Informasi saat ini

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Informasi saat ini merupakan kebutuhan mendasar bagi
setiap organisasi Informasi
memungkinkan organisasi dapat terus mengantispasi segala kemungkinan yang terjadi sebagai
akibat dari adanya perubahan yang sedemikian kompleks.
Dewasa ini, sistem informasi yang digunakan berfokus pada sistem informasi berbasis
komputer (computer based information system). Harapan yang igin diperoleh disini adalah
bahwa dengan penggunaan teknologi informasi khususnya komputer, informasi yang dihasilkan
dapat lebih akurat, berkualitas, dan tepat waktu sehingga dapat lebih efektif dan lebih efisien.
Pada masa sekarang ini, perkembangan ilmu pengetahuan pesat sekali, karena semakin di
sadari betapa pentingnya teknologi informasi pada suatu badan pemerintahan. Perkembangan
teknologi informasi sekarang ini menuntut suatu dinas pemerintahan untuk mengikutinya agar
semua aktivitas yang akan dilakukan akan menjadi lebih cepat, hemat waktu dan akurat sehingga
tujuan yang ingin dicapai lebih dapat muah direalisasikan. Teknologi informasi yang
menyangkut kegunaan komputer dalam suatu dinas pemerintahan sangat diperlukan untuk
memudahkan suatu pekerjaan kantor dan diharapkan dapat meningkatkan kinerja pegawai.
Perlengkapan kantor sangat membantu pencapaian tujuan tersebut, oleh karena itu saat dinas
pemerintahan memerluakan teknologi informasi khususnya teknologi komputer untuk membantu
penyelesaian tugas peagawai.
Pemebentukan Kantor Badan pemberdayaan masyarakat dan Pemerintahan Desa sebagai
wujud nyata komitmen Kabupaten Dairi dalam memberikan pelayanan yang lebih baik kepada
masyarakat.Salah satu bentuk pelayanan umum kepada masyarakat itu adalah Pelayanan Prima
di bidang Perijinan.Sebagai salah satu hal yang baru, maka upaya pemerintah daerah untuk
merealisasikan komitmen mewujudkan pelayanan publik tentu saja bukan sesuatu yang mudah
untuk dilaksanakan. Teknologi informasi sudah menjadi pilihan utama dalam menciptakan
Universitas Sumatera Utara
system informasi suatu organisasi yang tangguh dan bermaksud untuk memberikan kontribusi
terhadap kinerja individual anggota organisasi dan institusi. Maka untuk mendukung proses dan
pemberian proioritas pada pembenahan kinerja birokrasi pemerintah dalam pelayanan public
menjadi langkah awal yang sangat strategis. Kinerja birokrasi dipilih sebagai langkah
awa.Karena itu, upaya dalam mengembangkan orientasi dan tradisi pelayanan kepada warga,
Kantor Badan pemberdayaan masyarakat dan Pemerintahan dan Desa mengunakan system
informasi manajemen yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja pegawai.
Pelaksanaan manajemen perkantoran perlu direncanakan, diatur, disusun, dikendalikan
dan disempurnakan serta harus dikelola oleh tenaga-tenaga yang berkualitas serta suatu sistem
yang dapat membantu kelancaran pekerjaan kantor dengan diterapkannya sistem informasi
manajemen khususnya teknologi komputer. Penggunaan teknologi informasi sangat berpengaruh
pada segi otomatisasi dan kecepatan dalam pengolahan data yang selanjutnya merupakan dasar
pengambilan
keputusan.Untuk
itu
pengolahan
system
informasi
manajemen
dengan
menggunakan teknologi komputerisasi yang terprogram dengan baik sangat diperlukan. Sebuah
sistem informasi yang selain melakukan semua pengolahan transaksi yang perlu untuk organisasi
juga member keuntungan dan pengolahan untuk fungsi-fungsi manajemen terhadap kinerja
pegawai. Kinerja (performance) yang didefinisikan sebagai tingkat pencapaian hasil merupakan
kombinasi dari kemampuan , usaha dan kesempatan yang dapat dihasilkan pada fungsi pekerjaan
tertentu, atau kegiatan yang dikerjakan selama periode waktu tertentu.
