AFRIKA SELATAN Sandra Shintadewi Mendengar kata Afrika Selatan pasti tak pernah lepas dari “apartheid dan Nelson Mandela”. Negara yang memiliki 11 bahasa resmi termasuk di dalamnya bahasa English, Afrikaans, Sesotho, Setswana, Xhosa dan Zulu ini hingga sampai pada tahun 1994 masih didominasi oleh kekuatan superior kulit putih, meski pada saat itu Mandela telah menjabat sebagai presiden berkulit hitam pertama di sana. Pemerintahan kulit putih yang dalam hal ini terlalu bertindak dengan melihat seseorang itu dari ras apa. Meski negara ini merupakan negara yang tak lepas dari masalah, namun negara ini juga telah sukses mengadakan tiga kali pemilihan umum tentunya semenjak pemerintahan tak lagi didominasi oleh kulit putih tentunya. Kekuatan yang mendasari dari benua Afrika juga tak lepas dari perekonomian di negara ini. Lihat saja melalui sumber daya alam yang terdapat di negara ini, ada emas yang menjadi kebanggaannya, ada juga berlian, mineral, platinum dsb. Negara Afrika Selatan terbagi menjadi 9 provinsi (Cape Timur,Barat, Utara, Free State, Gauteng, KwaZulu-Natal, Limpopo, Mpumalanga, North-West). Meski negara ini beribukotakan Pretoria, namun terdapat tiga pemerintahan yang menjadi pusatnya. Pretoria, Cape Town, dan Bloemfontein. Tapi perlu diketahui juga bahwa meskipun negara ini memiliki kekayaan alam yang dapat dibanggakan tapi penduduk di Afrika Selatan justru banyak yang miskin dan menganggur.Afrika Selatan Adalah negara yang nomor dua tertinggi di dunia yang terjangkit virus HIV/AIDS. Perbandingannya adalah 1:7. “No-one is born hating another person because of the colour of his skin, or his religion”. Ya, Nelson Mandela tidak pernah lelah memperjuangkan demokrasi dan persamaan hak. Hidupnya telah menjadi inspirasi di Afrika Selatan dan seluruh dunia. Semua berawal dari mimpi Mandela dimana dia akan menciptakan kebebasan bagi orang-orang kulit hitam yang menderita akibat kekejaman politik apartheid. Politik apartheid dicanangkan oleh Partai Nasional yang saat itu berkuasa mulai 1984. Tapi mereka pula yang meruntuhkannya setelah mendapat desakan dari dunia internasional. Dan, yang terutama atas desakan dari bawah, para pejuang yang dimotori Mandela.Dan usahanya bertahun-tahun itu berhasil. Politik Apartheid agaknya membuat seorang sutradara tergugah semangatnya untuk menggarap sebuah film yang berjudul “ Country of My Skull” Film ini mengambil tempat di Afrika Selatan pada tahun 1995, ketika negara ini masih diliputi semangat rekonsiliasi. Dimana saat itu pemerintah menawarkan amnesty pada mereka yang melakukan pelanggaran HAM, baik pada kulit putih atau kulit hitam. Dan tentu saja pemberian amnesty ini menimbulkan kontroversi. Dan bagi yang mengaku pecinta sepak bola,di tahun 2010 pertandingan “worldcup” akan diadakan di Afrika Selatan. Setelah sekian lama FIFA mengasingkan Afrika Selatan dari pergaulan sepak bola internasional. ALGERIA Ida Ayu Komang Yetri Citraseni Secara geografis, Algeria adalah negara terbesar kedua di benua Afrika yang terletak di sebelah barat laut benua tersebut berbatasan dengan Maroko, Libya, Tunisia, Niger, Mali, dan Mauritania. Kata Algeria berasal dari Bahasa Arab, al-jazā’ir, yang artinya kepulauan sesuai dengan letaknya yang dikelilingi oleh beberapa pulau kecil. Penduduk asli bangsa ini bernama Berber yang selama 3.000 tahun terakhir ini telah mengalami masa pendudukan. Beberapa diantaranya adalah penjajahan oleh orang-orang Venisia (1.000 SM), bangsa Romawi (200 SM), dan dua pendudukan penting lainnya yaitu kedatangan orang-orang Arab pada abad ke 8 serta serangan bangsa Prancis pada tahun 1830. Selama masa penjajahan Prancis, Algeria telah dianggap sebagai suatu bagian integral dari metropolitannya. Namun demikian, tetap saja penjajahan mendatangkan penderitaan yang amat sangat bagi mereka. Salah satunya disebabkan karena invasi besar-besaran yang dilakukan oleh pemukim dari Eropa seperti Prancis, Italia, Spanyol, dan Malta ke Algeria dan menyita tanah-tanah pertanian yang dimiliki oleh penduduk asli. Rakyat Algeria yang mayoritas beragama muslim juga tidak memiliki status kewarganegaraan Prancis dan tidak memiliki hak suara seperti orang-orang Eropa pendatang. Penderitaan berkepanjangan akibat penjajahan kemudian membangkitkan semangat penduduk Algeria untuk berjuang mengambil alih kemerdekaan dari tangan Prancis. Pada tahun 1954, Front Pembebasan Nasional (FLN) melancarkan perang gerilya dan pada tahun 1962 berhasil memperoleh kemerdekaannya. Ferhat Abbas terpilih menjadi presiden pemerintahan provinsional yang pertama dan Ahmed Ben Bella sebagai perdana menterinya. Salah satu sejarah penting yang patut kita ketahui mengenai politik dan pemerintahan Algeria adalah bahwa semenjak merdeka dan mengurus pemerintahannya sendiri, banyak pergolakan yang terjadi dalam dunia perpolitikan Algeria. Hal tersebut disebabkan karena sejak tahun 1962, hanya ada satu partai yang berkuasa di Algeria yaitu FLN. Baru setelah berbagai pemberontakan dan penentangan terhadap pemerintah dan FLN pada tahun 1988 terjadi barulah Chadli Bendjedid, Presiden Aljazair pada saat itu, memutuskan untuk melakukan reformasi dengan mengizinkan berdirinya beberapa partai baru. Salah satu partai baru tersebut adalah Front Keselamatan Islam (FIS) yang berhasil menarik simpati rakyat dengan mengangkat isu seputar agama Islam. FIS yang banyak mencanangkan program-program yang menawarkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih Islami, demokratis, dan pemerintahan yang lebih dekat dengan Daulah Islam daripada Barat akhirnya memenangkan pemilu tahun 1991 dan menggusur tampuk pemerintahan yang selama ini dikuasai oleh FLN. Pihak militer yang pro terhadap FLN kemudian merencanakan pemberontakan yang berakhir dengan perang saudara pada tahun 1992. Pihak militer tidak rela dengan berkuasanya partai Islam disana karena dianggap akan membahayakan kedudukan mereka. Para penguasa militer kemudian membubarkan parlemen Aljazair dan membatalkan hasil pemilu, mendirikan Dewan Tinggi Negara yang menjalankan pemerintahan sementara dan menjadi penguasa baru Algeria. FIS dinyatakan sebagai partai terlarang dan anggotanya ditangkap serta dibunuh. Perang saudara pun tak dapat terhindarkan. FIS melakukan upaya perlawanan terhadap militer dengan melakukan pembantaian massal yang menewaskan lebih dari 100.000 warga sipil tak berdosa. ANGOLA Ibrahim Caraka Debe Republik Angola adalah sebuah negara yang terletak di Afrika bagian barat daya. Angola berbatasan dengan Namibia, Republik Demokratik Kongo, Zambia dan Samudra Atlantik. Cabinda yang merupakan sebuah provinsi Angola berbentuk eksklave, berbatasan dengan Republik Kongo. Luas wilayah Angola hampir dua kali luas pulau Borneo; menempati peringkat ke-22 sedunia (setelah Niger dan sebelum Mali). Negara ini merupakan salah satu produsen kopi utama di dunia dan termasuk negara terkaya di Afrika berkat sumber alamnya, terutama bijih besi, intan, dan tembaga. Angola memiliki 18 provinsi dan 158 kotamadya. Provinsi-provinsinya adalah Bengo, Benguela, Bié, Cabinda, Cuando Cubango, Cuanza Norte, Cuanza Sul, Cunene, Huambo, Huila, Luanda, Lunda Norte, Lunda Sul, Malanje, Moxico, Namibe, Uige, Zaire. Angola beribukota di Luanda. Presidennya bernama José Eduardo dos Santos. Perdana Menterinya bernama Fernando da Piedaden dan Dias dos Santos. Partai nasionalis Angola mulai merundingkan kemerdekaan pada Januari 1975, setelah perang gerilya selama 14 tahun dan jatuhnya pemerintahan fasis Portugal oleh kudeta militer. Perang saudara pecah antara MPLA ((Movimento Popular de Libertação de Angola), UNITA (União Nacional para a Independência Total de Angola) dan FNLA (Frente Nacional de Libertação de Angola). Campur tangan pihak asing memperburuk keadaaan antara ketiga pihak. Pasukan Afsel bersekutu dengan UNITA dan menyerang Angola pada Agustus 1975 untuk memastikan bahwa di sana tidak ada gangguan dari negara Angola merdeka yang baru di Namibia, yang saat itu masih di bawah pendudukan AfSel. Uni Soviet membantu MPLA dan memberi banyak dukungan ekonomi. Pasukan Kuba datang untuk mendukung MPLA pada Oktober 1975, mengendalikan ibukota, Luanda, dan menjauhkan pasukan AfSel. MPLA mendeklarasikan diri untuk menjadi pemerintahan de facto atas negeri saat sedangkan secara resmi kemerdekaan diumumkan pada 11 November 1975, dengan Agostinho Neto sebagai presiden pertama. Pada 1976, gabungan MPLA dan pasukan Kuba mengalahkan FNLA. Hal tersebut meninggalkan UNITA (didukung oleh Amerika Serikat dan AfSel) dan MPLA yang Marxis berseteru berebut kekuasaan. Konflik antara MPLA dan UNITA pecah. Hal ini dipicu oleh geopolitik Perang Dingin dan oleh kemampuan kedua partai itu mengakses SDA Angola. MPLA memberlakukan pajak atas SDA minyak lepas pantai, sedangkan UNITA mengakses berlian aluvial yang dengan mudah diselundupkan melalui perbatasan negeri itu yang keropos. Pada 1991, faksi-faksi itu menyetujui Persetujuan Bicesse yang mengubah Angola menjadi negara multipartai, namun setelah presiden Jose Eduardo dos Santos dari MPLA memenangkan pemilihan yang diawasi PBB, UNITA menyatakan adanya penipuan dan perang pecah kembali. Persetujuan damai 1994 (protokol Lusaka) antara pemerintah dan UNITA menyediakan integrasi bekas pemberontak UNITA ke dalam pemerintahan. Pemerintahan persatuan nasional dibentuk pada 1997, namun perang meletus lagi pada akhir 1998. Presiden José Eduardo dos Santos mencabut fungsi tetap instansi demokrasi akibat konflik. Pada 22 Februari 2002, Jonas Savimbi, pemimpin UNITA, ditembak mati dan gencatan senjata dicapai antara 2 faksi. UNITA membubarkan sayap bersenjatanya dan menerima peran partai oposisi utama. Meski nampaknya keadaan politik negeri itu akan kembali pulih, presiden dos Santos tidak mengizinkan proses demokrasi tetap terjadi. Masalah utama Angola adalah krisis kemanusiaan yang serius (akibat perang berkepanjangan), berlimpahnya pertambangan, dan aksi gerakan gerilya yang berperang buat kemerdekaan eksklaf Kabinda yang terletak di utara (Frente para a Libertação do Enclave de Cabinda). Angola menjadi salah satu dari sedikitnya negara Afrika yang bergabung dengan blok Soviet dan menjadi komunis, bersama dengan koloni Portugis Mozambique. BENIN Prasita Purwi A. Benin merupakan salah satu negara di bagian barat Afrika yang beribu kota di Porto Novo. Populasi penduduknya di tahun 2004 mencapai 7.250.033 dengan pertumbuhan penduduk sekitar 2,9 %. Terdapat 42 suku yang mendiami wilayah Benin, diantaranya adalah suku Fon 3,5% (selatan)dan suku Bariba & Somba 1,6% (utara). Bahasa resmi yang digunakan di Benin adalah Perancis, namun banyak berbicara dalam bahasa tradisional. 52 % penduduk Benin menganut kepercayaan tradisional, 25 % menganut Katholik Roma (selatan) dan 20 % menganut Islam (utara). Dalam perkembangan historisnya, Republik Benin bermula pada pembentukan sebuah kerajaan yang bernama Dahomey pada abad 17. Kerajaan Dahomey menjadi pemasok utama budak perempuan ke wilayah dagang Eropa. Pada rentang waktu tahun 1850, Perancis memasuki wilayah Dahomey dan raja yang berkuasa saat itu, Behanzin, berjuang untuk melawan Perancis. Pada akhirnya Behanzin dapat dikalahkan dan dibuang ke Martinique. Selanjutnya hingga kemerdekaannya, Dahomey menjadi salah satu koloni Perancis di wilayah Afrika Barat. Pasca perang dunia kedua Dahomey menjadi wilayah kekuasaan Perancis di luar negeri. Rentang waktu 1958 hingga 1960, Dahomey menjadi sebuah negara otonom hingga merdeka pada tanggal 1 Agustus 1960. Pada perjalanan politiknya, Dahomey tak lepas dari fenomena kudeta yang kerap terjadi di wilayah Afrika. Presiden pertama Benin, Hubert Maga, dikudeta oleh Angkatan darat. Dan dalam enam tahun sesudahnya terdapat empat kali upaya kudeta. Presiden Maga digantikan oleh Justin Ahomadegbe yang kemudian dikudeta oleh Mayor Mathieu Kerekou. Pada tahun 1975, nama Dahomey berubah menjadi Republik Benin. Seiring dengan itu, terjadi perubahan konstitusi yang memutuskan pembentukan People’s Revolutionary Party dan menetapkannya sebagai partai tunggal. Dalam perjalanan pemerintahan Karekou terdapat berbagai macam kejadian yang terkait dengan kehidupan politik dan ekonomi Benin. Diawali pada tahun 1976, Karekou mencoba membatasi pergerakan-pergerakan keagamaan yang ada di Benin. Setahun sesudahnya, Cotonou diserang oleh sepasukan tentara baryan. Benin mengkliaim bahwa Perancis berada di balik penyerangan tersebut. Tahun 1980 terjadi pemilu dengan calon tunggal Mayor Mathieu Karekou. Di sisi lain, Benin mengalami kesulitan eknomi karena kenaikan harga minyak dunia. Hingga karena alasan pertumbuhan ekonomi yang tidak stabil, terjadi upaya kudeta pada tahun 1988 yang diduga dipimpin oleh Kapten Hountoundji. Di tahun 1990, rezim militer Karekou menetapkan Marxisme dan Leninisme sebagai ideologi resmi negara. Selain itu, muncul kebijakan untuk merubah sistem partai tunggal menjadi multi partai mulai tahun 