tugas akhir kuliah lingkungan bisnis peluang bisnis bidang

advertisement
TUGAS AKHIR KULIAH LINGKUNGAN BISNIS
PELUANG BISNIS BIDANG CLOTHING
disusun oleh :
Nama
: Hendri Yudha Permana
NIM
: 11.02.8029
Kelas
: D3 MI 02
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA 2012
A. Abstrak
Karya ilmiah ini berjudul ”Peluang Usaha di Bidang Clothing”. Pakaian adalah
kebutuhan pokok setiap orang di dunia ini karena pakaian sangatlah berpengaruh dan
mencerminkan diri seseorang. Dengan keadaan itulah sekarang banyak bermunculan
usaha-usaha dibidang clothing. Ini alasan yang membuat saya ingin mendirikan sebuah
usaha clothing. Usaha ini bisa dibilang dimulai dari nol dari pembuatan desainnya sampai
pemasarannya. Di indonesia sekarang sudah banyak produk-produk clothing lokal seperti
dari Bandung dan Jogja. Bahkan sekarang produk-produk luar pun sudah menjamah
pasaran clothing di Indonesia, seperti RipCurl, Volcom, dll. Usaha dibidang ini memang
sangat menjanjikan karena melihat antusias masyarakat khususnya di kalangan anak-anak
muda dan bahkan sampai yang dewasa.
B. Isi
Peluang bisnis di bidang clothing ini banyak di minati oleh pengusaha-pengusaha di
Indonesia. Permintaan akan produk datang silih berganti dalam jumlah kecil hingga besar.
Bisnis clothing merupakan bisnis yang sangat besar peluangnya untuk menuju sukses.
Beberapa tahun terakhir, usaha dalam bidang ini semakin berkembang di Indonesia.
Walaupun krisis ekonomi menerjang dunia, namun bisnis yang satu ini masih tetap tegak
berdiri. walupun ada beberapa pebisnis yang gulung tikar karena berbagai alasan, tidak
sedikit yang justru baru mulai atau sedang tumbuh berkembang. Ada beberapa hal yang
mendukung usaha dalam bidang konveksi ini terus berkembang, seperti terus
bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan akan sandang yang layak, bahkan karena
semakin banyaknya event – event yang mengharuskan seseorang yang terlibat didalamnya
mengenakan pakaian yang seragam. Terlebih lagi kini di kota – kota besar seperti
Yogyakarta, Jakarta, Surabaya, Semarang, Bandung, dll sering dijumpai usaha Distro
dimana disitu menawarkan pakaian – pakain dengan harga yang tidak murah juga. Namun
pada dasarnya usaha tersebut cukup diminati , terlebih didominasi oleh kaum muda yang
sangat memperhatikan penampilan.
Bukan hanya itu pula bahkan dikota – kota besar tersebut kerap kali diadakannya pameran
clothing dimana semua merk dagang dan produk dipajang untuk memperkenalkan kepada
khalayak umum, dari situlah mampu didapat laba yang tidak sedikit pula
Jika meninjau secara lebih dalam tentang usaha ini ada beberapa kendala yang dialami
pebisnis Indonesia dalam mengembangkan usahanya anatara lain :
1. Mutu produk tekstil dan pakaian jadi Indonesia umumnya belum bisa menembus pasar
bebas yang konsumennya berselera tinggi seperti Jepang. Kenyataan ini juga
mengakibatkan harga per unit produk masih relatif rendah.
2. Industri konveksi masih tergantung pada komponen impor, terutama untuk
memproduksi produk kualitas ekspor.
3. Industri pakaian jadi di Indonesia masih berperan sebagai ”tukang jahit” bagi para
pialang internasional, karena desain, pemilihan warna, potongan masih didikte oleh pialang
luar negeri.
4. Perusahaan konveksi kecil di Indonesia belum berperan dalam industri konveksi yang
masih sangat tergantung pada ”konglomerat” yang menguasai sebagian besar dari pasar
ekspor maupun segmen pasar menengah ke atas dalam negeri.
5. Pengaturan tata niaga, terutama pembagian kuota dinilai para produsen barang konveksi
masih jauh dari kata memuaskan.
Sebenarnya pasar produk clothing internasional sangatlah besar. Saat ini pasar yang sangat
menggiurkan ini masih dikuasai China, India, Indonesia sendiri masih belum bisa menjadi
produsen. Bahkan banyak sekali produk impor yang membanjiri Indonesia sehingga
melemahkan bisnis dalam negeri. Namun usaha ini juga mempunyai beberapa keuntungan
keuntungan diantaranya adalah :
1. Sangat dibutuhkan didunia karea setiap orang pasti membutuhkan pakaian.
2. Mampu menarik semua kalangan baik dari golongan bawah, menengah dan menengah
keatas.
3. Mampu mengurangi jumlah pengangguran yang besar karena produk ini dibuat dalam
jumlah masal yang banyak.
4. Tidak membutuhkan modal yang besar.
Referensi :
https://www.google.co.id/
https://research.amikom.ac.id/index.php/KIM/article/download/2520/855
Download