Dengan adanya sistem informasi manajemen harus lebih banyak memberikan kemudahan
bukan menambah kerumitan atau kesulitan baru khususnya bagi penyelenggaraan pemerintah
dan umumnya bagi masyarakat.Semakin berkembangnya teknologi informasi yang dapat
meningkatkan kinerja sehingga dapat meningkatkan pada kualitas kerja yang tinggi, pegawai
yang meliputi aktivitas intern pemerintah dalam suatu lembaga maupun antar lembaga
pemerintahan serta aktivitas pemberian layanan pemerintah untuk masyarakat.
Sistem informasi manajemen merupakan metode yang sudah lama dikenal, akan tetapi
masih belum banyak berkembang di instansi pemerintahan. Teknologi di bidang sistem informasi
manajemen terutama teknologi komputer kurang mendapat perhatian di lingkingan
pemerintahan.Berangkat dari keasadaran bahwa tujuan otonomi daerah adalah pemberian
pelayanan kepada mayarakat.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hal tersebur diatas, penulis merasa tertarik untuk memilih judul “Hubungan
Sistem Informasi dengan Peningkatan Kinerja Pegawai’’ (Studi pada Kantor Badan
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa di Kabupaten Dairi)
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka penulis merumuskan
masalah dalam penelitian ini “Bagaimana Pengaruh Sistem Informasi Manajemen dengan
Peningkatan Kinerja Pegawai” (Studi pada Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa di Kabupaten Dairi)
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan :
1. Untuk mengetahui pengaruh sistem informasi manajemen terhadap kinerja pegawai
2. Untuk mengetahui pelaksanaan system informasi pada kantor Badan Pemberdayaan
Masyarakat dan Pemerintahan Desa sudah berjalan dengan baik sehingga dapat
meningkatkan kinerja pegawai.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang ingin di peroleh dari penelitian ini adalah:
1. Bagi penulis untuk meningkatka dan mengembangkan kemampuan berfikir penulis
melalui penulisan karya ilmiah dalam menempatkan teori-teori yang diperoleh
selama perkuliahan di FISIP-USU
2. Sebagai suatu masukan bagi pegawai Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa Kabupaten Dairi dalam mengembangkan system informasi
manajemen bagi peningkatan kinerja pegawai.
3. Bagi fakultas untuk memperbanyak referensi karya ilmiah yang menyangkut system
informasi manajemen.
Universitas Sumatera Utara
E. Kerangka Teori
1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen bukanlah merupakan hal yang baru, ruang lingkup sistem
informasi manajemen tertuang pada 4 (empat) kata pembentuknya, yaitu “Sistem, Informasi,
Manajemen”.
a. Sistem
Sistem adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan dan Saling bekerja sama
untuk mencapai beberapa tujuan (Anwar 2003:4). Sedangkan Scoot (1996:69)mengataan sistem
terdiri dari unsure-unsur dan masukan (inpi), pengolahan (processing), serta keluaran (output).
Dengan demikian, secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai kumpulan atau himpunan dari
unsur atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi dan saling bergantung satu
sama lain.
Sistem didesain untuk memperbaiki atau meningkatkan pemrosesan informasi.Stelah
dirancang, sistem diperkenalkan dan diterapkan ke dalam organisasi penggunanya.Jika sistem
yang diterapkan itu digunakan maka implementasi sistem dapat dikatakan berhasil.Sedangkan
jika para penggunanya meolak sistem yang diterapkan, maka sistem itu dapat digolongkan gagal.
b.Informasi
Informasi adalah data yang telah diolah menjdi sebuah bentuk yang berarti bagi
penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil saat ini atau mendatang (Davis dalam anwar
2003:28).Sedangkan Mc Leod dalam Anwar 2003:28) mengatakan bahwa “Informasi adalah data
yang telah diproses, atau data yang memiliki arti. Informasi juga merupakan salah satu sumber
data yang tersedia bagi manajer dan dapat dikelola seperti halnya sumber daya yang lain”.