1991. Karekou juga membagi kekuasan kepresidenan dengan diangkatnya Nicephore Soglo sebagai Perdana Menteri. Pada pemilu 1991, Soglo berhasil mengalahkan rezim militer Karekou dan merombak kabinet dengan memasukkan banyak teknokrat dan akademisi. Soglo banyak melakukan kerjasama dengan lembaga keuangan internasional, seperti World Bank dan IMF, untuk memulihkan kondisi ekonomi Benin yang semakin terpuruk. Setahun setelah Soglo terpilih, Benin mengalami kerusuhan sektarian antara umat muslim dengan penganut agama tradisional. Sementara pada tahun yang sama, perekonomian Benin sedikit demi sedikit mengalami kenaikan. Enam tahun setelah Soglo berkuasa, dilaksanakan pemilu kembali yang berhasil memilih Karekou sebagai Presiden. Karekou mendapat banyak suara di wilayah utara Benin yang kebanyakan didiami penduduk miskin. Soglo kehilangan pamor di masyarakat karena tindakannya dalam memulihkan perekonomian Benin yang diantaranya adalah mengeluarkan kebijakan privatisasi dan membuat posisi IMF serta negara – negara seperti AS dan Perancis menjadi kuat dan berpengaruh di Benin. BURKINA FASO Erni Risna K Gambaran secara umum, Burkina Faso sebagai salah satu negara di Afrika Barat memiliki sistem pemerintahan presidensial dengan presiden sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara yang dipilih setiap 7 tahun sekali. Selain itu, parlemen negara terdiri dari 2 badan (sistem bikameral) yaitu majelis nasional dan dewan perwakilan. Kemudian, sebagai negara kesatuan , wilayah Burkina Faso terbagi menjadi 30 propinsi dengan mayoritas etnis Mossi (50 %) dan yang lain terdapat etnis Lobi, Bobi, dan Gurumsi. Etnis yang bermacam-macam itu juga dibarengi dengan adanya agama dan kepercayaan yang beragam pula. Islam mendominasi 50% dari total penduduk, diikuti Khatolik Roma (40%), dan kepercayaan tradisional 10%. Dalam sejarah perkembangan sosial politik, Burkina Faso telah mengalami berbagai persoalan baik di dalam negerinya maupun luar negeri. Semenjak Burkina Faso merdeka dari Prancis tanggal 5 Agustus 1960 dan kemudian dibentuk dan dijalankannya pemerintahan negara oleh presiden pertama Maurice Yameogo dari UDV (Vltaic Democratic Union) permasalahan dalam negeri yang dihadapi antara lain perubahan konstitusi negara yang dilakukan berulang kali sejalan dengan pergantian kekuasaan ( tahun 1970, 1977, dan 1991) dan juga perubahan sistem dari multipartai ke partai tunggal serta ke multi partai lagi. Sebenarnya persoalan dalam negeri yang esensi adalah pergantian kekuasaaan negara yang sebagian besar dilakukan melalui kudeta militer seperti tindakan Lamizana terhadap Maurice Yameogo (1960); Kolonel Saye Zerbo terhadap Lamizana (1980); Mayor Jean Baptiste Ouedraogo terhadap Zerbo (1982); dan terakhir Kapten Thomas Sankara terhadap Ouedraogo (1983), sedangkan pergantian kekuasaan melalui pemilu hanya berlangsung beberapa kali yaitu tahun 1978, 1992 ( pemilu legislatif), 1998 ( pemilu presiden), 2002 (pemilu legislatif), dan 2005 ( pemilu presiden). Melalui pemilu 2005, Blaise Compaore terpilih kembali menjadi presiden untuk ketiga kalinya setelah ia mengambil kekuasaan dari tangan Thomas Sankara yang dihukum mati tahun 1987. Persoalan luar negeri Burkina Faso juga tak kalah pentingnya terutama masalah dengan negara tetangganya. Pada tahun 1974, Burkina Faso berkonflik dengan Mali soal perbatasan di daerah Agache yang mengandung bahan tambang dan masalah ini kemudian muncul kembali tahun 1985. Dan akhir-akhir ini, Burkina Faso lagi-lagi bersitegang dengan negara tetangganya Pantai Gading menyoal tuduhan yang dilancarkan oleh pemerintah Pantai Gading yaitu ditengarai bahwa Burkina Faso telah membiayai kelompok pemberontak di Pantai Gading. Isu ini masih panas beredar dalam hubungan kedua belah pihak. BURUNDI: Kemerdekaan yang Belum Dinikmati Virga Sarwiyantari Burundi, yang awalnya bernama Rwanda-Urundi (the other Rwanda), merupakan daerah mandat PBB di bawah Belgia. Ketika merdeka pada 1 Juli 1962, ia berganti nama menjadi Kerajaan Burundi. Ibu kotanya adalah Bujumbura. Layaknya sebagian besar negara Afrika, Burundi - yang merupakan salah satu negara terpadat di Afrika dengan 216 penduduk/km2 - menghadapi masalah kemiskinan. Burundi yang memiliki pendapatan per kapita $100 (salah satu yang termiskin di dunia) menggantungkan hidupnya pada bantuan asing. Mereka yang baru mempelajari Afrika jarang yang memasukkan Burundi ke dalam watch list. Afrika Selatan, Somalia, Sudan, atau Rwanda jauh lebih menarik perhatian. Padahal Burundi menyimpan sejarah panjang salah satu kekerasan paling berdarah di Afrika. Sejak awal kemerdekaannya, negara yang memiliki moto Unity, Work, Progress ini harus mengadapi rangkaian kudeta dan perang etnik. Perang etnik terjadi antara suku mayoritas Hutu (85%) dan Tutsi (14%). Penduduk aslinya adalah suku pygmy Twa (1%). Untuk lebih memahami sejarah kekerasan Burundi, perhatikan time line berikut: 1964 Pertikaian etnis pertama meletup. 28-11-1966 Kepala pasukan Michel Micombero melakukan kudeta dan menyatakan Burundi sebagai republik. 1972 Aksi genosida menewaskan 80.000-100.000 orang. 1976 Kolonel Jean-Baptiste Bagaza memulai kudeta kedua. 1987 Mayor Pierre Buyoya melakukan kudeta. (patut dicermati bahwa sampai saat itu pemerintahan selalu dipegang oleh pemimpin militer dari minoritas Tutsi, begitu juga seluruh administrasi negara dan angkatan bersenjata) Juni 1993 Melchior Ndadaye dari FRODEBU (Front for Democracy in Burundi) terpilih sebagai presiden Hutu pertama melalui pemilu demokratis pertama. Merasa di atas angin, ekstrimis Hutu mulai membantai ribuan warga Tutsi. Militer yang masih dikuasai Tutsi membalas dendam dengan membunuh ribuan suku Hutu 21-10-1993 Hanya 4 bulan setelah berkuasa, Ndadaye tewas dalam kudeta yang dilancarkan Kol. Jean Bikomagu. Konflik antara Hutu-Tutsi semakin memanas dan diperkirakan telah menewaskan sekitar 300.000 orang selama periode 4 bulan ini. Awal 1994 Cyprien Ntaryamira (Hutu) terpilih sebagai presiden. 06-04-1994 Ntaryamira tewas ketika pesawat yang ditumpanginya diterjang roket ketika akan mendarat di Kigali, Rwanda. Turut terbunuh presiden Rwanda, Habyarimana. Kejadian inilah yang mengawali genosida paling terkenal di Rwanda. Okt. 1994 Sylvestre Ntibantungaya (Hutu) terpilih sebagai presiden. Penolakan datang dari kelompok Tutsi Union for National Progress. Mereka mundur dari parlemen sebagai tanda protes dan memulai gelombang baru kekerasan etnik. 1996 Mantan presiden Buyoya mengambil alih pemerintahan. Kekacauan politik sedikit mereda. Ags. 2000 Pemerintah dan sebagian besar kelompok pemberontak menandatangani perjanjian damai. Namun ini belum cukup untuk menghentikan kekerasan. 2001 Melalui mediasi Afrika Selatan, pemerintah dan kelompok pemberontak menyetujui pembagian kekuasaan dalam pemerintahan. 2003 Pemerintah dan kelompok pemberontak terbesar, CNDD-FDD, menandatangani perjanjian damai. Di akhir tahun itu pula Domitien Ndayizeye (FRODEBU) menggantikan Buyaye. Ags. 2004 Kelompok pemberontak Hutu yang dikenal paling ekstrim, FNL, membantai 152 pengungsi Tutsi di kamp pengungsi Gatumba. FNL adalah satu-satunya kelompok pemberontak yang belum bersedia berdamai. Akhirnya FNL dinyatakan sebagai kelompok teroris dan dikeluarkan perintah penangkapan atas pemimpinnya, Agathon Rwasa dan Pasteur Habimana. Mei 2005 Perjanjian gencatan senjata disetujui oleh pemerintah dan FNL namun pertempuran masih terus berlanjut. Sekitar sebulan kemudian, pemilu demokratis kedua dimenangkan pemimpin mantan kelompok pemberontak Hutu CNDD-FDD, Pierre Nkurunziza. 7-9-2006 Perjanjian damai antara pemerintah dan FNL disetujui di Dar-es-Salam, Tanzania. Masalah yang dihadapi sekarang adalah permintaan payung amnesti dari FNL. 8-9-2006 Sekjen PBB, Kofi Annan, menyatakan harapannya akan perdamaian permanen di Burundi. CHAD M.N. Sururi Tidak lama setelah mendapatkan kemerdekaannya dari Prancis, pemerintahan di negara tersebut melalui masa yang sangat susah. Presiden pertamanya yang berasal dari selatan (tombalbaye) terbunuh dalam kudeta yang dipimpin orang dari utara (noel milarew odingar) yang kemudian menyerahkan kekuasaannya kepada orang selatan lagi (jendral felix malloum), yang kepemimpinannya digantikan oleh orang utara lagi (hissene habre) yang pernah dilatih di libya dan menjadi pimpinan armed forces of the north dukukungan libya. Kemudian habre berusaha digulingkan oleh libya dan akhirnya digantikan oleh goukouni oueddei yang didukung oleh libya. COMOROS ISLAND M. N. Sururi. S. Kepulauan Comoros merupakan negara republik federal yang terdiri dari empat pulau, yaitu pulau Njazidja, Nzwani, Mwali dan Mayotee. Merdeka pada tanggal 6 Juli, 1975 dari Prancis untuk pulau Njazidja, Nzwani dan Mwali dan pada 5 September 1975 untuk pulau Mayotee. Dalam sejarah politiknya, dari saat kemerdekaan hingga saat ini, kepulauan Comoros telah mengalami banyak naik dan turun. Pada tahun yang sama, seorang tentara bayaran dengan nama Bob Denard atas perintah dari Jacques Foccart secara paksa menjatuhkan Presiden Ahmed Abdallah dari kantornya dan kemudian menggantikannya dengan rezim nasionalis radikal dibawah Ali Soilih. Pada tahun berikutnya Denard kembali untuk menyingkirkan Ali Soilih dan kemudian memasang kembali Ahmed Abdallah. Pasukan Pengaman Presiden dibawah Denard dibentuk oleh Abdallah atas dasar kekhawatiran akan kemungkinan kudeta atasnya. Pasukan ini juga ia gunakan untuk melucuti Angkatan Bersenjata Comoros . Beberapa hari setelah Abdallah menandatangani perintah pelucutan senjata, seorang perwira menembak mati Abdallah dan mencederai Denard. Kakak dari Soilih, Said Mohamed Djohar kemudian menjabat sebagai Presiden hingga terjadi kudeta pada tahun 1995 oleh Denard. pada bulan Maret 1996, Mohamed Taki Abdulkarim terpilih sebagai Presiden dalam Pemilu Demokratis pertama yang terselenggara sejak pertama kali Comoros merdeka. Taki menjadi tidak terkenal setelah ia membuat rancangan kunstitusi baru yang memperluas kewenangan Presiden dan menerapkan Islam sebagai dasar dari segala hukum. Pada pertengahan tahun 1997 pulau Nzwani dan Mwali secara terpisah menyatakan kemerdekaanya dari Comoros. Pada akhir 1998 Taki meninggal oleh serangan jantung dan digantikan sementara oleh Tadjiddine Ben Said Massounde. Pada bulan April tahun 1999, perwakilan dari tiga pulau tersebut menghadiri pertemuan yang difasilitasi oleh Organisasi Uni Afrika, yang bertujuan untuk manyatukan lagi Comoros. Persetujuan untuk menerapkan federasi yang lebih longgar dengan otonomi yang lebih tinggi bagi dua pulau yang lebih kecil berhasil dicapai. Hanya delegasi dari Nzwani yang menolak untuk menandatangani persetujuan tersebut, dan berdalih bahwa mereka harus berkonsultasi dengan penduduknya terlebih dahulu. Dalam beberapa hari, terjadi demonstrasi di Njazidja yang ditujukan kepada penduduk Nzwani. Pada 30 April, Angkatan Bersenjata melancarkan kudeta tanpa pertumpahan darah, dan menyatakan bahwa hal tersebut perlu dilakukan untuk menerapkan ketertiban. Pemerintahan sementara dibubarkan dan Panglima Angkata Bersenjata, Kolonel Azali Assoumani mengambil alih pemerintahan. Berjanji untuk mengembalikan pemerintahan kepada pihak sipil, Azali membentuk pemerintahan transisi. Konstitusi baru, yang memberikan otonomi khusus untuk setiap pulau terhadap keuangan dan hukum diakui oleh referendum nasional pada bulan Desember 2001. Konstitusi itu menjelaskan bahwa kepemimpinan dari negara tersebut akan digulir diantara ketiga pulau tersebut. Pada bulan April 2002 Azali yang berasal dari Njazidja menjadi orang pertama yang terpilih menjadi Presiden dibawah sistem tersebut. DEMOCRATIC REPUBLIC OF CONGO Sangaji Budi Utomo Ada dua Kongo di Afrika. Kongo-Brazzaville, bekas jajahan Prancis dan Kongo Kinshasa, bekas koloni Belgia. Yang ingin saya paparkan di sini adalah Kongo-Kinshasa atau disebut juga sebagai Democratic Republic of Congo (DRC). DRC, dulu pernah dikenal sebagai Zaire, adalah negara yang merdeka pada tahun 1960. Korupsi dan perang saudara begitu identik dengan negara ini. Membahas DRC tentu tidak bisa melewatkan era kepemimpinan Mobutu Sese Seko. Mobutu adalah seorang diktator. Ia naik ke kursi tertinggi DRC pada tahun 1965 dan berkuasa selama 32 tahun kemudian. Rezim Mobutu memperlihatkan sebuah bentuk kleptokrasi yang luar biasa (Thomson; 2004). DRC adalah negara yang kaya sumber daya alam, terutama emas, namun rakyatnya hidup dengan kemiskinan. Sebagian besar keuntungan yang diperoleh dari sumber daya alam masuk ke kantong para elit di sekeliling Mobutu dan, tentu saja, Mobutu sendiri. Rezim otoritarian ini tumbang pada 1997 setelah mengalami krisis ekonomi berkepanjangan sejak awal 1980-an yang terjadi karena korupsi yang merajalela. Ia digantikan oleh Presiden yang baru saja menyelenggarakan pemilihan umum demokratis pertama sejak DRC merdeka pada Juli 2006 lalu yaitu Joseph Kabila. Selain karena tingginya tingkat