BAB V RENCANA AKSI Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai rencana implementasi dari “Madani Clothing”. Rencana ini terdiri dari kegiatan dan waktu pelaksanaanya, penanggung jawab, ukuran kinerja dan evaluasi kelayakanya. Perencanaan berikut penting untuk diperjelas setiap bagiannya untuk mewujudkan pengembangan model dan rencana pengembangan bisnis untuk mengatasi perubahan, ketidak pastian, kompleksitas dan perbedaan penafsiran baik dalam organisasi maupun pasar untuk menangkap captive market. V.1. STRATEGI DAN MODEL BISNIS Sebelum masuk lebih lanjut kepada rencana implementasi bisnis tidak ada salahnya untuk melihat kembali strategi dan model bisnis yang akan diterapkan oleh “Madani Clothing”. Dimana telah dilakukan pengumpulan pendapat pelanggan yang kemudian dituangkan dalam peta empati yang bertujuan untuk mengurangi resiko ketidak pastian yang disampaikan dalam teori VUCA WORLD. Peta empati juga membantu memetakan kebutuhan pelanggan secara menyeluruh dan lengkap, yang kemudian dapat dibuatkan suatu model bisnis yang sesuai dengan permintaan pelanggan. Hal ini dapat dilakukan bila semua faktor penunjang tersedia namun dengan keterbatasan kemampuan dan sumber daya yang dimiliki perlu dibuat pilihan tentang strategi yang dipilih. Strategi yang 94 dipilih oleh madani clothing adalah berbasis diferensiasi, yang seiring berjalanya usaha akan ditambahkan unsur efisiensi biaya dan efektivitas kerja. Unsur pembeda selain lokasi yang dipilih hal lainya yang menjadi daya tarik adalah klasifikasi produk yang terdiri dari empat klasifikasi dengan salah satu produknya yaitu line Iqro yang sampai saat ini merupakan salah satu inovasi dakwah yang cukup menarik. Namun tentu saja keempat line produk yang dimiliki “Madani Clothing” saling mendukung satu dan lainya. Untuk model binisnya “Madani Clothing” akan menerapkan: A. Customer Segment, Muslim, menengah keatas, berani tampil beda, mencari barang yang berqualitas dengan harga pantas. B. Value Proposition 1. Menyediakan pakaian Muslim yang lengkap dengan berbagai variasi: Jenis, model, ukuran dan aksesorinya. 2. Pelayanan yang baik ramah dan sopan sesuai dengan standar. 3. Kualitas barang yang terjamin karena produk sendiri. 4. Melayani pemesanan barang untuk Line Premium. 5. Memiliki layanan tukar barang. 6. Lokasi strategis. 7. Informatif untuk program marketing dan produk baru. C. Customer Relationship 1. Memiliki SOP dan Standar pelayanan. 95 2. Informatif untuk program marketing dan produk baru. 3. Program Membership. 4. Forum diskusi. 5. Kegiatan sosial keagamaan. D. Channel yang dipilih adalah toko / outlet dan online shop (untuk menjaga exclusivitas). E. Key Activities terdiri dari produksi, pemasaran dan dakwah. F. Key Resources adalah kariawan, pendanaan dan lokasi outlet. G. Key Partners adalah rekan kerja yaitu penyedia bahan baku, pihak konveksi, distributor serta komunitas sosial seperti media massa, majalah, fashion blogger, artis, publik figur dan kelompok sosial keagamaan. H. Revenue Stream dari “Madani Clothing” selain penjualan produk adalah Jasa Tylor Made. I. Cost Structure terdiri dari laporan cash flow estimasi 5 tahun operasi dan mengunakan instrument payback period, net present value, IRR. 1. Fix Cost terdiri dari sewa lokasi, gaji pegawai, biaya operasional, biaya tranportasi pajak dan zakat. 2. Variable Cost terdiri dari biaya promosi seperti desain tata ruang sesuai even, potongan harga, program iklan dan biaya dakwah. V.2. KEGIATAN DAN WAKTU PELAKSANAAN Tahap pertama adalan tahap persiapan fisik. Persiapan ini terdiri dari pemilihan lokasi, penempatan lokasi, pengurusan ijin, renovasi tepat usaha 96 serta penyusunan layout dan design. Dilanjutkan dengan proses rekrutment karyawan serta pelatihan karyawan. Langkah selanjutnya adalah membuat persetujuan dengan penyedia bahan baku untuk dapat mengamankan ketersediaan bahan baku. Berikutnya adalah proses pengembangan design dan model dari produk yang akan di pasarkan. Keseluruhan proses awal ini akan menentukan keberhasilan “Madani Clothing” di masa yang akan datang. Tahap kedua adalah dimulainya proses produksi, launching