Berdasarkan berbagai defenisi tersebut disimpulkan bahwa informasi adalah data yang
diolah dan berguna bagi pemakainya dalam pengambilan keputusan. Informasi yang baik adalah
informasi yang memberikan nilai tambah (value added) bagi pemakainya. Pemakai akan
menggunakan informasi untuk perencanaan, koordinasi, evaluasi dan pengambilan keputusan.
Oleh karena itu informasi harus mempunyai ciri-ciri, yaitu dapat mengurangi ketidakpastian,
dapat menggambarkan adanya berbagai peluang dan dapat mengevaluasi hasil.
Universitas Sumatera Utara
c. Manajemen
Ada berbagai
macam
jenis
defenisi
manajemen, misalnya Salam
(2004:10)
mendefenisikan “manajemen suatu kegiatan organisasi, sebagai suatu usaha dari sekelompok
orang yang bekerjasama dala rangka mencapai suatu tujuan tertentu yang mereka taati
sedemikian rupa sehingga diharapakan hasil yang akan dicapai sempurna, yaitu efektif dan
efisien”.
Sementara itu Gibson, Donelly dan Ivancevich dalam Salam (2004:12) mendefenisikan
“manajemen sebagai suatu proses yang dilakukan oleh satu atau lebih individu untuk
mengkoordinasikan berbagai aktivitas lain untuk mencapai hasil-hasil yang tidak bsa dicapai
apabila satu individu bertindak sendiri”.
Manajemen menggerakkan segenap sumber daya organisasi sedemikian rupa secara
harmonis dalam mencapai tujuan organisasi.Karena itu, manajemen mengisyaratkan adanya
unsure kepemimpinan, pengambilan keputusan, hubungan antar manusia, dan manusianya itu
sendiri.
Kemusian berlanjut secara berurutan berupa pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen,
seperti, pertama :merencanakan, yaitu memilih arah kegiatan (perencanaan), kedua :
mengorganisasikan, yaitu pekerjaan menyusun pelksanaan rencana (pegorganisasian),
ketiga,:menyusun, staf yaitu memilih dan membagi pekerjaan pada oranr-orang yang akan
mengerjakan tugas (penyusunan staf), dan yang ke lima melakukan pengawasan, yaitu
mengawasu pelaksanaan agar tetap sesuai dengan perencanaan sehingga tujuan tercapai dengan
memuaskan (pengawasan).
d.
Sistem Informasi Manajemen
Scoot (1996:69) menjelaskan bahwa “sistem informasi manajemen adalah sekumpulan
sistem informasi yang saling berinteraksi , yang memberikan informasi baik untuk kepentingan
operasi atau kegiatan manajerial”. Sistem informasi manajemen dalam suatu pemahaman yang
sederhana dapat didefenisikan sebagai suatu sistem berbasis computer yang menyediakan
informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan serupa.Para pemakai biasanya tergabung
dalam suatu organisasi formal sperti Departemen atau Lembaga suatu instansi Pemerintahan.
Sistem informasi mengandung tiga aktivitas daar didalamnya, yaitu: aktivitas masukan
(input), pemrosesan (processing), dan keluaran (output). Masukan berperan didalam
Universitas Sumatera Utara
pengumpulan bahan mentah (raw data), baik yang diperoleh dari dalam maupun dari
lingkungan sekitar organisasi.Pemrosesan berperan untuk menkonversi bahan mentah menjadi
bentuk yang lebih memiliki arti. Sedangkan, keluaran dimaksudkan untuk mentransfer
informasi yang diproses kepada pihak-pihak atau aktivitas-aktivitas yang akan menggunakan.