korupsi, DRC juga dikenal karena beberapa kali terjadi pergolakan politik yang mengakibatkan perang saudara. Belum lama merdeka, negeri ini sudah dilanda perang saudara ketika Kolonel Mobutu mengambil alih kekuasaan dari pejuang kemerdekaan karismatik Patrice Lumumba, yang namanya pernah diabadikan oleh Ir. Soekarno menjadi nama jalan di daerah Kemayoran, Jakarta. Perang saudara berlangsung lagi di DRC pada 1998 yang melanda seluruh wilayah DRC dan ikut menyeret negara-negara tetangganya. Aksi kekerasan tersebut telah menghancurkan infrastruktur dan perekonomian di DRC hingga memaksa PBB melakukan intervensi dan berakhir ketika Presiden Joseph Kabila menyelenggarakan Pemilihan Umum pada 30 Juli 2006. Partai Kabila, PPRD memenangkan pemilihan parlemen pada bulan Juli lalu dan akan bertarung lagi pada pemilihan presiden bulan Oktober nanti melawan Jean Pierre Bemba. EQUATORIAL GUINEA Annisa Gita Srikandini Tahun 2004 Equatorial Guinea dinyatakan sebagai negara yang mengalami pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. Negara yang berada di Afrika Tengah ini merupakan negara produsen minyak ketiga terbesar di Afrika dan terbesar pertama di kawasan Sub-Sahara Afrika. Berbatasan dengan Kamerun di Utara, Gabon di selatan dan timur, Gurun Guinea di barat, nama Equatorial Guinea diberikan karena letaknya yang dekat dengan garis Equator dan Gurun Guinea. Sejak merdeka dari kependudukan Spanyol pada 12 Oktober 1968, hingga kini Equatorial Guinea dipimpin oleh dua orang yang berasal dari satu keluarga; Francisco Macías Nguema dan Teodoro Obiang Nguema Mbasogo, keduanya dikenal sebagai dua orang pelanggar Hak Asasi Manusia terburuk di Afrika. Pada tahun 1979, Teodoro Obiang Nguema Mbasogo merebut kekuasaan dari tangan pamannya, Nguema, melalui kudeta berdarah. Sejak memimpin Equatorial Guinea, pemerintahan Obiang sarat dengan korupsi dan tindakan represif. The corruption watchdog Transparency International menempatkan negara ini sebagai bagian dari 10 negara terkorup di dunia. Riggs Bank sebuah bank di Washington yang digunakan sebagai tempat pembayaran minyak dari Equatorial Guiena menyatakan bahwa sebanyak 35 juta dollar pemasukan minyak dipindahkan ke rekening Obiang, keluarga, dan kroni-kroninya. Saat ditanya oleh media massa asing perihal ini, Obiang menyatakan bahwa hal tersebut adalah rahasia negara. Tindakan represif dilakukan Obiang terhadap lawan-lawan politik atau terhadap rakyatnya yang membangkang. Seorang pria yang disembunyikan identitasnya menceritakan bagaimana tentara Obiang dengan kejam memotong telinganya dengan gunting. Beberapa oposisi local mengalami penyiksaan di penjara dan bahkan dibunuh. Pada tahun 2006, The New York-based Committee to Protect Journalists (CPJ) menempatkan negara ini sebagai top five "most-censored countries". Negara menguasai seluruh media komunikasi di Equatorial Guinea seperti Televisi (Television Nacional), Pers (Ebano) dan Radio (Nacional de Guinea Ecuatorial). Kritik terhadap institusi public dibiarkan namun kritik terhadap kepemimpinan negara dilarang di negara ini. Kepemimpinan Obiang sangat absolute. Hal ini ditunjukkan dengan kemenangan telaknya dalam enam PEMILU terakhir (sekitar 98% dari total suara) ditambah lagi Konstitusi Equatorial tahun 1982 memberi kekuasaan yang besar kepada Obiang (selain menjabat sebagai Presiden, Obiang juga menjabat sebagai Kepala Militer dan Menteri Pertahanan). Sebuah siaran di radio milik pemerintah bertajuk Bidze-Nduan" ("Bury the Fire") mendeklarasikan Obiang yang melakukan kontak permanent dengan Tuhan. Pada kesempatan tersebut, seorang pembantu presiden menyatakan bahwa Obiang mampu membunuh siapapun tanpa ada perintah dari orang lain. REFERENSI http://www.irinnews.org/report.asp?ReportID=51946&SelectRegion=West_Africa&SelectCountry=EQUATORIAL_GUINEAGABON http://news.bbc.co.uk/2/hi/africa/country_profiles/1023151.stm www.wikipedia.org ERITREA F. Luthfi Berbicara mengenai Eritrea, tentunya sulit dilepaskan dari Ethiopia, karena kedua entitas ini terlibat perang yang cukup panjang. Eritrea merupakan sebuah negara yang terbilang baru di Afrika. Sebelumnya wilayah ini menjadi koloni Italia pada tahun 1890-an. Setelah PD II berakhir, Italia dipaksa keluar dari Eritrea oleh tentara sekutu dan Eritrea berada bawah kontrol Inggris. Inggris membagi wilayah Eritrea berdasarkan persebaran agama. Wilayah dataran tinggi dan pantai diserahkan ke Ethiopia dan wilayah dataran rendah Barat dan Utara yang berpenduduk muslim berada di bawah kontrol Sudan yang dikuasai Inggris. Tahun 1952, PBB menyatukan Ethiopia dan Eritrea dalam sebuah federasi. Akan tetapi raja Ethiopia Haile Selassie pada tahun 1962 membubarkan federasi itu dan “mencaplok” Eritrea dalam kekuasaannya. Hal ini memunculkan perlawanan untuk melepaskan diri dari Ethiopia yang dimotori oleh Eritrean Liberation Front (ELF) dan Eritrean People’s Liberation Front (EPLF), dua faksi utama dalam perlawanan Eritrea terhadap Ethiopia. Perang untuk melepaskan diri dari Ethiopia berlangsung kurang lebih selama 30 tahun dan berakhir pada tahun 1991. Dan pada tahun 1993 dalam sebuah referendum yang diawasi secara ketat oleh dunia internasional, mayoritas rakyat Eritrea menginginkan untuk lepas dari Ethiopia. Pemimpin EPLF Isaias Afewerki kemudian menjadi presiden Eritrea dan EPLF menjadi partai tunggal di Eritrea. Sekalipun telah lepas dari Ethiopia, Eritrea terlibat perang lagi dengan Ethiopia. Pada tahun 1998, pecah perang memperebutkan perbatasan yang memang tidak jelas sejak Eritrea lepas dari Ethiopia. Perang perbatasan ini dipicu oleh serangan terhadap tentara Eritrea yang masuk ke wilayah Badme yang menjadi sengketa kedua negara. Sebagai respon atas serangan ini, Eritrea mengirim pasukan ke wilayah Badme dan disambut oleh pengiriman pasukan ke perbatasan pada tanggal 12 Mei 1998 oleh Ethiopia sehingga meletuslah perang perbatasan. Perang selama kurang lebih dua tahun ini memakan puluhan ribu korban dari kedua belah pihak memaksa penduduk di daerah perang untuk meninggalkan kampong halamannya. Selama perang ini Eritrea mengalami kekurangan pasokan bahan makanan, karena sebagaian besar makanan pokok diimpor dari Ethiopia. Usaha untuk mendamaikan kedua negara yang sedang berkonflik diusahakan dengan mediator dari Organization of African Unity, akan tetapi mengalami jalan buntu. Campur tangan PBB dan AS dalam perang ini akhirnya membuahkan hasil, yaitu Algiers Agreement, sebuah perjanjian perdamaian yang ditandatangani pada 12 Desember 2000. Berdasarkan perjanjian ini, sebuah kawasan sepanjang 25 kilometer di Eritrea menjadi daerah yang dikontrol oleh United Nations Mission in Ethiopia and Eritrea (UNMEE) sembari menunggu hasil sidang sengketa perbatasan di Den Haag dan Komisi Perbatasan. Keputusan Den Haag dan Komisi Perbatasan akhirnya membagi beberapa daerah untuk Ethiopia dan Eritrea. Wilayah Badme yang menjadi sumber konflik akhirnya diserahkan kepada Eritrea. ETHIOPIA Yanisa Yudha Widata Ethiopia kerap dianalogikan sebagai tempat kekeringan dan kelaparan. Jarang sekali informasi yang memberikan pengetahuan tentang Ethiopia selain kekeringan, kelaparan, dan perang. Dengan kata lain, apabila seseorang mendengar kata Ethiopia maka yang terlintas di pikirannya adalah hal – hal yang cenderung negatif. Namun, di sinilah pemahaman yang salah mengenai Ethiopia selalu terbentuk dan seolah – olah menjadi mitos tak terbantahkan. Oleh karena itu tidak ada salahnya kita melihat Ethiopia dari kacamata yang lebih luas dan komprehensif. Nama resmi negara Ethiopia adalah Federal Democratic Republic of Ethiopia ( Ityop’iya Federalawi Demokrasiyawi Ripeblik ). Ethiopia termasuk ke dalam salah satu negara termiskin di Afrika. Pendapatan per kapita rakyatnya tidaklah lebih dari US$ 160. Oleh sebab itu dapat dibayangkan bagaimana tingkat kesejahteraan dan kemakmuran di Ethiopia. Menurut catatan hampir dua per tiga rakyat Ethiopia masih buta huruf. Ekonomi negara ini sepenuhnya bergantung pada pertanian meskipun produktivitas pertanian di Ethiopia sangat dipengaruhi oleh datangnya musim hujan karena sistem irigasi tidak berfungsi dengan baik. Walaupun demikian Ethiopia mencatatkan dirinya sebagai salah satu negara Afrika pengekspor kopi terbesar di dunia bahkan dalam beberapa bulan terakhir berhasil menggeser posisi Cote d’Ivoire dari posisi pertama negara Afrika pengekspor kopi terbesar. Ethiopia, negeri yang tidak punya garis pantai ini ( landlocked country ), sebetulnya mempunyai sejarah panjang dan unik. Negeri yang terletak di kawasan Afrika timur ini menurut beberapa ahli sejarah tidak pernah mengalami penjajahan kecuali lima tahun masa okupasi Italia ( 1936 – 1941 ) . Lagipula Ethiopia merupakan negara merdeka tertua di Afrika. Perjalanan panjang sejarah Ethiopia dapat dilihat dari kehidupan historis etnis – etnisnya. Tercatat setidaknya ada tiga etnis utama yang mendominasi kehidupan politik, ekonomi, dan sosial budaya Ethiopia. Oromo, etnis dengan komposisi terbesar di Ethiopia dan menempati daerah di sebelah selatan. Kemudian ada etnis Amhara, salah satu etnis dari ras Semit, yang berbahasa Amharic dan memiliki kedekatan dengan bangsa Arab dan Yahudi. Etnis ketiga terbesar adalah Tigray yang secara etnis masih berhubungan dengan etnis Amhara. Kedua etnis tersebut menempati daerah di sebelah utara dan barat Ethiopia. Selain itu ada etnis – etnis lain seperti etnis Somali yang menempati daerah di sebelah timur yang berbatasan dengan Somalia ( daerah Ogaden ) dan etnis non – pribumi seperti orang Armenia, Yaman, India, Yunani, dan Yahudi. Semua etnis tersebut menempati daerah Ethiopia seiring berjalannya waktu dan mempertahankan kebudayaannya masing – masing. Kemajemukan inilah yang mempersulit terjadinya integrasi nasional di Ethiopia. Sebagai contoh orang Somali di daerah Ogaden berjuang untuk memisahkan diri dari Ethiopia dan bergabung dengan negara Somalia. Dan secara konkrit kita sudah mengetahui sejarah panjang perang antara Ethiopia dan Eritrea yang mengakibatkan Eritrea menjadi negara merdeka pada tahun 1993 dan menyebabkan Ethiopia kehilangan garis pantainya di Laut Merah. Sampai saat ini Ethiopia masih sangat bergantung pada bantuan makanan dari dunia internasional. Penyebab Ethiopia tidak mampu membuat suplai makanan cukup untuk penduduknya adalah wabah kekeringan, pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi yaitu 2,1 – 2,5 persen per tahun tetapi tidak diikuti dengan peningkatan produktivitas pertanian, dan sistem pertanian monokultur yang tidak menunjang ketahanan pangan. GABON Ig. Indra Prahasta Gabon yang secara resmi bernama Republik Gabon adalah sebuah negara di tepi barat Afrika tengah. Negara ini berbatasan dengan Equatorial Guinea, Cameroon, Republic of the Congo dan Gulf of Guinea. Sejak merdeka dari Prancis pada 17 Agustus 1960, Republik ini baru dipimpin oleh dua orang Presiden otokrat; El Hadj Omar Bongo adalah presiden terlama sejak memimpin Republik ini pada 1967. Gabon mulai memakai sistem multipartai dan konstitusi demokratis baru sejak awal 1990-an dan hal ini membuka peluang terciptanya pemilihan yang transparan dan reformasi institusi pemerintah. Presiden pertama Gabon yang dipilih pada tahun 1961 adalah Léon M’ba dan Omar Bongo adalah wakilnya. Ketika M’Ba meninggal pada tahun 1967, Bongo menggantikannya menjadi presiden dan selalu terpilih dalam setiap pemilihan berikutnya dengan kemenangan yang substansial. Pada tahun 2003 Presiden Omar Bongo melakukan amandemen pada Konstitusi Gabon untuk menghapus halangan dirinya untuk menjadi presiden kembali. Dengan amandemen ini, presiden memiliki kekuatan yang besar seperti kewenangan untuk membubarkan Dewan Nasional, mendeklarasikan kondisi perang, membatalkan legislasi, mengadakan referendum, dan mengangkat atau memberhentikan perdana menteri dan anggota kabinet. Kemudian, pada Pemilihan Umum tahun 2005 Partai Demokratik Gabon yang dipimpin oleh Omar Bongo memenangkan 84 dari 120 kursi di parlemen. Seperti pemilihan-pemilihan sebelumnya, ada tuduhan bahwa telah terjadi penyuapan dan ajakan untuk melakukan aksi boikot. Terjadi pula insiden-insiden protes yang disertai dengan kekerasan. Meskipun demikian, beberapa pengamat internasional termasuk Economic Community of Central African States mengatakan bahwa pemilihan tersebut telah "met international standards" untuk usaha voting yang demokratis. Kepemimpinan Omar Bongo dan dominasi PDG membuat situasi politik Gabon semakin diwarnai dengan konflik antara pemerintah dan pihak-pihak oposannya. Sering terjadi aksi-aksi demontrasi bahkan kudeta. Pemerintahan Gabon ini sangat rentan dengan usaha-usaha penggulingan kekuasaan karena pemerintahan yang otokratis dan seringkali manipulatif. Banyak elemen yang tidak terabsorbsi sehingga menimbulkan permasalahan yang pelik. GUINEA-BISSAU Amalia Faris Tak banyak orang mengenal negara yang terletak di sebelah barat benua Afrika