GEJALA VIRUS CORONA Gejala virus corona atau 2019-nCoV akan menyerangan pernapasan. Pasien yang dikonfirmasi positif terinfeksi virus corona, melaporkan gejala sebagai berikut: demam, batuk, dan sesak napas. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), pasien yang terinfeksi coronavirus akan menderita penyakit pernapasan ringan hingga berat. CDC mengatakan, gejala virus corona akan muncul dalam 2 hingga 14 hari setelah pasien terpapar virus corona. Kesimpulan ini didasarkan pada masa inkubasi virus MERS. Bagi orang yang mengalami gejala virus corona sebagaimana disebutkan di atas, sebaiknya segera menghubungi layanan kesehaan terdekat. Hingga saat ini, belum ada pengobatan atau vaksin yang direkomendasikan untuk mengatasi virus corona. Orang yang terinfeksi 2019-nCoV harus menerima perawatan intensif untuk membantu meringankan gejala virus corona. Jika gejala semakin parah, maka penderita harus segera mengunjungi layanan medis. Cara Mencegah Penyakit Virus Corona Saat ini tidak ada vaksin untuk mencegah infeksi 2019-nCoV (corona virus) atau virus corona. Cara terbaik untuk mencegah infeksi adalah menghindari terkena virus ini. Ada beberapa tindakan pencegahan yang bisa dilakukan setiap hari untuk menghindari penyakit akibat virus corona. Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air selama 20 detik. Jika sabun dan air tidak tersedia, gunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang belum dicuci. Hindari kontak dekat dengan orang yang sakit. Tetap di rumah saat sakit. Tutupi batuk atau bersin dengan tisu, lalu buang tisu ke tempat sampah. Bersihkan dan disinfeksi benda dan permukaan yang sering disentuh. Langkah-langkah tersebut sebaiknya dilakukan setiap hari untuk membantu mencegah penyebaran beberapa virus, termasuk corona virus. Corona virus adalah keluarga dari virus bisa dijumpai di banyak spesies hewan seperti unta, sapi, kucing, dan kelelawar. Virus corona jarang dapat menular dari hewan ke manusia dan menyebar di antara orang-orang seperti dengan MERS dan SARS. Banyak pasien pneumonia yang disebabkan 2019-nCov di Wuhan, Cina pernah melakukan kontak atau mengunjungi pasar seafood, yang menunjukkan penyebaran dari hewan ke manusia. Namun, semakin banyak pasien yang melaporkan mereka tidak pernah mengunjungi pasar seafood, sehingga menunjukkan adanya penularan dari manusia ke manusia. Penularan dari manusia ke manusia ini mirip MERS dan SARS, yang diperkirakan terjadi melalui cairan yang dihasilkan ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin, mirip dengan bagaimana influenza dan patogen pernapasan lainnya menyebar. Penyebaran SARS dan MERS di antara manusia terjadi karena kontak dekat. Beberapa virus bisa menyebar dengan cepat dan sangat menular (seperti campak), sementara virus lainnya tidak begitu menular. Belum jelas apakah 2019-nCoV atau virus corona termasuk virus yang mudah menular dari manusia ke manusia. Masih banyak yang harus dipelajari tentang 2019nCoV dan investigasi terhadap virus korona ini sedang berlangsung. Masyarakat diminta untuk waspada dan selalu membaca atau update terhadap informasi mengenai virus corona ini. Baca selengkapnya di artikel "Gejala Virus Corona atau 2019-nCoV: Demam hingga Sesak Napas", https://tirto.id/eu6t