Sistem informasi juga membutuhkan umpan balik (feedback), yaitu untuk dasar evaluasi dan
perbaikan di tahap input berikutnya.
Tiga aktivitas dasar ini menghasilkan informasi yang dibutuhkan informasi untuk
pengambilan keputusan, pengendalian operasi, analisis permasalahan, dan mencitakan produk
atau jasa baru.Kualitas sebuah sistem informasi ditentukan oleh sejauh mana sistem informasi
tersebut mampu memberikan informasi yang erkulaitas.Informasi dalam lingkungan sistem,
informasi mempunyai 2 hal penting yang harus dipenuhi. Pertama, it must have surprise (harus
bernilai). Karakteristik pertama yang menimplementasikan bahwa informasi tidak diketahui
oleh pemakai sebelum dihasilkan oleh sistem. Karakteristik ini mengandung pengertian bahwa
usaha yang dilakukan oleh perancang sistem untuk menjamin informasi yang dikandung dalam
output yang berupa laporan adalah hanya sebagai dasar untuk mengambil tindakan yang
penting.
Pengembangan
sistem
informasi
manajemen
(SIM)
mensyaratkan,
pertama,
pemahaman dan apresiasi penuh atau gagasan SIM, dan kedua, rencana jangka panjang yang
merupakan cirri umum dari pandangan SIM serta penetapan rencana pengembangan yang
khusus.
2. Pengertian Kinerja
Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap penyelenggaraan adminisrtasi publik
memicu timbulnya gejolak yang berakar pada ketidakpuasan.Tuntutan yang semakin tinggi
diajukan terhadap pertanggugjawaban yang diberikan oleh penyelenggara Negara atas
kepercayaan yang di amanatkan kepada mereka. Dengan kata lain kinerja pemerintah kini lebih
banyak mendapat sorotan, karena masyarakat mulai mempertanyakan manfaat yang peroleh atas
pelayanan instansi pemerintah.
Kinerja merupakan suatu hal yang penting untuk mengukur keberhasilan suatu organisasi
dalam mencapai tjuannya. Setiap organisasi penting untuk selalu untuk mlakukan penilain
Universitas Sumatera Utara
terhadap kinerja karena hal tersebut dapat dijadikan sebagai input bagi perbaikan dan
peningkatan kinerjanya di kemudian hari.
Menurut Mahsun (2006:25) kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian
pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan
visi organisasi yang tertuang dalam strategic palnning sutu organisasi.Istilah kinerja sering
digunakan untuk menyebut prestasi atau tingkat kenerhasilan individu.Kinerja biasanya
diketahui hanya jika individu atau kelompok individi tersebut mempunyai kriteria keberhasilan
yang telah diterapkan.Kriteria keberhasilan ini berupa tujuan-tujuan atau target-target tertentu
yang telah dicapai. Tanpa ada tujuan atau target, kinerja seseorang atau organisasi tidak
mungkin dapat diketahui karena tidak ada tolak ukurnya.
Sementara Sinambela 2006:137) mengatakan kinerja yaitu hasil kerja yang dapat dicapai
oleh pegawai atau kelompok pegawai dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawab masing-masing, dalam upaya mencapai tujuan organisasi
Bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum sesuai dengan moral dan etika.
Menurut Widodo (2005:vii) dalam konsep birokrasi yang professional yang berbasis
kinerja menjadi sangat luas. Setidaknya bidang cakupannyameliputi aspek :
1. Kelembagaan
Aspek kelembagaan perlu dibangun agar dicapai lembaga yang efektif dan efisien dalam
memberikan layanan kepada mayarakat.