ini. Pertama mungkin karena wilayahnya yang sangat kecil dan terhimpit oleh negara-negara yang lebih besar seperti Senegal dan Guinea. Kedua, Guinea-Bissau bisa digolongkan sebagai negara baru, ia baru merdeka dari jajahan Portugal pada tanggal 24 September 1973 (atau 10 September 1974, seperti yang diakui Portugal). Seperti kebanyakan negara Afrika lainnya, Guinea-Bissau termasuk dalam jajaran negara paling melarat di dunia, dengan situasi politik yang tidak stabil. Perekonomian negara yang awalnya agak lumayan sukses ketika dibantu oleh IMF ini, hancur akibat perang di tahun 1998 antara junta militer pimpinan Jendral Ansumane Mane dengan pasukan pemerintahan yang dibantu oleh Senegal. Setelah kekacauan yang terjadi saat pemilihan presiden, ditambah dengan kudeta militer lagi, pada tahun 2005 João Bernardo Vieira, presiden yang justru sebelumnya diturunkan oleh Jendral Mane, kembali terpilih. Hampir keseluruhan dari penduduk Guinea-Bissau adalah ras Afrika, dengan komposisi suku Balanta 30%, Fula 20%, Manjaca 14%, Mandinga 13%, dan Papel 7%. Setengah dari penduduk Guinea Bissau masih menganut kepercayaan kuno Afrika, agama Kristen mencakup 5% dari kepercayaan lainnya, dan 45% lagi menganut agama Islam yang dibawa oleh suku pengembara Gurun Sahara berabad-abad yang lalu. KENYA Muhammad Arif Kenya adalah sebuah negara di kawasan Afrika bagian timur dengan nama resmi Republic of Kenya dan beribukota di Nairobi. Negara ini berbatasan dengan negara Ethiopia di bagian utara, Rep. Somalia di timur, Tanzania di sebelah selatan dan Uganda dan Rwanda di sebelah barat. Kenya adalah mantan koloni Inggris yang memperoleh kemerdekaan pada tahun 1963. Negara ini mempunyai luas wilayah 582,646 km2 dengan estimasi jumlah penduduk menurut sensus tahun 2005 adalah 33.829.590 jiwa. Seperti kebanyakan negara-negara di Afrika, Kenya memiliki beberapa kelompok etnis dengan komposisi Kikuyu (21%), Luhya (14%), Luo (12%), Kalenjin (11%), Kamba (11%), Kisii (6%), Meru (6%), dan lainnya (19%). Dalam mencapai kemerdekaannya Kenya mengalami banyak proses. Mulanya ,atas desakan oposisi, Inggris membentuk partai politik bernama KAU (Kenya African Union) pada tahun 1944 dan tahun 1947 diketuai oleh salah satu pejuang kemerdekaan Kenya Jomo Kenyatta, dan karena dianggap terlalu membahayakan kepentingan koloni tahun 1952 Kenyatta dipenjarakan dan KAU dibubarkan. Setelah bebas tahun 1961 Kenyatta memimpin KANU (Kenya African National Union) yang didukung oleh dua etnis mayoritas Kenya Kikuyu dan Luhya sehingga menjadi partai politik terkuat saat itu. Bulan Desember 1963 koloni memberikan kemerdekaan pada Kenya berupa negara Monarki Konstitusional denggan Kerajaan Inggris sebagai kepala negara dan perdana menteri sebagai kepala pemerintahan, waktu itu Jomo Kenyatta diangkat sebagai Perdana Menteri. Pada bulan Desember tahun 1964 Kenya mengubah bentuk negaranya menjadi Republik dan Jomo Kenyatta, lewat dukungan politik dua etnis mayoritas Kenya di KANU, terpilih sebagai Presiden. Dalam masa kepemimpinan Kenyatta, Kenya menjadi salah satu negara Afrika yang mengalami pertumbuhan ekonomi dan sosial kemanusiaan tercepat. Tetapi arah kebijakannya yang probarat memicu perpecahan dengan KANU. Kenyatta meninggal tahun 1978 lalu digantikan oleh Wapres-nya Daniel arap Moi dari etnis Kalenjin. Situasi perekonomian Kenya yang bermasalah pada tahun 1980-an membuat pamornya turun ditambah lagi dengan rezim otoriter Moi tahun 1982 dengan menetapkan hanya ada satu partai tunggal negara tahun itu juga terjadi kudeta oleh angkatan udara tetapi Moi berhasil selamat. Seiring berjalannya waktu, Moi takluk juga atas tekanan dunia internasional dan mencabut keputusannya tahun 1981 lalu Desember 1992 diadakan pemilu legislatif yang dimenangkan oleh KANU. Akhirnya kekuasaan Daniel arap Moi berakhir pada tahun 2002 karena partai-partai oposisi berkoalisi membentuk NARC (National Rainbow Coalition) yang memenangkan pemilu sekaligus mengakhiri dominasi partai KANU selama empat dekade. LIBERIA Bagus Handoko Liberia, yang berarti “Tanah Kebebasan”, didirikan oleh orang Afro-Amerika dan budak-budak yang dimerdekakan dari Amerika Serikat pada 1820. 86 kelompok imigran, yang kemudian disebut Americo-Liberian, tiba pertama kali di Liberia lalu menetap dan mendirikan Christopolis ( sekarang bernama Monrovia, ddiberi nama setelah Presiden AS james Monroe) pada 6 Februari 1820. Ribuan budak Amerika yang merdeka dan orang Afro-Amerika yang bebas tiba pada tahun-tahun sesudahnya, membentuk formasi yang lebih baku dan mendeklarasikan kemerdekaan Republik Liberia pada 26 Juli 1847. kampanye untuk perpindahan budak yang merdeka di Afrika di diumumkan oleh American Colonization Society (ACS), sebuah organisasi pendeta kulit putih, aabolisionis, dan pemilik budak yang didirikan pada 1816 oleh Robert Finley, seorang pendeta Presbyterian. pada tahun-tahun awal berdirinya Liberia, kaum Amerika-Liberia secara periodik bertempur sengit dengan penduduk asli Afrika, yang tidak dimasukkan ke dalam struktur penduduk Republik yang baru sampai tahun1904. Pada waktu yang sama, Inggris dan Perancis mengekspansi serta melanggar wilayah Liberia, dan mengambil wilayah Liberia. Secara politik , Liberia adalah negara satu partaiyang dijalankan oleh True Wig Party (TWP). Joseph Jenkins Roberts, yang lahir dan tumbuh di Amerika adalah presiden pertama. Sistem pemerintahan dibentuk oleh Amerika Serikat, dimana elit Amrico-Liberian memonopoli kekuatan politik dan membatasi hak voting penduduk asli. TWP mendominasi semua sektor Liberia dari 1847 sampai dengan 12 April 1980, ketika pemimpin penduduk asli Sersan samuel K. Doe (dari etnik Krahn) merebut kekuasaan dengan kudeta. Pasukan Doe menghukum Presiden William R. Tolbert dan beberapa petugas pemerintahnya, sebagian besar pihak Americo-Liberia.Dominasi TWP berakhir oleh People's redemption Council (PRC). seiring berjalannya waktu, pemerintahan Doe mulai mempromosikan anggota kelompok etnis Krahn, dengan segera Krahn mendominasi kehidupan politik dan militer Liberia. Hal ini menimbulkan permusuhan antara pihak dominator politik dan militer Krahn dengan kelompok etnis lain. setelah Pemilu Oktober 1985, dengan dilakukannya penipuan penghitungan jumlah suara, kedudukan Doe samkin kuat. masa-masa setelah pemilu tersebut penuh dengan pelanggaran Ham, korupsi, dan pertikaian etnis. 12 November 1985, komandan Militer Jenderal Thomas Quiwonkpa hampir berhasil menjatuhkan pemerintahan Doe. Pasukan berhasil memukul mundur serangan Quiwonkpa dan mengeksekusinya di Monrovia. Meskipun rekor pelanggaran HAM pemerintahan Doe sangat tinggi, pemerintahan ini didukung oleh AS. Doe pernah bertemu dengan Presiden Reegan dua kali dan menikmati sokongan finansial dari AS. Pada Desember 1989, sekelompok pemberontak dipimpin Charles Taylor, menyerbu Liberia dari Pantai Gading. Taylor dan National Patriotic Front-nya memberontak dan secara pasti meraih dukungan masyarakat dan sampai di bagian luar Monrovia kurang dari 6 bulan, Dari 1989 sampai 1996 perang sipil berdarah berlangsung, dan memakan korban 200.000 jiwa. the Economic Community of West African State (ECOWAS) melakukan intervensi pada 1990 dan sukses mencegah Charles Taylor menguasai Monrovia. Pangeran Johnson -anggota Patriotic Front of Liberia (NPFL) milik Taylor akhirnya membentuk secara mandiri Independent National patriotic Front of liberia (INPFL). Pasukan ini dapat menguasai Monrovia dan membunuh Doe Sepetember 1990. mengambil para pengungsi di Sierra Leone dan negara tetangga lain. Johnson mendirikan kelompok pemberontak baru bernama United Liberation Movement of Liberia for Democracy (ULIMO), dan balik melawan NPFL. Interim Government of National Unity (IGNU) dibentuk di Gambia di bawah bantuan ECOWAS pada Oktober 1990, dikepalai Dr. Amos C. Sawyer. Taylor menolak bekerja di bawah pemerintahan interim dan memilih bertempur. Setelah lebih dari 12 rancangan kesepakatan damai dibuat, Taylor setuju dengan bentuk pemerintahan oleh lima orang pemerintahan transisi. Pada pemilu 1997, Taylor dan Partai Nasional Patriotiknya menang telak. Selama enam tahun pemerintahannya, Taylor tidak meningkatkan taraf hidup masyarakat Liberia. Daripada bekerja untuk meningkatkan Liberia, taylor malah mendukung Revolutionary United Front di Siera Leone. Pemerintahan Taylor yang tidak beres memunculkan terbentuknya kembali pasukan pemberontak. Tahun 2003, kelompok militer bernama Liberians United For Reconciliation and Democracy (LURD) dan Movement for Democracy in Liberia (MODEL), secara liuas mewakili element dari pendiri ULIMO-K dan ULIMO-J. Juni 2003 bertempat di Accra, Ghana, ECOWaS memfasilitasi perundingan damai anata Pemerintah Liberia, masyarakat sipil, dan LURD serta MODEL. Agustus 2003, dibawah intensif AS dan tekanan internasional, Presiden Taylor mundur dan diasingkan ke Nigeria. Pada 18 Agustus, para pemimpin dari Pemerintahan Liberia, pemeberontak, parati politik, dan masyarakat sipil menandatngani sebuah persetujuan damai yang komprehensif yang mendasari dibentuknya kerangka kerja Pemerintahan Transisi Nasional Liberia selama 2 tahun. 11 Oktober 2005, pemilu presiden dan legislatif dilaksanakan secara damai, bebas, bebas dari kecurangan. Ellen Johson Sirleaf menang sebagai persiden mengalahkan bintang sepakbola internasional George Weah. LIBYA M Busyairi Libya dengan nama resmi Rakyat Jamahiriyah Arab Libya Sosialis Raya (the Great Socialist People’s Libyan Arab Jamahiryah) dan beribukota di Tripoli, merupakan sebuah negara di utara Afrika yang dibatasi oleh Laut Mediterania di Utara, negara Mesir di Timur, Sudan di sebelah Tenggara, dan Algeria dan Tunisia di sebelah Barat. Libya yang namanya diambil dari istilah Mesir “Libu” yang berarti salah satu dari suku Barbar yang tinggal di sebelah barat Nile, memiliki wilayah terluas keempat di Afrika dan ketujuhbelas di Dunia yang sebagian besar (90%) merupakan Gurun. Libya di bawah presiden Kol. Muammar Al – Gaddapi, merupakan salah satu negara dengan Produk Domestik Bruto (PDB) tertinggi di Afrika karena didukung oleh kekayaan Sumber Daya Alam terutama minyak bumi. MADAGASCAR Clara Sebuah negara kepulauan di Samudera Hindia. Pulau Madagascar sendiri adalah pulau terbesar keempat di dunia. Madagascar merupakan bekas koloni Perancis, karena itu Bahasa Perancis juga merupakan salah satu bahasa yang dipakai di sana. Madagascar memilliki bentuk negara republik dengan Presiden sebagai kepala negara dan Perdana Menteri sebagai kepala pemerintahan. Madagascar memiliki 2 badan representasi yaitu, DPR dan senat. Hal yang menarik tentang Madagascar nenek moyang penduduk Madagscar dipercaya berasal dari Indonesia tepatnya suku-suku pelaut di bagian Selatan Kalimantan dan Sulawesi. Selain itu juga berasal dari penduduk Afrika Timur. Keduanya menghasilkan etnik baru yang bernama Merrina Sembilan puluh persen kosa kata dari Bahasa Malagasy ( bahasa nasional Madagascar) berasal dari Bahasa Maanyan dari sebuah kawasan di sekitar Sungai Barito, Kalimantan Selatan Semasa pemerintahan diktator Didier Ratsiraka, Madagascar merupakan salah satu negara dengan ekonomi sossialis dan menjalankan politik luar negeri yang berbeda dengan teman-temannya di Afrika darat. Presiden Ratsiraka selama tahun 1978-1991 menjalin banyak hubungan dekat dengan negara-negara sosialis komunis seperti Kuba, Libya, Iran dan Korea Utara. MALAWI Novi C Adiputri Malawi yang terletak di kawasan Afrika Tenggara, merupakan salah satu dari negara-negara Sub-Sahara Afrika, berbatasan dengan Tanzania di bagian utara dan timur, dengan Mozambique di bagian timur, selatan dan barat daya, lalu dengan Zambia di bagian barat. Malawi merupakan salah satu dari negara-negara di Afrika yang paling padat penduduknya, jumlah populasi di Malawi diketahui mencapai sekitar 12 juta jiwa. Malawi sering disebut sebagai “warm heart of Africa” karena keramahan dan keakraban orang-orangnya. Malawi menjadi fully independent member dari Persemakmuran (dulunya Inggris ) pada 6 Juli 1964. Dua tahun kemudian, Malawi menjadi negara Republik dengan Dr. Banda sebagai presiden pertamanya dan juga mengumumkan negaranya sebagai one-party state. Kemudian sejak tahun 1994, pemerintah Malawi telah menjadi multi-party democracy, dalam konstitusinya terdapat independent judiciary yang sistemnya berdasar pada model Inggris. Malawi memiliki hubungan yang cukup baik dengan negara lain. Malawi tetap melanjutkan kebijakan asing pro-Western yang didirikan oleh presidennya yang terdahulu, yaitu Presiden Banda. Dan hal tersebut dapat memelihara hubungan diplomatik yang cukup baik dengan negaranegara Barat. Hubungan dekat Malawi dengan Afrika Selatan pada era apartheid menyebabkan hubungan Malawi dengan negara-negara Afrika lainnya menjadi tegang. Oleh karena itu, setelah runtuhnya apartheid pada tahun 1994, Malawi mulai mengembangkan dan memelihara hubungan diplomatiknya