1. 2. 3. 4. Latar Belakang Permasalahan Tujuan Manfaat penelitian 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Pemaknaan Karir Politik Presiden Perempuan dalam Masyarakat Patriarki (Analisis Pemaknaan Ibu Rumah Tangga Kelas Menengah di Jabotabek tentang Megawati Soekarnoputri) Penggambaran Tandingan terhadap Stereotip Kaum Waria di Media (Studi Analisis Wacana Film Ttelevisi ”Panggil Aku Puspa”) Potensi Media sebagai Ruang Publik (Analisis Kritis terhadap Wacana Referendum dalam Konflik Aceh pada harian Umum Media Indonesia Tahun 1999) Ideologi Kebebasan Seksual dalam Media (Studi Analisis Wacana Program Radio Guys Talk di Hard Rock FM 87,6 Jakarta) Mindfulness dalam Komunikasi Antaretnis Pola Hubungan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dampak Tayangan Iklan Antirokok terhadap Kognisi dan Intensi Remaja (Studi Kasus Iklan Layanan Masyarakat Antirokok Philip Morris dan Japan Tobacco International di MTV) Faktor-Faktor yang Membedakan Preferensi Perekrut Memilih Petugas Humas Perempuan dan Petugas Humas Laki-Laki Judul harus padat makna Sinkron dengan rumusan masalah Tidak terlalu panjang. Disarankan tidak lebih dari 12 kata (Bhs. Indonesia) atau 10 kata (Bhs. Inggris). Perlu dipertimbangkan penggunaan judulsub judul: ◦ Judul: konsep2/variabel2 utama yang diteliti ◦ Sub judul: Metode, populasi, lokasi Jangan menggunakan singkatan (tulis lengkap), istilah asing dicetak miring 1. 2. 3. 4. Berisi penjelasan dan data-data pendukung yang menunjukkan arti penting penelitian atau mengapa penelitian tersebut penting untuk dilakukan Penelitian dilakukan untuk menjawab keingintahuan peneliti untuk mengungkapkan suatu gejala/ konsep/ dugaan atau menerapkannya untuk suatu tujuan. Kemukakan hal-hal yang mendorong atau argumentasi pentingnya dilakukan penelitian. Uraikan proses dalam mengidentifikasikan masalah penelitian Apakah merupakan penelitian lanjutan, replikasi, modifikasi, dll dari penelitian sebelumnya Permasalahan adalah kesenjangan (gap) antara das sollen (apa yang seharusnya) dan das sein (apa yang ada). Misal: kesenjangan karena informasi tidak cukup, SDM yang tidak kompeten, dll 2. Uraikan pendekatan dan konsep untuk menjawab masalah yang diteliti, hipotesis yang akan diuji atau dugaan yang akan dibuktikan. Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan definisi, asumsi, dan lingkup yang menjadi batasan penelitian. 3. Telah memunculkan konsep-konsep tertentu. Misal: attitudes, social distance, effectiveness, credibility, dll 4. Sumber permasalahan dapat diperoleh dari: 1. • • • • • • Bacaan: jurnal, laporan hasil penelitian, skripsi, tesis, disertasi, buku teks, internet, dll Seminar, lokakarya, diskusi, dll Pernyataan pemegang otoritas Pengamatan Pengalaman Intuisi, dll 1. 2. 3. 4. Masalah harus memberi sumbangan pada pengembangan ilmu atau untuk kepentingan praktis Biaya, waktu, tenaga, sarana dan prasarana yang tersedia Bekal kemampuan teknis Penguasaan metode yang diperlukan Sebaiknya dalam bentuk kalimat tanya Hendaknya informatif (padat makna) Memberi petunjuk untuk pengumpulan datanya Penelitian dapat bertujuan untuk: menjajaki (eksplorasi), menguraikan (deskriptif), menjelaskan (eksplanatif), mengevaluasi, membuktikan atau menerapkan suatu gejala, konsep atau dugaan, atau ◦ membuat suatu prototipe ◦ ◦ ◦ ◦ ◦ Merupakan jawaban dari rumusan masalah, menggunakan kalimat pernyataan Menjelaskan tentang manfaat yang dapat diberikan oleh penelitian tersebut dalam ranah: Akademis/teoritis: jawaban yang diperoleh: ◦ ◦ ◦ ◦ menyumbang pemahaman ilmiah, pembentukan konsep atau teori baru, perbaikan atau modifikasi teori yang telah ada mengisi gap dalam suatu teori, dll Praktis: jawaban yang diperoleh dapat dimanfaatkan untuk tujuan dan kepentingan praktis, pemecahan suatu masalah Metodologis: usaha untuk menjawab permasalahan penelitian melahirkan teknik/metode penelitian, pengukuran, pengamatan, dll yang lebih valid dan reliabel Sosial: jawaban yang diperoleh bermanfaat bagi pembentukan