2. Sumber daya manusia
Sumber daya manusia yang professional dan kompeten merupakan salah satu factor
penentu birokrasi dalam mencapai tataran kinerja secara optimal. Karena itu, sumber
daya manusia dalam birokrasi juga perlu dibangun, dalam arti ditingkatan kompetensinya,
kompetensi ini merupakan kemampuan aparatur pemerintah berupa pengetahuan,
keterampilan, kecakapan, sikap dan perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan apa
yang menjani tugas pokok, fungsi kewenangan, dan tanggung jawab yang diamanahkan
kepadanya
3. Ketatalaksanaan
Aspek ketatalaksanaan juga perlu dibangun agar seluruh unsurlembagadapat bekerja
sesuai dengan mekanisme, prosedur dan metode yang telah ditetapkan.
Universitas Sumatera Utara
4. Sumber daya keuangan dan peralatan
Sumber daya keuangan dan peralatan dalam suatu organisasi yang menjadi faktor penentu
tercapainya pada tataran optimal.Oleh karena itu sumber daya ini juga perlu dibangun
untuk mencapai efektivitas dan efisiensi penggunaan sumber daya, baik berupa uang
maupun peralatan yang diperlukan dalam beroperasinya organisasi.
A. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Menurut Umar ( 2008:10), efektivitas juga merupakan ukuran yang memberikan
gambaran seberapa jauh target dapat dicapai.
Pengertian prestasi kerja disebut juga sebagai kinerja atau dalam bahasa Inggris disebut
dengan performance. Prestasi kerja sangat erat hubungannya dengan produktivitas kerja.
Pelaksanaan kerja dalam arti prestasi kerja tidak hanya menilai hasil fisik yang telah dihasilkan
oleh seorang karyawan.
Menurut Yuli (2005: 89),”Prestasi kerja (job performance) merupakan hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya.”
Hal yang sama dinyatakan oleh Mangkunegara (2006: 121) menyatakan bahwa, “kinerja
(prestasi kerja) adalah hasil kerja yang berkualitas dan kuantitas yang dicapai seseorang
karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya untuk mencapai tujuan organisasi”.
Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja kerja adalah hasil kerja
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugas
dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya untuk mencapai tujuan organisasi.
1) Faktor Kemampuan (ability)
Secara psikologis, kemampuan (ability) terdiri dari kemampuan (IQ) dan kemampuan
reality (knowledge-skill). Artinya, pempimpin dan pegawai yang memiliki IQ diatas rata-rata
(IQ 110-120) apalagi IQ superior, very superior, gifted dan jenius dengan pendidikan yang
Universitas Sumatera Utara
memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka akan
lebih mudah mencapai kinerja maksimal.
2) Faktor motivasi (motivation)
Motivasi diartikan suatu sikap (attitude) pimpinan dan pegawai terhadap situasi kerja
(situation) dilingkungan organisasi lainnya. Mereka yang bersifat positif (pro) terhadap situasi
kerjanya akan menunjukkan motivasi kerja tinggi dan sebaliknya jika mereka bersikap negative
(kontra) terhadap situasi kerjanya akan menunjukkan motivasi kerja yang rendah.
Menurut Henry Simamora dalam (Mangkunegara, 2006:14), kinerja (performance) akan
dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu :
1. Faktor individual yang terdiri dari : kemampuan dan keahlian, latar belakang,
dmografi
2. Faktor psikologi yang terdiri dari : persepsi, attitude, personality, pembelajaran,
motivasi
3. Faktor organisasi yang terdiri dari : sumber daya alam, kepemimpinan, struktur
Hal yang sama diutarakan oleh Mitchel dalam (Sinambela,2006:140) bahwa kinerja yang
baik akan dipengaruhi oleh 2 hal yaitu tingkat kemampuan dan motivasi kerja yang baik.
Kemampuan seseorang dipengaruhi pemahamannya atau jenis pekerjaan dan keterampilan
melakukannya, oleh karena itu seseoarang harus dapat meningkatkan kemampuan dan
keterampilannya, selain itu kontribusi motivasi kerja terhadap kinerja tidaklah dapat diabaikan.
