Nama : Selgia Hinda Cesi Sitohang Kelas : A NPM : 170410180015 Asal : Sidikalang,Kabupaten Dairi,Sumatera Utara. Membuat analisis individu mengenai kapabilitas sistem politik indonesia dan koordinasinya dengan pemerintahan lokal (sesuai asal daerah) dalam penanganan Covid-19! Kapabilitas, artinya juga sama dengan Kompetensi, yaitu Kemampuan. Namun pemaknaan kapabilitas tidak sebatas memiliki keterampilan (skill) namun lebih dari itu, yaitu lebih paham secara mendetail sehingga benar benar menguasai kemampuannya dari titik kelemahan hingga cara mengatasinya. Corona virus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia). Infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala; atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Sistem politik Indonesia terdiri dari tiga cabang: 1) Lembaga eksekutif 2) Lembaga legislatif 3) Lembaga yudikatif Maka berdasarkan pengertian-pengertian sistem diatas, tentunya lembaga-lembaga diatas akan sangan menentukan bagaimana negara ini dalam bertindak ,keputusan mengenai penanganan dan penyebaran terkaid Covid-19 berasal dari kepala negara dan di tindak lanjuti oleh seluruh kepala daerah dan disampaikan kepada masyarakatnya.Maklumat dari presiden atas apa yang di tuangkan dalam peraturan pemerintah itu menjadi pedoman dalam penanganan covid-19 , termasuk dengan maklumat kapolri yang bertujuan untuk mengatasi enyebaran virus covid-19 Maka sejalan dengan itu koordunasi nya dengan pemerintahan di kab Dairi yaitu daerah saya membentuk sebuah gugus depan mengantisipasi corona yang menjadi ketua adalah Sekda. Polisi, kejaksaan, militer dan beberapa SKPD yang di tunjuk untuk menjadi ketua pokja (kelompok kerja). Adapun langkah yang dibentuk tindakan yang dilakukan adalah selalu beracuan dari aturan oleh pemerintah pusat. Masing- pokja memiliki tugas antara lain : Pokja 1 – melakukan penyemprotan diinfekat di seluruh kecamatan. Pokja 2 – mendata dan menyelidiki keberadaan orang yang terjangkit virus corona,mendata orang dalam pengawasan (ODP) serta memfasilitasi informasi publik yang berhubungan dengan penyebaran virus corona (Sosialisasi) . Adapun penanganan yang dilakukan pemerintahan Kab.Dairi 1.SK oleh bupati Dairi pembentukan tim gugus 2. Surat edaran pengaturan jam kerja PNS 3.Menyikapi kepres mengeluarkan surat edaran tentang melarang kelompok masyarakat/massa berkumpul baik di tempat ibadah / berptensi kerumunan lainnya maka Satpol PP ditugaskan untuk merazia kegiatan yang dilarang. 4.Membuat pos-pos pengecekan kesehatan di tiap-tiap wilayah perbatasan untuk mendata orang yang keluar dan masuk 5.Meliburkan sekolah 6.Membuat batasan waktu operasional Pasar Tradisional hanya sampai pukul 12.00WIB 7.Menutup sementara tempat wisata 8. Seperti kepres yang mengatakan mengalihkan sebagian anggaran kegiatan kabupaten dari bebrapa sektor dan di fokuskan untuk meningkatkan dana untuk dinas kesehatan untruk mengatasi penyebaran virus covid19. (Sedang dibahas) 9. Bupati menghimbau agar para perantau tidak perlu pulang kampung dulu sampai pendemi ini mereda. Secara spontanitas atas nama dan biaya pribadi ada anggota DPR juga memberikan bantuan penyemprotan disinfektan di dapem nya masing-masing . Dan mereka ikut menindaklanjuti perintah-perintah atasan / maklumat kapolri yaitu mengawasi dan mengeksekusi para kelompok,organisasi,atau kerumunan lainnya atau pesta . Pemkab Dairi juga menerima bantuan dari beberapa pihak swasta untuk RS Umum Dairi berupa masker 2000buah dan Handsantinizer sebanyak 400Botol. REFERENSI https://www.matamatapolitik.com/belajar-politik-mempelajari-sistem-politik-dan-strukturpemerintahan-indonesia/ SURAT KEPUTUSAN BUPATI DAIRI PERMENDAGRI NOMOR 20 TAHUN 2020