kesadaran, pengetahuan serta sikap masyarakat atau kelompok sosial tertentu Rumusan masalah: “Isu-isu dominan apa sajakah yang menjadi agenda publik di masyarakat Kota Madya Yogyakarta selama Kampanye Legislatif 2004 berlangsung?” Tujuan dari penelitian: Mengetahui isu-isu dominan yang menjadi agenda publik di Kota Madya Yogyakarta selama masa kampanye pemilu legislatif 2004. Mengetahui keberlakuan teori agenda setting yang diyakini melandasi pemikiran bahwa media dapat membentuk agenda pembicaraan publik, khususnya dalam penelitian ini adalah masyarakat Kota Madya Yogyakarta Manfaat Penelitian Secara akademis, memperbanyak khasanah penelitian dengan menggunakan landasan teori agenda setting dengan bentuk penelitian kuantitatif dalam disiplin Ilmu komunikasi. Secara praktis, memberikan masukan kepada pembuat kebijakan tentang isu-isu yang dominan berkembang dalam masyarakat sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan ketika menyusun suatu kebijakan publik. PERUMUSAN MASALAH Penelitian ini akan mengkaji surat kabar Kompas dan Kedaulatan Rakyat sebagai media untuk menempatkan iklan rekrutmen. Pemilihan kedua surat kabar tersebut didasari pada peredaran kedua media tersebut. Kompas adalah surat kabar yang beredar secara nasional, sedangkan Kedaulatan Rakyat adalah surat kabar daerah yang sirkulasinya di seputar Yogyakarta dan Jawa Tengah. Argumen yang lain mengacu pada segmen pembaca media tersebut. Kompas dipersepsi dan ditujukan pada segmen pembaca kelas menengah atas, sedangkan Kedaulatan Rakyat ditujukan pada segmen pembaca kelas menengah bawah. Perbedaan segmen pembaca tersebut diduga akan mempengaruhi content dari kedua surat kabar tersebut, termasuk juga iklan-iklan rekrutmen yang dimuat. Pada gilirannya, perbedaan tersebut akan dapat digunakan untuk melihat potret tenaga kerja perempuan Indonesia dari dua kelompok yang berbeda. Pemilihan durasi waktu sepanjang tahun 2006, dimaksudkan untuk melihat trend terkini dari kebutuhan industri di Indonesia terhadap tenaga kerja perempuan. Dari paparan di atas, maka secara ringkas permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimanakah potret tenaga kerja perempuan Indonesia yang muncul dalam iklan rekrutmen di surat kabar Kompas dan Kedaulatan Rakyat sepanjang tahun 2006, ditinjau dari: 1. Jenis perusahaaan/institus yang membutuhkan tenaga kerja perempuan 2. Jenis pekerjaan yang ditawarkan oleh pengiklan 3. Kompetensi dan persyaratan-persyaratan lain yang dibutuhkan 2. Adakah perbedaan dan atau persamaan potret tenaga kerja perempuan dalam iklan rekrutmen di surat kabar Kompas dan Kedaulatan Rakyat sepanjang tahun 2006? 3. Bagaimana potret tenaga kerja perempuan dibanding dengan tenaga kerja laki-laki? Untuk mendapatkan gambaran tentang potret perempuan sebagai tenaga kerja yang dimunculkan dalam iklan rekrutmen yang muncul di surat kabar Kompas dan Kedaulatan Rakyat, sepanjang tahun 2006, ditinjau dari: Jenis perusahaaan/institusi yang membutuhkan tenaga kerja perempuan; Jenis pekerjaan yang ditawarkan oleh pengiklan; Kompetensi dan persyaratan-persyaratan lain yang dibutuhkan Untuk mengetahui perbedaan dan atau persamaan potret tenaga kerja perempuan yang tersirat dari iklan rekrutmen di surat kabar Kompas yang merepretasikan potret tenaga kerja perempuan yang dibutuhkan secara nasional , sedang Kedaulatan Rakyat yang merepretasikan tenaga kerja yang dibutuhkan di tingkat local, sepanjang tahun 2006 Untuk membandingkan potret tenaga kerja perempuan dengan tenaga kerja laki-laki Memberi gambaran kepada para perempuan tentang potensi mereka untuk berkiprah dalam sektor publik berdasarkan trend yang dibutuhkan oleh perusahaan/industri sebagai tenaga kerja Mendeskripsikan bagaimana iklan dapat digunakan untuk memotret (menggambarkan) obyek yang diiklankannya. Memberi masukan tentang potret tenaga kerja perempuan Indonesia bagi para pengiklan maupun praktisi periklanan ketika akan membuat iklan rekrutmen Memberi masukan pada lembaga penyedia tenaga