analisis isi dan analisis data sekunder

advertisement
ANALISIS ISI DAN ANALISIS DATA SEKUNDER
Nanang Martono
PENDAHULUAN
Penelitian bagi seorang mahasiswa merupakan “makanan pokok” sehari-hari. Setiap
mahasiswa wajib memiliki kemampuan untuk melakukan sebuah penelitian. Hal tersebut
dikarenakan tugas melakukan penelitian merupakan salah satu syarat kelulusan mahasiswa
baik untuk jenjang S1 sampai S3. Untuk itu, penguasaan atas masalah metodologi dan
metode penelitian mutlak dan harus dikuasai oleh mahasiswa.
Selain digunakan sebagai prasyarat kelulusan mahasiswa, penelitian juga merupakan
salah satu hal yang membedakan antara “orang awam” dan “mahasiswa” atau “kaum
intelektual”. Dengan penelitian, mahasiswa dilatih dan dituntut untuk dapat berpikir secara
holistik, secara ilmiah sehingga mahasiswa harus dapat mempertanggungjawabkannya
kepada khalayak umum atas kebenaran hasil penelitian yang telah dilakukannya. Mahasiswa
tentu saja berbeda dengan orang awam dalam menjawab sebuah masalah sosial. Orang
awam akan mendasarkan jawabannya pada subjektifitas atau mungkin hanya berdasarkan
pada kepercayaan, mitos, pengamatan sesaat atau bahkan hanya sebatas “katanya”. Seorang
mahasiswa harus memiliki jawaban atas masalah sosial yang bersifat ilmiah, berdasarkan
pada fakta dan data serta bukti-bukti empiris yang dijamin kebenarannya atau valid.
Banyak alternatif yang dapat diplih untuk dapat melakukan penelitian, terutama
dalam hal pemilihan topik serta masalah penelitian. Memilih topik dan masalah penelitian
tidaklah mudah. Selain itu, kita sering kali terbentur masalah dana, terutama bagi mahasiswa
yang sedang menyelesaikan skripsi, tesis atau disertasi, tentu saja pemilihan topik penelitian
tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Pemilihan topik yang sembarangan dapat
berakibat fatal, apalagi bila ternyata penelitian tersebut gagal di tengah jalan, sedangkan
masa studi semakin sempit. Banyak hal yang dapat menjadi pertimbangan dalam
menentukan topik penelitian, salah satunya adalah masalah dana dan waktu. Banyak metode
penelitian yang dapat dipilih, namun, semua metode penelitian memiliki kelebihan dan
kelemahan.
Buku ini memberikan sebuah alternatif bagi mahasiswa yang tertarik untuk
mendalami metode penelitian kuantitatif. Banyak mahasiswa yang beranggapan bahwa
metode penelitian kuantitatif sangat sulit dilakukan. Bahkan, minat mahasiswa untuk
menggunakan metode penelitian kuantitatif cenderung mengalami penurunan. Mahasiswa
lebih menyukai metode kualitatif karena dianggap “lebih mudah” dan “cepat”, tidak banyak
memakan biaya. Bila menggunakan metode kuantitatif, mahasiswa lebih banyak
beranggapan bahwa metode kuantitatif lebih sukar karena harus menggunakan statistik,
lebih mahal karena harus menggandakan kuesioner atau angket dan lebih lama karena
responden yang cukup banyak. Anggapan ini adalah mitos belaka.
Analisis isi (AI) dan analisis data sekunder (ADS) adalah sebuah solusi untuk
menjawab “ketakutan” akan metode kuantitatif. Dengan menggunakan metode analisis isi
atau analisis data sekunder, mahasiswa akan terbebas dari masalah waktu penelitian yang
lama atau biaya penelitian yang mahal. AI dan ADS adalah metode penelitian yang relatif
lebih mudah karena tidak menggunakan “manusia” sebagai objek penelitiannya. Dalam AI
dan ADS, kita menggunakan objek yang “tidak hidup”, kita dapat memanfaatkan sumber data
yang sudah ada dan kita tinggal memakainya. Kita dapat memanfaatkan majalah, koran,
acara TV, buku-buku, syair lagu, cerita film sebagai objek penelitian. Objek-objek tersebut
relatif mudah diperoleh, tidak rumit, berbeda dengan objek penelitian yang berbentuk
manusia atau masyarakat yang selalu berpindah tempat dan cepat berubah (memiliki
mobilitas yang tinggi). Untuk itu, metode AI dan ADS dapat menjadi alternatif bagi
mahasiswa dalam melakukan penelitian.