sebaik mungkin dengan negara-negara di Afrika. Perekonomian Malawi sangat bergantung pada bidang pertanian, 38,6% dari GDP berasal dari pertanian dan hampir 90% penduduknya membiayai penghidupannya dengan bertani. Salah satu hal yang menjadi keistimewaan Malawi adalah adanya danau yang merupakan danau terbesar ketiga di Afrika dan juga merupakan salah satu danau terbesar di dunia (tepatnya danau terbesar ke-12 di dunia), yaitu Lake Malawi (danau Malawi). Lake Malawi merupakan salah satu bagian dari Great Rift Valley yang spektakuler di Afrika, panjangnya mencapai 568 kilometer dan lebarnya mencapai 16 kilometer, sedangkan kedalamannya mencapai 700 meter. Luas Lake Malawi mencapai 20 persen dari luas total Malawi (luas total Malawi kurang lebih 118.494 km2). Masalah utama yang sering dihadapi oleh orang-orang Malawi kebanyakan adalah masalah-masalah kemanusiaan, seperti masalah kelaparan dan masalah-masalah kesehatan, terutama HIV/AIDS dan masalah kesehatan mata (eye care). Pada akhir tahun 2001 yang lalu, Malawi dan beberapa negara lainnya di Afrika mengalami kelaparan paling parah selama 50 tahun terakhir, dan karena lambatnya reaksi dan bantuan dari negara lainnya di dunia, maka ribuan orang pun meninggal dalam krisis ini. HIV/AIDS bukanlah hal yang asing bagi masyarakat di Afrika, terutama bagi masyarakat Malawi. Sebagian besar masalah AIDS terdapat di Afrika, hal ini disebabkan karena kurangnya informasi tentang HIV/AIDS dan ketidaktahuan masyarakat akan bahaya AIDS. Dan karena hal tersebut, banyak korban yang meninggal akibat AIDS, dan akibatnya banyak anak-anak yang menjadi yatim piatu karena ditinggal mati oleh orang tuanya. Di kebanyakan desa yang ada di Malawi, tidak terdapat dokter mata dan juga tidak ada tempat yang menjual kacamata. Tetapi kalau pun ada, kebanyakan warga desa tidak memiliki cukup uang untuk membeli kacamata dan juga untuk mendapatkan pemeriksaan mata. Ketika mereka mulai kehilangan penglihatannya, mereka pun tidak mempunyai pilihan, sehingga akibatnya sejumlah orang menjadi buta hanya karena kurangnya kepedulian terhadap masalah kesehatan mata. Kondisi kemanusiaan di Malawi memang sangat memprihatinkan, dan hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti pendapatan yang rendah, kurang gizi, buruknya akses ke perawatan medis, kurangnya (sekolah) pendidikan, penyebaran HIV/AIDS, dan adanya pembatasan perekonomian oleh pemerintah. MALI C.Vega Permana Mali merupakan sebuah negara di Afrika bagian barat yang dikelilingi negara~tidak mempunyai batas laut~(land locked country),dan beribu kota di Bamako.Dahulu Mali dikenal sebagai France Sudan ketika menjadi koloni Perancis pada awal abad ke 20,yang mana ketika itu Perancis menguasai sebagian wilayah Afrika Barat.Hal-hal penting yang perlu diketahui dari negara Mali antara lain aspek sejarahnya dan sistem politiknya,yang kemudian mengantarkan Mali sekarang menjadi sebuah negara demokrasi. Pada mulanya,Mali merupakan sebuah kerajaan (kekaisaran) yang berdiri sekitar abad ke 11.Kerajaan Mali runtuh sekitar akhir abad 14-awal abad 15,akibat ketidakstabilan kondisi dalam negeri.Kemudian Mali dikuasai oleh Maroko.Pada tahun 1890,Perancis berhasil merebut Mali dari tangan Maroko.Bersama Senegal dan Niger,Mali menjadi koloni Perancis di Afrika bagian barat.Selama dibawah kekuasaan Perancis,aktivitas politik di Mali dilarang hingga pada akhir Perang Dunia II. Mali dan Senegal bergabung menjadi Federasi Mali pada tahun 1959.Dan akhirnya Mali memperoleh kemerdekaan dari Perancis pada tanggal 20 Juni 1960,dan pada bulan September 1960,namanya berubah menjadi Republik Mali,dengan presiden pertamanya adalah Modibo Keita.Dalam masa pemerintahannya,Keita berkomitmen untuk membangun Mali terutama dalam bidang ekonomi.Karena kegagalannya,akhirnya Keita berhasil digulingkan oleh junta militer yang dipimpin oleh Mousa Traoré pada tahun 1968.Satu tahun kemudian,Traoré menjadi presiden Mali. Pada masa kepemimpinannya,Mali pernah menjadi negara termiskin di dunia karena kemarau panjang,jatuhnya harga kapas,dan buruknya sistem ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1970 hingga awal 1980.Kepemimpinan Traoré cenderung diktator,terindikasi dengan hanya ada satu partai politik tunggal yang diijinkan untuk berpolitik,yaitu Democratic Union of the Malian People yang ia dirikan pada tahun 1976.Pemerintahannya juga diwarnai dengan usaha kudeta selama 4 kali,seringnya pergantian menteri,dan banyaknya protes dari para mahasiswa.Namun,ia selalu terpilih kembali menjadi presiden Mali pada tahun 1979 dan 1985 karena menjadi kandidat tunggal pada setiap pemilu. Traore akhirnya dapat digulingkan pada tahun 1991 oleh kelompok militer yang dipimpin oleh Letkol.Amadou Toumani Touré yang menginginkan Mali kembali menjadi negara demokrasi.Sehingga,pada tahun 1992 disahkan konstitusi baru yang menyatakan bahwa Mali merupakan negara dengan sistem multipartai.Dan pada tahun itu pula terpilihlah presiden Mali pertama yang terpilih secara demokratis yaitu Alpha Oumar Konaré.Kemudian pada tahun 2002,Amadou Toumani Touré menjadi presiden Mali. MAROKO Antonius Dymar Kerajaan Maroko berada di wilayah utara Afrika. Nama resminya adalah Al Mamaklah al-Magribiyah yang dalam bahasa Arab berarti kerajaan di barat. Maroko merupakan slah satu dari sekian negara Afrika yang cukup makmur dan aman. Pergolakan yang pernah terjadi yaitu ketika Prancis mengokupasi tidak menimbulkan suatu kemunduran. dari negara Prancis, Maroko mulai mengenal kebudayaan barat. Masuknya kebudayan barat menyebabkan modernisasi yang cepat dalam berbagai sektor tapi tidak menghilangkan ciri khas Maroko sendiri. Sekarang kota-kota besar di sana merupakan kota-kota dengan tata artistik perpaduan dari budaya Eropa dan mediteran sehingga membentuk ciri khas Maroko. Casablanca, yang merupakan kota terbesar telah menjadi kota tujuan wisata seluruh dunia dan berkembang dengan sangat pesat. Ibukota Rabat dan Tengier yang merupakan kota kedua dan ketiga terbesar berkembang menjadi sebuah kota megapolitan yang sangat besar. Panorama alam kuliner yang sangat eksotik menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Maroko mengandalkan pariwisata dan bisnis perfilman yang sering mengmbil tempat di Casablanca dalam menopang negara tersebut disamping sektor-sektor vital lainnya. Seperti namanya negaranya ini berbentuk monarki konstitusi dimana pemerintahan dipegang oleh seorang perdana menteri dan para menteri sedangkan raja -dalam ini adalah Raja Mohammed VI- sebagai simbol pemersatu bangsa. Dalam parlemen yang terbagi 2 menjadi House of representatif dan House of Counsellors dimana setiap kebijakan negara harus dibawah nungan dan sepengetahuan Parlemen. Parlemen sendiri terbentuk dari pemilu secara bertingkat untuk House of Representatif dan pemilu langsung untuk House of Counsellors. Sistem pemerintahan Maroko juga mengadopsi sistem pemerintahan trias politika dimana eksekutif, legislatif dan judikatif berdiri terpisah. Dalam sistem yuridiksinya, Maroko memiliki perangkat yuridiksi yang tidak jauh berbeda dengan perangkat yuridiksi Indonesia yang terdiri dari Communal and District Courts Administrative Tribunals , First Instance Courts ,Courts of Appeal ,Supreme Court ,Special Court of Justice ,High Court Trade Courts dan The Standing Tribunal of the Royal Armed Forces. pemerintah menjamin kebebasan setiap penduduk untuk berpolitik dan mengeluarkan pendapatnya sehingga muncul benyak koalisi partai yang jika secara garis besar bisa di bagi 3 yaitu Koalisi Buruh, koalisi Guru dan koalisi Pelajar. Wilayah negara ini dibagi menjadi 16 bagian dimana setiap bagian membawahi beberapa provinsi dn prefektur. Casablanca sendiri membawahi 8 prefektur. MESIR Minang Ichsan Saridam Piramid... itulah yang terlintas jika mendengar kata Mesir, segala kemegahan dari negara dengan peradaban terhebat dan tertua di muka bumi ini telah ada sejak 3200 SM. Namun, tidak banyak dari kita yang tahu kalau Mesir merupakan negara pertama yang memperkenalkan kepada umat manusia salah satu sistem politik dan administrasi tertua di dunia. Berbagai macam dinasti memimpin negara ini sampai 3 millennium kedepan, hingga akhirnya jatuh kepada Persia 341 SM untuk kemudian diteruskan bangsa-bangsa lain seperti Yunani; Roman; dan Byzantine. Seiring dengan selesainya Terusan Suez, Mesir menjadi negara yang memegang peranan penting dalam transportasi antar negara, berhubung saat itu Mesir juga mempunyai hutang yang banyak, maka Inggris dapat mengambil alih pemerintahan Mesir pada 1882. Mesir akhirnya merdeka dari penjajahan Inggris pada 22 Februari 1922 dan menjadi negara republik sepenuhnya pada 18 Juni 1953. Perpolitikan Mesir sekarang telah mengalami perkembangan demokratik terutama fokus pada penerapan demokrasi, menjunjung supremasi hukum, dan menghormati hak asasi manusia. Mesir menggunakan multi-party semi-presidential system, dimana kekuatan eksekutif terbagi antara Presiden dan Perdana Menteri. Presiden Mesir, Muhammad Husni Mubarak, pada Februari 2005 mengumumkan untuk mereformasi undang-undang pemilihan Presiden, yang akan membuka kesempatan untuk kandidat presiden lainnya. Hal ini merupakan pertama kalinya masyarakat Mesir dapat memilih kandidat presiden lainnya sejak Gerakan 1952. Sebagai negara Islam, dimana mayoritasnya sunni, Mesir merupakan negara Islam yang beraliran liberal dibanding negara-negara Islam lainnya terutama dalam hal perpolitikan dan syariat Islam. Mesir mempunyai kekuatan militer terkuat di benua Afrika, membuat Mesir menjadi negara yang mempunyai kedudukan diantara negara-negara lainnya. Antar negara-negara Arab, Mesir sering ditunjuk untuk menjadi mediator konflik, seperti pada persoalan Israel-Palestina. Menunjukkan kepercayaan negara-negara Arab lainnya akan kredibilitas Mesir sebagai negara demokrasi. NAMIBIA Fitriady Zain Namibia adalah sebuah negara di Afrika bagian barat daya, tepatnya di pesisir Atlantik. Negeri ini berbatasan dengan Angola dan Zambia di sebelah utara, Botswana di timur, dan Afrika Selatan di selatan. Namibia merdeka dari Afrika Selatan tahun 1990 sehingga menjadi salah satu negara termuda di dunia. Ibu kotanya ialah Windhoek.Namibia terbagi menjadi 13 wilayah: Caprivi, Erongo, Hardap, Karas, Kavango, Khomas, Kunene, Ohangwena,Omaheke, Omusati, Oshana, Oshikoto, dan Otjozondjupa NIGER Arya Daru Pangayunan “Niger” berasal dari kata Tuareg n’eghirren yang berarti air mengalir. Namun di Niger sendiri, sungai hanya mengalir di bagian barat daya negara land locked yang luas ini, dimana bagian lain merupakan gurun yang tandus. Niger menurut survey dari PBB merupakan salah satu negara termiskin di dunia. Saat mencari artikel-artikel serta informasi mengenai Niger di berbagai media, masalah yang selalu muncul adalah masalah kelaparan, dimana penduduk negara yang berbentuk republik ini rata-rata hanya hidup mengandalkan hasil panen dari musim hujan yang hanya berlangsung selama 5 bulan dalam satu tahun. Kondisi terburuk terakhir terjadi pada tahun 2004 lalu dimana musim hujan berakhir lebih cepat dari biasanya dan menyebabkan kekeringan berkepanjangan dan hasil panen yang memprihatinkan. Karena banyak terjadi gagal panen, harga bahan makanan di pasar menjadi sangat tinggi yang mengakibatkan para penduduk tidak mampu membeli makanan. Kondisi keuangan negara-pun tidak menggembirakan karena hanya bergantung pada bantuan asing. Kelaparan ini juga menimbulkan berbagai masalah seperti munculnya berbagai penyakit. Penyakit yang banyak diderita penduduk Niger sama dengan penyakit yang diderita penduduk Afrika Barat pada umumnya yaitu Malaria, TBC, serta Diare. Namun ada juga penyakit seperti polio, lumpuh layu, cacar air, dan kolera yang konon sudah musnah diberantas di negara Sub-Sahara lainnya tetap ada di Niger. Penyakit-penyakit ini ada karena didukung oleh malnutrisi yang dijangkit penduduknya. Angka harapan hidup di negara yang mayoritas penduduknya berkulit hitam ini sangat rendah, hanya mencapai usia 42 tahun. 