produk, soft opening, grand opening, operasional, pelaksanaan program promosi dan pemasaran. Tahap ketiga yang tidak kalah pentingnya adalah tahap evaluasi dan perbaikan baik dalam oprational kerja maupun dari sisi penyesuaian penerimaan pelanggan terhadap jenis produk, model dan design. Secara lengkap proses kegiatan dan implementasi dituangkan pada table time line berikut. Table 5.1 Time – line rencana aksi Program Tahun 0 Tahun 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Penentuan lokasi. Pengurusan ijin usaha. Renovasi. Penempatan lokasi usaha. Proses kerja sama pemasok. Rekrutmen karyawan. Pelatihan karyawan. Riset & pengembangan produk. Eksekusi proses produksi. Soft opening. Grand opening. Monitor operasional. Promosi & pemasaran. Evaluasi / Pengukuran kinerja. 97 V.3. PENANGGUNG JAWAB Penanggung jawab dari rencana bisnis dan implementasinya ini adalah penulis. Namun dalam implementasi dan pengembangannya akan dilibatkan tim kerja yang akan dibagi sesuai dengan tanggung jawab dan job desknya masing – masing. Susunan Management dan fungsi ditiap – tiap unit akan diatur sesuai dengan rencana dan tujuan “Madani Clothing” yaitu berbadan hukum dan dalam bentuk perseroan terbatas. Penambahan pegawai dan pembentukan unit kerja selanjutnya akan di sesuaikan dengan perkembangan perusahaan serta kebutuhan. V.4. UKURAN KINERJA Kinerja perusahaan dapat dilihat dari persentase naiknya pendapatan tahun ini dibanding dengan tahun sebelumnya apakah ada kenaikan dalam persentase pertumbuhan (YoY) untuk “Madani Clothing”. V.5. EVALUASI KELAYAKAN Uji kelayakan untuk model bisnis “Madani Clothing” didapat dari perhitungan payback periode, net present value, internal rate of return melalui simulasi cash flow yang telah dibuat bisnis ini dinyatakan layak. Bila dalam pelaksanaannya tidak sesuai dengan perencanaan maka perlu diambil langkahlangkah yang sudah dibahas pada bab empat yaitu pendekatan scenario planning dan exit strategi yang sudah disusun untuk “Madani Clothing”. 98 V.6. PERENCANAAN MITIGASI Untuk dapat mengatasi permasalahan yang timbul pada implementasi suatu rencana bisnis perlu dibuatkan beberapa alternatif pilihan yang dapat dipilih agar usaha tetap dapat berjalan atau sampai harus diputuskan untuk keluar dari bisnis tersebut. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya pada pendekatan skenario planning dimana dibuatkan dua option tambahan bila model bisnis awal belum dapat di jalankan. Option pertama bila lokasi toko atau outlet belum dapat diperoleh atau ada keterbatasan untuk biaya sewa. Penjualan dapat di lakukan via channel distribusi lainya yaitu berjualan via online atau bekerjasama dengan distributor untuk penjualanya. Option kedua adalah menerapkan kebijakan co-creation, dimana sebagian besar proses produksi diserahkan pada pihak ketiga. Sedangkan dari sisi “Madani Clothing” hanya menyumbang ide produk dan pelaksanaan penjulan serta pemasaranya. Sementara itu untuk strategi keluar atau exit strategy langkah yang Untuk “Madani Clothing” berikut adalah langkah keluar yang sudah di persiapkan. Langkah pertama fokus pada salah satu line produk yang ada. Hal ini di lakukan untuk mengurangi kerugian dan sementara operasional tetap berjalan. Langkah kedua menambah pemegang saham. Langkah ini bertujuan untuk 99 dapat membagi resiko yang dimiliki dan menambah modal usaha. Langkah ketiga adalah menjual bisnis ini secara parsial. Langkah ini diambil dengan harapkan sebagian modal cair, sementara operasional tetap berjalan. (menutup toko dan fokus di online). Langkah kelima adalah memindahkan kepemilikan usaha. Langkah keempat kelima bergabung dengan merek yang lebih mapan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi modal pribadi ada dalam usaha sementara operasional tetap berjalan. Selain sebagai alternative model bisnis dua rencana di atas juga dapat dijadikan strategi pemgembangan untuk “Madani Clothing” pada masa yang akan datang. Dengan pengembangan ini diharapkan “Madani Clothing” dapat memberikan nilai yang sama bahkan lebih baik untuk para pelangganya dan dapat menerapkan rencana pembiayaan yang lebih baik untuk operasionalnya. 100