Buku ini terdiri atas 11 bab yang menjelaskan berbagai hal terkait dengan metode
penelitian kuantitatif, lebih khusus adalah AI dan ADS. Pada Bab 2, penulis menjelaskan
mengenai hakikat penelitian, beberapa pendekatan yang digunakan dalam penelitian serta
perbedaan penelitian kuantitatif dan kualitatif dibahas pada bagian ini. Bab 3 membahas
2
mengenai proses perumusan masalah dalam penelitian. Masalah penelitian adalah jantung
dalam proses penelitian, tanpa ada masalah, maka tidak akan ada penelitian. Untuk itu, ada
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam proses perumusan masalah penelitian. Bab 4
membahas mengenai peran teori dan studi pustaka dalam proses penelitian kuantitatif. Pada
bab ini juga dijelaskan mengenai proses deduksi teori dalam penelitian kuantitatif. Bab 5
membahas mengenai variabel dan hipotesis. Ada beberapa jenis variabel yang dijelaskan
dalam bab ini. Selain itu juga dibahas mengenai urgensi hipotesis dalam suatu penelitian
kuantitatif. Bab 6 membahas mengenai teknik sampel. Sampel merupakan aspek yang sangat
menentukan hasil penelitian. Untuk itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
pengambilan sampel ini. Bab 7 membahas berbagai hal mengenai Analisis Isi (AI), mulai dari
pengertian, perumusan masalah AI, masalah validitas data serta langkah-langkah melakukan
AI. Bab 8 membahas berbagai hal mengenai Analisis Data Sekunder (ADS), mulai dari
pengertian, perumusan masalah ADS, masalah validitas data serta langkah-langkah
melakukan ADS. Bab 9 menjelaskan tahap penulisan desain penelitian AI dan ADS. Bab 10
membahas mengenai tahap akhir dalam penelitian, yaitu pengolahan, analisis data serta
penulisan laporan hasil penelitian. Terakhir, Bab 11 membahas peran statistik dalam
penelitian. Pada bab ini dijelaskan beberapa teknik analisis dalam statistik secara sederhana
menggunakan aplikasi program SPSS sebagai alat bantu dalam pengolahan data kuantitatif.
Buku ini dilengkapi dengan contoh-contoh hasil penelitian dengan menggunakan metode AI
dan ADS.
Buku ini adalah buku pengantar. Penulis mengharapkan buku ini dapat membuka
wawasan mahasiswa akan keragaman metode penelitian kuantitatif, sekaligus membuang
mitos seputar metode penelitian kuantitatif. Selamat membaca, semoga bermanfaat...
MASALAH PENELITIAN
Masalah penelitian merupakan fokus utama dalam proses penelitian. Masalah
merupakan fenomena atau gejala (sosial) yang tidak dikehendaki keberadaannya atau tidak
seharusnya terjadi; fenomena atau gejala yang mengandung pertanyaan dan perlu jawaban.
Masalah juga merupakan hubungan dua faktor atau lebih yang menghasilkan situasi yang
membingungkan. Suatu gejala sosial dianggap sebagai suatu masalah bila terdapat
ketidaksesuaian antara kondisi das sollen (kondisi ideal, kondisi yang seharusnya terjadi)
dan das sein (kondisi yang terjadi).
Masalah penelitian berbeda dengan topik penelitian. Topik dapat dimaknai sebagai
ide dasar yang sifatnya masih sangat umum atau general. Masalah merupakan bagian dari
topik. Topik penelitian dapat didasarkan pada berbagai sumber, misalnya: pengalaman
pribadi; rasa ingin tahu terhadap informasi yang dimuat di media massa; pengetahuan di
lapangan; sebuah permasalahan yang membutuhkan solusi; tawaran topik penelitian dari
penyandang dana tertentu; nilai-nilai pribadi; serta dari kehidupan sehari-hari di sekitar
kita.