20% anak-anak meninggal dunia sebelum berusia 5 tahun yang separuhnya karena Malaria. Menurut Human Development Index dari PBB, hanya terdapat 3 orang dokter bagi 100.000 orang. NGOs-lah berperan aktif di bidang kesehatan. Walaupun pemerintah Niger telah mengeluarkan dana kesehatan sebesar $ 5 per-jiwa, fasilitas-fasilitas kesehatan belum bisa disediakan secara maksimal karena keterbatasan dana. Banyak reaksi serta bantuan dari berbagai pihak termasuk Sekretaris Jenderal PBB, Kofi Annan yang mengunjungi Niger pada Agustus 2005 untuk meninjau kondisi Niger yang sebenarnya. Pada Januari 2006 bantuan pangan dari PBB senilai 240 juta dolar AS yang diperuntukkan bagi negara-negara di Afrika Barat tiba di Niger. NGO seperti Oxfam juga turut membantu dengan memberikan bantuan pangan serta memberikan program jangka panjang untuk meningkatkan produksi pangan. UNICEF juga sampai sekarang masih bekerja memberantas kasus-kasus malnutrisi pada anak-anak di Niger. Masih sangat jauh langkah Niger untuk dapat berkembang ke arah yang lebih baik karena negara ini tidak memiliki sumber pendapatan yang besar, dan sering dilanda kekeringan yang menyebabkan kelaparan dan timbulnya berbagai jenis penyakit, sehingga angka harapan hidup di negara ini menjadi sangat rendah. (Mengutip dari berbagai sumber) NIGERIA Tri Juliawati Nigeria merupakan negara republic dengan 36 negara bagian. Nigeria sendiri merupakan salah satu negara terpopuler di Afrika dengan banyaknya etnis dan kaya akan budaya. Namun disisi lain ini merupakan tantangan terbesar untuk membangun suatu bangsa, karena dengan banyaknya etnis dan suku bangsa akan rentan dengan perang sipil yang menyebabkan suatu negara dapat terpecah belah. Sistem pemerintahan yang dijalankan masih bersifat militer, karena sistem pemerintahan yang dijalankan masih merupakan warisan zaman kolonialisme. Dalam perekonomian, Nigeria merupakan negara yang kaya akan minyak, dan salah satu penghasil petroleum terbesar. Tapi ternyata menghasilkan minyak yang banyak tidak menjamin suatu negara dapat hidup dengan makmur. Buktinya saja Nigeria menyandang urutan ke-20 negara termiskin di dunia. Pada zaman pre-kolonial, Nigeria terdiri dari beberapa kerajaan dan beberapa komunitas suku yang tersebar. Kemudian pada abat ke-16 dimulailah pembukaan hubungan dengan orang-orang Eropa, hingga abad ke-19. pda awal abad ke-19 Inggris kemudian masuk dan mulai menancapkan pemerintahannya dengan melakukan ekspansi atau kolonialisme, yang ditandai dengan pembentukan Colony and Protectorate of Nigeria pada tahun 1914. nigeria merdeka pada tahun 1960 dan dari sinilah pemerintahan militer dimulai. Masyarakat Nigeria masih sangat terikat dengan struktur sosial yang sangat hierarkis serta pengaruh yang sangat kental dari agama, dan hal tersebut menandakan perbedaan kedudukan antara laki-laki dan perempuan sangat mencolok. Selain itu, perbedaan antara masyarakat kota dengan masyarkat pinggiran dapat dilihat dari tingkat pendidikan yang bebeda. Masyarakat kota mendapat pendidikan yang sangat baik sedangkan masyarakat pinggiran sebaliknya. Di Nigeria, ternyata pakaian menjadi simbol perbedaan dari agama, kesejahteraan, dan status social. Ada 3 etnis terbesar di Nigeria yaitu the Hausa Fulani, Yoruba, and Igbo, yang populasi mencapai 71% dari populasi masyarakat Nigeria. Ada beberapa isu yang selalu menjadi isu penting serta perhatian dunia internasional di Nigeria sebenarnya hampir sama pula dengan negara-negara di Afrika lain, seperti isu lingkungan, isu social ( kesejahteraan dan korupsi, kesehatan ). PANTAI GADING Arie P. Pantai Gading-Ivory Coast dalam bahasa Inggris atau Cote d’Ivoire dalam bahasa Perancis-merupakan negara yang secara geografis terletak di bagian barat Afrika. Semenjak memperleh kemerdekaan penuh dari Perancis, negara ini kemudian berkembang menjadi negara yang maju secara ekonomi di kawasan Afrika.Hal ini disebabkan oleh perkembangan yang cukup pesat dalam peningkatan produksi cocoa, coffee, dan palm oil untuk tujuan eksport dan juga karena investasi asing yang masuk ke negara ini sehingga menjadikan negara ini sebagai negara yang paling kaya diantara negara-negara tropis lainnya di Afrika. Namun keadaan ini tidaklah menjadikan negara ini mapan secara politik. Dengan kata kondisi politik dan pemerintahan di Pantai Gading rentan terhadap kerusuhan-kerusuhan ataupun percobaan kudeta. Contoh kasus terbaru adalah pada tanggal 25 Desember 1999, dimana terjadi percobaan kudeta pertama kali dalam sejarah negara ini sejak melepaskan diri dari penjajahan Perancis.Kudeta yang dipimpin oleh pihak militer ini bertujuan untuk menjungkalkan pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Henry Konan Bedie. Kudeta ini dipimpin oleh Robert Guei. Setelah berhasil memaksa mundur, kemudian pada tahun 2000 menyelenggarakan pemilu. Dari pemilu ini akhirnya memunculkan nama Laurent Gbagbo. Pada masa pemerintahan presiden Gbagbo ini juga sempat terjadi percobaan kudeta yang gagal, yaitu pada bulan September 2002. Namun peristiwa yang menyertai dari percobaan kudeta justru lebih parah daripada percobaan kudetanya itu sendiri, yaitu terjadinya kerusuhan-kerusuhan di kota-kota besar di Pantai Gading ini. Bahkan disbutkan bahwa telah terjadi pelanggaran HAM berat sebagai efek samping dari kerusuhan ini, yaitu dengan ditemukannya kuburan massal yang mencapai ratusan. Kerusuhan ini lebih disebabkan karena adanya perebutan power antara pihak presiden Gbagbo dan pemberontak. Ketika kerusuhan ini terjadi, Presiden Gbagbo sedang berada di Italia. Kondisi inilah yang memaksa kehadiran pasukan asing masuk ke wilayah Pantai Gading, diantaranya ialah dari negaranegara Afrika Barat dan Perancis termasuk juga pasukan dari PBB. yang salah satu tujuannya ialah untuk meredakan ketegangan yang terjadi kemudian untuk memelihara perdamaian dan untuk memfasilitasi gencatan senjata serta pelucutan senjata dari kedua belah pihak. Tujuan dari dikirimnya pasukan-pasukan ini juga ialah untuk demobilisasi dan untuk memulai proses rehabilitasi. Yang menarik dari Pantai Gading ini adalah, bukan karena kudeta yang memaksa Presiden Gbagbo mundur dari tampuk kekuasaanya, namun skandal gas beracun-lah yang berhasil memaksa ia untuk meletakkan jabatannya. Pemerintahan Gbagbo diminta untuk mundur oleh perdana menteri Charles Konan Banny. Namun yang menariknya lagi ialah permntaan tersebut disertai dengan permintaan untuk membentuk kabinet baru. Namun di balik cerita memilukan tersebut ada cerita yang membahagiakan bagi rakyat Pantai Gading yaitu masuknya tim nasional sepakbola Pantai Gading ke putaran final Piala Dunia yang berlangsung di Jerman. Walaupun tidak masuk ke putaran kedua, namun penampilannya selama babak penyisihan bisa dikatakan cemerlang, dan bintang yang dielu-elukan oleh seluruh rakyat Pantai Gading ialah Didier Drogba yang bermain di klub Chelsea (Inngris). Setidaknya prestasi tim nasional sepakbolanya sedikit meredakan ketegangan-ketegangan yang terjadi di negara tersebut. RWANDA Friane Aurora Republik Rwanda adalah sebuah negara di Afrika bagian tengah yang berbatasan dengan Republik Demokratik Kongo, Uganda, Burundi dan Tanzania. Pembantaian Rwanda pada 1994 menelan korban hingga 1 juta jiwa. Penduduk pribumi terdiri dari tiga suku: Tutsi, yang merupakan orang-orang dusun yang tiba di sini sejak abad ke-15; Hutu, yang merupakan mayoritas penduduk, merupakan petani asal Bantu. Hingga 1959, suku Hutu membentuk strata dominan di bawah sistem feodal yang berdasarkan pada kepemilikan ternak; dan Twa, yang dipercayai merupakan sisa pemukim terawal di sini. Orang Twa dianggap yang tertua, lalu orang Hutu dan kemudian Tutsi. Konflik bermula dari kecemburuan sosial antara suku Tutsi dan suku Hutu. Keadaan semakin memanas ketika Hutu yang identik sebagai petani merasa tidak didengarkan aspirasinya dan mereka melihat kenyataan sebagian besar suku Tutsi memiliki taraf hidup lebih baik daripada mereka. Pada pembantaian itu, President Habyarimana,yang merupakan seorang Tutsi dibunuh oleh para pemberontak Hutu. Di luar fakta genocide yang terjadi di sana dan ketiadaan pasukan perdamaian selain PBB kita harus menyadari bahwa HAM ternyata tidak cukup menarik untuk menjadi agenda utama negara-negara dunia. Lihat saja genocide di Bosnia dan Palestina yang seolah kecil dan terlupakan, mungkin saja suatu saat nanti Rwanda dan film Hotel Rwanda sudah tidak lagi menarik untuk diperhatikan. Melihat sisi lain dari Rwanda, ternyata daerah ini menyimpan keindahan alam tersendiri. Terlihat dari penjelasan mengenai beberapa objek wisata dalam situs pemerintahnya. Kata-kata kunci sumber konflik yang perlu dicari tahu adalah Rwandan Patriotic Front (RPF) yang merupakan oposisi pemerintahan presiden Habyarimana dan Mouvement Révolutionnaire National pour le Développement, MRND) yang merupakan partai bentukan presiden untuk menjadi partai tunggal di bawah pimpinannya langsung saat ia menduduki jabatan presiden Rwanda. Republik Demokratik Sao Tome dan Principe (RDSP) Sri Indah Ambarwati RDSP merupakan sebuah negara kepulauan yang terletak 300 km dekat garis khatulistiwa dan 250 km dekat Samudra Atlantik, dan berada di sebelah utara-barat lepas pantai Gabon. Ibukota RDSP adalah Sao Tome yang merupakan kota terbesar. Negara ini terdiribeberapa pulau kecil bergunung apa, dua nama pulau terbesarnya adalah Sao Tome dan Principe yang diangkat menjadi nama negara ini. RDSP memiliki pulau-pulau yang subur, Negara ini pernah menjadi produsen gula terbesar di dunia pada abad ke-20. akan tetapi sekarang lebih didominasi oleh tanaman kopi yang mencapai 95% ekspor. Total populasi penduduk RDSP berdasarkan estimasi tahun 2005 hanya sebanyak 187.410 jiwa. Penduduknya berasal dari bermacam-macam kelompok etnis yang bermigrasi ke pulau tersebut sejak 1485. Ada enam grup yang dapat diidentifikasi,antara lain Mestico (darah campuran), Angolares, Forros, Servicais, Tongas, dan Europeans (Portugal). Mereka sebagian besar menganut agama Kristen dengan bahasa resmi Portugal. RDSP menganut system multi-partai, partai-partai tersebut antara lain Movement for the Liberation of Sao Tome and Principe (MLSTP), Party of Democratic Convergence (PCD), dan Independent Democratic Action (ADI). Presiden RDSP sekarang adalah Fradique de Menezes yang berasal dari ADI, dan Perdana Menterinya adalah seorang perempuan bernama Maria do Sarmo Silveira (MLSTP). Pada bulan Juli 2003, pernah terjadi percobaan kudeta oleh beberapa anggota militer dan Christian Democratic Front tetapi ditentang oleh masyarakat internasional termasuk Amerika. Akhirnya kudeta tersebut dapat diselesaikan tanpa pertumpahan darah. Sejak amandemen konstitusi tahun 1990 dan pemilu 1991, RDSP membuat kemajuan berarti dalam mengembangkan lembaga demokratis dan dalam perlindungan terhadap HAM warga negaranya. Pada masa sebelum memperoleh kemerdekaan dari Portugal, penduduk RDSP dipaksa untuk melakukan kerja paksa dengan rocas system, dimana mandor mempunyai otoritas yang tinggi sehingga sering menyalahgunakan pekerja pertanian dari Afrika. Meskipun Portugal sudah resmi menghapus kerja paksa pada tahun 1876 tapi praktek di lapangan kerja paksa masih terjadi. Pada awal 1990-an muncul isu ke dunia internasional bahwa pekerja-pekerja Anggola diperlakukan tidak adil dalam kerja paksa. Ketidakpuasan para pekerja ini mencapai titik kulminasi dengan pecahnya pemberontakan tahun 1953, dimana ratusan pekerja Afrika terbunuh dalam bentrokan dengan orang-orang Portugal. Peristiwa ini dikenal sebagai ”Batepa Massacre” yang masih diperingati oleh masyarakat RDSP sampai sekarang. SENEGAL Amin Salasa “The Uniqueness of Senegal” Senegal: an overview Senegal adalah nama salah satu dari sekian banyak negara kecil (merupakan produk dari kolonialisasi bangsa asing) yang berada di kawasan benua Afrika. Secara geografis, wilayah ini terletak di pantai barat benua Afrika yang dibatasi oleh Mauritania, Mali, Guenia-Bissau, Guenia dan juga Samudra Atlantik. Satu hal yang unik dan perlu dicatat disini adalah keberadaan negara kecil “Gambia” di wilayah negara Senegal. Wilayah negara Gambia, secara administratif dan bahkan secara politis telah membagi wilayah Senegal menjadi dua yakni wilayah Senegal bagian utara dan wilayah Senegal bagian selatan yang sering di sebut sebagai “Casamance”. Wilayah Senegal yang makmur sebagian besar berada di wilayah utara sedang kan wilayah “casamance” di bagian selatan relatif miskin. Wilayah ini semenjak tahun 1980-an terkenal sebagai basis kelompok separatis MFDC (Movement of Democratic Forces of Casamance) yang menginginkan kemerdekaan dari wilayah negara Senegal. Senegal: a glance history Kolonialisasi. Portugis (mid-1400) adalah negara eropa pertama yang menjalin kontak dagang dengan kerajaan-kerajaan semisal Toucouleur, Serer dan Wolof (ketiganya merupakan kerajaan tribal terbesar di wilayah Senegal) yang merupakan cikal bakal negara Senegal. Akan tetapi kontak dagang tersebut tidak dilanjutkan dengan upaya kolonialisasi oleh Portugis. Sekitar tahun 1600-an Inggris, Perancis dan Belanda tengah giat membuka jalur dagang di khususnya ke Wilayah Afrika Barat melalui Senegal. Persaingan antara ketiganya terjadi dan berakhir dengan peperangan. Belanda menjadi yang pertama kali kalah dan harus keluar dari wilayah Senegal diikuti kemudian oleh Inggris(1817)yang akhirnya menyerahkan daerah koloninya di Senegal kepada Perancis. Dengan kemenangan Perancis maka tahap kolonialisasi wilayah Senegal-pun di mulai hingga Senegal merdeka tahun 1960. Perubahan Besar: Periode kolonialisasi Perancis di wilayah Senegal telah membawa banyak perubahan besar baik dibidang sosial, ekonomi maupun politik. Contoh unik misalnya adalah perubahan peta politik secara internal dalam kebudayaan masyarakat Senegal, dimana sebelumnya kepala adat atau suku-lah