Meskipun kemampuan pegawai sangat baik apabila motivasi kerjanya sangat rendah, sudah
tentu kinerjanya juga akan rendah dengan demikian Mitchel memformulaskan kinerja adalah
fungsi dari kemampuan dan motivasi.
B. Manfaat Penilaian Kinerja.
Pengalaman banyak organisasi menunjukkan bahwa sistem penelitian kinerja yang baik
sangat bermanfaat untuk berbagai kepentingan (Siagian,2004:227) seperti :
Universitas Sumatera Utara
1. Mendorong peningkatan kinerja. Dengan mengetahui hasil prestasi kerja, ketiga pihak
yang terlibat dapat mengambil berbagai langkah yang diperlukan agar kinerja para
pegawai lebih meningkat lagi dimasa-masa yang akan datang.
2. Sebagai bahan pengambilan keputusan dalam pemberian imbalan. Keputusan tentang
siapa yang berhak menerima imbalan berdasarkan penilaian atas kinerja pegawai.
3. Untuk kepentingan mutasi. Kinerja seseorang dimasa lalu merupakan dasar bagi
pengambilan keputusan mutasi baginya dimasa yang akan datang ataupun bentuk mutasi
tersebut seperti promosi, alih tugas, alih wilayah.
4. Guna menyusun program pendididkan dan pelatihan, baik yang dimaksudkan untuk
mengatasi berbagai kekurangan dan kelemahan maupun untuk mengembangkan potensi
pegawai yang ternyata sepenuhnya digali dan yang terungkap melalui peningkatan
kinerja pegawai. Membantu para pegawai menentukan rencana karirnya dan dengan
bantuan bagian kepegawaian menyusun program pengenbangan karir yang paling tepat,
dalam arti sesuai dengan kebutuha para pegawai dan dengan kepentingan organisasi.
C. Hubungan Sistem InformasiManajemen Dengan Peningkatan Kinerja Pegawai
Manajemen tidak dapat mengabaikan sistem informasi karena sistem informasi
memainkan
peran yang kritikal dalam organisasi. System informasi sangat mempengaruhi
secara langsung bagaimana manajemen mengambil keputusan, membuat rencana dan mengelola
para pegawainya, serta meningkatkan sasaran kinerja yang hendak dicapai, yaitu bagaimana
menetapkan ukuran atau bobt setiap tujuan/kegiatan, menetapkan standar pelayanan minimum,
dan bagaimaa menetapkan standard dan prosedur pelayanan baku kepada masyarakat.
Kepercayaan terhadap system informasi baru perlu diteliti karena hal itu diperlukan oleh
manajemen dalam mengevaluasi kinerja individu untuk memastikan bahwa system baru yang
berbasis computer dapat digunakan untuk mengendalikan kinerja bawahan.
Perubahan disuatu komponen akan mempengaruhi komponen lainnya. Hubungan ini
menjadi sangat kritikal manakala manjemen ingin membuat rencana kedepan. Aktivitas apa yang
Universitas Sumatera Utara
akan dilakukan lima tahun kedepan biasanya juga sangat tergantung pada system apa yang
tersedia untuk dapat melaksanakannya.
Pengembangan dan pengelolaan system dewasa ini membutuhkan keterlibatan banyak
pihak didalam organisasi, jika dibandingkan peran dan keterlibatannya pada periode-periode
yang lalu.Sebagaimana sudah disampaikan dengan meningkatnya kecenderungan organisasi
berteknologi digital, maka system informasi didalam organisasi meliputi jangkauan yang lebih
luas hingga kepada masyarakat, instansi pemerintahan lainnya, dan bahkan informasi mengenai
perkembagan politik terakhir.