Selain berfungsi sebagai “jantung” dalam proses penelitian, masalah juga memiliki
fungsi, yaitu: menjadi penyebab kegiatan penelitian; sebagai pedoman penentu arah atau
fokus suatu penelitian; sebagai penentu jenis data semacam apa yang perlu atau harus
dikumpulkan oleh peneliti dan data apa yang tidak perlu sehingga harus dibuang. Termasuk
di dalamnya adalah menentukan metode penelitian yang harus digunakan; serta untuk
menentukan siapa yang akan menjadi sumber atau subjek penelitian.
TEORI DAN STUDI PUSTAKA
Teori merupakan bahan dasar yang digunakan untuk meramalkan atau memprediksi
jawaban atas permasalahan penelitian. Teori menjelaskan mengenai hubungan antarkonsep,
antarvariabel serta berbagai penjelasan mengenai gejala sosial yang ada. Teori memiliki
beberapa fungsi dalam proses penelitian, yaitu: memberikan pola dalam proses interpretasi
data; menghubungkan satu studi dengan studi lainnya. Teori membantu peneliti menemukan
suatu kerangka konseptual untuk menjelaskan hubungan antara hasil penelitian yang
pernah dilakukan sebelumnya dengan penelitian yang akan dilakukan; menyajikan kerangka,
sehingga konsep dan variabel mendapatkan arti penting; serta memungkinkan peneliti
menginterpretasikan data yang lebih besar dari temuan yang diperoleh dari suatu penelitian.
3
Studi pustaka merupakan sebuah proses mencari berbagai literatur, hasil kajian atau
studi yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan. Studi pustaka dapat
diibaratkan sebuah kunci yang akan membuka semua hal yang dapat membantu
memecahkan masalah penelitian. Ada beberapa sumber pustaka yang memiliki kekuatan
ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan. Sumber-sumber tersebut, yaitu: ensiklopedi;
jurnal ilmiah; buku; makalah seminar; dan karya ilmiah.
VARIABEL DAN HIPOTESIS
Variabel merupakan pusat perhatian di dalam penelitian kuantitatif yang dapat
didefinisikan sebagai konsep yang memiliki variasi atau memiliki lebih dari satu nilai.
Konsep merupakan istilah atau definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara
abstrak suatu kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu
sosial. Fenomena sosial di dalam penelitian kuantitatif dapat diramalkan atau diprediksi
apabila hubungan antarvariabel tertentu dapat diketahui. Ada beberapa jenis variabel, yaitu:
variabel bersifat publik dan privat; variabel permanen dan temporal; variabel bebas dan
variabel terikat; variabel pendahulu; variabel antara; variabel kontrol; variabel penekan;
serta variabel pengganggu.
Hipotesis dapat didefinisikan sebagai jawaban sementara yang kebenarannya masih
harus diuji, atau rangkuman kesimpulan teoritis yang diperoleh dari tinjauan pustaka.
Hipotesis juga merupakan proposisi yang akan diuji keberlakuannya atau merupakan suatu
jawaban sementara atas pertanyaan penelitian. Ada beberapa jenis hipotesis berdasarkan
hubungan antarvariabel, yaitu hipotesis deskriptif, asosiatif dan komparatif.
TEKNIK SAMPLING
Populasi merupakan keseluruhan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah
dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian, atau
keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang akan diteliti. Sampel merupakan
bagian dari populasi yang memiliki ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti atau
sebagian anggota populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga
diharapkan dapat mewakili populasi. Ada beberapa alasan mengapa kita perlu menggunakan
sampel, yaitu: memudahkan peneliti untuk meneliti jumlah sampel yang lebih sedikit
dibandingkan dengan menggunakan populasi, dan apabila populasinya terlalu besar
dikhawatirkan akan terlewati; penelitian dapat dilaksanakan lebih efisien; lebih teliti dan
cermat dalam proses pengumpulan data; penelitian lebih efektif, jika penelitian bersifat
destruktif yang menggunakan spesemen akan hemat dan dapat dijangkau tanpa merusak
semua bahan yang ada serta dapat digunakan untuk menjaring populasi yang jumlahnya
banyak.