yang menjadi tuan tanah(landlords) sekaligus pemimpin politik(political leaders) yang kemudian digantikan oleh marabouts(sebutan bagi pemimpin spiritual islam) yang pada asasnya didukung oleh Perancis. Ciri yang lain lagi misalnya terlihat dari penggunaan bahasa perancis sebagai bahasa resmi kenegaraan. Senegalese People: Senegal merupakan negara yang dihuni oleh masyarakat multi etnis. Sekitar 95 % diantaranya merupakan “black Africans” yang terdiri dari berbagai kelompok etnis semisal Wolof(43.3%), Fulani atau Fula/Pular(23.8%), Serer(14.7%), Mandinka(3%), dan Soninke(1.1%). Sekitar 1 % penduduk Senegal berasal dari Eropa dan juga Lebanon, 9.4 % yang lain berasal dri kelompok etnis yang lebih kecil lagi. Hampir 90% penduduk Senegal beragama Islam sisanya beragama kristen dan agama tradisional. Sebagian besar dari penduduk Senegal yang beragama Islam masuk kedalam kelompok “brotherhoods/persaudaraan”. Dua kelompok terbesar adalah Muriddyya (Mouride) dan Tadjaniyya. Masing-masing kelompok tersebut dipimpin oleh seorang pemimpin spiritual(mirip mullah di Iran) yang disebut marabouts. Marabouts sangatlah penting bagi perpolitikan di Senegal mengingat mereka dapat memepengaruhi pengikutnya dalam pemilihan umum. Political Situation: Berbeda dengan Indonesia, di Senegal penduduk yang mempunyai hak pilih adalah mereka yang telah berumur minimum 21 tahun. Adapaun dua partai utamanya adalah Partai Sosialis Senegal dan Partai Demokratik Senegal. Satu hal yang perlu dicatat, Partai Sosialis Senegal telah berkuasa dari 1960-2000. Hal lain yang terkenal dari Senegal: ♣ Pernah menjadi tuan rumah rally internasional Paris-Dakar(menunjukkan adanya keterikatan yang kuat antara Senegal dengan Perancis) ♣ Senegal merupakan wilayah yang relatif lebih maju daripada negara-negara sekitarnya. ♣ Cukup terkenal sebagai Kuda Hitam Sepak bola dari benua Afrika. ♣ Beberapa kali mengirimkan pasukan penjaga perdamaian dibawah komando PBB, akan tetapi masyarakat internasional menuduh Senegal telah melakukan kejahatan kemanusiaan(crimes against humanity) di wilayah “Casamance” termasuk tindakan opresif terhadap para pemberontak MFDC sekitar tahun 1980-an hingga sekarang. ♣ Masalah lain yang kebanyakan juga dialami oleh negara-negara Afrika pada umumnya semisal perdagangan narkotika, perkebunan ganja dan opium(kebanyakan ditanam di wilayah Casamance, diduga berkaitan erat dengan pendanaan MFDC-sesuatu yang mengingatkan kita pada pola pemberontak ala Amerika Latin), illicit trafficking, perdagangan senjata(arms smuggling), masalah pengungsi dan lain sebagainya. ♣ Senegal juga dituduh sebagai penyebab ketidakstabilan politik di Guinea Bissau. SEYCHELLES Retno Widyastuti Republic of Seychelles atau Seychelles merupakan sebuah negara kepulauan yang terletak di Timur Laut Madagaskar, di Perairan Samudra Hindia. Luas wilayahnya yang hanya 454 km2 (dari total 115 pulau) membuatnya nyaris tidak terlihat dalam peta dunia. Ibukotanya adalah Victoria (Pulau Mahe) dengan penduduk terpadat (90% dari populasi sebesar 80.832 jiwa ; data tahun 2004). Penduduk Seychelles mayoritas merupakan suku Seychellois (campuran Afrika, Eropa dan Asia) sebesar 90%, ras India 5 % dan ras China 5%. Bahasa yang digunakan adalah Seselwa, Perancis dan Inggris. Penduduk Seychelles sebagian besar menganut agama Katolik Roma (90%). Perjalanan dan kehidupan politik Seychelles cukup fluktuatif, baik sebelum mendapatkan kemerdekaan pada 29 juni 1976 maupun sesudahnya. Dua partai terkuat, Partai Demokratik (dipimpin James Mancham dan The Seychelles People’s Progressive Front / SPPF (dipimpin Albert René) pada tahun 1967 bekerjasama membuat konstitusi negara tersebut. Dan kemudian pada tahun 1974 mereka bersatu memperjuangkan kemerdekaan. Setelah mencapai kemerdekaan, kedua partai berkoalisi dengan Mancham sebagai presiden dan René sebagai perdana menteri. Setahun kemudian, ketika Mancham keluar negeri, pendukung SPPF melakukan kudeta dan menjadikan René sebagai kepala negara. Tahun 1978 René mendeklarasikan sistem satu partai dan konstitusi baru 1979 dalam negaranya. Pemerintahan Rene pada tahun 1980an bersifat otokrasi dan Seychelles menjadi negara sosialis dengan sistem satu partai dan sistem unicameral perwakilan rakyat. Namun adanya tekanan dari dalam dan internasional pada awal 1990an, Rene mengembalikan sistem demokrasi multipartai dan mengubah sitem ekonomi Seychelles menjadi ekonomi pasar bebas. René terpilih tiga kali pada pemilu 1993, 1998 dan 2001. SPPF memenangkan 30 kursi dari 34 kursi yang ada di pemilihan legislative. Pada tahun 2004 Rene pensiun dan digantikan oleh James Michel, wakil presidennya. Di bawah pemerintahan Rene, ekonomi Seychelles tumbuh dengan baik. Walaupun mungil, Seychelles memiliki perekonomian yang cukup baik dengan GDP per kapitanya sebesar $ 8.320 (2002), yang 67,1%nya berasal dari hasil jasa dan servis, terutama penerimaan dari pariwisata (sekitar $130 juta). Sumber : Microsoft Encarta Encyclopedia 2005 SIERRA LEONE Agastya Surendra Singa Gunung yang Terluka Sierra Leone, sebuah Negara di kawasan Afrika bagian Barat. Sierra Leone berasal dari bahasa Portugis yaitu “Serra Leoa” yang berarti singa gunung. Ibukota negara tersebut Freetown didirikan tahun 1792 dengan tujuan sebagai pusat dari perdagangan budak transatlantik. Sejak tahun 1808, Freetown menjadi wilayah koloni Inggris dan di tahun 1896, seluruh wilayah Sierra Leone resmi menjadi koloni Inggris. Seperti halnya negara Afrika lainnya, Sierra Leone memperoleh kemerdekaan setelah Perang Dunia II berakhir yaitu tahun 1961 dan sebagai Presiden pertama adalah Milton Margai. Dan seperti kebanyakan negara Afrika pula Sierra Leone sering dilanda perang saudara dan puncaknya adalah tahun 1991 hingga 2002. Perang Saudara Maret 1967- APC (All People Congress) memenangkan pemilu dengan mengalahkan saingannya SLPP (Sierra Leone People’s Party) dan mengangkat Siaka Stevens menjadi presiden. Dan beberapa jam kemudian Stevens bersama mantan presiden Margai dijadikan tahanan rumah oleh Jendral David Lansana, Panglima Tertinggi Militer. April 1968- Status tahanan rumah Stevens dicabut dan ia resmi menjadi PM. 1978- Stevens membubarkan semua partai saingan APC dan menjadikan APC partai tunggal. Agustus 1985- Jendral Joseph Momoh diangkat menjadi presiden menggantikan Siaka Stevens atas perintah Stevens sendiri. Dan dibawah kepemimpinan Momoh terjadi penyalahgunaan kekuasaan, korupsi, dan dibukanya hub. diplomatik dengan Israel dan Rusia 1991- Terjadi pemberontakan oleh RUF (Revolutionary United Front) yg dipimpin oleh Foday Sankoh. Setelah beberapa bulan mereka mulai menguasai tambang berlian di distrik Kano dan memukul mundur pasukan pemerintah hingga ke ibukota. 29 April 1992- Terjadi kudeta militer oleh NPRC (National Provisional Ruling Council) yg dipimpin oleh Kapten Valentine Strasser yg menyebabkan pemerintahan Momoh jatuh. 1995- NPRC membentuk “Executive Outcomes” untuk melawan pemberontak RUF dan akhirnya memukul mundur mereka hingga ke perbatasan. Februari 1996- SLPP memenangkan pemilu dan Ahmad Tejan Kabbah diangkat menjadi presiden. Dan untuk pertama kalinya parlemen dibentuk. Untuk mengatasi pemberontak RUF, Kabbah membentuk Kamajors (milisi local). November 1996- Perjanjian perdamaian antara Kabbah dengan Sankoh ditandatangani di Abidjan, Pantai Gading. Isinya antara lain penghapusan “Executive Outcomes” di tahun 1997. Mei 1997- Kabbah dikudeta oleh Paul Koroma, pemimpin AFRC (Armed Forces Revolutionary Council) yg berkoalisi dengan RUF. Kondisi negara tidak stabil hingga berbulan-bulan. Maret 1998- Kabbah mendapatkan kembali kekuasaannya setelah pasukan Nigeria ECOMOG mengalahkan AFRC/RUF. 6 Januari 1996- RUF mengatakan akan mengadakan usaha untuk mengkudeta pemerintahan. Kembali ECOMOG berhasil memukul mundur mereka kendati dengan jatuhnya banyak korban. 7 July 1999- Kabbah dan Sankoh menandatangani perjanjian perdamaian yg kedua bernama Lome Peace Accord yg isinya antara lain mengangkat Sankoh sebagai wakil presiden. Setelah itu PBB membentuk UNAMSIL (United Nations Mission in Sierra Leone) untuk menggantikan ECOMOG dan mengirim 6000 pasukan penjaga perdamaian 2000- RUF yg disokong Charles Taylor (skrg Pres. Liberia) mengikari perjanjian Lome dgn menyandera 500 anggota UNAMSIL. 8 Mei 2000- RUF menembak mati 20 org demonstran di luar rumah Sankoh yg membuat Sankoh dan beberapa pejabat teras RUF ditahan dan kehilangan posisi di pemerintahan Mei 2001- Perjanjian Abuja II ditandatangani Januari 2002- Perang Saudara 11 tahun berakhir Mei 2002- Ahmad Tedjan Kabbah terpilih kembali menjadi presiden. SOMALIA Bowo Hoetomo Somalia tidak memiliki pemerintah nasional yang efektif. Di barat laut, ada pemisahan Republik Somaliland. Di bagian lain terdapat beberapa warlord, yaitu Puntland dan Somalia Barat Daya. Pemerintahan yang diakui dunia internasional adalah "Pemerintahan Transisi Nasional", awalnya dikepalai oleh Abdulkassim Salat Hassan, yang mengontrol hanya sebagian dari Mogadishu, ibu kota Somalia. Pada 10 Oktober 2004 Perdana Menteri Somalia terpilih Abdullahi Yusuf, presiden Puntland, menjadi presiden berikut. Karena kekacauan di Mogadishu, pemilihan diadakan di pusat olah raga di Nairobi, Kenya. Yusuf terpilih Presiden transisional oleh parlemen transisional Somalia. Ia memenangkan 189 dari 275 suara dari parlemen. Sesi parlemen juga diadakan di negara tetangga Kenya. Pemerintahannya diakui oleh banyak negara Barat sebagai penguasa legal negara tersebut, meskipun otoritas aktualnya dipertanyakan. Banyak organisasi politik kecil berdasarkan klan, lainnya mencari politik yang bebas-marga (seperti Front Somali Bersatu). Banyak yang terbentuk sejak pemilihan presiden baru. Pembagian administratifPertempuran Mogadishu adalah sebuah pertempuran antara pasukan Amerika Serikat dan pejuang gerilya Somalia yang setia kepada warlord Mohamed Farrah Aidid pada 3 Oktober 1993 di distrik Black Sea di Mogadishu, Somalia. Satu tim Pasukan Khusus AD AS melakukan sebuah operasi yang melibatkan perjalanan dari "compound" mereka di pinggiran kota untuk menangkap pemimpin militia Aidid. Pasukan serang tersebut terdiri dari 19 pesawat, 12 kendaraan, dan 160 orang. Selama operasi, dua helikopter MH-60 ditembak jatuh oleh granat didorong roket, dan tiga lainnya rusak. Beberapa tentara berhasil mengevakuasi yang terluka kembali ke "compound", namun lainnya terperangkap di lokasi jatuhnya dan terpotong. Peperangan di kota terjadi pada malam hari. Esok pagi harinya, sebuah pasukan tugas gabungan dikirim untuk menyelamatkan pasukan yang terperangkap. Dia terdiri dari pasukan dari Pakistan, Malaysia, dan tentara AS dari Divisi Gunung ke-10. Mereka membentuk 60 kendaraan, termasuk tank Pakistan, pembawa personel lapis baja Condor Malaysia, dan didukung oleh Hughes H-6 AS dan UH-60 Black Hawk. Pasukan gabungan ini mencapai lokasi jatuh pertama dan membawa pasukan yang terperangkap keluar. Lokasi jatuh ke-2 terlewatkan; pasukan Amerika yang terperangkap dijadikan tawanan, namun kemudian dilepas. Diperkirakan pertempuran ini mengakibatkan kematian sekitar 1000 militer dan penduduk Somalia, dan melukai sekitar 30004000. 