Satu alasan mengapa sistem informasi memainkan peran yang sangat besar dan pengaruh
didalam organisasi adalah karena semakin tingginya kemampuan sistem informasi khususnya
teknologi
komputer
dan
semakin
muahnya
biaya
pemanfaatan
teknologi
computer
tersebut.Semakin baiknya kemampuan komputer telah menghasilkan jaringan komunikasi yang
kuat yang dapat digunakan informasi untuk melakukan akses informasi dengan cepat dari
berbagai penjuru dunia serta untuk mengendalikan aktivitas yang tidak terbatas pada ruang dan
waktu. Hamper setiap orang di seluruh dunia ini, baik yang bekerja di dunia sains, pendidikan,
pemerintah, maupun kalangan pebisnis menggunakan sistem informasi khususnya teknologi
komputer.
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumuan masalah peneliti, dimana
rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan atau kalimat
pernyataan.
Maka penulis memberikan hipotesis sementara ini yaitu “ada hubungan positif antara
sistem informasi maajemen dengan kinerja pegawai.
E. Defenisi Konsep
Universitas Sumatera Utara
Konsep merupakan istilah dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak
mengenai kejadian, keadaan kelompok atau individu yang menjadi perhatian social
(Singarimbun 1989:32).
Berdasarkan judul penelitian yag dipilih oleh peneliti, maka yang menjadi defenisi konsep
dalam penelitian ini adalah :
1. Sistem informasi manajemen adalah sekumpulan informasi yang saling berinteraksi, yang
memberikan informasi baik untuk kepentingan operasi atau kegiatan manajerial
2. Kinerja pegawai adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari
pekerjaan tersebut. Kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara
mengerjakannya.
F. Defenisi Operasional
Defenisi operasional adalah unsure penelitian yang memberikan petunjuk pelaksanaan
bagaimaa caranya mengukur suatu variabel (Masri Singarimbun dan Sofyan Efendi 1995:46)
Berikut ini akan diuraikan variable yang akan diteliti berserta indicator-indikator yang
dipakai sebagai alat pengukurnya :
1. Variabel Bebas (variable Independen)
Variabel bebas adalah variabel yang akan mempengaruhi variabel terikat. Variabel bebas
dalam penelitian ini adalah kepemimpinan Kepala Badan (X), yaitu kemampuan Kepala Badan
untuk mengerakkan segala sumber yang ada pada suatu kantor sehingga dapat didayagunakan
secara maksimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan .
Sistem informasi manajemen indikatornya :
a. Pengumpulan informasi yang berhubungan dengan seluruh unit-unit pelayanan
b. Informasi yang lengkap dan tepat waktu yaitu informasi yang diterima atau yang akan
diserahkan harus lengkap dan tepat waktu yang ditentukan
c.
Keahlian dan keterampilan, baik teknis maupun manajerial. Terampil apabila
yang bersangkutan dalam satuan waktu tertentu dapat menyelsaikan sejumlah hasil
tertentu
Universitas Sumatera Utara
d. Sarana atau fasilitas nformasi adalah segala fasilitas yang berkaitan dengan pembuatan
laporan kerja.
2. Variabel Terikat (Dependent Variabel)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam penelitian
ini variabel terikat (Y) adalah variabel kinerja pegawai, yaitu kemampuan dan usaha guru
untuk melaksanakan tugas-tugas yang diembannya, baik tugas pembelajaran maupun tugas
kelembagaan lainnya.
Peningkatan kinerja indikator-indikatornya adalah :
a. Kualitas kerja, yakni menyangkut kesesuaian hasil dengan yang diinginkan
b. Kuantitas kerja, yakni jumlah atau standar yang harus dislesaikan dan berapa
banyaknya pekerjaan yag dapat dislesaikan.
c. Efisiensi, yakni ketetapan cara menjalankan tugas dengan baik tanpa membuang
waktu, tenaga dan biaya
d. Ketetapan waktu, yakni dapat menentukan standar jagka waktu dalam
menyelesaikan pekerjaan.
Universitas Sumatera Utara
Download