Ada dua teknik untuk menentukan jumlah sampel yang akan diambil, yaitu teknik
probability sampling dan nonprobability sampling. Metode pengambilan sampel yang baik
memiliki beberapa sifat. Pertama, dapat menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari
seluruh populasi yang diteliti; kedua, dapat menentukan presisi dari hasil penelitian dengan
menentukan penyimpangan baku dari taksiran yang diperoleh; ketiga, sederhana, sehingga
mudah dilaksanakan; dan keempat, dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin
dengan biaya serendah-rendahnya.
ANALISIS ISI
The analysis of content is a central topic in all of the sciences dealing with man. The
capacity for speech is man's most striking characteristic, and language is bound up with
rational thought, the emotions, and all of the distinctively human parts of man's internal
life.
Rightly viewed, content analysis is a core problem in the study of man, and to work at
solving it could alter the social and behavioral sciences in fundamental ways (Hays
dalam Holsti, 1969).
Sumber data dalam sebuah penelitian tidak selamanya berbentuk manusia (individu
atau kelompok sosial). Sebagaimana telah dijelaskan di Bab 3, topik penelitian dapat muncul
4
dari berbagai sumber, salah satunya adalah media massa. Media massa meliputi media cetak
dan elektronik. Berbagai informasi di media massa tersebut dapat dijadikan topik atau
masalah penelitian. Analisis isi muncul dari ketertarikan peneliti atas data yang ditampilkan
di media massa.
Secara umum, analisis isi berupaya mengungkap berbagai informasi di balik data
yang disajikan di media atau teks. Analisis isi dapat didefinisikan sebagai teknik
mengumpulkan dan menganalisis isi dari suatu teks. “isi” dalam hal ini dapat berupa kata,
arti (makna), gambar, simbol, ide, tema, atau beberapa pesan yang dapat dikomunikasikan
(Neuman, 2003). Paisley (dalam Holsti, 1969) mendefinisikan analisis isi sebagai phase of
information-processing in which communication content is transformed, through objective and
systematic application of categorization rules, into data that can be summarized and
compared. Janis (dalam Holsti, 1969), mendefinisikan analisis isi sebagai “referring to any
technique first, for the classification of the sign-vehicles; second, which relies solely upon the
judgments (which theoretically, may range from perceptual discriminations to sheer guesses) of
an analyst or group of analysts as to which sign-vehicles fall into which categories; third, on the
basis of explicitly formulated rules; fourth, provided that the analyst's judgments are regarded
as the reports of a scientific observer”.
Analisis isi merupakan sebuah metode penelitian yang tidak menggunakan manusia
sebagai objek penelitian. Analisis isi menggunakan simbol atau teks yang ada dalam media
tertentu, untuk kemudian simbol-simbol atau teks tersebut diolah dan dianalisis.
Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk melakukan analisis isi ini, yaitu:
merumuskan masalah penelitian; melakukan studi pustaka; menentukan unit observasi dan
unit analisis; menentukan sampel; menentukan variabel; membuat kategorisasi dan
pedoman pengodingan; mengumpulkan data; melakukan koding data (data coding);
mengolah data; menyajikan data dan memberikan interpretasi dan terakhir adalah
menyusun laporan hasil penelitian.
Apabila dibandingkan dengan penelitian lapangan, analisis isi relatif lebih mudah
dilakukan serta memiliki beberapa kelebihan, yaitu: lebih hemat waktu, tenaga dan biaya;
analisis isi lebih aman dilakukan; analisis isi memungkinkan kita meneliti dalam jangka
waktu yang sangat panjang; dan analisis isi tidak memiliki efek sosial karena objeknya
bersifat pasif. Meskipun demikian, analisis isi memiliki beberapa kelemahan, yaitu: peneliti
memiliki keterbatasan kemampuan merekam data; pada masalah validitas data; serta
informasi yang digali sangat banyak, sehingga memerlukan kehati-hatian dan kejelian
peneliti terutama saat melakukan koding data.
ANALISIS DATA SEKUNDER
Metode analisis data sekunder (ADS) pada prinsipnya tidak berbeda jauh dengan
metode analisis isi. Kedua jenis penelitian tersebut hanya berbeda pada masalah sumber
datanya. Jika analisis isi, sumber datanya berupa media massa, buku atau karya seni, maka
analisis data sekunder menggunakan data sekunder yang banyak disediakan di instansi atau
lembaga-lembaga milik pemerintah atau swasta. Hal yang perlu diperhatikan dalam
memanfaatkan data sekunder ini adalah pada masalah validitas dan reliabilitas data yang
akan digunakan.
Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam proses penelitian menggunakan
analisis data sekunder. Langkah tersebut yaitu: merumuskan masalah; menentukan unit
analisis; menguji atau mengecek kembali ketersediaan data; melakukan studi pustaka;
mengumpulkan data; mengolah data sekunder; menyajikan data dan memberikan
interpretasi; dan menyusun laporan hasil penelitian.
Ada beberapa hal yang menjadi kelebihan dan kelemahan ADS. Kelebihan ADS antara
lain: hemat waktu, tenaga dan biaya. Sama dengan analisis isi, tipe penelitian ini tidak
berhubungan dengan manusia sebagai objek penelitian; ADS lebih aman dilakukan atau
memiliki resiko kegagalan yang sangat minim; ADS memungkinkan kita meneliti dalam
jangka waktu yang sangat panjang; ADS memungkinkan kita meneliti gejala sosial secara
makro; dan ADS tidak memiliki efek sosial karena objeknya bersifat pasif. Meskipun
demikian, ADS juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain: masalah ketersediaan data
dan aksesibilitas data. Kadang kala, topik penelitian yang akan dilakukan ternyata tidak
5
didukung data yang lengkap dan bila datanyatersedia, belum tentu data tersebut dapat
diakses oleh peneliti; yang kedua adalah pada masalah validitas dan reliabilitas data.
DESAIN PENELITIAN
Desain penelitian merupakan penjelasan mengenai berbagai komponen yang akan
digunakan peneliti serta kegiatan yang akan dilakukan selama proses penelitian. Proses ini
merupakan tahap awal dan tahap yang sangat penting dalam proses penelitian. Desain
penelitian menggambarkan sejauh mana kesiapan peneliti dalam melakukan penelitian.
Desain penelitian terdiri atas tiga bagian, yaitu pendahuluan, tinjauan pustaka serta
metode penelitian. Bagian pendahuluan terdiri atas judul penelitian; bidang ilmu; latar
belakang masalah; perumusan masalah; tujuan penelitian; dan manfaat penelitian. Pada
bagian tinjauan pustaka peneliti menjelaskan berbagai konsep utama yang berkaitan dengan
masalah yang akan diteliti dengan berbagai argumentasi teoritis. Bagian terakhir adalah
metode penelitian, yang terdiri atas beberapa bagian, yaitu: metode penelitian; sasaran
penelitian; lokasi penelitian; teknik sampling; variabel; hipotesis; metode pengumpulan data;
sumber data; serta metode analisis data. Bagian terakhir merupakan bagian pendukung,
yaitu lain-lain. Bagian ini dapat diisi dengan instrumen penelitian; jadwal penelitian; serta
rencana anggaran. Di lembar terakhir desain penelitian wajib dituliskan daftar pustaka yang
berisi daftar sumber pustaka yang menjadi rujukan dalam penyusunan desain penelitian.
MENYUSUN LAPORAN PENELITIAN
Menyusun laporan penelitian merupakan tahap akhir dalam proses penelitian.
Laporan penelitian merupakan sarana penghubung antara peneliti dengan pembaca atau
pengguna hasil penelitian kita. Laporan penelitian juga digunakan untuk memublikasikan
hasil penelitian kepada khalayak umum, sehingga temuan-temuan selama penelitian dapat
dimanfaatkan oleh orang lain.
Secara umum, ada beberapa bagian yang menjadi inti laporan penelitian. Bagianbagian tersebut meliputi: pandahuluan, tinjauan pustaka, metode penelitian, hasil penelitian
serta penutup (kesimpulan dan implikasi).
Setelah menyusun laporan penelitian, kita diharapkan memublikasikan hasil
penelitian tersebut melalui berbagai media, misalnya jurnal ilmiah. Untuk keperluan
tersebut, kita harus menyusun artikel ilmiah yang disarikan dari laporan penelitian yang
telah disusun sebelumnya.
Sumber:
Martono, Nanang. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder.
Jakarta: RajaGrafindo Persada
Download