18 tentara Amerika tewas, dan 73 lainnya terluka. Satu tentara Malaysia tewas, dan beberapa terluka; dua tentara Pakistan juga terluka. SUDAN Leviana Vinanda Sudan, sebuah negara dengan luas wilayah 2,505,813 km2 (negara terbesar di benua Afrika dan peringkat 10 negara terbesar di dunia), adalah tempat dimana kedamaian dan ketenangan hidup adalah hal yang langka bagi rakyatnya. Mayoritas penduduk di negara ini beragama Islam (65%), bahkan institusi pemerintahan pasca kolonialisme selalu dikuasai orang-orang beragama Islam. Aama kristen mendominasi 10% penduduk sedangkan kepercayaan tradisional (animisme) bahkan dianut oleh 25% penduduknya. Perpolitikan Sudan,sebagaimana mayoritas negara lainnya di benua Afrika, ditandai dengan sejarah panjang perang sipil, kudeta politik, pemerintahan yang mandeg dan pelanggaran HAM besar-besaran. Sejak memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada tahun1956, perang sipil menjadi isu utama di negara yang menggunakan bahasa Arab dan Inggris sebagai bahasa nasional ini. Dan seperti halnya negara-negara lain di kawasan Afrika, kolonialisasi menjadi akar masalah yang membuahkan perang sipil berkepanjangan di kemudian hari. Pemisahan Sudan menjadi wilayah utara dan selatan melahirkan dua kali perang sipil (1955-1972 dan 1983-2005) serta Konflik Darfur yang bahkan masih berlangsung hingga saat ini. Wilayah utara yang didominasi orang-orang Arab beragama Islam sedangkan wilayah selatan didominasi oleh orang-orang negro afrika beragama kristen atau penganut animisme. Berbagai penddapat menyatakan, pemisahan ini pada dasarnya merupakan usaha Inggris untuk mencegah penyebaran Islam ke wilayah Selatan. Akibat kebijakan ini penduduk di kedua wilayah ini hidup terisolasi satu sama sehingga benih permusuhan dan kecemburuan sosial rentan terjadi. Selain berkutat dengan konflik domestik yang seakan tak ada habisnya, hubungan luar negri Sudan dengan negara-negara tetangganya (misalnya Chad, Uganda, Kenya da Ethiopia) maupun dengan dengan komunittas inernasioanal (misalnya PBB ), juga tidak berjalan mulus. Sosok Sudan sebagai negara Islam radikal dan kebijakan-kebijakan yang keras membuat negara in menuai banyak negara. Kasus-kasus pelangaran HAM, meskipun tidak seluruhnya, bersumber pada kebijakan Islamisasi dan Arabisasi yang pernah dikeluarkan pemerintah.Pembakaran hidup-hidup, penyaliban, penyiksaan dan bahkan mutilasi terhadap para pendeta kristen merupakan kejahatan kemanusiaan dengan alasan agama. Deretan panjang pelanggaran HAM ini masih ditambah lagi dengan genosida terhadap etnis tertentu, kekerasan dan pemerkosaan terhadap perempuan dan mempekerjakan anak-anak sebagai buruh. Terhitung lebih dari 1,5 juta rakyat Sudan terbunuh dalam rangkaian kekerasan yang terutama terjadi pada perang sipil kedua (1983-2005). Inilah perjalanan sebuah negara dengan luas wilayah luar biasa dan keunikan yang khas dari sekitar 600 suku yang berdiam disana (yang sebenarnya bisa menjadi daya tarik wisata), namun senantiasa dikotori oleh perang dan kekerasan. TUNISIA Iwan Prih Hatmoko Terbagi menjadi empat wilayah, yaitu wilayah utara yang subur, wilayah tengah yang kering, wilayah pesisir timur yang sejak dulu kala merupakan daerah penghasil buah zaitun, dan gurun di wilayah selatan. Mayoritas penduduk Tunisia adalah Arab Berber (98 %). Namun selama berabad-abad Tunisia menerima gelombang imigrasi dari luar, termasuk diantaranya Phoenician, Afrika sub Sahara, Yahudi, Romawi, Vandal, dan Arab. Keanekaragaman etnik ini terlihat dari bervariasinya nama keluarga orang Tunisia. Arab merupakan bahasa resmi di Tunisia. Bahasa Perancis, Inggris dan Jerman juga digunakan walaupun bukan bahasa utama. Islam (Sunni) adalah agama resmi negara. Kristen dan Yahudi merupakan minoritas dan jumlahnya semakin berkurang seiring dengan waktu. Mata uang resmi Tunisia adalah dinar. Perekonomian Tunisia sangat bergantung pada ekspor minyak tanah dan fosfat. Selain itu turisme juga merupakan sumber pendapatan yang sangat penting. Terdapat tiga organisasi ekonomi besar di Tunisia, yaitu General Union of Tunisian Workers yang merupakan serikat dagang yang paling penting; Tunisian Union of Industry, Commerce and Handicrafts yang merupakan organisasi pengusaha; dan National Union of Tunisian Farmers yang merupakan serikat dari para petani. Tunisia bekerja sama dengan Uni Eropa dalam kerangka Euro-Mediterranean Partnership Program yang mengawali terbentuknya zona perdangan bebas di antara mereka. Dahulu kala Kartago (Carthage) merupakan pelabuhan terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah dan sekaligus musuh utama Romawi. Kartago hancur pasca Punic War dengan Romawi yang berlangsung dari 263 SM sampai dengan 146 SM. Tidak diperlukan visa bagi para pengunjung yang akan tinggal selama tiga atau empat bulan. Namun larangan masuk wilayah Tunisia diberlakukan bagi warga negara Israel Sepak bola merupakan olah raga paling populer di Tunisia. Kesebelasan Tunisia mampu lolos putaran final Piala Dunia sebanyak empat kali sepanjang sejarah keikutsertaannya, yaitu pada tahun 1978, 1998, 2002 dan 2006. Kemenangan Tunisia atas Mexico dengan skor 3-1 pada Piala Dunia 1978 adalah kali pertama tim dari Afrika mampu meraih kemenangan di Piala Dunia. Olah raga seperti ski pasir juga cukup populer. Melihat-lihat burung juga disukai karena Tunisia merupakan tempat persinggahan bagi burung-burung yang sedang bermigrasi. Namun kebanyakan aktivitas dipusatkan di pantainya yang indah. Kalau berkunjung ke Tunisia berhati-hatilah dengan lalu lintasnya karena kendaraan berjalan disebelah kanan. Berhatihatilah juga ketika akan me-recharge HP karena voltasenya 230 V. UGANDA Sodik Adi Endarto Republik Uganda adalah sebuah negara di Afrika Timur. Negara yang mendapat julukan "Mutiara Afrika" oleh Winston Churchill ini berbatasan dengan Kenya di sebelah timur, Sudan di utara, Republik Demokratik Kongo di barat, Rwanda di barat daya, dan Tanzania serta Danau Victoria di selatan. Nama negara ini berasal dari kerajaan Buganda yang wilayahnya dahulu mencakup bagian selatan Uganda. Uganda terbagi kepada 70 distrik. Suku terbesar adalah suku Baganda atau Buganda. Suku ini berhasil mendirikan sebuah kerajaan yang dipimpin oleh Kimera. Giovani Miani (seorang penjelajah dari Italia) adalah orang Eropa pertama yang menemukan Uganda pada tahun 1860. Walaupun tak berpantai, Uganda mempunyai beberapa danau besar, seperti Danau Victoria, danau Albert,danau Kyoga dan danau Edward. Negeri ini terletak di plateau Afrika Timur, kira-kira 900 m di atas permukaan laut. Pada umumnya Uganda beriklim tropis, tapi terdapat juga variasi. Uganda mempunyai beberapa pulau di danau Victoria. Kota-kota terpenting terletak di selatan di dekat danau Victoria termasuk ibukota Kampala dan kota di dekatnya Entebe. Uganda yang merupakan negara land-lock memiliki stabilitas politik dan perekonomian yang relatif lebih baik dari negara-negara tetangganya. Uganda terbagi dalam 70 distrik, 4 daerah administratif: Utara, Timur, Sentral dan Barat. Distrik ini dinamai menurut kota terbesarnya, misalnya kota Kampala terletak di distrik Kampala. Produk-produk ekspor Uganda antara lain kopi, ikan, teh, emas, kapas, bunga potong dan produk holtikultura lainnya. Tujuan utama ekspor Uganda antara lain ke Belgia. ZAMBIA Hidayah Utama Lubis Zambia, sebuah republik di Afrika bagian selatan. Negeri yang beribukota Lusaka ini merdeka pada 24 Oktober 1964, dimana sebelumnya sejak 1923 berada di bawah protektorat Inggris. Sebelum merdeka, Zambia bersama Zimbabwe dan Malawi tergabung dalam Federation of Rhodesia and Nyasaland. Zambia terdiri atas lebih dari 70 etnis, yang sebagian besar berbahasa Bantu. Kelompok yang terbesar adalah Bemba, Nyanja, dan Tonga. Zambia adalah salah satu negara penghasil tembaga terbesar di dunia. Oleh karena itu, perekonomiannya sangat bergantung pada industri tembaga. Negara tujuan ekspor utamanya adalah Jepang, Arab Saudi, Thailand, Taiwan, India, Belgia, Luxembourg, Prancis, dan Malaysia. Menyadari bahwa penurunan harga tembaga di pasar dunia akan membahayakan perekonomian mereka -seperti yang terjadi pada tahun 1975, maka pemerintah Zambia sejak tahun 1970an telah melakukan program diversifikasi ekonomi untuk mengurangi ketergantungan terhadap industri tembaga. Bidang-bidang yang akan dikembangkan meliputi pertanian, pariwisata, penambangan batu permata, dan hydro-power. Selain itu, Zambia juga merupakan salah satu negara penghasil kobalt terbesar di dunia, walaupun kontribusinya terhadap perekonomian Zambia tidak sebesar tembaga. HIV/AIDS merupakan masalah utama yang dihadapi negara tersebut, dimana sedikitnya 17% dari populasi orang dewasa terjangkit penyakit ini. Kondisi ini dikhawatirkan akan membahayakan ekonomi, politik, dan perkembangan sosial budaya Zambia di masa depan. Di samping itu, Zambia masih menghadapi berbagai masalah lain, seperti tingkat kesehatan yang buruk, dengan tingkat harapan hidup hanya 37 tahun, polusi udara, penebangan liar, kurangnya fasilitas pengolahan air bersih, dan lebih dari setengah juta anak Zambia berstatus yatim piatu. Zambia dipimpin oleh seorang presiden yang dipilih secara langsung oleh rakyat untuk masa jabatan 5 tahun dan maksimum dua kali pemilihan. Presiden kemudian membentuk sebuah kabinet, yang dikepalai oleh seorang perdana menteri. Lembaga legislatif Zambia, Majelis Nasional (National Assembly) memiliki 158 anggota: 150 orang dipilih langsung oleh rakyat dan 8 lainnya ditunjuk oleh presiden. 27 orang anggota House of Chiefs merupakan lembaga penasehat. Semenjak merdeka tahun 1964, Zambia menganut sistem satu partai dengan United National Independence Party (UNIP) sebagai satu-satunya organisasi politik yang sah hingga tahun 1990. Presiden pertamanya adalah Kenneth Kaunda yang terpilih hingga 6 kali masa jabatan. Pada tahun 1991, badan legislatif meratifikasi konstitusi baru yang mengesahkan sistem multi-partai dan membatasi kekuasaan presiden. Kelompok oposisi, Movement for Multiparty Democracy (MMD) memenangkan pemilu 1991, dan kandidat presiden dari MMD, Frederick Chiluba mengalahkan Kaunda dengan perbedaan suara yang mencolok sekaligus menggantikan Kaunda sebagai Presiden Zambia. Pada Mei 1996, pemerintahan Chiluba mengamandemen konstitusi Zambia, dengan mencantumkan pasal kontroversial yang mensyaratkan kandidat presiden harus berasal dari keluarga yang telah menetap di Zambia sedikitnya selama 2 generasi. Konstitusi yang diamandemen juga melarang presiden untuk memerintah lebih dari dua kali masa jabatan. Pada pemilu Desember 2001, kandidat presiden dari MMD, Levy Mwanawasa memperoleh lebih banyak suara dibandingkan 11 kandidat lainnya. Ia kemudian menggantikan posisi Chiluba sebagai Presiden Zambia sejak Januari 2002, walaupun hanya memperoleh 29 persen suara. ZIMBABWE Dyah Ayu Aprilina Zimbabwe, suatu negara di Afrika bagian selatan, yang dahulu diketahui sebagai Rhodesia Selatan, dan kemudian Rhodesia. Zimbabwe memiliki kekayaan alam yang memungkinkan produksi gula, buah-buahan, jagung, tembakau, serta berbagai ternak. Populasi Zimbabwe terbagi ke dalam 2 induk bahasa dan kelompok etnik : Shona dan Ndebele. Shona terbagi dalam beberapa sub-etnik, seperti Tavara, Korekore, dan Manyika, dan secara tradisional dibedakan oleh wilayah dan dialek Shona. Sekitar 62% dari populasi menganut agama Kristen atau kepercayaan Sinkretisme (akulturasi kepercayaan Kristen dan indigenous). Kekeringan yang melanda Afrika bagian selatan, mungkin bisa disebut yang terburuk di abad ini, sangat mempengaruhi Zimbabwe dan dinyatakan sebagai bencana nasional pada tahun 1992. bantuan IMF justru menambah kesulitan yang mendalam. Dengan implementasi majority rule, kulit putih memegang peran dominan dalam ekonomi bangsa. Dengan jumlah populasi sekitar 1% dari seluruh populasi penduduk Zimbabwe, kulit putih memegang sekitar 70% tanah yang subur, dan 82% diantaranya dibeli setelah kemerdekaan Zimbabwe. Namun, orang kulit putih tidak punya kekuatan politik. Redistribusi tanah dari kulit putih muncul kembali sebagai isu politik pada permulaan tahun 1999. Pembersihan petani kulit putih menyebabkan kenaikan harga yang sangat tajam pada komoditas pertanian seperti jagung dan padi, serta runtuhnya ekonomi Zimbabwe. Padahal semula Zimbabwe merupakan eksportir pangan yang penting di wilayah tersebut. Hal ini disebabkan karena kebijakan land reform Mugabe, yang mendistribusikan tanah untuk para pendukung politiknya yang tidak memiliki tanah yang efisien. Hal yang terjadi selanjutnya adalah jatuhnya produktivitas, meningkatnya jumlah pengangguran serta tingkat inflasi yang meningkat sangat tajam (1000% pada Mei 2006). Karena kebijakan land reform-nya, status Zimbabwe harus digantungkan dari keanggotaannya dalam the Commonwealth of Nations pada 7 Desember 2003, dengan tuntutan pelanggaran HAM serta kecurangan dalam Pemilu 2002. Pasca-Pemilu 2005, pemerintah memulai Operasi Murambatsvina atau “Pembersihan dari Sampah”, yaitu suatu usaha yang menindak keras pasar dan pemukiman ilegal, termasuk pemukiman kumuh yang tidak pantas untuk tempat tinggal. Tindakan ini ditentang keras oleh golongan oposisi dan tokoh internasional, karena justru menambah jumlah tunawisma. PBB memperkirakan ada sekitar 700.000 orang yang kehilangan tempat tinggal karena program Mugabe ini. Pemerintah berusaha membuat program kontruksi pemukiman baru, Operasi Garikai, tetapi ini tidak cukup mengatasi masalah. Isu terbaru yang timbul di Zimbabwe adalah pergantian mata uang Zimbabwe yang dimulai sejak 1 Agustus 2006 lalu. Pergantian itu terletak pada penghilangan 3 angka nol (ribuan) pada setiap nominal. Misalkan semula ada uang bernilai 85.000 maka pada mata uang yang baru bernilai 85. Pergantian mata uang ini dimaksudkan untuk membantu menghentikan laju tingkat inflasi yang semakin tidak terkendali. Penduduk Zimbabwe diberi waktu 21 hari untuk menukarkan uangnya dengan mata uang yang baru (sampai 21 Agustus 2006). Pemerintah mengadakan program Roadblocks, yang digunakan untuk menangkap “unpatriotic”, orang–orang Zimbabwe yang membawa uang di atas batas legal $100 juta (mata uang lama), menunggu investigasi Reserve Bank of Zimbabwe (RBZ) mengenai sumber uang tersebut. Gerakan Sokwanele menyebut pergantian mata uang ini sebagai Murambatsvina part 2. Zimbabwe menjadi anggota PBB, the Commonwealth of Nations, dan the Organization of African Unity (OAU). Negara ini juga membantu mendirikan the Southern African Development Coordination Conference (sekarang the Southern African Development Community), suatu organisasi untuk kerjasama ekonomi antara negara-negara Afrika bagian selatan.