kerja tentang kriteria yang dibutuhkan oleh industri terhadap tenaga kerja perempuan RUMUSAN MASALAH: “Bagaimanakah karakteristik perempuan dalam mengekspos iklan”. Penelitian akan membandingkan karakteristik perempuan yang berada di dua kota yang berbeda, yaitu Yogyakarta dan Jakarta. Perempuan di kota Jakarta mewakili karakteristik perempuan di kota urban, sedangkan perempuan di kota Yogyakarta mewakili karakter perempuan sub urban. TUJUAN DARI PENELITIAN INI ADALAH UNTUK: Mengetahui faktor-faktor apa saja yang membentuk karakteristik perempuan dalam mengekpos iklan Memperoleh gambaran tentang karakteristik perempuan dalam mengekpos iklan Membandingkan karakteristik perempuan dalam mengekpos iklan ketika mereka berada dalam lingkup kota urban dan sub urban MANFAAT PENELITIAN Memberikan gambaran tentang karakteristik perempuan dalam mengakses informasi, khususnya ketika mereka mengekpos iklan. Dari gambaran tersebut nantinya dapat digunakan oleh para pengiklan untuk menyusun strategi beriklan yang tepat untuk masing-masing kelompok perempuan, baik itu iklan komersial secara umum maupun iklan komersial yang ditujukan untuk para perempuan. Memberikan masukan bagi para media planner dalam membantu menempatkan iklan yang tepat untuk target audiens perempuan sesuai dengan karakteristiknya. RUMUSAN MASALAH Penelitian ini mencari kaitan antara iklan politik para kontestan pemilu, baik individu maupun partai, dengan kaum muda, khususnya mahasiswa. Permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: ”Bagaimana pengaruh tingkat eksposure iklan politik terhadap keinginan berpartisipasi dalam Pemilu 2009 di kalangan mahasiswa di Yogyakarta?” TUJUAN PENELITIAN Untuk mengetahui bagaimana pengaruh tingkat eksposure iklan politik terhadap tingkat partisipasi dalam Pemilu 2009 pada mahasiswa universitas-universitas di Yogyakarta. Untuk mengetahui apakah faktor perbedaan: jenis kelamin, asal universitas, program studi, dan juga keberadaan kelompok referen memberikan kontribusi terhadap pengaruh kedua variabel di atas Untuk mengetahui jenis pesan seperti apakah yang paling mempengaruhi tingkat partisipasi mahasiswa dalam Pemilu 2009 E. MANFAAT PENELITIAN Penelitian ini bermanfaat untuk melihat tingkat eksposure kaum muda atas media-media yang digunakan dalam aktivitas politik. Penelitian ini juga bermanfaat bagi kontenstan politik yang akan bertarung dalam pemilihan umum 2009 dalam memprediksi partisipasi kaum muda untuk menjadi partisipan. Rumusan masalah: Bagaimanakah ruang-ruang publik alternative tersedia untuk pengembangan sistem komunikasi informal pada masyarakat kota? Apakah ruang publik tersebut dapat menumbuhkan pemecahan permasalahan kolektif dan dialog warga sipil Seberapa kaya keragamanan aktivitas masyarakat dalam ruang publik tersebut terbuka dan dapat diakses oleh masyarakat? Apakah sistem komunikasi tersebut terbuka untuk menumbuhkan ide-ide baru, memberikan masukan untuk pihak eksternal dan untuk dikritisi? TUJUAN PENELITIAN INI : Melakukan identifikasi dan pemetaan media ruang publik sebagai landasan untuk terciptanya sistem komunikasi informal pada masyarakat kota sebagai “third places”. Menganalisis apakah ruang publik media dapat membantu warga kota dalam pemecahan permasalahan kolektif dan dialog warga. Menganalisis apakah keragamanan aktivitas warga kota terbuka dan dapat diakses oleh masyarakat. Menganalisis apakah sistem komunikasi tersebut dapat menumbuhkan ide-ide baru, memberikan input pada pihak eksternal dan untuk dikritisi. MANFAAT PENELITIAN: Memberikan kriteria dan tolok ukur tentang seberapa jauh infrastruktur dan sistem komunikasi di perkotaan, khususnya di Kotamadya Yogyakarta agar dapat digunakan oleh para pembuat kebijakan dan perancangan sistem komunikasi kota yang lebih dapat memberdayakan warga kota. Memberikan deskripsi tentang persoalan hak asasi dan peluang untuk pengembangan dan perlindungan bagi terpenuhinya hak asasi warga kota melalui sistem komunikasi yang dikembangkan di kota.